Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Ane bayangin pas lagi mau minta drugs nya dia ampe mohon mohon, tapi bayaranya dia harus jadi toilet laki lakindulu mulut ama pantatnya dikencingin abis itu ditelen semua
kalo untuk ngedrugs sih kayaknya gak ada lg sih krn ane susah ngebayanginya,,,tapi blm tau nanti sih wkwk

kembaliii hadierrr


baru keinget kayanya seru tu kalo gatau gimana caranya si mc ketemuan sama sang mahasiswi rusak sambil bawa temen yang masih polos

seru tu temen nya diajarin kejalan yang bener bareng dua suhu hahahahaha
Setujuuu... Gangbang brutal bar bar dan habis habisan Hu @Pentagram666
hmmm,,,akan dipikirkan

Whoaaaa so crazy as fck! Like it! Haha

:tegang: gas terus jadiin toilet hu si Angel
thx huu :D
 
Mabok aja sih cukup gan @Pentagram666😁 karna pas mabok pasrah bisa diapain aja😝
 

Part 24 : Menghindari Kejaran Pol-pp​


Aku saat ini sedang melewati sebuah jalan yang mana dikanan serta kiri jalan tersebut banyak sekali cewek-cewek muda yang berpakaian sedikit minim sedang berdiri dipinggir jalan, bahkan ada beberapa juga yang tampak sedang berbicara dengan salah satu pengendara mobil yang sepertinay sedang melakukan tawar-menawar. Aku seketika langsung teringat jika aku juga pernah berada dalam keadaan yang serupa sewaktu aku liburan disurabaya kemarin. Aku pernah menjajakan diriku dipinggir jalan seperti yang mereka lakukan saat ini. Dan saat aku melihat mereka semua sedang menjajakan diri mereka kepada pria hidung belang dipinggir jalan tersebut, seketika membuatku ingin melakukannya juga.

Kemudian akupun memarkirkan mobilku disebuah lapangan kosong agak sedikit jauh dari tempat para wanita-wanita PSK itu mangkal. Sebenarnya bisa saja aku ikutan mangkal didekat mereka, hanya saja aku tidak ingin membuat mereka merasa tersaingi secara langsung sehingga membuat mereka marah dan melampiaskannya padaku. Lagipula aku menjadi lonte ini juga karena sebatas keisenganku saja dan tidak sebagai untuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti yang mereka lakukan.

Aku kemudian keluar dari mobilku dengan keadaan masih tetap mengenakan jaket coatku. Sebelum aku ke bagian pinggir jalan untuk memajang diriku, kusembunyikan kunci mobilku didekat ban bagian depan sebelah kiri mobilku, kuletakkan kunci itu disana karena aku bermaksud akan menanggalkan jaketku ini nanti dan memperlihatkan seluruh tubuh telanjangku dipinggir jalan. Aku ingin merasakan sensasi baru menjajakan tubuhku dipinggir jalan namun dalam keadaan telanjang bulat, sehingga apabila ada pelanggan datang, mereka hanya perlu mengeluarkan penis mereka dan mecelupkannya ke vagina lacurku. Itu juga kulakukan untuk berjaga-jaga apabila aku harus kabur dan dengan terpaksa meninggalkan jaket coatku apabila ada sesuatu yang tidakku harapkan terjadi nanti. Setelah itu, kemudian akupun berdiri dipinggir jalan tidak jauh dari mobilku.

Setelah beberapa lama aku berdiri tampaknya mungkin tidak ada yang memperhatikan keberadaanku yang sedang berdiri sendirian dipinggir jalan yang terang ini meski tampak beberapa kendaraan yang melewatiku. Apakah karena mereka mengira aku bukan salah satu PSK karena coat yang kukenakan saat ini yang menutupi hampir sebagian tubuhku, atau karena mereka hanya tidak menyadari keberadaanku saja mengingat tempatku berdiri sekarang ini merupakan sebuah tikungan, sehingga diriku ini tidak tampak dimata mereka karena sudut blindspot kecuali aku berdiri disebrang sana.

Akupun kemudian menyebrangi jalan untuk berpindah posisi agar orang-orang yang lewat dapat melihat keberadaanku yang juga sedang menjajakan tubuhku ini untuk mereka nikmati. Namun setelah beberapa belas menit berselang tidak tampak satupun kendaraan yang lewat baik dari arahku ataupun sebaliknya, dan kemudian akupun mengecek jam diponselku dan saat ini masih pukul setengah sepuluh malam.

“Hmm kok jam segini udah sepi aja ya” Batinku saat melihat situasi jalanan kota yang sudah tampak sedikit sepi itu.

Karena suasana yang cukup sepi tersebut, akupun kemudian mulai membuka satu persatu kancing jaket coatku lagi sehingga sekarang tubuh telanjangku dapat terlihat seutuhnya dari depan. Setelah tubuhku terpampang secara jelas bagian depannya, akupun mulai iseng meraba vagina serta meremas payudaraku. Sebenarnya ingin kugunakan dildo lagi untuk menyodok-nyodokkan liang vaginaku, namun dildo tersebut kutinggalkan dimobilku dan aku merasa malas untuk mengambilnya.

Aku sekarang ini benar-benar suka sekali meraba-raba bagian tubuhku apabila aku sedang tidak ada kerjaan, dan lama-lama kemudian akhirnya akupun bablas bermasturbasi hingga mendapatkan orgasmeku.

“Mmpphhhh,, ssshhhh,, mmmppphhh” Desahku pelan menikmati gesekan lembut jariku pada clitorisku.

Aku juga memilin lembut putting payudaraku sambil memejamkan mataku untuk meresapi kenikmatannya. Tetapi secara tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara sirene serta suara orang-orang yang sedang berteriak sambil berlarian kearahku. Tidak lama kemudian terlihat banyak sekali cahaya berwarna biru dan kuning yang kelap-kelip dari balik tikungan yang ada disebrangku, dan beberapa cahaya biru lain dari jalan lainnya yang ada disampingku menuju kearahku juga, sehingga posisiku saat ini sudah benar-benar dikepung dari kedua arah jalan besar tersebut.

Disaat aku sedang bertanya-tanya dalam pikiranku, dari arah kejauhan tiba-tiba kulihat banyak sekali wanita-wanita PSK yang tadi sempat kulewati sedang berlarian kesana kemari, dan beberapa juga ada yang sedang menuju kearahku, kemudian dibelakangnya ada beberapa orang yang mengejar mereka dengan seragam serba coklat kehijauan dan ada beberapa juga yang mengenakan seragam putih hitam serta beberapa lagi yang mengenakan seragam polisi. Aku yang kaget pun secara spontan langsung ikut berlari kencang kearah belakangku memasuki jalan-jalan kecil yang justru semakin menjauhi mobil dimana aku memarkirkannya disebrang tempatku berdiri sambil masturbasi tadi.

Aku berlari sekencang mungkin memasuki jalan dan beberapa gang kecil, melewati beberapa rumah serta gerobak-gerobak jualan yang tampak kosong terparkir dipinggir jalan tersebut. Aku berlari kesana kemari tanpa memperhatikan kemana arahku berlari dalam keadaan memamerkan tubuh bagian depanku yang terbuka seutuhnya karena aku tidak sempat mengancingkan kembali kancing jaketku.

Ditengah-tengah pelarianku, akupun akhirnya terjatuh dan tersungkur akibat kakiku menyandung sesuatu. Disaat aku terjatuh itu, aku semakin mendengar banyak sekali suara orang-orang yang sedang berlarian kearahku disertai dengan suara teriakan-teriakan yang menyuruh untuk berhenti. Ingin rasanya aku segera bangkit dan melanjutkan pelarianku, namun lututku serasa terkilir akibat jatuhanku tadi sehingga saat ini aku tidak kuat untuk berlari.

Seketika akupun langsung memikirkan perbuatan bodohku yang sampai ikut-ikutan menjadi lonte hanya karena melihat wanita-wanita muda tadi yang sedang menjajakan diri mereka sendiri. Mereka melakukan hal seperti itu untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, tidak sepertiku yang hidup serba berkecukupan karena pekerjaan orang tuaku yang lumayan sukses. Sementara aku menjadi seorang lonte hanya sebagai pelampiasan saja untuk sekedar memuaskan hasrat birahiku yang sedang menggebu-gebu.

“Aku tidak mau tertangkap”

“Aku tidak mau tertangkap”

“Aku tidak mau tertangkap”

“Aku tidak mau tertangkap”


Kata-kata itu mulai berkecamuk didalam pikiranku. Aku dapat membayangkan jika diriku sampai tertangkap oleh mereka, sudah pasti hidupku ini akan selesai, keluargaku akan sangat malu sekali padaku karena aku menjadi salah satu dari wanita yang sebenarnya sangat dihakimi oleh masyarakat karena pekerjaannya yang termasuk sebagai pekerjaan yang sangat tidak layak. Teman-temanku pun mungkin juga akan menghakimiku mengingat aku yang sampai menjadi seorang lonte sehingga reputasiku yang merupakan cewek baik-baik dan lumayan berprestasi dikampusku ini akan tercoreng.

Disaat ketidak berdayaanku akibat lututku yang masih terkilir, aku melihat ada sebuah gerobak sampah lumayan tinggi yang tampak kotor dengan beberapa sampah yang menggunung didalam gerobak tersebut yang berada tidak jauh dari tempatku terjatuh.

Saat kulihat lagi kebelakang, aku semakin mendengar suara langkah kaki yang sedang berlarian itu diiringi dengan suara teriakan dari beberapa orang yang mengejarnya, dan juga semakin lama semakin aku dapat melihat bayangan dari orang-orang yang berlarian itu semakin dekat menuju kearahku. Tanpa berpikir panjang lagi, akupun segera menaiki gerobak sampah yang kotor tersebut untuk kujadikan tempatku bersembunyi. Aku tidak memperdulikan tentang aroma sampah yang begitu menyengat ini dan tubuhku terkena kotoran serta lendir dan juga basahan dari sampah-sampah yang ada didalamnya, bahkan akupun semakin menenggelamkan seluruh tubuhku menggunakan sampah-sampah kotor ini untuk menyembunyikan keberadaanku agar aku tidak ditangkap oleh satpol-pp beserta petugas keamanan tersebut.

Aku benar-benar takut jika diriku ini sampai tertangkap dan mereka berusaha menghubungi kedua orang tuaku, hingga pada akhirnya kedua orang tuakupun tau kelakuan apa yang sudah kuperbuat dibelakang mereka sehingga mereka menjadi marah besar padaku karena sudah mencoreng nama baik keluarga. Aku tidak ingin tertangkap saat ini meskipun aku pernah menjadi seorang lonte juga dikota lain, namun kali ini aku benar-benar merasa seperti suatu penyesalan karena sudah menjadi pelacur hanya karena sekedar ingin ikut-ikutan.

Akupun kemudian menahan nafasku saat beberapa wanita psk tersebut sudah berlari melewati gerobak sampah ini dengan diikuti beberapa petugas lain yang mengejarnya. Tampak beberapa petugas sisanya sedang menyisir lokasi didekat tempatku bersembunyi untuk memastikan tidak ada yang sedang bersembunyi disekitar sini. Salah seorang petugas itu tampak sedang menyenteri bagian dalam dari gerobak sampah ini untuk memastikan agar tidak ada orang yang bersembunyi didalamnya.

Diriku hanya bisa memejamkan mataku sambil menutup mulutku erat-erat mengatupkan kedua tanganku dan berharap agar aku tidak ketahuan olehnya. Tak lama kemudian diapun langsung menyisir tempat lain karena tidak menemukan kecurigaan dari dalam gerobak sampah ini, padahal jika dia benar-benar niat memeriksanya, sedikit lagi dia pasti akan dapat langsung menemukanku yang sedang dalam keadaan telanjang bulat dengan penuh tattoo vulgar dibeberapa bagian tubuhku yang hanya dilapisi oleh jaket coat hitam yang tidak terkancing seluruhnya. Tetapi sepertinya keberuntungan masih berpihak padaku sehingga posisiku yang sedang bersembunyi ini tidak ketahuan olehnya.

“Ayo sisiri tempat lain” Ucap salah seorang petugas disana.

“Siap pak” Jawab petugas lainnya yang kudengar dari dalam gerobak sampah ini.

Akupun mencoba mengintip melalui celah-celah dari gerobak sampah ini untuk melihat keadaan. Saat kulihat, ternyata ada lumayan banyak petugas yang sedang menyisir area disekitar tempatku bersembunyi ini. Mereka semua merupakan petugas gabungan seperti pol-pp, dan juga kepolisian, diantara mereka juga terdapat beberapa petugas wanita yang juga ikut menyisir daerah sekitar tempatku bersembunyi ini. Tampaknya mereka sedang melakukan razia gabungan penyakit masyarakat dan berusaha menangkap para wanita-wanita penjaja seks tersebut termasuk diriku yang juga sedang mencoba menjajakan tubuhku.

Tidak lama kemudian, mereka pun mulai berpindah menyisir lokasi lain untuk menemukan orang-orang yang berhasil lolos ketika mereka kejar tadi. Aku perlahan-lahan mulai keluar dari persembunyianku dan mencoba keluar dari dalam gerobak sampah ini. Setelah aku keluar, tampak sebagian tubuh serta jaket coatku ini terkena basahan dari noda serta lendir yang kotor akibat aku bersembunyi didalam tumpukan sampah tersebut, bahkan dibagian depan tubuhku yang telanjang ini pun banyak terdapat noda seperti bekas kecap dan saos yang terasa begitu menyengat dihidungku. Karena aku tidak tahan dengan aroma serta membuat tubuhku tidak nyaman akibat noda yang menempel ini, akupun mulai melepas coatku dan mengelapkan tubuh bagian depanku ini menggunakan sisi luar bagian belakang jaket coatku.

Setelah tubuh bagian depanku agak sedikit bersih dari noda sampah itu, samar-samar dari arah belakangku aku mendengar suara beberapa langkah kaki yang tampak seperti mengarah kearahku saat ini, kemungkinan beberapa petugas yang mengejar tadi sudah kembali. Akupun mulai panik dan hendak kembali masuk kedalam gerobak sampah ini, namun aku memerlukan banyak waktu dan kemungkinan orang tersebut akan mencurigai gerobak sampah ini, sehingga akupun memutuskan untuk berjalan sambil tertatih-tatih akibat lututku yang masih terkilir ini. Aku berjalan dalam keadaan telanjang bulat dan hanya menenteng sebuah jaket coat hitamku yang sudah benar-benar kotor terkena noda sampah ini. Saat ini yang kupikirkan dikepalaku hanyalah agar aku cepat segera pergi dari sini meninggalkan para petugas itu, sehingga akupun tidak memikirkan jika saat ini aku masih belum mengenakan kembali jaketku tersebut.

Begitu sampai dipersimpangan gang dan ingin kembali kearah tempat sebelumnya, dari kejauhan aku juga melihat beberapa orang yang sedang memegang senter dan terlihat seperti memeriksa area sekitar sehingga akupun tidak bisa melewati jalan itu. Pada akhirnya akupun berlari kearah lain menjauhi mereka memasuki gang kecil yang agak gelap karena lampu penerangan yang cukup minim. Setelah berjalan cukup jauh, aku melihat tampak ada sebuah bangunan entah itu rumah atau sebuah kandang di pinggir sebuah lapangan yang banyak sekali sampah-sampah yang menggunung disekitarnya. Kemungkinan daerah ini merupakan tempat pembuangan sampah karena memang sepanjang dari yang kulihat, hanya ada tumpukan sampah saja yang ada disini serta beberapa tanah kosong.

Akupun kemudian berjalan pelan menuju kesebuah bangunan tersebut untuk bersembunyi dari kejaran petugas tadi sambil menunggu situasi memungkinkan untuk kembali kemobilku dan pulang kerumah. Begitu kulihat lebih dekat tampak seperti sebuah bangunan yang kecil dan hanya memiliki sebuah pintu saja dan tidak terlihat satupun jendela disekitar bangunan tersebut. Kemungkinan ini adalah sebuah gudang atau bekas kandang hewan, sehingga akupun mencoba memasuki bangunan tersebut yang ternyata tidak terkunci.

Begitu berada didalamnya, dari sedikit cahaya penerangan jalan yang masuk menerangi bagian dalam ruangan ini, aku melihat sebuah dipan tanpa kasur dan sebuah lemari yang tampak reot namun tertutup rapat. Aku juga melihat sebuah galon air minum yang isinya terlihat tinggal seperempatnya saja dan sebuah meja kecil. Diatas dipan tersebut juga kulihat ada selembar handuk berukuran sedang yang terlihat lusuh dan robek dibeberapa bagian. Kemungkinan tempat ini merupakan tempat persinggahan untuk sekedar beristirahat yang digunakan oleh pemulung disekitar tempat pembuangan ini karena tidak kulihat seorang pun didalamnya.

Setelah itu, kututup kembali pintu itu sehingga saat ini benar-benar gelap gulita namun aku masih bisa sedikit melihat keadaan didalam sini berkat beberapa cahaya yang masih menembus melalui celah-celah kecil dari samping bagian bangunan ini. Akupun kemudian berjalan kearah dipan tersebut dan duduk diatasnya sambil mengatur nafasku.

Aku tidak tau sedang berada dimana saat ini karena aku memang tidak mengenali daerah ini, terlebih aku juga tidak dapat melihat maps karena kutinggalkan hpku didalam mobilku, namun satu hal yang pasti saat ini aku sekarang berada didaerah yang sepertinya tempat pembuangan sampah kota, karena disekitar sini banyak sekali gunungan sampah yang berbau begitu menyengat disebuah hamparan tanah yang sangat luas. Kemudian disaat aku sedang bertanya-tanya didalam pikiranku, tiba-tiba dari arah pintu aku mendengar suara dan tidak lama kemudian terbukalah pintu tersebut.

Aku sedikit terdiam karena rasa terkejutku yang secara tiba-tiba ini karena saat ini pintu bangunan tempatku bersembunyi ini dibuka oleh seseorang sambil memegang sebuah semprong lampu ditangan kanannya. Aku saat ini hanya bisa diam saja tanpa bergerak sedikitpun apalagi hanya sekedar untuk menyembunyikan tubuhku yang telanjang saat ini. Yang ada didalam pikiranku saat ini hanyalah “Mampuslah aku, akhirnya aku ketahuan”.

“Ehh…siapa kamu, kenapa kamu ada dirumahku” Ucap orang tersebut dengan nada agak sedikit berat dan terkejut begitu melihatku yang sedang duduk sambil telanjang diatas dipan kayu ini.

Akupun sedikit tersentak kaget begitu mendengar suaranya itu dan membuatku sedikit gelagapan menjawabnya.

“Ehh,, aa…aaaa..annuu,, iii….iitttuuu,, eeemmm,, sss…ssayyaaa,, eemm,, ii..ittuu” Ucapku gugup saat menjawab pertanyaannya.

“Kenapa kamu telanjang dirumah saya” Ucapnya lagi.

Aku yang masih kaget tadi pun langsung melihat kebawah dan ternyata saat ini memang tubuh bagian atasku tidak ditutupi oleh sehelai benangpun dihadapannya dan jaket coatku hanya kupangku saja diatas pahaku.

“Kyyaaaaa” Teriakku dan secara reflek kudekapkan kedua tanganku menutupi bagian payudaraku yang tadi terpampang secara jelas kehadapannya.

Kami pun sama-sama terdiam untuk beberapa saat, sebelum akhirnya dia pun menanyakan kembali siapa diriku dan kenapa aku bisa berada disini. Akupun sedikit berpikir alasan apa yang harus kukatakan padanya saat ini, tidak mungkin aku secara blak-blakan mengatakan padanya jika aku sedang menghindari razia PSK karena tadi aku sedang menjajakan tubuhku dipinggir jalan, meskipun aku memang sudah binal saat ini, namun aku tidak tahu apa yang akan pria ini lakukan jika aku berkata jujur padanya. Aku hanya takut jika nanti orang ini aku mengadukanku pada petugas yang masih melakukan pengejaran itu yang tidak jauh dari tempat ini, terlebih aku saat ini sudah begitu lelah untuk berlari dan lututku juga masih sedikit nyeri akibat terjatuh tadi.

Kemudian akupun terpikir sebuah ide dan menceritakan padanya alasan yang sengaja kubuat jika diriku ini habis diperkosa oleh beberapa orang dan kemudian lari dari mereka hingga pada akhirnya aku bisa berada didalam rumahnya saat ini. Semoga saja orang ini percaya dengan apa yang kukatakan, terlebih kupikir orang ini juga tampak sedikit sudah berumur jika dilihat dari suaranya. Aku tidak dapat melihat raut wajahnya secara jelas karena memang minim penerangan.

Setelah aku menjelaskan alasanku yang sengaja kubuat-buat itu, dia pun tampak terdiam kembali dan secara perlahan-lahan mulai memasuki ruangan ini dan meninggalkan pintu itu dalam keadaan terbuka sedikit. Melihatnya yang semakin mendekatiku itu, akupun hanya bisa tertunduk malu sambil tetap berusaha menyembunyikan kedua bukit kembarku menggunakan kedua tanganku yang kupeluk erat. Semakin dia mendekat, tubuhku ini pun semakin terlihat jelas kehadapannya dari cahaya api yang sedang membakar sumbu semprong lampu yang dipegangnya tersebut.

“Non ini jangan bohong, saya tahu kok kalo non ini lonte yang lagi dikejer sama pol-pp kan” Ucapnya lagi yang saat ini sudah berada didekatku.

Akupun hanya bisa diam saja sambil menundukkan kepalaku karena malu saat kebohonganku ketahuan olehnya dan juga malu karena ketelanjanganku saat ini dapat dilihat olehnya.

Kemudian tangan kirinya menggapai daguku dan mendongakkan kepalaku agar aku melihat kearahnya.

“Bener kan non,, ngaku aja looh, soalnya didepan tadi bapak ngeliat banyak pol-pp yang lagi nangkepin cewek-cewek sexy sama ada beberapa polisi juga, apa lagi tuh tattoo di teteknya non ada tulisan lontenya hakhakhak” Tawa pria itu yang akhirnya dapat sedikit kulihat raut wajahnya yang disinari oleh lampu yang dia pegang.

Saat kulihat wajah pria itu ternyata tampak agak sedikit tua dengan rambut yang keriting ikal yang berwarna keputihan serta janggut yang tumbuh dibagian bawah wajahnya dan dengan tampilan yang juga sedikit tidak terawat.

Saat melihat wajahnya itu, akupun kembali memalingkan mukaku karena malu akibat dia mengetahui kebohonganku yang memang kubuat-buat itu, apalagi begitu melihat tattooku yang sangat vulgar ini akibat tubuhku yang masih telanjang ini.

“Ya sudah kalo non gak mau ngasih tau juga gapapa,, biar orang-orang diluar sana aja yang mastiin non ini beneran lonte yang kabur apa bukan, hakhakhak” Tawa pria itu lagi sambil berjalan kearah pintu tadi dan bermaksud ingin melaporkan keberadaanku yang sedang bersembunyi didalam rumahnya ini.

Dirikupun sontak terkejut dengan maksudnya itu dan kemudian memohon padanya agar jangan melaporkan keberadaanku ini. Kemudian diapun berhenti sebentar didepan pintu tersebut lalu kembali menoleh kearah yang sedang memohon agar tidak melaporkan keberadaannya sekarang ini.

“Jadi beneran kan non, kalo lu ini lonte yang lagi kabur dari satpol-pp itu” Tanyanya lagi memastikan.

Akupun akhirnya terpaksa mengaku padanya dan mengatakan jika aku memang adalah seorang lonte yang sedang kabur dari kejaran pol-pp yang ada didepan sana.

“Hakhakhak,, gitu kan enak, gak perlu bohong-bohong segala,, ya udah saya gak bakal ngaduin non cantik ini ke pol-pp didepan sana, tapi ada syaratnya” Ucap pria itu lagi mencoba bernegosiasi padaku.

Aku sudah bisa menduga jika pria ini ingin mengambil keuntungan dibalik kesulitanku saat ini, namun aku juga tidak dapat menolaknya karena dia pasti akan mengancam akan melaporkan keberadaanku pada pol-pp yang saat ini masih mengejarku, sementara akupun saat ini sudah lelah untuk berlari kembali menghindari kejaran petugas itu.

“Apa syaratnya pak” Ucapku pasrah akan keadaanku sekarang.

“Non mesti puasin saya, hakhakhak” Tawa pria itu kemudian.

Akupun hanya bisa diam saja saat dia mengatakan itu, kemudian pria itupun perlahan-lahan kembali berjalan kearahku dan saat ini wajahnya tepat berada dihadapanku.

“Gimana non, mau kan muasin saya,, atau saya laporin ke orang-orang didepan sana” Ucapnya lagi.

“Ya udah iya pak” Jawabku kemudian.

“Iya apa nih non, hakhakhak” Tanya pria itu lagi seolah ingin memainkanku.

“Iya pak, aku bakal muasin bapak” Ucapku sambil kutersenyum manis kehadapannya.

“Hakhakhak,, bagus-bagus kalo gitu non” Jawabnya setelah mendengar jawabanku barusan.

“Huuhh,, kalo gak karena dikejar-kejar pol-pp aku gak mau ngelayanin lu” Batinku dalam hati.

Aku tau jika saat ini dia ingin mencicipi tubuhku yang sangat menggairahkan ini, terlebih saat ini diriku sedang telanjang bulat dan memamerkan tindik serta tattooku yang sangat vulgar ini secara jelas kehadapannya dan dia pun ingin merasakan kehangatan tubuhku ini secara gratis sebagai imbalan agar aku tidak dilaporkan ke petugas pol-pp yang saat ini masih mengejar psk-psk yang mencoba kabur tadi, sehingga aku tak punya pilihan lain selain menurutinya.

Dia pun kemudian mengambil jaket coatku yang saat ini masih berada diatas pangkuanku, dan seketika tubuh telanjangku saat ini benar-benar terpampang secara jelas didepan matanya.

“Waahhh,, bener-bener lacur banget body lu moy hahahaha” Ucap pria itu saat melihat tubuh telanjangku.

Akupun hanya bisa menunduk menahan malu begitu dia memuji keindahan tubuhku.

Entah kenapa meskipun aku sudah sering kali telanjang dihadapan lelaki yang tidak kukenal, dan sudah berulang kali juga disetubuhi, aku saat ini merasa sedikit malu saat bertelanjang dihadapan pemulung satu ini. Padahal biasanya, aku malah lebih bersikap layaknya seorang cewek murahan yang dengan senang hati dan sukarela menelanjangi diriku sendiri dihadapan pria asing sepertinya.

Disaat aku sedang menunduk, tangan pria ini pun kemudian membelai pipi kiriku sembari menghadapkan mukaku kearahnya.

“Gak nyangka saya tiba-tiba ada cewek amoy yang lagi telanjang duduk ditempat tidur ini,, mimpi apa aku semalem bisa dapet rejeki nomplok begini,, hakhakhak” Ucap pria itu saat menatap wajahku.

Akupun kembali memalingkan mukaku kearah lain karena merasa malu saat ditatap oleh mata mesumnya, kedua tanganku juga berusaha menutupi putting serta vaginaku meskipun sebenarnya tidak terlalu berpengaruh terhadap ketelanjanganku ini.

Kemudian diapun kembali memegangi daguku dan menghadapkannya lagi kearahnya sambil menyeringai mesum seolah ingin sekali memakan diriku.

“Ngomong-ngomong non ini belum ngasih tau namanya nih,, namanya siapa non” Ucap pria itu lagi.

“N…na…nama saya, angel p…pakk” Ucapku gugup saat dia menatap mataku dalam-dalam.

“Hahaha,, bener-bener nama yang indah banget persis kayak badannya ini hahaha” Tawa pria tersebut sambil melepaskan tangannya dari wajahku.

Akupun kemudian langsung menundukkan wajahku kembali begitu dia tidak lagi menahan daguku.

“Nama saya tarjo non,, saya sebenernya cuman seorang pemulung sampah disekitar sini, dan rumah ini juga saya bangun dari sisa-sisa sampah yang udah dibuang disekitar sini, hehehe” Ucapnya memperkenalkan diri.

(Pak Tarjo)
“…….”

Akupun sebenarnya bingung ingin menjawab apalagi, selain diriku yang merasa malu sedang telanjang sendirian dihadapan orang asing didalam rumahnya, akupun bingung memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa cepat keluar dari tempat ini dan segera pulang kerumah. Semoga saja pak tarjo ini benar-benar mempersilahkanku untuk pergi dari tempatnya setelah kupuaskan dia seperti yang diminta sebelumnya. Namun didalam tubuhku, ada semacam gairah yang perlahan-lahan kembali bangkit saat mengingat jika hanya diriku sendiri yang sedang telanjang bulat didalam rumah seorang pemulung sampah ini.

“Duhh sial banget,, kenapa tiba-tiba jadi sange lagi” Batinku dalam hati.

“Ohh iya, tadi katanya non angel ini mau muasin saya ya,, tapi maaf nih non sebelumnya,, saya kan cuma seorang pemulung nih non, jadi saya gak bisa bayar apapun, gimana dong” Tanya pak tarjo kemudian yang memecah keheninganku.

Akupun semakin dibuat bingung dengan pertanyaannya barusan, bukankah sebelumnya dia sendiri yang memintaku untuk melayaninya sebagai imbalan agar aku tidak diadukan ke petugas yang sedang mengejarku diluar sana karena dia tau jika ada seorang pelacur yang berusaha bersembunyi didalam rumahnya ini ?.. Kenapa saat ini dia malah mengatakan seolah-olah jika diriku lah yang meminta untuk melayaninya ?.. Tampaknya pak tarjo saat ini sedang berusaha mempermainkanku agar aku terlihat sedang menjatuhkan harga diriku sendiri dihadapan seorang pemulung.

“Emmm,, I…ittuuu” Ucapku bingung.

“Saya cuma punya duit 20 ribu nih non sekarang, tapi itu buat makan saya 2 hari kedepan,, kalo saya pake duit ini buat bayar non lonte,, nanti saya makan apa non” Ucap pak tarjo lagi yang semakin mempermainkanku sambil menunjukkan uang dua lembar 10 ribuan yang tampak kumal.

Kurasa lebih baik kuturuti saja permainannya saat ini dan memuaskan nafsunya, daripada aku semakin berusaha menolak dan pada akhirnya aku akan tertangkap oleh pol-pp yang mungkin saja masih bersiaga disekitar sini. Lagipula ini bukan pertama kalinya juga aku menjatuhkan harga diriku yang merupakan anak orang kaya, lalu menjadi seorang pelacur rendahan yang murah meriah hanya demi disetubuhi untuk memuaskan nafsuku yang liar ini.

Akupun kemudian menarik nafasku sebentar dan menghembuskannya, lalu dengan tatapan nakalku kugoda pemulung tua ini dan bersikap selayaknya cewek binal dengan perlahan-lahan kuturunkan kedua tanganku yang tadinya menutupi putting serta vaginaku.

“Bapak gak usah bayar kok pak,, aku bakal layanin bapak secara gratis” Ucapku nakal lalu memberikan kedipan sebelah mataku untuk menggodanya.

Pak tarjo pun langsung terkejut bukan kepalang saat melihat tingkahku yang langsung berubah secara tiba-tiba itu, raut wajahnya seolah-olah mengatakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini mengingat aku sempat bersikap seperti cewek normal yang mempertahankan harga dirinya, namun tiba-tiba berubah menjadi seperti cewek yang tidak memiliki harga diri dan terkesan layaknya seorang lonte rendahan. Tapi tidak lama kemudian diapun nampak tertawa setelah melihat sikapku yang tiba-tiba berubah itu.

“Hakhakhak,, emang dasar lonte murahan lu ya moy” Ucapnya yang semakin merendahkanku.

Aku yang memang sudah biasa direndahkan seperti ini pun hanya bisa bersikap biasa saja tanpa harus marah sedikitpun, lagipula memang aku juga suka jika diriku direndahkan dan bahkan dianggap sebagai pelacur murahan karena memang seperti inilah aku yang sekarang.

Pada awalnya aku memang seperti seolah jual mahal dan bukan menjadi sifat seorang lonte seperti yang biasanya kulakukan. Hal itu karena aku masih syok setelah dikejar-kejar akibat berusaha menjadi seorang pelacur lagi beberapa menit yang lalu sebelum akhirnya tempat yang tadinya kujadikan sebagai tempatku untuk menjajakan diriku terkena razia penyakit masyarakat, hingga pada akhirnya akupun bersembunyi didalam rumah ini untuk menghindari kejaran petugas satpol-pp itu. Aku juga agak sedikit takut jika saja pemulung ini berusaha mengambil banyak keuntungan dari keadaanku yang sekarang karena berusaha menghindari kejaran pol-pp itu, dan sebagai bayaran karena dia sudah berusaha melindungiku, dia hanya memintaku untuk melayaninya saja secara cuma-cuma. Akupun hanya bisa mengikuti perkataannya saja dan berharap setelah aku selesai melayaninya, dia akan melepaskanku dan membiarkanku pergi dari sini.

Kemudian pak tarjo pun tampak mengambil sebuah lilin yang berukuran sedang dari atas lemari tidak jauh dari posisiku, lalu dia menghidupkan lilin itu dan menaruhnya diatas meja kecil disudut ruangan ini kemudian menutup pintu rumah dan menguncinya dari dalam. Begitu pintu tersebut sudah tertutup rapat, seisi ruangan ini hanya diterangi oleh cahaya lilin dan sebagian cahaya yang masuk dari celah-celah dinding seng yang berasal dari lampu penerangan jalan didepan sana. Setelah itu, pak tarjo pun langsung mendekatiku dengan senyuman serta tatapannya yang begitu mesum seperti ingin menerkamku. Diriku yang merasa deg-degan pun hanya bisa pasrah menunggu aksinya sambil perlahan-lahan memejamkan mataku begitu wajahnya semakin dekat denganku.

*Cupphhh,, mmmcchhh,, ccuuupphhhh,, mmmhhhhh*

Diapun langsung mencium mulutku dengan panasnya sambil merangkul bagian belakang kepalaku dan tangan satunya memainkan payudaraku. Aku dapat merasakan aroma mulutnya yang lumayan bau antara jarang gosok gigi serta bercampur dengan aroma rokok murahan. Aku agak sedikit mual saat mencium aroma mulutnya itu, namun kutahan dan berusaha membiasakan indra penciumanku itu agar tidak menggangguku.

Semakin lama, ciuman kamipun begitu ganas, aku juga seolah sudah melupakan aroma mulutnya yang bau tadi dan semakin kunikmati cumbuan ini. Akupun juga bahkan sampai merangkulkan kedua tanganku ke belakang kepala pemulung ini dengan erat karena diriku juga yang semakin terangsang dan ditandai dengan putting payudaraku yang semakin mencuat keras serta lendir yang keluar dari vaginaku yang semakin becek.

Kemudian, pak tarjo pun merebahkan diriku dan dia pun beringsut naik keatas tubuhku sehingga sekarang diriku tampak tiduran diatas dipan sementara dia berada diatas tubuhku tanpa melepaskan ciumannya. Setelah diriku direbahkan, tangan kanannya pun dia arahkan mencaplok payudara kiriku sementara tangan kirinya membimbing paha kanan-kiriku agar mengangkang lebar memamerkan vaginaku yang sudah sangat basah ini.

“Emmppphhh,, mmmpphhhh,, mmmppphhhh” Desahku begitu tangan kirinya memainkan bibir vaginaku yang sudah basah itu.

*Clekkk,, cleekkk,, cleeccckkkk*

Bunyi suara becekan dari vaginaku yang dia mainkan menggunakan jarinya mengisi suara malam didalam rumah kecilnya ini yang bersamaan juga dengan suara peraduan antara mulut dari kami berdua yang sedang berciuman dengan penuh gairah.

Posisi kami berdua pun saat ini benar-benar sangat kontras sekali, dimana aku yang sebenarnya seorang gadis anak orang kaya sedang telanjang bulat dengan kulit putih khas cewek oriental, sedang berciuman dengan seorang pemulung miskin yang tampak tua yang masih mengenakan pakaian lengkap namun terlihat sudah usang didalam sebuah rumah yang begitu kecil dan terlihat tidak layak ini. Namun aku tetap saja menikmati setiap perlakuannya ini dan semakin membuatku bergairah.

Seperti inilah diriku yang memiliki sebuah keanehan karena begitu menikmati jika diriku dipermainkan oleh orang yang kasta dan status sosialnya berada jauh dibawahku. Bahkan akupun sampai menjatuhkan harga diriku sendiri yang merupakan seorang anak orang kaya dari keluarga yang berpendidikan tinggi, dengan menjadi seorang pelacur murahan. Aku juga sampai membuat sebuah tattoo tambahan yang semakin menunjukkan jika diriku ini memang seorang lonte murah meriah. Semua ini akibat pemerkosaan yang dilakukan oleh pak parto yang telah meninggal serta pak yono yang tidak kuketahui keberadaannya yang telah membuat diriku menjadi tampak semakin lacur berkat tattoo permanen yang dia coretkan ditubuhku untuk selamanya, sehingga membuat hasrat liar nan binalku menjadi menguasai diriku perlahan-lahan hingga pada akhirnya akupun tidak sanggup mengendalikannya.

Setelah beberapa menit berciuman dan memainkan sebagian tubuhku, pak tarjo pun kemudian bangkit dan langsung melepaskan kemeja kusam yang dipakainya itu karena merasa gerah setelah bercumbu denganku. Kuakui memang jika suasana didalam rumah ini agak sedikit tertutup karena minim ventilasi serta tidak ada jendela sehingga membuat angin dari luar hanya sedikit yang masuk melalui celah seng rumah ini, ditambah karena memang cumbuan tadi begitu panasnya karena mungkin sudah lama baginya tidak menikmati tubuh seorang gadis dengan cuma-cuma, terutama gadis keturunan sepertiku yang dia anggap adalah seorang lonte jalanan karena memang dia saat ini masih belum mengetahui identitas asliku yang merupakan seorang anak orang kaya, dan menjadi lonte hanya karena aku ingin melakukannya saja.

Begitu kulihat tubuh bagian atasnya setelah dia melepaskan kemeja kusamnya, tubuhnya tersebut tampak terlihat agak sedikit kurus karena menampilkan struktur tulang-tulangnya. Sepertinya kehidupannya disini benar-benar sangat membuatnya tersiksa karena diapun tampak terlihat seperti orang yang jarang mendapatkan makanan yang bergizi sehingga membuat tubuhnya menjadi kurus kering. Kemudian diapun menundukkan badannya kearah bukit kembarku dan mulai menghisap salah satu putting payudaraku, sementara satunya lagi dia pilin-pilin seperti sedang mencari saluran radio menggunakan tangan satunya.

“Aaacchhhh,, ssshhhh,, pp…paakkkk,, oouuhhhh,, eeemmmhhh” Erangku yang merasa begitu nikmat setelah dia merangsang kedua bukit kembarku ini.

Pak tarjo pun sekali-sekali kadang memainkan anting yang terpasang di salah satu puttingku itu dan kadang menariknya pelan sehingga membuat diriku pun semakin terangsang dibuatnya. Diapun juga bergantian dalam menghisap putting payudaraku dan juga sesekali memberikan sebuah tanda merah disekitar payudaraku sehingga saat ini, banyak sekali noda cupang yang tercipta disekitar area payudaraku.

Kedua kakipun bahkan sampai memeluk pinggulnya dan berusaha mendorong-dorongkannya kearah alat kelaminku seolah seperti sedang bersetubuh meskipun saat ini dia masih mengenakan celana kolornya.

“Hakhakhak,, lu udah sange banget ya moy sampe-sampe dorong pantat saya ke arah memek lacur lu” Ucap pak tarjo sambil meremas kedua bukit kembarku.

Akupun hanya bisa sedikit menganggukkan kepalaku pelan dan menatapnya sayu karena memang diriku saat ini sudah benar-benar dikuasai oleh birahiku.

Kemudian pak tarjo pun mengarahkan tangan kanannya ke vaginaku dan mulai memasukkan satu jarinya kedalam liang senggamaku.

“Aaacchhhh,, ee…ennakkk,, sssshhhhh,, pp….pakkkk,, aaahhhhhh iyyaaaahhhh,, oouuuhhhh” Racauku begitu dia keluar-masukkan jarinya itu dengan cepat kedalam vaginaku.

Badanku pun bahkan sampai ikut bergoyang dan bergetar saat dia memompa vaginaku menggunakan jarinya.

“Sayang banget, cantik-cantik tapi memeknya udah lower, tapi wajar sih namanya lonte kan sering dientotin ama orang-orang, hakhakhak” Tawa pak tarjo yang mengejek vaginaku yang memang sudah agak sedikit lower akibat gangbang massal yang kulakukan sewaktu aku masih disurabaya kemarin.

Aku sebenarnya agak sedikit tersinggung dengan perkataannya barusan, namun aku juga tidak dapat memungkirinya jika memang vaginaku sudah agak melonggar akibat gangbang extrim serta fisting yang dilakukan saat hari terakhirku digang dolly beberapa hari yang lalu sewaktu aku liburan kesurabaya. Semenjak saat itu vagina serta anusku bahkan agak sedikit melebar sampai saat ini dan semakin membuatku jadi terlihat makin lacur saja.

Jika saja pak tarjo tau jika aku ini masih berumur 23 tahun dan seorang mahasiswi di salah satu universitas ternama dijakarta, dan juga merupakan seorang gadis anak orang kaya dari keluarga berpendidikan dan terhormat, dia pasti akan semakin merendahkanku karena aku yang berkelakuan seperti wanita murahan ini dan menjadi pelacur pinggir jalan. Tapi untungnya dia hanya tau jika aku ini hanya pelacur biasa yang sedang berusaha bersembunyi dari kejaran satpol-pp.

Akupun semakin mendesah tak karuan begitu dia semakin kasar memainkan vaginaku, pak tarjo pun juga meremas payudaraku dengan sangat kuat dan makin membuatku blingsatan. Tubuhku pun ikut menggelinjang tak karuan menikmati setiap permainannya dan lama-kelamaan aku akan mendapatkan orgasmeku.

Namun disaat tubuhku hampir mendapatkan orgasme, diapun langsung menghentikan permainannya sehingga membuatku merasa nanggung sekali. Disaat aku ingin memainkan vagina serta payudaraku sendiri untuk menggapai orgasmeku, kedua tanganku langsung ditepis dan ditahan olehnya. Kedua kakikupun bahkan tidak bisa merapat akibat tertahan oleh tubuhnya yang berada ditengah antara kedua pahaku sehingga akupun hanya bisa menggoyangkan pinggulku tanpa arti berharap bisa mendapatkan orgasmeku.

“Aaahhhh,, mmmpphhh,, aaahhhh,, ssshhhh,, aaahhhh” Racauku makin tak karuan karena dilanda rasa nanggung ingin menggapai orgasmeku.

“Hakhakhak,, kenapa non kok kayak cacing kepanasan gitu” Ejek pak tarjo yang melihatku meracau seperti cacing kepanasan.

“Mmmhhhh,, paaaakkkk aaaaahhhh,, laanjuttiinnnhh,, ssshhhh,, laggiiihh ooouuuhh” Desahku yang makin tak karuan saat diriku yang hampir mencapai puncak kenikmatan.

“Apanya yang dilanjutin lagi non, hakhakhak” Tawanya lagi seolah tidak peduli dengan apa yang kurasakan saat ini.

“Eemmmhhh,, ittuuuh,, yangghh tadiiihhh,, paakkk,, ooohhh sssshhhh” Jawabku lagi.

“Itu yang mana nih non, yang jelas dong, hakhakhak” Ucapnya lagi.

“Aaahhh,, mainin memekkhu,, laggiiihh pp…paakk,, sshhhh aaaahhhhh” Ucapku lagi tanpa rasa malu.

“Hakhakhahak,, sabar ya non, saya mau puas-puasin dulu mainin badan lu yang mulus binal ini, hahaha” Tawanya lagi.

“Eemmmhhh,, aaaaaahhhh” Desahku pasrah berharap dia mau membuatku orgasme.

Tidak lama setelah itu, diapun kembali mencium bibirku dengan sangat ganas. Bagian pipi serta seluruh wajahkupun juga tidak luput dari ciuman serta jilatannya sampai-sampai akupun bisa mencium aroma dari air liurnya yang menempel di hampir seluruh bagian wajahku. Tidak hanya menjilati area wajahku, dia pun juga mencium serta menjilati bagian tengkuk leherku dan membuatku merinding kegelian. Namun akibat rangsangan yang dia lakukan pada leherku itu, membuat gairahku menjadi semakin tidak karuan. Tetapi aku tidak bisa berbuat apa-apa karena kedua tanganku ditahan oleh tangannya yang sangat kuat ini, sementara kedua kakiku pun tidak bisa kurapatkan hanya untuk sekedar menggesekkan vagina menggunakan pahaku untuk sedikit meminimalisir rasa gatal yang terjadi dengan vaginaku.

Akupun hanya bisa pasrah berharap pak tarjo membiarkanku mendapatkan klimaksku karena vaginaku sudah benar-benar gatal sekali ingin digaruk. Aku juga dapat merasakan jika cairan vaginaku juga sudah menjalar ke sela-sela pahaku dan semakin turun membasahi alas dipan ini.

“Oouuhhh ppaaakkkk,, sssshhhh,, enntootttiinn akkuuhhh ppaaakkkhh,, aaaahhh,, akuu mohonn paakkkhhh,, puassiihh,, aahhhh,, akkuuhhh” Ucapku tanpa sadar memohon karena diriku yang sudah dikendalikan oleh hawa nafsuku sendiri.

“Hakhakhakhak,, gak nyangka saya, nih amoy malah mohon-mohon minta dientotin,, bener-bener jalang nih amoy binal emang” Ucap pak tarjo saat melihatku yang memohon padanya untuk segera menyetubuhiku.

Saking tidak tahannya vaginaku ingin sekali digaruk dan dipuasi, akupun bahkan sampai mengangkat-angkat pinggulku keatas mendekatkan vaginaku kearah batang kelaminnya yang masih tertutupi oleh celana kolor yang dikenakannya.

Sungguh benar-benar hina sekali diriku yang memohon agar aku bisa disetubuhi oleh pemulung tua ini, benar-benar sangat kontras sekali yang mana aku merupakan seorang dari kalangan atas dengan ekonomi yang serba berkecukupan malah meminta untuk dipuaskan oleh seorang pemulung yang merupakan kalangan bawah yang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya saja sangat sulit.

Ya itu merupakan pikiranku apabila diriku masih belum senakal sekarang dan birahiku masih belum menguasai sepenuhnya pikiranku. Namun beda ceritanya dengan diriku saat ini yang mana sisi binalku telah menguasai pikiranku dan telah menunjukkan rasa dari nikmatnya bersetubuh, aku akan dengan senang hati memberikan tubuhku untuk disetubuhi demi kembali merasakan nikmat tersebut dan mencoba mewujudkan fantasi-fantasi terpendamku yang dulunya hanya sebatas fantasi disaat aku sedang mastubasi saja.

“Kalo lu pengen saya entotin, lu harus mau jadi budak seks saya moy,, lu harus mau jadi lonte saya yang selalu ngepuasin tuannya,, gimana” Tanya pak tarjo.

“Aaaahhhh,, iyyaahhh paakkkhh,, iyyaaahhh akkuuhhh mauuu,, aaahhhh,, akuuhh mauu pakkhh,, ssshhhh,, ayyooo pakkhh,, cepetth puassiin akkuuhh,, aaaahhhh” Ucapku menerima permintaannya agar aku bisa cepat mendapatkan orgasmeku.

Sebenarnya aku tidak terlalu menanggapi perkataannya, atau mungkin lebih tepatnya aku tidak terlalu mendengarkan apa yang dia katakan karena aku hanya fokus untuk menggapai orgasmeku yang tidak bisa kuraih. Sehingga saat dia mengatakan hal yang sepertinya sebuah penawaran, akupun langsung mengiyakannya saja agar dia cepat membuatku mencapai titik klimaksku.

“Hakhakhak,, bagus-bagus moy kalo gitu, mulai sekarang lu mesti matuhin setiap perintah saya, kalo gak,, bakalan saya buang lu keluar biar lu ditangkep sama pol-pp diluar sana, hahaha” Ucap pak tarjo mengancamku agar aku mematuhi perintahnya.

“Aaahhh,, iiyaaahhh pakkhh,, aaahhh,, ayooo puassiin akkuuhh,, aaaahhhh,, akkuu udahh gak tahann laggiihh,, ssshhh,, aaahhhh” Jawabku sekenanya.

Kemudian pak tarjo pun melepaskan pegangannya yang menahan kedua tanganku sehingga akhirnya tangankupun bisa bebas bergerak. Aku mengarahkan kedua tanganku memegangi kedua bukit kembarku dan kuremas-remas kuat saking diriku sudah dipenuhi oleh hasrat seksualku. Pak tarjo pun kemudian memainkan liang vaginaku sebentar dan membuatku menggelinjang keenakan dan tubuhku serasa seperti tersengat listrik saat dia mulai menyentuh clitorisku yang sudah sangat mengeras itu.

Sekitar satu menit kemudian, pak tarjo pun berhenti memainkan vaginaku dan dia mulai melepaskan celana kolor sekaligus celana dalam yang dikenakannya sehingga membuat penis miliknya langsung mencuat keluar. Aku yang melihat penis miliknya yang masih agak sedikit samar karena ditutupi oleh bayangannya pun menjadi sedikit bahagia karena tidak lama lagi penis itu akan segera memasuki liang vaginaku. Meskipun aku tidak tau pasti ukurannya, tapi aku sangat yakin sekali jika penis miliknya itu berukuran besar. Hal itu kuketahui saat dia masih mempermainkanku dan dia masih mengenakan pakaiannya lengkap, dari balik celana yang dipakainya, aku melihat sebuah tonjolan yang lumayan besar dari balik kolor yang dia pakai tersebut sehingga akupun dapat membayangkannya jika penis miliknya itu pasti berukuran sangat besar dan dapat memuaskan birahiku.

“Sekarang, isepin dulu kontol saya moy,, cepet!!” Perintah pak tarjo.

Mendengar perintah itu, seketika akupun langsung bangkit dari tidurku dan langsung menggenggam serta memasukkan penisnya kedalam mulutku. Aku akhirnya dapat merasakan jika memang penis miliknya ini lumayan besar begitu ada dalam genggamanku, aku berasa seperti sedang memegang sebuah tongkat satpam hanya saja agak sedikit lebih besar dan semakin membuatku tidak sabar ingin segera merasakan penisnya ini mengacak-acak vaginaku. Kemudian dengan tidak sabar langsung kumasukan penis itu kedalam mulutku dengan lahap seperti memakan sosis.

Aku dapat mencium aroma yang tidak sedap dari penis serta bulu-bulu kemaluannya yang begitu lebat ini, sesuatu seperti aroma sperma, pesing, bau badan serta sampah seperti berkumpul menjadi satu dan membentuk aroma yang lumayan tidak sedap dibagian selangkangannya. Tampaknya pak tarjo pun juga jarang membersihkan tubuhnya atau karena memang dia yang sudah terbiasa karena pekerjaannya yang merupakan pemulung sampah sehingga aroma-aroma tersebut semakin melekat ditubuhnya. Namun aroma itu justru malah semakin membuatku terangsang dan semakin kuhisap dalam-dalam penisnya ini.

*Slluurrrpppp,, sslluurrpppp,, slluurrrpppp*

Kuhisap-hisap kuat penisnya itu dan sesekali kujilati juga ujung lubang kencingnya yang terasa agak asin dan kecut itu sambil kukocok-kocokkan penisnya menggunakan tangan kiriku.

“Ooohhh,, nikmat banget sepongan lu moy, aahhhh” Desah pak tarjo saat menikmati seponganku.

Kuberikan servis terbaikku saat kuhisap penis yang sebentar lagi akan mengacak-acak vagina lacurku ini. Selain kuhisap, aku juga menjilati seluruh batang kelaminnya menggunakan lidahku seperti sedang menjilati es krim lolipop dan tidak kubiarkan satu inci pun luput dari jilatanku. Aku juga menjilat serta menghisap bulu-bulu kemaluannya yang lumayan lebat itu karena aroma menyengatnya yang sangat kusukai dan membuatku semakin bergairah. Itu karena nafsuku yang sudah menguasai tubuh serta pikiranku, bahkan aroma menyengat yang bagi orang lain sangat mengganggu itupun, bagiku berasa seperti aroma parfum mahal yang biasa kubeli, namun yang ini dapat membangkitkan libidoku.

“Hakhakhak,, gila banget nih amoy,, gak usah ku suruh dia mau aja isepin jembut gw,, bener-bener lonte murahan sejati dah” Ucap pak tarjo.

Kemudian pak tarjo pun memintaku untuk menyudahi kulumanku dan menyuruhku untuk berlutut disamping dipan ini, setelah itu dia pun berpindah posisi menjadi rebahan diatas dipan tempatku duduk tadi dan mengangkangkan kakinya lebar-lebar memamerkan penis besarnya serta buah zakarnya itu kehadapanku.

“Sekarang isepin lagi kontol sama biji saya non,, jangan lupa juga jilatin anus saya, hahaha” Perintah pak tarjo setelah dia rebahan dan melebarkan kedua kakinya keatas.

Tanpa pikir panjang, kedua tanganku langsung memeluk kedua paha pak tarjo yang sedikit kurus ini dan dengan lahapnya kumasukkan kembali penis besarnya itu kedalam mulutku. Kemudian kulanjutkan dengan mengemuti buah zakarnya yang agak sedikit hitam dan terdapat bulu-bulu kemaluan juga yang tumbuh disana.

“Ohhh enak banget gilak,, rejeki nomplok banget ada cewek lonte amoy yang mau isepin biji gw, mana gratis pula nih lonte hahaha” Ucap pak tarjo yang merasa nikmat saat buah zakarnya kuhisap itu.

Setelah beberapa menit kemudian, akupun melepaskan hisapanku dari biji zakarnya dan lanjut turun kebawah mengarah ke anusnya. Pada bagian ini, aku sebenarnya dapat mencium aroma yang begitu busuk karena memang ini merupakan lubang pembuangan kotoran manusia. Namun karena diriku yang sudah amat terangsang ini, akupun tidak memperdulikan aroma busuk itu dan langsung menjulurkan lidahku tanpa ragu kearah anus hitam miliknya.

*Ehhmm,, sslluurrppp,, eehhmmm,, slluurppp,, ccuupphhh,, slluurrppphh*

Kujilat-jilati lubang anus baunya itu menggunakan lidahku, aku juga bisa merasakan rasa yang sedikit pahit dan kecut saat menyentuh lubang pembuangannya ini, namun kuhiraukan saja semua itu dan lebih memilih menikmati saja apa yang kulakukan saat ini. Akupun juga menurunkan satu tanganku kearah vaginaku dan menggesek-gesekannya karena vaginaku sudah sangat gatal.

“Aaaahhhhh,, iyaa moyy,, oohhh teruusss,, jilatan lu bener-bener enakk banget,, sekalian lu bersihin juga anus gw dari sisa-sisa tainya hahaha,, ooohhhh,, iyyaaahhhhh” Racau pak tarjo saat lubang pembuangannya itu kujilati dengan lahap.

Akupun semakin fokus menjilat-jilati lubang anusnya ini sambil memainkan tanganku sendiri menggesekkan liang vaginaku. Tidak hanya kujilati, aku juga berusaha memasukkan lidahku kedalam anus tersebut dan memutar-mutarnya didalam sana agar membuat pemulung tua ini semakin kenikmatan. Kuarahkan juga tangan kiriku yang tadi memeluk pahanya ke bagian penisnya lalu kukocok pelan sehingga membuatnya makin menggelinjang nikmat.

Meskipun ini adalah pengalaman pertamaku menjilati anus, namun aku melakukannya seperti sudah berpengalaman dan juga kulakukan dengan sepenuh hati. Itu semua karena pikiranku memang sudah dikuasai oleh nafsu birahi sehingga akupun sudah tidak mempedulikan apapun lagi selain kepuasan birahi.

Selang beberapa menit kemudian, karena diriku yang sudah tidak tahan karena dikuasai oleh nafsu, akupun menghentikan jilatanku dan langsung bangkit berdiri kehadapannya. Saat aku berdiri, akupun mengelap air liur yang menetes dari mulutku menggunakan punggung telapak tangan kananku, sementara tangan kiriku meremas payudara kiriku. Kemudian akupun naik kebagian atas tubuh pak tarjo yang masih rebahan itu dan kukangkangi penisnya itu sehingga sekarang penis besarnya itu berdiri gagah tepat dibawah liang vaginaku yang sudah sangat basah ini.

“Eemmpphh,, ngentootttt,, aahhhhh,, ayyookk ngentoott pakkhhh” Racauku semakin tidak karuan begitu wajahku tepat diatas wajahnya.

Pak tarjo pun hanya bisa melihat wajahku yang sudah benar-benar dikuasai nafsu itu sambil tertawa melihat tingkah jalangku. Kemudian dengan posisi Woman on Top akupun langsung memegangi penis itu dan mengarahkannya ke vaginaku sambil kuturunkan pinggulku pelan-pelan memasukkan penis itu kedalam vaginaku.

“Aaaacchhhh,, ssshhhh,, ennaaakkkk,, aaaahhhh” Desahku begitu aku sudah memasukkan seluruh batang penisnya itu kedalam vaginaku.

Pak tarjo pun ikutan meracau nikmat merasakan seluruh penisnya tenggelam didalam vaginaku yang sudah sangat sange ini. Kemudian perlahan-lahan kugerakkan keatas-bawah memompa penisnya didalam vaginaku sambil kuletakkan kedua tanganku disamping kiri-kanan kepala pak tarjo menopang tubuhku.

“Emmpphhh,, aaahhh,, aaahhhh,, ssshhhh,, ooohhhh iyyaahhhh” Desahku saat memompa penisnya dalam vaginaku.

Pak tarjo pun kemudian mengimbangi gerakanku dengan melakukan hal yang sama, jadi ketika kuturankan pinggulku, pak tarjo pun menaikkan pinggulnya sehingga penisnya yang ada didalam vaginaku itu semakin dalam menerobos hingga rahimku.

“Oouuhhh,, belum saya suruh buat ngentot tapi non udah ngentotin saya duluan,, aahhhh,, haahhhhh,, bener-bener jalang liar banget lu moy, uuuhhhh” Ucap pak tarjo sambil meracau kenikmatan.

“Aaahhh,, iyyaahh pp…paakkhh,, akkuuhhh jal…lang, akkuuhh cum…maa lonte nakhall, aaahhhh,, aahhhh,, ooohhh nikkmatthhh,, bangeetthhh,, iiyaahhh teerruusss ppaakkhhh” Desahku saat menikmati sodokan penisnya didalam vaginaku.

“Uuuhhh enaak banget empotan memeklu moy,, rasanya pengen gw entotin terus, uuhhhh,, ooohhhh” Ucap pak tarjo lagi sambil memeras kedua bukit kembarku dengan sangat keras.

“Aaaahhh,, iyyaahhh, ss…silahkann,, ssshhh ppaakkkhh,, entotin akkuuhh aaahhhh,, akkuu mauu dientot terussh sama, ssshhh,, bapakkhhh,, aaahhhh,, aaahhhh” Racauku lagi karena nafsuku sudah semakin menguasai pikiranku.

Kemudian kami pun semakin mempercepat goyangan kami. Akupun hanya bisa semakin berteriak keenakan saat dia semakin menghujam-hujamkan penisnya itu semakin dalam kedalam vaginaku. Akupun sudah tidak peduli lagi jika desahanku ini akan terdengar sampai keluar, mengingat bisa saja petugas satpol-pp itu kemungkinan masih melakukan pencariaan terhadap segerombolan psk yang tadi mencoba kabur dari kejaran mereka termasuk diriku. Sehingga saat ini aku masih sangat besar kemungkinan untuk ketahuan oleh mereka, tapi aku tidak peduli itu dan lebih berharap agar aku cepat mendapatkan orgasmeku.

Tidak lama kemudian, aku akan segera mendapatkan orgasmeku yang tadi sempat tidak bisa kuraih karena disengaja oleh pak tarjo.

“Aaahhh,, pp….pakkhh,, akkuuhhh mm….mauuu kellluuarrrrhhh,, ooohhhhh,, aaaaaaahhhh”

Crrrttttttttt,, cccrrrrtttttttt,, ccrrrtttttttttttt

Badanku pun langsung melenting kebelakang ketika dilanda badai orgasmeku. Tubuhku pun seketika langsung mengejang-ngejang saat menikmati klimaksku yang berlangsung cukup lama menurutku. Cairan vaginaku pun juga langsung membasahi penisnya yang saat ini masih menancap didalam vaginaku serta membasahi alas dipan ini, beberapa cairan juga tampak membasahi tanah dibawah serta jaket coatku juga.

Setelah diriku selesai mendapatkan orgasmeku, akupun langsung menjatuhkan tubuhku ke pelukan pemulung tua ini sambil sesekali mengejang menikmati sisa-sisa dari orgasmeku tadi, pak tarjo pun yang tau jika aku sedang mendapatkan orgasmeku langsung mendiamkan penisnya itu tetap menancap dan tidak melakukan gerakan apapun sehingga akupun bisa dengan leluasa menikmati klimaksku.

“Hakhakhakhak,, lu udah nyampe duluan ya moy, tapi lu belum boleh istirahat dulu, lu mesti bikin saya puas dulu lonte” Ucap pak tarjo saat aku sudah merebahkan tubuhku diatas dadanya.

“Biarin sayaa istirahat dulu ya pakkhh,, hahhh,, hahhh,, hahhh” Ucapku sambil tersengal-sengal setelah mendapatkan orgasmeku.

Namun tampaknya pak tarjo tidak mempedulikanku yang masih ngos-ngosan itu dan langsung menggulingkan tubuhku sehingga saat ini aku berada dibawah pak tarjo. Kemudian pak tarjo pun mengangkat kedua kakiku keatas pundaknya dan kembali menghujamkan penisnya dengan sangat kasar kedalam vaginaku yang masih sangat sensitif ini setelah orgasme barusan.

“Aaaahhhh,, aaahhh,, pp….paaakkk,, pell…lan-pell…pellannn,, aaahhh,, ooohhhhh” Racauku sambil meringis karena dia tiba-tiba menyodok vaginaku yang masih sensitif tanpa memberikanku istirahat setelah mendapatkan orgasme. Tapi sepertinya pak tarjo tidak menghiraukanku yang tampak meringis dan dia terus saja memompa penisnya keluar-masuk dengan sangat kencang.

Beberapa menit kemudian, akupun sudah tidak merasakan nyeri seperti sebelumnya dan tampak sudah bisa menikmati setiap sodokan penis besarnya itu didalam vaginaku dan akupun kemudian ikut menggerakkan pinggulku mengimbangi setiap goyangannya.

“Aaahhh,, aahhh,, tteruss pakkhh,, oohhh iyaahhh,, ceppettiinn,, aaahhh,, genjottannya,, aaahhh iyyaaahh,, ennakkhh bangethh,, aahhhh,, kontoll bapakk,, oohhhh” Desahku yang menikmati sodokan penisnya.

“Hakhakhak,, tadi minta pelan-pelan,, uuhhhh,, sekarang minta cepetin,, oohhhh,, enak banget nih memek lacur,, aaahhh” Ucap pak tarjo yang sedang keenakan menyodok vaginaku.

“Aaahhh,, iyyaahhh pakkhhh,, aaaahhh ennakkk bangetthh,, oohhh,, terruussinn,, sshhhhh” Racauku yang semakin keenakan dibuatnya.

Dan selang beberapa menit kemudian, akupun akan segera mencapai orgasmeku lagi.

“Emmpphhh,, p…pakkhhh,, oohhh,, ak…..kkuu mm….maauuu kell…llluuarrrrhhh,, ooohhhh,, cep….pettiiinn,, aaahhhhh”

“Ooohhhh,, aaahhhh,, gw juga moyy, aahhhh,, aahhhhh,, gw keluarin didalem memek lu ya, biar lu hamil anak gw,, aahhhh,, aahahhhh”

Akupun hanya bisa semakin mendesah keenakan saja dan tidak peduli jika dia ingin mengeluarkan spermanya didalam vaginaku. Beberapa saat kemudian kami berduapun mendapatkan klimaksnya.

“Aaaahhhh,, hammiiillll luu moyy, gw hamilinn luuhh,, aaahhhhhhh”

Cccrroootttttt,, ccrrooootttt,, ccrrooootttttttt

Berbarengan dengan itu, akupun juga mendapatkan orgasmeku yang kedua dari persetubuhan ini.

Cccrrrrtttttt,, cccrrrttttt,, ccccrrrttttttttt

Terasa sangat hangat perutku begitu pak tarjo menembakkan semua spermanya kedalam vaginaku, akupun juga merasa begitu puas setelah mendapatkan orgasmeku yang kedua ini setelah bersetubuh dengan penis jumbo dari seorang pemulung sampah sepertinya, dan benar-benar sungguh pemandangan yang sangat kontras sekali jika dipikirkan oleh orang normal.

Setelah pak tarjo menembakkan semua spermanya kedalam vaginaku, dia pun langsung menjatuhkan tubuhnya kesampingku. Akupun juga dapat merasakan sedikit lelehan sperma yang dia keluarkan didalam vaginaku sedikit demi sedikit tampak menjalar ke bagian bibir vaginaku dan turun ke bagian anusku yang tidak semua bisa ditampung didalam vaginaku, dan kami berdua pun sama-sama ngos-ngosan setelah bersetubuh ini.

“Haahhh,, udah lama banget saya gak ngerasain puas ngentot kayak gini,, haahhh haaahhh,, jangan lupa minum obat kb ya non kalo gak mau hamil anak pelanggannya, tapi kalo non mau hamil gapapa kok, tapi jangan lupa nanti diurusin anak kita kalo udah lahir ya, hakhakhak” Ucap pak tarjo sambil mengelusi perut rataku yang masih sedikit ngos-ngosan setelah dia menumpahkan semua spermanya kedalam tubuhku.

Akupun hanya bisa melirik sayu kearahnya karena aku sudah tidak punya tenaga lagi untuk sekedar membalas kata-katanya. Tapi tampaknya aku harus cepat-cepat keluar dari rumahnya ini dan segera menuju mobilku dan pulang kerumah untuk mengonsumsi obat kb yang sudah kubeli tadi agar spermanya tidak membuahi rahimku, itu karena saat ini aku sedang dalam kondisi subur meskipun faktor kemanjuran obat itu bisa sampai maximal tiga hari setelah berhubungan, tetapi lebih cepat lebih baik menurutku untuk meminimalisir hal-hal yang tidak kuinginkan.

Aku tidak mau sampai hamil anak dari seorang pemulung sampah yang terlihat sangat dekil dan tidak terawat sepertinya. Akupun juga tidak mau jika harus sampai hamil diluar nikah karena pasti akan membuat keluargaku akan sangat malu sekali padaku, meskipun aku sudah menjadi seorang lonte dan tubuhku saat ini sudah sangat lacur sekali karena keberadaan tattoo serta tindik yang terpasang dibadanku. Aku hanya masih takut dan belum siap menerima keadaan jika aku harus diusir dari keluargaku karena sudah membuat mereka sangat malu dengan kelakuanku, tetapi aku juga tidak bisa menghentikan aksiku yang sangat menjatuhkan harga diriku ini karena aku benar-benar sangat menikmatinya juga. Semoga saja pikiranku itu tidak menjadi kenyataan.

Tetapi sebelum aku mendapatkan tenagaku kembali, mataku benar-benar sangat berat sekali, akupun kemudian memejamkan mataku sebentar sambil mengumpulkan tenagaku, baru lah setelah itu aku akan langsung pergi dari rumah usang ini menuju kearah mobilku dan pulang kerumah. Setidaknya diwaktu yang masih gelap dan tidak banyak aktivitas karena semua orang pasti sedang tertidur agar aku tidak dipergoki oleh orang lain lagi, terutama petugas satpol-pp yang aku masih tidak tahu apakah mereka masih bersiaga disekitar sini atau tidak. Semoga saja nanti pelarianku dari sini aman-aman saja dan tidak ketahuan oleh siapapun lagi.



BERSAMBUNG . . . . .​
 
Makasih Suhu update nya semoga lancar trus RL nya hehehe.
Angel udh jadi budak sex pemulung noh ga lama lagi bisa jadi kena gangbang xtrme lg nih wkwk
 
Wah sebelum baca ucapkan terima kasih dulu ke suhu
Sama ky atas sy
Thanx hu
:beer:
haha sama" hu

Makasih Suhu update nya semoga lancar trus RL nya hehehe.
Angel udh jadi budak sex pemulung noh ga lama lagi bisa jadi kena gangbang xtrme lg nih wkwk
haha siaappp
ditunggu aja kelanjutannya nanti bakal ada gb nya lagi

Patut dinantikan kembali
keep staytune

Huhh mau tidur ada update 😳
updatenya buat nemenin tidurnya sista :D
biar tidurnya enak wkwkwk

Makasih updatenya
sama"

Kerennn updetnya mantabbb
siapp makasih hu

Lancrotkan
ditunggu kelanjutannya
 
Mantap mantap mantap, pantasi yg selama ini ingin terlampiaskan akhirnya ada yg nulis jg, pagi2 udah ceng ceng ceng. Trima kasih @Pentagram666 .😁
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd