Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IBU LUTFI KU SAYANG (REAL STORY) NO REPOST!!

Siapakah yang berhasil menghamili IBU LUTFI?

  • Jayadi

    Votes: 322 80,9%
  • Pak Hadi

    Votes: 69 17,3%
  • Suami Bu lutfi

    Votes: 25 6,3%

  • Total voters
    398
Status
Please reply by conversation.
PART 4



Keesokan Harinya….



Aku bangun pagi, sekitar jam 07.30. aku berniat untuk duduk diteras rumah. sambil menjaga warung. seperti biasa, kedua orang tua ku pergi bekerja. tinggalah aku sendirian. aku melihat kembali wanita pujaan ku yaitu Ibu Lutfi sedang menjemur pakaian

https://www.imagebam.com/view/ME4PN6F

Aku yang sedang memainkan game di hapeku. tibatiba saja ada yang datang membeli sesuatu.

Ternyata suara Ibu lutfi yang datang membeli di warungku.

“Mau beli apaaa sayang?” ucapku menggodanya

“Ibu gak ingin beli apa apa, ibu hanya mau ngobrol sama kamu” ucapnya dengan wajah yang serius

“Ngomong apa bu?” ucapku bingung

“Mau ngomong disini apa didalam?” ucapku

“kalau disini takut ada yang melihat bu,” ucapku

“Udah disini aja” kata bu lutfi

“Didalam saja bu” kataku sambil menarik tangan Bu lutfi

“Kenapa harus disini sih jay!” ucapnya dengan nada kesal

“ibu mau ngomong apa?” ucapku

“Ibu mau tanya, kenapa kamu bisa melakukan zina seperti itu ke ibu?” tanya bu lutfi

“yang semalam?” jawabku

“iyaaaa!” ucapnya

“jay kan udah bilang, jay sayang sama ibuuu lutfi” ucapku

“Gak usah bohong! kamu cuma mau mencari kesempatan doang kan?“ucapku

“jay jujurr buuu! jay sayang sama ibu lutfi!” ucapku meyakinkannya

Aku menatap bu lutfi dan memegang kedua tanganya, untuk meyakinkan kalau aku memang benar benar jatuh cinta padanya.

“Jadi, Bu lutfi gak usah khawatir. jay bakalan sayang dan cinta sama ibu” ucapku sambil memegang kedua tangannya

“Tapi ibu kan sudah punya suami dan punya anak jugaa jayy.” ucapnya

“Tenang saja bu, jay paham kok dengan situasi ibu yang saat ini, tapi jay janji, akan terus tetep sayang sama ibu Lutfi” kataku

“manggilnya jangan Bu lutfi jay. panggil dewi aja” ucapnya

“Hmmmm.. tapi jay mau nya manggil sayang, gimana dong?” ucapku sambil tertawa

“Husshhhh…. nanti kalo tetangga pada tau gimana?” kata Ibu lutfi sambil mencubit pinggangku

“Tenang bu, aman hehehe” ucapku sambil tertawa

Kulihat Ibu lutfi tersenyum ketika ku bilang kalau aku beneran serius dan sayang dengan nya. Lalu, Bu lutfi pun pergi pulang.

“Jay, ibu pulang duluyaa.” ucapnya

“tunggu bu! aku manggil ibu dewi aja ya?” kataku

“iyaa. terserah kamu jay”ucapnya

Sepertinya hati Ibu lutfi sudah mulai luluh dengan ku. Ini saat nya aku mengambil kesempatan untuk lebih jauh berhubungan dengan nya. Ketika Ibu lutfi ingin berjalan keluar, aku tarik dan ku peluk lalu ku cium

bibirnya.

“hmmm…ssllrrrpppp…ssslllrrppp”

“Jaayyy,, sshhh … udah ahh nanti aja” kata bu lutfi sambil melepas ciumanku

“okee deh bu. jay tungguyaaa” ucapku



Lalu bu lutfi pun pergi pulang. Entah kenapa, hati ku merasa tenang mendengar Bu lutfi tak marah atau kesal kepadaku. Aku pun melanjutkan aktivitasku menjaga warung.





POV IBU LUTFI


Pagi itu aku bangun jam 05.30. seperti biasa, menyuci dan menyiapkan sarapan untuk suami ku serta anak ku. Ketika aku sedang menjemur, tibatiba aku kepikiran kejadian semalam dengan jay. awalnya memang aku merasa risih dan jijik, ketika jay menjamah tubuhku. tetapi semalam itu aku seakan menikmati tempo nya.

Aku yang sedang menjemur, kepikiran untuk menyudahi semua ini. aku mencoba berbicara dengan jay. langsung saja aku berjalan kerumah nya.

“Jay, Ibu mau ngomong sesuatu” tanyaku

“Ngomong apa jay?” jawabnya

“kita sudahi saja perzinahan ini!” ucapku

“gak bisa bu! jay sayang sama ibu” ucap jay

“bohong! kamu cuma penasaran doang sama ibu!” ucapku

“enggak bu, jay serius sayang sama ibu!” ucapnya

Setelah berbicara panjang lebar dengan jay, aku pun memutuskan untuk pulang kerumah, takut kalau nanti tetangga melihatku berduaan dengan jay.


Lanjut ke cerita …



1 BULAN KEMUDIAN..





Siang itu sekitar pukul 12.40 suasana disekitar kontrakan ku memang sepi, karena mungkin sebagian ada yang memanfaatkan waktu untuk tidur siang, ada juga yang memanfaatkannya untuk sekedar menonton tv.

Aku yang sedang menjaga warung, tibatiba notif pesan WA di hape ku muncul. Ternyata pesan WA dari Ibu lutfi

“Assalamualaikum jay” Pesan dari Ibu lutfi

“Waalaikum salam Dewi sayang” balasku

“Gimana kabar kamu?” tanya bu lutfi

“alhamdulilah baik bu. Ibu sendiri gimana?“ balasku

“Kurang baik jay.” balasnya

“kok kurang baik bu? ada apa?” tanyaku

“Lagi kurang enak badan nih jay” balasnya

“Ibu sakit???” tanyaku

“Sepertinya si. tapi ibu sering mual mual jay” balasnya

“Sudah dibawa kedokter bu?“ tanyaku lagi

“Belum sih. suami ibu belum pulang. nanti aja” balasnya

“Yaudah, jay kerumah ibu ya” balasku

Lalu, tak ku balas pesan Ibu Lutfi. aku bergegas ke rumah nya. aku tak peduli orang mau melihat atau engga. intinya aku tak mau Ibu lutfi sampai sakit.

Ketika aku sudah berada di depan rumah bu lutfi, akupun mengetuk pintu tersebut.

“Tok..Tok..Tokk. assalamualaikum bu” ucapku

“Waalaikumsalam, loh jay? ngapain?” ucapnya

“Ibu Dewi sakitt??” tanyaku

“cuma pusing sama mual doang jay” ucapnya

“jay bawa kedokter ya buuu” ucapku

“ndak usah jay, merepotkan kamu nanti” ucapnya

Aku yang sudah berhadapan didepan Ibu lutfi, tak tega kalau aku harus menyetubuhi nya lagi. karena terlihat dari wajah beliau sedang menahan sakit.

“suami ibu kerja kan?” ucapku

“iyaa jay. suami ibu kerja, anak ibu juga lagi dirumah sodaranya” balasnya

“yauda, ayuk bu jay antar ke dokter.” ucapku

“gak usah jay. nanti ibu minta temenin suami ibu saja” ucapnya

“lohh nanti malah makin parah bu” balasku

Aku pun membawa Ibu Lutfi ke dokter. Sesampainya di klinik. Langsung lah dokter memeriksa Bu lutfi.

“hmmm… selamat! ibu sedang mengandung anak.” ucap dokter Serli

“Hah? apa dok? sss..saaaya mengandung? maksud dokter hamil?

“iyah benar . ibu lutfi sedang mengandung anak, kurang lebih 3 minggu”

Betapa kaget wajah dari Ibu lutfi. ia tak tau harus berbicara apa nanti ke suaminya. dan aku pun terkejut dengan ucapan dokter serli.

“Ini suami atau anaknya Bu?” tanya dokter seri seraya menunjukan pandanganya kepadaku.

“Iyaa dok. saya anak nya Bu lutfi” jawab ku.

“Selamat ya dek! ibu mu sedang mengandung adik mu” ucap dokter serli.

Setelah itu, Aku dan Ibu lutfi pamit untuk pulang. Sampai lah dirumah ku. suasana yang masih sepi nampak terlihat di sekitaran kontrakanku.

“Bu, ibu kenapa?” tanyaku kepada bu lutfi

“Gak apa apa jay, cuma ibu bingung bilang ke suami nantinya” balasnya dengan wajah murung

“Yaa kalau gitu jangan bilang bilang suami ibu dulu. ini cukup jadi rahasia kita saja” balasku

“atau, nanti ibu harus main dengan suami ibu yang rutin” balasku untuk menenangkan beliau.

Ibu lutfi pun diam saja. lalu langsung pergi kerumahnya.


“APAKAH IBU LUTFI AKAN MENJADI BUDAK SEXKU?”

NANTIKAN KISAH SELANJUTNYA…

SALAM! JAYA JAYA JAYA 🤙🤙
nice story
 
PART 5





2 Bulan kemudian.



MALAM HARI PUKUL 22.30.



Sunyi dan sepi, ya memang begitulah suasana di kontrakanku. karena hari ini bertepatan dengan hari libur panjang untuk anak anak yang sekolah sekaligus liburan semester untuk ku. Aku yang sedang menjaga warung, sambil menikmati kopi serta rokok yang kuhisap . Aku teringat ucapan dokter serli yang tadi siang memeriksa Ibu lutfi. aku masih agak takut untuk berbicara dengan beliau atau pun sekedar mengirim pesan wa ke bu lutfi. Tiba tiba notif hape ku berbunyi.

“Clinggg…”

“Jaayyy”

“Iyah sayang ada apa?” balasku

“kamu gak pergi kan jay?” tanya nya

“Pergi? kemana dewiii? jay ga kemana mana kok” balasku

“besok pagi temani ibu ya ke pasar”

“Ohh oke siapp sayangku”

Aku pun senang mendengar Ibu dewi berbicara



Keesokan harinya…



Aku terbangun karena suara alarm di hapeku. langsung saja aku bangun dan mandi .



POV IBU DEWI



Memang saat ini aku menjadi istri yang sangat hina dan kotor, karena telah mengandung anak yang bukan sperma suami ku sendiri, melainkan dari sperma tetanggaku si jay. Tetapi entah mengapa, aku pun ikut menikmatinya. Aku juga merasa bahagia karena aku bisa hamil lagi. Tentu juga aku berharap kejadian ini tidak diketahui oleh satupun tetanggaku dan suami ku juga. aku harus merahasiakan ini semua.



Balik lagi ke ceritaa…



Setelah itu, aku pun izin pamit kepada orang tuaku untuk pergi mengantar Ibu dewi belanja ke pasar.



“Bu, Aku udah siap nih” chat ku ke bu dewi

“Yukk jayy”

Aku dan Bu dewi pun pergi kepasar. Disepanjang jalan IBu dewi sempat bercerita kepadaku.

“Bu, Jay boleh nanya?”

“Nanya apa jay?”

“Hmmm.. itu kenapa Bu dewi harus melayani Pak hadi?”

“Nanti ibu ceritakan, sehabis dari pasar”

Sampai lah aku di pasar dengan ibu lutfi. aku pun memarkirkan motor dan berjalan menemani Ibu Lutfi belanja.

Setelah selesai belanja, aku dan Bu lutfi pergi pulang. tetapi aku tak langsung pulang, melainkan mampir ke warung kopi untuk sekedar bercerita.

“Iyaa gimana bu? kok Ibu bisa bisanya melayani nafsu bejat Pak hadi?”

“Itu jay, ibu kepepet, belum bayar kontrakan selama sebulan.” kata ibu lutfi dengan wajah sedih

Sontak! aku pun kaget dengan jawaban Ibu lutfi.

“Hah? seriusan bu? kok bisa? memangnya suami ibu kemana?”

“Hmmm..ibu lagi bertengkar dengan suami ibu, makanya ibu gak dikasih nafkah” ucap nya lagi

“Ya ampunnn bu. kenapa ibu tidak cerita ke jay bu!”

“Ibu bingung harus cerita kesiapa. ndak ada yang bisa ibu percaya”

“Kan ada jay bu!” jawab ku meninggi

“Iyah ibu tau, saat ini ada kamu”

“Sudah berapa lama bu? Ibu melayani nafsu bejat pak hadi?”

“Sekitar semingguan jay”

“Apah!! seminggu?”

“iyah jay”

“Lalu? Anak yang dikandung Bu lutfi sekarang anak siapa?”

“Ibu juga tidak tau jay, Awalnya ibu sudah menolak untuk melayani nafsunya. tetapi ia kekeh akan mengusir Ibu kalau ibu tidak melayaninya”

“Ya ampun Bu.”

“Karena ibu masih memikirkan anak ibu jay, mau tinggal dimana ibu kalau misalkan diusir dari kontrakan”

“Jay bisa bu! menafkahi ibu!” kataku sambil memegang pundak Ibu lutfi

“Tapi bagaimana caranya jay?“

“Soal itu, ibu tak usah memikirkan nya, biar jay aja yang usaha buat nafkahi ibu dan anak ibu”

“Terimakasih ya jay, kamu udah peduli sama ibu”

“Samasama bu”

“Tapi kamu gak marah kan jay sama Ibu?”

“Awalnya sih sedikit kesal bu, tapi jay ga akan marah kalau ibu terus terang jujur sama jay”

“Iyah, makanya ibu bingung harus cerita ke siapa. untungnya ada kamu jay”

“Iyah bu. tenang aja sama jay”

“Tapi, pak hadi masih meminta jatah bu?”

“Hmm masih jay”

“Bisa ndak ibu tolak?, dengan alasan apa gitu bu”

“Ndak bisa jay. Ibu ndak bisa nolak. kalau nolak ibu bisa dipermalukan jay”

“Tapi pak hadi tau kalau ibu sedang HAMIL?”

“Belum tau dia jay. baru kamu doang di kontrakan yang tau kalau ibu hamil”

“Hmm gitu ya. yauda kita pulang bu. nanti aku dicariin orang tuaku lagi”

“Ayuk jaay”

Aku dan Ibu Lutfi pun pergi pulang.

Sesampai nya dirumah, aku menurunkan belanjaan Bu lutfi dan mengantarkannya masuk ke dalam rumahnya.

“Jay, ibu mohon sama kamu, jaga rahasia kita ya. Ibu bingung harus bagaimana lagi”

“Tenang saja bu. aman sama jay”

“Bulan depan jay udah kerja. tetapi jay masih ada tabungan kok bu. Ibu bisa gunakan dulu untuk keperluan anak ibu dan kebutuhan ibu”

“Ya ampun jay terimakasih banyak. ibu sangat senang kamu peduli sama ibu”

“Sama sama bu. yasudah kalau memang ibu membutuhkan uang itu, kabarin jay saja ya bu”

“Iyaa siap jay.”

Ketika aku ingin pergi keluar. tiba tiba saja Bu lutfi menarik tanganku dan memeluk ku

“Ibu sayang sama kamu jay”

“Eeee..Bbuuuuu..jay juga sayang sama ibu” aku pun membalas pelukan Ibu Lutfi

“Jangan tinggalin ibu ya jay”

“Gak akan jay tinggalin ibu, jay juga udah sayang sama Ibu”

“Jangan lama lama bu, nanti orang sekitar pada melihat heheh” ucap ku

“Eh iyahh. maafjay terbawa suasana” ucap bu lutfi sambil mengelepas pelukannya

“Jay pulang ya bu”

“Iyah jay. terimakasih banyak sekali lagi jay.”

Aku pun pergi dari rumah Ibu Lutfi.



Hari pun semakin larut malam sekitar pukul 22.10 . aku memutuskan untuk menutup warungku karena sudah malam. dan aku pun pergi kedalam untuk tidur



• POV IBU LUTFI



(Include masa lalu Ibu Lutfi)





Hari hari ku semakin tidak karuan, antara bingung sedih atau bahagia, karena masih ada orang baik seperti jay yang ingin memenuhi kebutuhan hidup ku bersama anak ku. memang aku tidak memperdulikan lagi suamiku yang memang sudah dua bulan tak kunjung pulang kerumah. hingga aku menunggak uang kontrakanku. dan sampai Pak hadi menikmati tubuhku. Aku juga masih bingung, Anak yang ku kandung ini anak siapa. karena ketika aku memasuki masa subur, Kedua orang itu sama sama mengeluarkan SPERMA nya didalam vagina ku. tetapi, ketika pak hadi mengeluarkan SPERMA nya di vaginaku, aku langsung pergi kekamar mandi untuk membersihkannya. beda hal nya dengan si Jay. yang sengaja aku diamkan tak ku bersihkan. sampai sampai SPERMA si jay meleleh keluar lagi dari vagina ku. Jujur ! saat ini aku masih membutuhkan belaian pria. karena aku tipikal orang yang tak bisa ditinggalkan berlama lama. apalagi sampai berbulan bulan lama nya.



Masa lalu yang sangat kelam bagiku, Sekitar tahun 2011 .ketika aku masih bekerja sebagai biduan dangdut. saat itu juga aku baru menikah dengan suami ku yang kedua ini. tetapi belum memiliki anak. Aku yang berprofesi sebagai biduan dangdut tak disetujui oleh suamiku, alasan suamiku tak mengizinkanku adalah karena banyak resiko yang terjadi. Singkat cerita, aku diam diam memang selalu mendapat tawaran dari teman temanku untuk mengisi acara disebuah pernikahan. Tiba tiba hp ku berdering

“Haloo . Wi, lu mau gak ngisi acara nih?” ucap Bu Endah

“Acara apa bu?”

“Ini acara nikahan temen gua, lu mau gak? lumayan nih bayarannya” kata Bu Endah

“Hmmm.. gimana ya bu. nanti saya pikirkan lagi deh” ucapku

“Haduhh Wi wi, lumayan tau bayarannya, soalnya foto lu udah gua kasih ke temen gua. nah dia setuju tuh katanya body lu bagus dan pas banget buat nyanyi di acara pernikahanya dia” sambung Bu Endah

“Ini kesempatan gak dateng dua kali loh wi! pikirkan baik baik” Ucap Bu endah lagi

“Iyah Bu endah, nanti saya kabarin ibu kalau bisa ya”

ucapku

Lalu bu endah pun mematikan telfon nya.

Aku jadi bingung antara terima tawaran bu endah atau tidak. kalau aku terima aku menjadi istri yang durhaka. yang tak taat kepada suami, tetapi kalau tidak aku terima, aku tak akan bisa membantu suamiku dalam hal keuangan.

“Bismillah aja deh.” kataku dalam hati



Aku yang masih duduk santai diruang tv, lalu ku telfon kembali Bu endah untuk menyetujui tawaran tersebut.

“Tuuttt….Tuuuttt…Tuuutt..”

“Hallo assalamualaikum Bu endah”

“Walaikumsalam wi, gimana ? lu mau gak? kalo gak mau gua mau nawarin ke yang lain nih” ucap bu endah di telfon

“IIiyaa bu.. saya mau”

“Nah gitu dong Wi, nanti gua bilang dulu ke temen gua, kalo lu mau nerima tawaran sebagai penyanyi dangdut di pernikahannya”

“Tapii, masalah pembayaranya gimana ya bu?”

“Gampang! temen gua gak pelit kok Wi aman lah pokoknya kalo soal uang”

“Bener ya bu? saya percayakan semuanya kepada Bu endah” kataku lagi

“Siap wi, tapi emangnya lu diizinin sama laki lu?”

“Hmm itu dia bu, kalo engga Bu endah kesini aja, nanti biar ku ceritain” kataku

“Hmm okee. nanti siang gua kesana wi. gua lagi ada panggilan dulu nih” kata Bu endah

“Okee Bu”

Bu endah pun menutup telfon nya. Kemudian aku kembali kedapur untuk memasak. Ohiya, suami ku bekerja sebagai supir disuatu perusahaan. dan ia juga ikut dengan bos nya. Jam pun menunjukan pukul 13.40 siang. Tiba tiba pintu ku diketuk oleh seseorang.

“Tok..Tok..Tokk.. Assalamualaikum Wi”

“Walaikumsalam, sebentar bu.”

Aku pun berjalan ke arah pintu tersebut dan membuka nya. ternyata Bu endah yang datang

“Masuk sini bu”

“Iyaa wi, eh gimana lu setuju kan sama tawaran gua yang tadi” Kata Bu endah

“Iya bu saya mau bu.”

“Nah gitu dong wi. terus gimana tuh sama suami elu?” tanya Bu endah lagi

“Hmm itu masalahnya bu.”

“Emangnya kenapa wi? gak dibolehin sama laki lu?”

“iiiyaa..buuu” kataku terbata bata

“Hmmm…yauda lu diem diem aja nanti ke acaranya, Gak usah izin sama laki lu. misalnya dia nanyain, bilang aja lu main ketempat gua gitu. soal pakaiannya gua ada gampang.” kata Bu Endah lagi

“Sebelum nya terimakasih ya bu, sudah mau bantu saya dalam soal perekonomian” kataku

“Sama sama wi, kan mau gimanapun elu kan sahabat gua. jadi gua harus bantu”

“Jadi acaranya kapan bu?”

“Minggu besok wi, lu siap kan?”

“Hmm siap kok bu. jam berapa ya bu kira kira?”

“Elu nanti kerumah gua nya siangan aja wi. acaranya malem kok” kata Bu endah

“Loh kok siang siang kerumah bu endah? acaranya kan malem bu” Kataku bingung

“Yaa kan dipersiapkan dulu semuanya wi gimana si lu”

“Hehehe iya si bu.”

“Tapi ndak macam macam kan ya bu?”

“Macam macam gimana wi?”

“Iyah maksud saya gak sampe macem macem gitu jogetnya” kataku kembali

“Yaa enggalah Wi.”

“Okedeh.”

Waktu sudah menunjukan pukul 15.50 , aku pun bersiap siap untuk pergi bersama Bu endah kerumahnya.



Sesampainya dirumah bu endah, aku bersiap siap untuk memasuki acara tersebut.

Aku melihat banyak sekali orang orang yang berdatangan.

Ketika aku sedang bernyanyi dipanggung tiba tiba banyak pemuda dan orang tua yang turut naik kepanggung untuk menyawerku.

“Goyaang dong Buu” jawab pemuda tersebut

Aku pun risih dengan kehadiran pemuda dan orang tua ini.

Dan acara tersebut selesai. aku pun segera bergegas pulang. Sang pengantin tersebut yang tak lain ada lah temannya Bu endah, namanya adalah Irwan. ia begitu baik denganku, Setelah selesai acara, aku pun dikasih uang lebih .

“Nih Bu, uangnya” kata irwan

“Hah? kok banyak banget mas?”

“Ndak banyak kok. untuk ibu”

“Waduh terimakasih banyak ya mas”

“Sama sama bu”



“Intinya aku telah mengkhianati suamiku, memang aku tidak pernah meminta lebih dari suamiku. tetapi aku sangat haus akan belaian. itu yang aku tak dapat dari suami. ya, Lutfiana Dewi Fajriani ia lah buktinya. Ia bukan lah anak dari suamiku. melainkan anak dari Mas Irwan.”



• POV IBU LUTFI END



Back to story…





1 Bulan kemudian…



Kicau burung dipagi hari dan cerahnya cuaca hari ini membuat aku bersemangat untuk beraktifitas. Dan saat itu juga kedua orang tuaku pamit untuk pergi bekerja. tinggalah aku sendirian sambil menjaga warung.

ketika aku ingin membuka warung, tiba tiba aku dikejutkan oleh seorang pria yang hendak berdiri depan pintu rumah Ibu Lutfi. Ternyata orang itu ialah Pak Hadi, dengan hanya menggunakan kaos singlet putih dan sarung, ia berdiri didepan pintu rumah Ibu Lutfi.

Aku pun masih melihat kegiatan yang dilakukan oleh pak hadi dari balik tembok. Aku menyimak pembicaraan mereka .

“Jadi gimana Bu?”

“Hmmm aduhhh gimana ya pak”

“Kalau ibu masih belum bisa bayar, yaa ibu harus tanggung resikonya”

“Tolong kasih saya 1 minggu lagi untuk melunasi hutang saya pak” Jawab Bu lutfi memelas

“Halah! dari kemarin alasan kamu itu itu terus, saya tidak percaya!”

“Sumpah pak! kasih saya waktu seminggu untuk melunasinya, kalau dalam waktu seminggu saya tak bisa melunasi, saya akan pergi dari kontrakan ini” ucap bu lutfi dengan tegas

“Hmmm okeoke. saya kasih waktu seminggu yah!”

Lalu Pak hadi pun pergi dari rumah ibu lutfi.

Aku yang menyaksikan percakapan nya tadi, terenyuh seketika aku langsung coba menghubungi ibu lutfi.

“Tuuuttt…Tuuutttt..Tuuuutttt..”

“Hallo Assalamualaikum bu”

“Walaikumsalam jay, ada apa?”

“Tadi Pak hadi kerumah ibu lagi?”

“Hmmm.. iyah jay.”

“Kok gak ndak ngasih tau jay si bu”

“Gimana mau ngasitau kamu , wong pak hadi langsung datang kerumah ibu”

“Terus, Dia nagih uang kontrakan lagi bu?”

“Iyaa jay.”

“Terus? Ibu kasih?”

“Engga jay. ibu minta waktu seminggu lagi buat ngelunasin utang ibu”

“Memang berapa totalnya bu?”

“Sekitar 1.3jt jay”

“Haduhhhh kok banyak banget bu”

“Iyah jay, soalnya waktu itu ibu sempat minjam juga karena kepepet untuk kebutuhan sehari hari ibu”

“Ya ampun bu. yasudah nanti jay usahakan uangnya ya bu”

“Ndak usah repot repot jay. ibu masih bisa kok mencari uang itu”

“Gak bu. mau gimanapun, Jay harus menafkahi ibu lahir batin”

“Ya allah jay. kamu itu sangat baik banget sama ibu”

“Kan jay sayang sama ibu, pokoknya ibu tenang aja ya, nanti jay usahakan cari uang nya”

“Iyah jayyy”

“Ibu dirumah?”

“Iyah jay ibu dirumah, ada apa?”

“Sendiri atau ada Lutfi bu?”

“Sama lutfi ini”

Ketika Ibu Dewi sedang berbicara dengan ku lewat telfon, tiba tiba suara Lutfi pun terdengar seperti berbicara dengan Ibu dewi

“Ibu, lagi telfon sama siapa?”

“Ohh ini, mas jay nak”

“Hmm yang rumah nya warung itu ya bu?”

“Iyaa..”

“Coba sini Upi mau ngomong”

“Haalooo mass jay”

“Eh halo jugaa upii, kenapa pi?”

“Mas jay lagi dimana?”

“Dirumah pi, ada apa?”

Tiba tiba saja Lutfi anaknya Ibu dewi mengajaku main kerumahnya.

“Main sini mas sama aku dan Ibu”

“Hah? main?”

“Ehhh ndak mas, upi suka bercanda. nanti yang ada malah ganggu mas lagi jagain warung”

“Sama sekali enggak ganggu kok bu. malahan jay seneng kalo jay ada temennya”

“Nanti malah ngerepotin kamu jay”

“Gak sama sekali bu, lagian kan deket ini, kalau ada yang beli bisa langsung pulang kan aku”

“Hmm iyajugasih, terserah kamu saja jay”

Tak lama aku pun mematikan Telfon nya. kemudian aku bersiap siap untuk datang kerumah Kekasih ku Ibu Dewi.

https://www.imagebam.com/view/ME4QECP

“Penampakan Foto Lutfi dan Ibu dewi”

“FYI, Lutfi ini berusia 9 tahun dan masih duduk di bangku sekolah dasar. memang anaknya lucu dan ngegemesin.

APAKAH YANG AKAN TERJADI SELANJUTNYA???

TUNGGU KISAH NYA HANYA DI JAYAA JAYA JAYA CHANEL KWKWKW


SALAM JAYA JAYA JAYA
 
Iya hu
Ane dulu punya tetangga ganas bgt
Ya berawal dari suaminya yg lagi sakit kakinya, terus pinjem duit, akhirnya jadi t4 buang peju ane
Penampilan sih hijab gedhe, tapi kalo soal apem, mau aja ane sodok
Penasaran ceritanya hu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd