Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA (+Ilustrasi) Semarang, Dimana Kita Bertemu (Catatan Kenakalan)

Bimabet
Kalo dari java arah naik hu ..ntar kanan jalan cafenya sebelum tikungan ..cm nyebrangnya susah...kalo dr bawah..viewnya lumayan sama murah .

Salah quote iki manoel...:ha:

Owalah yg cafe baru di kiri jln dkt bangjo? Nek dri arah srondol
 
WOGH... ada member ASU yg jago nulis jg ternyata...

:jempol: story nya...
alangkah indahnya klo fotonya jg asli om suhu... di sensor...
kasi video jg klo ada... :pandajahat:
jadi cerita panas bergambar (warning!! Vlog FR inside)... seru tuh... :)

#reminder_tempoe_doeloe
 
Chapter 6 From Russia With Love
Mermaid



Kami menikmati sarapan ala kadarnya dengan secangkir kopi, Alex masih tetap belum berpakaian, tapi dia tak peduli dengan itu dan nampak menikmatinya... akupun menikmatinya.
"Kita harus mencari sarapan yang layak" bukaku
"ya, kau juga harus mengantarkanku pulang, Ibu host akan kembali siang ini dan aku ingin mengajaknya makan malam" timpal Alex
"ok aku tidak keberatan" ucapku "oh dan apa rencanamu untuk minggu ini"
"Selain trip ke Prambanan aku dan beberapa teman akan pergi ke Jogja, kau ingin ikut?" Alex menawarkan
"aku tidak bisa, ada perform yang harus dilakukan" kadang aku tampil sebagai performer di event2, aku cukup menyayangkan hal ini, sudah terbayang petualangan yg dapat kami lakukan disana
"yah sayang sekali, sisakan tenaga untuk minggu terakhirku ok. Aku tidak akan extend" ucap Alex, dia tidak memperpanjang masa tinggalnya di Indonesia

"kau punya handuk yang dapat kupakai?" tanya Alex
"oh ada" ujarku seraya mengambilkannya handuk baru dari dalam lemariku
"Kau memilih shower atau ingin menggunakan tub?" tanyaku lagi pada Alex
"Jika boleh aku ingin menggunakan tub, apakah air panasnya bisa?" Jawab Alex
"Bisa, akan kusiapkan" jawabku seraya keluar kamar dan menyiapkan bath-tub di kamar mandi.

"Alex, it's ready" sahutku
"Ah, thank you, I really need it" Alex segera bangkit dan menuju kamar mandi, aku kembali ke kamarku dan merapikan tempat tidurku.
setelah suara shower berhenti terdengar, aku keluar dan Alex sudah masuk ke dalam tub dia tidak menutup pintu kamar mandi, sekarang aku tahu maksudnya menanyakan apakah kami sendirian saja dirumah.
"you enjoy it?" tanyaku pada alex
"yes I enjoy it, berendam di air panas adalah salah satu hal yang paling menyenangkan bagiku" jawabnya
"You know what make it even better (kau tau apa yang membuatnya lebih baik)?" tanyaku
"apa?" sahutnya
"Berada di dalam bath tub bersamaku" jawabku sambil tersenyum, Alex tertawa. Aku segera melepas pakaianku dan meraih shower untuk membersihkan tubuhku terlebih dahulu sebelum bergabung dengan Alex.

bathtub.jpg

"kukira kau tidak berminat bergabung" ujar Alex
"aku lelaki normal, tidak mungkin aku tidak bergabung" balasku sambil memberikan belaian dari lutut turun ke pahanya, Alex menatap ke arahku pandangan yang membuat setiap pria bergairah, aku terus membelai tubuhnya di dalam air, lutut, paha, pinggang, rusuk, bibir Alex terbuka dia mulai mendesah. Kulumat bibir itu, perlahan, dalam, dan basah. Alex melingkarkan lengannya ke leherku permainan kami mulai lebih agresif. Alex melepaskan bibirnya, dia berpindah ke leherku hisapan dan gigitan kecil itu berakhir di telingaku.

b10e021215393744.jpg


Aku mulai memainkan payudara mungil itu, dari permukaan air dapat dilihat ujung payudara Alex sudah menegang. Alex kembali melahap bibirku sambil berbisik
"lakukan lagi" seraya melingkarkan kakinya di tubuhku. Alex menyandarkan dirinya di ujung bathtub, tidak seberapa sulit bagiku untuk menemukan dimana aku harus memulai, liang itu tidak selicin biasanya tentu saja pengaruh air dari bathtub, tapi dengan sedikit bantuan dari Alex aku berhasil masuk. Alex mendesah kaki jenjangnya menarik tubuhku untuk masuk lebih dalam. Aku bergerak perlahan cukup sulit untuk bergerak di dalam bathtub.

d333b41215393764.jpg

Bibir Alex yg merekah di setiap hentakan itu kembali kulumat. Alex bergerak memindahkan posisinya, kini kedua kakinya diletakkan di sisi bathtub, membuatku semakin leluasa untuk bergerak, air di dalam bathtub semakin berkurang seiring gerakan kami. Alex mendorongku mundur, dia mengambil inisiatif untuk berganti posisi,
"berdirilah" kata Alex. Aku berdiri, dan Alex dengan cepat memberikan hisapan dan jilatan di kejantananku, tubuhku mengencang gerakan Alex begitu intens, tiba2 Alex menyalakan shower diatas kepala kami air dingin mengalir menahanku untuk segera meledak, Alex tersenyum seraya membalikkan badannya
"Kita belum selesai" ujarnya

Alex mengangkat satu kakinya ke sisi bathtub, segera aku bergerak dan memeluknya dari belakang, kulingkarkan lenganku ke tubuhnya tubuh ramping itu kupeluk dengan kencang dari belakang hentakan pinggangku kupercepat, desahan Alex semakin kencang, dengusan nafaskupun semakin tak beraturan, tiba2 tubuh Alex bergetar dia mengerang panjang dan membuat kejantananku terlepas dari liangnya aku melenguh dan akhirnya tembakan2 nikmat dari dalam diriku terlepas, aku melonggarkan pelukanku tubuh Alex melemas, diiringi rintikan air dari shower itu kami tersengal2 dan kembali berendam di bathtub yg kini sudah berisi air dingin.

Alex mematikan shower dan kembali berendam
"apakah kau cukup mampu untuk mengendarai motor setelah itu semua?" buka Alex
"Jangan khawatir, aku masih sanggup" ujarku
"baguslah" ujar Alex sembari memberikan senyuman padaku
"Jadi, apa yang lebih baik dari berendam air panas?" tanyaku pada Alex
"Jangan sombong bung" ucap Alex seraya bangkit dan meraih handuk untuk mengeringkan badannya.

Menjelang siang kuantarkan kembali Alex ke rumah hostnya. Perjalanan ini benar2 terasa panjang, Alex pun beberapa kali nyaris tertidur di atas motorku. Setelah sampai di tujuan kami merencanakan kencan terakhir kami sebelum Alex meninggalkan Semarang.

============
Maaf waktu update agak meleset, polda lagi butuh pengawalan jadi agak sulit untuk nulis. Ditambah nyari ilustrasi untuk yang chapter ini agak sulit, maaf kalo chapter ini ilustrasinya agak kurang.

Next Update chapter terakhir dari From Russia With Love
 
Owalah yg cafe baru di kiri jln dkt bangjo? Nek dri arah srondol
bukan om mod, ini lokasinya sederetane Ed3n, kalo dari arah atas pas persis di tekukan sebelum turunan tanah putih

WOGH... ada member ASU yg jago nulis jg ternyata...

:jempol: story nya...
alangkah indahnya klo fotonya jg asli om suhu... di sensor...
kasi video jg klo ada... :pandajahat:
jadi cerita panas bergambar (warning!! Vlog FR inside)... seru tuh... :)

#reminder_tempoe_doeloe
Ndak jago om, masih harus banyak belajar lagi. tak duduhi FBne wae pas kopdar ;)
Jaman ini HP kamera belum booming, jadi dokumentasi kurang. Tapi bisa dipertimbangkan soal foto asli dari si Alex. Mungkin last update kali yah.
 
Chapter 2 From Russia With Love
Bergerak Dengan Irama Gambang



Kunyalakan rokokku sembari melirik jam tangan tertera 14.30, sekali lagi menunggu. Hanya kali ini menunggu seorang yang aku sudah sangat yakin adalah pria, terasa lebih lama.

"burJoe..." sapa suara di sebrang, itu bang Igor, kenalanku di kampus dia pemilik salah satu distro di area kampus. Dia selalu memelesetkan namaku.
"Bang" sembari kami bersalaman
aku meminta bantuannya untuk acara malam ini, jika kamu cukup aktif bersosialisasi kamu akan punya banyak teman dan ide kreatif untuk berbagai hal.


"lokasi beres? ijine yo beres?" tanya bang Igor
"aman bang, tinggal musike wae" jelasku
"eh iki jebul si aan durung balik, aku ra penak wis njaneni awakmu soale" artinya "eh ini ternyata si aan belum pulang, aku tidak enak soalnya sudah janji padamu" band yang direncanakan ternyata sedang mengisi acara di luar kota dan belum bisa pulang minggu malam
"oh lha terus?" aku mulai berfikir untuk mengontak orang lain untuk membantu.
"aku ono rencana cadangan, wis pokoke ojo ngontak wong liyo yah" arti dari ucapan bang Igor "aku ada rencana cadangan, sudah pokonya jangan kontak orang lain" Bang Igor dan aku mulai dekat sejak acara lamarannya dengan Mbak Lily yang menggunakan ideku.
"yo wis, aku manut wae" ujarku
"ok tak siap2ke ne sik" timpal bang Igor sambil bangkit dan bersalaman.

selepas Bang Igor pergi, aku mengambil HPku dan mengirimkan SMS ke Alex
"Aku akan menjemputmu pukul 18.30"
reply tidak lama kemudian
"tidak perlu, kita bisa bertemu on the spot. Berikan alamatnya, aku akan menggunakan Taxi" balasnya
"Ini kencan, mana mungkin aku tidak menjeputmu" balasku
"Iya, dan kau tidak menjemput gadis indonesia. Cukup pastikan malam ini menarik"
SMS terakhirnya membuatku berdesir, ini akan menyenangkan. kutuliskan OK dan alamat lokasinya.


Pukul 18.45 aku sudah berada di lokasi berbincang dengan bang Igor dan pemilik cafe tentang malam ini. Tentang izin terakhir untuk memastikan suasana yg dibangun bisa menyenangkan... untukku & Alex tentunya.
"semua beres mas" kata sang pemilik cafe
"matur nuwun lho mas" balasku
"nggih sami-sami, nanti nek butuh apa2 bilang sama pegawai saya saja mas" ujarnya sambil menyalamiku dan Bang Igor. Kemudian dia berlalu pergi
"Bang, iki tenan lho aku padamu" ujarku ke bang Igor
"Ora kecewalah pokoke" ujarnya menenangkanku
"pokoke ketika siap ngode wae" timpalnya lagi
dering HPku mulai bergema, kuangkat HPku
"Hallo"
"apa benar ini tempatnya" tanya Alex diujung sana, aku langsung mencarinya
"Taxi biru, dengan gadis cantik di kursi belakang. tunggu sebentar"
Alex tertawa dan mematikan HP
"sik yah bang, bar iki lanjut neh" ujarku ke Bang Igor artinya "sebentar yah bang, setelah ini kita lanjut lagi" aku bergegas keluar dan membukakan pintu Taxi, dan wow dia turun dengan tampilan yg sangat berbeda.



da9864638b09286a3d7c62e18f079046.jpg



"oh wow" hanya itu yg keluar dari mulutku sembari memegang tangannya untuk membantunya keluar dari taxi. Untungnya ak juga mengenakan batik meskipun warna yg kami gunakan tidak senada jadi penampilanku tidak jadi kebanting oleh dia.
"kenapa, aneh?" tanyanya
"tidak, kamu terlihat luar biasa" ujarku "mari" ajakku untuk masuk ke dalam, dan tentu saja kami jadi pusat perhatian tamu yang lain, tidak tipa hari ada bule hangout di tempat nongkrong macam ini.
"oh ini bagus sekali, kamu cukup pintar memilih tempat"


aaccce1206804594.jpg

b58efe1206804604.jpg



"ini Semarang, kamu harus menikmatinya dengan orang yang memang mengerti sisi2 indah kota ini" ujarku
"kau kembali menjadi latinos?" liriknya sambil tersenyum
"tidak, hanya orang semarang yang mempesona" ujarku lagi, kami berdua tertawa dan segera duduk, aku melempar kode pada Bang Igor untuk bersiap. Setelah berbincang beberapa saat
"dimana musiknya?" tanya Alex
"oh itu" tunjukku dan bang Igor dan kawan2nya langsung memulai





Alex tidak henti2nya tersenyum, baru pertama kali dia mendengar musik keroncong seperti ini. Dia nampak menikmatinya.
"Alex, setelah ini kau ingin pergi kemana?" tanyaku
"tidak kemana-mana, aku masih ingin disini, musik yg bagus, pemandangan yang indah. Untuk bisa menikmati hal sederhana seperti ini yang membuatku meninggalkan Russia, & pria lokal dengan gaya latin" ujarnya
"Ada apa denganmu dan pria Latin?" aku cukup penasaran dengan statement ini
"mereka sangat suka menggoda (flirty), dan terutama cara mereka bergerak nampak sexy" jelasnya
"Aku belum menggerakkan apapun" ucapku sambil tersenyum
"Kita bisa lihat itu nanti" kerlingnya sambil mengibaskan rambutnya
"tenang, aku punya semua waktu yg dibutuhkan" tambahku
Alex mengambil cangkir kopinya dan sembari menyeruput "aku mengatakan pada ibu host bahwa aku tidak pulang malam ini"
"itu lebih baik"

Setelah beberapa lagu, Bang Igor dan kawan2 berhenti sejenak dan bergabung dengan kami. Alex mengucapkan terima kasih atas pengalaman ini kepada mereka, tak lupa aku pun memeluk bang Igor sambil mengucapkan terima kasih atas rencana cadangannya yg luar biasa. Setelah itu kami berpisah, aku dan Alex memutuskan untuk mencari suatu tempat yg lebih private, sedang Bang Igor dan kawan2 melanjutkan nongkrongnya di tempat lain.


Chapter 3 From Russia With Love
I Know



Pintu kamar terbuka, kami masuk dengan sudah saling mengetahui apa yang akan terjadi, pintu ditutup tidak butuh waktu yang lama untuk kami saling bertukar nafas, hembus,hisap, lumat permainan basah yang menyenangkan. pagutan kami terhenti sejenak, Alex meletakkan jarinya di depan hidung dan bibirku.

"kamu... " ucapnya

kugigit kecil jari itu dan kuletakkan tanganku di tengkuknya, dan kami lanjutkan pertukaran nafas kami sembari kubuka retsluiting dressnya, Alex membiarkan dressnya melorot dan tubuh putih itu dihadapanku, tersisa bra dan panties berwarna kuning. sesuatu yang biasanya hanya kunikmati di depan layar kaca saat ini di hadapanku... tidak, dalam genggaman tanganku.

belahan dada itu kukecup dan kutelusuri dengan lidahku, sembari tanganku menelusuri pinggangnya, Alex sudah menjambak rambutku. Nafasnya mulai tersengal2. Dengan cepat dia mendorongku dan membuka kemeja batikku aku cukup yakin ada kancing yang putus dari kemejaku akibat aksinya ini kepadaku. kutarik lepas kait branya dan kubawa dia ke sudut tempat tidur kulepaskan kain terakhir yang masih menutup tubuhnya, dan sejenak aku berhenti...
"you are gorgeous"
Tidak mau terhenti terlalu lama aku memulainya dari bibir, leher jenjang itu, kedua payudaranya, pusar, dan akhirnya lidahku menuju kewanitaannya. Alex bergetar, dia menarik tangan kiriku yang kuletakkan di dadanya dan mulai menghisap jari telunjukku. erangannya yang terselip di sela2 hisapan itu masih terngiang hingga kini
"ennggh...uuh...Kamu...aaaahh"
tiba dia meremas tangan kiriku, aku berhenti sejenak memandang Alex yang tersenyum.

Alex pun tidak berlama2 di posisi diam, tangannya meraih ikat pinggangku, dan melepasnya. sebuah kecupan mendarat diikuti dengan jilatan melingkar yang membuatku menarik nafas dalam2
"ooohh" hanya sepotong kata yang terlontar dariku, Alex memandangku dari bawah sana tatapannya menyiratkan
"bagaimana dengan itu kau menyukainya?" rangsangan ini diperparah dengan remasannya ke pantatku. Aku tidak mau ini selesai dengan cepat, segera kuangkat dia dan kududukan di sudut kasur, kugapai kakinya dan kuletakkan salah satu di pundakku aku memulainya.
4148d31206882294.jpg

Erangan dan desisan keluar dari kami berdua sampai di satu titik Alex meletakkan tanganku di lehernya sedikit kucekik tapi aku tak berani melakukannya terlalu lama
b759ca1206882274.jpg

Beberapa saat kemudian Alex melengkungkan badannya dan mengerang panjang
"aaaahhhh...." seperti melepaskan segala ketegangan di badannya
Aku masih bergerak, dan melenguh, seketika Alex menarik diri dan mengeluarkan kejantananku, dan seketika seperti tembakan meriam aku melenguh di tiap tembakanku ke badannya. aku terkulai ke sampingnya dan mulai mengatur nafasku.
"Wow ini seperti mimpi" bukaku
"Kenapa? apakah ini pertama kali buatmu?" Tanyanya
"tidak, aku hanya menikmati ini, sudah lama"
"sejak sex terakhirmu?" tanyanya lagi sambil berguling kesamping dan berjalan menuju Jendela kamar
"Ya" jawabku singkat. Dalam anganku terbayang "dia" aku menyusul Alex dan kami berdiri bersebelahan sembari menatap Indahnya kota Semarang di malam hari
50a37d1206882314.jpg

"aku hanya berada disini selama 3 minggu" ucap Alex
"aku tahu" ujarku "setidaknya kita akan membuat ini menjadi berkesan" aku mengecup pundaknya.
===========
FAQ
1. Lokasinya real gan?
Lokasinya real ada beneran semua, baik yang sudah disebutkan, maupun yg nanti akan disebutkan.
2. Kisah nyata gan?
Ada yang beneran ada yang saya dramatisasikan untuk satu dan lain hal
3. Namanya beneran gan?
Nama panggilan saya beneran Joe, nama tokoh ada yang bener ada yang diganti untuk satu dan lain hal
4. Kejadian kapan ini gan?
yg tertulis disini rencananya adalah medio 2007-2017 timeline sengaja dibuat tidak urut dan tidak disebutkan untuk satu dan lain hal
Hotele AI yo?
 
Ndak jago om, masih harus banyak belajar lagi. tak duduhi FBne wae pas kopdar ;)
Jaman ini HP kamera belum booming, jadi dokumentasi kurang. Tapi bisa dipertimbangkan soal foto asli dari si Alex. Mungkin last update kali yah.
ojo di duduhi ngko nda banjir kuah... :)

periode thn brp y? skilas baca ada tp lupa page brp...
posisi skolah ato kuliah ini om?

btw sya suka... :pandajahat:
 
Final Chapter From Russia With Love - pt1



Sore hari itu, keringat di tubuhku belum mengering nafas yang memburu bercampur dengan bau rumput basah setelah hujan. Kami di tengah lapangan, bukan aku dan Alex tapi aku dan kawan2ku, kami berlatih untuk persiapan perform kami besok malam. Aku dan kawan2ku diminta untuk mengisi sebuah acara di salah satu mal di pusat kota Semarang.
"ok semua beres, tinggal besok, simpan tenaga jangan sampai cedera sebelum besok" ujarku pada kawan2ku, kadang kami sering berlatih tanpa peduli resiko dan berakhir cidera.
"siap mas, lha bule2ne diajak po rak?" tanya salah seorang kawanku
"wis tak andani kok, sing arep nonton gen langsung wae nang CL (sudah kuberitahu kok, yang mau nonton biar langsung saja ke CL)" jawabku. Kawan2ku cukup tertarik dengan rombongan bule ini, dan kebetulan geng latinos dan beberapa bule lain cukup sering menghabiskan waktu denganku dan kawan2ku ini.
"Ok lah ya, aku balik sik" ujarku pada kawan2ku
"kok ndhisiki mas? mengko rak wis (kok duluan mas? nanti sajalah)" tambah mereka
"simpan tenaga buat besok laah" balasku "ok ya aku dhisikan" tambahku

Kubuka HPku, tidak ada SMS dari Alex, mungkin dia sedang sibuk, atau berjalan2 di Jogja. Aku mengontak Rafa
"Mano, bagaimana Prambanan? semua baik?"
"Luar biasa, Indonesia di luar imajinasi kami" balas Rafa
"Kau baru melihat sedikit dari yang terbaik" balasku lagi
"Aku, Ruben, Tati, dan Luis tertarik untuk mengexplore Indonesia lebih jauh. Kami akan pergi sendiri diluar program"
"Ah itu bagus. Kau bersama Alex?" tanyaku
"Tidak, aku bahkan belum bertemu dengannya. Mano, jangan jadikan hubungan kalian terlalu personal" balas Rafa
"Aku tahu, terimakasih Rafa" tutupku

Nasihat Rafa memang masuk akal, Alex akan meninggalkan Indonesia, dan kemungkinan besar tidak akan kembali lagi ke Indonesia. Tapi kami masih punya 1 kesempatan lagi sepulangnya Alex dari Jogja, aku hanya ingin memastikan itu berjalan dengan baik. Kuputuskan untuk pulang dan bersantai di rumah, aku butuh banyak tenaga besok.

Sepanjang hari ini aku meninggalkan beberapa SMS untuk Alex menanyakan bagaimana kabar dan bagaimana pengalamannya di Jogja tapi tidak mendapat respon sama sekali. Kualihkan pikiranku kepada performku sore ini, aku membutuhkan fokus. Acara ini tidak besar tapi dari segi promosi bagus untukku dan kawan2ku jadi kami harus tampil dengan baik. Beberapa kawan bule kami pun datang dan menonton kami, baiklah kuputuskan untuk membuang jauh2 dulu pikiranku tentang Alex.

Seusai perform kami bersantai di salah satu restoran Fast Food dan berbincang2
"penampilan yang bagus bro" ucap Chris (Jerman)
"terima kasih, tidak sempurna tapi cukup baik untuk promosi" ucapku lagi
"yah kalian harus tampil di acara perpisahan kami minggu depan" balasnya
"oh ya, aku tidak keberatan hanya aku harus memberitahu mereka" aku menunjuk ke arah kawan2ku
"Hey, kalian tidak keberatan untuk perform di acara perpisahan kami minggu depan bukan?" Chris berseru ke arah kawan2ku
"OK, mari kita lakukan" "ya pasti" "siap" kawan2ku saling bersahutan menyanggupi aku hanya tersenyum dan memberikan gestur OK pada Chris.
"btw Chris, kenapa kau tidak ikut Trip ke Prambanan?" tanyaku lagi
"oh kau tidak tahu, kemarin aku mengantarkan Alex ke rumah sakit dia terkena demam, karena aku pasti akan terlambat aku memutuskan untuk tidak ikut" jawabnya
"apa, di rumah sakit mana?" tanyaku lagi
"rumah sakit yang tidak jauh dari sini, sekitar 10 menit jalan kaki" jawab Chris
"apakah ada seseorang yg menemaninya?" tambahku
"Lana kemarin menemaninya, tapi entah sekarang" Jawab Chris. Malam itu aku kembali kerumah dengan perasaan tidak tenang, kutinggalkan sebuah SMS disana
"aku sudah tahu kau ada di RS. semoga kau lekas sembuh, aku akan kesana besok" Aku segera tidur.

Aku terbangun dan segera mengecek HPku masih belum ada balasan dari Alex, aku segera mandi dan mencari tahu jam besuk di RS. Aku segera berangkat ke RS, tidak lupa aku membelikan roti terlebih dahulu untuk Alex. Sesampainya di RS aku bertanya di pusat informasi soal pasien dari russia yg baru saja masuk, ternyata Alex sudah dipindahkan ke kamar, hanya memang masih harus banyak istirahat dan tidak boleh dibesuk banyak orang. Ketika aku bertanya adakah yg menjaga, disebutkan ada seorang temannya dari Russia, aku yakin itu adalah Lana, aku segera meneleponnya.
"Hallo Lana, aku berada di RS, apakah Alex baik2 saja"
"hey, darimana kau tahu?" tanya Lana
"Chris memberitahuku, apakah aku bisa naik kesana?" jawabku
"it's ok, hanya kita tidak boleh terlalu berisik"
"baiklah, aku segera kesana" Sahutku

Aku segera naik ke kamar Alex, Lana membukakan pintu sedangkan Alex masih belum bangun, nampak ada infus di tangannya. Aku dan Lana duduk di sudut kamar dan berbincang, ternyata Alex terkena demam berdarah. Sebelumnya hanya host family dari Alex, Chris dan Lana yg tahu soal kondisi Alex ini. Lana sepertinya tahu soal hubungan kami, hanya dia tidak mau berkomentar lebih panjang, dia hanya mengingatkan untuk jangan terlalu serius. Hal yang sama dengan apa yang dikatakan Rafa.
"aku mengerti, hanya saja bisakah kau mengabariku ketika Alex sudah lebih baik?" tanyaku
"itu terserah pada Alex, lagipula kau sudah meninggalkan SMS untuknya" jawab Lana lagi.
"Ok, kalau begitu aku akan pulang. Terima kasih Lana" seraya bangkit dan meninggalkan roti di meja.

Malam harinya ketika aku sedang bersantai di balkon rumah bersama HPku berdering, itu Alex
"Halo"
"Hey Joe, terima kasih sudah datang kemari, maaf aku tidak memberitahumu" buka Alex
"it's ok, bagaimana keadaanmu sekarang?" tanyaku
"sudah lebih baik, kuharap aku segera dapat keluar dari RS" ujar Alex
"jangan memaksakan dirimu, kau dengan Lana?"
"yep, dia cukup ketat seperti orang tuaku"
"I can hear that" terdengar suara Lana diujung sana
aku tertawa "sampaikan salamku untuknya, aku akan kesana besok ok"
"baiklah, byee" tutup Alex

Siang hari berikutnya aku muncul lagi di RS, kali ini Alex sudah lebih baik meskipun masih terlihat pucat. Lana menitipkan Alex padaku karena dia menghadiri satu program acara. setidaknya Alex sudah mulai terlihat lebih segar, dokter mengingatkan agar Alex jangan sampai terlalu lelah, yah aku hanya berusaha menemani agar dia tidak bosan, apalagi dengan Alex sakit artinya dia melewatkan beberapa program yg sudah dibayarnya. Aku pulang ketika Lana dan ibu host dari Alex datang untuk menggantikanku. Alex pun berpesan bahwa besok aku tidak perlu ke RS katanya anak2 dari ***** sudah tahu kalo Alex di RS dan akan bergantian menengok Alex.

======bersambung======

Untuk Final Chapter part 1 dan part 2 tidak akan ada mulustrasi di cerita tapi ada sedikit bonus di akhir chapter, suwun suhu2 yg pada like dan terutama yg komen2 dimari. part 2 akan diupdate segera....
Kenapa dibagi 2 part? hanya biar ndak kepanjangan saja.
ndak sabar mau tau lengkapnya? kopdar wae. :beer:
 
Keren critanya..semangat updatenya um:D
 
Segera apdet Oom hahaha

Semoga lancar dan tetep semangat Oom!
 
kecapean itu alex.... wik2 trus tiap hari...:)

btw saya penasaran itu creampie ga om suhu?
:pandajahat:
 
Cakep om ceritanya..
Suwun om

kecapean itu alex.... wik2 trus tiap hari...:)

btw saya penasaran itu creampie ga om suhu?
:pandajahat:
ndak kekeselen om, wong lembur cuman sekali pas nginep itu tok og, tembak dalem yo pas sing di rumah tok :D kae DB pulang dari Kandri, kayane ra tahan nyamuk kebon.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd