Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Infidelity in Office (CERITA FIKSI)

Faptilldie

Semprot Kecil
Daftar
25 Jul 2015
Post
50
Like diterima
180
Bimabet
Namaku Arvin, seorang mahasiswa teknik industri di salah satu Universitas Swasta di Tangerang. Aku termasuk dalam orang yang biasa biasa saja dalam menjalankan hidup keseharianku, walaupun kampus tempatku mencari ilmu merupakan salah satu kampus yang bergengsi. Aku juga bukan termasuk termasuk orang yang hedon, aku cenderung lebih suka menabung uangku untuk keperluan- keperluan yang penting saja. Sehingga bisa dibilang aku merupakan orang yang membosankan karena aku jarang dan hampir tidak pernah menghabiskan uangku untuk having fun seperti Clubbing, Shopping, Sporting dan sebagainya. Tetapi meskipun aku membosankan aku masih diberikan pacar oleh Tuhan, Puji Tuhan aku sangat bersyukur sekali.



Pacarku, dia adalah Giovani. Dia adalah pujaan hatiku, asli medan aku sungguh sangat menyayanginya dan dia juga sangat setia menyayangiku. Dia memiliki postur tubuh yang cukup proporsional, tidak pendek dan tidak tinggi, menurutku Giovani cukup langsing dengan kedua bongkahan pantatnya yang masih kencang. Dan payudara ukuran 34B yang masih kencang dan sintal ditambah wajahnya yang bersih putih dan licin karena dia rajin perawatan, yang membuatku terpesona tiap hari dengan rupanya.



Pertama kali aku bertemu dengan Giovani adalah pada saat semester pertama, dia sangat manis sekali pada kala itu duduk sendirian di pojok kanan kantin kampusku. Setiap hari selalu kuperhatikan dia selalu duduk sendiri dan menikmati makan siangnya sendiri juga, melihat hal itu aku sebenernya kasihan.

Apa jangan-jangan dia tidak ada teman di kelasnya? Atau jangan jangan dia ditinggalkan sendiri oleh teman kelasnya? Aku dihantui oleh rasa penasaran yang tidak kunjung habis, sehingga pada suatu hari kuberanikan diri untuk menghampirinya. “Sorry.. gue boleh join makan disini?” tanyaku untuk meminta izin duduk satu meja dengan Giovani. “Ohh i-iya.. silahkan silahkan..” Jawab Giovani yang cukup awkward menerima tawaran dariku. “Kok sendirian aja?” Celetuk aku sambil membuka bungkus nasi uduk yang kubeli dari warung nasi uduk Bu Sri dekat kampus. “ah.. hehe, Yaa gak apa-apa..” Jawabnya sambil malu malu kebingungan, “Loh? Haha, emangnya kamu ambil fakultas apa?” Jawabku penasaran. “Aku ambil fakultas teknik komputer disini.. yang ambil studinya dikit, dan kebanyakan cowok semua.. Jadinya yaa gitu deh... hehe..” Jawab Giovani tertawa kecil sambil melahap makan siangnya.
Sepertinya aku mengerti maksud dia,tampaknya dia memang kurang ada teman di kelasnya mengingat paling banyak mahasiswanya adalah pria. “Memangnya kalau cowo semua kenapa toh? Yang cewenya masih ada kan ngga cuman kamu? Oh iya.. kenalin aku Arvin, fakultas teknik industri..” Lanjutku menjawab sambil mengenalkan diri ke Giovani, entah kenapa keber- mentah karena memang aku bukan tipe orang yang bergengsi, bukan orang yang good looking. Yah biasa biasa saja, tetapi aku sangat terkejutkeberanianku untuk berbicara dengannya Muncul begitu saja. “Oh.. iya. Aku Giovani.. Iya vin, ada juga sih ceweknya cuman aku kurang srek aja rasanya bergaul sama mereka.. jadinya ya sendiri juga nggak apa-apa kok..” Jawab Giovani sambil memperkenalkan diri juga, dari gaya berbicaranya kepadaku tampaknya memang Giovani kurang bisa menerima teman- teman di kelasnya, mungkin karena dia kurang nyaman dengan sifat teman kelasnya, siapa yang tahu.
Lalu aku memberanikan diriuntuk menawarkan pertemananku kepada Giovani, “Kalau kamu mau aku bisa nemenin kamu kok, kamu kalau ada perlu apa- apa bisa hubungin aku aja.. barangkali ada yang mau dicurcolin ya kan.. butuh teman cerita,teman makan, teman main.. aku juga kurang ada teman di kelas soalnya..”
Fiuh, aku mengatakannya.. Jujur aku sangat deg-degan sekali karena dia bisa saja menolakku mentahdan senang, karena dia tersenyum sambil mengatakan, “Ohhh bener nih yaaa? aku orangnya bawel banget loh.. jangan capek capek yaa nanti kalo aku curhat.. hahaha.. Aku minta kontaknya dong..” dan percakapan berlanjut, akupun bertukar kontak dengannya. Aku sangat

senang Giovani bisa menerimaku disaat semua orang menghindariku karena aku orang yang kurang menarik bisa dibilang, tetapi Giovani dengan senang hati mau menerimaku sebagai temannya. Selama dua tahun itu aku menjalin persahabatan dengan Giovani hingga akhirnya aku memberanikan diri untuk melanjutkan hubunganku ke tahap yang lebih serius, Ya aku bermaksud untuk menjadikan Giovani sebagai kekasihku. Dan Puji Tuhan Giovani mau menerimaku, kita menjalani hubungan sebagai pasangan kekasih selama kurang lebih tiga tahun. Selama berpacaran itu banyak kejadian baik suka maupun duka kita alami bersama-sama sehingga hal itu menjadikan hubungan kita semakin kuat dan harmonis.
Setelah lulus dan menyelesaikan studi teknik industri ku di kampus, aku lalu melanjutkan bekerja di salah satu perusahaan di daerah Sudirman. Yang merupakan salah satu perusahaan yang berkaitan dengan hubungan industri juga, sedangkan Giovani saat ini sedang menjalankan proses magangnya. Jadi sebenarnya Giovani sudah lulus studinya, hanya saja Giovani harus menjalankan magang selama kurun waktu yang ditentukan karena itu merupakan suatu persyaratan setelah kelulusan agar ia bisa resmi menjadi
seorang Manager IT. Ia menjalankan magang Manager ITnya di salah satu PT. kecil di Serang, sangat jauh sekali dari rumahku, apa boleh buat juga karena dia juga tidak bisa memilih tempat magangnya, hanya bisa melaksanakan apa yang sudah ditentukan oleh kampus. Kalau masalah khawatir jangan ditanyakan, sudah pasti aku sangat khawatir karena dia juga ngekos sendirian disana. Tetapi setiap hari Jumat sampai Sabtu biasanya aku berkunjung ke kantor tempat ia bekerja, dan malamnya aku menginap di kosannya Giovani. Biasanya dalam waktu sebulan Giovani hanya bekerja selama tiga minggu penuh,sisanya Giovani diberikan waktu libur oleh kampus.
Jadi seminggu setelah itu biasanya Giovani kuantar pulang ke rumahnya. Selama seminggu itu biasanya aku harus menghabiskan quality time ku bersama dengan Giovani, menemani dia shopping, perawatan, entertainment dan sebagainya. Yah kira-kira semua hal ini akan kulakukan selama kurang lebih 2 tahun lagi masa berakhir magangnya Giovani di kantor itu. Aku akan melakukan apapun untuk kekasihku ini, karena dia merupakan satu-satunya orang berharga yang kupunya, satu-satunya orang di dunia yang mengerti aku dan menerimaku apa adanya.



Akan tetapi selama seminggu belakangan ini Giovani menjadi agak berbeda tingkah lakunya, ditelepon jarang diangkat, chatpun rentang waktu membalasnya lama sekali bisa sampai lima jam, Yah aku paham dia sedang sibuk tapi biasanya tidak akan sampai selama ini, paling lama juga dua sampai tiga jam. Saat aku menjemputnya untuk pulang kerumah pun juga berbeda, yang tadinya ia langsung mau pulang dikala waktu liburnya tiba. Tapi selama dua minggu ini ia menolak untuk kujemput untuk pulang kerumahnya, dia hanya bilang ada projek program web modernisasi peracikan obat jadi tidak akan pulang kerumah dulu untuk sementara waktu.
Sebagai pacarnya sebenarnya aku sangat senang karena ia menjadi sangat produktif dan berkomitmen keras menjadi seorang Manager IT yang baik. Disamping itu aku sebenarnya mengkhawatirkan keadaan Giovani yang terus menerus terforsir tenaganya, apakah jam tidurnya teratur? Apakah jam makannya teratur? Apakah Giovani minum secara teratur? Dan yang terpenting, apakah Giovani aman apakah berada di kosan sendirian dalam waktu yang cukup lama? Karena yang kutahu jarak dari kos ke kantor sekitar kurang dari 100 meter dan selama ini Giovani pulang pergi jalan kaki meskipun kuanjurkan untuk naik ojek saja, tetapi bukan ojek pangkalan. Ada pos ojek pangkalan yang berada 10 meter dekat kosnya Giovani, dan terakhir aku mengantarkan Giovani ke kosannya, para tukang ojek itu memandang Giovani dengan tidak biasa menurutku. Hal itu yang membuatku khawatir dan seringkali aku menganjurkan Giovani untuk berhati-hati dan pesan G0-jek saja kalau mau pulang pergi, supaya lebih aman saja menurutku. Giovani hanya mengiyakannya, akupun tidak tahu apakah dia selama ini menuruti perkataanku atau tidak.
Hingga pada suatu ketika aku izin untuk mengambil cuti hari kerjaku hanya untuk melihat keadaan Giovani disana. Perjalananku dari rumah ke Serang memakan waktu hampir satu setengah jam, kalau tidak macet hanya membutuhkan waktu satu jam. Aku ingin memberikannya surprise dengan membawakannya makanan dan sembako untuknya dan tadinya aku berencana untuk menginap di kosannya Giovani. Rencananya aku akan jalan jam tujuh malam, karena sebelum itu aku harus membawa mobilku ke bengkel dan belanja keperluan yang akan kuberikan Giovani di Mall.

Setelah rapih aku lalu menyalakan mobil dan berangkat menuju tempat bengkel, mobilku harus diservis untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan dalam perjalananku ke Serang, setelah dua jam berlalu mobilku sudah selesai diservis, waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB. Akupun lalu bergegas menuju ke Mall terdekat untuk membeli keperluan untuk Giovani, selama selang waktu kurang lebih dua jam aku belanja cukup banyak membeli sembako, keperluan perawatan, beberapa perabotan baru dan lain-lain. Setelah itu aku langsung bergegas pergi ke kosannya Giovani, selama perjalanan aku mengalami kemacetan yang cukup parah. Selama dua setengah jam aku terjebak macet.
Setibanya di kosan Giovani waktu sudah menunjukan pukul 19:30 , sial lama sekali aku terjebak macet. Setelah parkir aku langsung bergegas menuju kosannya Giovani. “Van? Ini aku..” aku mengetuk pintu kosannya tapi tidak ada jawaban dari Giovani, apa mungkin dia ketidurann? Karena yang aku tahu sebenarnya jam 18.00 WIB Giovani sudah dirumah, karena jam lima sore Giovani sudah boleh untuk pulang kerumah. Makanya aku bingung sekali ini, ada apa sebenarnya? “Van... van.. Giovani? Halooo?” Panggilku sambil mengetuk sekali lagi dan tidak ada jawaban. Pikirku mungkin Giovani mengambil lembur di kantor. Bergegaslah aku menuju ke kantor, sesampainya disana benar saja kantornya masih terang, tapi sudah sepi sekali hampir tidak orang diluar maupun didalam. Ini masih pukul 20.00 WIB tetapi disini sudah seperti jam sepuluh malam, sangat sepi sekali berbeda dengan di Jakarta yang jam 12 saja masih ramai orang-orang.
Lalu kuberanikan masuk ke kantor, memang sepi sekali didalam hanya ada petugas kebersihan yang sedang mengepel lantai kantor dan resepsionis kantor. Meskipun kantor tempat ini sangatlah besar menurutku dan sudah bisa dibilang kantor, karena terdapat ruangan di beberapa lorong- lorong ruangan. “Selamat malam bu, mau nanya Manager IT Giovani masih nugas kah?” Tanyaku ke resepsionis di kantor itu, “Malam pak, iya benar. Bu Giovani masih ada meeting dengan pak Norman di ruang 07, mohon maaf.. bapak ada keperluan apa yah?” Jawab resepsionis itu, “A-anu.. bu, saya pacarnya Giovani. Tadi saya ke kosannya dia dan dia belum pulang, jadi saya balik

ke kantor dan benar saja Giovaninya masih nugas disini.. Baik, terimakasih banyak bu, akan saya tunggu..” Lanjutku menjawab, “Owalah pacarnya toh.. Ditunggu saja pak.. Sebentar lagi Bu Giovani juga selesai, memang belakangan bu Giovani sering ambil lembur pak, saya juga kurang tahu yah teknisnya gimana.. ditunggu saja duduk dulu pak..” Jawab ibu resepsionis itu sambil tersenyum, benar saja Giovani belakangan ini mengambil lembur tanpa sepengetahuanku.
Hal ini membuatku semakin curiga, lalu aku duduk dibangku tunggu untuk menunggu Giovani selesai meeting, lima menit berlalu. Ketidaksabaranku kian menggangguku, lalu kubangkit dan perlahan jalan menuju Meeting room nomor 07 yang terletak di pojong lorong sebelah kiri kantor. Benar saja ruangan itu masih menyala terang, tapi kok sunyi sekali? Tidak ada suara seperti orang berbicara seperti layaknya meeting Manager IT berjalan. ruangan itu ditutup oleh pintu sehingga aku tidak bisa melihat meetingnya berjalan seperti apa di dalam, namun terdapat ventilasi kecil diatas pintu ruangan itu. Hatiku berdegup kencang, “Haruskah kuintip? Haruskah aku lihat keadaan di dalam dengan mengintip? Ah sial...” Hatiku dag dig dug tak karuan karena khawatir terjadi hal yang tidak tidak. Dan akhirnya kuberanikan diriku untuk naik dikursi tunggu dekat ruangan dan mengintip melalui ventilasi tersebut.
*deg deg* *deg deg* *deg deg*
Darahku berdesir deras dan hatiku berdegup sangat kencang, aku sangat terkejut sekali karena melihat pacarku Giovani sedang jongkok dan sedang mengulum kemaluan seoranglelaki, Pak Norman kalau tidak salah namanya. Pak Norman duduk diatas sofa dengan posisi bagian bawah tidak mengenakan apa-apa, celana panjang yang digunakan untuk menutupi bagian bawah pak Norman diletakkan di meja kerja. Tampak
jelas dari wajah pak Norman ia melenguh keenakan karena Giovani dengan lahapnya mengulum penisnya, penisnya pak Norman besar sekali hampirduakalilebihbesar dari punyaku, punyaku sekitar 9CM, penis pak Norman kira-kira berukuran hampir 16CM, sungguh kalah telak aku dengan Pak Norman.

Terlihat jelas juga bagian kancing kemeja Giovani terbuka sampai bawah, BRA- nya tersingkap dan daging kembar Giovani terlihat mekar dengan puting basah kemerahan yang mancung mencuat, mungkin bekas dihisap dan dicupang oleh si pak Norman berengsek ini. Giovani nampak menikmati seluruh batang penis pak Norman, karena ia biasanya hanya mengulum penisku yang hanya berukuran 10CM maksimal saat ereksi.
Aku terpaku dan menganga melihat pacarku sendiri melakukan sesuatu yang sangat liar dibelakangku, menghisap penis yang bukan punyaku, menghisap penis punya bapak bapak umur 40 tahunan. Dan ia terlihat sangat menikmati penis yang bukan kepunyaan pacarnya sendiri. Giovani lalu menyedot-nyedot biji kemaluan milik Pak Norman sambil mengocok pelan batang penisnya pak Norman. “Uhhh si adek, pinter banget sih nyedot kontol bapak.. Istri bapak aja kalah sama sedotan adek.. adek suka nyedot kontol pacarkah? Ahhh uhh... terus dek..” Renguh pak Norman sambil mengelus kepala Giovani
karena gemas. “ssruuppp slrupp ahh... sclopp cloop slrupp, iyaa pak pacar ku juga suka aku sedotin tapi aku lebih suka nyedotin kontol bapak karena lebih berasa aja.. kalau punya pacarku mah titit pak bukan kontol.. hehehe... slruuuppphhh ahhh slclopppp slruuuppps ahh..” jawab Giovani sambil terus menyedot penis pak Norman,
Sial sekali Giovani seperti sedang merendahkan pacarnya sendiri didepan orang lain. Hatiku berdegup sangat kencang dan darahnya berdesir mendengar hal itu. “Duhh si adek bapak nambah gemes aja.. padahal adek seumuran kayaknya sama anak bapak yang lagi ngerantau ke jogja.. ahhhh uhhh enak adek..” Jawab pak Norman sambil keenakan disepong oleh Giovani, “Ahhhh iya pak? Semogwah semwangat anaknyah yah pak... srluppp slcoppp ah slrupp.. Lama banget pak keluarnya... ahhh slrupppp” Jawab Giovani dengan nada sambil menyepong batang pak Norman. “Ini bentar lagi dek..
tapi bapak nggak mau ngeluarin dulu ah dek, main yang lebih seru gimana dek? Tawar pak Norman, “Seru gimana pak maksudnya..? fuah..” Jawab Giovani sambil menyudahi sepongannya ke penis pak Norman. “Sudah pernah ngentot kah? Ayu mari ngentot dek.. bapak udah lama ngga ngentot nih sama istri bapak, bapak ajarin teknik-teknik baru yang pacarmu belum tau.. hehehe...” Oh fuck, penisku kian mengeras daritadi semenjak melihat Giovani menyepong pak Norman dan sekarang pak Norman malah menawari

Giovani untuk bersetubuh dengannya. Mengapa aku hanya diam saja? Mengapa Arvin? Ah sial sepertinya rasa penasaranku telah membunuh rasa berani dan percaya diriku..
Berengsek kau pak Norman. “A-anu pak... yakin mau sex disini? Di kantor ini? Kalau ada yang lihat bagaimana?” jawab Giovani masih ada rasa cemas rupanya. “Tenang saja dek Giovani, bu Fika nya juga sudah pulang toh pasti.. tinggal sisa pak Wisnu aja itu diluar tukang bersih- bersih. Bapak juga udah tanggung banget ini dek masih ngaceng keras.. masa mau dianggurin?” Jawab pak Norman seakan ingin menghipnotis pacarku. Tidak disangka malahan Giovani
membuka celana panjangnya, dia buka perlahan dengan erotis, lalu terlihatlah CD Giovani yang berwarna merah muda setara dengan BRA yang ia kenakan, sungguh mempesona pacarku ini. Lalu perlahan ia buka lagi dengan erotis CD merah mudanya. Pak Norman sudah membuka bajunya, dan ia sudah telanjang tanpa mengenakan sehelai benangpun menyaksikan pertunjukan seorang dewi cantik yang sedang melucuti busananya sendiri untuk segera dientot dengannya, melihat hal itu pak Norman sangat terpesona dan ngiler sambil mengocok batang kemaluannya sambil melihat Giovani.
Sekarang hanya almamater Manager,kemeja batik dan BRA nya saja yang melapisi bagian atas tubuh Giovani. Namun tak lama juga Giovani melepas almamater Manager ITnya, jadi hanya sisa kemeja batik dengan kancing terbuka dan BRA warna merah jambunya saja. Pak Norman sudah memelet meletkan lidahnya sudah tak sabar mencicipi pacarku ini, “Kemari cantik.. sini, naik keatas sayang.. mari kita bercinta..” Ucapannya sungguh menghipnotis pacarku.

Lalu perlahan Giovani menghampiri pak Norman yang duduk dipinggiran meja kerja, pertama-tama Giovani menaruh kedua tangannya ke kedua pundak pak Norman, dengan gemas Pak Norman mengecup bibir lembut Giovani yang masih basah karena bekas menyepong kontolnya sendiri, lalu Giovani menaikan kedua kakinya keatas meja kerja menyilang ke bagian belakang Pak Norman, sederhananya posisi mereka sedang pelukan, tetapi lebih panas dan siap untuk melakukan persetubuhan panas.
Giovani lalu langsung memagut pak Norman di posisi itu, pak Norman pun membalas pagutannya dengan panas dengan posisi penis belum dimasukkan kedalam liang vagina Giovani. Mereka masih mau berpagut layaknya kedua pasangan suami istri yang baru berbulan madu, “Paaack.. Norman.. ahhh scllupp slupp... cuppphha cupph...” respon Giovani sambil berpagutan, “Ahh sayang.. cantik sekali kamu dek Giovani... ahh...scluupp slupp.. cuphhh...ahh.. bapak masukin ya sayang.. memek kamu sudah basah sekali ini, bapak kasihan karena memek kamu sepertinya sangat mau berciuman juga dengan kontol bapak.. hhehe... cupphhhh ah slupp...” Respon pak Norman yang sudah sangat horni ingin memasukan penisnya ke vagina Giovani, sambil perlahan kukocok penisku kunikmati pergumulan pacarku dengan bapak bapak sialan itu. “Ma-masukin aja sayaangh... ahhh.. achh... ah...” tampak Giovani sudah terbawa Horni juga. *slick~* Tertancap juga penis lelaki berengsek itu ke liang vagina pacarku. Sial cukup dalam juga masuknya, perlahan pak Norman menggoyangkan tubuhnya maju mundur sambil memagut bibir Giovani dan menjilat lehernya, tak lama kemudian pak Norman mengisap payudara Giovani sambil menggoyangkan tubuhnya. Setelah 15 menit pak Norman menggoyang Giovani lalu pak Norman berbisik “dek, gantian dong goyangin bapak.. tunggangin bapak.. bapak tiduran yah..” Giovani mengangguk mengiyakan permintaan pak Norman, sambil mengecup bibir Giovani lalu pak Norman tiduran di meja kerja dengan penis berurat yang mengacung keras yang membuat Giovani terpesona melihatnya.

Giovani pertama-tama berdiri dimeja menghadap ke arah bapak, lalu memegang erat penis pak Norman yang keras dan basah lalu mengarahkannya ke liang vaginanya.
*SLEP* suara penis pak Norman yang akhirnya masuk ke vaginanya Giovani “aaa....aaaahhh..ahhhhh...iaahhh...” Giovani tampak sakit namun sepertinya
itu suara keenakannya Giovani. Lalu setelah beberapa saa Giovani lalu menaik turunkan tubuhnya menunggang penis pak Norman, lalu Giovani membuka batik yang kancingnya terbuka beserta dengan BRAnya, sehingga hanya tersisa kalung nametag karyawan magang yang mengalungi leher Giovani,
Giovani sudah bugil total dari atas sampai bawah dan hanya tersisa kalung nametagnya saja. Yang memberikan kesan seksi terhadap Giovani, “ahhhh... acchhhh... aahhh.. ahhh. Ahhhh...ahhh ohhh ahh.. pak... ahhh en.. nak... ahhh..” Giovani menggoyangkan tubuhnya keenakan sambil mengikat rambutnya yang terurai agar tidak awur-awuran, ketika mengikat rambutnya terlihat ketiak mulus dan bersih milik Giovani yang sedikit basah dibasahi keringatnya.
Giovani lalu menunduk dan menjilati puting pak Norman sambil menggoyangkan badannya, lalu ia mencium dan memagut pak Norman. Sungguh romantis sekali, sial. Dia juga belum pernah melakukan hal yang seperti itu denganku, aku sangat dihantui oleh rasa cemburu dan envi tetapi aku juga tertarik melihat pacarku yang terlihat puas dengan sex walaupun bukan denganku.

Tak lama Giovani disuruh bangun dari meja, pak Norman pun bangun beranjak dari meja, pak Norman lalu menyuruh Giovani untuk duduk di meja kerjanya dengan posisi mengangkang kedua kakinya. Sungguh seksi sekali, “Cantik sekali kamu Giovani.. mau dientot dengan posisi apapun kamu tetap cantik sekali sayang..” Respon pak Norman yang sudah tidak sabar ingin memasukan penisnya ke vagina Giovani lagi. “Ahhh bapak mah.... uda ahh
cepetaaan masukin sayaangh.. ahh..” Jawab Giovani yang sudah halu akan kenikmatan. *SLEP* pak Norman memasukan penisnya lagi dengan sangat mudah ke vagina Giovani karena memang baik penis pak Norman dan memeknya Giovani sudah sangat basah jadinya sudah sangat mudah untuk memasukannya. *pok pok pok pok pok* suara hentakan dari penis perkasa pak Norman menghantam Giovani pacar polosku yang berubah menjadi liar setelah lama kutinggalkan.

Setelah 15 menit Giovani digenjot dalam posisi tersebut, mereka mengubah posisi lagi. Sekarang pak Norman menyuruh Giovani berdiri menghadap dan bertopang pada pintu, sedangkan pak Norman menghujam Giovani dari belakang. *Plak Plak Plak* Sambil menggenjot Giovani dari belakang pak Norman menampar pantatnya karena gemas dengan Giovani. “aaahhh yeaaah ohhh..... ahhh... enak banget ternyata memek yang masih muda ahhhh... jadi bini bapak aja ya dek... hahaa.. ahhh... ah” *Jder Jder Jder Jder* suara hantaman pintu yang keras yang bertumpu pada tangan Giovani sangking kencangnya
hujaman
dari pak Norman.
Setelah 10 menit pak Norman menggenjot Giovani di pintu, lalu pak Norman menggendong Giovani ke sofa, dia merebahkan Giovani. Dan ingin menyetubuhinya dengan posisi missionary, ternyata spertinya pak Norman ingin menyudahi persetubuhan mereka dengan missionary. Setelah direbahkan, pak Norman memagut bibir Giovani sebentar dan mengecup puting Giovani yang mencuat menggemaskan. Tak lama setelah itu pak Norman,
langsung memasukan kembali penisnya ke vagina Giovani, *SLEK* *Pok pok pok* suara hantaman pak Norman menggenjot pacarku dalam missionary, kaki Giovani lalu mengunci silang badan pak Norman, Giovani menginginkan pak Norman untuk
menggenjotkan penisnya lebih dalam ke vagina Giovani. “AAaahhh dek....
enak banget dek.... ahhh... enak dek.... enak banget sayang............ahhhh
ahhhh ahhh...” Sambil mencium pacarku Giovani dia memacu penisnya maju mundur dengan cepat, “Ahhhh paaaackk... enaaak....a hhhh iaahhh... ahhhh...oh..ohhh.. ”
Giovani sangat keenakan sekali digenjot pak Norman, “Sayanggg....
bapak sudah nggak kuat... bapak mau keluar dek... ahhh enakkk......... ”
Jawab pak Norman yang sudah tak kuat menahan, “aaahhh paack....
keluarkan aja paack.... ahhh ahhhh ohhh, keluarin dalem aku aja pak....kita
keluar sama sama sayanggghh... ahhhh enakkk fuck... ahhhhh..” Racau Giovani karena sudah tak kuasa menahan orgasmenya, “Bapak keluarkan dekkk....AHHHHH!!!!! OHHH!!!! ahhhhhhhh...... ah.....” *crot crot crot crot*

Pak Norman sampai berteriak berejakulasi didalam vagina Giovani, aku juga sampai kaget mendengarnya.. dia sungguh tidak peduli terhadap orang yang mungkin akan tahu pergumulannya dia dalam ruangan itu. “aaaaahhhhhh iaaahhhhhh ” Giovani juga teriak tetapi lebih halus karena orgasmik hebat yang dibuat oleh pak Norman. Mereka lalu berdua berciuman setelah habis bertarung habis habisan. “Bapak antar pulang yah dek? Udah malam gini bapak takutnya kamu malah diapa-apain sama tukang ojek dekat kosmu..” Tawar pak Norman sambil berpakaian kembali.
Tunggu, jadi selama ini pak Norman sudah tahu kosnya Giovani? Rasa kekhwatiranku meluap-luap.. emosiku menjadi tidak stabil tetapi aku harus segera meninggalkan tempat ini sebelum mereka melihatku, untung saja mobilku kuparkir di Alfamart bukan di kantor, jadi Giovani tidak bisa melihat mobilku. Setelah itu aku berlari menuju mobilku dan masuk ke dalam mobil, tak lama aku melihat pak Norman sudah membawa Giovani dengan mobil avanzanya menuju arah kosannya Giovani. Aku tidak mau sampai ketahuan, jadi kutunggu sekitar 10 menit barulah aku gas menuju kosan Giovani. Sesampainya disana aku langsung keluar dari mobil dan memantau kosannya Giovani, ternyata memang benar selama ini Giovani sudah berselingkuh denganku dan bermain dengan bapak bapak yang jauh diatas umurnya, aku sungguhteramat cemburu tetapi entah kenapa ada hal yang membuatku ingin tahu lebih lanjut tentang hubungan mereka. Apakah ada yang salah denganku? Tidak lama setelah aku merenung didepan kosan Giovani, aku mendengar suara desahannya Giovani lagi, walaupun samar-samar.. “ahh... ahh...ahh nakal ih.Bapak..ahh..” Ah sepertinya mereka sudah memulai lagi. Tamat sudah hidupku..
 
kalo Arvin bukan cuckold pasti sudah digrebek tuh Giovani dan Norman sebagai bukti langsung perselingkuhannya...tapi kayaknya cuckold deh...lanjut bos
 
Kuatkan hatimu bang..
Saya dulu juga pernah pacaran jarak jauh (saya di bekasi dia di semarang) dan saya belum pernah begituan sama dia.. eh ternyata dia malah begituan sama teman sma (yang kebetulan cowoknya teman smp) karena khilaf.. saya ikhlaskan mantan saya sama dia. karena saya juga sadar saya bukan orang kaya (kalah sama si cowok yg anak pejabat) dan pekerjaan saya juga tidak tetap (cuma kerja di kontraktor dan konsultan).
Seiring dengan waktu, dia nikah dan sekarang hidupnya agak susah karena hidup mengandalkan jualan online karena sang suami kehilangan pekerjaan di pabrik karena ketahuan gituan di kantor.
Sepertinya kata pepatah benar adanya...
"Barang siapa menabur akan menuai.."
 
Kuatkan hatimu bang..
Saya dulu juga pernah pacaran jarak jauh (saya di bekasi dia di semarang) dan saya belum pernah begituan sama dia.. eh ternyata dia malah begituan sama teman sma (yang kebetulan cowoknya teman smp) karena khilaf.. saya ikhlaskan mantan saya sama dia. karena saya juga sadar saya bukan orang kaya (kalah sama si cowok yg anak pejabat) dan pekerjaan saya juga tidak tetap (cuma kerja di kontraktor dan konsultan).
Seiring dengan waktu, dia nikah dan sekarang hidupnya agak susah karena hidup mengandalkan jualan online karena sang suami kehilangan pekerjaan di pabrik karena ketahuan gituan di kantor.
Sepertinya kata pepatah benar adanya...
"Barang siapa menabur akan menuai.."
Ini cerita fiksi hu..

Maaf klo jd ngingatin luka lama nya 🙏
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd