Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

SHARE ISTRI PENGGANTI AYAHKU

ceritasetengahbaya

Suka Semprot
Daftar
18 Feb 2023
Post
9
Like diterima
159
Bimabet
Namaku Nia. Umurku kini baru saja menjangkau 16 thn. Aku tinggal dengan ayah dan 2 org adik perempuanku, Ani dan Sofi yang baru berumur 3 dan 1 tahun. Ayah berumur 36 tahun. Ibuku pula telah meninggal dunia sewaktu melahirkan adik bongsuku. Aku benar benar rasa kehilangan krn aku agak manja dengan ibu lantaran jarak usia antara aku dgn adik keduaku agak jauh. Ayah pula semakin kurg terurus setelah ketiadaan ibu. Akulah yang terpaksa mengambil alih tugas ibu di rumah ni dengan memasak, mengasuh adik2ku, mengemas rumah, mencuci pakaian, menguruskan keperluan ayah dan menjalani rutin harianku sbg pelajar. Sebenarnya, aku bukan lah cantik sangat. Biasa saja. Tubuhku kurus. Buah dadaku bersaiz 36B.
Aku hnya sempat bersekolah selama seminggu selepas kematian ibu Dn setelah itu, aku berkeputusan untuk berhenti kerana harus mengurus adik adik yang masih kecil Pada ayah pula, aku beri alasan yg aku tidak mampu melakukan dua tugasan sbg pelajar dan mengururls rumah dan kesiankn ayah yg tidak punya pendapatan tinggi utk cari pengasuh. Itulah yg buat ayah setuju karena tugas wanita selepas nikah ujung ujungnya dirumah dan mengurus keluarga.
Dua minggu selepas adik lahir, kami membawanya ke klinik utk pemeriksaan. Sewaktu di klinik, ayah yang memangku Sofi sementara aku menjaga Ani. Tiba2, Sofi menangis dan aku tahu, dia sedang kelaparan. Aku menjadi panik krn ayah ada di situ. Lantas aku ambil Sofia dr ayah dan kasih Sofi susu botol yang kami bawa. Setelah Sofi puas menyusu,setelah prikasa kami pulang.

Setibanya di rumah, aku terus ke bilik untuk menukar pakaian, Sofi pula menangis akupun mengganti popok. Setelah mengabti popok aku terus memangku dan menyusukannya setelah tahu dia kelaparan lagi. Sementara itu, ayah rehat di ruang tamu. Ani pula trus bermain dgn boneka. Sedang aku menyusukan Sofia, ayah tiba tiba masuk kerana aku lupa mengunci pintu dan duduk di birai katil sambil memerhatikan aku. “makasih ya udah urus adik adikmu nia?” aku hnya mengangguk. “Sejak bile?” soalnya lg.
“Err.. emm.. ya karena aku yang paling besar jadi aku harus merawat adik adik Sejak ibu meninggal.” Aku teragak2 utk menjawab krn menahan malu.
“makasih ya Nia, karena kamu mengurus rumah membantu bapak, dan maaf jadi sekolahlmu harus berhenti ditengah jalani.” ayah menghampiriku dan duduk di sisiku lantas mengusap kepalaku.
“nia gapapa .” Jawabku pendek. Ayah tersenyum. ayah mendakap tubuhku dari sisi. Entah mengapa, secara tiba2, meremang bulu romaku bila ayah sentuh tubuhku sedangkan sebelum ini ayah biasa memelukku tp kali ini aku merasa seperti terkena renjatan elektrik. Mgkn krn kali ni,
“itu sbg tanda terima ksh ayah pda nia sbb tolong ayah selama ni”. Aku tersenyum.
Ayah mengambil Sofi drku dan memangkunya. Aku ingin bangun, tp ayah memegang tgnku sbg isyarat menyuruh aku duduk kembali di sisinya. Aku trus duduk. Ayah memeluk pinggangku lagi.
“mari la duduk sini, kita sembg2 sambil tgk adik.”
“ayah, adapa.” pintaku.
. Ayah mengusap2 belakangku pula.
Aku trus duduk di sebelah ayah. “Comel kan Sofi ni? Cantik dan comel mcm nia.” Ujar ayah .
. Aku trus duduk di situ beberapa ketika dan sempat bermain dan bergurau2 dgn Sofi yg dalam pangkuan ayah. Ayah juga kian bersikap terbuka bila bergurau denganku. terus memandangku sambil senyum. Dan ayah pun jadi kembali seperti dulu.
Setelah 2 bulan ibu meninggal, aku semakin lihai menjalankan tugasku sebagai pengganti ibu menguruskan ayah, mengasuh adik-adikku yg msh kecil, mengemas rumah, memasak, dan kerja yang lain. Barulah aku tahu betapa penatnya menjadi seorang isteri dan ibu yang menjaga urusan rumah tangga, suami n anak anak yang kecil. Barulah aku faham kepenatan ibu selama ni. Sehingga pada 1 malam, aku berasa begitu letih dan penat krn pada hari itu, Ani demam. Oleh itu, aku berkejar2 menjaganya dan adiknya lagi. Oleh kerana letih,. Ayah berbicara padaku berdua "Ayah dah lama kesepian. Nia pun tau, ibu dh lama meninggal. Maafkan ayah. ” Ayah duduk di sebelahku, Aku rs kasihan pula pada ayah. Yalah, selama ini ayah ada ibu. Ayah amat baik dgn ibu. Tiba2 saja ibu pergi, tentu saja ayah sunyi dan rindu dgn belaian dr seorang wanita.aku tahu maksud ayah mungkin mau minta ijin padaku untuk menikah lagi dengan perempuan lain.
“ayah mau menikah lagi,boleh ?” soal ayah. Aku terkejut.
“Em, ya .” Jawabku.
“ayah sayang, ayah cinta, dan diapun baik pada ayah dan anak anak dan ayah ingin dia menggantikan jadi istri ayah dan ibu dari anak anak ayah sebenarnya ?” soal ayah lagi.
"Siapa dia ayah?" Tanyaku
"Iya kamu" kata ayah
"Apa ? Apa kata orang nanti ini tidak boleh, kenapa ayah tak menikah dengan perempuan lain" kataku.
"Ayah tahu tapi kita hidup bukan dari omongan orang lain, kita bisa menjalin secara rahasia, biar kita yang jalanin, ayah tidak bisa menikah dengan perempuan lain dan kita tidak tahu ibu baru nanti Nerima ayah dan anak anak atau tidak , kalau ayah sama kamu ayah percaya kamu sayang sama anak anak dan ayah kan" kata ayah
Aku rs amat serba salah. Tanpa berfikir panjang, aku mengangguk memberi persetujuan. Ketika itu, aku hanya kasihan ayah yang merindukan belaian seorang wanita. Dan aku fikir, apalah salahnya aku mengambil tugas ibu untuk menjadi istri ayah dan ibu dari anaknya juga. Ayah pun dah banyak kerja keras untuk aku dan adik2ku yg masih kecil ni. Mungkin ini caranya aku boleh menggembirakan ayah dan mengisi semula kekosongan hatinya. Akupun sayang sama ayah dan adik adik dan tidak mau ada wanita lain bersama ayah.
Dengan perlahan, aku terus berbaring. Ayah mendekati dan berbaring di sisiku. Sofi pula awal2 lg telah diletakkn di katil baby. Aku mengiring dan menyelak daster dan bra ku. Tersembullah buah dadaku di hadapan ayah. Ayah mendekatkn mulutnya dan terus menghisap putingku dengan begitu selera sekali dengan tangannya melingkari pinggangku. Kasihan ayah. Tentu sudah lama ayah memendam perasaan. Sudah setahun lebih ayah tidak menikmati sentuhan ibu. Tanpa kusengaja, tanganku turut memeluk ayah dan mengusap2 rambutnya. Ayah semakin erat mendakapku.
“nia..” ayah memanggilku. “Ye, yah?” sahutku. Ayah memandang dadaku dengan begitu kagum sekali. Hampir terkeluar biji matanya aku tgk. Mungkin dia nggak sangka, anaknya ini mempunyai ‘aset’ yang amat cantik.
“Apa yg ayah liat?” soalku. Ayah seperti tersedar dr lamunannya.
“Ayah terpegun tgk kecantikan tubuh kamu, nak. Tak sangka, ayah dapat juga tgk tubuh kamu secara depan2 macam ni. Sejak ibu tiada, ayah hanya curi curi tengok tubuh nia ja. Nia betul2 cantik. Lebih cantik dr tubuh ibu.” Puji ayah. Aku berasa malu tapi dalam ms yg sama berbangga dapat menyaingi kecantikan ibu karena selama ni, aku anggap, ibu lebih cantik. Tapi bagi ayah, aku lebih dr ibu. Tentu aku mewarisi kecantikan ibu.
“Terima kasih,ayah.” Ujarku. Ayah senyum. Ayah terus membenamkan mukanya ke dada ku, buah dadaku memang lebih montok dan berisi yaitu size 36D berbanding sebelum ni, aku memakai bh bersaiz 36A. Ayah menghisap putingku kiri dan kanan silih berganti. Tgnnya pula gak diam2 menggentel puting yg sebelah dan meraba2. Sesekali, ayah menggigit2 lembut puting buah dadaku Aku tiba tiba merasa semacam bila ayah buat macam tu. Tanpa aku sedar, cipap ku kurasa seperti berair dan membasahi panty ku.
Aku tiba2 mendesah dan tidak keruan. Nafasku turun naik. Aku seperti menjadi ghairah bila ayah mula menciumi tubuhku, terutama sekali leher dan telingaku. Melihat aku dalam keadaan begitu, tangan ayah terus meraba ke arah simpulan kain batik yg kupakai dan melonggarkannya. Tanpa halanganku, terus ayah menanggalkan kain batikku dan panty ku yg sudah basah itu. Kini, tubuh aku telah pun bogel tanpa seurat benang di depan ayah. Rupanya, ayah juga terlebih dulu berbogel sebelum membogelkan aku. Walaupun merasa agak malu, aku tidak melawan sedikit pun bila ayah buat macam itu pada aku karena waktu itu aku memang rela hati menyerahkan diriku pada ayah karena rasa kasihan terhadap ayah yang telah lama merindukan belaian wanita. Bagiku, aku hanya ingin ayah untuk mlm itu dan merelakan ayah menyentuh setiap inci tubuhku semahunya. Ketika ini, aku benar2 tidak terfikir akan dosa, aku benar2 kasihan pada ayahku tanpa ada niat untuk melakukan hubungan badan dengan ayah. Malah, aku tidak menyangka apa2 yg buruk dan tetap merasa selamat krn lelaki yg bersamaku waktu tu adalah ayahku.
Setelah masing2 berbogel, ayah terus menindih tubuhku. Aku rasakan begitu nikmat sekali. Aku dapat rasakan kemaluan ayah sesekali menyentuh cipapku. Aku tetap membiarkannya. Mulutnya lebih rancak mencium tubuhku. Ayah mula mengucup bibirku. Aku kaget namun tidak menolak. Aku hanya membiarkan saja ayah melumati bibirku. Bila ayah menyuruh aku keluarkan lidah, aku hanya menurutinya. Dia menghisap lidahku dgn rakus. Mungkin karena kurang puas aku tidak respon, ayah menyuruh aku turut m’balas kucupannya. Aku pun mula membalas kucupan ayah. Ayah kian bernafsu. Dia terus mencium leherku, dada, dan buah dadaku. Aku mulai merasa putingku mengeras. Cipapku juga berair. Ayah mencium perutku dan terus ke lurah cipapku. Dengan penuh lahap, ayah menjilat-jilat cipap ku dan memainkan lidahnya di kelentitku. Aku tidak dapat tahan dan terus memancutkan air dari cipapku. Ayah terus menjilat sehingga kering airku itu. ayah kelihatan begitu mahir dlm memainkan peranannya.
Aku benar benar mati puncak. Aku hanya memejamkan mata menikmatinya. Dengan termengah-mengah, tiba2 ayah bersuara.
“nia, ayah nak masukkn kotel ayah, ye?” aku mengangguk. Ayah membuka kangkangku dengan luas. Aku membuka mataku dan melihat batang ayah yang sederhana besar tu. Ayah menghalakan kotenya ke arah lubang cipap aku dan mula menekan. Oleh kerana aku sudah berair, maka dengan mudah ayah memasuki lubangku. Aku mula merasa perit disaat ayah menjolok dgn lebih dlm. Ayah seolah mengerti penderitaanku. Dia memperlahankan dorongan dan berhenti seketika sambil terus mengucup dan menghisap puting buah dadaku. Aku merasa semakin bergelora. Ayah meneruskn tusukannya walaupun tahu aku dalam kesakitan sehinggalah aku merasa seperti ada sesuatu yang terkoyak dlm faraj ku. Tanpa kusedar, aku menangis. Ketika itulah aku sedar, ada sebtg tubuh sedang menindihku sambil manikmati setiap inci tubuhku dan itulah ayahku yg sedang enak menodaiku. Kemahkotaanku sedang dirobek oleh ayahku namun aku tidak boleh berundur kerana semua dah terlambat dan aku tidak boleh menyalahkan ayah krn aku sendiri yg menyerahkn tubuhku kepada ayah dengan rela untuk dinikmatinya.
“Sayag, sakit ke? Maafkan ayah, ayah terjolok kuat sangat..” ujar ayah yg menyangka aku menangis krn kesakitan walaupun memangg ia menyakitkan, tapi kehilangan dara pada usia 16 tahun ditangan ayah sendiri lebih memilukan. Ayah terus mengucup bibirku sambil tangan nya merayap menggentel puting ku dan mengusap2 tubuhku. Sesekali ayah meramas-ramas buah dadaku yang penuh dgn susu itu. Ayah begitu selera menikmati susu yang dihisap terus dari buah dada anaknya sendiri ini.
“ayah…” panggilku.
“Ye, syg?” sahut ayah. “sedap ke isap susu Ija?” soalku.
“Emmpphh, sedap sgt2..dah lama ayah tak isap puting tetek perempuan.” Ayah membenamkan mukanya ke dadaku lagi. Ayah mula menjolok tarik kotenya. Aku berasa begitu sedap bila ayah berbuat begitu. Aku mendesah lagi. Kali ini aku mula bersuara.
“Aaahhh..aahhhh..ayahhhh…aahhhh…”
“ye, syg? Ahhhh..aahhh…” ayah juga turut tercungap-cungap.
“Sedappp..nyee..ahh..ahhh..” aku trus merapu… aku sendiri tidak sedar aku akan berkata sebegitu.
“Ayah punn..ahh..ahhh..aaahhhh.. syg memang sedap… ahhh..ayh rindu syg..” kata ayah lagi. Tanpa sekat2, aku terus memancutkan airku kali kedua. Ayah semakin rancak menjolok dan menarik kotenya di faraj ku.
“Syg…” ayah memanggilku.
“Ye?”
“Syg,..ahhh..ahh.. ayah nk… pancut ni…dalam ye? Ahhha..ahhhh…” aku hnya mengangguk. Ayah terus meraung kecil. Ayah menjolok kotelnya lebih dalam. Terbeliak mataku menahan nikmat. Serentak itu aku terasa panas dalam cipapku. Baru ku tau, ayah memancutkan benihnya ke dalam rahimku. Tanpa kusedari, aku juga mencapai klimaks yang ketiga mlm itu. kami saling berpeluk dengan erat sekali. Setelah dua minit, barulah pelukan kami longgar. Kami masing2 kelesuan setelah berasmara selama hampir sejam. Aku benar2 kepenatan. Namun, aku masih belum tahu kenikmatannya krn aku masih lurus lagi. Ayah memandangku dan tersenyum. Dia terus mengucup dahiku dan memelukku erat2. Aku turut memeluknya.
“Terima kasih, nak, krn beri ayah peluang menikmati tubuh kamu. Dah lama ayah x menikmati tubuh wanita. Sejak ibu mula mengandung dulu, ayah x sentuh ibu kerana ibu masalah bau ayah. Setelah setahun lebih ayah menanggung rindu, baru hari ni ayah rs begitu puas menikmati tubuh Nia,nia mmg sedap.” Puji ayah. Ayah kelihatan begitu puas.
“Emm..Nia sayang sama ayah. Dan ayah cinta pertama Nia, Nia tidak rela ayah dengan perempuan lain, nia kesian tgk ayah kesunyian. Tapi..” Aku terhenti. Ayah memandangku. “tapi ape, syg?” soal ayah.
“Cmne kalau nia mengandung?” soalku pula. Ayah senyum.
“tak apalah. Jangan risau lah, ayah akan bertanggung jawab mengurus dan membesarkanya jangan pikirkan kata orang kita bisa menyembunyikan nya.” Ayah hanya tenang dan begitu yakin. Aku senyum.
“nia kesal ke?” duga ayah. Aku menggeleng. “nia tidak kesal sebab Nia sayag ayah dan cinta pertama buat nia.” Balasku Aku hanya tersenyum. Ayah mengucupku lagi. “Terima kasih, sudah mau jadi istri ayah dan ibu dari anak anak ayah syg. I love u.” Ucap ayah.
“I love u too.” Balasku. Kami berkucupan lagi. Ayah meraba-raba tubuhku sehingga aku mula terangsang lg. Kami berkucupan dgn lbh kuat dan ayah terus menindihku lg. Kami bergomol lg dan ayah menyetubuhiku lagi buat kali ke 2. Setelah puas, kami terus terlena.
Malam itu, kami tidur berbogel hingga pagi dan saling berpeluk. Pagi itu, sebelum subuh, tangisan Sofi membangunkan kami. Setelah menukar popok dan tidur , ayah pula mengambil gilirannya denganku. Ayah menyetubuhi aku lagi. Kali ini, aku sudah mula merasa ghairah dan keenakan seks dan kami saling bekerjasama memuaskan antara satu sama lain.
Pagi itu, ayah begitu bersemangat utk kerja. Wajah ayah berseri2 dgn senyumannya. Aku bahagia krn bisa buat ayah senyum semanis itu. Semenjak malam tu, aku telah mula menjalankan tugasku sebagai pengganti ibu sepenuhnya dari urusan rumah tangga, hinggalah di atas ranjang untuk memuaskan kehendak batin ayah. Sejak mlm pertama kami, ayah trus tidur dgn aku. Ketika selesai menidurkan anak anak Sofi dan Ani Aku kemudiannya diajak ayah utk berpindah ke biliknya.


Ani kini tidur sendirian manakala Sofi di bilik kami tapi di katil baby. Ani panah b’tnya, “knp kakak pindah bilik ayah?” aku pun menjawab, “Sebab Akak dah jadi isteri ayah. Jadi, akak ni ibu Sofi dan Ani. Mulai saat ini, Ani pggl akak ‘ibu’ tau?” si kecil itu teru mengangguk. Kini, aku menjadi ‘isteri’ ayah sepenuh masa.
Semenjak tubuhku disentuh ayah, tubuhku semakin menarik dan cantik. Walaupun aku baru berumur 16 tahun, tetapi aku memiliki tubuh seperti wanita 20-an. Untuk mengelakkan daripada diketahui org, ayh telah menjual tanahnya lalu menukar nama. Kami kemudiannya telah menikah di Siam. Setelah kami bernikah, ayah terus membawa kami sekeluarga pindah ke Negeri Sembilan dan memulakan hidup baru di sebuah kmpung. Semua org tak tau, kami adalah anak beranak kerana kami mempunyai sijil nikah yang sah kerana selepas nikah, kami daftarkn pernikahan kami ini di jabatan agama. Oleh kerana nama ayah sudah ditukar, tiada siapa mengesyaki hal sebenar.
Kini, setelah 2 bulan kami menikah, aku mengandung dan telah pun berusia 2 bln. Aku gembira krn bakal m’punyai anak sendiri, namun ada juga rasa takut krn aku mengandungkan benih ayahku sendiri tapi dlm ms yg sm, aku sudah mencintai ayahku. Aku juga sudah bersedia menjadi isterinya sejak kali pertama ayah menyentuhku dlu. Kini, kami bebas melakukan persetubuhan kerana hubungan kami sudah ‘halal’ di mata org kg. Tambahan pula, kami mmg ingnkn anak kami sendiri. Menurut ayah, dia ingin aku mengandungkn benihnya sendiri krn tidak mahu kecantikn ku tumpah ke org lain. Dia hnya inginkn aku m’jadi ibu kpd anak2nya.
Adik2ku pula sudah ku asuh menjadi anak2ku supaya mereka tidak tahu perkara sebenar. Ayahku adalah cinta pertamaku dan ketika aku hamil ayah selalu bercerita ingin memiliki anak lagi dari bila anak yang dilahirkan adalah perempuan aku karena ayah ingin punya anak lelaki, akupun tidak menolak asal ayah bisa tanggung jawab pada anak anak dan bisa menyekolahkanya. Dan 7 bulan kemudian aku melahirkan anak laki laki yang kami beri nama Norman dan ayah sangat bahagian, setelah kelahiran Nando kuputuskab untuk memakai pengaman saat berhubungan bersama ayah, karena sudah cukup Ani , Sofi apalagi Norman masih bayi , dan sekarang ku minta pada ayah agar semangat untuk bekerja untuk menghidupi kami dan memberikan pendidikan pada anak anak kami.

20 tahun kemudian aku dan ayah masih bersama sama, kami sudah semaksimal mungkin untuk membangun keluarga yang baik, dan anak anak sudah sekolah tamat sma, malah Ani sudah kami nikahkan dengan seorang pria asal Brunei, dan juga Sifa juga sudah kami nikahkan dengan pria asal turki, sementara Norman anaku masih membujang, diusianya yang ke 20 tahun dia sibuk membantu aku dan juga ayah, di kedai.
Aku dan ayah sangat merindukan saat saat dulu, saat anak anak masih kecil dan juga riang kini sudah pergi dengan keluarga barunya, ayah bersedih jika dia pergi menghawatirkan ke adaanku ,siapa yang menjaga dan merawatnya, akupun sedih mendengar ucapannya itu, Norman yang ada di kedai yang mendengarkan perbincangan kami, menyuat biar Norman yang menjaga emak karena emak yang Norman sayang, dan ayah menyerahkan kepercayaannya pada ku.

Tamat.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd