Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Istri yang Tak Setia (rewrite)

Selamat siang suhu2 semua.. terimakasih banyak sudah mau bersabar, mohon maaf agak sedikit lama karena ada beberapa proses editing dan perbaikan bahasa, singkat cerita 5 hari berselang setelah Devi yang mengalami pelecehan di Hotel oleh atasannya, apakah kisahnya mereka akan berlanjut... silahkan ikuti jalan ceritanya
:ampun::ampun::ampun::ampun:

Ping..
“pagi cantik, sudah bangun??”
Ping..
“sabar ya besok sudah plng kok (emoticon kiss)”
Ping..
“Bu Devi, hari ini ada rapat jam 09.00 dengan pimpinan cabang, materinya sudah sy email, mohon d cek bu”
Gambar ilustrasi***


Begitu bunyi beberapa pesan WA masuk ke HP Devi pagi ini, tentu pesan WA rutin dari mas Toni suami tercintanya, serta beberapa pesan dari rekan kerja yang memberikan informasi bahwa akan ada rapat hari ini, satu persatu Devi mulai membalas pesan itu dari atas peraduannya, saat ini jam masih menunjukkan pukul 06.00 pagi, malaikat kecilnya pun masih terlelap tidur berbalut selimut di sampingnya.
Mengawali rutinitas pagi seperti biasa, setelah mandi dan bersolek, Devi pun segera memanggil ARTnya..

“Mbak, aq mau berangkat.. “, kata devi

“Kok pagi bgt bu berangkatnya??”, jawab ARTnya

“Iya mbak ada rapat, titip adik ya, dia masih tidur kayanya”, jawab Devi dan segera mengeluarkan mobilnya dari dalam garasi.

Sudah 5 hari berlalu sejak kejadian memalukan di sebuah hotel bersama dengan orang yang selalu dia hormati sekaligus atasannya yaitu Pak Dimas, ingatannya masih jelas ketika kon**l Pak Dimas yang perkasa itu dijejalkannya dengan paksa hingga membuka setiap rongga vaginanyanya, naluri wanitanya memang tidak bisa memungkiri kenikmatan yg dia rasakan, akan tetapi perasaan sakit dan perih ketika ingat bahwa kenikmatan itu tak seharusnya dia dapat dari pria selain suaminya.

Sesampainya di kantor Devi pun segera menuju ke mejanya, setelah mengaktifkan komputernya, dia mulai mencetak beberapa lembar berkas dari filenya, sambil mencetak beberapa file yang dikirim lewat emailnya, tiba-tiba perhatiannya tertuju pada salah satu inbox, kotak masuk dari seseorang yang cukup familiar namanya..

“dimas221**[email protected]???, ini kan email Pak Dimas??”, gumamnya dalam hati.. Dibukalah inbox itu… ada sebuah file berformat *.MP4 yang terlampir di inbox tersebut.. Gambarnya tampak gelap, Devi pun mulai ragu untuk membukanya..

Begitu file di download, secara otomatis autoplay pun dimainkan.. *deg*, sungguh pemandangan yg membuat hancur hatinya, dalam video itu dia melihat sesosok dua insan sedang bercumbu d dalam kamar hotel, tampak sang wanita hanya pasrah menikmati permainan, sedangkan sang pria dengan gagahnya mulai menggenjot sang wanita.., awalnya video ini hanya menshoot pada bagian intim mereka yang sedang beradu, hingga pada detik-detik akhir sang pemegang kamera video sedikit mengambil gambar wajah sang pemeran wanita.. Sontak Devi pun perdiri dan menutup mulutnya rapat-rapat… “ini aku”, jeritnya dalam hati, “bagaimana mungkin dia (Pak Dimas) bisa menggambil video ini, sejak kapan dia memegang kamera??”, gumamnya.. Memang pada video tersebut orang tidak akan mudah mengenali sang pemain wanitanya, karena saat d shoot oleh kamera sang wanita memang tidak sedang menghadap kamera, akan tetapi bagi Devi, cukup dengan melihat bagian intimnya saja, dia sudah tahu betul bahwa itu adalah dirinya, bagaimana nanti bila Mas Toni mengetahui ini, bagaimana bila nanti video ini tersebar... Pikiran-pikiran buruk terus berkecamuk dalam pikiran Devi, akhirnya dia pun ambruk dengan lemas di atas kursinya, segeralah cepat-cepat dihapus inbox dan video itu, tangannya bergetar, Devi benar-benar ketakutan..

Tepat pukul 09.00 rapat pun telah dimulai, Devi memang hadir di rapat itu, tapi pikirannya berjalan-jalan entah kemana, sudah lima hari berlalu sejak kejadian di hotel itu, Pak Dimas pun tidak pernah membahas kejadian di hotel yang lalu, bahkan ketika bertemu di kantor pun Pak Dimas selalu bersikap biasa, seolah-olah tidak terjadi apa-apa, seketika itu pikirannya kembali gundah, terlebih besok Mas Toni akan datang dari perjalanan luar kotanya, bagaimana bila video mesum itu terlihat oleh suaminya, bagaimana bila keluarganya mengetahuinya, pikirannya pun kalut..

Meskipun rapat hari itu berjalan cukup serius, Devi hanya duduk mematung tanpa meperhatikan sekitarnya, hingga akhirnya rapat usai sekitar pukul 12.00 siang. Beberapa peserta rapat sudah mulai meninggalkan kursinya, sementar Devi hanya mematung sambil memandangi HPnya, satu persatu kotak email msauk berjumlah ratusan mulai ia buka, dia mulai takut bilamana ada salah satu email yang belum terbuka berisi video mesumnya.. Dari kejauhan tampak Pak Dimas sedang memperhatikannya, “sepertinya Devi sudah membuka pesan Emailku”, gumamnya dalam hati, dengan tersenyum puas, Pak Dimas segera bergegas kembali keruangannya.

“Bu Devi, bu… “, tiba-tiba sebuah panggilan mengagetkan Devi dari kesibukanya.

“Eh.. mas Warno, ada apa??”, tanya Devi. Warno adalah OB yang biasa bekerja di kantornya, usianya masih cukup muda, mungkin sekitar 20 tahunan, badannya kurus tinggi, Warno hanyalah lulusan SMA, baru 2 Tahun dia bekerja di Kantor ini.

“Bu Devi diminta menghadap Pak Dimas”, jawab Warno

*Deg*… “Mau apa lagi pria br*ngs*k itu, belum puas dia menghancurkan hidupku”, gumamnya dalam hati.. “iya habis ini saya k sana”, ujar Devi segera

“ibu sakit??, apa mau saya buatkan teh”, tanya Warno kembali melihat salah satu wanita yang dikaguminya itu mulai tampak pucat dan berkeringat.

“ooh.. ngga mas warno, saya baik-baik saja”, jawab Devi segera

Aroma parfum bercampur keringat Devi pun mulai tercium di hidung Warno, sebuah wangi yang penuh dengan aroma kenikmatan, meskipun hanya dengan membayangkannya saja.. Maklum bagi Warno, Devi adalah salah satu kriteria wanita idamannya, wanita sexy berkerudung, berwajah kalem tapi memiliki sorot mata yang menggairahkan. Mungkin itu lah yang membuat Warno selalu curi-curi pandang ketika Devi sedang sibuk bekerja.

Sementara itu diruangan Pak Dimas..

Tampak Pak Dimas tengah serius berbicara dengan seseorang di telepon..
“Halo dok…….. Terimakasih banyak, obatnya benar-benar sukses.. istri saya benar-benar makin agresif dan cepat orgasme…”, kata Pak Dimas sambil tertawa puas

“Baik dok.. saya akan coba minum obat ini,………. Tentu saja dok saya akan minum seperlunya……….., terimakasih banyak, nanti akan sy kabari hasilnya…” lanjut Pak Dimas sambil menutup HPnya..

*tok.. tok… tok*, pintu ruangannya diketuk seseorang

“masuk…” jawabnya sambil merapikan jasnya

Devi pun dengan perlahan memasuki ruangannya.. Seperti mendapat kunjungan seorang artis idamannya, Pak Dimas pun dengan lembutnya memperilahkan Devi masuk kedalam ruangannya dan mempersilahkan duduk.. Devi pun segera menuju ke kursi yang telah disediakan oleh Pak Dimas. Tanpa sepengetahuan Devi, Pak Dimas segera menutup tirai ruangannya dan mengunci pintunya dengan sangat perlahan..

Setelah duduk, tiba-tiba saja emosi Devi meledak.. “Apa maunya bapak!!!, mengapa bapak tega sama saya!!!”, teriaknya hampir menangis. Pak Dimas pun dengan tenang berusaha untuk menenangkannya dan memeluknya.

“huuuussst, dev tenang.. jngn marah-marah, mohonlah mengerti, melihatmu mengingatkan Bapak pada almarhum istri Bapak, maaf Bapak khilaf waktu itu.. Bapak janji ga akan mempersulit hidupmu, Bapak cuman perlu sedikit ….. yaah.. perhatian dan rasa sayang dari kamu, itu saja”, jawab Pak Dimas sambil berusaha memeluk Devi yang terus meronta ketika akan dipeluknya.

“saya punya keluarga pak, sy punya suami.. kenapa bapak tega sama saya???”, teriak Devi sambil menangis

“sudah..sudah..” kata Pak Dimas sambil kembali menenangkan devi.

“sekarang apa mau bapak??, dan kenapa bapak kirim video ini ke saya!!!, saya akan laporkan bapak ke polisi karena sudah memperkosa saya”, kata Devi dengan lantang

“sudahlah Dev, kamu sudah liat video itu kan??, apakan di video itu tampak bahwa saya memperkosa kmu??, di video itu yang tampak hanyalah kemesrahan dua sejoli yang sedang memadu kasih.. kalau kamu lapor polisi, coba pikirkan nasibmu, coba pikirkan nasib suamimu, coba pikirkan nasib anakmu dan keluargamu.. kmu adalah wanita terpandang yang bekerja di salah satu perusahaan besar, bagaimana nanti jika media menyoroti kehidupanmu??? ”, kata Pak Dimas sambil terus menekan Devi ke salah satu sudut ruangannya.. “sudahlah Dev, ini kan sudah terjadi.. lebih baik kita jalani saja, sy janji tidak akan mengganggu hubungan keluargamu, dan saya janji, akan berusaha membahagiakan kamu juga”, rayu Pak Dimas.

“baji**an!!!”, seketika emosi Devi meledak dan segera mengayunkan tangannya kearah muka Pak Dimas, belum sempat tamparan itu mendarat, Pak Dimas segera menangkap tangan Devi dan mendorong tubuh Devi ke tembok.

Devi pun terhimpit di antara tembok dan tubuh atasannya itu.. “Mengapa tidak kmu nikmati saja permainan ini Dev, kamu jangan munafik!!, apa kmu tidak lihat ekpresimu di video itu??, kamu bilang tidak menikmatinya kan???, tapi lihat.. ko**ol ini bisa membuatmu orgasme kan??”, kata Pak Dimas sambil mencoba mencium leher Devi yang masih berbalut kerudung.

“Bagaimana suamimu jika tau istrinya menikmati disetubuhi oleh pria tua yang seharusnya menjadi bapaknya itu??”, lanjut Pak Dimas

Kata-kata itu benar-benar menghancurkan hatinya, tubuhnya pun melemas mengetahui kenyataan bahwa dirinya memang menikmati persetubuhan itu. Meski masih menangis, Devi mulai tenang dan Pak Dimas perlahan-lahan mulai dapat memeluknya. Mengetahui korbannya mulai tenang, perlahan-lahan Pak Dimas mengambil sebuah alat suntuk kecil yg telah terisi serum berwarna merah muda dari kantung celananya, dengan hati-hati Pak Dimas mulai menyuntikkan cairan itu belakang leher Devi yang tertutup jilbabnya..

“aww!!”, teriak Devi tiba-tiba sambil memegang belakang lehernya yang tertutub hijab

“maaf dev, mungkin salah satu jarum di lipatan hijabmu mengenai kulitmu”, kata Pak Dimas tiba-tiba sambil ikut berpura-pura mencari jarum yang mungkin terselip dibalik hijabnya

“sudah-sudah, duduk dulu, saya ambilkan minum ya”, kata Pak Dimas sambil mengambilkan minum diruang sebelah dan segera menyerahkannya ke Devi, “ini minumnya”, kata Pak Dimas

Devi pun agak ragu untuk meminumnya…

“kenapa, kamu takut aku kasih obat lagi??”, jawab Pak Dimas

Belum sempat mengambil minuman itu, Devi kembali dijejali perasaan hangat yang mulai menjalar disekujur tubuhnya.. “perasaan apa lagi ini”, gumam Devi dalam hati, menyadari obat perangsang telah beraksi di dalam tubuh korbannya, Pak Dimas pun segera duduk di samping Devi.

“Kamu sungguh cantik, apa suamimu memperlakukanmu dengan baik Dev??”, tanya pak Dimas tiba-tiba

“Maksud bapak”, jawab Devi

“Beberapa hari lalu Bapak liat kamu sedikit murung”, kata Pak Dimas

Merekapun mulai mengobrol masalah pekerjaan, Devi pun sepertinya enggan untuk membahas hal-hal intim yang telah terjadi diantara mereka, selah cukup lama bercakap-cakap dengan Pak Dimas.

Devi pun kembali merasakan hasrat didalam tubuhnya, “aah, kenapa badanku hangat, aq pun belum sempat meminum air yang diberikanolehnya”, gumam Devi dalam hati

Devi pun tampak gelisah, keringat mulai membasahi badannya, itu karena efek obat perangsangnya yang semakin naik sehingga menyebabkan tanpa sadar Devi pun mulai terbawa pembicaraan dan mulai menyampaikan permasalahannya ketika menemukan WA wanita lain di HP suaminya.

Pak Dimas pun menjawab dan menasehati Devi dengan bijaknya, tampak Devi mulai gelisah, keringatnya mulai turun membasahi bajunya, kakinya pun mulai terlipat seperti menahan gejolak nafsunya, menyadari korbannya sudah jatuh kedalam pengarh obat perangsang, Pak Dimas pun tidak menyia-nyiakan hal ini, dia mulai mendekatkan tubuhnya ke wanita ayu berkerudung tersebut, hingga disuatu momen dimana bibir mereka mulai dekat, dengan satu gerakan pasti Pak Dimas mulai mecium bibir Devi dengan ganasnya, awalnya Devi menolak, tapi dengan sedikit paksaan dan kegigihan atasannya itu akhirnya Devi pun membalas ciuman Pak Dimas

Sedikit demi sedikit tangan Pak Dimas mulai mulai menyusup ke balik kerudung Devi, dengan perlahan tangannya melepas beberapa kancing bajunya sambil mulutnya terus melumat mulut Devi tanpa henti, ketika beberapa kancing baju telah terbuka, dengan kasar Pak Dimas mulai meremas tetek Devi yang putingnya sudah mulai mengeras karena rangsangan, Devi pun mulai mengerang dan mendesah, tau korbannya mulai pasrah, Pak Dimas pun bergegas menurunkan baju korbannya untuk memudahkan meremas payudaranya sementara hijabnya masih terpasang sebagai mahkotanya..

Devi pun hanya bisa pasrah, dia sadar betul kekuatannya tidak akan mampu menahan gejolak nafsu Pak Dimas yang telah membara. Dengan penuh nafsu pak Dimas mulai mencaplok masing-masing putingnya secara bergantian, tak luputnya jilatan-jilatan nakal diketiak Devi yang membuatnya semakin mendesah dan mengerang kesetanan.. Puas bermain-main di kedua payudaranya, Pak Dimas pun menurunkan celana Devi hingga terbukalah vaginanya yang dipenuhi bulu-bulu jembut yang lumayan tebal..

Gambar ilustrasi***


Kembali Pak Dimas menghisap vagina devi dengan nakal, Devi mendesah menahan nikmatnya ketika lidah pak dimas disusupkannya masuk membelah vaginanya secara kasar.. Dengan lembut Pak Dimas kembali membalikkan Devi di sofa sehingga dalam posisi doggy, hanya baju dan celana serta CDnya saja yang dilepaskan, sementara BH dan kerdungnya masih terpasang ditempatnya..

Gambar Ilustrasi**


Pak Dimas pun kembali menjilati lubang peranakan Devi dari posisi ini, Devi kembali mendesah keenakan, dengan perlahan pak dimas menurunkan celana dan CDnya tanpa menhentikan aktifitas jilatan di lubang vaginanya, makin lama vagina Devi pun makin banjir.. Sambil terus mendesah dan menikmati jilatannya tiba-tiba..
*blesss…. *, “aakhhhh!!!”, Devi terpekik kaget ketika tiba-tiba sebuah terong besar menerobos kedalam lubang vagianya. Terlambat menyadarinya, seluruh Kont*l pak Dimas sudah terbenam hampir seluruhnya di dalam Vaginanya.

“Sial.. lagi-lagi tanpa pengaman”, gumamnya dalam hati. Percumah mau berontak, kenikmatan ini benar-benar merasuki pikirannya, Devi seakan lupa posisinya, bahwa dia adalah istri terhormat dari seorang suami yang terpandang, bahwa dia adalah seorang ibu yang berhijab dan harus majadi panutan anak-anaknya, di setiap tusukan dari kont*l Pak Dimas, Devi merasakan kenikmatan yang tidak pernah dia dapatkan sebelumnya, vagianya pun menjadi bajir, sehingga setiap pertemua dua kelamin itu menimbulkan suara yang cukup gaduh yang menggema disesisi ruangan *plok..plok…plok….*, bersama dengan erangan manja Devi, keduanya mulai basah karena keringat..

Hanya kenikmatan yang mengisi setiap nafasnya kini, Devi pun mendesah makin keras setiap kont*l jumbo pak dimas mendesak kedalam lubang peranakannya, memang tak sepanjang punya Mas Toni, tapi ukurannya benar-benar diluar nalar, seluruh dinding vaginanya berdenyut tiap kont*l jumbo itu mengobrak abrik isi vaginanya, cairan putih tanda kenikmatan mulai berjatuhan d sofa, hamper satu jam Devi disetubuhi Pak Dimas dalam posisi doggy, hanya erangan nikmat dan desahan manja, air matanya telah kering digantikan dengan air kenikmatan yang jatuh disetiap Pak Dimas mencabut dengan keras kont*l jumbonya dari Vagina Devi, terhitung sudah 2x orgasme yang Devi rasakan hanya dari 1 posisi doggy bersama Pak Dimas.

Puas mengobrak-abrik vagina Devi dari belakang, Pak Dimas segera mengarahkan Devi terlentang, dibukanya kerudung Devi dan mulai lagi Pak Dimas menghajar vagina Devi dari posisi Man On Top, Devi hanya bisa meringis ketika vagianya mengeluarkan suara khas perpaduan antara dua kelamin yang sedang memadu kasih. 30 menit tak terasa berlalu, Pak Dimas hampir mendekati klimaksnya, ketika Devi menutup mata, kembali dia sempatkan untuk mengambil kamera dan mengabadikan momen dimana dia kembali akan menumpahkan spermanya di dalam vagina seorang istri yang sangat setia pada suaminya.. Semakin lama goyangannya pun semakin cepat, Devi pun semakin ganas berteriak menahan kenikmatan dan orgasmenya yang ketiga, hingga akhirnya…
*croot..crooot
Lelehan sperma mulai merembes dari vagina devi sementara kont*l jumbo Pak Dimas masih bersarang didalamnya..
“aahhh… ah…hah… hah.. Bapak keluar d dalam lagi??”, tanya Devi sambil tersengal sengal...
“iya dev…”, jawab Pak Dimas segera
Menyadari hal itu Devi pun segera lompat dari sofa dan segera berlari ke kamar mandi, dia pun jongkok dan mulai berusaha untuk mengeluarkan sisa sisa sperma yang ada di dalam vaginanya…


Bersambung ………………….
 
Terakhir diubah:
nyimak, endingnya kalau ketahuan, si suami cuman bisa pasrah malah nafsu tau istrinya digarap oranglain atau istrinya dicerai

email diinbox harusnya jangan dihapus, kalau disebar berarti ya hancur berdua, email di inbox bisa jadi bukti siapa pelakunya
 
Terakhir diubah:
nyimak, endingnya kalau ketahuan, si suami cuman bisa pasrah malah nafsu tau istrinya digarap oranglain atau istrinya dicerai

email diinbox harusnya jangan dihapus, kalau disebar berarti ya hancur berdua, email di inbox bisa jadi bukti siapa pelakunya

Siap suhu.. G bakal d sebar kok, so far rmh tangganya masih terjaga hu, trims masukannya, meskipun dh d hapus tp video dh k DL d HP Devi, bs jd masalah d kemudian hr..

Semoga selalu update dan gk menghilang

Mantabsss.....lanjut teris hu.....semangat yaaa
Siap d tunggu ya hu lg editin cerita + hunting ilustrasinya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd