Nagud
Guru Semprot
Astagah ga kerasa 2 Tahun berlalu sejak update terakhir..
Selamat siang para suhu semua, terimakasih karena masih setia menanti cerita Devi, mohon maaf dikarenakan beberapa kesibukan kerja membuat jadwal penulisan jadi terbengkalai, yaaah mungkin kalau para suhu sekalian suka membaca komik, anggap saja untuk cerita ini authornya lagi hiatus karena kesibukan, wkwkwkwk….
Demikian update ke 22 perjalanan Devi kali ini, mohon maaf karena kesibukan sehingga belum sempat melanjutkan penulisan certanya, akan cb gw sempatkan untuk terus mengupdate cerita perjalanan Devi, dan semoga cerita ini masih mendapatkan hati di para pembaca setianya, terimakasih..
Selamat siang para suhu semua, terimakasih karena masih setia menanti cerita Devi, mohon maaf dikarenakan beberapa kesibukan kerja membuat jadwal penulisan jadi terbengkalai, yaaah mungkin kalau para suhu sekalian suka membaca komik, anggap saja untuk cerita ini authornya lagi hiatus karena kesibukan, wkwkwkwk….
Malam ini Devi tampak murung duduk di atas meja riasnya, Toni yang menyadarinya segera mencoba menhiburnya, dengan lembut Toni mencoba memeluk istri tercintanya itu dari belakang.
“Kenapa sayang kok ngelamun terus dari tadi”, tanya Toni sambil memeluk Devi dengan mesra, Devi pun segera meresponnya dengan mendekap tangan suami tercintanya.
“Gapapa kok mas”, kata ujar Devi singkat dan kembali merenung, hatinya masih tak terima ketika mendapatkan pelecehan dari seorang tukang yang hendak merenovasi rumahnya, dan itu semua berasal dari kecerobohannya yang tidak dapat mengontrol nafsunya ketika sedang bersama dengan Pak Dimas atasannya, mencoba bermain sex di suasana outdoor memang menegangkan, akan tetapi dia tak pernah menyangka bahwa tindakannya itu akan diketahui dan diabadikan dalam ponsel seseorang yang kebetulan sedang melintas, dan itu adalah Pak Topo.
Sebenarnya Devi pernah mengalami kasus pelecehan karena hal yang serupa yaitu ketika Pak Dimas menunjukkan rekaman persetubuhan mereka pertama kali untuk mengancamnya sehingga akhirnya dia kini menjadi budak sex atasannya itu dan ketika mantan karyawan OB (office boy) si Warno yang berada di kantornya memergoki Pak Dimas yang sering kali masuk ke ruangan Devi serta menemukan banyaknya tissue berkas dengan bercak sperma di tempat sampah yang berserakan, akan tetapi si Warno tidak pernah mendapatkan bukti foto atau video ketika Devi bermesrahan dengan atasannya itu.
Berbeda dengan Pak Topo yang dengan cekatan memvideokan kebinalannya bersama atasannya ketika sedang bermain di alam terbuka, meskipun tidak tampak jelas karena lokasi yang cukup jauh, akan tetapi Devi yakin, jika hal itu sampai tersebar dan orang-orang terdekatnya menyadari bahwa itu dirinya, maka dunianya akan hancur, karirnya, keluarganya, semua yang telah dia miliki.
“Hei.. kenapa sayang, kok malah melamun..”, kata Toni kembali sambil membuyarkan lamunan Devi, “eh, nggak kok mas, aq lagi banyak pikiran kerjaan kantor aja, mas sudah makan??,tanya Devi sembari berdiri dan langsung mendekap suaminya.
“Makan kamu aja ya..”, jawab Toni sambil mencoba mencium dan mencumbu leher jenjang Devi
“mas.. jangan, kok ngga nanti malaman aja sih… itu thalia blm tidur, nanti kesini gimana…ahh”, belum selesai Devi menyampaikan ucapannya dengan gemas Toni menggigit dan menjilat telinga Devi..
“ahh mas..udah.. itu pintunya… ahhh.. belum di tutup…”, erang Devi sembari berusaha lepas dari dekapan suaminya Toni dan mencoba untuk menutup pintu kamarnya yang sedikit terbuka itu.
Tapi seakan usahanya itu percuma, karena Toni segera menarik istrinya yang tengah hamil itu dan mendudukkannya ke pinggir ranjang dan mulai mencium sambil meremas dua buah payudara Devi yang semakin hari semakin berisi karena kehamilannya.
“aahh.. mmmass, udah, aaah… ahh, mas pengen ya, aahhhhh”, kata Devi terbata-bata karena Toni semakin intens mencium dan akhirnya dia mendaratkan bibirnya di belahan dada Devi, dengan sigap Toni segera menyelipkan kedua tangannya kedalam daster Devi dan segera mengangkat dasternya, hingga terpampanglah tubuh sexy sang istri yang sungguh menggairahkan itu.
Mulustarinya suhuuuuu****
“mas.. ngga di tutup dulu itu pintunya”, tanya Devi
“gpp, lagian siapa yang mau ngintip yang, Thalia paling juga lagi di kamar sama bi ina”, jawab Toni sambil melepasi celana dan CDnya dan mempertontonkan pen*snya yang sudah tegang. Devi yang memahami tugasnya segera bergerak mendekati suaminya dan mulai menghisap pen*s yang telah memberinya keturunan seorang putri cantik bernama thalia itu. Dengan lahapnya Devi mulai melahap pen*s suaminya sambil sesekali menghisap lubang kencingnya.
Toni mulai mendesis menikmati permainan oral dari istri tercintanya itu, puas melakukan oral sex, Toni kembali mengarahkan Devi untuk menuju ketengah ranjang, dan menyuruhnya dalam posisi doggy style. Menuruti perintah dari sang suami, Devi segera menurunkan CDnya dan memposisikan doggy style di Tengah ranjang.
Segera setelah Devi berada di posisi doggy style, Toni pun menyusul dan menciumi bongkahan pantat istrinya yang sungguh menggoda.
“ah.. mass…” desah Devi ketika kecupan demi kecupan mendarat di pantatnya, hingga akhirnya “ahhh, massss aahhhhh…auuuuuhhhhh….”, ucap Devi ketika Toni membenamkan kepalanya diantara belahan pantatnya dan mulai menghisap dan menjilati vag*na Devi..
“ahhh sayangg….owwhhh….ahh”, racau Devi ketika sang suami terus memberikan serangan yang membuatnya melayang menikmati tarian lidah suaminya di belahan vag*nanya
Puas bermain-main dengan vag*na ibu hamil, Toni segera memposisikan Pen*snya untuk melakukan penetrasi pada posisi doggy style. Dengan perlahan digesek-gesekkannya Pen*snya yang sudah mengeras di belahan vag*na Devi.
“ahh mas.. ampun.. jangan d gesek… masukin ajaa.. ooohh”, rengek Devi
Sementara itu……..
*tokk tok tok…
Terdengar suara ketukan di pintu rumah keluarga Toni
*tok tok tok… (klik)
“loh kok ngga d kunci…”, kata seorang pria paruh baya yang tengah mengetuk pintu tiba-tiba tanpa sengaja pintunya terbuka
“Assalamualaikum pak toni… permisi… pak…”, ucap pria paruh baya itu sambil sedikit mengintip ke bagian dalam rumah melalui pintu yang sedikit terbuka itu.
“Ini apa pada tidur ya..., mana pintunya belum dikunci”, ucap pria tersebut dalam hati. Tiba-tiba saja dia dikejutkan oleh orang yang menepuk pundaknya dari belakang.
“eh Pak Topo, mau ngapain”, ucap pria yang menepuk pundaknya dari belakang
“Astaghfirullah, bikin kaget aja lu”, jawab Pak Topo sambil terkejut
“Hee, lah sampean ngintip-ngintip kaya mau maling, hahahaha”, jawab pria yang mengagetkan Pak Topo barusan, ternyata dia adalah sopir sekaligus tukang kebun yang bekerja di rumah Keluarga Toni. “Mau ngapain malem2 ke sini???”, tanya pria tersebut ke Pak Topo
“Heh, ngapain maling segala, saya sudah 10 menit ketuk2 pintu ga ada yang keluar, tadi pas nukang charger HP ketinggalan di dalam, nih mati sekarang HPnya, saya ke sini mau ambil charger HP di dalam”, jelas Pak Topo sambil menunjukkan HPnya yang mati
“Oalah pak, ya sana gih ambil, paling Pak Toni ma Bu Devinya lagi ngwee jadi kaga denger, hahaha.. dah sana masuk aja, awas jangan maling tapi, saya balik dulu, itu nanti kalau keluar bapak tutup lagi pintu sama pagernya didepan ye”, kata pria tersebut sambil tertawa dan berlalu meninggalkan Pak Topo
“okeeh beres… assuuu sapa juga yang mau maling”, jawab Pak Topo dan segera perlahan melepas sendalnya dan masuk ke ruang tamu keluarga Toni
“Tadi di taruh Dimana ya chargernya, ooh kayanya di samping aquarium ruang tengah”, gumam Pak Topo dalam hati, dan segera Pak Topo bergeser dari Ruang Tamu menuju ke Ruang Tengah mendekati aquarium yang berada di pojok dekat kamar utama sang pemilik rumah
“nah kan itu ketemu”, gumam Pak Topo dalam hati sambil melangkah mengambil charger HPnya yang tertinggal. Akan tetapi dia segera tersadar dengan suara desahan dan erangan dari dalam kamar utama milik penghuni rumah tersebut, terlebih pintu kamarnya juga sedikit terbuka
Betapa terkejutnya Pak Topo mengetahui bahwa sang pemilik rumah tengah memadu kasih, dari sela-sela pintu kamar, Pak Topo menyaksikan pergulatan Toni dan Devi yang sungguh sengit, berbagai posisi dicoba, mulai dari Doggy style, Woman on Top sampai posisi missionary.
Dari sela-sela pintu kamar yang terbuka, Pak Topo terus menelan ludahnya membayangkan tubuh Devi tanpa busana penuh dengan keringat tengah memadu kasih dengan sang suami sambil sesekali meremas-remas pen*snya yang mulai mengeras dan mulai mengocoknya.
Dia membayangkan bagaimana nikmatnya bersetubuh dengan seorang ibu hamil yang memiliki kecantikan seperti Devi, “wah wah… ternyata habis ngemut kont*l tukang makin beringas aja bumil satu ini, jadi ngga sabar nih pengen nikmati mem*knya juga”, gumam Pak Topo dalam hati.
Sambil terus mgocok pen*snya yang sudah tegang Pak Topo menyaksikan Devi tengah menunggangi sang suami sambil menggoyang-goyangkan pantatnya naik turun dan maju mundur. Keringat mulai bercucuran dari tubuh Devi membuat kulitnya yang putih mulus semakin terliat begitu eksotis.
“ahhh, mass.. aahhh….”, desah Devi yang semakin liar, dan tanpa sadar sedang dalam pengawasan dari pria yang tadi sudah melecehkannya, sesekali sang suami menggenggam dua buah payudara yang menggantung dan bergoyang mengikuti irama gerakan tubuh Devi yang berusaha membenamkan vag*nanya di atas pan*s sang suami.
“ooohh, bayangin aja sudah bikin mau crot”, gumam Pak Topo yang terus mengocok pen*snya sambil menyaksikan persetubuhan itu.
Hingga tiba-tiba…..
*Tenggg…..Tenggg…..
Akan tetapi keseriusannya menonton Devi dan Toni yang tengah beradu diatas ranjang buyar ketika tiba-tiba jam dinding di rumah tersebut berdering menunjukkan bahwa saat ini pukul 20.00 tepat.
“asssuuuu, bikin kaget aja, hamper copot jantungku..”, kata Pak Topo dalam hati sambil menenangkan dirinya
Takut jika ada anggota keluarga lain yang memergok’i dirinya, Pak Topo pun segera mengambil charger membenahi celananya dan bergegas keluar dari rumah.
Sesuai dengan perintah dari tukang kebun yang tadi ditemuinya, Pak Topo menutup pintu rumah tersebut dan segera mengunci pagar begitu dia keluar dari rumah tersebut.
Sambil menaiki motornya Pak Topo dan dalam perjalanannya pulang kerumah, dirinya masih membayangkan ekspresi nikmat dan keidahan tubuh Devi yang tengah beradu kasih dengan suaminya di kamar tadi.
“asemmm, awas aja, besok giliran saya ya bu Devi… hahahahhaa”, gumamnya dalam hati sambil tertawa
Bersambung………………
“Kenapa sayang kok ngelamun terus dari tadi”, tanya Toni sambil memeluk Devi dengan mesra, Devi pun segera meresponnya dengan mendekap tangan suami tercintanya.
“Gapapa kok mas”, kata ujar Devi singkat dan kembali merenung, hatinya masih tak terima ketika mendapatkan pelecehan dari seorang tukang yang hendak merenovasi rumahnya, dan itu semua berasal dari kecerobohannya yang tidak dapat mengontrol nafsunya ketika sedang bersama dengan Pak Dimas atasannya, mencoba bermain sex di suasana outdoor memang menegangkan, akan tetapi dia tak pernah menyangka bahwa tindakannya itu akan diketahui dan diabadikan dalam ponsel seseorang yang kebetulan sedang melintas, dan itu adalah Pak Topo.
Sebenarnya Devi pernah mengalami kasus pelecehan karena hal yang serupa yaitu ketika Pak Dimas menunjukkan rekaman persetubuhan mereka pertama kali untuk mengancamnya sehingga akhirnya dia kini menjadi budak sex atasannya itu dan ketika mantan karyawan OB (office boy) si Warno yang berada di kantornya memergoki Pak Dimas yang sering kali masuk ke ruangan Devi serta menemukan banyaknya tissue berkas dengan bercak sperma di tempat sampah yang berserakan, akan tetapi si Warno tidak pernah mendapatkan bukti foto atau video ketika Devi bermesrahan dengan atasannya itu.
Berbeda dengan Pak Topo yang dengan cekatan memvideokan kebinalannya bersama atasannya ketika sedang bermain di alam terbuka, meskipun tidak tampak jelas karena lokasi yang cukup jauh, akan tetapi Devi yakin, jika hal itu sampai tersebar dan orang-orang terdekatnya menyadari bahwa itu dirinya, maka dunianya akan hancur, karirnya, keluarganya, semua yang telah dia miliki.
“Hei.. kenapa sayang, kok malah melamun..”, kata Toni kembali sambil membuyarkan lamunan Devi, “eh, nggak kok mas, aq lagi banyak pikiran kerjaan kantor aja, mas sudah makan??,tanya Devi sembari berdiri dan langsung mendekap suaminya.
“Makan kamu aja ya..”, jawab Toni sambil mencoba mencium dan mencumbu leher jenjang Devi
“mas.. jangan, kok ngga nanti malaman aja sih… itu thalia blm tidur, nanti kesini gimana…ahh”, belum selesai Devi menyampaikan ucapannya dengan gemas Toni menggigit dan menjilat telinga Devi..
“ahh mas..udah.. itu pintunya… ahhh.. belum di tutup…”, erang Devi sembari berusaha lepas dari dekapan suaminya Toni dan mencoba untuk menutup pintu kamarnya yang sedikit terbuka itu.
Tapi seakan usahanya itu percuma, karena Toni segera menarik istrinya yang tengah hamil itu dan mendudukkannya ke pinggir ranjang dan mulai mencium sambil meremas dua buah payudara Devi yang semakin hari semakin berisi karena kehamilannya.
“aahh.. mmmass, udah, aaah… ahh, mas pengen ya, aahhhhh”, kata Devi terbata-bata karena Toni semakin intens mencium dan akhirnya dia mendaratkan bibirnya di belahan dada Devi, dengan sigap Toni segera menyelipkan kedua tangannya kedalam daster Devi dan segera mengangkat dasternya, hingga terpampanglah tubuh sexy sang istri yang sungguh menggairahkan itu.
Mulustarinya suhuuuuu****
“mas.. ngga di tutup dulu itu pintunya”, tanya Devi
“gpp, lagian siapa yang mau ngintip yang, Thalia paling juga lagi di kamar sama bi ina”, jawab Toni sambil melepasi celana dan CDnya dan mempertontonkan pen*snya yang sudah tegang. Devi yang memahami tugasnya segera bergerak mendekati suaminya dan mulai menghisap pen*s yang telah memberinya keturunan seorang putri cantik bernama thalia itu. Dengan lahapnya Devi mulai melahap pen*s suaminya sambil sesekali menghisap lubang kencingnya.
Toni mulai mendesis menikmati permainan oral dari istri tercintanya itu, puas melakukan oral sex, Toni kembali mengarahkan Devi untuk menuju ketengah ranjang, dan menyuruhnya dalam posisi doggy style. Menuruti perintah dari sang suami, Devi segera menurunkan CDnya dan memposisikan doggy style di Tengah ranjang.
Segera setelah Devi berada di posisi doggy style, Toni pun menyusul dan menciumi bongkahan pantat istrinya yang sungguh menggoda.
“ah.. mass…” desah Devi ketika kecupan demi kecupan mendarat di pantatnya, hingga akhirnya “ahhh, massss aahhhhh…auuuuuhhhhh….”, ucap Devi ketika Toni membenamkan kepalanya diantara belahan pantatnya dan mulai menghisap dan menjilati vag*na Devi..
“ahhh sayangg….owwhhh….ahh”, racau Devi ketika sang suami terus memberikan serangan yang membuatnya melayang menikmati tarian lidah suaminya di belahan vag*nanya
Puas bermain-main dengan vag*na ibu hamil, Toni segera memposisikan Pen*snya untuk melakukan penetrasi pada posisi doggy style. Dengan perlahan digesek-gesekkannya Pen*snya yang sudah mengeras di belahan vag*na Devi.
“ahh mas.. ampun.. jangan d gesek… masukin ajaa.. ooohh”, rengek Devi
Sementara itu……..
*tokk tok tok…
Terdengar suara ketukan di pintu rumah keluarga Toni
*tok tok tok… (klik)
“loh kok ngga d kunci…”, kata seorang pria paruh baya yang tengah mengetuk pintu tiba-tiba tanpa sengaja pintunya terbuka
“Assalamualaikum pak toni… permisi… pak…”, ucap pria paruh baya itu sambil sedikit mengintip ke bagian dalam rumah melalui pintu yang sedikit terbuka itu.
“Ini apa pada tidur ya..., mana pintunya belum dikunci”, ucap pria tersebut dalam hati. Tiba-tiba saja dia dikejutkan oleh orang yang menepuk pundaknya dari belakang.
“eh Pak Topo, mau ngapain”, ucap pria yang menepuk pundaknya dari belakang
“Astaghfirullah, bikin kaget aja lu”, jawab Pak Topo sambil terkejut
“Hee, lah sampean ngintip-ngintip kaya mau maling, hahahaha”, jawab pria yang mengagetkan Pak Topo barusan, ternyata dia adalah sopir sekaligus tukang kebun yang bekerja di rumah Keluarga Toni. “Mau ngapain malem2 ke sini???”, tanya pria tersebut ke Pak Topo
“Heh, ngapain maling segala, saya sudah 10 menit ketuk2 pintu ga ada yang keluar, tadi pas nukang charger HP ketinggalan di dalam, nih mati sekarang HPnya, saya ke sini mau ambil charger HP di dalam”, jelas Pak Topo sambil menunjukkan HPnya yang mati
“Oalah pak, ya sana gih ambil, paling Pak Toni ma Bu Devinya lagi ngwee jadi kaga denger, hahaha.. dah sana masuk aja, awas jangan maling tapi, saya balik dulu, itu nanti kalau keluar bapak tutup lagi pintu sama pagernya didepan ye”, kata pria tersebut sambil tertawa dan berlalu meninggalkan Pak Topo
“okeeh beres… assuuu sapa juga yang mau maling”, jawab Pak Topo dan segera perlahan melepas sendalnya dan masuk ke ruang tamu keluarga Toni
“Tadi di taruh Dimana ya chargernya, ooh kayanya di samping aquarium ruang tengah”, gumam Pak Topo dalam hati, dan segera Pak Topo bergeser dari Ruang Tamu menuju ke Ruang Tengah mendekati aquarium yang berada di pojok dekat kamar utama sang pemilik rumah
“nah kan itu ketemu”, gumam Pak Topo dalam hati sambil melangkah mengambil charger HPnya yang tertinggal. Akan tetapi dia segera tersadar dengan suara desahan dan erangan dari dalam kamar utama milik penghuni rumah tersebut, terlebih pintu kamarnya juga sedikit terbuka
Betapa terkejutnya Pak Topo mengetahui bahwa sang pemilik rumah tengah memadu kasih, dari sela-sela pintu kamar, Pak Topo menyaksikan pergulatan Toni dan Devi yang sungguh sengit, berbagai posisi dicoba, mulai dari Doggy style, Woman on Top sampai posisi missionary.
Dari sela-sela pintu kamar yang terbuka, Pak Topo terus menelan ludahnya membayangkan tubuh Devi tanpa busana penuh dengan keringat tengah memadu kasih dengan sang suami sambil sesekali meremas-remas pen*snya yang mulai mengeras dan mulai mengocoknya.
Dia membayangkan bagaimana nikmatnya bersetubuh dengan seorang ibu hamil yang memiliki kecantikan seperti Devi, “wah wah… ternyata habis ngemut kont*l tukang makin beringas aja bumil satu ini, jadi ngga sabar nih pengen nikmati mem*knya juga”, gumam Pak Topo dalam hati.
Sambil terus mgocok pen*snya yang sudah tegang Pak Topo menyaksikan Devi tengah menunggangi sang suami sambil menggoyang-goyangkan pantatnya naik turun dan maju mundur. Keringat mulai bercucuran dari tubuh Devi membuat kulitnya yang putih mulus semakin terliat begitu eksotis.
“ahhh, mass.. aahhh….”, desah Devi yang semakin liar, dan tanpa sadar sedang dalam pengawasan dari pria yang tadi sudah melecehkannya, sesekali sang suami menggenggam dua buah payudara yang menggantung dan bergoyang mengikuti irama gerakan tubuh Devi yang berusaha membenamkan vag*nanya di atas pan*s sang suami.
“ooohh, bayangin aja sudah bikin mau crot”, gumam Pak Topo yang terus mengocok pen*snya sambil menyaksikan persetubuhan itu.
Hingga tiba-tiba…..
*Tenggg…..Tenggg…..
Akan tetapi keseriusannya menonton Devi dan Toni yang tengah beradu diatas ranjang buyar ketika tiba-tiba jam dinding di rumah tersebut berdering menunjukkan bahwa saat ini pukul 20.00 tepat.
“asssuuuu, bikin kaget aja, hamper copot jantungku..”, kata Pak Topo dalam hati sambil menenangkan dirinya
Takut jika ada anggota keluarga lain yang memergok’i dirinya, Pak Topo pun segera mengambil charger membenahi celananya dan bergegas keluar dari rumah.
Sesuai dengan perintah dari tukang kebun yang tadi ditemuinya, Pak Topo menutup pintu rumah tersebut dan segera mengunci pagar begitu dia keluar dari rumah tersebut.
Sambil menaiki motornya Pak Topo dan dalam perjalanannya pulang kerumah, dirinya masih membayangkan ekspresi nikmat dan keidahan tubuh Devi yang tengah beradu kasih dengan suaminya di kamar tadi.
“asemmm, awas aja, besok giliran saya ya bu Devi… hahahahhaa”, gumamnya dalam hati sambil tertawa
Bersambung………………
Demikian update ke 22 perjalanan Devi kali ini, mohon maaf karena kesibukan sehingga belum sempat melanjutkan penulisan certanya, akan cb gw sempatkan untuk terus mengupdate cerita perjalanan Devi, dan semoga cerita ini masih mendapatkan hati di para pembaca setianya, terimakasih..
