Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Istriku dan Semua Kebohongannya

Siang para suhu dan pembaca setia semua, mohon maaf kalau agak telat update karena ada kesibukan yg g bs gw tinggal, melanjutkan kisah si Rima dan Alan, untuk judul kali ini adalah cuplikan cerita dari bro Alan dan Rima istrinya yang coba gw kembangin supaya jadi lebih manis dan mendebarkan, wkkwkwk…
:ampun::ampun:

Bro Alan bercerita setelah kejadian sayur yang tertinggal beberapa waktu yang lalu, meskipun Alan yang waktu itu curiga dengan sang istri tapi masih belum dapat bukti kalau sang istri ada main dibelakang, hubungan sex mereka juga baik-baik saja, sebagai istri Rima selalu menuruti kemauan Alan dan mereka selalu rutin berhubungan suami istri, yah kalau dari ceritanya Alan karena memang waktu itu mereka lagi pengen nambah momongan lagi sih, karena Bela anak mereka juga sudah berusia 3 tahun lebih. Jadi frekwensi sex mereka waktu itu jadi cukup sering, dan hal lain yang cukup membuat Alan semakin senang karena sang istri juga semakin liar dalam bercinta, mulai berani mendesah dan mengerang serta lebih aktif bergerak ketika mereka sedang bercocok tanam.

Yah kalau menurut cerita Alan, sejak menikah dengan Rima, selama bercocok tanam, Alan yang selalu mendominasi permainan, tapi akhir-akhir ini, Rima tampak lebih liar, seperti cewek2 JAV yang sering dia tonton, bahkan tanpa sungkan Rima sering mengocok memewnya di depan Alan ketika mereka sedang for play, jadi makin gatel kayanya wkwkwkwk..

Yaah mungkin bagi hubungan dia dengan istri, hal itu membuat rumah tangga semakin harmonis sih, cmn menurut pemikiran gw nih, kayanya si Rima dah mulai numbuh sisi Binalnya, karena sering kena rudal si Pak Seng kali ya..

Nah ini juga merupakan salah satu momen yang cukup seru yang Alan pernah certain, jadi waktu itu ada acara senam dan jalan sehat yang diadakan oleh Perangkat Desa di kampungnya Alan, acara senam itu dilanjutkan dengan jalan sehat mengitari kampung dan nantinya akan ada dorprize hadiah perkakas dapur yang tentu membuat para ibu-ibu tidak bisa melewatkan momen ini yaah salah satunya Rima.

Kesempatan olahraga dan berhadiah ini pun dimanfaatkan Alan sekeluarga untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan tetangga sekitar. Lokasi berkumpulnya juga tidak terlalu jauh dari rumah mereka, tepatnya di sebuah lapangan yang berada di dekat Sekolah Dasar disekitar lingkungan rumah mereka.

Sekitar pukul 06.00 pagi Alan, Rima dan Bela sudah Bersiap-siap, saat itu Rima tampak cantik dengan baju sporty berhijab dengan model yang cukup ketat sehingga membuat para pria yang berpapasan dengan mereka pasti mencoba untuk mencuri-curi pandang menikmati kemolekan tubuh Rima.

Kurang lebih 5 menit berjalan akhirnya mereka sampai di lapangan tersebut, tampak para warga sudah ramai memadati lapangan tersebut, berbagai pedagang dengan aneka jajanan dan minuman sudah berjajar disekitar menawarkan barang dagangan mereka.

Meskipun tau Rima sudah berkeluarga, tapi banyak lelaki yang terpesona dengan kemolekan tubuhnya, Rima juga menyadari kalau pakaian yang dia kenakan cukup ketat sehingga menampilkan gambaran tubuh sintalnya, dan tentu hal itu menggoda para pria disekitarnya, tapi dia seakan acuh dan tak menghiraukan hal tersebut, meskipun beberapa mata tampak tajam memperhatikan setiap lekuk di tubuhnya. Alan tentu menyadari kalau istrinya mulai menjadi pusat perhatian, tapi dia malah merasa bangga dan sesekali menunjukkan keusilannya ketika mereka tengah berada di keramaian, seperti meremas pantat sang istri atau memeluk istrinya dari samping sambil tangannya sesekali tampak menyenggol buah dada sang istri. Hal itu tentu membuat para pria disekitarnya semakin tajam memperhatikan tingkah mereka berdua,

Melihat istrinya diperhatikan oleh para pria yang ada disekitarnya membuat nafsu Alan menjadi naik, mungkin dalam diri Alan mulai tumbuh benih-benih cuckold yang senang bila istrinya dilecehkan oleh orang lain.

Sekitar pukul 06.15 panitia mulai memutar musik dan pemandu senam segera naik keatas podium dan memulai gerakan aerobic diikuti oleh seluruh warga yang sudah berkumpul dari pagi. Tanpa canggung Rima mengikuti gerakan tersebut dengan penuh semangat, tak pedulu banyak mata pria yang tertuju padanya, memperhatikan setiap lekuk tubuhnya, begitu pula dengan Alan yang sedari tadi memperhatikan istrinya bersemangat mengikuti gerakan-gerakan dari pemandu senam dari atas podium.

Memperhatikan sekitar, Alan mulai menyadari bahwa para pria yang sedari tadi berada disekitar mereka lebih memperhatikan gerakan sang istri daripada melihat kearah podium. 15 menit berlalu tubuh Rima mulai tampak berkeringat membuat pemandangan yang kontras di pakaiannya khususnya di bagian ketiak dan dadanya, membuat para pria yang memandangnya mulai membayangkan aroma dan kenikmatannya.

Selesai melaksanakan senam, Rima meminta izin ke Alan untuk pergi membeli minuman isotonic, Alan mengangguk memberikan izin ke Rima untuk pergi, kebetulan saat itu Alan tengah berbincang dengan salah satu tetangga mereka sehingga dia tidak bisa menemani sang istri. Menyadari warga mulai ramai berlalu lalang, Alan segera menggandeng tangan Bela dan menggendongnya, karena setelah senam, lapangan itu semakin ramai dengan hiruk pikuk warga yang bersemangat mengikuti rangkatian kegiatan itu.

Tak berselang lama panitia tiba-tiba mengumumkan bahwa para peserta sudah bisa mulai berjalan mengikuti alur jalan sehat yang telah disusun oleh panitia, panitia juga menjelaskan bahwa nanti dipertengahan rute jalan akan ada pemotongan kupon untuk digunakan sebagai pengundian dorprize nanti diakhir acara.

Mendengar pengumuman dari panitia, tetangga lawan bicara Alan pun segera berpamitan untuk segera mengikuti jalan sehat, sementara itu Alan yang menggendong Bela masih menunggu kemunculan Rima. Warga sudah mulai meninggalkan lapangan untuk mengikuti jalan sehat tersebut, hingga kerumunan warga di lapangan mulai sedikit berangsur-angsur berkurang, hingga akhirnya dari kejauhan tampak Rima sedikit berlari menuju kearah alan.

“maaf ya pa lama nunggunya, rame banget tadi.. mana mama ke toilet antri banget”, kata Rima meminta maaf, “iya ma gpp, ini sudah pada jalan, yuk..”, kata Alan sambil menggandeng tangan Rima dan memulai untuk mengikuti rute jalan sehat tersebut.

Dalam perjalanan banyak sekali pria yang memperhatikan Rima, sungguh tubuhnya yang sexy membuat banyak pria ingin mencicipinya, Alan lagi-lagi memancing pandangan para pria yang berada di sekitarnya dengan menampar pantat istrinya.

*plaak

“auu.. pah, sakit, kok d tamparin pantat mama…”, protes Rima

*plaaak, sekali lagi tangan alan menampar pantat istrinya

“ihhh papa.., dilihatin orang itu”, jawab Rima

“hahaha, gpp ma, berarti mama memang cantik dan sexy, tuh buktinya banyak yang memperhatikan”, kata Alan

“ish, mang papa ngga cemburu liat istrinya diliatin orang”, tanya Rima

“yaah cemburu sih, tapi gpp lah, kan cuman dilihat, ngga disentuh”, jawab Alan

Rima cukup terkejut mendengar ucapan suaminya itu,dan dia segera bertanya “kalau tiba-tiba ada yang pengen nyentuh gimana??”, goda Rima

“hiii emang mama mau d sentuh-sentuh sama orang g jelas gitu”, jawab Alan

“ya ogah lah, iiiishhh amit-amit..”, jawab Rima

Dipertengahan rute jalan sehat, Alan menyerahkan sobekan kupon yang dibelinya ke panitia untuk nantinya diundi dan bila beruntung mendapatkan dorprize. Akhirnya setelah melalui perjalanan panjang mereka sudah sampai lagi di lapangan tempat start awal mereka berangkat.

“adek tidur ya pah..”, tanya Rima sambil memperhatikan Bela yang digendong oleh Alan.

“kayanya iya ma, duh gimana ini.. mana masih belum mulai lagi pengundiannya...”, jawab Alan.

“Apa papa pulang dulu??”, tanya Rima

“Lah terus mama di sini sendirian??”, jawab Alan

“ya ngga sendirian, ini juga banyak tetangga pah”, kata Rima

Setelah menimbang-nimbang akhirnya Alan memutuskan untuk pulang bersama Bela, karena kondisi matahari yang mulai terik membuat Alan harus meninggalkan Rima dan kembali pulang.

Sesampainya di rumah, Alan segera meletakkan Bela di kamarnya dan segera bergegas untuk mandi dan membersihkan diri, setelah mandi Alan mencoba menghubungi istrinya, tapi terkejutnya alan karena HP sang istri terbawa di tas yang dia bawa pulang bersamanya.

Akhirnya Alan mulai menyibukkan dirinya dengan menonton TV sambil bersantai diruang keluarga, dalam pikirannya terbesit pikiran bagaimana bila sang istri mendapat perlakuan yang tidak sopan oleh para pria yang memperhatikannya ketika berada di lapangan tadi, entah mengapa membayangkan hal itu saja membuat hatinya dilanda cemburu, tapi entah mengapa disaat yang bersamaan Alan merasakan dorongan nafsu untuk terus membayangkannya, hingga akhirnya dia tertidur di kursi sofa ruang keluarga.

………..

……………..

Dalam tidurnya, Alan bermimpi menyaksikan sang istri tengah dicumbui oleh banyak lelaki, tampak sang istri tengah berada di sebuah ruangan dengan banyak lelaki yang berada di sekitarnya, ada sekitar 5 orang pria yang menggunakan topeng tengah mencium dan menjamah tubuh istrinya. Dalam mimpinya Alan seperti sedang mengintip perbuatan mereka melalui sebuah lubang kecil kedalam ruangan tersebut. Hatinya dipenuhi rasa cemburu akan tetapi anehnya, penisnya juga perlahan mulai mengeras melihat sang istri dijamah oleh pria lain selain dirinya.

Mereka mencium dan melumat bagian-bagian vital sang istri, ada satu pria yang mencium bibirnya, ada satu pria yang menghisap payudara sebelah kirinya dan pria lain menghisap payudara kanannya, sementara pria lain di bagian bawah, tengah mencium bagian vaginanya secara bergantian.

Menyaksikan pemandangan itu, Alan semakin dibakar rasa api cemburu, dalam hatinya dipenuhi amarah dan keinginan untuk merusak tembok itu dan menhentikan kejadian itu, tapi disisi lain nafsunya mulai bangkit membuat penisnya mengeras membayangkan sang istri dicumbu pria lain.

Hingga pada akhirnya..

……………

……….

…….

“paaah papaa…”

Tiba-tiba dia mendengar suara yang tak asing ditelinganya membuatnya kembali menuju alam sadarnya, perlahan Alan mulai membuka matanya dan samar-samar mulai melihat istrinya melepas hijabnya di depannya.

Seperti sedang kesetanan, Alan segera bangkit dan langsung memeluk istrinya..

“iih papah,mama masih bau asem…kok main peluk-peluk”, kata Rima terkejut kerena tiba-tiba sang suami memeluknya. Rima tiba-tiba merasa heran karena Alan tidak hanya memeluknya, tapi juga berusaha menyusupkan tangannya kedalam pakaiannya dan bibirnya mulai mencumbu lehernya.

“aah pah… mama kotor ini belum mandi”, kata Rima

“gpp maa, papa pengen, keringat mama ini wangi kok, bikin nafsu malah”, kata Alan sambil terus mencium leher sang istri yang basah penuh keringat.

“aaah paa, mama mandi dulu ya”, kata Rima sambil mendesah kerena kedua tangan suaminya sudah berhasil menyusup kedalam pakaiannya dan langsung meremas payudaranya.

Alan mengabaikan perkataan sang istri, dan mulai mencium bibir sang istri dengan sangat bernafsu, menyadari bahwa sang suami sedang diburu nafsu, Rima segera berusaha untuk mengimbangi permainan lidah sang suami..

“paah… udah… ahhhmmmm…”, belum sempat Rima menyelesaikan kata-katanya Alan kembali mencium bibir istrinya, sementara kedua tangannya terus meremas-remas payudara Rima dengan intens.

Puas berciuman, Alan segera membuka pakaian istrinya yang sudah basah dengan keringat itu, dan beralih mencium kedua payudaranya secara bergantian

“ahh,, pah, udah …. Ahhh.. mama capek… ahhh.. mama mandi dulu ya…aww”, erang Rima yang tidak dipedulikan oleh Alan, mungkin karena mimpi singkat yang dialami oleh Alan membuat nafsunya benar-benar memuncak. Dengan ganas, Alan terus menghisap puting susu Rima secara bergantian, sesekali Alan mengigit manja puting susu milik istrinya yang sudah memberikan ASI yang bergisi untuk buah hatinya Bela.

Rima hanya bisa pasrah menerima perlakuan dari suaminya itu, meskipun tubuhnya sedang Lelah tapi Rima tetap berusaha untuk mengarahkan kedua putingnya ke bibir suaminya untuk memudahkannya menghisap sisa-sisa ASI peninggalan Bela.

Alan segera menurunkan celananya dan menunjukkan penisnya kepada Rima, menyadari penis suaminya sudah mengeras dan tengah berdiri di depannya, Rima segera meraihnya dan menghisapnya dengan lembut.

Meskipun tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan punya Pak Seng, tapi Rima cukup puas dengan penis yang telah berhasil memberinya satu keturunan itu, dimanjakan penis Alan dengan permainan lidah dari sang istri.

Hingga akhirnya Alan meminta Rima untuk tidur diatas sofa dan melepaskan celana dan CD yang masih dikenakan istrinya, Rima langsung membuka kakinya lebar-lebar seakan mempersilahkan suaminya untuk menikmati liang peranakannya.

Gambar ilustrasi*





Dengan penisnya yang tengah mengeras, Alan langsung segera menancapkannya kedalam lubang vagina sang istri, dengan sekalih hentakan, penis itu langsung amblas masuk kedalam lubang kenikmatan sang istri yang dipenuhi oleh bulu yang cukup rimbun itu.

Alan memompa panisnya dengan perlahan sambil mencium bibir istrinya dengan lembut, Rima mulai mendesah perlahan dan mengerang disetiap tusukan penis suaminya yang mengobok-obok vaginanya. Rima sebenarnya juga heran, tumben sekali sang suami sungguh bernafsu dan ingin mencumbunya kali ini tanpa memintanya untuk membersihkan badannya terlebih dahulu.

Mendekati 10 menit Alan semakin kencang menggoyang pinggulnya dan meremas-meras payudara Rima yang pasrah tidur diatas sofa.

“maah… papa mau keluar…ooh…”, erang Alan mempercepat permainannya

“iya paah.. keluarin dalam paah.. biar jadi adeknya bela…”, jawab Rima

“ahhh ahhh.. ini papa keluarrr..”, kata Alan sambil menyemprotkan seluruh sperma hangatnya kedalam vagina sang istri

Gambar ilustrasi*







*crooottt…..

Alan pun terjatuh diatas tubuh sang istri dan tetap membenamkan penisnya di dalam vagina Rima, seiring berjalannya waktu penis Alan mulai mengecil dan akhirnya keluar sendirinya diikuti lelehan sperma yang merembes keluar dari lubang pernakan istrinya.

“ahh.. papa kok nafsu banget..”, kata Rima sambil memeluk suaminya, “papa kan tau mama masih bau acem gini bekas jalan sehat tadi”, sambungnya

“hehe iya ma, lagi pengen banget… tadi ngebayangin mama diperkosa orang-orang pas dilapangansambil nunggu dorprize”, kata Alan

Rima cukup kaget mendengar perkataan dari suaminya itu, “eeeh… hust, papa ini ngomong apa sih, mana ada yang merkosa mama, papa ada-ada aja”, jawab Rima cukup gugup

“Oiya ma, tumben loh memeknya basah banget pas tadi dimasukin”, tanya Alan

“eh itu…. Eh….”, Rima tampak gugup menjawab pertanyaan suaminya itu

“hayooo jangan-jangan mama pengen juga kan, jadinya memeknya basah, haha”, jawab Alan sambil tertawa

“eeh iya mungkin pah, kn mama berkeringat juga, mungkin karena keringat juga, hehehe”, kata Rima

Setelah mengumpulkan tenaga mereka akhirnya bangkit dari sofa, dengan sedikit tertatih tatih Rima berjalan perlahan ke kamar untuk mengintip kondisi putrinya yang tenah tertidur.

Menyadari sang istri yang kesusahan berjalan, Alan segera meledeknya

“kenapa maah, g bisa jalan perlu papa gendong??”, kata Alan

“eeh.. iya pah.. papah keras banget maennya, sampai capek akunya…”, kata Rima

“iishhh baru juga satu ronde, mama ini dah kaya habis maem 5 ronde aja”, ledek Alan kembali

Rima hanya terlihat tersenyum dan berusaha untuk berjalan ke kamar mandi, sementara itu Alan segera membereskan pakaian mereka yang tercecer di depan sofa ruang keluarga.

Alan cukup terkejud melihat jam dinding yang sudah berada di pukul sepuluh lebih lima belas menit menjelang siang.

“eh…lama banget tadi mama nunggu dorprizenya, hamper 2 jam, kira-kira dapet dorprizenya apa ndak itu tadi ya…”, gumamnya dalam hati.

Sekian suhu update kali ini… hmmmm kira-kira si Rima nunggu dorprize tadi dapat apa ya?????

:baris:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd