Sabtu siang itu, kantor mengadakan pesta perpisahan untuk andi, semua karyawan hadir termasuk pak frans, satu persatu karyawan memberikan salam buat andi, termasuk pak frans yang memeluk andi dengan erat. Semua persiapan kepindahan telah diatur sejak minggu lalu, andi tinggal menempati ruang barunya senin besok.
Malamnya andi mengantar Rina istrinya ke tempat yang telah diatur oleh pak Frans Wenda, disana pak Frans Wenda sudah menunggu, ada 3 orang lain yang tidak dikenal andi, belakangan teryata mereka adalah penghulu dan saksi yang didatangkan pak Frans Wenda. Tibalah acara ijab kabul, andi melihat istrinya bersanding dengan pak Frans Wenda didepan penghulu, terdengar panduan penghulu untuk melatih calon pengantin pria mengucapkan ijab kabul, andi juga menjadi saksi pernikahan ini, andi melihat istrinya terlihat bahagia, tak ada tanda bahwa istrinya merasa terpaksa.
Dalam hati andi merasa sedih dan tak tahan dengan pemandangan ini, namun dia juga tidak bisa hidup tanpa istrinya, apalagi istrinya berjanji tak akan meninggalkan dia, maka andi ikhlas menerima semua ini dan mencoba kompromi dengan kenyataan ini. Di luar andi adalah kasubag yang disegani koleganya, namun di rumah andi adalah seorang cuckold yang tak peduli perlakuan istrinya asal bisa bersamanya.
Acara pernikahan selesai, sesuai kesepakatan antara Andi dan Frans Wenda, hari ini Rina akan menemani Andi sebelum besok Andi berangkat ke semarang, rencananya hari minggu siang besok , Andi akan mengantar Rina ke apartemen Frans Wenda sebelum melanjutkan ke semarang, malam itu andi menumpahkan semua hasratnya dalam ranjang, dia nikmati persetubuhan dengan istrinya, kedua pasangan itu kemudian terlelap berpelukan.
βHati hati ya ayah di jalan, nanti telpon aku jika sudah sampaiβ ucap Rina saat andi mengantar istrinya sampai ke lobby apartemen suami keduanya, Rina terus memandangi mobil andi sampai menghilang, lobby apartemen terlihat sepi, tidak banyak orang keluar masuk, apalagi ini hari minggu semua sibuk dengan urusan masing masing. Frans Wenda yang telah menunggu di lobby tersenyum memandangi Rina, dari balik kaca lobby dia biarkan Rina melepas suaminya, setelah andi pergi, lalu Frans Wenda ke luar menyambut istri barunya. βayo sayang masuk..β sambut Frans Wenda, Rina tersenyum kepada suami keduanya, Rina meraih tangan Frans Wenda dan keduanya bergandengan masuk.
βMaaf pak aku agak canggung masuk rumah iniβ kata Rina setelah mereka masuk, βloh ko canggung sayang, ini kan rumah suamimuβ jawab Frans Wenda, digandengnya bahu istrinya, dibiarkan istri barunya ini melihat2 sekeliling, βemangnya gak ada pembantu pak Frans Wenda? Tanya Rina. βehmm masa udah jadi suami masih panggil pak, panggil papah mamah yaβ ucap Frans Wenda menggoda, wajah Rina bersemu merah βya pahβ, βihh ngegemesin kamu sayangβ diangkatnya Rina dibopongnya masuk kamar.
frans melemparkan tubuh molek itu ke ranjang. βowhhβ teriak Rina manja βpelan pelan dong pahβ Frans Wenda membuka kaosnya dan menghampiri istri cantiknya yang terlentang, Rina menunggu berdebar, Frans Wenda menciumi bibir Rina dengan ganas, tak mau kalah Rina juga mengimbangi suaminya ini, ciuman Frans turun ke leher Rina yang mulus dan jenjang, Rina terengah dan mendesis geli, Rina membuka pakaian yang dia kenakan, hingga tak ada tersisa, Frans Wenda kemudian menjilati setiap jengkal kulit Rina yang mulus, membuat wanita cantik ini menggelepar βahhhhh sssss enak pahhhhβ dia mendesis nikmat terbungkus birahi saat suaminya menyedot putingnya, melata setiap jengkal buah dadanya, dan lidah Frans Wenda terus turun, setelah sampai pada gundukan memek istrinya yang tak ditumbuhi bulu dia menatap wajah Rina.
βSemalam aku cukur pahβ ucap Rina nakal sambil gigit jarinya, βihh nakal ya mamah, trus dah botak gini mau diapain sayangβ tanya pak Frans Wenda menggoda sambil tangannya membelai belahan memek Rina, βjilatinnnβ jawab Rina manja, segera Frans Wenda menyedot dalam dalam itil Rina, lidah Frans Wenda menusuk nusuk lubang senggama Rina, Rina merem melek mencengkram sprei βsssss oohhh ssssssss pahh enakkk oohhh tangannya bergantian menjambak rambut Frans Wenda dan mencengkarm sprei, begitu lihay Frans Wenda memainkan memek Rina, membuat Rina menjadi tak tahan lagi matanya mendelik, dirasakan intensitas orgasmenya mulai meninggi, hingga akhirnya dia menjerit melepaskan semua, mulut Frans Wenda tak lepas dari memek Rina, terasa gurih olehnya lendir cinta istrinya ini.
Frans Wenda kemudian berdiri, ditariknya kaki Rina sehingga tubuh Rina terseret mendekati tepi ranjang, Frans Wenda kemudian memegang jemari kaki Rina, dihisapnya jempol kaki Rina dengan penuh napsu, Rina terkikik geli saat Frans Wenda mejilati telapak kakinya, kemudian perlahan dia mengarahkan kontol besarnya ke memek istrinya yang mulai merekah. Memek berwarna pucat dengan dalamannya merah segar bersiap menerima hujaman kontol besar, βFrans Wenda memegang leher istrinya. βMah liat nih kontol papah masukβ ucap frans, Rina melihat proses kontol suaminya perlahan masuk, terasa perih saat kontol besar itu masuk, Rina memejamkan mata menerima sensasi penetrasi dari kontol yang besar itu.
Frans Wenda terlihat begitu sabar, dia tak buru memasukan semuanya, pelan pelan dia memasukan kontol besarnya hingga tersisa sepertiga yang terlihat, Frans Wenda mulai memompa pelan memek istrinya, tangan Rina menggapai seprei, terasa begitu ngilu memeknya dan terasa penuh sekali, Frans Wenda merasa takjub dengan lubang istrinya ini, kenapa masih terasa sempit padahal dia sudah 10 tahun berumah tangga. Pelan tapi pasti Frans Wenda mulai mempercepat gerakan kontolnya, hingga semuanya full masuk ke dalam memek istrinya, Frans Wenda mendiamkan kontolnya sejenak, terasa memek istrinya berdenyut di dalam, Frans Wenda kemudian memulai pompaannya, dipercepat kontolnya keluar masuk, dia tersenyum melihat Rina menggelepar2,antara sakit dan ngilu.
Perlahan rasa ngilu itu berubah menjadi terasa nikmat oleh Rina, terasa kontol suaminya ini mentok, menjangkau tempat yang tak pernah terjangkau kontol mungil andi, ohhh oohhhh pahhh ohhhhh ahhhhh Rina mengelepar gelepar, kepalanya terangkat ketika dia merasa ada yang ingin meledak, Frans Wenda tak kendor mempercepat menusuk dengan ganas memek istrinya, Rina menjerit panjang aihhh pahh ohhh sssss ohhh papahhhh aku sampe ahhhhhhhhh ohhhhhhhhhhhhh, kepala Rina sampai terangkat, kakinya yang berada dipundak Frans Wenda gemetaran, Rina menyedot jempolnya merasakan gairah ini, orgasme terhebat yang dia alami selama hidup.
Frans Wenda mendiamkan sejenak kontolnya, dia biarkan istrinya menikmati momen orgasme ini, Frans Wenda kemudian naik ketempat tidur, dia mulai kembali menyodok memek istrinya, sambil berpelukan, dia mencium bibir istrinya, Rina menyambut lidah suaminya dengan ganas, dihisap lidah suaminya, Rina menjerit menghiba saat terasa ujung orgasmenya mulai kembali datang. Paah ehhhh ohhh ssssssssssss pahhphahh, dicengkramnya lengan suaminya, terus pah terus pah yang kenceng entot memek ku ohhh ya pahh jangan berhenti, Rina mengalungkan kakinya ke pinggul suaminya, bibir mereka bertemu, βmah buka mulutmu sayangβ bisik Frans Wenda lirih, Rina membuka mulutnya dan menerima ludah Frans Wenda yang banyak, ludah Frans Wenda seolah jadi pehilang dahaga tengorokannya yang menjerit2, Rina memandang sayu suaminya, βludahi lagi pahβ kembali Frans Wenda meludahi istrinya, Rina tersenyum nakal pada suaminya, matanya merem melek dia sudah hampir sampe kembali, dia mengalungkan lengannya ke leher suaminya, keringat keduanya menyatu, entot pahh entot aku sayang, memek ini buat kamu sayang, Rina berkata nakal di telinga Frans Wenda, Frans Wenda kembali ganas menghujam memek istrinya, βkita keluar barengan ya sayangβ tatap Frans.
Frans semakin mempercepat sodokan kontolnya, kembali Rina merasa gelombang orgasmenya kembali datang, tapi sepertinya lebih dahsyat, memeknya terasa penuh, entah apa yang kontol ini sentuh didalam sana, setiap sodokannya begitu mengetarkan, membentuk gelombang orgasme, tersusun sedikit demi sedikit dan.....ahh paaahhhhhhhhhhhhhhh ohh pahhhhhhhhhh Rina menjerit menggelepar, seluruh tubuhnya mengejang, orgasme dahsyat dia rasakan kembali, Frans Wenda tak mengendorkan hujamannya, dia trus mempercepat, tak lama Frans Wenda mengeram,hgghhhhhhhohhhhhhh shittt ohhhhhhhhhhhhhh semburan sperma menyiram rongga tersembunyi Rina yang terdalam, rongga yang tak bisa disentuh oleh suaminya andi, kedua alat kelamin masih menyatu, Frans Wenda dan Rina berciuman dengan penuh napsu, perlahan dari sela2 kontol Frans Wenda yang masih tertanam mengalir cairan putih, Frans Wenda masih terus asik menikmati mulut istrinya, sekali lagi dia meludahi mulut istrinya, yang diterima dengan senang hati oleh Rina. Keduanya terkapar dan tertidur berpelukan.
Sayup sayup tedengar adzan maghrib, frans kemudian bangkit dari tempat tidur dalam keadaan bugil, di perhatikan istri barunya ini yang sedang tidur meringkuk, tubuh putih rina terlihat begitu berkilau, didekatinya istrinya, βmahhβ dibelainya rambut di sekitar telinga istrinya ini, rina hanya melenguh βehhhmmβ rina membuka matanya sedikit, dia tersenyum manis sekali, namun rasanya tenaganya hilang akibat pertempuran dahsyat tadi. βpapah bikinin minum dulu ya, kayaknya mamah kecapean heheβ frans berkata lembut pada istrinya, rina hanya diam menatap frans dengan tatapan syahdu.
Sepeninggal frans rina tidur terlentang, selangkangannya terasa ngilu, di sentuhnya memeknya, terasa lengket mengeras cairan sperma suaminya, rina kemudian bangkit menyusul frans keluar kamar, dipakainya baju kemeja frans tanpa mengenakan apa apa lagi, dilihatnya suaminya sedang membuat sesuatu menghadap dapur, rina memeluk frans dari belakang, βbikin apa sih pahβ tanya rina manja, βbikinin minuman khusus buat pengantin papahβ frans menjawab, βminuman apa sih sayangβ tanya rina penasaran, frans berbalik menghadap rina, keduanya berpelukan, βminuman penambah energi sayang, biar mamah kuat nerima sodokan papah heheβ jawab frans berbisik βihh papahβ rina mencubit perut suami keduanya ini.