Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Istriku Menikah Lagi (Session 2) FINAL CHAPTER

Sebagai pembaca setia IML, kalian ingin

  • Andi dan Rina selalu bahagia, bersama selamanya

    Votes: 181 25,7%
  • Rina kembali poliandri dengan Andi dan Frans dengan cara apapun

    Votes: 235 33,4%
  • Andi poligami dengan Niken dan Rina

    Votes: 287 40,8%

  • Total voters
    703
Bimabet
Tumben so Bo's lama update nya padahal pengen Tau gimana Rina ma niken verantem hehehehhehe Ayo Bo's cepetan di update
 
NIKEN VS RINA


Doni tiba di kantornya, dilihatnya max sedang duduk dengan gaya yang menyebalkan, dia menatap doni sinis, di sampingnya ada pria setengah baya yang perlente, orang itu mengenalkan diri sebagai pengacara max, rupanya bos max mengirim pengacara untuk mengawal pemeriksaan, sepertinya bos max, tak ingin max terlalu banyak bicara di pemeriksaan.

Doni didampingi irfan memulai pemeriksaan, diawali dengan pertanyaan tentang identitas max, lalu irfan membacakan hak dari sang tersangka.

Pada awal pemeriksaan, sersan irfan langsung mencecar max dengan berbagai pertanyaan, seputar alibi max saat kejadian pemerkosaan, max bersikukuh tak melakukan pemerkosaan.

“Denger ya pak, itu bukan pemerkosaan, perempuan itu pelacur, saya membayar dia, dan saya tentu saja harus mendapat pelayanan ya kan,” ucap max dengan gaya menyebalkan.

“Lalu kenapa, korban ditemukan di sebuah pabrik terbengkalai, jika memang anda membayar kenapa tidak dilakukan di hotel,” tanya sersan irfan.

“Apa ada larangan kalau melakukan hubungan seks di tempat itu?” jawab max.

“Coba ceritakan apa yang terjadi malam itu,” tanya irfan, nada suaranya mulai naik, doni memberi kode agar irfan tetap tenang, tak terpancing gaya arogan bajingan itu.

“Malam itu, saya datang ke kafe dangdut xxx, saya lihat si pelacur itu sedang berjalan pulang, lalu saya dekati dia, sekedar menyapa, kemudian dia menawarkan kehangatan tubuhnya dengan imbalan, lalu saya sepakat, dan pelacur itu ikut dengan saya, di suatu tempat, saya memutuskan ingin melakukan di mobil, dia menolak dan meludahi saya, saya emosi lalu tak sengaja memukul dia...” max tak melanjutkan ucapannya ketika doni langsung menyambungkan kalimatnya itu.

“Lalu anda menyeret wanita itu masuk ke pabrik kosong, disana anda melampiaskan napsu bejat anda, dan memukuli wanita itu sampai babak belur, gitu kan sambungannya.” ucap doni santai.

“Anda tahu, lebih dari puluhan pengunjung kafe bisa menjadi saksi, kalau sebelumnya anda membuat keributan di kafe tersebut, dan dari catatan kami, anda juga pernah melakukan tindakan penganiayaan terhadap perempuan yang sama,” sambung doni, max hanya diam dengan sikap meremehkan.

“Di sini ditemukan bukti sperma anda, dan sidik jari anda ada di wajah perempuan itu, anda tau gak uniknya kalau kita memukul orang hingga berdarah, ada darah kita juga di luka orang itu, lihat aja buku tangan anda terluka kan,” ucap doni.

Max melihat buku tangannya yang terdapat bekas luka, “jangan bilang kalau luka itu terjadi saat anda memasak” doni terus memancing emosi max.

“Dengan bukti-bukti tersebut dan kelakuan anda yang sok jagoan, siapa yang percaya dengan ucapan anda, ingat jika anda berbelit-belit dakwaan anda akan semakin berat,” ucap doni, max terdiam.

“Anda lihat ini..,” tiba-tiba doni menyerahkan video detik-detik kecelakaan yang didapatnya dari youtube, pengacara max sepertinya bingung.

“Ini apaan pak,” tanya pengacara itu, doni mengangkat tangannya meminta pengacara itu menunggu, doni melihat max yang sedang melihat video itu.

“Itu anda kan supir truknya, lihat anda menabrak mobil tersebut dan akibatnya 3 orang tewas dan puluhan luka-luka, ckck ckck...sudah pemerkosa, pemukulan terhadap wanita, pembunuh pula, wah rasanya anda akan jadi kakek-kakek di penjara.” ucap doni

“Saya hanya ingin tahu, apa anda sengaja menabrak mobil itu karena terlibat masalah dengan anda, atau emang anda mengincar pengendara mobil tersebut sejak awal,” doni melanjutkan.

“Wah ini gak relevan dengan kasus pemerkosaan pak, klien saya kan di duga sebagai tersangka perkosaan, lalu kenapa tiba-tiba di kasih video itu, anda jangan menjawab apapun pak,’ ucap pengacara itu kepada max.

“Ya teserah, saya baru menemukan fakta ini, saya hanya bertanya, sangat gampang untuk menyelidiki ini, besok atau sore nanti anda bisa kembali kesini untuk ditanya,” ucap doni tanpa memperdulikan kata-kata pengacara itu.

Doni mendekatkan wajahnya ke max, dan membisikkan sesuatu, “jika anda memberitahu apa yang terjadi, saya janji akan meringankan dakwaan anda,” sang pengacara juga mencoba mendengarkan bisikan doni.

“Jangan terpengaruh pak, pertanyaan itu tak perlu di jawab,” ucap pengacara, sepertinya max termakan ucapan doni, dia lalu membentak pengacaranya.

“Diam..tolong anda keluar dulu,” ucap max, sepertinya max tahu peristiwa truk itu sangat serius lebih dari pemerkosaan, doni cukup terkejut dengan reaksi max.

Doni menjadi semakin penasaran, apa yang menyebabkan max menjadi seperti kucing disiram air, tiba-tiba seperti bukan max sebelumnya yang sok jagoan ketika melihat video itu.

"Pak, apakah kalau saya bicara tentang video ini, bapak bisa bantu saya,” tanya max pelan, doni menatap pria sangar bertato didepannya ini, kini max seperti ketakutan.

"Baik, saya akan pertimbangkan, tapi tergantung apa yang ingin anda sampaikan,” ucap doni.

"Ya pak saya mengincar mobil tersebut,” ucap max.

"Mengincar mobil atau pengemudinya,” kejar doni.

"Ya kan sama, sekalian kan, mobil dan pengemudinya,” jawab max.

"Beda, karena pengemudi mobil itu bukan pengemudi yang seharusnya,” ucap doni.

"Apa..” max terkejut, max melihat pengacaranya menatap dirinya sambil menelpon seseorang, max menjadi gugup.

"Jadi anda mengincar pengemudinya, namun anda tidak tahu kalau orang yang di mobil bukan pengemudinya,” tanya doni lagi.

Max menoleh ke pengacaranya, “sudah pak saya tak akan bicara lagi, saya berhak gak menjawab kan,” ucap max sengaja mengencangkan suaranya, max tahu dengan siapa pengacara itu berbincang.

Pengacara tadi kemudian masuk kembali, “apa sudah selesai pemeriksaannya pak,” tanya pengacara itu pada doni.

Doni menatap tajam wajah max, sinar mata max seperti ketakutan, "sudah cukup, sersan bawa kembali orang ini ke sel,” seorang sersan muda membawa max ke sel, pengacara itu juga pergi meninggalkan kantor doni.

“Pak apakah pertanyaan terakhir, soal video kecelakaan di masukkan dalam transkrip juga,” tanya sersan irfan.

“Tak usah itu saya hanya ingin melihat reaksinya aja, nanti aja ketika kasus truk ini terungkap, tolong awasi tersangka baik-baik, saya kuatir ada sesuatu dengannya,” ucap doni.

Doni masuk keruangannya, doni memikirkan seluruh rangkaian puzzle ini, kemudian doni mencoba menyusun ulang puzzle-puzzle itu.

Doni mengambil foto yang dia temukan di kolong meja pakdenya beberapa waktu lalu, foto ini ada di kolong meja pakde, dan orang di foto ini adalah niken dan mas andi .

Doni mengambil secarik kertas dia mulai mencoret-coret, niken adalah sekretaris mas andi saat disemarang- mas andi sebelumnya berdinas di solo-kak rina tetap tinggal di solo-menurut niken, kak rina selingkuh di solo-pakde terakhir bilang kalau dia bekerja di solo sebelum kecelakaan.

Doni terkesiap, “apa ini? pakde ada hubungan dengan semua ini?” doni tak ingin percaya, namun fakta kalau pakde punya foto mas andi dan niken membuatnya berpikir ulang.

“Aku harus bertanya dengan kak rina, ya jalan satu-satunya mengkonfirmasi kepada kak rina tentang perkataan niken,” tiba-tiba handphone doni berdering, pak sigit menyuruhnya datang ke ruangannya.

***

Rina menarik tangan niken, “ikut saya, kita perlu bicara,” niken hanya mengikuti langkah rina, entah kemana perempuan itu akan membawanya.

Niken mengernyitkan kening ketika rina naik kemobilnya, “ayo masuk,” ucap rina, niken kemudian masuk, di dalam mobil keduanya hanya terdiam.

Ternyata rina membawa niken ke sebuah pantai, kebetulan, siang menjelang sore itu, pantai sangat sepi, rina keluar dari mobil dan duduk di sebuah saung yang kosong.

“Maaf kalau saya tiba-tiba membawa mbak kesini, rasanya tempat ini cukup tepat untuk kita bicara.” ujar rina.

Niken duduk disampingnya, sesekali niken melirik ke arah rina yang sedang memandangi laut.

"Saya datang untuk menengok pak andi bu, sekaligus juga minta maaf atas perbuatan suami saya,” ucap niken lirih, rina memandang niken sesaat, lalu kembali memandang laut didepannya.

"Dari sekian banyak pria, kenapa kamu menyukai suami saya, kenapa kamu menyukai seorang pria yang sudah beristri, padahal kamu juga sudah punya suami, kenapa, saya gak mengerti,” ucap rina

Niken hanya diam, “kenapa mbak, kenapa gak dijawab pertanyaan saya, apa merasa bersalah,” tanya rina.

"Tidak!” jawab niken singkat. niken lalu berdiri.

"Tidak? hah..luar biasa,” rina berkata sinis.

"Ya tentu tidak, urusan saya menyukai pak andi itu adalah urusan pribadi saya, untuk apa saya merasa bersalah pada perasaan saya sendiri, saya gak menganggu pak andi, saya kunci perasaan saya untuk diri saya sendiri, jadi kalaupun ada yang dirugikan harusnya saya, ya kan,” ucap niken percaya diri

"Apa? jadi tragedi ini gak berarti apa-apa gitu, suami anda tewas, dan bang andi sekarang koma,” ujar rina mulai emosi mendengar ucapan niken.

"Ya itu adalah tragedi, namun seharusnya suami saya membunuh saya, bukan pak andi, karena pak andi bahkan gak tahu kalau saya mencintai dia,” ujar niken mulai sengit.

Rina menatap wajah perempuan didepannya ini.

“Tidak tahu? mbak itu foto anda sudah ada dimana-mana, foto perempuan memeluk suami orang, suami mana yang gak marah kalau melihat istrinya memeluk lelaki lain, lucu sekali anda,” ucap rina tertawa sinis.

“Pasti kalian asyik mesum, saat suami saya berdinas ke semarang belum lama ini, foto kalian berpelukan seolah tak ingin berpisah, entah dari mana kalian saat itu, apa jangan-jangan dari hotel,” ucap rina.

“PLAKKK” niken menampar pipi perempun didepannya itu.

“Kamu berani menampar saya,” emosi rina mulai meluap,

“Ya..saya berani menampar siapapun yang merendahkan orang sebaik pak andi, ibu yang kurang ajar duluan,” ucap niken menantang. rina menatap tajam wajah niken sambil memegang pipinya yang terasa perih.

Niken melotot, “kenapa! oh ya tadi ibu bilang, suami mana yang gak marah kalau melihat istrinya memeluk lelaki lain, ada ! suami yang gak bisa ngamuk pada selingkuhan istrinya, bu rina mau tahu? yaitu pak andi,” ujar niken mulai emosi.

Rina menatap niken, “apa maksud kamu,”

“Saya sekretaris pak andi, saya mendengar suatu malam, bu rina dan pak andi bicara ditelepon, saat itu pak andi sedang lembur, pak andi bicara, kamu sedang ngewe ya bun? apa ada suami yang bertanya seperti itu,” ujar niken keras.

“Apa ada istri yang gak ikut suaminya pindah, padahal dia gak berada di kota asalnya, apa ada istri seperti itu?” niken terus mencecar rina.

“Saya sebagai saksi, betapa pak andi sedang dalam keadaan yang parah, tiap hari mengurung di kantor, jam makan tak pernah keluar, setiap rapat tak pernah konsentrasi, penampilannya kusut seperti orang tak bergairah hidup, satu-satunya saat dia tertawa, ketika saya lihat dia berbincang dengan anaknya,” niken terus bicara tanpa memberi kesempatan rina membuka mulut.

Namun rina tak berniat membuka mulutnya, dia hanya mendengarkan, setiap ucapan niken, setiap kata yang terangkai dan meluncur dari mulut niken, seolah bagai balok beton menghantam seluruh sanubarinya.

Niken kemudian mulai reda emosinya

“Saya juga tak tahu, apa yang terjadi pada rumah tangga pak andi, tapi saya tidak tega melihatnya, lalu pelan-pelan saya ajak bicara, akhirnya pak andi mau curhat pada saya, dia bilang bu rina selingkuh dan dia merasa sudah tak sanggup lagi hidup bersama ibu.” Ucap niken

“Saya terus membujuk pak andi, agar jangan mengambil keputusan apapun saat sedang marah, dan syukurlah pak andi mau mendengarkan saya,” ucap niken lagi.

“Sekarang saya minta maaf atas semua yang dilakukan suami saya, percayalah bu rina, cuma bu rina yang beliau cintai, cinta saya pada pak andi itu adalah milik saya, tak pernah saya sengaja untuk menumbuhkan perasaan ini pada pak andi, tapi jangan khawatir bu, saya tak akan menganggu rumah tangga ibu dan pak andi,” ucap niken tegas.

Rina tertegun dengan ucapan niken yang seperti membangunkan hatinya, betapa besar penderitaan andi saat itu, rina terduduk menundukkan kepalanya.

“Mohon maaf, saya menampar ibu tadi, saya gak berniat seperti itu,” ucap niken

Rina diam, lalu berdiri dan beranjak pergi, dia lalu masuk ke mobilnya, dan langsung tancap gas, niken hanya memandang mobil rina pergi.

Niken pun kemudian beranjak dari tempat itu, tak lama mobil rina kembali, “ayo masuk,” ucap rina, niken memandang wajah rina, lalu masuk ke dalam mobil.

***

Pujo heran sedari pagi sejak pulang olahraga, majikannya itu tak keluar kamar, sekarang hari sudah hampir sore, “apa dia pergi tanpa sepengetahuan saya,” rasanya tak mungkin, sepatunya pun ada.

Pujo melihat ke meja makan, makanan yang tadi di beli di rumah makan padang belum disentuh oleh majikannya, “loh belum makan juga bapak,”.

Tok.Tok.Tok

“Pak..permisi..pak,” tak ada jawaban dari dalam kamar, pujo mencoba memutar handle pintu kamar frans, tidak dikunci.

Pujo melihat frans terbaring miring di ranjang, pujo membungkuk mendekati frans, “nyuwun sewu pak..bapak ndak makan,” ucap pujo sambil melihat frans, tak ada reaksi dari majikannya itu.

Pujo kemudian lebih mendekat lagi, dia melihat sesuatu, pujo segera mendorong tubuh frans hingga terlentang, mata pujo melotot, “pak..pak..”

***

BERSAMBUNG
 
NIKEN VS RINA


Doni tiba di kantornya, dilihatnya max sedang duduk dengan gaya yang menyebalkan, dia menatap doni sinis, di sampingnya ada pria setengah baya yang perlente, orang itu mengenalkan diri sebagai pengacara max, rupanya bos max mengirim pengacara untuk mengawal pemeriksaan, sepertinya bos max, tak ingin max terlalu banyak bicara di pemeriksaan.

Doni didampingi irfan memulai pemeriksaan, diawali dengan pertanyaan tentang identitas max, lalu irfan membacakan hak dari sang tersangka.

Pada awal pemeriksaan, sersan irfan langsung mencecar max dengan berbagai pertanyaan, seputar alibi max saat kejadian pemerkosaan, max bersikukuh tak melakukan pemerkosaan.

“Denger ya pak, itu bukan pemerkosaan, perempuan itu pelacur, saya membayar dia, dan saya tentu saja harus mendapat pelayanan ya kan,” ucap max dengan gaya menyebalkan.

“Lalu kenapa, korban ditemukan di sebuah pabrik terbengkalai, jika memang anda membayar kenapa tidak dilakukan di hotel,” tanya sersan irfan.

“Apa ada larangan kalau melakukan hubungan seks di tempat itu?” jawab max.

“Coba ceritakan apa yang terjadi malam itu,” tanya irfan, nada suaranya mulai naik, doni memberi kode agar irfan tetap tenang, tak terpancing gaya arogan bajingan itu.

“Malam itu, saya datang ke kafe dangdut xxx, saya lihat si pelacur itu sedang berjalan pulang, lalu saya dekati dia, sekedar menyapa, kemudian dia menawarkan kehangatan tubuhnya dengan imbalan, lalu saya sepakat, dan pelacur itu ikut dengan saya, di suatu tempat, saya memutuskan ingin melakukan di mobil, dia menolak dan meludahi saya, saya emosi lalu tak sengaja memukul dia...” max tak melanjutkan ucapannya ketika doni langsung menyambungkan kalimatnya itu.

“Lalu anda menyeret wanita itu masuk ke pabrik kosong, disana anda melampiaskan napsu bejat anda, dan memukuli wanita itu sampai babak belur, gitu kan sambungannya.” ucap doni santai.

“Anda tahu, lebih dari puluhan pengunjung kafe bisa menjadi saksi, kalau sebelumnya anda membuat keributan di kafe tersebut, dan dari catatan kami, anda juga pernah melakukan tindakan penganiayaan terhadap perempuan yang sama,” sambung doni, max hanya diam dengan sikap meremehkan.

“Di sini ditemukan bukti sperma anda, dan sidik jari anda ada di wajah perempuan itu, anda tau gak uniknya kalau kita memukul orang hingga berdarah, ada darah kita juga di luka orang itu, lihat aja buku tangan anda terluka kan,” ucap doni.

Max melihat buku tangannya yang terdapat bekas luka, “jangan bilang kalau luka itu terjadi saat anda memasak” doni terus memancing emosi max.

“Dengan bukti-bukti tersebut dan kelakuan anda yang sok jagoan, siapa yang percaya dengan ucapan anda, ingat jika anda berbelit-belit dakwaan anda akan semakin berat,” ucap doni, max terdiam.

“Anda lihat ini..,” tiba-tiba doni menyerahkan video detik-detik kecelakaan yang didapatnya dari youtube, pengacara max sepertinya bingung.

“Ini apaan pak,” tanya pengacara itu, doni mengangkat tangannya meminta pengacara itu menunggu, doni melihat max yang sedang melihat video itu.

“Itu anda kan supir truknya, lihat anda menabrak mobil tersebut dan akibatnya 3 orang tewas dan puluhan luka-luka, ckck ckck...sudah pemerkosa, pemukulan terhadap wanita, pembunuh pula, wah rasanya anda akan jadi kakek-kakek di penjara.” ucap doni

“Saya hanya ingin tahu, apa anda sengaja menabrak mobil itu karena terlibat masalah dengan anda, atau emang anda mengincar pengendara mobil tersebut sejak awal,” doni melanjutkan.

“Wah ini gak relevan dengan kasus pemerkosaan pak, klien saya kan di duga sebagai tersangka perkosaan, lalu kenapa tiba-tiba di kasih video itu, anda jangan menjawab apapun pak,’ ucap pengacara itu kepada max.

“Ya teserah, saya baru menemukan fakta ini, saya hanya bertanya, sangat gampang untuk menyelidiki ini, besok atau sore nanti anda bisa kembali kesini untuk ditanya,” ucap doni tanpa memperdulikan kata-kata pengacara itu.

Doni mendekatkan wajahnya ke max, dan membisikkan sesuatu, “jika anda memberitahu apa yang terjadi, saya janji akan meringankan dakwaan anda,” sang pengacara juga mencoba mendengarkan bisikan doni.

“Jangan terpengaruh pak, pertanyaan itu tak perlu di jawab,” ucap pengacara, sepertinya max termakan ucapan doni, dia lalu membentak pengacaranya.

“Diam..tolong anda keluar dulu,” ucap max, sepertinya max tahu peristiwa truk itu sangat serius lebih dari pemerkosaan, doni cukup terkejut dengan reaksi max.

Doni menjadi semakin penasaran, apa yang menyebabkan max menjadi seperti kucing disiram air, tiba-tiba seperti bukan max sebelumnya yang sok jagoan ketika melihat video itu.

"Pak, apakah kalau saya bicara tentang video ini, bapak bisa bantu saya,” tanya max pelan, doni menatap pria sangar bertato didepannya ini, kini max seperti ketakutan.

"Baik, saya akan pertimbangkan, tapi tergantung apa yang ingin anda sampaikan,” ucap doni.

"Ya pak saya mengincar mobil tersebut,” ucap max.

"Mengincar mobil atau pengemudinya,” kejar doni.

"Ya kan sama, sekalian kan, mobil dan pengemudinya,” jawab max.

"Beda, karena pengemudi mobil itu bukan pengemudi yang seharusnya,” ucap doni.

"Apa..” max terkejut, max melihat pengacaranya menatap dirinya sambil menelpon seseorang, max menjadi gugup.

"Jadi anda mengincar pengemudinya, namun anda tidak tahu kalau orang yang di mobil bukan pengemudinya,” tanya doni lagi.

Max menoleh ke pengacaranya, “sudah pak saya tak akan bicara lagi, saya berhak gak menjawab kan,” ucap max sengaja mengencangkan suaranya, max tahu dengan siapa pengacara itu berbincang.

Pengacara tadi kemudian masuk kembali, “apa sudah selesai pemeriksaannya pak,” tanya pengacara itu pada doni.

Doni menatap tajam wajah max, sinar mata max seperti ketakutan, "sudah cukup, sersan bawa kembali orang ini ke sel,” seorang sersan muda membawa max ke sel, pengacara itu juga pergi meninggalkan kantor doni.

“Pak apakah pertanyaan terakhir, soal video kecelakaan di masukkan dalam transkrip juga,” tanya sersan irfan.

“Tak usah itu saya hanya ingin melihat reaksinya aja, nanti aja ketika kasus truk ini terungkap, tolong awasi tersangka baik-baik, saya kuatir ada sesuatu dengannya,” ucap doni.

Doni masuk keruangannya, doni memikirkan seluruh rangkaian puzzle ini, kemudian doni mencoba menyusun ulang puzzle-puzzle itu.

Doni mengambil foto yang dia temukan di kolong meja pakdenya beberapa waktu lalu, foto ini ada di kolong meja pakde, dan orang di foto ini adalah niken dan mas andi .

Doni mengambil secarik kertas dia mulai mencoret-coret, niken adalah sekretaris mas andi saat disemarang- mas andi sebelumnya berdinas di solo-kak rina tetap tinggal di solo-menurut niken, kak rina selingkuh di solo-pakde terakhir bilang kalau dia bekerja di solo sebelum kecelakaan.

Doni terkesiap, “apa ini? pakde ada hubungan dengan semua ini?” doni tak ingin percaya, namun fakta kalau pakde punya foto mas andi dan niken membuatnya berpikir ulang.

“Aku harus bertanya dengan kak rina, ya jalan satu-satunya mengkonfirmasi kepada kak rina tentang perkataan niken,” tiba-tiba handphone doni berdering, pak sigit menyuruhnya datang ke ruangannya.

***

Rina menarik tangan niken, “ikut saya, kita perlu bicara,” niken hanya mengikuti langkah rina, entah kemana perempuan itu akan membawanya.

Niken mengernyitkan kening ketika rina naik kemobilnya, “ayo masuk,” ucap rina, niken kemudian masuk, di dalam mobil keduanya hanya terdiam.

Ternyata rina membawa niken ke sebuah pantai, kebetulan, siang menjelang sore itu, pantai sangat sepi, rina keluar dari mobil dan duduk di sebuah saung yang kosong.

“Maaf kalau saya tiba-tiba membawa mbak kesini, rasanya tempat ini cukup tepat untuk kita bicara.” ujar rina.

Niken duduk disampingnya, sesekali niken melirik ke arah rina yang sedang memandangi laut.

"Saya datang untuk menengok pak andi bu, sekaligus juga minta maaf atas perbuatan suami saya,” ucap niken lirih, rina memandang niken sesaat, lalu kembali memandang laut didepannya.

"Dari sekian banyak pria, kenapa kamu menyukai suami saya, kenapa kamu menyukai seorang pria yang sudah beristri, padahal kamu juga sudah punya suami, kenapa, saya gak mengerti,” ucap rina

Niken hanya diam, “kenapa mbak, kenapa gak dijawab pertanyaan saya, apa merasa bersalah,” tanya rina.

"Tidak!” jawab niken singkat. niken lalu berdiri.

"Tidak? hah..luar biasa,” rina berkata sinis.

"Ya tentu tidak, urusan saya menyukai pak andi itu adalah urusan pribadi saya, untuk apa saya merasa bersalah pada perasaan saya sendiri, saya gak menganggu pak andi, saya kunci perasaan saya untuk diri saya sendiri, jadi kalaupun ada yang dirugikan harusnya saya, ya kan,” ucap niken percaya diri

"Apa? jadi tragedi ini gak berarti apa-apa gitu, suami anda tewas, dan bang andi sekarang koma,” ujar rina mulai emosi mendengar ucapan niken.

"Ya itu adalah tragedi, namun seharusnya suami saya membunuh saya, bukan pak andi, karena pak andi bahkan gak tahu kalau saya mencintai dia,” ujar niken mulai sengit.

Rina menatap wajah perempuan didepannya ini.

“Tidak tahu? mbak itu foto anda sudah ada dimana-mana, foto perempuan memeluk suami orang, suami mana yang gak marah kalau melihat istrinya memeluk lelaki lain, lucu sekali anda,” ucap rina tertawa sinis.

“Pasti kalian asyik mesum, saat suami saya berdinas ke semarang belum lama ini, foto kalian berpelukan seolah tak ingin berpisah, entah dari mana kalian saat itu, apa jangan-jangan dari hotel,” ucap rina.

“PLAKKK” niken menampar pipi perempun didepannya itu.

“Kamu berani menampar saya,” emosi rina mulai meluap,

“Ya..saya berani menampar siapapun yang merendahkan orang sebaik pak andi, ibu yang kurang ajar duluan,” ucap niken menantang. rina menatap tajam wajah niken sambil memegang pipinya yang terasa perih.

Niken melotot, “kenapa! oh ya tadi ibu bilang, suami mana yang gak marah kalau melihat istrinya memeluk lelaki lain, ada ! suami yang gak bisa ngamuk pada selingkuhan istrinya, bu rina mau tahu? yaitu pak andi,” ujar niken mulai emosi.

Rina menatap niken, “apa maksud kamu,”

“Saya sekretaris pak andi, saya mendengar suatu malam, bu rina dan pak andi bicara ditelepon, saat itu pak andi sedang lembur, pak andi bicara, kamu sedang ngewe ya bun? apa ada suami yang bertanya seperti itu,” ujar niken keras.

“Apa ada istri yang gak ikut suaminya pindah, padahal dia gak berada di kota asalnya, apa ada istri seperti itu?” niken terus mencecar rina.

“Saya sebagai saksi, betapa pak andi sedang dalam keadaan yang parah, tiap hari mengurung di kantor, jam makan tak pernah keluar, setiap rapat tak pernah konsentrasi, penampilannya kusut seperti orang tak bergairah hidup, satu-satunya saat dia tertawa, ketika saya lihat dia berbincang dengan anaknya,” niken terus bicara tanpa memberi kesempatan rina membuka mulut.

Namun rina tak berniat membuka mulutnya, dia hanya mendengarkan, setiap ucapan niken, setiap kata yang terangkai dan meluncur dari mulut niken, seolah bagai balok beton menghantam seluruh sanubarinya.

Niken kemudian mulai reda emosinya

“Saya juga tak tahu, apa yang terjadi pada rumah tangga pak andi, tapi saya tidak tega melihatnya, lalu pelan-pelan saya ajak bicara, akhirnya pak andi mau curhat pada saya, dia bilang bu rina selingkuh dan dia merasa sudah tak sanggup lagi hidup bersama ibu.” Ucap niken

“Saya terus membujuk pak andi, agar jangan mengambil keputusan apapun saat sedang marah, dan syukurlah pak andi mau mendengarkan saya,” ucap niken lagi.

“Sekarang saya minta maaf atas semua yang dilakukan suami saya, percayalah bu rina, cuma bu rina yang beliau cintai, cinta saya pada pak andi itu adalah milik saya, tak pernah saya sengaja untuk menumbuhkan perasaan ini pada pak andi, tapi jangan khawatir bu, saya tak akan menganggu rumah tangga ibu dan pak andi,” ucap niken tegas.

Rina tertegun dengan ucapan niken yang seperti membangunkan hatinya, betapa besar penderitaan andi saat itu, rina terduduk menundukkan kepalanya.

“Mohon maaf, saya menampar ibu tadi, saya gak berniat seperti itu,” ucap niken

Rina diam, lalu berdiri dan beranjak pergi, dia lalu masuk ke mobilnya, dan langsung tancap gas, niken hanya memandang mobil rina pergi.

Niken pun kemudian beranjak dari tempat itu, tak lama mobil rina kembali, “ayo masuk,” ucap rina, niken memandang wajah rina, lalu masuk ke dalam mobil.

***

Pujo heran sedari pagi sejak pulang olahraga, majikannya itu tak keluar kamar, sekarang hari sudah hampir sore, “apa dia pergi tanpa sepengetahuan saya,” rasanya tak mungkin, sepatunya pun ada.

Pujo melihat ke meja makan, makanan yang tadi di beli di rumah makan padang belum disentuh oleh majikannya, “loh belum makan juga bapak,”.

Tok.Tok.Tok

“Pak..permisi..pak,” tak ada jawaban dari dalam kamar, pujo mencoba memutar handle pintu kamar frans, tidak dikunci.

Pujo melihat frans terbaring miring di ranjang, pujo membungkuk mendekati frans, “nyuwun sewu pak..bapak ndak makan,” ucap pujo sambil melihat frans, tak ada reaksi dari majikannya itu.

Pujo kemudian lebih mendekat lagi, dia melihat sesuatu, pujo segera mendorong tubuh frans hingga terlentang, mata pujo melotot, “pak..pak..”

***

BERSAMBUNG
Apa yang terjadi dengan franz, apakah mati?
Duh jadi penasaran aja ini
 
Mantap nih perdebatan emak emak skor sementara 1-0 untuk Niken. Mengenai DNA Danar yg cocok sama Andi belum dibahas Rina ke Niken. Menunggu Niken kaget mendengar kabar tsb.

Itu si Frans kenapa ya, mati, pingsan? Apa Frans sudah tahu tentang kasus video yg menyangkut si Max? Kayaknya si pengacara si Max menelepon si Frans deh atau ke si Domingus tentang info perkembangan kasus si Max? Kalau ke si Frans mungkin dia kaget lalu tiba-tiba sakit kepalanya kambuh lalu pingsan deh. Di samping itu masih ada rasa dilema ketika tahu kalau Doni yg menangani kasus Andi.

Si Frans yg lagi di atas angin eh kena dilema dengar kabar terbaru Doni lalu kasus video si max yg kesebar. Udah punya penyakit dapat kabar buruk pula wkwkwk​
 
Ini kayaknya Ending di Rina Andi bersama lagi deh kalau dari update barusan, walopun saya Tim andiNiken sekarang sih.
Doni bisa Niken jadian kaya dulu, dan max sudah terpojok posisinya, ketika udah tau dalangnya zetsu kasus ditutup karena zetsu dah tewas duluan, tapi tebakan saya Rina bakalan jujur ke doni dan niken tentang zetsu, namun sebelum itu doni dapat kabar zetsu dying atau Tewas, dan misteri pun terpecahkan, di update barusan kayaknya harapan saya dan hu @inter777 Andi Niken bakalan pudar deh
Karena zetsu tewas, rina langsung balik dan menyesali semua dan berusaha memaafkan dirinya sendiri karena sikap yang jahat dulu sama Andi dan berusaha memperbaiki diri dan lebih cinta keluarga, kalo di Niken dia akan shock kalo Danar anak dari sperm andi, tapi berhubung niken bicara gitu kalo bakalan menjauh dan hanya minta andi biayai hidup danar, then happy ending..

Ya walopun kalo nanti balik ke RinaAndi saya lega karena cinta sejati itu ada
Tapi kalo AndiNiken saya juga senang karena Niken dapat balasan sayang dari cowo yang dia suka.

Tapi apapun endingnya yang jelas buat Andi bahagia aja hu @pujangga2000
 
Horeee .. pak frans mati.... jadi gk bakalan lagi ada yang ganggu memeknya rina... heheheh .. tapi andi juga belum sembuh.... hmmm... saya curiga sama doni bakalan dapetin jackpot... hehejen
 
Bimabet
Bisa jdi itu akhir kisah rumah tangga,zetsu jgn mati dl lah biar mati di penjara aja,terlalu mudah matinya..
Ayo donk bongkar cinta segitiganya rin,biar polisi bisa cepet kelarin masalahnya biar jelas..
Mati rina di skak mat,wkkwk malu x yah masalah yg kamu lg ngewe bund ampe ke dengeran org..
ada yg pernah bilang sama saya kl mau lepas dan gada beban di hati,kita harus berani akui dosa kita dan lupakan..
Jgn pura" melupakan tanpa mengakui..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd