Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Istriku Menikah Lagi (Session 2) FINAL CHAPTER

Sebagai pembaca setia IML, kalian ingin

  • Andi dan Rina selalu bahagia, bersama selamanya

    Votes: 181 25,8%
  • Rina kembali poliandri dengan Andi dan Frans dengan cara apapun

    Votes: 235 33,5%
  • Andi poligami dengan Niken dan Rina

    Votes: 286 40,7%

  • Total voters
    702
akhirnya selsai juga 2 bab, ternyata lebih panjang dari bab-bab sebelumnya, tinggal bab epilog atau penutup, hahaha, abis juga rokok ane, mau beli lupa udah malem dah pada tutup wkwk, tinggal cek typo-typo aja ama tanda baca, baru nanti di rilis
 
akhirnya selsai juga 2 bab, ternyata lebih panjang dari bab-bab sebelumnya, tinggal bab epilog atau penutup, hahaha, abis juga rokok ane, mau beli lupa udah malem dah pada tutup wkwk, tinggal cek typo-typo aja ama tanda baca, baru nanti di rilis
Mw ...tahu suhu apa ini berita,baik atau buruk kisah ini
 
mau di update kayaknya udah sepi besok malem aja dah
 
akhirnya selsai juga 2 bab, ternyata lebih panjang dari bab-bab sebelumnya, tinggal bab epilog atau penutup, hahaha, abis juga rokok ane, mau beli lupa udah malem dah pada tutup wkwk, tinggal cek typo-typo aja ama tanda baca, baru nanti di rilis
Nih saya nungguin hu
 
Suhu udah tidur ....
Kali nih....mungkin yg coment tinggal menunggu endingnya....hu...lihat dari perdebatan seperti yang comen tinggal beberapa mungkin membayangkan prediksinya apa sesuai dengan dengan cerita suhu.
 
PERTANYAAN RINA

Kematian max membuat doni kembali menemui titik buntu, puzzle yang belum terpecahkan, fakta bahwa kecelakaan yang dialami endi adalah peristiwa yang direncanakan, saat semua sudah berada diujung, kini kembali buyar.

Melihat reaksi rina kemaren, doni menduga ada sesuatu yang telah terjadi antara pakde frans dan rina, itu alasan kenapa wajah rina pucat melihat foto frans.

Bertanya dengan niken sepertinya percuma saja, doni yakin niken pun tidak mengetahui sosok selingkuhan rina, bertanya langsung pada rina, doni merasa gak tega dalam kondisi mas andi sedang sakit seperti itu.

“Apa mungkin sosok pria yang menjadi selingkuhan kak rina adalah pakde frans,” doni mulai bertanya-tanya, doni mencoba memikirkan kemungkinan itu, tiba-tiba pintu ruangannya diketuk, doni mempersilahkan sersan joko masuk.

“Siap pak, ini rekaman cctv yang pak doni minta,” sersan joko meletakkan flash disk di meja doni, tanpa membuang waktu doni langsung mencolokan flash disk tersebut ke laptopnya.

Doni mengamati video rekaman cctv tersebut, hampir setengah jam doni tak menemukan kejadian yang menarik, namun beberapa saat kemudian dalam gambar terlihat seorang pria tinggi dengan perawakan badan agak kurus masuk ke ruang tahanan.

Dalam gambar tersebut, lelaki itu terlihat menghampiri petugas dan berbicara sesuatu, kemudian petugas jaga mempersilahkan pria itu menuju ruangan tempat membesuk tahanan, tak lama max datang ke ruangan itu.

Terlihat pria itu berbicara dengan max, doni tak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan, karena cctv ini tak memiliki audio, kemudian pria itu terlihat memberikan makanan kepada max, beberapa saat kemudian max berpelukan dengan pria itu.

“Sepertinya mereka akrab, terlihat bahwa max sangat menghormati pria yang datang membesuknya,” ucap doni dalam hati.

Doni meminta sersan joko memeriksa pria yang datang menemui max itu, sersan joko kemudian segera memeriksa catatan kejahatan yang terekam rapih di database kepolisian.

Doni mendapatkan telepon dari rumah sakit yang mengabarkan bahwa hasil pemeriksaan jenazah max telah selesai, dan dokter forensik telah menemukan penyebab kematian tersangka pemerkosaan tersebut.

Doni kemudian bersiap menuju ke rumah sakit, sebelum pergi doni meminta kepada sersan irfan untuk menghubungi informan untuk melacak pria yang membesuk max terakhir.
***

Rina saat ini berada di rumah doni, sudah hampir seminggu ini rina dan keluarganya menempati rumah ini, sedangkan, sang pemilik sendiri, tak pernah menampakan batang hidungnya di rumah ini, rina siang itu sedang menyusui nanda, sejam lalu dia baru pulang setelah menginap di rumah sakit.

Sekarang pak rudi, bobi dan akbar menunggui andi di rumah sakit, setelah menyusui nanda, rina ke meja makan, perutnya terasa lapar, kini hatinya telah lebih tenang, dan selera makannya telah kembali, rina membuka tudung saji di meja makan, ibunya memasak goreng ayam dan sayur asem, melihat goreng ayam, rina teringat pada andi suaminya, perutnya berbunyi, rina mengelus perutnya.

“Aduh sayang, kamu juga lapar ya, maafin bunda ya, belakangan ini kurang memperhatikan kamu, sehat-sehat ya nak, sebentar lagi kita pulang ke rumah, kalau ayah sudah bisa pulang, kita balik ke rumah kita ya,” ucap rina pada janin di perutnya.

Bu rudi duduk menghampiri putrinya yang sedang lahap menyantap makanannya, dia senang rina sudah kembali berselera makan, “nah gitu dong rin, makan yang banyak, kamu tuh ada 2 nyawa yang bergantung, nanda dan janin kamu, kalau kamu gak makan, coba bayangkan,” ucap ibunya.

Rina tersenyum, mulutnya penuh dengan makanan, bu rudi melihat putrinya dengan pandangan iba, beban rina sangat banyak, suaminya dituduh selingkuh, dan kini suaminya sedang terbaring tak berdaya di rumah sakit.

Bu rudi memutuskan tak ingin mencampuri urusan putrinya lebih jauh, bu rudi percaya rina bisa mengatasi masalah ini dengan caranya, dia mempercayai apapun keputusan rina.

“Nambah lagi? Ibu ambilkan ya,” tanya bu rudi, rina mengangguk “ya bu, lapar banget,” jawab rina.

Setelah makan rina merasa mengantuk, rina ingin tidur sebentar, nanti malam dia akan kembali ke rumah sakit menunggui suaminya, “bu rina masuk dulu, mau istirahat sebentar,” ucap rina sambil membereskan meja makan.

“Oh ya novi kemana bu, apa dia sudah makan?” tanya rina lagi. “sudah tadi ibu suruh novi ke pasar, ibu rencananya mau bikin bubur buat andi, kamu nanti ke rumah sakit lagi kan,” tanya ibunya, rina mengangguk, setelah membereskan meja makan rina kemudian masuk ke kamarnya.
***

Doni baru saja kembali dari rumah sakit, doni mendapat penjelasan dari dokter bahwa hasil pemeriksaan terhadap isi perut max ditemukan racun yang bersifat melumpuhkan saraf dan membuat pecah pembuluh darah.

Racun ini mengandung enzim metalloproteinase/metalloproteases yang dapat merusak komponen dasar dari membran tubuh bahkan hingga ke sel dan mengakibatkan pendarahan sistemik secara spontan, racun ini sering ditemukan dalam bisa ular.

Di kantor doni juga mendapat informasi, kalau orang yang membesuk max terakhir bernama roy, pria ini dikenal sebagai kobra.

Dari catatan kepolisian menunjukkan pria bernama roy ini, telah berapa kali ditangkap karena melakukan penganiayaan dan pembunuhan, roy dijuluki kobra karena roy dulu adalah pawang kobra, namun belakangan dia menjadi anggota geng yang ditakuti oleh lawannya.

Modus kematian max sangat relevan dengan profesi roy sebelumnya, roy sebagai pawang ular tentu mengenal racun-racun yang dimiliki ular.

Doni sendiri tak paham bagaimana cara roy memasukkan racun ke dalam makanan yang diberikannya pada max, doni yakin bahwa roy membunuh max dengan tujuan agar max bungkam mengenai siapa yang menyuruhnya mencelakakan andi.

Melihat pola seperti itu, kembali insting doni mengatakan, kalau peristiwa kecelakaan dan penyekapan andi ini bukanlah kasus kriminal biasa, doni curiga kasus ini melibatkan orang-orang penting, untuk apa max dibunuh kalau bukan untuk menutupi sesuatu.

Doni kembali melihat foto itu dan memulai mencoret-coret lagi.

Peristiwa kecelakaan-penyekapan andi, ternyata kecelakaan itu direncanakan targetnya andi bukan endi, lalu kenapa?.

Penyekapan memang rencana dari endi, motifnya karena endi marah melihat foto andi dan niken berpelukan done ini jelas, doni mencoret fakta itu.

Lalu truk menabrak endi, dan truk ini terbukti sengaja menabrak mobil yang dikendarai endi, supir truk yang asli yaitu max ternyata tidak tahu kalau targetnya keliru, berarti max ini mengincar andi. kenapa max mengincar andi?

Darimana endi mendapatkan foto andi dan niken berpelukan, kalau dilihat dari amplop, sepertinya foto-foto itu dikirim oleh seseorang, namun sidik jari yang ditemukan seluruhnya milik endi.

Apakah pengirim foto itu sama dengan orang yang merencanakan kecelakaan terhadap andi? doni kemudian melingkari tulisannya itu.

Lalu siapa orang yang mengirimkan foto itu kepada endi?

Lalu siapa yang merencanakan kecelakaan terhadap andi?

Doni yakin jika salah satu pertanyaan itu terjawab, maka semua akan menjadi terang benderang.

Lalu satu lagi mengapa pakde punya foto ini?, bahkan foto ini dimiliki oleh pakde jauh sebelum peristiwa ini terjadi, apakah pakde otak semua kejahatan ini?, lalu bagaimana dia melakukannya, doni yakin orang yang melakukan ini punya kekuasaan yang besar dan uang yang banyak.tapi apakah pakde orang seperti itu?

Kalau orang biasa tentu akan sulit menyuap supir truk gadungan, ataupun membayar preman seperti max, doni yakin max hanyalah preman bayaran, dan doni mendapat info dari informannya kalau max tergabung dengan sebuah gang besar di surabaya ini.

Meskipun gitu, doni tak bisa langsung menangkap bos geng tersebut, mereka punya pengacara yang handal jika terburu-buru mungkin saja berakibat fatal bagi kepolisian, doni tahu jika ingin membekuk bos preman itu, dia perlu bukti lebih dari ini.

Satu satunya cara tersisa,adalah membekuk roy secepatnya.
***

Di dalam kamarnya rina termenung memandang langit-langit kamar, ucapan doni kembali terngiang di benaknya, frans memiliki foto niken dan andi jauh sebelum kasus ini terjadi, “sebenarnya apa yang sedang direncanakan mas frans saat menyimpan foto ini, apakah ini semua rencana mas frans, rasanya sulit kupercaya mas frans bisa sekejam itu,”

Teringat pertemuan terakhirnya dengan frans saat di kamar apartemen, frans memaksa dirinya mengenakan lingerie, frans lalu mencumbunya dengan paksa, tak mempedulikan permohonannya untuk berhenti, rina juga merasa tak mengenal frans lagi, frans yang dia temui adalah frans yang menakutkan, dan tega mengancam suaminya jika dia tak menuruti keinginannya.

Rina kini berpikir, mungkin saja frans yang telah mengatur semua ini, tapi rina tak mengerti darimana frans bisa menemukan foto itu, padahal setau rina, frans sama sekali tak pernah bertemu dengan niken.

“Satu-satunya cara, aku harus bertanya langsung dengan frans, dia kini di kalimantan, aku harus mendengar penjelasan dia, aku akan tahu dia berbohong atau tidak,” tekad rina.

Rina kemudian mengambil hpnya dia menulis chat kepada frans.

“Selamat siang mas frans, semoga mas frans dalam keadaan sehat, sebelumnya saya mohon maaf jika chat ini nanti dianggap kurang sopan atau dirasa kurang ajar, sekaarang ini saya tengah berada di surabaya, suami saya bang andi sedang mengalami musibah, dia baru saja disekap oleh seseorang yang menyangka suami saya ada hubungan asmara dengan istrinya, namun sayangnya suaminya itu terlibat kecelakaan menggunakan mobil suami saya, menurut polisi, sebenarnya kecelakaan itu disengaja, penabrak memang mengincar suami saya, dan ternyata penabrak itu tak tahu kalau yang meninggal adalah orang lain, yang lebih anehnya dari kasus ini, polisi yang bertugas adalah adik angkat saya, dia mengatakan kalau pakdenya mempunyai foto yang sama yang dimiliki suami dari wanita yang dituduh berselingkuh dengan istrinya, ternyata belakangan pakde yang dimaksud adalah mas frans” rina mengirim chat itu, lalu mengetik chat lain.

“Saya tidak ingin menuduh mas frans ada hubungannya dengan semua kejadian ini, namun betapapun saya memikirkannya, semua kembali pada fakta, bahwa mas frans memiliki foto tersebut jauh sebelum peristiwa ini terjadi, ijinkan saya bertanya dari lubuk hati terdalam, apakah mas frans yang bertanggung jawab pada semua ini, mohon maaf mas, jika tersinggung dengan ucapan saya ini, namun saya tidak tahu lagi bagaimana cara saya percaya kalau mas frans tidak ada hubungan dengan semua ini, demikian chat saya mas, mohon maaf sekali lagi jika kata-kata saya membuat mas frans tersinggung,” kembali rina mengklik send, rina melihat kedua chatnya itu centang 1.

Rina kemudian meletakkan hpnya kembali, dia kemudian memejamkan matanya, mencoba mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.
***

Doni mendapat informasi bahwa roy buruannya terlihat di sebuah rumah di jalan xxx, rumah itu ternyata rumah istri muda roy, doni segera mengumpulkan timnya untuk rapat operasi.

Di ruangan rapat, kembali doni mengatur strategi penyergapan dan penangkapan roy, ada 8 petugas termasuk doni yang akan terlibat operasi ini.

Doni membagi tim menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok berisi 3 orang, sedangkan dua orang lagi standby di mobil untuk segera bergerak jika terjadi chaos.

Doni memutuskan operasi akan di laksanakan pada pukul 23.00, doni meminta semua anggota tim menyamakan jam mereka masing-masing, sekaligus meminta mereka menyiapkan peralatan dan mental mereka untuk operasi malam nanti.
***

Mnejelang maghrib rina terbangun, dia segera mengambil handuk untuk mandi, setelah mandi, rina kemudian memerah air ususnya untuk dikumpulkan dalam beberapa botol, setelah merasa cukup untuk malam hingga pagi, rina kemudian mengenakan pakaiannya, dilihatnya nanda sedang tengkurap di kasur bermain dengan mainannya.

Rina menggendong putrinya itu, dan membawa nanda keluar, rina menyerahkan nanda pada novi untuk di beri makan sore, novi sudah siap dengan bubur nanda dan segera menggendong nanda, novi kemudian mengajak nanda berjalan sore sambil menyuapi nanda.

Rina masuk kembali ke kamar, dia merias wajah cantiknya, rina bersiap untuk pergi ke rumah sakit menunggui andi, setelah beres rina mengambil hpnya di meja, sesaat dia memeriksa chat whatsapp di hpnya, ternyata ada balasan dari frans, rina membaca balasan frans tersebut.

“Selamat malam, kabar aku baik dek rina, terima kasih atas doanya, begitupula aku harapkan dek rina juga sehat selalu, aku juga sedang ada di jawa timur, mengenai pertanyaan dek rina sebelumnya, aku ingin dek rina sudi menemuiku di tempat aku berada sekarang, jangan khawatir aku tak akan bersikap kurang ajar pada dek rina, jika dek rina bersedia, aku merasa sangat bahagia, mungkin waktu ku sudah tak banyak lagi tersisa, ku harap dek rina bisa menemuiku di sini, aku akan menunggu kabar dek rina,”

Lalu frans mengirimkan lokasi dirinya berada, sebuah vila di kecamatan trawas daerah mojokerto, rina melihat melalui goggle, ternyata sekitar 1,5-2 jam perjalanan dari surabaya, rina berpikir sebentar, sepertinya rina pernah ke tempat itu bersama andi dalam liburan bersama kantor beberapa tahun lalu.

Rina kemudian mengirim chat balasan, “baik saya akan kesana besok,” rina merasa bahwa semua ini harus di tuntaskan segera, lebih cepat lebih baik.

Rina kemudian memasukkan hpnya ke dalam tas, dan bersiap menunggu bapak, bobi dan akbar pulang dari rumah sakit.
***

Jam 23.00 seperti yang telah direncanakan, seluruh anggota tim doni, sudah mengepung sebuah rumah, sebelumnya doni menemui pak rt setempat yang ternyata berjarak cukup jauh dari lokasi target, tim 1 dipimpin doni mengendap-endap di depan rumah, sedangkan tim 2 yang dipimpin oleh sersan joko, berputar ke belakang rumah.

Dengan komando doni, semua tim masuk menyerbu, roy yang sedang duduk di ruang tamu segera berlari sigap sambil mengambil clurit, roy melompat dari jendela di samping rumah, sekitar rumah roy yang masih terdapat semak belukar, membuat roy seperti menghilang.

Tim 2 yang dipimpin oleh sersan joko bersiaga menyusuri jalan setapak yang ada di samping rumah, tiba-tiba roy keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung menebas cluritnya ke arah sersan joko, sersan joko tergeletak bersimbah darah, anggota tim yang lain terkejut, dan segera mencari roy yang kembali menghilang.

Sebagian anggota tim mendekati sersan joko, doni berteriak memanggil anggotanya yang ada di mobil, sersan budiman yang berada di mobil tergopoh-gopoh, “cepat bawa sersan joko ke mobil, bawa segera ke rumah sakit, kamu ikut kesana,” perintah doni kepada sersan muda didepannya, kedua orang itu memapah sersan joko yang terluka, dan segera melajukan kendaraan mereka menuju rumah sakit.

“Jangan mendekat, kalau ada yang berani mendekat, gua bunuh teman lu ini,” doni berlari ke arah suara, dilihatnya roy sedang menyandera seorang polisi, anggota polisi lainnya mengarahkan senjata mereka ke roy, “cepat turunkan senjata kalian, atau gua gorok dia,” ancam roy.

Doni memberikan kode pada anggotanya untuk menurunkan senjata pelan-pelan, namun tiba-tiba doni melepaskan tembakan mengenai bahu roy, reaksi roy yang kaget membuat polisi yang disandera roy terkena sabetan clurit di tangannya, polisi itu berhasil lepas dari dekapan roy.

Roy mengaduh kesakitan, namun sepertinya dia tak kenal takut, tiba-tiba sambil teriak dia berlari menyerang petugas yang dekat dengannya, beberapa petugas melepaskan tembakan, roy tersungkur dihajar timah panas, beberapa peluru menerjang dada dan lehernya.

Roy terkapar menggelepar, matanya melotot, dari mulutnya tersembur darah segar, roy kemudian tak bergerak lagi. Doni berlari memeriksa keadaannya, doni memastikan bahwa buruannya ini sudah tewas.

Doni kemudian melihat ke arah anggotanya yang terluka, “kamu gak apa-apa,” tanya doni, “siap pak, saya gak apa-apa, hanya luka ringan,” jawab polisi tersebut memegang tangannya.

Beberapa saat kemudian, bantuan ambulans datang mengevakuasi mayat roy, doni juga masuk ke mobil dan menuju ke rumah sakit untuk melihat kondisi sersan joko sekaligus mengobati anggotanya yang terluka tadi.
***

BERSAMBUNG
 
Terakhir diubah:
PERTANYAAN RINA

Kematian max membuat doni kembali menemui titik buntu, puzzle yang belum terpecahkan, fakta bahwa kecelakaan yang dialami endi adalah peristiwa yang direncanakan, saat semua sudah berada diujung, kini kembali buyar.

Melihat reaksi rina kemaren, doni menduga ada sesuatu yang telah terjadi antara pakde frans dan rina, itu alasan kenapa wajah rina pucat melihat foto frans.

Bertanya dengan niken sepertinya percuma saja, doni yakin niken pun tidak mengetahui sosok selingkuhan rina, bertanya langsung pada rina, doni merasa gak tega dalam kondisi mas andi sedang sakit seperti itu.

“Apa mungkin sosok pria yang menjadi selingkuhan kak rina adalah pakde frans,” doni mulai bertanya-tanya, doni mencoba memikirkan kemungkinan itu, tiba-tiba pintu ruangannya diketuk, doni mempersilahkan sersan joko masuk.

“Siap pak, ini rekaman cctv yang pak doni minta,” sersan joko meletakkan flash disk di meja doni, tanpa membuang waktu doni langsung mencolokan flash disk tersebut ke laptopnya.

Doni mengamati video rekaman cctv tersebut, hampir setengah jam doni tak menemukan kejadian yang menarik, namun beberapa saat kemudian dalam gambar terlihat seorang pria tinggi dengan perawakan badan agak kurus masuk ke ruang tahanan.

Dalam gambar tersebut, lelaki itu terlihat menghampiri petugas dan berbicara sesuatu, kemudian petugas jaga mempersilahkan pria itu menuju ruangan tempat membesuk tahanan, tak lama max datang ke ruangan itu.

Terlihat pria itu berbicara dengan max, doni tak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan, karena cctv ini tak memiliki audio, kemudian pria itu terlihat memberikan makanan kepada max, beberapa saat kemudian max berpelukan dengan pria itu.

“Sepertinya mereka akrab, terlihat bahwa max sangat menghormati pria yang datang membesuknya,” ucap doni dalam hati.

Doni meminta sersan joko memeriksa pria yang datang menemui max itu, sersan joko kemudian segera memeriksa catatan kejahatan yang terekam rapih di database kepolisian.

Doni mendapatkan telepon dari rumah sakit yang mengabarkan bahwa hasil pemeriksaan jenazah max telah selesai, dan dokter forensik telah menemukan penyebab kematian tersangka pemerkosaan tersebut.

Doni kemudian bersiap menuju ke rumah sakit, sebelum pergi doni meminta kepada sersan irfan untuk menghubungi informan untuk melacak pria yang membesuk max terakhir.
***

Rina saat ini berada di rumah doni, sudah hampir seminggu ini rina dan keluarganya menempati rumah ini, sedangkan, sang pemilik sendiri, tak pernah menampakan batang hidungnya di rumah ini, rina siang itu sedang menyusui nanda, sejam lalu dia baru pulang setelah menginap di rumah sakit.

Sekarang pak rudi, bobi dan akbar menunggui andi di rumah sakit, setelah menyusui nanda, rina ke meja makan, perutnya terasa lapar, kini hatinya telah lebih tenang, dan selera makannya telah kembali, rina membuka tudung saji di meja makan, ibunya memasak goreng ayam dan sayur asem, melihat goreng ayam, rina teringat pada andi suaminya, perutnya berbunyi, rina mengelus perutnya.

“Aduh sayang, kamu juga lapar ya, maafin bunda ya, belakangan ini kurang memperhatikan kamu, sehat-sehat ya nak, sebentar lagi kita pulang ke rumah, kalau ayah sudah bisa pulang, kita balik ke rumah kita ya,” ucap rina pada janin di perutnya.

Bu rudi duduk menghampiri putrinya yang sedang lahap menyantap makanannya, dia senang rina sudah kembali berselera makan, “nah gitu dong rin, makan yang banyak, kamu tuh ada 2 nyawa yang bergantung, nanda dan janin kamu, kalau kamu gak makan, coba bayangkan,” ucap ibunya.

Rina tersenyum, mulutnya penuh dengan makanan, bu rudi melihat putrinya dengan pandangan iba, beban rina sangat banyak, suaminya dituduh selingkuh, dan kini suaminya sedang terbaring tak berdaya di rumah sakit.

Bu rudi memutuskan tak ingin mencampuri urusan putrinya lebih jauh, bu rudi percaya rina bisa mengatasi masalah ini dengan caranya, dia mempercayai apapun keputusan rina.

“Nambah lagi? Ibu ambilkan ya,” tanya bu rudi, rina mengangguk “ya bu, lapar banget,” jawab rina.

Setelah makan rina merasa mengantuk, rina ingin tidur sebentar, nanti malam dia akan kembali ke rumah sakit menunggui suaminya, “bu rina masuk dulu, mau istirahat sebentar,” ucap rina sambil membereskan meja makan.

“Oh ya novi kemana bu, apa dia sudah makan?” tanya rina lagi. “sudah tadi ibu suruh novi ke pasar, ibu rencananya mau bikin bubur buat andi, kamu nanti ke rumah sakit lagi kan,” tanya ibunya, rina mengangguk, setelah membereskan meja makan rina kemudian masuk ke kamarnya.
***

Doni baru saja kembali dari rumah sakit, doni mendapat penjelasan dari dokter bahwa hasil pemeriksaan terhadap isi perut max ditemukan racun yang bersifat melumpuhkan saraf dan membuat pecah pembuluh darah.

Racun ini mengandung enzim metalloproteinase/metalloproteases yang dapat merusak komponen dasar dari membran tubuh bahkan hingga ke sel dan mengakibatkan pendarahan sistemik secara spontan, racun ini sering ditemukan dalam bisa ular.

Di kantor doni juga mendapat informasi, kalau orang yang membesuk max terakhir bernama roy, pria ini dikenal sebagai kobra.

Dari catatan kepolisian menunjukkan pria bernama roy ini, telah berapa kali ditangkap karena melakukan penganiayaan dan pembunuhan, roy dijuluki kobra karena roy dulu adalah pawang kobra, namun belakangan dia menjadi anggota geng yang ditakuti oleh lawannya.

Modus kematian max sangat relevan dengan profesi roy sebelumnya, roy sebagai pawang ular tentu mengenal racun-racun yang dimiliki ular.

Doni sendiri tak paham bagaimana cara roy memasukkan racun ke dalam makanan yang diberikannya pada max, doni yakin bahwa roy membunuh max dengan tujuan agar max bungkam mengenai siapa yang menyuruhnya mencelakakan andi.

Melihat pola seperti itu, kembali insting doni mengatakan, kalau peristiwa kecelakaan dan penyekapan andi ini bukanlah kasus kriminal biasa, doni curiga kasus ini melibatkan orang-orang penting, untuk apa max dibunuh kalau bukan untuk menutupi sesuatu.

Doni kembali melihat foto itu dan memulai mencoret-coret lagi.

Peristiwa kecelakaan-penyekapan andi, ternyata kecelakaan itu direncanakan targetnya andi bukan endi, lalu kenapa?.

Penyekapan memang rencana dari endi, motifnya karena endi marah melihat foto andi dan niken berpelukan done ini jelas, doni mencoret fakta itu.

Lalu truk menabrak endi, dan truk ini terbukti sengaja menabrak mobil yang dikendarai endi, supir truk yang asli yaitu max ternyata tidak tahu kalau targetnya keliru, berarti max ini mengincar andi. kenapa max mengincar andi?

Darimana endi mendapatkan foto andi dan niken berpelukan, kalau dilihat dari amplop, sepertinya foto-foto itu dikirim oleh seseorang, namun sidik jari yang ditemukan seluruhnya milik endi.

Apakah pengirim foto itu sama dengan orang yang merencanakan kecelakaan terhadap andi? doni kemudian melingkari tulisannya itu.

Lalu siapa orang yang mengirimkan foto itu kepada endi?

Lalu siapa yang merencanakan kecelakaan terhadap andi?

Doni yakin jika salah satu pertanyaan itu terjawab, maka semua akan menjadi terang benderang.

Lalu satu lagi mengapa pakde punya foto ini?, bahkan foto ini dimiliki oleh pakde jauh sebelum peristiwa ini terjadi, apakah pakde otak semua kejahatan ini?, lalu bagaimana dia melakukannya, doni yakin orang yang melakukan ini punya kekuasaan yang besar dan uang yang banyak.tapi apakah pakde orang seperti itu?

Kalau orang biasa tentu akan sulit menyuap supir truk gadungan, ataupun membayar preman seperti max, doni yakin max hanyalah preman bayaran, dan doni mendapat info dari informannya kalau max tergabung dengan sebuah gang besar di surabaya ini.

Meskipun gitu, doni tak bisa langsung menangkap bos geng tersebut, mereka punya pengacara yang handal jika terburu-buru mungkin saja berakibat fatal bagi kepolisian, doni tahu jika ingin membekuk bos preman itu, dia perlu bukti lebih dari ini.

Satu satunya cara tersisa,adalah membekuk roy secepatnya.
***

Di dalam kamarnya rina termenung memandang langit-langit kamar, ucapan doni kembali terngiang di benaknya, frans memiliki foto niken dan andi jauh sebelum kasus ini terjadi, “sebenarnya apa yang sedang direncanakan mas frans saat menyimpan foto ini, apakah ini semua rencana mas frans, rasanya sulit kupercaya mas frans bisa sekejam itu,”

Teringat pertemuan terakhirnya dengan frans saat di kamar apartemen, frans memaksa dirinya mengenakan lingerie, frans lalu mencumbunya dengan paksa, tak mempedulikan permohonannya untuk berhenti, rina juga merasa tak mengenal frans lagi, frans yang dia temui adalah frans yang menakutkan, dan tega mengancam suaminya jika dia tak menuruti keinginannya.

Rina kini berpikir, mungkin saja frans yang telah mengatur semua ini, tapi rina tak mengerti darimana frans bisa menemukan foto itu, padahal setau rina, frans sama sekali tak pernah bertemu dengan niken.

“Satu-satunya cara, aku harus bertanya langsung dengan frans, dia kini di kalimantan, aku harus mendengar penjelasan dia, aku akan tahu dia berbohong atau tidak,” tekad rina.

Rina kemudian mengambil hpnya dia menulis chat kepada frans.

“Selamat siang mas frans, semoga mas frans dalam keadaan sehat, sebelumnya saya mohon maaf jika chat ini nanti dianggap kurang sopan atau dirasa kurang ajar, sekaarang ini saya tengah berada di surabaya, suami saya bang andi sedang mengalami musibah, dia baru saja disekap oleh seseorang yang menyangka suami saya ada hubungan asmara dengan istrinya, namun sayangnya suaminya itu terlibat kecelakaan menggunakan mobil suami saya, menurut polisi, sebenarnya kecelakaan itu disengaja, penabrak memang mengincar suami saya, dan ternyata penabrak itu tak tahu kalau yang meninggal adalah orang lain, yang lebih anehnya dari kasus ini, polisi yang bertugas adalah adik angkat saya, dia mengatakan kalau pakdenya mempunyai foto yang sama yang dimiliki suami dari wanita yang dituduh berselingkuh dengan istrinya, ternyata belakangan pakde yang dimaksud adalah mas frans” rina mengirim chat itu, lalu mengetik chat lain.

“Saya tidak ingin menuduh mas frans ada hubungannya dengan semua kejadian ini, namun betapapun saya memikirkannya, semua kembali pada fakta, bahwa mas frans memiliki foto tersebut jauh sebelum peristiwa ini terjadi, ijinkan saya bertanya dari lubuk hati terdalam, apakah mas frans yang bertanggung jawab pada semua ini, mohon maaf mas, jika tersinggung dengan ucapan saya ini, namun saya tidak tahu lagi bagaimana cara saya percaya kalau mas frans tidak ada hubungan dengan semua ini, demikian chat saya mas, mohon maaf sekali lagi jika kata-kata saya membuat mas frans tersinggung,” kembali rina mengklik send, rina melihat kedua chatnya itu centang 1.

Rina kemudian meletakkan hpnya kembali, dia kemudian memejamkan matanya, mencoba mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.
***

Doni mendapat informasi bahwa roy buruannya terlihat di sebuah rumah di jalan xxx, rumah itu ternyata rumah istri muda roy, doni segera mengumpulkan timnya untuk rapat operasi.

Di ruangan rapat, kembali doni mengatur strategi penyergapan dan penangkapan roy, ada 8 petugas termasuk doni yang akan terlibat operasi ini.

Doni membagi tim menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok berisi 3 orang, sedangkan dua orang lagi standby di mobil untuk segera bergerak jika terjadi chaos.

Doni memutuskan operasi akan di laksanakan pada pukul 23.00, doni meminta semua anggota tim menyamakan jam mereka masing-masing, sekaligus meminta mereka menyiapkan peralatan dan mental mereka untuk operasi malam nanti.
***

Mnejelang maghrib rina terbangun, dia segera mengambil handuk untuk mandi, setelah mandi, rina kemudian memerah air ususnya untuk dikumpulkan dalam beberapa botol, setelah merasa cukup untuk malam hingga pagi, rina kemudian mengenakan pakaiannya, dilihatnya nanda sedang tengkurap di kasur bermain dengan mainannya.

Rina menggendong putrinya itu, dan membawa nanda keluar, rina menyerahkan nanda pada novi untuk di beri makan sore, novi sudah siap dengan bubur nanda dan segera menggendong nanda, novi kemudian mengajak nanda berjalan sore sambil menyuapi nanda.

Rina masuk kembali ke kamar, dia merias wajah cantiknya, rina bersiap untuk pergi ke rumah sakit menunggui andi, setelah beres rina mengambil hpnya di meja, sesaat dia memeriksa chat whatsapp di hpnya, ternyata ada balasan dari frans, rina membaca balasan frans tersebut.

“Selamat malam, kabar aku baik dek rina, terima kasih atas doanya, begitupula aku harapkan dek rina juga sehat selalu, aku juga sedang ada di jawa timur, mengenai pertanyaan dek rina sebelumnya, aku ingin dek rina sudi menemuiku di tempat aku berada sekarang, jangan khawatir aku tak akan bersikap kurang ajar pada dek rina, jika dek rina bersedia, aku merasa sangat bahagia, mungkin waktu ku sudah tak banyak lagi tersisa, ku harap dek rina bisa menemuiku di sini, aku akan menunggu kabar dek rina,”

Lalu frans mengirimkan lokasi dirinya berada, sebuah vila di kecamatan trawas daerah mojokerto, rina melihat melalui goggle, ternyata sekitar 1,5-2 jam perjalanan dari surabaya, rina berpikir sebentar, sepertinya rina pernah ke tempat itu bersama andi dalam liburan bersama kantor beberapa tahun lalu.

Rina kemudian mengirim chat balasan, “baik saya akan kesana besok,” rina merasa bahwa semua ini harus di tuntaskan segera, lebih cepat lebih baik.

Rina kemudian memasukkan hpnya ke dalam tas, dan bersiap menunggu bapak, bobi dan akbar pulang dari rumah sakit.
***

Jam 23.00 seperti yang telah direncanakan, seluruh anggota tim doni, sudah mengepung sebuah rumah, sebelumnya doni menemui pak rt setempat yang ternyata berjarak cukup jauh dari lokasi target, tim 1 dipimpin doni mengendap-endap di depan rumah, sedangkan tim 2 yang dipimpin oleh sersan joko, berputar ke belakang rumah.

Dengan komando doni, semua tim masuk menyerbu, roy yang sedang duduk di ruang tamu segera berlari sigap sambil mengambil clurit, roy melompat dari jendela di samping rumah, sekitar rumah roy yang masih terdapat semak belukar, membuat roy seperti menghilang.

Tim 2 yang dipimpin oleh sersan joko bersiaga menyusuri jalan setapak yang ada di samping rumah, tiba-tiba roy keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung menebas cluritnya ke arah sersan joko, sersan joko tergeletak bersimbah darah, anggota tim yang lain terkejut, dan segera mencari roy yang kembali menghilang.

Sebagian anggota tim mendekati sersan joko, doni berteriak memanggil anggotanya yang ada di mobil, sersan budiman yang berada di mobil tergopoh-gopoh, “cepat bawa sersan joko ke mobil, bawa segera ke rumah sakit, kamu ikut kesana,” perintah doni kepada sersan muda didepannya, kedua orang itu memapah sersan joko yang terluka, dan segera melajukan kendaraan mereka menuju rumah sakit.

“Jangan mendekat, kalau ada yang berani mendekat, gua bunuh teman lu ini,” doni berlari ke arah suara, dilihatnya roy sedang menyandera seorang polisi, anggota polisi lainnya mengarahkan senjata mereka ke roy, “cepat turunkan senjata kalian, atau gua gorok dia,” ancam roy.

Doni memberikan kode pada anggotanya untuk menurunkan senjata pelan-pelan, namun tiba-tiba doni melepaskan tembakan mengenai bahu roy, reaksi roy yang kaget membuat polisi yang disandera roy terkena sabetan clurit di tangannya, polisi itu berhasil lepas dari dekapan roy.

Roy mengaduh kesakitan, namun sepertinya dia tak kenal takut, tiba-tiba sambil teriak dia berlari menyerang petugas yang dekat dengannya, beberapa petugas melepaskan tembakan, roy tersungkur dihajar timah panas, beberapa peluru menerjang dada dan lehernya.

Roy terkapar menggelepar, matanya melotot, dari mulutnya tersembur darah segar, roy kemudian tak bergerak lagi. Doni berlari memeriksa keadaannya, doni memastikan bahwa buruannya ini sudah tewas.

Doni kemudian melihat ke arah anggotanya yang terluka, “kamu gak apa-apa,” tanya doni, “siap pak, saya gak apa-apa, hanya luka ringan,” jawab polisi tersebut memegang tangannya.

Beberapa saat kemudian, bantuan ambulans datang mengevakuasi mayat roy, doni juga masuk ke mobil dan menuju ke rumah sakit untuk melihat kondisi sersan joko sekaligus mengobati anggotanya yang terluka tadi.
***

BERSAMBUNG
Kegoblokan apalagi yg akan rina perbuat, perasan bakalan mati tuh si rina ditembak si frans trs si frans nya bunuh diri nembakin pistol ke kepalanya
 
Bimabet
Tuh kan nekat banget si Rina nemuin Zetsu.. Jangan bilang kalo rina dateng sendiri nanti.. Bisa di hasut itu Rina. Kacau dahh..

Tebakan saya rina bisa di sekap dan ilang tanpa kabar. Kan tau sendiri zetsu itu gimana orangnya???

Atau kemungkinan paling pahit rina diperkosa zetsu. Kan dia pergi sama Pujo. Wahh. Bisa gawat ini..


Dehh. Dehh. Ckckckc. Duh rina bneran dah. Gob*ok atau gimana sih??

Mana masih menyangkal lagi kalo zetsu itu orang baik. Padahal bukti foto dari Doni.. Keterangan Doni dan cerita niken harusnya Peka si Rina. Mana naluri sayangnya ke Andi??


Jadi kesel sama Rina.. Udah di ancem gitu waktu di apart sekarang masih aja nemuin zetsu.. Ga ada kapok kapoknya
Rinaa.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd