Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Istriku Menikah Lagi (Session 2) FINAL CHAPTER

Sebagai pembaca setia IML, kalian ingin

  • Andi dan Rina selalu bahagia, bersama selamanya

    Votes: 181 25,8%
  • Rina kembali poliandri dengan Andi dan Frans dengan cara apapun

    Votes: 235 33,5%
  • Andi poligami dengan Niken dan Rina

    Votes: 285 40,7%

  • Total voters
    701
Bimabet
season 1 belum sempat baca sudah di banned. Sayaaaang.................
 
Hohoho season 2 ini rina yang akan berusaha mempertahankan Andi
Kalau diliat2 sih gitu, andi yg skrg udah megang kendali
Tp ya gak tau ntar penulis mengarahkannya kmn, bisa jadi adanya dony itu jadi pembuka gerbang buat frans masuk lagi
 
Kalau diliat2 sih gitu, andi yg skrg udah megang kendali
Tp ya gak tau ntar penulis mengarahkannya kmn, bisa jadi adanya dony itu jadi pembuka gerbang buat frans masuk lagi
Yah yang jelas Andi gak lemah seperti season 1, apa bertahan dengan Rina atau malah dapat Niken atau ada wanita lain
 
AKBAR SAKIT


Sudah seminggu doni mengikuti kelas tentang cyber crime, doni juga mulai akrab dengan keluarga tetangga depan rumahnya, keluarga pak andi sangat harmonis, apalagi entah kenapa doni merasa akrab dengan nanda, raut wajah nanda mengingatkan doni pada seseorang yang dia lupa.

Begitu juga akbar yang memanggil doni dengan sebutan om, doni merasa amat sayang pada bocah ganteng itu, akbar mengingatkan doni pada masa kecilnya.

“Om doni, om..” suara akbar terdengar didepan rumah doni sabtu sore itu, doni yang sedang mengulang pelajaran di laptop kemudian beranjak keluar.

“Eeh anak ganteng, ada apa bang,” doni melihat akbar membawa sebuah pring yang ditutup tissue, “ini om, dari bunda, brownies,” akbar menyerahkan piring itu ke doni.

“Ya ampun, uhh kayaknya enak banget nih bang.” doni membuka tisue yang menutup kue, “makasih ya bang, bilangin terimakasih buat bunda ama ayah,” ucap doni.

Rumah Andi

“Bun, kata om doni terima kasih,” ucap akbar setelah mengantarkan brownies ke doni, rina hanya tersenyum, dia sedang sibuk membereskan pakaian suaminya, andi mendapat tugas ke semarang senin besok.

“Bun, jangan lupa jas ayah bawa yang item aja ya, gak usah terlalu banyak kan cuma seminggu,” ucap andi membantu rina, sejujurnya hati rina was-was, karena andi akan ke semarang, apalagi dia tau niken ada disana, namun rina percaya kalau suaminya tak akan selingkuh dengan niken.

Sepertinya andi membaca kekhawatiran istrinya itu, dia menghampiri rina, di genggamnya jemari istrinya, “bunda jangan khawatir ya, ayah dan niken gada hubungan apa-apa,” ucap andi.

“Ayah nanti ketemu dia?, maksud bunda kan dia baru melahirkan, apakah ayah berencana bertemu dia?” bahkan rina tak mau menyebut nama niken.

“Ya paling silaturahmi aja bun, kenapa sih, bunda percaya kan ama ayah,” ucap andi mengelus pipi istrinya, rina menatap andi, kemudian mengangguk, ”bunda percaya ayah,”


***

Esoknya hari minggu, andi diantar rina ke bandara, akbar juga ikut mengantar ayahnya, pesawat garuda yang akan ditumpangi andi, menurut jadwal akan terbang pukul 16.50, andi melihat jam tangan, “masih sekitar 1 jam lagi,”

Sesaat sebelum cek in, andi berpamitan pada istri dan anaknya, “Abang bantuin bunda yah, jangan main ps terus, ayah berangkat ya nak,” andi berpamitan pada putranya, di peluknya akbar.

“Bun, ayah berangkat dulu ya sayang, bapak ama ibu nanti jadi tinggal dirumah kan,” ucap andi di lobby terminal 3 keberangkatan bandara soetta, “kata bapak ada rapat warga malam ini, mungkin besok pagi baru datang ke rumah,” kata rina.

“Ya sudah, di rumah kan ada novi pengasuh nanda, eh ya bunda gak curiga lagi kan sama ayah,” tanya andi, “gak sayang, sekarang bunda udah tenang kok, kan ayah cuma sayang ama bunda,” jawab rina tersenyum manis.

“Nah gitu dong, ya udah ayah masuk dulu ya, hati-hati di rumah ya bun,” ucap andi kemudian mengecup kening istrinya, lalu mencium pipi akbar, “Hati-hati yah, da da ayah,” rina dan akbar melambaikan tangan pada andi.

Rina memandangi suaminya menghilang di balik pintu keberangkatan, rina merasa situasi ini seperti de javu baginya, tiba-tiba dia merasa khawatir, dia takut peristiwa frans terjadi lagi.

“Ya Tuhan selamatkan suamiku dalam perjalanannya, jangan biarkan semua terulang lagi padaku, aku tak sanggup jika mengalami lagi,” rina berdoa dalam hati, kini dia merasa benar-benar resah, pikiran buruk mulai merebak di hatinya.

Sepanjang perjalanan pulang dari bandara, rina terus berdoa agar suaminya tiba di semarang dengan selamat, diliriknya akbar yang sedang duduk disamping, rina heran anak ini kok diam saja.

“Bang, kok diem aja,” tanya rina, “kamu udah kangen ama ayah?” lanjut rina, namun akbar hanya diam, mukanya terlihat pucat, rina kemudain meminggirkan mobilnya.

“Kamu sakit sayang?” tanya rina, di rabanya dahi akbar, hangat terasa olehnya, akbar sedikit keringatan.

“Aduh kamu demam lagi sayang,” rina kemudian mampir ke sebuah apotik untuk membeli penurun panas, tadinya rina ingin langsung ke dokter langganan, namun rina kemudian ingat praktek dokter tutup pada hari minggu.

Rina membeli penurun panas, vitamin, dan alat test pack, sudah seminggu rina telat haid, dia curiga dirinya hamil, namun rina tidak mengalami hal-hal seperti lelah atau pusing seperti kehamilan sebelumnya.

Rina tiba di rumah menjelang maghrib, peluh di tubuh akbar semakin banyak membuat bajunya basah, rina memapah akbar ke kamar.

“Loh, abang kenapa bu,” tanya novi pengasuh nanda, “demam kayaknya, nov kamu tolong ambilkan air dingin untuk kompres abang ya,”, “baik bu,” novi segera ke belakang.

Akbar berbaring lemah, dia memegang perutnya, “kamu sakit perut sayang,” tanya rina, “mungkin gara-gara kemaren sore tuh, kamu beli pentol ya, kamu kan gak biasa makan pedes,” rina kemudian memberikan penurun panas kepada akbar, sekaligus juga mengkompress kening akbar.

***

“Nanda tidur jam berapa nov,” tanya rina pada novi yang membantu di dapur, “Belum lama ibu datang, nanda abis minum susu langsung tidur,” jawab novi.

“Abang sakit ya bu,” tanya novi, “Ya kayaknya dia sakit perut, mungkin gara-gara jajan pentol pedes itu nov, barusan sudah saya kasih obat,” jawab rina.

Setelah makanan siap, rina masuk kembali ke kamar akbar mengajak putranya itu makan, tubuh akbar semakin berkeringat, akbar menangis, perutnya terasa sakit, “aduh kok panas kamu makin tinggi aja sayang,”

“Assalamualaikum,” sepertinya suara doni mengucapkan salam, “Walaikumsalam,” jawab novi, novi keluar dari kamar akbar menghampiri doni.

“Ini saya pulangin piring mbak, kemaren si abang kasih brownies,” doni menyerahkan piring itu ke novi,

“Novi..,” doni dan novi kaget mendengar teriakan rina, mereka berdua bergegas masuk ke kamar akbar.

“Nov tolong ambilin jaket si abang ya, saya mau bawa ke rumah sakit,” ujar rina, dia sedikit panik melihat kondisi akbar.

“Abang kenapa kak,” tanya doni, melihat kondisi akbar yang menangis kesakitan memegang perut, seketika doni yakin apa yang terjadi.

“Sebentar, kakak ambil kunci mobil cepet, ayo aku antar ke rumah sakit,” tiba-tiba doni menggeser tubuh rina, dan menggendong akbar.

“Tapi don,” ucap rina bertambah panik, “cepetan kak, ini abang kena usus buntu, musti segera di bawa ke rumah sakit.”

Rina terpaku mendengar ucapan doni, “Ayo cepetan kak, ambil kunci mobil” teriak doni, “ya iya” rina segera berlari keluar.

“Kakak duduk dibelakang aja, jagain abang, biar aku yang nyupir,” ucap doni, segera doni melajukan mobil dengan cepat.

Sesampai di IGD, doni segera menggendong akbar dan berlari cepat masuk ke ruangan IGD, rina tergopoh-gopoh mengimbangi doni.

Dokter dan perawat dengan sigap memeriksa kondisi akbar, tepat seperti dugaan doni, akbar terkena usus buntu, perawat segera menyiapkan ruang operasi.

Rina memberikan kartu asuransi kepada doni untuk mengurus semua administrasi yang diperlukan

Tak lama dua orang perawat pria dan seorang perawat wanita bergegas mendorong akbar yang terus menangis kesakitan ke ruangan operasi, rina mengikuti para perawat tersebut sambil menghibur putranya.

***
BERSAMBUNG
 
Terakhir diubah:
semoga menikmati updatenya
 
kalo nyampe 31 kita update lagi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd