Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Istriku Menikah Lagi (Session 2) FINAL CHAPTER

Sebagai pembaca setia IML, kalian ingin

  • Andi dan Rina selalu bahagia, bersama selamanya

    Votes: 181 25,8%
  • Rina kembali poliandri dengan Andi dan Frans dengan cara apapun

    Votes: 235 33,5%
  • Andi poligami dengan Niken dan Rina

    Votes: 286 40,7%

  • Total voters
    702
Bimabet
Buat Hu @pujangga2000 Selamat Tahun Baru 2021 Semoga Sehat Sekeluarga

DAMN... Cool words, I love that...!
For my brother @Samparono_Kayo ... ntar cek di paypal ada hadiah kecil buat si dedek imut!!


Buat Hu @pujangga2000 cerita karyamu sungguh kerennn
Wow sudah saya Cek... Banyak Banget BiG-B.. Aku Sekeluarga selalu sayang BiG-B semoga selalu di lindungi Tuhan..:genit:

Hahah si masbro @ELEONORAPEDRON , jadi malu saya ! :Peace:
Ane juga kirimin cek ye! buat si dedek gemesin sama maminya!
Makasih My Friend, Selamat Tahun Baru 2021 , Semoga Lancar Rezekinya :genit:
 
Terakhir diubah:
Selalu sehat semua, semoga tahun berikutnya lebih baik lagi, selamat tahun baru buat semua penggemar IML
 
Mununggu page ganjil siapa tahu ada update di hari pertama tahun ini hehehe
 
sepi pada tahun baru
 
Bimabet
KANGEN


“Nov, tolong mandiin dinda ya, kita mau ke bandara, hari ini ayahnya pulang, saya juga mau siap-siap dulu,” ujar rina pagi itu sepulang dari menunggu akbar di rumah sakit.

“Assalamualaikum..” terdengar suara doni memberi salam, novi membukakan pintu gerbang.

“Masuk mas don,” tadi rina menyuruh novi membukakan pintu.

“Gak usah mbak, saya cuma mau pulangin piring ini, takut lupa,” tolak doni.

“Sini masuk don, kamu udah sarapan belum? kakak tadi beli lontong sayur dalam perjalanan dari rumah sakit,” rina muncul di depan pintu sambil menggendong nanda.

“Wah boleh deh hehehe,” doni kemudian masuk ke rumah, dia mengambil nanda dari gendongan rina.

“Si cantik ini belom mandi ya, hihhh,” doni mencium gemas, nanda terkekeh geli.

“Belum om, nanda baru selesai makan buburnya,” jawab novi.

Doni duduk di lantai bersender di sofa tamu, dia menimang-nimang nanda, mengajaknya bercanda, sesekali doni menciumi perut nanda, hingga membuat tawa renyah nanda kembali terdengar, Hp doni berbunyi, doni menjawab panggilan itu “siap pak, ya nanti saya kesana pak, siap pak,” kemudian doni meletakkan hpnya di meja ruang tamu.

“Om udah mau pulang nih, entah kapan kita ketemu lagi, pasti om akan kangen banget sama nanda, sama abang juga sama semuanya,” ucap doni pada nanda.

“Don, kamu mau makan disana, apa di meja makan, nih lontongnya,” ucap rina.

“Disana aja kak, sebentar,” doni kemudian menggendong nanda dan menyerahkan pada novi, nanda menangis , masih ingin digendong doni, “ya ampunn..kamu kangen ayah kamu ya,” ucap doni kembali menggendong nanda.

“Dah sini ama bunda ya, om mau sarapan dulu,” rina menggendong nanda, di gendongan bundanya nanda diam, lalu rina meletakkan nanda kembali di karpetnya, nanda punya karpet bermain, kini nanda asik bermain dengan mainannya disana.

Rina meletakkan segelas teh hangat di depan doni yang sedang lahap makan lontong sayur.

“Wuihh enak nih kak, mantap,” ucap doni, keakraban mereka bagaikan kakak dan adiknya, sudah tak ada lagi kecanggungan akibat peristiwa sebelumnya.

“Mas andi, naik pesawat jam berapa kak dari semarang?,” tanya doni.

“Jam 11.20 katanya sih,” jawab rina, doni mengangguk-angguk.

“Kamu mau sekalian berangkat ke bandara?, ayo bareng kakak aja,” ajak rina.

“Pesawat saya jam 3 siang kak, kalo ikut kakak keburu bosen nunggu ntar, lagian saya mau ke rumah sakit pamitan ama abang, oh ya gimana keadaan abang kak,” tanya doni lagi.

“Semalam kata perawat sih sudah bagus perkembangannya,mungkin senin bisa pulang,” jawab rina.

“Syukurlah kak, oh ya sekalian saya mau pamit kak, terima kasih atas kebaikan hati kakak, mas andi, novi juga, saya merasa punya keluarga di jakarta ini,” ucap doni kemudian.

“Kapan-kapan ke jakarta lagi, jangan lupa mampir loh, awas kalau gak,” ancam rina bergurau.

“Tentu kak, ini kan rumah kakak saya, baiklah, saya mohon pamit, tolong maafin kalau ada yang kurang berkenan ya kak,” doni kemudian pamit.

Doni kemudian keluar dari pintu depan,tiba-tiba sebuah hp berbunyi, “itu hp doni kayaknya,” rina kemudian mengambil hp doni yang tergeletak diatas meja ruang tamu, rina melihat nama pakde memanggil, baru saja rina akan jawab panggilan itu, doni muncul kembali.

“Ehh, hp saya ketinggalan,” ucap doni, rina menyerahkan hp tersebut, doni kemudian menjawab panggilan sambil berjalan keluar, doni melambaikan tangan ke rina, “halo pakde, ohh ya pakde....,”

“Dasar si doni, masih muda sudah pelupa,” rina tersenyum, “nov nanti kamu mandiin nanda ya, kita ke bandara jemput bapak, sekarang baru jam setengah 9, jam 11 aja kita berangkat. Ibu mau istirahat dulu sebentar,” ucap rina ke novi.

“Ya bu,” ujar novi.


“Gak usah dijemput pakde, nanti ada teman doni yang jemput, lagian pakde kan, harus ke gym juga,” doni sedang berbicara dengan frans di telepon.

“Nanti jam 3 pakde, oh ya pakde sehat kan,” lanjut doni, “ohh syukurkah pakde, oke sampai jumpa di surabaya pakde,” doni menutup teleponnya, kemudian doni masuk kamar ingin membereskan pakaiannya, rencanananya dia akan ke rumah sakit dulu menengok akbar.



***

“Bun, ayah udah di dalam pesawat nih, bunda dimana,” andi menelpon rina, rina memberitahukan bahwa dia sedang dalam perjalanan ke bandara bersama nanda, “ohh nanda ikut juga, oke deh nih aku matiin hp dulu bun, pesawat udah mau take off,” andi kemudian mematikan hpnya.

Sepanjang perjalanan, andi teringat kembali sikap niken, terngiang kembali ucapan niken tadi, “Pak, saya gak peduli perasaan bapak pada saya, namun saya sekarang sudah tak mampu lagi menahan perasaan ini, saya mencintai bapak, sungguh amat mencintai bapak,”.

Andi bingung dengan sikap niken yang tiba-tiba seperti itu, “kenapa si niken jadi melankolis seperti itu, bukankah dulu dia yang bilang hanya sekedar seks, kenapa sekarang tiba-tiba dia bilang jatuh cinta?, ada apa dengannya,”

“Sudah 10 bulan kita gak pernah kontak-kontakan, tapi sekarang dia bilang seperti itu, sungguh aneh, ada apa sebenarnya, apa pengaruh bayi membuat dia menjadi seperti itu, apa jangan-jangan...” andi kemudian menghitung sesuatu, “ahh gila gak mungkin lah..” lamunan andi terhenti ketika seorang pramugari garuda menawarkan minuman padanya.

1 jam berlalu, pramugari menginformasikan bahwa sesaat lagi pesawat akan mendarat di bandara soekarno hatta, andi memandang ke luar jendela, di bawah sana dia melihat beberapa perahu atau kapal sedang berlayar di teluk jakarta, pesawat meliuk berputar mencari posisi untuk mendarat.

***

Setelah mengambil bagasinya, andi berjalan ke luar, dia celingak celinguk, lalu kemudian tersenyum ketika dilihatnya rina melambaikan tangan ke arahnya, andi menghampiri rina.

Nanda sepertinya menyadari ayahnya datang, dia bergerak gerak di gendongan novi, andi kemudian menggendong nanda, nanda menangis, sepertinya nanda kangen sekali dengan ayahnya.

Andi mendekap dan menciumi nanda, sebentar kemudian nanda berhenti menangis, bola matanya melihat-lihat wajah ayahnya, “cantik ayah kangen banget ya, sama ayah juga kangen.” andi menciumi nanda kembali, nanda mulai tertawa tawa.

“Hmm, nanda doang tuh nov yang diciumin, bundanya mah dicuekin,” canda rina, novi menutup mulutnya tersenyum-senyum.

“Eh ini juga cantik ayah kok, pasti dong kangen banget ayah ama bunda,” sambil menggendong nanda, andi memeluk rina.

“Ayah laper kan, kita makan diluar aja ya, nanti malam aja bunda masak, soalnya semalam bunda nungguin akbar, jadi gak sempat masak,” ujar rina sambil mengemudikan mobil.

“Ya, ayah laper banget, makan dulu aja ya, nanti abis makan kita ke rumah sakit, ayah mau ketemu abang,” ucap andi yang duduk disebelah sambil memangku nanda.


***

Mobil yang dikendarai rina tiba di rumah sakit tempat akbar di rawat, karena akbar di rawat di ruangan VIP, maka nanda diperbolehkan masuk ke ruang perawatan,.

Andi bersalaman dengan kedua mertuanya, andi kemudian menghampiri akbar yang sekarang sudah boleh turun dari bed,.

“Ayah..” akbar memeluk ayahnya sambil menangis, terlihat jelas akbar begitu merindukan ayahnya.

“Abang sudah sehat, kata bunda besok abang bisa pulang, besok kita pulang ya nak,” ujar andi yang juga menitikkan air mata.

“Pak, bu, maaf ya merepotkan ibu dan bapak,” ucap andi pada mertuanya.

“Gak merepotkan kok ndi, oh ya rin, biar ibu aja yang nunggu malam nanti, kamu besok aja kesini, sekalian urus kepulangan abang,” ucap bu rudi.

“Loh emangnya ibu gak lelah,” tanya rina.

“Gak dong, lagian kan andi baru pulang, dia pasti kangen ama kamu,” ucap ibu rudi sambil mengedipkan mata ke putrinya, rina tertawa melihat sikap ibunya.

“Gak usah bu, biar nanti malam, saya dan rina yang nunggu abang,” ucap andi sungkan.

“Sudah biar bapak dan ibu saja nunggu akbar malam ini, kamu dan istrimu biar kangen-kangenan dulu, ya kan bu,?’ pak rudi melihat ke istrinya, yang dibalas dengan jempol, mereka kemudian tertawa, abang yang gak mengerti apa yang mereka bicarakan hanya bengong.

“Oh ya bu ini tadi saya belikan makan siang untuk bapak dan ibu, kita tadi dari bandara langsung makan dulu,” rina menyerahkan bungkusan makanan ke ibunya.

Andi menghampiri akbar sambil menggendong nanda, kedua ayah dan anak itu saling melepas rindu, akbar bercerita kalau om doni tadi datang membawa mainan robot-robotan, akbar juga bercerita tentang operasinya, andi mendengarkan dengan penuh kasih sayang.


***



BERSAMBUNG
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd