Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Istriku Menikah Lagi (Session 2) FINAL CHAPTER

Sebagai pembaca setia IML, kalian ingin

  • Andi dan Rina selalu bahagia, bersama selamanya

    Votes: 181 25,8%
  • Rina kembali poliandri dengan Andi dan Frans dengan cara apapun

    Votes: 235 33,5%
  • Andi poligami dengan Niken dan Rina

    Votes: 286 40,7%

  • Total voters
    702
Emang jauh mengawang2 hu..haha
Itu kan hanya prediksi dari saya...
Emang ancurnya ga sekaligus..cuma tetep aja ancur...mau sekaligus mau perlahan..ancur di sini titik terendah Andi,bukan ending ceritanya...

saya juga belum kebayang ancurnya nanti seperti apa..apa hanya sampe Rina direbut Frans aja...atau sampe Andi hampir mati saya ga tau...

Gimana penulis aja hu..hehe
Saya cuma ikut2an yang lain aja... ikut2an prediksi cerita selanjutnya seperti apa..bikin penasaran soalnya..haha

Berarti kemungkinan giliran andi yg akan hilang karena accident di season 2 ini yah huuu?? Hehe.. Ampun dah plot cerita yg disiapkan ts setiap chapter full of suprise... Apalagi karakter andi makin cerdas dgn dildo.. Xixi
 
ohh belum ganjil ya?
 
Emang jauh mengawang2 hu..haha
Itu kan hanya prediksi dari saya...
Emang ancurnya ga sekaligus..cuma tetep aja ancur...mau sekaligus mau perlahan..ancur di sini titik terendah Andi,bukan ending ceritanya...

saya juga belum kebayang ancurnya nanti seperti apa..apa hanya sampe Rina direbut Frans aja...atau sampe Andi hampir mati saya ga tau...

Gimana penulis aja hu..hehe
Saya cuma ikut2an yang lain aja... ikut2an prediksi cerita selanjutnya seperti apa..bikin penasaran soalnya..haha
sip gan ane sebagai penulis, seneng dengan komen-komen kaya gini, jadi semangat nulisnya
Berarti kemungkinan giliran andi yg akan hilang karena accident di season 2 ini yah huuu?? Hehe.. Ampun dah plot cerita yg disiapkan ts setiap chapter full of suprise... Apalagi karakter andi makin cerdas dgn dildo.. Xixi
full of suprise ya gan, hahaha
 
SOSOK MISTERIUS

“Besok jadi belanja bulanan bun,” tanya andi sambil membantu rina mengganti sprei yang basah kena pipis, “ho oh,” rina hanya menjawab singkat, dia ingin buru buru kembali berbaring, badannya terasa lelah, andi membawa sprei keluar, dia memasukkan seprei kotor itu ke kantong laundri.

Setelah itu andi masuk kembali ke kamar, dilihatnya rina sudah berbaring menatapnya, “dah langsung dimasukin kantong laundri yah,” tanya rina, andi mengangguk dan ikut berbaring di samping istrinya.

Rina kemudian memeluk andi, kepalanya rebah di dada suaminya itu, “besok bunda anterin ayah dulu aja ke kantor ya, besok ayah juga agak siang berangkatnya,” ucap andi membelai rambut rina.

“Bunda naik taksi aja kali ya,” ujar rina, “gak usah, nanti bunda bawa aja mobilnya, ayah pulang agak malam besok,” ucap andi.

“Ayah kapan ke surabaya,” tanya rina, “jadwal tepatnya belum tau, ya mungkin minggu-minggu ini juga kayaknya, semakin dekat pelaksanaan KTT, ayah bakalan sibuk terus,” jawab andi.

“Emangnya pelaksanaan KTT kapan yah,” tanya rina lagi, “efektifnya sih 50 hari lagi bun, ayah seneng sekali bisa jadi bagian sejarah negara kita bun, ini kan perhelatan besar negara kita, lebih dari 20 tamu super vip akan datang ke surabaya, makanya kita harus memastikan semua, baik keamanan dan fasilitas telah siap menyambut pelaksanaan itu,” jawab andi.

Rina menatap wajah andi dan tersenyum penuh kebanggaan terhadap suaminya, “bunda bangga ama ayah,” ucap rina, “apalagi sama si ronaldo ini, semakin jago goceknya hihihi,” rina mengelus kontol andi.

“He.. he.. jangan mancing-mancing ya, baru juga ganti seprei,” ucap andi, “ehh heheeh iya..iya.., aduh bunda gak sanggup deh, kalo pake itu lagi, ngilu semua,” ucap rina menghentikan elusannya.

Namun tangan andi menangkap dan meletakkan tangan rina kembali ke atas kontolnya, rina menatap suaminya.

“Barang yang sudah dipegang , tidak boleh dikembalikan,” ucap andi dengan mata garang sambil menutup tubuh rina dan dirinya dengan selimut, “gak mau ah, aaayaahh gak mau, aduhh lemes yah..hihihihi, aduuh,” jerit rina di balik selimut.
***
Endi dan niken tiba di rumah, mereka baru saja kembali dari mal, endi membelikan niken hp baru, sekaligus juga mengganti layar lcd hp niken yang pecah, danar saat itu sedang di gendong ibunya, “dari tadi danar nangis, nih baru diem, badannya agak hangat nik,” ujar ibunya.

Niken memeriksa suhu anaknya dengan tangan, “ya bu, agak hangat, sebentar,” niken mengambil termometer digital dari lemari obat, “kenapa mums,” tanya endi yang baru keluar dari kamar mandi, “itu danar badannya demam,” jawab niken, lalu menghampiri danar yang sedang di gendong ibunya.

Niken kemudian menggendong danar, “paps tolongin taruh termometernya di ketiak danar,” endi segera bergegas melakukan apa yang dikatakan istrinya, beberapa saat kemudian termometer itu berbunyi, endi melihat angka yang tertera di termometer.

“38 mums,” ucap endi, “ya udah paps kita bawa ke rumah sakit ya,” niken mulai panik, “oke mum, paps siapin mobil ya,” ujar endi.

“Bu tolong gendong sebentar, niken mau siapin perabotan danar,” niken menyerahkan danar ke ibunya, lalu mengambil tas perlengkapan danar.

“Mungkin panas karena pengen pinter nik, apa gak sebaiknya di kasih obat penurun panas aja.” Tanya ibunya.

“Kalau bayi dibawah 3 bulan mengalami demam, harus segera dibawa ke dokter bu, itu ucapan dokter saat imunisasi tempo hari, karena bayi dibawah itu sistem imunnya belum sempurna,” ucap niken.

“Ohh ya sudah ibu ikut ya,” ucap ibunya, niken menganguk.

Setelah menyelimuti danar, niken membawa tas danar, sedangkan ibunya menggendong danar, mereka bergegas menuju mobil yang telah siap di depan rumah, setelah semua masuk ke mobil, endi langsung tancap gas menuju rumah sakit.
***
Sampai di ruang IGD, danar langsung ditangani dokter, niken merasa iba melihat danar menangis keras saat perawat mengambil darahnya, setelah selesai diambil darahnya, danar langsung digendong niken, niken berusaha mendiamkan danar, niken kemudian menyusui danar di bed ruang IGD.

Satu jam kemudian dokter jaga yang bertugas memanggil endi, menurut hasil laboratorium diduga danar mengalami peneumonia ringan, dokter menyarankan agar danar di rawat di rumah sakit untuk mendapat observasi lebih lanjut, atau kalau tidak ingin di rawat, bisa melakukan observasi lanjutan dengan berobat jalan, endi lalu berdiskusi dengan istri dan mertuanya. Mereka sepakat untuk mengikuti anjuran dokter untuk dirawat.

Endi lalu mengurus administrasi, perawat kemudian memasang infus di tangan danar, kembali danar menangis keras saat perawat memasang infusnya, niken menitikkan air mata melihat danar menderita, niken terus membujuk putranya itu, akhirnya infus terpasang, ada semacam penyangga di tangan danar agar infus tidak terlepas.

Tak lama kemudian niken duduk di kursi roda sambil menggendong danar, perawat mendorong niken menuju ke ruang perawatan, endi dan mertuanya mengikuti dari belakang, danar di rawat di ruang perawatan vip, ruangannya cukup besar, di ruangan tersebut ada sofa bed untuk penunggu pasien beristirahat.

“Paps anterin ibu pulang dih, kasian ibu,” ucap niken yang sedang menyusui danar.

“Ibu disini aja gak apa-apa, kan ada sofa bed, ibu bisa tidur disana,” ucap ibunya, “kamu pulang aja di, besok kan kamu kerja, kata niken besok ada rapat pagi,” ucap ibu niken kemudian.

“Ya paps, lebih baik paps pulang aja, besok aja pulang kerja kesini lagi,” timpal niken, endi mengangguk, dia sendiri cemas dengan kondisi danar, namun endi pagi besok juga ada rapat penting di kantor, “ya sudah, agak maleman aku pulang,” ucap endi.
***

“Yah, apa ntar malem pulang kerja, bunda jemput aja,” tanya rina saat menurunkan andi di depan kantornya.

“Gak usah bun, malah bikin capek macet-macetan, gampang ayah ntar pulang naik taksi, atau ikut ama temen,” tolak andi.

“Oke deh, bunda berangkat dulu ya,” ucap rina, “hati-hati bun” ucap andi melambaikan tangan.

Didalam mobil, rina tersenyum-senyum sendiri, suaminya itu sangat memanjakan dirinya, suaminya tak pernah mengizinkan rina menaiki kendaraan umum, kecuali memang mobil dipakai oleh andi keluar kota, selama mobil ada, andi lebih memilih dirinya yang naik kendaraan umum, entah apa alasannya, tapi bagi rina, sedikit perlakuan posesif seperti itu, sudah membuatnya senang, rina merasa menjadi sesuatu berharga milik andi.

Rina memarkirkan kendaraannya di hypermarket langganannya, kemudian memasuki area tempat belanja, rina mengambil trolly dorong, biasanya kalau abang ikut, dia suka mengambil troli yang berbentuk mobilan, tadi pagi abang video call saat sedang mandi di sungai, terlihat putranya itu sangat gembira bermain di kampung.

Rina mengeluarkan catatan belanjanya, dia menyusuri lorong demi lorong hypermart tersebut, rina sudah hapal dimana letak-letak barang yang ingin dia beli, sebentar saja trollinya semakin banyak terisi barang-barang sesuai catatannya, setiap barang yang sudah masuk trolinya di coret dari catatan.

Rina kini sedang memilih pembalut untuk novi, dia lupa apa merek atau jenis pembalut yang biasa di pakai novi, rina kemudian mengambil hp dari tasnya, dia lalu mengirimkan chat kepada novi bertanya mengenai hal itu, namun beberapa saat dia menunggu, tak ada balasan dari novi, rina kemudian menelpon novi, saat nada dering mulai terdengar, rina merasa ada seseorang yang memperhatikannya, rina melihat ke arah orang tersebut, orang tersebut berdiri tidak terlalu jauh dari rina.

Rina terkesiap, jantungnya seolah berhenti, walaupun orang tersebut menggunakan topi, namun raut wajah orang tersebut sangat dia kenali.

“Mas frans,” rina menggumam dalam hati, rina terpaku di tempatnya berdiri, suara novi ditelpon terdengar, “halo halo bu,”

“Nanti saya telepon lagi nov,” rina terus memperhatikan orang yang juga menatap dirinya itu.

“Permisi bu, maaf,” rina menoleh ketika mendengar suara seseorang di belakangnya, ternyata petugas toko sedang membawa stok barang, langkahnya terhalang oleh rina.

“Ya, maaf mbak,” rina sedikit minggir, petugas toko itu berjalan melewatinya, rina kembali melihat ke orang misterius yang memperhatikannnya tadi, orang tersebut sudah tak ada.

Rina kemudian bergegas mencari keberadaan orang misterius tadi, lorong demi lorong dia perhatikan, namun orang misterius tadi seolah lenyap ditelan bumi.

Rina kemudian bertanya pada seorang gadis petugas toko yang sedang menyusun barang, namun gadis itu tak memperhatikan sosok yang dimaksud rina.

Rina kemudian berpikir apakah dirinya berhalusinasi, tiba-tiba rina melihat seseorang mengenakan topi berjalan di depannya, sontak rina mengejar orang tersebut, rina menepuk pundak orang tersebut.

“Mas, maaf,” orang tersebut menoleh, “ya mbak, ada apa,”, ternyata bukan wajah yang dia cari.

“Maaf mas, saya pikir teman saya,” rina salah tingkah, orang tersebut melihat ke rina dengan bibir manyun, kemudian berlalu pergi.

Rina memijat keningnya, “mungkin aku berhalusinasi, aduh apa-apan sih ini,” rina kemudian kembali ke trolinya.

Ada 2 troli penuh belanjaan rina, seorang petugas toko membantu membawakan ke mobil rina, petugas tersebut juga membantu meletakkan barang belanjaan tadi ke bagasi belakang, rina memberikan selembar 20 ribuan sebagai uang tip pada petugas toko tersebut.

Rina memasuki mobilnya, rina melihat ada sebuah amplop yang terjepit di wiper mobilnya, rina kemudian turun mengambil amplop tersebut, di sampulnya ada tulisan cetak komputer “BUKA DAN BACA PLEASE”, rina masuk kemobilnya lagi.

Baru saja dia ingin membuka amplop tersebut, hpnya berbunyi, ada panggilan video dari bapaknya, rina memasukkan amplop tersebut ke tasnya, lalu dia menjawab panggilan video tersebut, dilayar hp muncul wajah akbar yang ceria sedang bermain dekat sawah, ada radit juga disampingnya, rina tersenyum dan kemudian berbicara dengan putranya tersebut.
***​

BERSAMBUNG
 
Haha... Sama ts di suruh tebak tebakan lagi.... Jadi kentang deh... :rokok kretek:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd