Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Istriku Menikah Lagi (Session 2) FINAL CHAPTER

Sebagai pembaca setia IML, kalian ingin

  • Andi dan Rina selalu bahagia, bersama selamanya

    Votes: 181 25,8%
  • Rina kembali poliandri dengan Andi dan Frans dengan cara apapun

    Votes: 235 33,5%
  • Andi poligami dengan Niken dan Rina

    Votes: 285 40,7%

  • Total voters
    701
Bimabet
Kalo menurut saya sih kalo rina kembali ke frans ngk masalah, toh membangun keluarga itu bukan hanya sex, hubungan rina dan frans itu kalo menurut gw sih cuma karena kontol berpengalaman dan memek jablay ketemu aja, sementara andi gw akui karakternya dahsyat lah apalagi semakin cerdas skrng... So kalo emang rina akan melupakan keluarganya lagi... Gw cuma minta karakter baru yg bisa membuat andi menikmati masa tuanya dgn tenang.. Ngk seperti karakter rina ataupun niken toh andi yg skrng juga bisa buat pasangannya terkencing2 wkwkw.. Tapi feeling gw mengatakan andi ini jg bakal jd seprti frans buat rumah tangga niken setelah mengetahui anaknya hasil hubungan dgn niken.. Hmmm.. Makin keruh kalo begitu..
Analisa anda syaa terima

Mungkin klo buat andi sama rina bahagia langsuung kurang enak

Karna benang merahnya andi yang buat ini semua

Dia minta jabatan tp ada give away nya istri dia sendiri


Ibaratnya ini bom waktu nya andi

Jujur
Sampe rina balik ke frans sama ewean mah ane aja yg baca ceritanya sakit banget
Kerasa kayak bini sendiri di gituin

Tapi apa mau di kata

Asalnya salah nya andi
Judulnya aja IML

Ya semua ada pada RINA&ANDI kedepannya kaya apa
Kan yg runah tangga mereka berdua

Yang memutuskan sebuah masalah awalnya mereka berdua
Jadi mereka yang brtanggung jawab


Cm keselnya baca cerita ini lebih dr sinetron

Mudah mudahan TS sehat sllu jd bisa update terus

Maksud ane next ada 3 masalah menghantui

1.Rina ke apartemen frans dan maen
2. Doni mulai menyelidiki andi dan niken
3. Andi di buat masalah oleh endi
 
Analisa anda syaa terima

Mungkin klo buat andi sama rina bahagia langsuung kurang enak

Karna benang merahnya andi yang buat ini semua

Dia minta jabatan tp ada give away nya istri dia sendiri


Ibaratnya ini bom waktu nya andi

Jujur
Sampe rina balik ke frans sama ewean mah ane aja yg baca ceritanya sakit banget
Kerasa kayak bini sendiri di gituin

Tapi apa mau di kata

Asalnya salah nya andi
Judulnya aja IML

Ya semua ada pada RINA&ANDI kedepannya kaya apa
Kan yg runah tangga mereka berdua

Yang memutuskan sebuah masalah awalnya mereka berdua
Jadi mereka yang brtanggung jawab


Cm keselnya baca cerita ini lebih dr sinetron

Mudah mudahan TS sehat sllu jd bisa update terus

Maksud ane next ada 3 masalah menghantui

1.Rina ke apartemen frans dan maen
2. Doni mulai menyelidiki andi dan niken
3. Andi di buat masalah oleh endi
Wkwkkw udah kaya emak" rempong yah baca cerita ini,bisa ampe kebawa kesel..wkwkwk keren ni suhu @pujangga tp kl mau di runut jg emg dr awalnya kan si rina emg ga puas ama permainan Andi dan dpt omongan dr temennya si dona,tapi yg di sesalkan knp pake nikah siri dan merendahkan suami gt " tetap melayani tp cm pake tangan sama mulut ..
Bertahan sm andi cm karena akbar dan ga mau di omelin ortu,,
 
Wkwkkw udah kaya emak" rempong yah baca cerita ini,bisa ampe kebawa kesel..wkwkwk keren ni suhu @pujangga tp kl mau di runut jg emg dr awalnya kan si rina emg ga puas ama permainan Andi dan dpt omongan dr temennya si dona,tapi yg di sesalkan knp pake nikah siri dan merendahkan suami gt " tetap melayani tp cm pake tangan sama mulut ..
Bertahan sm andi cm karena akbar dan ga mau di omelin ortu,,
Itulah pelacur....haaahahaa
 
Tapi melihat karakter rina yg dr IML S1 aja,dia lbh memilih sex dan ga menghargai andi si sangat mungkin berulah lagi,beda karakter sama niken yg tau itu sex dan ga memilih nikah,apalagi nnt kl frans bilang dia ilang ingatan,apa ga makin cinta tuh ke frans,kl di RL ada yg beginu mending cerai dah..wkkwkw,
Gw setuju si kl akhir nya ampe ky gt andi ksih pendamping buat nemenin masa tua
Masuk akal juga hu. Wlopun saya tim AndiRina dan berharap mereka langgeng dan saling cinta. Tapi ga menutup kemungkinan Rina bakal kehasut omongan Frans apa lagi bukti Fitnah dari woro bisa memperkuat itu. Bakalan sakit lagi Andi untuk kedua kalinya di Situasi yang sama. Sekarang kuncinya hanya di Rina. Kuat ga kira2 menahan godaan dan hasutan si Zetsu Frans? Dah gitu doang hu thinking saya.


Hu @pujangga2000 monggo di lanjut kersane jenengan duwe cerito
 
Belum jg masuk ke konflik utama yg baper udah byak :lol:

Ada satu kesalahan Andi, ngga cerita kr Rina klo dia pernah main ama Niken,.. andai dia cerita fitnah Frans bisa mental
sama Hu @dbeat RINA maupun ANDI masih memendam Rahasia, masih banyak Rahasia Rina belom terkuak oleh Andi, tapi ini menurut Ane, Andi mengabaikan masa lalu yang menyakitkan bagi Andi atau RINA
 
Belum jg masuk ke konflik utama yg baper udah byak :lol:

Ada satu kesalahan Andi, ngga cerita kr Rina klo dia pernah main ama Niken,.. andai dia cerita fitnah Frans bisa mental
Susah hu. Rina aja baca chat darii Niken segitu marahnya dan jealous ke Andi. Gimana nanti andi crita kalo Pernah "bobo" sama niken?


Semua di sini posisi kejepit hu
 
Susah hu. Rina aja baca chat darii Niken segitu marahnya dan jealous ke Andi. Gimana nanti andi crita kalo Pernah "bobo" sama niken?


Semua di sini posisi kejepit hu
leres sanget hu
 
DILEMA SEORANG ISTRI


Pagi itu, endi mengajak niken ke taman sebelah kompleks, dia merasa harus berbicara dengan istrinya di suatu tempat yang tenang, dia tak ingin mertuanya tahu apa yang akan dia dan niken bicarakan, selain itu dia juga tak ingin danar mendengar pertengkaran orang tuanya.

“Aku ingin kamu jujur, apa kamu bertemu pak andi di bandara tempo hari,” tanya endi pada istrinya, niken menatapnya.

“Jadi ini yang bikin kamu ketus padaku semalam paps,” jawab niken, “jadi kamu masih terus membahas masalah itu lagi, ya oke aku minta maaf karena gak minta izin ama kamu kebandara, puas,” ucap niken kemudian.

“Aku gak nanya kamu ke bandara apa gak, aku nanya apa kamu ketemu mantan bos kamu itu atau tidak,” nada bicara endi mulai keras, seumur perkawinan dan kenal dengan niken, baru kali ini endi bicara sekeras itu.

“Aku udah bilang gak ya gak, trus aku musti jawab apa,” niken tak kalah sengit.

“Lalu ini apa,” endi menyerahkan foto-foto yang diterimanya malam itu, niken melihat foto yang di berikan suaminya, matanya melotot melihat foto-foto itu.

“Apa kamu memata-matai aku paps, untuk apa kamu melakukan ini,“ niken mulai naik emosinya.

“Itu aku dapat dari seseorang, entah siapa dia, ada yang naruh di mobil semalam,” ucap endi, “lagipula untuk apa aku memata-mataimu, apa kamu perlu di perlakukan seperti itu,” ujar endi lagi.

“Darimana kamu dapat foto ini paps, siapa yang ngirim,” tanya niken histeris.

“Darimana, atau siapa yang ngirim itu gak terlalu penting, yang terpenting kamu telah bohong padaku, itu faktanya yang penting,” ucap endi dengan nada tinggi.

“Aku tau kita ini pasangan gila, aku juga gak masalah kamu tidur dengan bos kamu, dan kamu tau itu kan, tapi bukankah kamu bilang, kamu gak main hati? Just sex, lalu itu apa?” endi menunjuk pada foto di tangan niken.

“Apa kamu main hati, jawab aku,” ucap endi membentak, emosinya sudah tak tertahankan lagi, niken mulai menangis.

“Jangan kamu menangis, tangisan tak membuat pertanyaanku terjawab, kamu main hati kan dengan mantan bos kamu,” ucap endi gemas, namun nada suaranya mulai tercekat.

“Ya aku mencintai pak andi,” ucap niken dengan suara keras, lalu tangisannya pecah.

“Apa?, apa kamu bilang,” hati endi terasa tercabik mendengar itu air mata mulai menetes dipipinya, hati endi begitu hancur mendengar ucapan istri yang selama ini dicintainya,

“Paps aku sangat mencintai kamu paps, tak ada yang berubah, aku memang mencintai pak andi, hanya sebatas itu, tak lebih, itu tak bisa kucegah paps, perasaan itu datang dengan sendirinya, tapi demi Tuhan perasaan mums sama paps tak ada yang berubah, aku sangat mencintaimu paps, pliss,” suara niken tesendat sendat ditengah tangisannya.

“Pliss? Lalu apa yang kamu harapkan dariku... pliss? Bagaimana perasaanku nik, istri yang kucintai, berkata mencintai pria lain, bagaimana perasaanku nik, gimana aku musti bersikap... plisss?, lalu bagaimana jika kamu dalam posisiku, bagaimana,” endi sudah begitu emosional, air matanya deras keluar, endi mengusap matanya .

“Paps...maafin aku, aku sangat mencintaimu paps,” ujar niken.

“Sudahlah, sekarang kita tunda pembicaraan ini, aku mau ke surabaya, ada tugas penting dari kantor, kita bicarakan ini setelah aku pulang dari surabaya, namun yang jelas aku gak ingin menjadi pilihan bagi orang yang aku cintai,” lalu endi beranjak pergi.

“Paps...paps, plisss,” niken berkata lirih air matanya terus membanjir, dia hanya mampu menatap suaminya pergi.

Niken tak mampu beranjak menyusul suaminya, seluruh tubuhnya terguncang, niken menangis tersedu-sedu, niken tau endi begitu marah, niken sedih telah menyakiti hati suami yang dicintainya, suami yang selalu memanjakannya, suami yang selalu sigap melindunginya.

“Maafin aku paps, maafin aku..” niken semakin terisak.

Setelah emosinya mereda, niken kemudian pulang ke rumah, di depan rumah, niken melihat endi telah mengenakan tas ranselnya, niken berlari ke arah endi.

“Paps, katanya sore berangkatnya, paps,” niken mengikuti endi yang sedang meletakkan bagasinya di jok tengah.

“Aku berangkat dulu, pembicaraan kita belum selesai, sepulang dari surabaya kita musti selesaikan semua ini,” ucap endi tegas, niken hanya diam, dia lalu mengambil tangan endi untuk dicium, namun endi menepisnya.

“Paps,” ujar niken lirih, endi tak mempedulikan niken, dia masuk ke mobil dan segera melajukan mobilnya, niken hanya tertunduk, kembali air matanya mengalir.

Bu tati melihat semua itu dari balik kaca ruang tamu, “kok endi pagi sekali berangkatnya nik, kemaren dia bilang berangkat ke surabaya sore nanti,” tanya bu tati pada niken yang sudah masuk ke dalam rumah, “ohh mas endi ada urusan dulu di kantor bu,’ jawab niken.

“Kamu ama endi baik-baik saja kan nik,” ucap bu tati, “baik, emang kenapa gak baik, udah ah bu, niken mau mandi,” ujar niken lalu masuk ke kamarnya.

Bu tati hanya diam tak ingin mengejar niken, namun dia tau ada sesuatu yang terjadi antara endi dan niken, tapi bu tati juga mengenal watak niken, kalau dia memaksa bertanya, maka niken bisa ngamuk, bu tati kemudian masuk juga ke dalam kamarnya.

***

Siang itu setelah memerah asinya menjadi beberapa botol, rina kemudian mengganti pakaian, dia mengenakan celana panjang dan blus panjang longgar, dia kemudian berkata pada ibunya akan ke rumah teman karena ada sesuatu yang penting.

Mobil rina kemudian memasuki area parkir apartemen frans, setelah memarkirkan kendaraannya rina turun dari mobil, dia bertanya pada petugas parkir lokasi restoran, petugas tersebut memberitahu kalau restoran yang dimaksud berada di lantai dasar.

Rina masuk ke restoran, suasana resstoran siang itu tidak terlalu ramai, seorang pelayan perempuan menghampirinya, “sudah reservasi bu,” tanya pelayan tersebut, “belum mbak, saya ingin menemui teman saya,” jawab rina, “ohh ibu namanya rina,” tanya pelayan itu kemudian, “ya,” jawab rina singkat,
“baik mari ikuti saya,”

Pelayan itu membawa rina ke ruang dalam, yang ternyata ruang vip, rina berdegup jantungnya melihat sosok frans sedang berbincang dengan seseorang di dalam ruangan yang dilapisi kaca.

“Pak bon, sepertinya pak bon punya tamu su datang,” ujar dominggus, frans melihat ke arah rina, sontak frans lalu bangkit dari duduknya, dia tersenyum pada rina.

Rina menghampiri ruangan itu, hatinya semakin berdegup, dominggus membukakan pintu untuk rina, “selamat datang ibu, pak frans sudah menunggu,” ucap dominggus tersenyum, rina membalas senyumnya, lalu masuk ke ruangan tersebut, “pak frans aku pergi dulu, saya permisi ibu,” ucap dominggus kemudian meninggalkan ruangan tersebut.

***

“Silahkan duduk,” frans menarik kursi untuk rina, hati frans juga berdegup kencang melihat sosok yang dirindukan kini hadir di depannya.

“Apa kabar mah, papah rindu sekali pada mamah,” ucap frans tak mampu menahan rindunya, “mas frans plis, panggil nama saya aja, mohon maaf, kita baru pertama bertemu setelah sekian lama, saya agak risih mendengar panggilan itu,” ucap rina terus terang.

Frans merasa ucapan rina itu benar, sekian lama dia tak bertemu dengan rina, tentu saja panggilan itu menjadi risih bagi rina.

"Maaf, sudah kebiasaan, oke.. oke.. apa kabar rin,” tanya frans, “mas frans, sebenarnya apa yang mas frans inginkan, sekian lama mas menghilang tanpa kabar, lalu tiba-tiba muncul kembali,” ujar rina yang tak ingin berbasa basi.

“Papah gak menghilang mah, eh maaf saya gak menghilang rin, panjang ceritanya,” ujar frans, “saya ingin kembali hidup bersamamu rin, seperti dulu saat di solo,” lanjut frans.

“Mas, apa mas becanda dengan saya, apa mas ingin mempermainkan saya lagi,? Sekian lama saya mencoba melupakan semua kenangan pahit, sehingga akhirnya saya bisa survive, sekarang dengan gampangnya mas bilang ingin kembali seperti di solo,” ujar rina, “saya sudah hampir gila saat mas tinggalkan tanpa kabar sama sekali, saya sudah hampir hancur saat itu,” rina berkata penuh emosi.

“Maafin mas rin, mas gak pernah ninggalin kamu, mas..” ucapan frans terputus, rina memotong ucapannya.

“Lalu apa, lalu kemana, apa lagi alasan yang akan mas berikan, mas sekarang aku sudah hidup bahagia, aku sudah melupakan mas, pliss mas, lupakan aku, aku tak ingin terperosok lagi di jurang kepedihan, aku sudah bahagia sekarang bersama suamiku bang andi, pliss lupakan aku,” ucap rina mulai terisak.

Mendengar ucapan rina menyebut-nyebut andi, frans teringat dengan foto andi memeluk niken, dia merasa kesal sekali, rina begitu memuja pria tukang selingkuh itu.

“Rin dulu kamu yang meminta mas menikahi kamu, karena kamu ingin bantuanku untuk menaikkan jabatan si andi, baiklah, kalau begitu aku akan ambil jabatan andi kembali, fair kan,” frans mulai memainkan psikologis rina.

Rina terkejut mendengar ucapan frans tersebut, “aku bisa membuat andi punya jabatan, dan aku juga bisa membuat andi kehilangan semuanya, apa kamu mau taruhan?” ucap frans memainkan emosi rina.

“Mas, pliss tolong jangan ganggu bang andi, aku mohon,” ucap rina lirih, rina mulai terpengaruh psikologisnya, dia bisa membayangkan, suaminya pasti akan hancur, bukan masalah materi bagi rina, namun rina tahu betapa besar andi mencintai pekerjaannya, jika sampai kehilangan pekerjaannya, rina yakin andi tak akan bisa menerima kenyataan itu.

“Apa yang mas inginkan dariku,” ucap rina menatap wajah frans, dihatinya masih ada sedikit perasaan pada pria di depannya ini, namun rina mencintai andi lebih dari nyawanya sekarang, dan rina tau sekarang dia tak lagi memiliki perasaan yang kuat seprti dulu terhadap frans.

“Mas ingin kembali menjadi suamimu, mas ingin membahagiakanmu, mas akan menjelaskan semua yang terjadi pada mas selama ini, mas ingin kamu tahu yang sebenarnya, sehingga kamu gak salah paham menyangka mas meninggalkanmu,” ucap frans

“Mas ada urusan sebentar, mas ingin kamu menunggu di kamar mas, ini kartunya, mas ingin saat mas datang, kamu ada disana, jika kamu gak ada, maka kamu tahu kan yang bakalan terjadi,” lanjut frans tersenyum.

“Tapi aku punya bayi mas, yang masih menyusui, aku gak bisa lama-lama meninggalkannya, bagimana kalau dia menangis mencari aku,” rina beralasan,.

“Mas gak lama, hanya setengah jam paling lama, mas akan kembali,” ucap frans, “mas pergi sebentar, sebelumnya silahkan makan dulu, tadi mas sudah pesan makanan,” lanjut frans.

Bersamaan ucapan frans tersebut, pelayan membawa kereta dorong yang berisi pesanan frans untuk rina, frans kemudian meninggalkan ruangan, rina hanya terdiam memandang kepergiannya.

Di atas meja ada sebuah kartu akses untuk ke kamar frans, rina menggigit bibirnya, dia benar-benar tak tahu apa yang harus dilakukannya, dia sungguh dilema dengan keadaan ini

Jika dia pergi ke kamar frans, rina sudah membayangkan, frans nanti akan memintanya melayani nafsunya, namun jika dia pergi dari tempat ini, maka...ohh rina tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada pekerjaan suaminya andi, rina tahu frans bisa berbuat apa saja.

***

BERSAMBUNG
 
Susah hu. Rina aja baca chat darii Niken segitu marahnya dan jealous ke Andi. Gimana nanti andi crita kalo Pernah "bobo" sama niken?


Semua di sini posisi kejepit hu
Nah ini bener,rina itu egois kl menurut gw mau di bagi tapi ga mau berbagi,Andi cm keep masalah yang bisa bikin rumah tangga rusak tapi abis itu TOBAT apalagi saat itu kan Rina lagi depresi hu apa ga nambah terpuruk ntar si rina,ga sabar ni nunggu update..
 
Tuh kan kurang b*debah apa lagi si Frans. Ancam segala lagi. Bisa kacau itu. Rina sekarang dilema berat, ga menutup kemungkinan akan balik ke Frans dengan ancaman itu. Persis seperti yang saya tebak kemarin. Bisa jadi Rina "ngalah" untuk Andi

Biduk rumah tangga Niken juga kacau dah. Endi orangnya sabar dan becandaan tapi kalo ngamuk. Wah lain cerita. Bisa emosi tinggi itu. Di sini keputusan dan keteguhan Hati seorang Rina di uji
DILEMA SEORANG ISTRI


Pagi itu, endi mengajak niken ke taman sebelah kompleks, dia merasa harus berbicara dengan istrinya di suatu tempat yang tenang, dia tak ingin mertuanya tahu apa yang akan dia dan niken bicarakan, selain itu dia juga tak ingin danar mendengar pertengkaran orang tuanya.

“Aku ingin kamu jujur, apa kamu bertemu pak andi di bandara tempo hari,” tanya endi pada istrinya, niken menatapnya.

“Jadi ini yang bikin kamu ketus padaku semalam paps,” jawab niken, “jadi kamu masih terus membahas masalah itu lagi, ya oke aku minta maaf karena gak minta izin ama kamu kebandara, puas,” ucap niken kemudian.

“Aku gak nanya kamu ke bandara apa gak, aku nanya apa kamu ketemu mantan bos kamu itu atau tidak,” nada bicara endi mulai keras, seumur perkawinan dan kenal dengan niken, baru kali ini endi bicara sekeras itu.

“Aku udah bilang gak ya gak, trus aku musti jawab apa,” niken tak kalah sengit.

“Lalu ini apa,” endi menyerahkan foto-foto yang diterimanya malam itu, niken melihat foto yang di berikan suaminya, matanya melotot melihat foto-foto itu.

“Apa kamu memata-matai aku paps, untuk apa kamu melakukan ini,“ niken mulai naik emosinya.

“Itu aku dapat dari seseorang, entah siapa dia, ada yang naruh di mobil semalam,” ucap endi, “lagipula untuk apa aku memata-mataimu, apa kamu perlu di perlakukan seperti itu,” ujar endi lagi.

“Darimana kamu dapat foto ini paps, siapa yang ngirim,” tanya niken histeris.

“Darimana, atau siapa yang ngirim itu gak terlalu penting, yang terpenting kamu telah bohong padaku, itu faktanya yang penting,” ucap endi dengan nada tinggi.

“Aku tau kita ini pasangan gila, aku juga gak masalah kamu tidur dengan bos kamu, dan kamu tau itu kan, tapi bukankah kamu bilang, kamu gak main hati? Just sex, lalu itu apa?” endi menunjuk pada foto di tangan niken.

“Apa kamu main hati, jawab aku,” ucap endi membentak, emosinya sudah tak tertahankan lagi, niken mulai menangis.

“Jangan kamu menangis, tangisan tak membuat pertanyaanku terjawab, kamu main hati kan dengan mantan bos kamu,” ucap endi gemas, namun nada suaranya mulai tercekat.

“Ya aku mencintai pak andi,” ucap niken dengan suara keras, lalu tangisannya pecah.

“Apa?, apa kamu bilang,” hati endi terasa tercabik mendengar itu air mata mulai menetes dipipinya, hati endi begitu hancur mendengar ucapan istri yang selama ini dicintainya,

“Paps aku sangat mencintai kamu paps, tak ada yang berubah, aku memang mencintai pak andi, hanya sebatas itu, tak lebih, itu tak bisa kucegah paps, perasaan itu datang dengan sendirinya, tapi demi Tuhan perasaan mums sama paps tak ada yang berubah, aku sangat mencintaimu paps, pliss,” suara niken tesendat sendat ditengah tangisannya.

“Pliss? Lalu apa yang kamu harapkan dariku... pliss? Bagaimana perasaanku nik, istri yang kucintai, berkata mencintai pria lain, bagaimana perasaanku nik, gimana aku musti bersikap... plisss?, lalu bagaimana jika kamu dalam posisiku, bagaimana,” endi sudah begitu emosional, air matanya deras keluar, endi mengusap matanya .

“Paps...maafin aku, aku sangat mencintaimu paps,” ujar niken.

“Sudahlah, sekarang kita tunda pembicaraan ini, aku mau ke surabaya, ada tugas penting dari kantor, kita bicarakan ini setelah aku pulang dari surabaya, namun yang jelas aku gak ingin menjadi pilihan bagi orang yang aku cintai,” lalu endi beranjak pergi.

“Paps...paps, plisss,” niken berkata lirih air matanya terus membanjir, dia hanya mampu menatap suaminya pergi.

Niken tak mampu beranjak menyusul suaminya, seluruh tubuhnya terguncang, niken menangis tersedu-sedu, niken tau endi begitu marah, niken sedih telah menyakiti hati suami yang dicintainya, suami yang selalu memanjakannya, suami yang selalu sigap melindunginya.

“Maafin aku paps, maafin aku..” niken semakin terisak.

Setelah emosinya mereda, niken kemudian pulang ke rumah, di depan rumah, niken melihat endi telah mengenakan tas ranselnya, niken berlari ke arah endi.

“Paps, katanya sore berangkatnya, paps,” niken mengikuti endi yang sedang meletakkan bagasinya di jok tengah.

“Aku berangkat dulu, pembicaraan kita belum selesai, sepulang dari surabaya kita musti selesaikan semua ini,” ucap endi tegas, niken hanya diam, dia lalu mengambil tangan endi untuk dicium, namun endi menepisnya.

“Paps,” ujar niken lirih, endi tak mempedulikan niken, dia masuk ke mobil dan segera melajukan mobilnya, niken hanya tertunduk, kembali air matanya mengalir.

Bu tati melihat semua itu dari balik kaca ruang tamu, “kok endi pagi sekali berangkatnya nik, kemaren dia bilang berangkat ke surabaya sore nanti,” tanya bu tati pada niken yang sudah masuk ke dalam rumah, “ohh mas endi ada urusan dulu di kantor bu,’ jawab niken.

“Kamu ama endi baik-baik saja kan nik,” ucap bu tati, “baik, emang kenapa gak baik, udah ah bu, niken mau mandi,” ujar niken lalu masuk ke kamarnya.

Bu tati hanya diam tak ingin mengejar niken, namun dia tau ada sesuatu yang terjadi antara endi dan niken, tapi bu tati juga mengenal watak niken, kalau dia memaksa bertanya, maka niken bisa ngamuk, bu tati kemudian masuk juga ke dalam kamarnya.

***

Siang itu setelah memerah asinya menjadi beberapa botol, rina kemudian mengganti pakaian, dia mengenakan celana panjang dan blus panjang longgar, dia kemudian berkata pada ibunya akan ke rumah teman karena ada sesuatu yang penting.

Mobil rina kemudian memasuki area parkir apartemen frans, setelah memarkirkan kendaraannya rina turun dari mobil, dia bertanya pada petugas parkir lokasi restoran, petugas tersebut memberitahu kalau restoran yang dimaksud berada di lantai dasar.

Rina masuk ke restoran, suasana resstoran siang itu tidak terlalu ramai, seorang pelayan perempuan menghampirinya, “sudah reservasi bu,” tanya pelayan tersebut, “belum mbak, saya ingin menemui teman saya,” jawab rina, “ohh ibu namanya rina,” tanya pelayan itu kemudian, “ya,” jawab rina singkat,
“baik mari ikuti saya,”

Pelayan itu membawa rina ke ruang dalam, yang ternyata ruang vip, rina berdegup jantungnya melihat sosok frans sedang berbincang dengan seseorang di dalam ruangan yang dilapisi kaca.

“Pak bon, sepertinya pak bon punya tamu su datang,” ujar dominggus, frans melihat ke arah rina, sontak frans lalu bangkit dari duduknya, dia tersenyum pada rina.

Rina menghampiri ruangan itu, hatinya semakin berdegup, dominggus membukakan pintu untuk rina, “selamat datang ibu, pak frans sudah menunggu,” ucap dominggus tersenyum, rina membalas senyumnya, lalu masuk ke ruangan tersebut, “pak frans aku pergi dulu, saya permisi ibu,” ucap dominggus kemudian meninggalkan ruangan tersebut.

***

“Silahkan duduk,” frans menarik kursi untuk rina, hati frans juga berdegup kencang melihat sosok yang dirindukan kini hadir di depannya.

“Apa kabar mah, papah rindu sekali pada mamah,” ucap frans tak mampu menahan rindunya, “mas frans plis, panggil nama saya aja, mohon maaf, kita baru pertama bertemu setelah sekian lama, saya agak risih mendengar panggilan itu,” ucap rina terus terang.

Frans merasa ucapan rina itu benar, sekian lama dia tak bertemu dengan rina, tentu saja panggilan itu menjadi risih bagi rina.

"Maaf, sudah kebiasaan, oke.. oke.. apa kabar rin,” tanya frans, “mas frans, sebenarnya apa yang mas frans inginkan, sekian lama mas menghilang tanpa kabar, lalu tiba-tiba muncul kembali,” ujar rina yang tak ingin berbasa basi.

“Papah gak menghilang mah, eh maaf saya gak menghilang rin, panjang ceritanya,” ujar frans, “saya ingin kembali hidup bersamamu rin, seperti dulu saat di solo,” lanjut frans.

“Mas, apa mas becanda dengan saya, apa mas ingin mempermainkan saya lagi,? Sekian lama saya mencoba melupakan semua kenangan pahit, sehingga akhirnya saya bisa survive, sekarang dengan gampangnya mas bilang ingin kembali seperti di solo,” ujar rina, “saya sudah hampir gila saat mas tinggalkan tanpa kabar sama sekali, saya sudah hampir hancur saat itu,” rina berkata penuh emosi.

“Maafin mas rin, mas gak pernah ninggalin kamu, mas..” ucapan frans terputus, rina memotong ucapannya.

“Lalu apa, lalu kemana, apa lagi alasan yang akan mas berikan, mas sekarang aku sudah hidup bahagia, aku sudah melupakan mas, pliss mas, lupakan aku, aku tak ingin terperosok lagi di jurang kepedihan, aku sudah bahagia sekarang bersama suamiku bang andi, pliss lupakan aku,” ucap rina mulai terisak.

Mendengar ucapan rina menyebut-nyebut andi, frans teringat dengan foto andi memeluk niken, dia merasa kesal sekali, rina begitu memuja pria tukang selingkuh itu.

“Rin dulu kamu yang meminta mas menikahi kamu, karena kamu ingin bantuanku untuk menaikkan jabatan si andi, baiklah, kalau begitu aku akan ambil jabatan andi kembali, fair kan,” frans mulai memainkan psikologis rina.

Rina terkejut mendengar ucapan frans tersebut, “aku bisa membuat andi punya jabatan, dan aku juga bisa membuat andi kehilangan semuanya, apa kamu mau taruhan?” ucap frans memainkan emosi rina.

“Mas, pliss tolong jangan ganggu bang andi, aku mohon,” ucap rina lirih, rina mulai terpengaruh psikologisnya, dia bisa membayangkan, suaminya pasti akan hancur, bukan masalah materi bagi rina, namun rina tahu betapa besar andi mencintai pekerjaannya, jika sampai kehilangan pekerjaannya, rina yakin andi tak akan bisa menerima kenyataan itu.

“Apa yang mas inginkan dariku,” ucap rina menatap wajah frans, dihatinya masih ada sedikit perasaan pada pria di depannya ini, namun rina mencintai andi lebih dari nyawanya sekarang, dan rina tau sekarang dia tak lagi memiliki perasaan yang kuat seprti dulu terhadap frans.

“Mas ingin kembali menjadi suamimu, mas ingin membahagiakanmu, mas akan menjelaskan semua yang terjadi pada mas selama ini, mas ingin kamu tahu yang sebenarnya, sehingga kamu gak salah paham menyangka mas meninggalkanmu,” ucap frans

“Mas ada urusan sebentar, mas ingin kamu menunggu di kamar mas, ini kartunya, mas ingin saat mas datang, kamu ada disana, jika kamu gak ada, maka kamu tahu kan yang bakalan terjadi,” lanjut frans tersenyum.

“Tapi aku punya bayi mas, yang masih menyusui, aku gak bisa lama-lama meninggalkannya, bagimana kalau dia menangis mencari aku,” rina beralasan,.

“Mas gak lama, hanya setengah jam paling lama, mas akan kembali,” ucap frans, “mas pergi sebentar, sebelumnya silahkan makan dulu, tadi mas sudah pesan makanan,” lanjut frans.

Bersamaan ucapan frans tersebut, pelayan membawa kereta dorong yang berisi pesanan frans untuk rina, frans kemudian meninggalkan ruangan, rina hanya terdiam memandang kepergiannya.

Di atas meja ada sebuah kartu akses untuk ke kamar frans, rina menggigit bibirnya, dia benar-benar tak tahu apa yang harus dilakukannya, dia sungguh dilema dengan keadaan ini

Jika dia pergi ke kamar frans, rina sudah membayangkan, frans nanti akan memintanya melayani nafsunya, namun jika dia pergi dari tempat ini, maka...ohh rina tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada pekerjaan suaminya andi, rina tahu frans bisa berbuat apa saja.

***

BERSAMBUNG
 
DILEMA SEORANG ISTRI


Pagi itu, endi mengajak niken ke taman sebelah kompleks, dia merasa harus berbicara dengan istrinya di suatu tempat yang tenang, dia tak ingin mertuanya tahu apa yang akan dia dan niken bicarakan, selain itu dia juga tak ingin danar mendengar pertengkaran orang tuanya.

“Aku ingin kamu jujur, apa kamu bertemu pak andi di bandara tempo hari,” tanya endi pada istrinya, niken menatapnya.

“Jadi ini yang bikin kamu ketus padaku semalam paps,” jawab niken, “jadi kamu masih terus membahas masalah itu lagi, ya oke aku minta maaf karena gak minta izin ama kamu kebandara, puas,” ucap niken kemudian.

“Aku gak nanya kamu ke bandara apa gak, aku nanya apa kamu ketemu mantan bos kamu itu atau tidak,” nada bicara endi mulai keras, seumur perkawinan dan kenal dengan niken, baru kali ini endi bicara sekeras itu.

“Aku udah bilang gak ya gak, trus aku musti jawab apa,” niken tak kalah sengit.

“Lalu ini apa,” endi menyerahkan foto-foto yang diterimanya malam itu, niken melihat foto yang di berikan suaminya, matanya melotot melihat foto-foto itu.

“Apa kamu memata-matai aku paps, untuk apa kamu melakukan ini,“ niken mulai naik emosinya.

“Itu aku dapat dari seseorang, entah siapa dia, ada yang naruh di mobil semalam,” ucap endi, “lagipula untuk apa aku memata-mataimu, apa kamu perlu di perlakukan seperti itu,” ujar endi lagi.

“Darimana kamu dapat foto ini paps, siapa yang ngirim,” tanya niken histeris.

“Darimana, atau siapa yang ngirim itu gak terlalu penting, yang terpenting kamu telah bohong padaku, itu faktanya yang penting,” ucap endi dengan nada tinggi.

“Aku tau kita ini pasangan gila, aku juga gak masalah kamu tidur dengan bos kamu, dan kamu tau itu kan, tapi bukankah kamu bilang, kamu gak main hati? Just sex, lalu itu apa?” endi menunjuk pada foto di tangan niken.

“Apa kamu main hati, jawab aku,” ucap endi membentak, emosinya sudah tak tertahankan lagi, niken mulai menangis.

“Jangan kamu menangis, tangisan tak membuat pertanyaanku terjawab, kamu main hati kan dengan mantan bos kamu,” ucap endi gemas, namun nada suaranya mulai tercekat.

“Ya aku mencintai pak andi,” ucap niken dengan suara keras, lalu tangisannya pecah.

“Apa?, apa kamu bilang,” hati endi terasa tercabik mendengar itu air mata mulai menetes dipipinya, hati endi begitu hancur mendengar ucapan istri yang selama ini dicintainya,

“Paps aku sangat mencintai kamu paps, tak ada yang berubah, aku memang mencintai pak andi, hanya sebatas itu, tak lebih, itu tak bisa kucegah paps, perasaan itu datang dengan sendirinya, tapi demi Tuhan perasaan mums sama paps tak ada yang berubah, aku sangat mencintaimu paps, pliss,” suara niken tesendat sendat ditengah tangisannya.

“Pliss? Lalu apa yang kamu harapkan dariku... pliss? Bagaimana perasaanku nik, istri yang kucintai, berkata mencintai pria lain, bagaimana perasaanku nik, gimana aku musti bersikap... plisss?, lalu bagaimana jika kamu dalam posisiku, bagaimana,” endi sudah begitu emosional, air matanya deras keluar, endi mengusap matanya .

“Paps...maafin aku, aku sangat mencintaimu paps,” ujar niken.

“Sudahlah, sekarang kita tunda pembicaraan ini, aku mau ke surabaya, ada tugas penting dari kantor, kita bicarakan ini setelah aku pulang dari surabaya, namun yang jelas aku gak ingin menjadi pilihan bagi orang yang aku cintai,” lalu endi beranjak pergi.

“Paps...paps, plisss,” niken berkata lirih air matanya terus membanjir, dia hanya mampu menatap suaminya pergi.

Niken tak mampu beranjak menyusul suaminya, seluruh tubuhnya terguncang, niken menangis tersedu-sedu, niken tau endi begitu marah, niken sedih telah menyakiti hati suami yang dicintainya, suami yang selalu memanjakannya, suami yang selalu sigap melindunginya.

“Maafin aku paps, maafin aku..” niken semakin terisak.

Setelah emosinya mereda, niken kemudian pulang ke rumah, di depan rumah, niken melihat endi telah mengenakan tas ranselnya, niken berlari ke arah endi.

“Paps, katanya sore berangkatnya, paps,” niken mengikuti endi yang sedang meletakkan bagasinya di jok tengah.

“Aku berangkat dulu, pembicaraan kita belum selesai, sepulang dari surabaya kita musti selesaikan semua ini,” ucap endi tegas, niken hanya diam, dia lalu mengambil tangan endi untuk dicium, namun endi menepisnya.

“Paps,” ujar niken lirih, endi tak mempedulikan niken, dia masuk ke mobil dan segera melajukan mobilnya, niken hanya tertunduk, kembali air matanya mengalir.

Bu tati melihat semua itu dari balik kaca ruang tamu, “kok endi pagi sekali berangkatnya nik, kemaren dia bilang berangkat ke surabaya sore nanti,” tanya bu tati pada niken yang sudah masuk ke dalam rumah, “ohh mas endi ada urusan dulu di kantor bu,’ jawab niken.

“Kamu ama endi baik-baik saja kan nik,” ucap bu tati, “baik, emang kenapa gak baik, udah ah bu, niken mau mandi,” ujar niken lalu masuk ke kamarnya.

Bu tati hanya diam tak ingin mengejar niken, namun dia tau ada sesuatu yang terjadi antara endi dan niken, tapi bu tati juga mengenal watak niken, kalau dia memaksa bertanya, maka niken bisa ngamuk, bu tati kemudian masuk juga ke dalam kamarnya.

***

Siang itu setelah memerah asinya menjadi beberapa botol, rina kemudian mengganti pakaian, dia mengenakan celana panjang dan blus panjang longgar, dia kemudian berkata pada ibunya akan ke rumah teman karena ada sesuatu yang penting.

Mobil rina kemudian memasuki area parkir apartemen frans, setelah memarkirkan kendaraannya rina turun dari mobil, dia bertanya pada petugas parkir lokasi restoran, petugas tersebut memberitahu kalau restoran yang dimaksud berada di lantai dasar.

Rina masuk ke restoran, suasana resstoran siang itu tidak terlalu ramai, seorang pelayan perempuan menghampirinya, “sudah reservasi bu,” tanya pelayan tersebut, “belum mbak, saya ingin menemui teman saya,” jawab rina, “ohh ibu namanya rina,” tanya pelayan itu kemudian, “ya,” jawab rina singkat,
“baik mari ikuti saya,”

Pelayan itu membawa rina ke ruang dalam, yang ternyata ruang vip, rina berdegup jantungnya melihat sosok frans sedang berbincang dengan seseorang di dalam ruangan yang dilapisi kaca.

“Pak bon, sepertinya pak bon punya tamu su datang,” ujar dominggus, frans melihat ke arah rina, sontak frans lalu bangkit dari duduknya, dia tersenyum pada rina.

Rina menghampiri ruangan itu, hatinya semakin berdegup, dominggus membukakan pintu untuk rina, “selamat datang ibu, pak frans sudah menunggu,” ucap dominggus tersenyum, rina membalas senyumnya, lalu masuk ke ruangan tersebut, “pak frans aku pergi dulu, saya permisi ibu,” ucap dominggus kemudian meninggalkan ruangan tersebut.

***

“Silahkan duduk,” frans menarik kursi untuk rina, hati frans juga berdegup kencang melihat sosok yang dirindukan kini hadir di depannya.

“Apa kabar mah, papah rindu sekali pada mamah,” ucap frans tak mampu menahan rindunya, “mas frans plis, panggil nama saya aja, mohon maaf, kita baru pertama bertemu setelah sekian lama, saya agak risih mendengar panggilan itu,” ucap rina terus terang.

Frans merasa ucapan rina itu benar, sekian lama dia tak bertemu dengan rina, tentu saja panggilan itu menjadi risih bagi rina.

"Maaf, sudah kebiasaan, oke.. oke.. apa kabar rin,” tanya frans, “mas frans, sebenarnya apa yang mas frans inginkan, sekian lama mas menghilang tanpa kabar, lalu tiba-tiba muncul kembali,” ujar rina yang tak ingin berbasa basi.

“Papah gak menghilang mah, eh maaf saya gak menghilang rin, panjang ceritanya,” ujar frans, “saya ingin kembali hidup bersamamu rin, seperti dulu saat di solo,” lanjut frans.

“Mas, apa mas becanda dengan saya, apa mas ingin mempermainkan saya lagi,? Sekian lama saya mencoba melupakan semua kenangan pahit, sehingga akhirnya saya bisa survive, sekarang dengan gampangnya mas bilang ingin kembali seperti di solo,” ujar rina, “saya sudah hampir gila saat mas tinggalkan tanpa kabar sama sekali, saya sudah hampir hancur saat itu,” rina berkata penuh emosi.

“Maafin mas rin, mas gak pernah ninggalin kamu, mas..” ucapan frans terputus, rina memotong ucapannya.

“Lalu apa, lalu kemana, apa lagi alasan yang akan mas berikan, mas sekarang aku sudah hidup bahagia, aku sudah melupakan mas, pliss mas, lupakan aku, aku tak ingin terperosok lagi di jurang kepedihan, aku sudah bahagia sekarang bersama suamiku bang andi, pliss lupakan aku,” ucap rina mulai terisak.

Mendengar ucapan rina menyebut-nyebut andi, frans teringat dengan foto andi memeluk niken, dia merasa kesal sekali, rina begitu memuja pria tukang selingkuh itu.

“Rin dulu kamu yang meminta mas menikahi kamu, karena kamu ingin bantuanku untuk menaikkan jabatan si andi, baiklah, kalau begitu aku akan ambil jabatan andi kembali, fair kan,” frans mulai memainkan psikologis rina.

Rina terkejut mendengar ucapan frans tersebut, “aku bisa membuat andi punya jabatan, dan aku juga bisa membuat andi kehilangan semuanya, apa kamu mau taruhan?” ucap frans memainkan emosi rina.

“Mas, pliss tolong jangan ganggu bang andi, aku mohon,” ucap rina lirih, rina mulai terpengaruh psikologisnya, dia bisa membayangkan, suaminya pasti akan hancur, bukan masalah materi bagi rina, namun rina tahu betapa besar andi mencintai pekerjaannya, jika sampai kehilangan pekerjaannya, rina yakin andi tak akan bisa menerima kenyataan itu.

“Apa yang mas inginkan dariku,” ucap rina menatap wajah frans, dihatinya masih ada sedikit perasaan pada pria di depannya ini, namun rina mencintai andi lebih dari nyawanya sekarang, dan rina tau sekarang dia tak lagi memiliki perasaan yang kuat seprti dulu terhadap frans.

“Mas ingin kembali menjadi suamimu, mas ingin membahagiakanmu, mas akan menjelaskan semua yang terjadi pada mas selama ini, mas ingin kamu tahu yang sebenarnya, sehingga kamu gak salah paham menyangka mas meninggalkanmu,” ucap frans

“Mas ada urusan sebentar, mas ingin kamu menunggu di kamar mas, ini kartunya, mas ingin saat mas datang, kamu ada disana, jika kamu gak ada, maka kamu tahu kan yang bakalan terjadi,” lanjut frans tersenyum.

“Tapi aku punya bayi mas, yang masih menyusui, aku gak bisa lama-lama meninggalkannya, bagimana kalau dia menangis mencari aku,” rina beralasan,.

“Mas gak lama, hanya setengah jam paling lama, mas akan kembali,” ucap frans, “mas pergi sebentar, sebelumnya silahkan makan dulu, tadi mas sudah pesan makanan,” lanjut frans.

Bersamaan ucapan frans tersebut, pelayan membawa kereta dorong yang berisi pesanan frans untuk rina, frans kemudian meninggalkan ruangan, rina hanya terdiam memandang kepergiannya.

Di atas meja ada sebuah kartu akses untuk ke kamar frans, rina menggigit bibirnya, dia benar-benar tak tahu apa yang harus dilakukannya, dia sungguh dilema dengan keadaan ini

Jika dia pergi ke kamar frans, rina sudah membayangkan, frans nanti akan memintanya melayani nafsunya, namun jika dia pergi dari tempat ini, maka...ohh rina tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada pekerjaan suaminya andi, rina tahu frans bisa berbuat apa saja.

***

BERSAMBUNG
Thx hu updatenya nampaknya nanti di update selanjutnya# team andirina
 
Bimabet
Waduh Rina di undang ke kamar Frans makin deg degan cuyy 🤣 pikiranku travelling jauh nih hahahaha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd