Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Istriku Menikah Lagi (Session 2) FINAL CHAPTER

Sebagai pembaca setia IML, kalian ingin

  • Andi dan Rina selalu bahagia, bersama selamanya

    Votes: 181 25,8%
  • Rina kembali poliandri dengan Andi dan Frans dengan cara apapun

    Votes: 235 33,5%
  • Andi poligami dengan Niken dan Rina

    Votes: 286 40,7%

  • Total voters
    702


Happy Anniversary



Siang itu setelah akbar pulang sekolah, andi mengantar akbar dan nanda ke rumah kakek.

"Abang nanti disana makan ya, jangan main ps terus, bulan kemarin kakek bilang ke bunda, kalo abang gak mau makan, keasikan main ps," ucap rina dalam mobil.

"Ya bun," jawab akbar,

"Abang kalo sampe lupa makan gara-gara keasikan main ps, nanti ayah gak izinkan abang ikut kakek lagi ya," kata andi melihat akbar melalui kaca tengah.

"Ya.. yah, akbar janji," akbar tersenyum merayu ayahnya sambil membuat angka dua dengan jarinya.

Andi tersenyum pada akbar, emang anak ini paling bisa ngelunakin hati orang.

Sesampainya di rumah orangtua rina, nenek tergopoh-gopoh ke depan menyambut mereka.

"Aduh si cantik nenek udah sampe, ini juga si ganteng nenek tambah ganteng aja," nenek mengambil nanda dari gendongan bunda, dia menciumi nanda yang terkekeh geli.

Rina dan andi mencium tangan kakek, "bapak sehat?," ucap andi pada mertuanya, "sehat banget, apalagi sekarang kedatangan menantu dan cucu kesayangan, ayo masuk dulu," ajak kakek.

Andi duduk berbincang dengan kakek di ruang tamu, rina kebelakang mempersiapkan perlengkapan nanda.

"Bu, ini susu nanda ya, ini buburnya, nanti sampe sana langsung masukin kulkas susunya, nih rina bawain alat pemanasnya juga." Ucap rina sibuk.

"Ya rin," ucap nenek tak menoleh dia terus sibuk menggendong nanda.

"Bu, yakin mau bawa nanda? Apa gak merepotkan?" tanya rina khawatir.

"Gak toh, bulan lalu, kan bapakmu kasih liat foto nanda, eh mereka pada kesengsem dan memaksa bapak untuk bawa nanda hehe, cantik begini siapa yang gak kesengsem ya yaya," ucap nenek sambil terus mengajak nanda bercanda, terlihat nenek bahagia sekali.

Rina meninggalkan ibunya, kemudian menuju ke ruang tamu, dilihatnya kakek dan andi sedang seru membahas pertandingan sepakbola, kalau dua orang itu sudah bertemu pasti bakalan lama ngobrolnya.

"Yuk yah, bunda udah beres siapin semua perlengkapan nanda yang bakalan dibawa ibu," ucap rina ikut duduk bersama kakek dan andi.

"Kamu mau kemana rin, kok buru-buru," tanya kakek.

"Rina mau kencan dong pak, ya kan yah," ucap rina, andi salah tingkah, dia malu rina ngomong seperti itu.

"Cie cie kencan, ya sudah sana nikmatin kencannya," ucap ibu yang tiba-tiba sudah dibelakang rina.

Kemudian andi berpamitan pada mertuanya, dan menitip pesan pada akbar.

"Abang ayah pergi yah, jangan lupa pesan ayah tadi," ucap andi, "siap bos ayah," akbar memberi hormat.
***

"Kita mau kemana yah" tanya rina melihat ke arah andi yang sedang mengemudikan mobil.

"Ini kejutannya, ntar aja bunda lihat," jawab andi

"Lho ini kan jalan ke rumah ayah yang lama," tanya rina.

"Bener bun, ayah mau kasih lihat sesuatu," jawab andi

Andi menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah yang sedang direnovasi, andi dan rina turun dari mobil memandangi rumah itu, "lho berubah banyak ya," tanya rina.

Rina ingat bentuk rumah itu tak seperti sekarang, dulu saat baru menikah, rina tinggal di rumah itu selama 1 bulan, setelah itu andi pindah tugas.

Seorang pria bergegas keluar menghampiri mereka "selamat datang pak andi, bu," orang itu bersalaman dengan andi.

"Gimana pak mul, apa sesuai schedule?" tanya andi.

Pak mul menjelaskan rumah itu tinggal finishing cat dan pasang pagar baru, lalu pak mul mengajak andi dan rina ke dalam.

Pak mul menjelaskan beberapa ruang dari rumah itu, ada 4 kamar di bawah dan kamar utama memiliki kamar mandi sendiri, pak mul kemudian mengajak andi dan rina ke bagian lain rumah tersebut, rina terkagum-kagum khususnya melihat ruangan dapurnya yang begitu luas.

"Nah ini pak andi, rancangan desain interiornya, jika bapak sudah setuju dengan designnya, nanti tim interior akan segera mengatur," ucap pak mul sambil menyerahkan gambar desain setiap ruangan kepada andi.

"Ini bun kamu yang periksa, kalau ada yang kurang sesuai, tinggal kasih tau pak mul," ucap andi pada rina.

Rina melihat gambar-gambar tersebut dia sangat senang melihatnya, "bagus yah, warna furniturenya udah cocok semua buat bunda," rina menjawab sambil senyum-senyum.

"Ya sudah pak mul, lanjutkan saja" ucap andi menyerahkan gambar itu kembali ke pak mul, "siap pak," jawabnya.

"Jadi kira-kira kapan semua selesai pak mul," tanya andi.

"Kemungkinan paling lama sepuluh hari lagi, bapak bisa menempati rumah ini," jawab pak mul.

"Baiklah, kalau gitu saya permisi dulu," andi berpamitan.
***

Didalam mobil rina tersenyum-senyum terus, andi melihatnya ikut senyum, "kenapa bun kok girang banget," tanya andi.

"Ya girang lah, eh kok ayah gak cerita renovasi rumah ayah," tanya rina menatap wajah andi dengan bahagia.

"Kalo cerita bukan kejutan dong namanya," jawab andi. "soalnya papah udah pengen ayah pindah ke rumah itu, kasian katanya rumah kosong terus, ya udah 4 bulan lalu, ayah memutuskan renovasi rumah itu," lanjut andi.

"Ohh, trus biayanya dari mana, kayaknya gede banget itu abisnya," tanya rina, "ayah gak korupsi kan," lanjut rina.

"Enak aja, itu papah yang bantuin separoh, sisanya minjem koperasi kantor dan tabungan ayah main saham," jawab andi.

"Ya.. ya.. sori bunda becanda, masa ayang bunda mau kaya gitu," rina mengelus pipi suaminya.

Sepanjang jalan rina meletakkan tangannya ke paha andi, dielus-elusnya paha andi sambil menatap mesra, andi tertawa kecil melihat tingkah istrinya itu.

"Kenapa sih, geli ya" rina pun ikut tertawa, andi hanya diam tersenyum.

"Kita nonton yuk.." ajak andi dengan pandangan aneh.

"Ihhh, mau nakal ya..oke siapa takut," ucap rina, mereka kemudian tertawa.
***

Layar di bioskop memutar film horor Doctor Sleep karya stephen king, beberapa penonton terbawa suasana film yang diputar, ada teriakan beberapa penonton ketika adegan mengejutkan muncul.

Dibangku pojok tiga baris dari atas, rina malah asik mengulum penis andi, untung saja suasana di dalam sangat gelap hingga tak ada yang menyadari aktifitas rina.

Andi menggigit bibirnya ketika mulut rina begitu dalam menghisap penisnya, mata andi terpejam saat rina memasukkan hingga dalam mengenai kerongkongannya

"Hmmgh hmmm," andi menghentakkan pantatnya mengeluarkan semua sperma kedalam mulut rina.

Andi melirik kesekelilingnya, kebetulan kursi di sebarisannya kosong. Rina duduk tegak kembali, dia menelan semua sperma suaminya, seperti gadis binal dia tersenyum menyeka sekitar bibirnya yang lengket.

Tak lama film yang diputar telah selesai, lampu mulai dinyalakan, rina dan andi keluar dari gedung bioskop dengan tertawa-tawa kecil, bisa jadi penonton yang lain heran dengan pasangan itu, kenapa film horor malah membuat mereka tertawa.

Andi dan rina berjalan keliling mal bagaikan pasangan abg yang sedang kasmaran, rina menggandeng lengan andi begitu mesra, membuat iri para single yang bermalam minggu disana, andi dan rina kemudian masuk ke sebuah restoran.

Saat sedang menunggu pesanan makanan datang, andi menggenggam tangan rina, "bun ayah ada sesuatu untuk bunda,"

"Hmm apa yah," ujar rina dengan raut wajah penasaran, andi kemudian mengeluarkan sebuah kotak kecil dari kantong celananya.

"Happy anniversary sayang.." andi menyerahkan kotak itu pada rina.

"Anniversary?, astaga bunda sampai gak ingat yah..," rina benar-benar lupa, "ya ampun bagus banget.." rina menatap andi dengan bola mata berkaca-kaca, didalam kotak itu terdapat sebuah kalung dengan liontin berlian, "makasih yah, indah banget," ucap rina bahagia.

Andi kemudian bangun dan mengambil kalung itu, dia memasangkan kalung itu ke leher rina, begitu serasi kalung itu menghiasi leher jenjang rina.

Hati rina merasa bahagia sekali malam itu, hadiah ulang tahun pernikahan kali ini begitu luar biasa, selama 10 tahun mereka merayakan perayaan anniversary hanya makan malam saja, kini andi menjelma sebagai suami yang romantis, dan penuh perhatian, rina merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia.

***

Setelah menjemput anak-anak dari rumah kakek, andi langsung pulang ke rumah, seperti biasa andi menggendong akbar yang tertidur pulas, dan rina menggendong nanda.

Setelah mandi, andi kemudian duduk di ruang tamu, dia membuka laptopnya, ada pekerjaan yang musti dia selesaikan.

Rina keluar dari kamar dengan menggunakan pakaian lingerie yang sangat menggiurkan, rina mendekati andi, "yah bobo yuk,"

"Sebentar bun, tadi staf ayah nelpon mengirim email tentang rapat kemaren, jadi ayah cek dulu sebentar, bunda tidur dulu ya," ucap andi tanpa menoleh.

Rina kemudian naik kepangkuan andi, "bun.. ya ampun," baru andi menyadari istrinya menggunakan pakaian seksi.

Rina duduk dipangkuan andi, dia mencium bibir andi, andi mengelus bongkahan paha mulus rina, "Bunda sayang banget ama ayah" ucap rina lirih menatap andi, kemudian mereka berciuman dengan penuh gairah,

Tanpa melepaskan bibirnya dari bibir rina, andi bangkit dari duduknya menggendong rina ke kamar. Malam semakin larut, suara lenguhan dan desahan kenikmatan menjadi irama erotis mengiringi gairah birahi dua insan yang saling mencintai itu.

***
BERSAMBUNG

Update di hari natal dan Jumat berkah, tebarkan cinta dalam kehidupanmu
Selamat natal buat saudara-saudaraku yang merayakan
Make love Not War--Love is All Around
Thx om atas ucapannya
 
Maaf hu ada yg ane bingung nich...apakah rina udah tau andi selingkuh ma niken dan frans yg kecelakaan? 🙏🙏 kaya nya kata katanya ada yg janggal dech....btw mantap hu update nya mkasih...
mksdnya yg dejavu, kan rina keinget saat nganter frans di bandara solo, sejak itu rina gak pernah lagi ketemu frans, jd saat di bandara nganter andi, terbayang-bayang takut jadi pertemuan terakhir, contohnya kaya kita aja, misalnya baru denger pesawat jatuh, trus besoknya ada keluarga kita yg mau naik pesawat tentunya pasti keingetan, kalo soal selingkuh, rina kan baru curiga, di part cemburu diceritakan kecurigaan rina kalau andi ada hubungan apa2 dengan niken dipicu oleh wa gak sengaja terkirim oleh niken tengah malam.
sampai part terakhir gak ada yang tau frans itu di surabaya kecuali doni dan anak2nya serta bigbosnya, bahkan yang tau frans telah kembali ingatannya cuma bigbosnya aja, doni masih menyangka pakdenya hilang ingatan.
 
kuis iml

berapa usia andi, rina, frans, niken saat ini?

kalo merasa jadi penggemar iml pasti tau
 
Hu Kapan rilis video yang lebih greget! Maaf nih Hu ... yang semalam kurang HOT seperti biasanya, semoga di pertimbangkan!

Update lagi perkembangan kesehatan si Abang Akbar hu ..... really begging
 
Hu Kapan rilis video yang lebih greget! Maaf nih Hu ... yang semalam kurang HOT seperti biasanya, semoga di pertimbangkan!

Update lagi perkembangan kesehatan si Abang Akbar hu ..... really begging
video semalam itu ada 3 seri, cuma gak tau ilang kemana, yg semalam di share seri kedua, ya ini ada video yang hot menurut ane, cuma blm di sub, lagi mager, mklum polda lagi di kampung jadi pelampiasan gda, mau tak ajak vcs tidur mulu wkwkw
 
video semalam itu ada 3 seri, cuma gak tau ilang kemana, yg semalam di share seri kedua, ya ini ada video yang hot menurut ane, cuma blm di sub, lagi mager, mklum polda lagi di kampung jadi pelampiasan gda, mau tak ajak vcs tidur mulu wkwkw
hahah kasiannya hu... semoga cepat kembali ke Hu, emang "awewek susah di tebak! kalo ada maunya manja-manja muluk!" hiihihihi
 
hahah kasiannya hu... semoga cepat kembali ke Hu, emang "awewek susah di tebak! kalo ada maunya manja-manja muluk!" hiihihihi
udah megang tiket pesawat tgl 24 kemaren, eh anak ane yg kecil flu, takutnya cek nanti gak boleh naik pesawat, abis itu bundanya gantian flu..hadeh, jdnya skedul kacau semua
 
dah ah, ntar lagi ya updatenya mau mandi n maem dulu, bru bangun.
 


update sesaat lagi
 
MAKAN MALAM BERSAMA

Rina berdiri cemas di depan ruangan operasi raut wajahnya begitu pucat, dia mengutuk kebodohannya, andai tidak ada doni yang sigap membawa ke rumah sakit, rina gak tau apa yang akan terjadi, rina tak sanggup membayangkan.

“Kak, duduk aja , tenangkan pikiran, kakak sudah telpon mas andi,” tanya doni, ya ampun rina saking panik lupa dengan andi, apakah suaminya sudah mendarat.

Rina kemudian menyadari dia tak membawa tas, hanya dompet yang dia bawa, hpnya tertinggal di tas, “saya lupa bawa hp don,” jawab rina.

“ini pakai hp saya saja,” doni memberikan hpnya ke rina, namun rina lupa nomor suaminya, dia simpan nomor suaminya dengan nama ayah, tak pernah dia tahu kalo penting untuk menghapal nomor orang terdekat, “saya gak hapal nomor mas andi don,”

***

Hampir 1 jam doni dan rina menunggu di depan kamar operasi, rina terlihat gelisah, kedua tangannya saling meremas, mulutnya komat kamit seperti membaca doa, wajahnya tertunduk.

Doni mendekati rina, dia berjongkok di hadapan rina berusaha menghibur dan membuat rina tenang, “kak, saya yakin abang akan baik-baik saja,” doni menggenggam tangan rina.

Entah karena begitu berat rasa khawatirnya pada akbar, rina membiarkan pria yang belum lama dikenalnya itu meremas tangannya, tanpa sadar rina menangis sesenggukan melepas semua rasa dihatinya, doni kemudian refleks memeluknya.

Rina membiarkan doni memeluknya, rina merasa dia butuh bahu untuk menangis melepaskan semua rasa sedih melihat putranya menderita, rina terisak-isak hebat di bahu doni.

Doni merasakan kepedihan hati wanita cantik dalam pelukannya ini, “keluarin semua kak, menangislah,” ucap doni, harum rambut dan tubuh wanita cantik ini menggetarkan perasaan doni, hatinya berdebar-debar.

“Hmm maaf don, seharusnya aku gak boleh seperti ini,” rina melepaskan dirinya dari pelukan doni.

“Maaf kak, aku hanya ingin membuat kakak tenang, maaf kalau aku memeluk kakak, aku.. aku,” doni sibuk menahan debaran hatinya.

“Gak apa-apa don, gak usah dibahas lagi ya,” ucap rina, kemudian rina mencari tisue didalam dompetnya, “ini kak, hapus air mata kakak” doni menyodorkan sapu tangannya.

Pintu kamar operasi terbuka, beberapa orang berbaju biru menggunakan masker keluar dari ruangan operasi, “operasinya sukses pak, sekarang pasien sedang di siapkan untuk di bawa ke ruang perawatan” seorang dokter menjelaskan, lalu dokter tersebut mengatakan setelah pasien nanti dipindah dia kan kembali lagi memeriksa.

Rina bernapas lega, tak lama akbar didorong oleh beberapa perawat menuju kamar perawatan, doni dan rina mengikuti dari belakang.

***


“Karena cepat di tangani, maka pemulihan dek akbar rasanya tidak terlalu lama, tapi untuk sekarang sudah tak ada bahaya, dek akbar tadi saya berikan penenang, jadi dia akan tidur hingga besok, nanti saya buatkan surat izin buat sekolahnya ya bu, saya pemisi dulu” ucap dokter yang kembali datang ke ruang perwatan akbar.

“Terima kasih dokter,” ujar rina, “terima kasih dokter,” ucap doni bersalaman dengan dokter tersebut, dokter kemudian meninggalkan ruangan.

Rina duduk di sisi bed akbar, di genggamnya tangan akbar, diciuminya tangan mungil itu, “maafin bunda ya sayang, cepet sembuh ya nak, bunda sedih liat abang menderita seperti ini,” ujar rina terisak-isak, doni hanya terdiam.

Tak lama ibu dan bapak rina datang tergopoh-gopoh masuk ke ruang perawatan akbar, nenek sangat terkejut terlihat wajahnya pucat, “kenapa ama si abang rin,” tanyanya, rina kemudian menjelaskan semua yang terjadi.

“Ibu dan bapak tau darimana?’ tanya rina, kemudian rina menjelaskan karena dirinya sangat panik, dia lupa membawa hp.

“Tadi dari andi, rupanya dia nelpon ke hp kamu, yang angkat novi, lalu novi cerita ke andi apa yang terjadi dengan akbar, andi langsung menghubungi bapak,” jawab pak rudi.

Pak rudi melihat ke doni, rina menjelaskan doni adalah tetangga di depan rumah, untung saja doni segera membawa akbar ke rumah sakit.

“Ohh gitu, terima kasih banyak nak doni, terima kasih banyak” ucap pak rudi menyalami doni, “gak usah sungkan pak, kebetulan saya ada disitu,” ujar doni.

“Rin ini kenapa si abang gak membuka mata juga, bang..ini nenek datang sayang..” ucap nenek terdengar sedih, rina menjelaskan akbar di kasih obat tidur, agar tak banyak bergerak.

“Maaf kak, mungkin sebaiknya kakak pulang saja, besok pagi kembali lagi kesini, soalnya kasian nanda, bukankah nanda masih menyusui,” ucap doni.

“Benar itu rin, kasian nanda, sudah kamu pulang dulu, biar bapak sama ibu yang jaga abang,” timpal pak rudi.

Rina merasa berat meninggalkan putranya, namun apa yang dikatakan doni dan bapak juga ada benarnya, stok asi rina juga sudah tak ada di kulkas, terakhir tadi siang dia stok sebelum mengantar suaminya ke bandara.

Akhirnya dengan berat hati rina pulang, tak henti-hentinya dia mencium akbar, “bunda pulang ya sayang, besok bunda kesini lagi, kasian adikmu di rumah,”, kemudian rina pulang bersama doni.

Dalam perjalanan, rina hanya diam saja, kepalanya menyender ke jendela mobil, “kak apakah kakak sudah makan?, bagaimana kalau kita makan dulu,” tanya doni.

“Eh..apa don,” rina tersadar dari lamunannya, “kakak sudah makan, kita makan dulu ya, aku soalnya lapar,” ucap doni.

“Tadi sebelum kejadian ini, aku dah sempet masak, makan di rumah aja ya,” ucap rina, doni mengangguk. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam ketika mobil rina memasuki garasi rumah.

“Nov, kamu pindah ke kamar sana, maafin ibu ya, kamu jadi tidur begini” rina membangunkan novi yang tertidur di depan tv, “ohh ehh, ibu sudah pulang, gimana abang bu,” tanya novi, rina kemudian menceritakan semua.

“Nov, sebelum tidur, tolong bantu ibu sebentar ya, tolong siapin makanan buat mas doni, kasian dia, gara-gara bantu kita, belum makan,” ucap rina, “baik bu,” novi kemudian segera menyiapkan makanan untuk doni. rina masuk ke dalam kamar mengganti pakaian.

Setelah berganti pakaian dengan piyama tidur, rina menghampiri meja makan, novi baru saja selesai menghangatkan makanan, setelah menata di meja makan, novi pamit tidur karena mengantuk sekali, novi naik ke atas, kamar asisten rumah tangga ada di atas.

Rina menelpon andi, dan menceritakan bahwa akbar sudah dioperasi dengan sukses, sekarang masa pemulihan, andi juga berbicara dengan doni mengucapkan terima kasih atas bantuan doni, setelah menelpon, rina kemudian mengajak doni makan.

“Loh kok kakak, gak ikut makan,” tanya doni, “aku gak selera don,” ucap rina, “kak, kakak musti makan walau sedikit, jangan nanti kakak malah sakit, kasian kan nanda, dan juga akbar, pasti akbar besok ingin ketemu bundanya,” ucapan doni membuat rina kemudian ikut makan.

Mereka kemudian makan bersama, tak ada pembicaraan saat makan, pikiran rina dipenuhi rasa kuatir terhadap akbar, doni melihat kekhawatiran dari wajah rina. Tiba-tiba dari dalam kamar terdengar nanda menangis.



Rina segera masuk ke kamar, dia membuka atasan piyama tidurnya, rina membuka behanya, karena dia tak terbiasa menyusui nanda menggunakan bra, rina menyusui nanda sebentar, setelah nanda terlelap rina meletakkan nanda pelan-pelan di boxnya, rina lupa mengenakan branya kembali, lalu kembali ke ruang makan.

“Makannya nambah don,” ucap rina, sekarang pikirannya sedikit lega, “sudah kak, aku memang gak pernah makan banyak kok, masakan kakak sungguh lezat, terima kasih ya kak,” ucap doni.

“Aku yang harusnya terima kasih don, kalau gak ada kamu, aku gak tau deh,” rina berbicara sambil makan, doni melihat ada bulatan puting menyeplak di atasan piyama rina, hati doni berdebar.

Rina bukan sengaja memamerkan putingnya, namun memang pikirannya yang sedang kacau, membuat dia tak menyadari doni memperhatikan putingnya yang menonjol di balik piyama, apalagi saat rina berdiri membereskan makanan, doni melihat bayang-bayang payudara montok di balik piyama rina.

“Sebaiknya aku pulang, aku gak boleh disini, ini berbahaya,” ucap doni dalam hati, setelah selesai makan, doni berpamitan pada rina, dia ingin segera keluar dari rumah ini, dia takut dirinya khilaf.

***
BERSAMBUNG
 
wow terimakasih hu Update nya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd