Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IYA ITU KAMPUNGKU.By.kontolegois

Status
Please reply by conversation.
Kuambil balon segudang, kupompa pelan2, kuikat sama panjang, biar crita ini tak tenggelam..hahha
 
Ikut nitip sandal di sini ya om, makasih updatenya
 
Lanjutan....


Pada cerita sebelumnya, di ceritakan bahwa teteh gw helen akan menemui gw di kamar.

Masih pov helen.

Sesampainya di depan kamar nya rey...

"aduh, pintunya pake dikunci segala lagi, tumben banget deh"

Tangan ku pun bersiap mengetuk pintu kamar nya, dengan harapan dia mendengar kan ketukan aku.

Aku meyakinkan diri terlebih dulu, aku pun sudah sangat mantap untuk menemui adik ku rey di kamar ini, tangan ku sudah bersiap mengetuk pintu tersebut.

"Tuk..tuk...tuk....rey.....ini teteh"

Setelah sekian lama aku mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban dari adik ku, mungkin dia sudah tidur, atau dia malas membukakan pintu untuk ku.

Aku mulai bosan dan mulai takut mengganggu istirahat penghuni rumah ini, dan aku putuskan untuk kembali kekamar ku lagi.

"Rey, kamu ko gak bangun sih, padahal ini malam terakhir kita, maafkan teteh ya..."

Aku pun masuk ke kamar, sesampainya di kamar, aku tidak menemukan friska adik ku di tempat tidur, aku bingung perasaan tadi waktu aku keluar, dia masih bobo di sini, kemana dia?.

" mungkin dia kebelet pipis kali" aku pun menunggu adik ku kembali, sembari tiduran.

Tidak begitu lama, adik ku friska masuk kekamar, dan aku langsung bertanya.

"Kamu dari mana dek?"

"Dari kamar ibu, teh!!!" friska menjawab.

"emang ada apa, ko tumben ke kamar ibu?" aku bertanya lagi.

"tadi aku denger bastian nangis, jadi aku tengok sebentar, eh gak taunya, ibu lagi gak ada, ya udah aku gendong sebentar" adikku menjelaskan.

"emang nya ayah gak bangun dek?, trus ibu kemana?" aku bertanya lagi.

" bilangnya sih dari jamban teh, aku tau pas ibu balik barusan" adikku menjawab.

" oh begitu, kirain teteh kamu yang kebelet pipis, gak taunya ibu, ya sudah kamu bobo lagi, nanti kesiangan lho!!" aku mengingatkan nya.

"iya teh..." sembari tiduran.

Akhirnya suasana menjadi hening kembali, setelah adikku larut dalam mimpi indah di malam ini, tinggal aku sendiri yang masih termenung dalam ke gundahan, larut dalam lamunan, terombang ambing kehidupan.

"Semoga saja ini jalan yang terbaik untuk ku, selamat tinggal adik ku sayang"

*

*

*

Pov rey.

Kejadian barusan, hampir membuat jantung gw mau copot, bagai mana tidak, gw yang lg asik asiknya sama ibu, tiba tiba saja teh helen mengetuk pintu kamar gw.

Untung saja waktu itu, pertempuran sudah berakhir, tinggal menikmati sisa sisa kenikmatan yang baru saja kami raih bersama tadi.

Setelah situasinya kondusif, ibu langsung keluar dari kamar, setelah merapihkan semua pakai nya, dan gw langsung menutup kembali pintu kamar gw.

Hampir satu jam setelah kejadian tadi, gw masih belum bisa tidur, masih memikirkan teteh gw yang tadi mengetuk pintu kamar gw

" ada apa ya, kaya ada yang aneh" gw semakin penasaran saja, karena pas tadi dia mengetuk pintu, dan berkata

" ini teteh rey", tidak ada nada yang masih marah ke gw, jangan jangan".

Gw langsung terperanjat dari tempat tidur, dan langsung berdiri, berniat kekamar nya teh helen, yang ada di otak gw saat ini, jangan jangan tadi teh helen mau pamitan ke gw.

Dengan langkah yang tergesa gesa, gw langsung menuju kamarnya, dengan hati yang sangat galau, gw langsung mendorong pintu kamarnya.

Pintu kamar nya ternyata tidak di kunci, perasaan gw sedikit lega, karena gw melihat kedua bidadari sedang tidur di sana.

Gw pun berjalan cukup pelan menghampiri mereka yang kelihatan nya sudah tertidur lelap, gw pun menatap lekat wajah cantik teh helen dengan hati yang sedih.

Iya, di balik keangunan dan kecantikan nya, menyimpan beban hidup yang amat berat, dan sangat menyedihkan, gw pun berjanji ke diri gw, sampai kapan pun, gw akan selalu menyayangi dia.

Tangan gw pun mengelus rambut hitam panjangnya setelah gw berada di samping nya, dan gw pun mencium kening nya dengan rasa sayang.

"rey....maafkan teteh ya..."

Gw pun kaget mendengar suara teh helen barusan, ternyata dia tidak tidur.

Tapi matanya masih tertutup rapat, menandakan dia masih dalam keadaan tidur, mungkin dia ngigau dalam tidur nya, tapi gw senang, ternyata walau dalam tidurnya, dia masih mimpikan gw.

"teh, aku mohon jangan pergi" itu lah kata yang ingin gw sampaikan kepada nya, tapi gw harus menghargai keputusan nya, dia berhak bahagia dengan pilihannya.

Gw pun beranjak dari sisinya, walau berat ini harus gw terima, mungkin ini jalan yang terbaik, walau sesungguhnya gw sangat khawatir terhadapnya.

Sesampainya di pintu kamar nya, langkah gw terhenti, mendengar suara lembut yang sangat akrab di telinga gw .

"Reeey.....!!! "

Sontak gw membalikan badan, tak sabar ingin tahu siapa yang punya suara tersebut.

Nampak jelas di mata gw, sesosok wanita cantik nan jelita, tengah duduk, sorot matanya tajam mengarah ke gw, tidak lain dan tidak bukan dialah sang pujaan hati, teteh gw helen.

" iya teh....!!!! " hanya itu kata yang keluar dari mulut gw.

Serasa kering tenggorokan ini, tak sanggup berkata banyak, bagai mana tidak, mungkin paras itu, mata indah itu, menjadi pemandangan terakhir di malam ini.

" kamu dari mana dek? " dia berkata lirih.

" hanya ingin melihat teteh, apa baik baik saja" gw menjawab tak kalah lirihnya.

" teteh ingin bicara sama kamu dek, apa kamu ada waktu? " dia bertanya lagi.

"pastinya teh, waktu aku selalu luang buat teteh" gw menjawab.

" jangan disini" dia berjalan mendahului gw, melewati gw yang masih berdiri mematung, seakan terkesima melihat nya.

Dengan menggunakan kain jarik yang di lilitkan di atas payudara yang indah, rambut yang hitam dan panjang sepunggung,yang di biarkan terurai.

Menambah kemolekan tubuhnya malan ini, gw bagai kerbau yang di cucuk hidungnya, yang tak sadar mengikuti kemana arah dia berjalan, hingga langkahnya terhenti tepat di depan pintu kamar gw.

" teteh bicara didalam boleh? " dia bertanya gw.

"bo..bo..leeehh teh" gw jadi gugup menjawabnya.

Dan dia langsung masuk kekamar gw, yang memang tidak terkunci, gw pun ikut masuk bersamanya.

"Kunci aja dek, takut ada yang masuk!!! " dia bicara ke gw.

Tidak menunggu dua kali di suruh, dengan secepat kilat, gw mengunci pintu dengan segera, dan menghampiri nya, dia sudah dalam posisi duduk di ranjang butut gw.

" teh" gw bicara

"teteh minta maaf ya, tentang masalah tadi, teteh lagi kalut" dia bicara.

"Teteh tidak meminta pun, aku sudah memaafkannya, teteh tidak salah ko" gw menjawab.

" makasih ya dek, kamu sudah mengerti posisi teteh saat ini, kamu jangan pernah lupain teteh ya sayang, walau kita tidak lagi bersama, mungkin ini jalan terbaik untuk semuanya" dia bicara lagi.

" tapi kenapa teteh harus pergi, kan masih ada aku yang selalu sayang sama teteh, aku sangat khawatir kalau saja teteh pergi dari rumah ini, apa ini jalan satu satunya teh ? " gw bertanya.

" sebenarnya teteh juga tidak menginginkannya, tapi mau bagai mana lagi dek, teteh sudah terlanjur sakit, beri teteh waktu untuk berfikir ya sayang" dia mejawab pertanyaan gw.

Gw pun tidak bisa berkata lagi, mungkin benar apa yang di katakan nya, tapi dari lubuk hati gw yang paling dalam, sesungguhnya ini sulit gw terima.

Gw pun duduk di samping dia, dan dia menyenderkan kepalanya ke dada gw, momen ini sulit di utarakan dengan kata apapun, hanya hati kami lah yang tahu.

Tapi emang dasar nya gw, walau dalam kondisi segenting ini, naluri mesum gw tetap stereo, tidak pernah non aktif, titik gw perlahan terusik, melihat gundukan payudara yang menyembul indah, yang sekarang menempel di dada gw.

Dia entah sadar atau tidak, perubahan gelembung di kolor gw, tapi yang pasti gw bahagia malam ini.

Hampir sepuluh menitan dalam posisi seperti ini, tak ada kata terucap, hanya gemuruh di dada gw, di sertai siksaan pada titit gw yang terus berontak di bawah sana.

" awww...dasar mesum" dia mengagetkan gw, yang sedang meresapi pelukan malam ini.

Gw awalnya kaget, tapi setelahnya gw jadi tersenyum bahagia, karena tangannya sudah mengusap usap titit gw, dari luar celana yang gw pakai.

" Kenapa teh, kangen ya sama itu..." gw berbisik padanya.

"sok tau kamu, aku cuma kasihan aja, kayanya itu kamu pegel banget ya.." dia sedikit mengelak.

"kalau gak kangen, ko pegangnya gitu banget...hehe" gw ngeledek dia.

"ya sudah kalau gak boleh..." dia menarik tangan nya dari titit gw.

"gitu aja ko marah, aku juga kangen ko sama ini" tangan gw sembari meremas gundukan payudaranya.

"iiikhhh..dasar meeesuummm..."

Walau ucapannya seperti begitu, tapi gw tau dia sangat menginginkanya, buktinya tidak ada perlawanan yang berarti, waktu gw meremas payudaranya saat ini.

Tangan yang tadi, sempat melepaskan pegangan nya dari titit gw, sekarang sudah berada di posisi yang benar, iya sekarang sudah stand by di atas titit gw, walau masih terhalang kolor gw.

"clappsss....clappsss...clappsss" tanpa ada komando dari siapapun, kini lidah kami sudah saling menyatu, saling bertukar ludah dengan ganasnya.

Mungkin emang dasarnya kami sudah pada gak tahan, makanya pergumulan penuh birahi ini bisa terjadi, sangat beda sekali, permain bibir dan lidah nya sekarang sudah mulai pro, sampai gw kewalahan di buatnya.

Tangan kami berdua, sudah bekerja di area yang semestinya, bahkan sekarang tangan teh helen sudah menelusup ke dalam kolor yang gw pakai, dan langsung mengocok titit gw yang sudah seperti tiang listrik.

Tangan gw pun tidak kalah aktifnya dengan nya, bahkan sudah berhasil menelanjangin bagian dadanya, kini payudara nya sudah terbebas dari kurungan kain yang melilitnya.

Remasan demi remasan tangan gw pada payudaranya yang sangat kenyal dan empuk, gw lakukan dengan lembut, bahkan sesekali gw pelintir gemas puting nya yang sudah mengeras, karena rangsangan yang gw berikan.

Gw sedikit kaget, waktu dia melepaskan secara tiba-tiba cumbuan nya. Lalu dia mendorong dada gw kebelakang hingga terlentang di kasur, entah apa yang akan dilakukan nya.

Dia mendapatkan tenaga sekuat itu entah dari mana, tapi yang jelas sekarang sudah berdiri di depan gw, yang otomatis kain nya langsung melorot ke lantai, kini hanya menyisakan sedikit kain berbentuk segitiga berwarna merah yang masih menutupi bagian memek nya.

Kini di hadapan gw, berdiri seorang wanita yang sangat sexy dan sangat menggiurkan, tak ayal nafsu kelelakian gw bertambah berkali-kali lipat.

Tubuh yang langsing, di topang dengan kulit yang kuning langsat yang sangat contras sekali dengan cd yang masih melekat disana.

Kini dia mulai bersimpu di antara kedua kaki gw, dengan gerakan yang sangat lembut, dia mulai berusaha menarik karet kolor yang sedang gw pakai.

Karena dia terlihat kesulitan, gw membantu dengan mengangkat pinggul keatas, dan akhirnya kolor yang menjadi tameng satu satunya yang gw kenakan melorot dan di lemparkan begitu saja.

Alhasil titit kebanggaan gw langsung mencuat keatas, yang memang sudah dari tadi keras bagai batu, matanya sedikit melotot kearah titit yang sedang mengangguk-angguk.

Walau dia sudah sering melihat titit kebanggan gw, tapi baru kali ini dia bersikap aktif, jadi wajar kalau ada rasa takjub pada dirinya.

Oh ya gw flash back sebentar, mungkin diantara pembaca bingung ko bisa di usia gw saat itu titit gw bisa sebegitu besarnya. Ok gw akan gw kasih penjelasan nya sedikit.

Dari kecil memang gw sudah sering melakukan apa yang sekarang dinamakan coly atau apa lah, kalau di kampung gw namanya ngaloso/ngasah(serupa masturbasi).

Tapi ada satu resepnya yang sering gw lakukan, yaitu terapi ikan bogo, ikan bogo kalau bahasa indonesianya gw kurang tau, yang jelas dia sejenis ikan gabus tapi dia kepalanya besar dengan badan yang kecil.

Ukurannya tidak terlalu besar, paling seukuran jempol kaki, terapi tersebut biasa gw lakukan pada saat gw berenang di kali, yang memang kali di tempat gw masih banyak ikannya.

Ikan tersebut gw pukul-pukulkan ke titit gw yang sudah tegang, kira-kira 7 sampai 9 kali pukulan, tapi jangan sampai ngecrot ya, ini walau tidak bisa di buktikan secara ilmiah, tapi hasilnya sangat memuaskan.

Dan yang lebih ekstrim lagi, pernah ngaloso memakai minyak tanah, karena secara tidak sengaja, tangan gw habis memperbaiki lampu cempor yang bahan bakarnya dari minyak tanah, panas memang tapi hasilnya wow banget.

Ini kedengaran sedikit gila ya, ini hanya pengalaman gw aja sih, jangan pernah di tiru ya, kalau ada sebagian pembaca ada yang nyoba, ya silahkan.

Ok kita kembali ke laptop


Tangannya sedikit gemetar, saat dia mulai memegang titit gw, dengan gerakan sedikit kaku, dia mulai mengocok dengan lembut.

Tapi karena memang telapak tangannya yang halus memberi epek yang nikmat di titit gw, gw sampai merem melek di buatnya.

Dengan wajah yang sangat menggemaskan, dia terus melihat ke wajah gw, entah apa yang dia rasakan, tapi gw melihat dia sampai menggigit bibirnya, menambah kesan sensual yang gw lihat.

"enaakk" itu kata yang keluar dari bibir manisnya, apa yang selanjutnya dia lakukan sungguh diluar naluri gw.

Dia mengumpulkan ludahnya yang sangat banyak di telapak tangan nya, dan langsung di balurkan ke titit gw.

Gw sampai kelojotan merasakan sensasi yang dia berikan, berkat bantuan dari cairan ludahnya, kini kocokanya menjadi lebih lancar dan nikmat.

"Enaakkk..***kk???" kata itu lagi yang keluar dari bibir nya, yang tidak bisa gw jawab, hanya anggukan kepala gw lah, yang mewakili bahwa gw mengaminin apa yang dia katakan.

Wajahnya mulai mendekati titit gw yang sedang di kocok lumayan kencang, dengan menjulurkan lidahnya ke bagian kepala titit gw, dan mulai menyapu area lubang kencing gw yang sudah mulai memerah.

Lidahnya memutar-mutar disana, membuat epek linu yang amat sangat, gw berusaha mati- matian menahan agar tidak jebol pertahanan yang dari tadi gw tahan.

Tapi kalau bigini terus rasa-rasanya, gw tidak akan kuat, biar dillan aja, haha.

Tangan gw di tahan waktu gw berusaha menahan agar dia tidak meneruskan apa yang dia lakukan saat ini, malahan sekarang mulut mungilnya berusaha memasukan kepala titit gw.

Perlu usaha yang keras, agar bisa memasukan kepala titit gw ke mulutnya, dengan kondisi tangan masih mengocok titit gw dengan gerakan lembut.

Akhirnya mulutnya berhasil menelan titit gw, walau hanya kepala saja, tapi ini lebih dari cukup membuat gw bangga akan usaha yang dia lakukan.

Ini posisi yang sulit untuk gw, karena gw harus menahan semua penyiksaan yang teramat nikmat, lidahnya terus menyapu disana, dengan isapan-isapan lembut disana.

Hampir lima menitan prosesi itu berlangsung, gw sampai semaput di buatnya, mata gw sampai terpejam, tapi gw sedikit lega, karena dia menghentikan aktivitasnya.

Nafas gw sudah tidak teratur lagi, nafsu gw sudah di ubun-ubun, sudah sangat ingin menggempur memek mungilnya. Tapi ternyata ini belum usai, gw meraskan ada yang menjepit batang titit gw dengan sesuatu yang lembut dan kenyal.

Gw membuka mata, ingin tahu apa yang terjadi, ternyata apa yang gw lihat sungguh membuat mata terbelalak, bagai mana tidak, sekarang titit gw di jepit dengan payudaranya.

Lalu dengan gerakan yang eksotis, dia mulai menggerakan payudaranya keatas dan kebawah, kelihatan titit gw timbul tenggelam di tengah himpitan gunung kembar yang sengaja dia rapatkan dengan kedua tangan nya.

Karena memang titit gw panjang, alhasil kepalanya masih bisa kelihatan, yang tak ayal kesempatan itu di gunakan lidahnya untuk bisa menjilati kepala titit gw.

"pleekkk...plekkk...pleekkk...pleekk"
"clapsss..clapsss...clappsss..clappss"
Bunyi yang di timbulkan dari prosesi tersebut sangat menggairahkan.

"Teeehhhhh....eeennnaakk...akhhhh...ssssttt...eeemmm" gw mulai merintih nikmat.

"pleekkk...plekkk...pleekkk...peleekk"
"clapsss..clapsss...clappsss..clappss"

Ya tuhan nikmat apa lagi yang harus gw inggkari dari mu, ini anak banget.

Dia menghentikan aktivitasnya dan berbicara.

"Reey...ko kamu kuat banget sih"

Gw tidak bisa menjawab, karena sebenarnya kalau itu terus di lakukan, sudah di pastikan gw akan jebol, tapi untung saja gw masih bisa menahannya.

Diapun berdiri dan mengangkangi selangkangan gw, setelah tepat posisi memeknya dengan titit gw, dia pun menggeser cd merahnya ke samping.

Tangannya langsung menggapai titit gw lalu mulai mengarahkan tepat di bibir memeknya, dia gesek-gesekan titit gw pada bibir memeknya yang mungil terlebih dulu.

Terasa memeknya sudah mulai basah, karena mungkin birahinya sudah naik juga, setelah dirasa cukup, dia mulai berusaha menekan titit gw agar bisa masuk ke memek nya.

Tapi walau pun memek nya sudah pernah dimasuki titit gw, tapi dia masih kesulitan agar bisa menelan mentah-mentah titit gw, apa karena memeknya yang masih sempit, atau titit gw yang terlalu besar untuk memek mungil nya itu.

Dengan bantuan tangannya yang memegangi batang titit gw, akhirnya kepala titit gw bisa masuk ke gerbang surgawi miliknya.

"awww...sakiiitt" dia sedikit meringis dan menggigit kecil bibirnya, mungkin sakit kerna memeknya dipaksa menerima benda asing yang berusaha memasuki nya.

Tapi dia tidak putus asa, dengan gerakan yang spontan dia langsung menurunkan pinggulnya hingga titit gw bisa masuk sempurna, gw sampai linu di buatnya.

"aduuhhhh....sakiitt....aaawwww....hik..hikk"
Dia sampai menitikan air mata, saat penetrasi berlangsung.

Setelah memeknya mulai bisa adaptasi pada titit gw, dia mulai menggerakkan pinggulnya keatas kebawah, dengan posisi kedua tangannya bertumpu pada dada gw.

Jepitan memek mungil dan sempitnya sangat berasa banget, kepala titit gw berasa menyundul-nyundul sesuatu disana, mungkin itu pintu rahimnya yang mentok.

"reeyyy...punyaa...kamuuu...gedee...akhhh...akahhh...owhhh...ssssttt....eeemmmm" dia mulai meracau nikmat.

Dan gw juga merasakan yang sama dengan nya, gw sampai merem melek merasakan kenikmatan yang tiada tara ini, payaudara nya yang bergantung bebas, tidak gw anggurin begitu saja, tangan gw langsung menjamah dan meremas lembut agar memberi stimulus terhadapnya.

"plakkk..plokkk..plakkk...plokkk...plakkk..plokkk..."

"akhhhh...akkkhhhhh...akhhhh...uugghhh....eeemmm"

Hampir lima belas menit posisi women on top itu berlangsung, tidak beberapa lama, dia sudah mulai ada tanda-tanda akan mendapatkan klimak nya, terbukti dengan gerakannya yang begitu liar dan memeknya semakin ngejepit.

"plakkk..plokkk..plakkk...plokkk...plakkk..plokkk..."

"Reeyyy.....teteh...nyampeeeeee...akhhhh...awwwww...eeeeemm"

"critt...criittt..criiiittt...criiitt.." tiba tiba memeknya berkedut dan meremas titit gw, di ikuti dengan semburan cairan yang menyirami kepala kontol gw di dalam.

Dia langsung ambruk ke tubuh gw, dan gw langsung memeluk nya dengan erat, terasa sekali nafasnya ngos-ngosan, seperti orang habis berlari saja, gw pun memberikan dia waktu untuk beristirahat sejenak, agar dia bisa menikmati sisa-sisa oragasme saat ini.

Walupun kondisi titit tegang maksimal gw, masih bersarang di memeknya, tapi gw tidak berusaha menggerakan nya atau mencabutnya.

Setelah gw rasa cukup untuk teh helen beristirahat, gw berinisiatif membalikan tubuhnya kesamping tempat tidur, dengan tidak melepas titit gw.

"adeekkkk....kamuuu...ko.***k sabaran bangeeettt...akkkhhhh"

kata katanya terpotong, karena gw langsung menggempur memeknya dengan ritme yang sedang, karena memang nafsu gw sudah tidak tertahankan lagi.

"habis aku sudah tidak tahan teh" gw bicara .

Lalu gw mengangkat kedua kakinya keatas bahu gw, dan langsung menggenjot dengan semangat.

"plakkk..plokkk..plakkk...plokkk...plakkk..plokkk..."

Suara benturan paha kami terdengar nyaring, karena memang saking nafsunya gw menggempur dia.

Terlihat matanya teh helen sampai terlihat putihnya saja, dengan kondisi tangan yang meremas payudaranya sendiri, pemandangan tersebut menambah gairah yang gw rasakan.

"teehhh...memek...teteh...enakkkk...bangettt....sempit...dan ngejepit...akhhhh..akhhh...akhh" gw mulai meracau nikmat.

"terusss...reeyyy...punyyaaa...kamu...nikmat..gee...deee...punya...teteh...penuhhhh...akhh..akhhhh..akhhh...uuoogghhhh..sssttt...eemmmmm" dia pun sama meraskan nikmat.

"teh...keluarinnn...dimana...." gw bertanya disela-sela genjotan gw.

"jang...annn..di....dalammmmmm...akhhhh...teteh nyampeeeee...criittt..criittt...criittt" dia mendapatkan orgasme yang keduanya.

Memeknya bertambah sempit dan menyedot banget, setelah di mendapat orgasme keduanya, gw jadi kalap untuk menggempur terus menerus, tanpa memberikan jeda terlebih dulu, karena sebentar lagi gw akan klimak jg.

"Reeeyyy....udahhh...teetehh...linu..." dia mengiba.

"plakkk..plokkk..plakkk...plokkk...plakkk..plokkk..."

"tahan sebentar teh, aku juga nyampeee....crott..croottt...croott..croot" karena tidak tahan lagi, akhirnya sperma gw tidak bisa di bendung lagi.

Yang tidak sempat gw mencabutnya, malahan gw tekan sedalam-dalamnya, yang mungkin berhasil masuk kedalam rahimnya yang lagi subur.

"haaahh...haahh..haahhh...kenapaaa...di dalam...kalau teteh hamil bagai mana..hik..hikk..hikkk..hikkk" dia ngomel ke gw.

"maafin aku teh, habis memek teteh enak banget....." gw menjawab nya.

"cabuutt buruan dek, hik..hikk..hikk" dia berusaha mendorong gw.

Tapi gw tidak menggubris permintaan nya, malahan gw memeluknya.

"Teteh..sayang...biar saja jadi, tinggal kita besarkan nanti, dan kita bisa hidup bersama" gw mengecup keningnya.

"kamu ini gimana sih dek, kita ini saudara kandung, jadi tidak boleh menikah, itu hal yang mustahil rey" dia berkata ke gw.

"sssstttt...biarlah waktu yang menjawabnya teh, aku sayang kamu" gw tempelkan telunjuk gw ke bibirnya, dia pun hanya mengangguk tanda setuju, dan gw menghapus airmata dengan tangan gw.

"Dek..teteh berat..." dia berkata manja.

"oh iya..hehe" gw pun mengulingan badan kesamping.

"ploppp" bunyi titit gw yang terlepas dari memeknya.

Sperma bercampur cairan cintanya langsung meleleh keluar dari lubang memeknya, saat tak lagi ada penyumbat disana.

Diapun langsung bangun dan duduk, melihat kondisi memeknya yang penuh dengan lelehan sperma dari gw.

Lantas dia menutupnya memakai celana dalam yang dikenakanya, karena memang cd nya tidak gw lepaskan.

"teteh pamit ya rey, tolong jaga adik-adik ya" dia berdiri dan memungut kain yang teronggok di lantai dan memakainya, dan bergegas keluar kamar.

"teh...."kata-kata gw terhenti, karena teh helen sudah meninggalkan kamar gw.

Setelah semuanya berlalu, tinggal gw sendiri termenung dikamar ini, terus memikirkan langkah apa yang harus gw ambil selanjutnya, karena teteh gw keputusannya sudah tidak bisa di ubah lagi.

Bersambung.....

Moga aja suka...salam satu crot
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd