Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

JANGAN UBAH TAKDIRKU

Bimabet
Sedih amat nasibnya salma ya, kalo diliat dari cerita sejauh ini..kemungkinan sana sini jadi madu dia, kalo ga jadi madunya ervan ya madunya roy.

Karena ervan dah punya istri dan roy udah punya umi. Tapi gatau jg perkembangan kedepannya gimana, siapa yg akan mengalah atau siapa yg akan mereguk madu kehidupannya nanti. Patut ditunggu ini..hmmm

:D
Baik suhu saran tetap diperhatikan.
Thank masukannya.
 

Dari Part 53

Hampir setiap hari perhatian Ervan ke Salma bertambah dan selama ini Erva selalu ada untuk Salma walaupun juga untuk teman teman semua tapi tetap preoritas utama pada Salma sampai Salma risih mendapat perlakuan istimewa dari Ervan, tapi semua teman teman justru mendorong supaya lebih dekat lagi dengan Ervan dan selalu menjodoh kan Salma dengan Ervan ya dengan berbagai cara juga dengan kelekar dan himbauan

Sementara itu hubungan Salma dengan Roy dan umi juga semakin jauh seakan putus ngak ada komonikasi sama sekali, Salma ingin menghubungi Roy atau umi juga membuat delema pada diri Salma seorang wanita apakah pantas untuk menghubungi laki laki terlebih dahulu ego Salma juga tinggi dan akan menghubungi umi Salma merasa jengah dan takut akan kena marah lagi

Akhirnya Salma menyerah kalah atas sanjungan Ervan dan dorongan teman teman, Salma menerima cinta Ervan kembali dan sudah Salma kubur jauh jauh, keinginan Salma untuk kembali pada Roy akhirnya sedikit demi sedilit menghilang dengan seiring nya waktu berjalan, itu terjadi setelah satu minggu setelah perpanjangan waktu dari universitas

“Ma, benar kata kata Bambang dan Sutikno bahwa kita berjodoh, aku mau kamu menjadi pacar aku dan aku akan menjaga kamu dan membuat kamu selalu nyaman di samping aku” kata Ervan di celah celah kesibukan menyelesaikan pelaporan yang tinggal sedilit lagi

“Ia Van, sekarang aku baru bisa merasakan kenyamanan ini seperti kenyamanan ketika aku masih duduk di SMA dulu, menerima cintamu untuk menerima dirimu kembali” kata Salma

“Ya Ma aku berjanji untuk selalu setia padamu dan ngak akan menyia nyiakan kepercayaan mu padaku dan kesempatan ini, aku berjanji sebagai seorang laki laki yang pantang beringkar janji ini” jawan Ervan sambil memegang tangan aku dan di ciumnya mesra dan ini di lakukan Ervan di depan teman teman aku yang masih berkumpul di home stay

Teriakan teman teman menggama “Terima, terima, terima ….”

Salma pum tersenuyun melihat kebembiraan teman teman semuanya

Lanjut

Part 54: Selamat datang



Pov 3rd

“Ya Van aku akan mencoba mencintai mu kembali seperti di SMA dulu” kata Salma tanpa melepas genggaman tangan Ervan yang menarik tangan Salma dan mencium lembut kedua tangan Salma kemudian Salma pum melalukam hal sama seperti yang dilakuka oleh Ervan ke Salma

Ervan berdiri dan menarik kepala Salma dan mencium kening Salma ladengan lembut, lama dan Salma merasakan ketulusan cinta Ervan

Pada hari ke dua belas semua pelaporan sudah selesai di buat dalam 2 macam melalu shof dan cetak dan itu berbentuk buku yang tebalnya sampai 200 lembar labih

Setelah sumua beres Ervan pun berbicara pada teman teman semua

“Teman teman” kata Ervan ketika kami baru bersantai di home stay, lanjutnya “Aku punya nadar kalau kita bisa menyelesaikan pelaporan ini tepat waktu aku akan mengajak semua yang ada di sini refresing ke pulau Bali selama seminggu” kata Ervan dengan penuh wibawa dan sudah pas kalau Ervan adalah seorang manager sebuah perusahan besar

Tentu saja pengumuman dari Ervan di sambut gembira oleh semua teman teman termasuk Salma yang belum pernah ke pulau Bali ketika wisata di pulau Bali Salma tidak ikut karena Abi baru saja kecelakaan jatuh di kantornya dan oleh umi dilarang untuk ikut dengan janji setelah abi sembuh kita sekeluarga ke Bali, tapi janji itu ngak pernah terlaksana sampai saat ini

Dan berita itu di sambut baik dari teman teman semua dan mereka merelakan pulang kampung mundur lagi dalam 1 minggu kedepan setelah berunding sebentar mereka memutuskan kalau besok hari kamis bersama sama ke univ untuk menyerahkan hasil pelaporan kepada pihak panitia dan di harapkan tidak ada refisi, kalau tidak ada refisi Jumat pagi palin lambat sabtu kita berangkat ke bali tapi kalau ada refisi ya kita mundur sampai refisi selesai di kerjakan baru berangkat

Sementara itu Salma dan semua teman teman setuju atas usulan Ervan dan mereka bersiap siap untuk istirahat sebab hari ini sudah hampir mahrib, Salma dan Sundari pamit pada teman temanya untuk kembali ke tempat pak ketua dukuh dimana Salma dan Sundari selama ini mereka menginap semenjak peristiwa umi dan mas Roy datang ke dukuh Waru

Hari Jumat pagi Salma dan Ervan sudah siap untuk beangkat Rencana keberangkatan semula jam 10 pagi dan sampai di Denpasar jam 13 siang semua persiapan di tata ulang

Setelah solat subuh Ervan dan Salma memperispkan diri jam 6 pagi

“Langsung lapar nih” kata Ervan sambil melirik kearah Salma, lanjutnya “Terima kasih ya”

“Sama sama Van, kalau kurang enak harap maklum Van” kata Salma

“Enak kok” jawab Ervan setelah mencicipi roti buatan Salma sambil ngacungkan jempol ke atas



Ketika Salma masuk ke kamar Ervan menyiapkan pakaian pakaian yang akan di bawa dan di masukan ke dalam koper kembali, ketika membuka almari pakain Ervan, Salma juga menemukan sejumlah pakain wanita dan anak anak di dalam almari itu nanti akan di tanyakan pada Ervan pakaian siapa yang ada di dalam almari Ervan pakaian wanita dan juga anak anak

Setelah semua okey jam 7 Ervan dan Salma berangkat menuju bandara dan menanti teman temanya di sebuah café dekat pintu keberangkatan

Dalam perjalananke bandara Ervan memperhatikan Salma yang termenung saja semenjak berangkat dari apartemen dan masuk mobil yang sengaja di pesan untuk menghantarkan mereka menuju bandara

“Ma kamu ngalamun aja sih” kata Ervan

“Sok tau ah” sanggah Salma

Ervan pun memegang tangan Salma yang duduk di bangku belakang

“Kamu tu ya dari berangkat masuk ke mobil ngalamun terus, kalau boleh tau apasih yang mengganggu pikiranmu Ma, tolong di sheer ke aku biar aku juga bisa mengurangi bebenmu” kata Ervan

“Mikir apasih, ada ada saja kamu Van” jawab Salma

“Kalau kamu cemberut terus tar cantiknya di gondola cicak tau rasa” goda Ervan

“Van kamu tadi makan apa sih salah makan obat kali” celetuk Salma

“Ngak juga kok Ma, aku tu baru senang kali Ma, bisa ngajak kamu jalan jalan walau tidak berdua tapi cukuplah, di sampng aku ada cewek cantik tapi sayang cemberut melulu dari tadi coba kalau sedit senyum pasti tambah cantik” kata Ervab

“To gombalnya lagi kan” saut Salma

“Benar Ma, aku ngak pernah gombalin kamu kok, aku bicara apa adanya yang aku rasakan saat ini sebab aku benar benar mencintaimu dengan tulus, apapun aku ku korbankan untuk mendapatkan kembali simpatimu dan itu adalah motifasi aku kali ini” kata Ervan

Setengah jam kemudian Ervan dan Salma udah sampai di bandara dan kini berjalam mencari café untuk mananti teman temannya datang setelah duduk

“Van, boleh aku tanya sesuatu padamu” kata Salma

“Mau tanya apa Ma” jawab Ervan

“Tadi ketika aku menyiapkan baju baju mu yang akan di bawa, aku juga melihat banyak pakaian wanita disana dan juga pakaian anak anak itu pakaian siapa ya” kata Salma

“Oh itu Ma, pakaian adik aku dan anaknya, ketika datang dan meninggalkan beberapa pakaian nya di sini supaya besok besok kalau ke sini tidak perlu bawa pakaian yang banyak jadi meringankan bawaannya” jawab Ervan sanagat santai

“Oh gitu ya” jawab Salma dan melupakan segala peristiwa dengan pakain pakaian wanita yang ada di kamar Ervan tanpa menaruh curiga sama sekali dan masih menggagapnya Ervan masih seperti dahulu ketika masih di SMA seperti yang diakuinya selama ini

Tak beberapa lama HP Ervan merdiring dari Bambang yang menanyakan posisi Ervan saat ini dan di jawab di sebuah café yang ada di deket pintu keberangkatan dan tak lama kemudian ikut bergabung Bambang, Sundari dan Sutikno

“Udah lama Van kamu” kata Sutikno pada Ervan

“Ya baru lima belas menitan lah” jawab Ervam

Ternyata Bambang, Sutikno dan Sundari berangkat bersama sama

“Kok bisa bersama sama sih” kata Salma

“Ia ma sengaja kita berangkat bersama tadi berkumpul di rektorat dulu” jawab Sundari

“Silahka kalau mau pesan minum atau makan masih ada waktu satu seyengah jam lagi” kata Evan setelah melihat arlojinya dan memanggil waittrees

Dan mereka mulai ngobrol apa saja dan kelima mahaiswa ini terlihat sangat akrap bahkan terlihat bagai saudara saja melebihi seorang teman

“Teman teman dengarkan” kata Ervan mengiterupsi teman temanya dan mereka semua memperhatikan perkataan Ervan termasuk Salma

“Aku akan membagikan tiket yang kemarin saya pesan tadi sebelum berangkat aku sempat mencetaknya” kata Ervan sambil membuka tas nya dan mambagika lembar lembar tiket pesawar li*n air kepada teman temannya sesuai tertera nama dalan tiket pesawat itu

Setelahnya Ervan mengeluarkan 5 buah amplop cokat dan membagikan masing masing satu termasuk untuk Ervan sendiri sambil berujar

“Ini ada sedikit uang saku gunakan sebaik baiknya untuk kepeluan kita selama seminggu disana aku tau kok kalian tidak siap dana untuk melakukan wisata ini” kata Ervan kemudian semua teman temannya membuka amplop di tangan masing masing ternyata berisi 100 lembar uang kes nominal Rp 100.000,00 mereka semua tercengang

“Kok banyak amat Van” kata Bambang

“Ngak lah Bang, keperluan kita masing masing, keinginan kita masing masing sunggung berbeda beda ngak bisa di samakan ini hanya uang saku untuk kaian semua untuk penginapan dan akomodasi sudah ada sendiri” kata Ervan

“Oh ya Ma, aku mau kepunyaan aku kamu yang bawa ya biar semua keperluanku kamu yang atur” kata Ervan ke Salma sambil memberikan amplop yang di pegangganya kepada Salma

“Kok aku yang pegang sih” kata Salma sedikit protes

“Ngak papa kali sebagai ibu negara yang mengatus belanjaan negara” kata Ervan sambil tersenyum

“Ya kok malah menyerempet ibu negara” kata Salma sambil memasukan ke dua amplop kedalam tas cangklongnya dan di ikuti oleh ketiga temannya yang juga mmasukan amplop ke dalam tas masing masing

“Ayok di lanjutkan lagi, sekarang bebas mau pilih menu makanan kesukaan masing masing tidak tergantung kepada teman” kata Ervan

“Ya Van, makasih ya” jawab teman teman Ervan secara bersama sama termasuk Salma

“Ya aku juga terima kasih pada ibu negara kita” kata Sundari sambil yang duduk disamping Salma

“Apa sih Dari” kata Salma sambil mencubit perut Sundari

“Aduuuh Ma sakit nih” teriak Sundari

“Ya maaf ya, ibu negara” kata Sundari sambil memegang kedua tangan Salma yan siap mencubit lagi

“Adduuuhhh Ma ampun, sakit” kata Ervan yang duduk di samping kanan Salma yang menjadi sasaran cubitan Salma

“Biarin”kata Salma cuek dan semua rombongan itu semua tertawa gembira

“Yah ajar terus Ma jangan kasih kendor” teriak Sutikno dan Bambang bersamaan

“Ampum ma ampun” kata Ervan sambil memegang perutnya yang kena cubit Salma, lanjutnya “Nyerah deh, suer aku nyerah Ma, kok malah aku sih yang kena cubit”

“Makanya jangan ngeledek terus” kata Salma

“Kan Dari yang ngedek kamu bukan aku” bela Ervan

“Tapi idenya kan dari kamu Van” kata Salma sambil bersungut sungut manja dan melototkan matanya yang memang sipit itu

“Ayo lak kita bording” kata Ervan sambil memberi tanda pada waitees untuk membawakan bom mereka

Datanglah Seorang waitees dan menyodorkan stuk pembelian, dengan sigap Salma mengeluarkan dompetnya man mengelurkan dana untuk membayar miniuman mereka kemudian waitees tadi pergi ke kasir dan kembali lagi dengan membawa kembaliannya yang di terima oleh Salma dan teman temanntya termasuk Ervan senyum senyum sendiri melihat kesibukan Salma sebagai bendahara kelompok

Setelah melewati portal penjagaan dan menitipkan barang barang bawaanya dan membayar airport platfrom masing masing tetapi ketika Ervan mau membayar airport platform nya di cegah oleh Salma yang membayar nya untuk dirinya sendiri dan untuk Ervan dan semua itu tak lepas dari perhatian teman temannya no comment tapi hanya tersenyum

Menunggu 30 menit kemudian ada panggilan penumpang jurusan bandara Ngurahray segera masuk ke dalam pesawat melalui gate satu, Ervan dan teman temannya ikut berdiri dan melangkah menujupintu keberangkatan gate satu setelah sampai di dalam pesawat ternyata tempat duduk yang Ervan pesan berbeda untuk Ervan dan Salma ternyata duduk di kelas bisnis sedang untuk Bambang, Sutikno dan Sindari ada di kelas ekonomi tapi mereka semua maklum atas keputusan Ervam yang ingin duduk berdua dengan Salma sang kekasih

Jam 10.37 menit pesawat yang di tumpangi Ervan dan teman temannya behasil take off melaluli landasan pacu di bandara Akhamat Yani

Setelah pesawat Li*n air mengudara Ervan yang duduk di samping Salma mengucap

“Ma aku mohon nanti malam bisa ngak menemani aku tidur, aku sunggung kangen sama kamu Ma, tapi kalau kamu masih belum bisa move on ya ngak papa” permintaan Ervan ketika mereka duduk di dalam pesawat kelas Bisnis yang di pesan Ervan untuk Salma

“Ya nanti kita lihat di sana ya” jawab Salma sambil tersenyum sangat manis yang membuat Ervan hatinya mulai berdebar debar

“Van, sebenarnya aku malu lah pada teman teman kan mereka di kelas ekonomi dan aku dan kamu malah di kelas Bisnis” kata Salma

“Aku tu ingin membuat kamu nyaman selama perjalanan ini tempat duduk agak longgar tidak sempit bisa lebih nyaman begitu” kata Ervan

Terus nanti di hotel juga berbeda gitu” tanya Salma

“Ngak lah Ma, kalau nanti aku sudah pesan di semacam bungalow atau semacam villa milik keluarga aku jadi bukan di hotel di sana ada tiga kamar dan nanti pembagian kamarnya seperti di home stey dukuh Waru begitu, mangkanya aku tadi minta pada kamu kalau bisa menemani tidur nanti malam itupun kalau kamu berkenan” jawab Ervan masih takut takut mengajukan pendapatnya untuk melancarkan hubungan dirinya dengan Salma yang akhir akhir ini terganggu kerena keegoisan dirinya dan itu yang akan di perbaiki untuk kedepannya

“Ya udah kalau begitu aku sih ngak enak saja pada teman teman kalau aku dan kamu di kelas VIP sedang teman teman di kelas satu misalnya” kata Salma dengan manja

“Ngak lah Ma, aku juga ngak mau begitu kok, tapi untuk penerbangan kali ini aku ingin membuat kamu nyaman senyaman nyamannya hanya itu saja” kata Ervan sambil menggenggam tangan Salma dan di remasnya lembut penuh kasih sayang dan Salma pum mambiarkan tangannya di remas malah kini tangan Salma membelai wajah Ervan dengan lembut dan mencium pipi Ervan sambil mengucap “Terima kasih ya Van, kamu selalu ada untuk aku”

“Ya sama sama Ma” jawab Ervan sambil menarik kepala Salma yang di rebahkan di pundak nya supaya Salma bisa tidur dengan damai dan Salma pun segera memejamkan matanya dan meresapi kemesraan yang di berikan Ervan kepada Salma kali ini



Entah beberapa lama Salma tidur di pundak Ervan dan ketika Salma di bangunkan oleh Ervan

“Ma bangun udah mau sampai dan pesawat mau landing tu” kata Ervan sambil menggoyangkan tubuh Salma

“Maaf Van aku ketuduran, mau mendarat ya Van” kata Salma sambil tersenyum dan membetulkan riasannya yany berantakan

Kemudian dan Salma membetulkan tempat duduknya dan mengencangkan sabuk pengamman karena pesawar sudah mulai menurunkan lebih mendekat pandasan pacu di bandara Ngurah Ray, Denpasar


Jam menunjukan jam 13.27 waktu Denpasar, terdengat suara kapten pilot yang menerbangkan pesawat yang mengatakan pesawat sebebtar lagi mendarat di bandara Ngurah Ray dan semua penumpang di persilahkan siap siap dan di persilahkan menanti untuk keluar dari pesawat setelah pesawat bersandar sempurna dan ucapan terima kasih dan selamat jalan kepada semua penumpang

Lima belas menit kemudian Ervan dan Salma sudah berada di luar pesawat dan menanti teman temannya turun dari pesawat dan mereka melangkah ke begasi bersama untuk menggambil barang barang yang di titipkan melalui kargo pesawat

Selamat datang di Denpasar sebuah poster terpampang dijalan arah pintu kedatangan yang membuat Ervan, Salma dan teman temannya saling berpandang pandangan bagi Salma sendiri yang belum pernah ke pulau Bali merasa gembira akhirnya Salma juga sampai kepulau bali walau bersama teman temannya, janji orang tuanya belum pernah terlaksana sebab kesibukan dan mencari waktu luang bersama yang sulit di dapat

Mereka berlima segera mencari mushola untuk melaukan sholat dhuhur sebab waktunya sudah lewat, tanpa sadar Salma menggandeng lengan Ervan yang berjalan di sampingnya menuju mushola di bandara itu dan setelahnya mereka menuju ke tempat parkir untuk langsung ke penginapan

Ervan memesan Taksi on line yang akan membawa mereka di bungalow milik keluarga Ervan yang terletak di daerah ubut yang tak jauh dari Denpasar satu jam perjalanan dari bandara ke tempat bungalow milik keluar Ervan

Bungalow milih keluarga Ervan dengan disain ala bangunan bali yang amat religious yang merepakan villa yang teriri dari tiga kamar, ruang keluarga chiken dan juga terdapt kolam renang yang terletak di belakang villa tersebut dan sebuah musola keluarga terletak di depan villa itu

“Bambang dan Sutikno ada di kamar belakang, Salma dan Sundari berada di kamar tengah dan kamar depan untuk Ervan” kata Ervan ketika mambagi kamar untuk beristiirahat waktu di sana sudah menunjukkan jam 15 mereka bersih bersih dan melaukan ibadah solat Ashar berjemaah yang ada di depan villa iru berupa musola untuk keluarga

Setelah solat merela bersantai ria di taman yang terletak di belakang rumah sambil menikmati sore yang indah mereka bercengkrama sedang Ervan, Bambang dan Sutikno sudah berendam di kolam renang yang berada di samping taman belakang villa tersebut



Setelah magrib Salma dan Dari memasak untuk makan malam sebab semua bahan sudah tersedia oleh penjaga villa keluarga itu kali ini Salma memasak goreng ayam, sambel tomat dan sayur asam dan setelah mereka melaukan solat Isa mereka berlima menghabiskan makanan yang di masak oleh Salma dan Dari sampai ludes tak bersisa dan setelahnya mereka duduk bersantai bersantai ruang keluarga sambil merencanakan besok mereka mau wisata kemana dan mereka mereancanakan wisata di ubud saja yang dekat villa sambil melihat pembuat karya patung seorang pematung kenamaan I gde agung yang karyanya sampai ke manca negara

Jam 9 mereka semua sudah masuk kamar mereka dimana Ervan tidur sendiri sedang Dari sekamar dengan Salma dan Sutikno sekamar dengan Bambang

“Ma apa kamu sudah ngak sayang lagi dengan Ervan, setelah apa yang di lakukan pada mu benberapa minggu yang lalu” kata Sundari

“Jujur ya Ri, aku tu mulai bisa move on lagi setelah sejak kamarin Ervan mengajak aku menginap di apartemennya aku mulai nyaman kembali bersama Ervan, apa ini merupakan jawaban dari Alloh untuk kedepannya sementara mas Roy dan juga umi seakan meninggalkan aku hidup sendiri, aku kehilangan pegangang hidup saat ini, hanya Ervan yang menjadi sandaran dan membuat aku nyaman bersamanya” kata Salma sambil tak kuasa menahan air matanya yang tiba tiba mengalit tak bisa di cegah lagi

“Aku bisa mengerti kok Ma, dan bisa merasakan apa yang akamu rasakan juga, kalau menurut aku sebaiknya kamu turuti kata hatimu saja, kalau kamu kurang nyaman dengan Ervan ya setelah ini tinggalkan saja dan kembali pada mas Roy mu yang dan aku yakin kalau mas Roy masih menantimu, apa yang menjadi keputusanmu, tapi kalau maku sudah nyaman pada Ervan ya tinggalkan mas Roy sebab aku melihat betapa galaunya Ervan tanpa dirimu ketika kamu marah dan berkepanjangan dengan Ervan dan aku melihat dari kaca mata aku yang nota bene orang luar kesalahan ini bukan saja datang dari Ervan saja juga datang darimu Ma, kalau kamu ngak memberi lampu hijau pada Ervan pasti ngak akan terjadi hal semcam ini” kata Dari panjang lebar

“Memang benar katamu Dari, aku terlalu egois dan emosi sesat bahkan sampai saat ini aku ngak bisa melupakan sebeb Ervam merupakan cinta pertama aku dan sampai saat ini aku masih sangat sayang pada Ervan, rasa nyaman dan sayang pada Ervan berbeda rasa sayang dan cinta aku pada mas Roy, kalau aku merasakan rasa sayang dan cinta aku pada mas Roy cenderung cinta pada seorang adik ke kakak tapi itu sunggung amat dalam yang aku rasakan sehingga ku ngak bisa membedakan rasa sayang antara kakak dan adik dengan cinta terhadap pacar, tapi rasa sayang dan cinta aku pada Ervan melebihi segalanya dan aku ngak bisa melepas mas Roy saat itu kerena kometmen mas Roy akan menikahiku setelah lulus menjadi sarjana dan komeitmen itu sudah di amini oleh ke dua orang tuaku dan mereka sangat bahagia mendengan hubunganku dengan mas Roy apalagi dengan abi sunggung suka punyacalon mantu seperti mas Roy yang bisa di harapkan untuk menjaga keluarga kecil aku kedepannya” kata Salma



Bersambung
Part 55
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd