THE WITNESS OF OUR LOVE (PART 12)
Esoknya di kampus
Aku sedang berkumpul bersama teman-teman sebangsaku dihalaman kampus
Eh Rif, Catherine gimana kemarin? tanya salah seorang temanku
Ya nggak kenapa-kenapa kok aku tersenyum
Eh yang bener?
Iya dong
!
Dari kejauhan aku melihat Ira datang berjalan kearahku. Semua mata cowok tertuju padanya. Aku hanya tersenyum.
Waduh! Itu Catherine, mampus lo Rif! mereka panik
Hai sayang! sapa Ira akrab
Halo sayang. Kok baru berangkat? aku mengecup bibirnya
Teman-temanku melongo melihat Ira menyapaku dalam bahasa Indonesia. Tidak cuma teman-temanku, cowok-cowok disana semuanya melongo. Rangga dan Setyo apalagi.
Mereka minta penjelasan, akhirnya kuceritakan bahwa Catherine itu Ira. Mereka sempat tidak percaya dan menolak mentah-mentah, bahkan menganggapku gila, namun melihat bahwa hal itu fakta, akhirnya mereka percaya.
Rangga dan Setyo menceritakan asal-usul dan sebab kami berpisah dulu di Indonesia, aku dan Ira mendengarkan diiringi tawa dan perasaan sedih. Mereka terkesima mendengar cerita tentang kami berdua.
Mereka menjadi duri pelindung kami, mereka melindungi kami dari berbagai gossip tidak enak yang ditebarkan oleh Tom dan Anna cs. Rini adalah salah satu yang paling membela aku dan Ira. Ira masuk kedalam kelompok kami dan menjauhi Anna cs. Ada suatu waktu ketika Tom berusaha menjatuhkan nama baikku namun berakhir dengan ditertawakan dan dihina oleh para mahasiswa lainnya, semuanya berkat teman-temanku.
Beberapa tahun kemudian, kami lulus. Ira lulus cum laude sementara aku bisa dibilang lulus dengan memuaskan.
Sehari setelah kelulusan, orang tuaku datang ke Paris. Hari itu juga aku melamar Ira di taman dekat tepian sungai Seine
Ira
mmm
kupersiapkan mental
Opo? jawabnya dalam bahasa Jawa, Ira nyengir
Aku mengeluarkan sebatang mawar merah dari dalam ranselku tanpa sepengetahuannya dan kusembunyikan dibalik badanku.
Euh
mmm
. Aku masih tergagap
Apa sih? Kaya mau nembak aja! ia menatapku heran
Marry me? aku tertunduk malu sambil menyerahkan bunga itu
PLAAAAAAAKKKK!!!
Ira menamparku keras sekali, bunga yang ada ditanganku terjatuh ke rerumputan.
Aku tidak menyangka bakal jadi seperti ini. Hatiku begitu pedih.
Of course I will, you idiot!! tiba-tiba Ira memelukku sambil menangis
Lho? Tapi kenapa musti nampar?
aku benar-benar tidak menyangka
You stupid, idiot, moron!! Theres no need to ask, you already know the answer, you dumbass! Ira menangis
Ah
dia menerima lamaranku
tiba-tiba dunia terlihat lebih berwarna, bunga-bunga menjadi lebih wangi dan hatiku dipenuhi kebahagiaan yang tak terkatakan.
Hari itu juga, aku bersama keluarga ku menemui orang tua Ira di Paris dan mengajukan lamaran. Lamaranku diterima dengan sangat baik, karena ternyata orang tua Ira sudah memperhatikan sikapku mulai dari kami jadian dan mereka melihat jerih payahku yang menyusul Ira sampai ke Paris. Tanpa banyak cing-cong, mereka setuju, dan hari itu juga kami menentukan tanggal pernikahan kami.
Sebulan kemudian, kami kembali ke Indonesia dan menikah dengan bahagia. Happy ending.
=SELESAI=
Agan2 yang terhormat, ane minta maaf kalo banyak cacat, jalan cerita sulit dimengerti, kurang hot atau jalan cerita tidak masuk akal dikarenakan:
1) Ane kepepet waktu, mulai besok ane ngga bisa pegang laptop makanya buru-buru
2) Kekurangan informasi mengenai setting di Paris
3) Ane kaga tidur 2 hari buat nyelesein cerita ini, ane capek
4) Inspirasi ane agak tersumbat
5) Karena buru-buru, ane nggak bisa masukin inspirasi yang dateng belakangan
6) Karena buru-buru, ane nggak sempat ngedit tulisan yang salah
7) Ane lagi sakit, jadi nggak konsen
8) Dan yang paling utama, ane masih newbie, belum bisa menghasilkan cerita yang berkualitas
ANE UCAPKAN BANYAK BANGET TERIMA KASIH BUAT YANG UDAH MAU BACA CERITA ANE
ane tau, cerita ane banyak cacatnya
harap maklum...thanks agan-agan, kritik dan saran ditunggu dengan syarat seperti biasa : nggak ofensif