Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Satu Kisah di Tanah Borneo

Status
Please reply by conversation.

misterzacky

Semprot Kecil
Daftar
31 Oct 2016
Post
92
Like diterima
325
Lokasi
Jakarta
Bimabet
Salam..

Nama ku Zacky, Umur saat ini 29 Tahun. Tinggi 175 dan berat 70. Penampilan lumayanlah, efek hidup di Ibukota. Aku mempunyai hobi berpetualang dan mengetahui hal hal baru. Dari ujung ke ujung Pulau Sumatera dan Jawa sudah pernah ku jelajahi, dan karena itu pula lah aku menerima tawaran dari seorang sepupu ku untuk bekerja di Pulau Kalimantan, ini ceritanya.

Aku bekerja sebagai Staff lapangan di sebuah perkebunan Kelapa Sawit di daerah Kalimantan barat. Pertama datang ke sini semua terasa asing dan tidak menyenangkan buatku, tapi karena bujuk dari sepupuku akhirnya aku bisa bertahan juga di sana. Tak terasa sudah 6 bulan aku bekerja disini, semuanya normal dan berjalan dengan baik. Kegiatan ku di mulai pada pukul 7 Pagi, ambil absen dan menanda tangani permintaan bahan material dari para mandor-mandorku. Jam 8 sampai jam 12 siang aku mengelilingi perkebunan untuk mengawasi pekerjaan para anak buahku. Di kantor banyak pekerja wanitanya, baik yang sudah bekeluarga dan masih gadis, kebanyakan sih masih gadis.

Karena sifatku yang mudah bergaul, aku lumayan banyak di kenal di daerah itu, jabatanku juga punya andil besar membuatku cepat di kenal di sana. Perbedaan keyakinan dan budaya tidak terlalu menjadi halangan buatku. Kebanyakan masyarakat di sana beda keyakinan denganku, tapi mereka sangat menghargai dan menghormati perbedaan itu. "Kita sama sama manusia biasa yang percaya pada Tuhan, Hanya cara kita menyembahNYA yang berbeda" Itulah kata bijak yang sangat mempengaruhi ku.

Ada seorang Staff wanita yang ku taksir di sana, Lili namanya. Lili sangat beda dengan Staff wanita lainnya, sifatnya dingin dan jarang tersenyum padaku, "mhmmmm ngak senyum aja terlihat manis, apalagi kalau dia senyum" Pikirku.

Hubunganku dengan Lili berjalan di tempat dan terasa hambar, dia seakan menutup diri padaku, tapi tatapannya itu membuatku jadi sangat penasaran padanya, ia menatapku seolah diriku adalah orang yang wahh. Akhirnya aku mencoba mengumpulkan informasi tentangnya. Ya, ternyata dia mempunyai masa lalu yang lumayan menyakitkan, perceraian Orang tua dan perpisahan dengan pacarnya membuat dia seperti itu.

Aku sangat akrab dengan seorang Bidan di Klinik perkebunan itu, namanya Wati, Kak Wati bisa menjadi sosok seorang Kakak buatku, tempatku berkeluh kesah dan selalu menyemangati ku. Kak Wati mempunyai seorang suami dan seorang anak perempuan yang juga dekat denganku walau pun kita berbeda keyakinan. Aku di kenal sebagai pemuda Playboy di sana, karena sering mengombali Staff Staff wanita di perkebunan itu. Kak Wati mencoba menjadi Mak Comblang ku dengan Lili dan Kak Wati berhasil mendapatkan curahan hati Lili tentangku.

Ira bekerja di bagian Agronomi dan sering kali berhubungan denganku. Semakin hari Ira terlihat begitu mengairahkan, pakaiannya yang ketat membuat tubuhnya yang putih dan montok itu mengoda untuk ku nikmati. Aku mencoba mendekatinya dan akhirnya aku berhasil mengajaknya jalan. Tempat santai di daerah itu adalah sebuah desa Kecamatan, jaraknya kira kira 1 Jam perjalanan dari perkebunan. Malam minggu itu aku dan Ira menuju ke sana, setelah selesai makan malam kami duduk di sebuah cafe yang berada di pinggir Sungai Kapuas, di sini banyak muda mudi menghabiskan waktu dan bermesraan. Tapi aku dan Ira hanya sekedar mengobrol di sana.

Hubunganku dan Ira semakin dekat dan suatu hari di saat aku masuk piket, Ira datang ke Mess ku. Suasana sekitar lumayan sepi karena Staff Staff lain pada pergi ke luar untuk liburan dan berbelanja. Rayuanku pun berhasil bibir Ira berhasil ku cium serta payudaranya yang montok itu sudah jadi santapanku.

"Nanti ketahuan"Serunya saat aku memainkan puting payudaranya.

"Ngak kok, Mess deretan ini pada kosong semua"Terangku.

"Mhmmmmm ahhhhhh..."Desahnya

"Uhhhhhh ahhhhh eeennnakkkkkk ahhhhh"Desah Ira saat bibirku memainkan gudung kembarnya itu.

Permainan kami semakin panas, aku mengajak Ira ke dalam kamar dan mulai melepaskan baju serta bh nya yang berukuran 38 itu.

"Ishhhhh ahhhhhhh mhmmmmm"Hanya itu yang keluar dari mulut Ira.

"Uhhhhhhh Keerrrasssss"Desah Ira saat meraba penisku.

"Mhmmmmmm ahhhhh eeennnnakkkkk mhmmmmm uhhhhhhhh ahhhhhh"Racau Ira, saat tanganku berhasil meraba Vaginanya.

"Jannngannn"Tolak Ira saat aku berusaha membuka Cd nya.

"Kenapa?"Tanyaku

",Ahhhh janngann seekarang"Terangnya.

"Aku isepin aja"Kata Ira, saat melihatku kecewa.

"Mhmmmmm ahhhhhhhhh uhhhhb"Desahku saat Ira memaju mundurkan kepalanya.

Ternyata Ira sangat mahir mengoral penis, aku yakin ia pasti sudah tidak perawan. Permainan mulut Ira membuatku tidak bisa bertahan, semua isi yang keluar dari penis ku di telan Ira.

"Mhmmmm gurih"Ucapnya sambil membersihkan sisa sperma ku di bibirnya yang ranum itu.

Setelah itu kami pergi ke Kecamatan untuk makan dan belanja beberapa keperluan lainnya. Saat aku boncengi, Ira bercerita tentang pacarnya yang pergi begitu saja meninggalkannya, tidak ada kabar 2 tahun belakangan ini dari pacarnya, dan Ira sangat sedih menceritakan itu semua, tapi berkat rayuanku akhirnya Ira sedikit bisa melupakan kesedihannya itu.

Hubunganku dan Ira berjalan seperti biasa, tidak ada komitmen satu pun tentang hubungan itu. Aku sering curi curi kesempatan buat menuntaskan nafsuku, walau hanya sebatas Oral dari Ira, tapi cukup membuatku terpuaskan.

waktu itu hari Sabtu pagi aku dan Ira pergi ke Kecamatan, karena kebetulan Tanggal merah, Ira mengajakku keluar. Setelah perdebatan yang cukup alot, akhirnya Ira berhasil ku ajak menginap di sebuah wisma, ciuman panas tak terelakan lagi, setelah berhasil menelanjangi Ira, aku mencoba merangsangnya dengan sangat aktif. Keinginan untuk menyetubuhinya sudah tidak terelakan lagi, penis ku sudah sangat tidak sabar untuk menikmati tubuh mulus dan montok itu.

"Ashhhhhhh ahhhhhhh mmaaaasssssuukkkkkiiinnnnnn"Kata Ira, setelah kurangsang bertubi tubi.

"uhhhhhhhhhhhhh"Desis Ira saat penisku berhasil menerobos vaginanya.

"Mhmmmmmmmm eeeeennnakkkkkk ssaaayyaaanggggg ttteeeekkkkannnnnn uhhhh"Lanjutnya

"Apanya yanggg enak"Tanyaku saat mulai mengenjot vaginanya.

"Peeeeppeeekkkkk aaakkkuuuuu ahhhhhh eeeennakkkkkk ahhhhhhhhh mhhhhh"Jawabnya

"Apaaaaaa yang enak"Tanyaku ulang, saat mengeluarkan jurus mautku.

Aku mempunyai jurus untuk membuat wanita cepat mencapai orgasme, jurus 1/5. 5 tusukan dangkal dan 1 tusukan dalam.

"Ahhhhhhhhh... ohhhhhhh eeeennnakkkkk"Desah Ira

"Pepek kamu hangat banget"Ucapku, sambil senyum melihat ekspresi birahi Ira

"hhhh uhhhh hhhh uhhhhh terrrrussss ahhhhg hhhhh ahhhhhh ohhhhhh"Desah Ira.

"Uhhhhhhhhhh kkkkeeellluuuuuaarrrr ahhhhhhhhhhh"Ucap Ira, sambil ternganga, kedua kaki Ira menjepit kuat pinggangku saat mendapat orgasme.

Denyutan vagina Ira sangat terasa sekali, cairan dari vaginanya sangat panas menerpa penisku. Aku terus melanjutkan pompaan ku ke Ira. Genjotan dan jurus mautku berhasil kembali membuat Ira mendapatkan Orgasmenya kembali. Sudah 2 kali Ira kejang kejang kenikmatan, aku masih belum menunjukan tanda tanda bakal orgasme. Semua itu terjadi karena aku bisa mengendalikannya, agar tidak cepat orgasme, saat bercinta dengan wanita jangan pikirkan persetubuhan itu, pikirkan hal lain dan sebaiknya pikirkan hal yang sedang jadi masalah buatmu. Teknik itu sukses membuat Ira kalah telak hari itu.

Hubunganku dan Ira masih terus berjalan, bahkan Ira sudah tidak malu malu lagi memintaku untuk menyetubuhinya. Perasaanku ke Ira tidak berubah sedikit pun, aku hanya suka tubuhnya saja, tidak ada aroma cinta sedikit pun dariku, tapi kalau perasaan Ira padaku aku tidak mengetahui sama sekali, apa dia berfikir sama denganku atau beda. Meski banyak yang menyangka kami berpacaran, karena sering ketahuan jalan berdua, tapi aku dan Ira selalu menampik tuduhan itu dengan santai. Lili terlihat mulai menjauh dariku, sebelumnya kami lumayan aktif chat di BBM, tapi semenjak gosip aku dan Ira beredar, Lili terasa menjauh oleh ku.

"Kamu kenapa sih jarang balas pesan aku"Tanyaku ke Lili di ruangan kerjanya.

"Tidak enak berhubungan dengan pacar orang"Jawabnya

"Oh.. jadi kamu memiliki penilaian yang sama dengan yang lain, tentangku dan Ira"Tanyaku lagi.

"Kalian kan sering keluar berdua"Lanjut Lili menyindirku.

"Tapi kita tidak pacaran"Terangku

"Tapi kalian cocok kok, Ira sangat cantik menurutku"Ucap Lili.

"Tapi aku suka kamu, aku cinta kamu"Ucapku lalu pergi meninggalkan ruangan Lili.
 
Wah, butuh lanjutan lagi nih buat kasih 'Hadiah' ke Lili. Lanjutkeun. :D
 
Hmmm... butuh perjuangan lebih nih buat naklukin si lili
 
Sambungan..

"Kamu ini sebenarnya milih siapa sih?"Tanya Kak Wati

"Aku tidak tau Kak, tapi Lili selalu menganjal di hatiku"Jawabku

"Trus Ira bagaimana?"Tanya balik Kak Wati

"Kami hanya temenan"Ucapku

"Aku tidak percaya, soalnya sejak Ira bekerja di sini, cuma kamu lelaki yang berhasil mengajaknya pergi berdua loh"Terang Kak Wati

"Ah.. masak sih Kak"Tanyaku

Kak Wati bercerita tentang sosok Ira yang kalem, banyak yang mendekatinya, tapi tidak ada yang berhasil meluluhkan hatinya. Aku pun bercerita tentang hubunganku dengan Ira ke Kak Wati, semua yang terjadi di antara aku dan Ira pun tidak luput ku ceritakan ke Kak Wati.

"Ahhhh.. Serius kamu?"Tanya Kak Wati takjub.

"Iya.. Aku kan tidak pernah bohong ke kamu Kak"Jawabku

"Menakjubkan, seorang Ira yang sangat kalem dan tertutup itu berhasil kamuuuu"Kata Kak Wati.

"Ahhhh biasa saja kelesssss"Kataku sambil tertawa.

"Itu tidak biasa dek.. nah terus kelanjutan kamu dan Ira bagaimana?"Tanya Kak Wati.

"Ya tidak gimana - gimana, akan terus seperti itu"Jawabku.

"Oh ya, beberapa hari yang lalu Lili ke sini dan dia sepertinya sangat terganggu dengan gosip itu"Terang Kak Wati.

"Madsudnya?"Tanyaku penasaran

"mhmmmm.. jadi begini, cuma kamu tidak usah ember ya?"Ucap Kak Wati.

"Sippppp"Ucapku

"Lili sempat bertanya tentang kamu ke Kakak, kamu itu sangat beda dengan lelaki lain yang coba mendekatinya, tapi mungkin itu hanya perasaannya saja. Menurut dia, kamu terlalu beda jauh dengannya, kamu adalah pemuda masa kini yang penuh dengan kehidupan gemerlap, sementara dia hanyalah gadis kampung, gadis biasa yang tidak beruntung"Terang Kak Wati

"Tidak beruntung kenapa?"Tanyaku

"Kasih tahu tidak yaaa.. hahaha"Canda Kak Wati.

"Ah.. Kakak tidak asik"Balasku kesal.

"Tidak beruntung karena, terlalu mengikuti perasaann untuk mengagumi pemuda yang jauh dari gapainya"Lanjut Kak Wati.

"Jadi diaa?"Tanyaku penasaran

"Sepertinya dia punya rasa padamu, cuma dia tidak berharap banyak soal itu"Sambung Kak Wati.

Hari - hariku berjalan seperti biasa. Setiap akhir bulan, aku selalu menghabiskan liburanku ke Ibukota Provinsi. Bang Yasir adalah seorang operator alat berat di perkebunan, Bang Yasir ini satu keyakinan denganku dan sering mengajakku makan malam di baraknya, karena istri Bang Yasir yang sangat pintar masak, aku lebih memilih untuk makan disana ketimbang masak sendiri.

Akhirnya aku putuskan untuk makan di rumah Bang Yasir dan aku bayar per bulan. karena keakraban kami itu juga, semua keluarga Bang Yasir yang tinggal di Kota mengenalku. 3 hari terakhir setiap bulan, aku tinggal di rumah orang tuanya Bang Yasir, tipe rumah melayu zaman dulu, rumah kayu yang kokoh dan memiliki kamar yang bejejer. Disana tinggal Ayah Bang Yasir, Kakak perempuannya yang sudah janda dan salah seorang anak perempuan dari Adik Bg Yasir.

Kak Jana nama Kakak Bang Yasir yang janda itu, tubuhnya bonsor dan kencang, jarang keluar rumah dan hanya memakai daster saja kalau sedang di rumah, Liza adalah nama anak dari adik Bang Yasir itu, Liza tipe Abg yang haus akan pengetahuan dunia luar, ia mempunyai tipe cabe cabean yang sangat liar. Liza begitu dekat denganku, ia sering bermanja - manja saat aku berada di sana, "mhmmmmm bakal kena suntik juga nih cewek kalau terus - terus begini padaku"Guramku dalam hati.

Kamar yang aku tempati persis berada di antara kamar Kak Jana dan Liza, dindingnya terbuat dari kayu dan sudah dimakan usia, setelah aku telusuri, ada beberapa lobang yang terdapat di dinding itu, aksiku untuk mengintip mereka jadi kesampaian dan mulus. Aku begitu menikmati mengintip tubuh polos kedua wanita itu, aku pun berniat untuk mencari cara bagaimana cara agar bisa menusukan penisku di lobang - lobang mereka.

"mhmmmmmmm... ahhhhhhh mhmmmmmm"Desah Ira, saat ku genjot dari belakang.

Siang itu saat istirahat aku pergi menyusup ke Mess nya Ira, karena sudah sangat bernafsu, akhirnya kami hanya membuka celana saja, teman satu Mess Ira kebetulan sedang tidur siang di kamar sebelah, jadi kami melakukanya dengan pelan dan cepat.

'ahhhh...ahhhhhh yaaaaa ahhhh terrrussss ahhh"Desah tertahan Ira.

"Uhhhhhh ahhhhhhh eenakkk banggettt peppekkk kamuuuuu ahhhh"Ucapku pelan.

"Yaahhhh ahhhhh ohhhhhh mhhhmm terrrussssss eeentttottttt ppppeepppeekkk ahhhh ohhhhhhhh kuuuuu"Balas Ira.

"mhmmmmm umhhhhh ahhhhhh ohhhhhhhh"Desahku setelah melepaskan spermaku di pepek Ira.

"Kok cepet sih?"Tanya Ira

"abis punya kamu ngejepit banget"Terangku

"ya udah balik sana, ntar ketahuan Silvi lagi"Ucapnya.

Semakin hari aku perhatikan penampilan Lili agak berubah, ia sekarang lebih sering memakai rok mini dan baju ketat ke kantor, ternyata Lili mempunyai payudara yang besar juga. Malam itu aku coba Bbm Lili.

Aku : Ping, sudah tidur ya?
Lili : Belum
Aku : Lagi apa? nganggu ngak nih?
Lili : Lagi nonton drama korea
Aku : Maaf sudah menganggu

Akhirnya aku hentikan chat dengan Lili, jawaban yang pendek dan terkesan kaku dari dia membuatku hilang gairah malam itu.

Lili : Ping, udah tidur belum?
Aku : Belum
Lili : Lagi apa nih?
Aku : Lagi males dan BT
Lili : Karena Bbm aku tadi?
Aku : Mhmmn.. ya sedikit
Lili : Maaf, aku cuma ngak mau ngeganggu hubungan orang.
Aku : Hubungan siapa?
Lili : Kamu dan Ira
Aku : Apa penjelasanku tempo hari tidak jelas?
Lili : Jelas kok
Aku : trus kenapa masih berangapan begitu?
Lili : cuma bercanda
Aku : Ngak lucu
Lili : Maaf deh
Aku : Aku ngantuk nih, met mlm
Lili : Iya, met bobo.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd