Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Satu Kisah di Tanah Borneo

Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sambungan..

Lili punya jadwal setiap akhir pekan pulang ke rumah orang tuanya. Sabtu sore pulang dan senin pagi balik ke Perkebunan. Lili biasanya numpang mobil Pak Stepan dan Bu Siska karena mereka satu kampung. Sore itu aku terkejut melihat seorang laki laki menjemput Lili di Mess nya. Laki - laki itu berbadan gempal dan hitam, jauh beda dengan tampang ku. Sebenarnya aku agak cemburu sih, tapi karena tampangku lebih keren dari dia, jadi aku tidak terlalu mengawatirkan itu.

Aku : Siapa tuh yang jemput kamu tadi? Pacarnya ya?
Lili : Bukan, itu Bang Hendra tetanggaku. Knp?
Aku : ngak, cuma nanya aja, aku pikir tukang ojek mana.. hehehe
Lili : Jangan bicara gitu donk
Aku : Duhh.. kenapa kamu marah? dia kan bukan siapa siapa kamu
Lili : iya, tapi ngak baik ngina dia, dia kan sudah baik mau numpangin aku
Aku : Aku juga bisa antar jemput kamu
Lili : Aku ngak mau repotin kamu
Aku : Aku ngak repot kok
Lili : Ngak usah, biar dia aja
Aku : Dia suka kali sama kamu
Lili : Dia kan sudah aku anggap Abang sendiri
Aku : Abang ketemu gede
Lili : Madsud kamu apaan?

Kesal dengan jawaban Lili aku putuskan untuk tidak membalas sms nya. Karena merasa jengkel malam itu aku putuskan untuk duduk santai di teras Mess ku, Arak dan Gitar menemani kesendirian ku malam itu.

"Ku tak tahu mengapa tiba - tiba sahaja"
di dalam hati ini sering rindu padamu
ingin ku meluangkan tak berdaya
ku tahu engkau jua sangat sayang padaku
kau pun sering merindu bila tidak bertemu
ternyata kau dan aku pendam rasa

Kau dan aku sudah di takdirkan bertemu
dan tiba - tiba kita jatuh cinta
ini semua sudah suratan Illahi
dan kita harus hadapi kenyataan
yang apapun terjadi
aku harap engkau tabah
menerimaku sebagai teman baru mu
semoga kita saling sayang bahagia"

Itulah sebuah lagu Malaysia yang ku nyanyikan sambil membayangkan Lili. Entah kenapa perasaanku jadi gusar malan itu, aku takut Lili di rebut oleh si Gorilla itu. Pengaruh alkhol pun semakin membius ku, perasaan marah dan ingin menghajar si Gorilla itu tiba - tiba memenuhi pikiranku.

"Dasar baj*ng*n"Umpatku

Kegiatan di Perkebunan itu pun kembali menyibukanku, tapi perasaan kesal kembali menerpaku setelah Lili datang di boncengi si Gorilla, para anak buahku sering bertanya kenapa aku sering melamun hari itu. Siang sampai sore aku sempat 2 kali bertemu Lili di kantor, Lili pun sempat menegurku sambil tersenyum, tapi di karenakan perasaanku yang masih kesal, aku tidak menjawab sapaan Lili itu.

Setelah selesai makan malam, aku kembali duduk di teras Mess di temani Gitar dan secangkir Arak. Malam itu perasaanku semakin galau, di satu sisi sangat cemburu tapi di sisi lain hatiku begitu sombong.

Oh kekasih apakah arti
seandainya cinta tiada puja dan arah
Oh kekasih dalam termenggu
aku yang terasing menanti pasti
tak mampu lagi ku mengutik sisa dihalaman orang

sedangkan kau hanya tersenyum dalam tangisku

Saat menghanyati lagu sedih yang ku nyanyikan itu tiba-tiba Hp ku berbunyi, Bbm dari Lili.

Lili : Lagunya sedih banget, ganti napa
Aku : Ah sok tau, siapa yang nyanyi
Lili : Mess aku itu di samping Mess kamu tauuuuu
Aku : Oh iya ya, kamu ngintipin aku ya?
Lili : Enak aja, suara kamu itu brisik banget, ngak enak lagi beeeeekkkkk
Aku : Biarin, emang aku pikirin, yang penting aku bisa ngeluarin isi hatiku

Akhirnya aku putuskan memetik gitar ku kembali dengan menyanyikan lagu Malaysia yang semakin sedih, biar Lili tahu isi hatiku.

semilirnya angin malam ini
membuaiku larut dalam lamunan
hayal tentang keindahan dunia fana ini
bila kita bersama selamanya

kasih semu yang pernah kau curahkan
ku bawa di perjalanan hidup ini
tapi resah dan gelisah selalu menghantui
karena sikapmu yang tak pasti

ku coba melupakanmu karna ku tahu pasti sifatmu agar aku tak slalu rindu padamu kasih
semakin aku lupakan semakin...

Tiba - tiba notifikasi Bbm mengagetkan ku kembali.

Lili : uhhhh dasar ngak peka banget sih
Aku : Oh maaf, ini udah malem ya, sorri iya nih aku berhenti main gitarnya
Lili : ihhhhhh kamu bikin sebelllll.. ngak peka pekaaaaaaa
Aku : Iya aku kan dah minta maaf, lagian aku terbawa suasana, jadi ngak sadar ini rupanya udah malem dan waktunya istirahat
Lili : Bodooooo
 
Terakhir diubah:
Ikutan nongkrong aaaahhh...nunggu kelanjutan..sambil bikin kopi dulu
 
Aku sungguh tidak mengerti dengan kelanjutan hubungan ku dengan Lili, kadang dia begitu manis dan pahit. Dalam bulan ini dia sudah 2 kali di antar jemput si Gorilla.

Siang itu aku di kontak melalui HT oleh kantor, aku di suruh ke kantor untuk mengajarkan sedikit soal aplikasi permintaan order material ke seorang karyawan baru. Seorang karyawan bagian administrasi masuk hari itu.

"ah paling karyawan yang baru itu jelek dan kampungan"Guram ku kesal

Setelah mengintruksikan Mandor aku segera bergegas ke kantor. Dengan raut kesal aku menuju ruangan yang di peruntukan untuk Admi itu, di lorong kantor aku bertemu dengan Ira, ia tersenyum melihat aku sedang kesal.

"Kenapa sih, kok cemberut"Kata Ira

"Tuh aku di suruh ngajarin anak baru"Jawabku

"Masak di suruh ngajarin cewek cantik kesal gitu"Ucapnya

"Cantik dari Hongkong"Ucapku

"Cantik dan montok banget loh"Bisik Ira padaku

Akhirnya aku sampai di pintu ruangan Admin, setelah mengetuk dan membuka pintu itu, aku terdiam bagai patung.

"engkau bagai air yang jernih di dalam berkas yang berdebu
zahirnya kotoran itu terlihat
kesucian terlindung jua
cinta bukan hanya di mata, cinta hadir di dalam jiwa"

Lantunan lagu itu mengiringi ke takjuban ku melihat sosok yang berdiri pas depanku itu.

"Woyyyy.. bengong ajeee"Tegur Kak Indri, dan membawaku kembali ke alam nyata

Kak Indri adalah KTU kantor tempat ku bekerja.

"Aku ngak mimpi ya?Ucapku dengan memasang wajah kebingungan.

"Kamu kenapa sih??"Tanya Kak Indri

"Ya aneh aja,masak ada bidadari di tengah hutan begini"Terangku, sambil memandang sosok yang berdiri di depanku.

"Kamuuuuuu yaaaaaa ihhhh, aku pikir ada apa ihhhh"Ucap Kak Indri kesal

"Tuh kenalin Admin baru buat gudang, tapi jangan berjabat tangan"Lanjut Kak Indri

"Kalau tidak berjabat tangan, ya tidak resmi dong kenalannya"Ucapku sambil tersenyum

"Merry"Ucapnya manis menerima uluran tanganku

"Zacccckkkyyyyy"Ucapku

"Mhmmmm... mhmmmmm.. mhmmm"Suara yang terdengar dari Mulut Kak Indri

"Sudah.. sudah.. lama amat sih jabatan tangannya"Lanjut Kak Indri

"Iya harus dong, biar meresap di jiwa"Terangku sambil mengedipkan mata ke Kak Indri

"Tak usah di hiraukan gombalan si Zacky ini"Kak Indri berkata pada Merry

"Aku tidak pernah gombal kok Mer, aku selalu jujur apa adanya padamu"Terangku sambil tersenyum lagi ke Kak Indri.

Hari itu aku habiskan untuk mengajari Merry aplikasi. Anaknya enak dan baik menurutku, yang paling membuatku terpukau adalah wajah dan senyum manisnya itu.

"Sepertinya aku jatuh cinta nih"Ucapku ke Kak Indri saat ambil absen pulang.

"Kamu itu ya.. Lili dan Ira mau kamu apakan? maruk banget sih jadi orang"Tanya Kak Indri kesal.

"Mereka semua temen kok, aku kan ngak pacaran sama mereka beeeekkkkkk"Jawabku girang

"Dasar anak muda, ngak bisa lihat cewek manis dikit aja.."Lanjut Kak Indri

"Bukan manis dikit Kakkkk.. Manis buangggeeettttt"Balasku sambil tertawa

"Kakak laporin Lili dan Ira loh ntar"Ancamnya

"Ngakkk takutttt tuhhhhh hahaha"Kataku sambil berlari.

Hari - hari selanjutnya aku lebih sering menghabiskan waktu ku di kantor ketimbang di lokasi, alasan mengajari Merry membuatku sering berada di ruangan Admin, Kak Indri dan Kak Wati sering mengejekku karena berusaha memodusi Merry.

"Udah ngak usah di tangapi si Zacky, ceweknya banyak"Ucap Kak Indri, saat aku duduk di samping meja Merry.

"Ngak kok Mer, aku masih jomblo kok"Terangku

"beeekkkkk jomblo dari Hongkong, tu si Lili sama Ira mau di apain, masak punya cewek 2 duanya satu kantor sih, mana mau lagi tuh si Lili sama Ira di madu, bego amat"Terang Kak Indri menyudutkan ku.

"Mereka itu cuma teman kok Ibu Boss yang cantik"Jawabku santai.

Hubunganku dengan Merry semakin hari semakin dekat, Merry pun tak canggung lagi aku antar dan jemput ke kantor. Lili di jemput dan di antar si Gorilla tidak membuatku kesal dan cemburu lagi, aku sudah tidak mau tahu lagi soal Lili, buatku Merry lah yang penting saat ini. Sempat beberapa kali Kak Wati bertanya padaku soal Lili, tapi aku selalu mengubah topik pembicaraan.

Di Perkebunan ini banyak sekali pekerjanya, wanita dan pria. Di bagian perawatan kebanyakan yang bekerja adalah wanita, baik yang tua maupun yang muda, yang penting punya tenaga dan mau bekerja keras. Salah satunya adalah bagian Pembersihan Piringan (Garuk Piringan). Rombongan bagian itu di pimpin oleh Buk Emi yang sekaligus Kontraktor pekerjaan itu. Buk Emi ini adalah seorang janda, suaminya sudah lama meninggal. Buk Emi selalu mendampingiku saat aku datang mengawasi langsung pekerjaan anak buahnya, dan selalu mengikuti ku saat masuk ke dalam lokasi untuk menjelaskan mana yang sudah di kerjakan dan yang belum di kerjakan. Buk Emi ini adalah pribadi yang baik, tapi agak sedikit genit menurutku. Ia sering bercanda mengarah ke urusan ranjang saat situasi sedang sepi.

"Kok belum kawin juga sih Pak, nanti berkarat loh kalau ngak di pakai"Ucapnya saat berada di tengah lokasi yang sepi

"Ah ngak kok Buk, masih seperti biasa"Jawabku santai

"Ibuk kali yang berkarat karena tidak di aliri pelumas hahaha"Timpa ku

"Kalau itu berkarat, kan masih ada ini"Jawabnya sambil menunjuk bibirnya

"Mana enak itu, enakan yang itulah"Lanjutku sambil menunjuk selangkangannya

"Sama enaknya kok Pak"Ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Ah Ibuk ada ada saja, saya ke kantor dulu"Ucapku sambil pergi meninggalkannya di tengah lokasi itu

Aku sudah sangat bernafsu sekali karena ulah Buk Emi tadi langsung memaju Motor Trail ku, tujuanku adalah mencari pelampiasan, ya aku langsung menuju ruangan Ira. Ruangan Ira terpisah dengan ruangan kantor lainnya, aku pun langsung masuk dan mengunci pintu ruangan itu, Ira tampak kaget saat aku datang dan langsung menyerbunya.

"ihhhh apa apan sih, ini kantor tauu"Ucap Ira, saat ku peluk dari belakang

Hari itu Ira mengunakan rok setinggi lutut dan kemeja. Aku terus mencoba memainkan payudara Ira dan menciumi lehernya.

"Duhhh.. kamu kenapa sih, datang - datang langsung main serobok aja?"Tanya Ira saat aku mulai melepaskan kancing kemejanya.

"Aku lagi nafsu banget nih, abis nonton bokep nih"Jawabku

"Jadi aku cuma tempat pelampiasan mu saja"Tanya Ira dengan mata berkaca.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd