Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Joni (berkah jadi sopir dadakan)

Tanpa basa-basi, aku naikkan rok ketat berbahan kaos penutup bokong Shella ke atas.

"Wow"

Plak

"Awa"

Suara tamparan tanganku di bokong Shella berbuah pekikan manja. Shella sempat menoleh ke belakang dan tergelak, melihatku terpesona dengan bumper belakangnya.

"Kontolin dulu! Entar aku kasih semua propertiku" tegur Shella, saat aku ingin mendekatkan wajahku pada bokong bulat itu. Kuurungkan niatku itu.

"Oke"

Sebagai sopir yang baik, aku harus mengikuti apa yang dimau penumpangku. Apalagi mintanya dijejali kontolku. Tak mungkin aku tolak, lah.

"Aaahh"

Dia melenguh setengah memekik, saat aku menjejalkan kontolku ke dalam liang selangkangannya.

"Maaasss"

Kali ini dia memekik. Karena aku jejalkan sekalian sampai mentok. Dan aku bisa merasakan palkonku menyundul sesuatu.

"Mas. Rahimku kesodok, mas. Masih nyisa nggak?" Tanyanya.

"Usah mentok, mbak" jawabku.

"Yaah" keluhnya.

"Kenapa emang, mbak?"

"Pengen ngerasain tembus rahim" jawabnya.

"Ih, mbak. Kebanyakan bokep" komentarku.

"Ha ha ha" dia malah tertawa.

"Ya udah, genjot dong, mas!" Pintanya.

Permintaan yang susah ditolak. Langsung saja aku kabulkan.

"Yes yes yes yes"

Dia langsung mengerang keenakan, saat aku entot dia langsung dengan tempo sedang.

"Uuuh uuuh uuuh ngentooood"

Dalam kegelapan petang ini, tak kupedulikan gerimis yang mulai turun. Rasa nikmat di kontolku mengalihkan semua kekhawatiran yang ada.

Gilaa. Ngentod . Ngimpi apa aku semalam? Ada cewek hamil, ngajakin aku ngetod. Mana di alam bebas begini. Gilaa. Kalo bugil total terus wot di tengah jalan sana, pasti tambah liar ini.

"Ah ah ah ah" lenguh Shella makin menjadi.

"Mbaak" panggilku.

"Emh emh emh yaa" sahutnya.

"Mau yang lebih liar, nggak?" Tanyaku.

"Apa?" Sahutnya.

"Sssttt... Kita ngentod di tengah jalan, yuk! Aku punya kasur angin" jawabku memberikan ide.

"Jalan mana?"

"Situ depan. Pas pengkolan sana itu. Jarang ada yang lewat sini. Kalo ada yang lewat, kita bisa ngumpet di bawah sana" jawabku.

"Boleh. Siapa takut" jawabnya.

Aku tak percaya, ide konyolku langsung diterima. Dia mulai menegakkan badannya.

"Aahh"

Dia memekik saat kontolku tertarik keluar karena pergerakannya. Akupun pergi ke pintu belakang, mengambil kasur angin beserta pompanya.

Sedangkan Shella, mengambil ponselnya, dan menerangi jalan yang akan kita lalui. Sama sekali tanpa menurunkan rok yang tersangkut i pinggangnya.

Plak

"Aww. Hi hi hi. Gemes ya, sama bokongku?" Godanya.

"Iya. Mungil, tapi bulet" jawabku.

"Bantu aku ngompol dulu! Abis itu, aku pasrahin tubuh aku sama mas"

"Boleh aku bawa pulang dong?" Godaku sambil menyiapkan kasur anginku.

"Ada yang marah nggak? Kalo nggak ada yang marah, boleh aja" jawabnya.

Aku tersenyum mendengar jawabannya. Sambil menunggu kasurnya terisi penuh, aku mencoba mendekatkan wajahku pada selangkangannya.

"Aahhh... Ssssttt"

Kali ini Shella tidak menolak. Dia malah mengangkat kaki kanannya, memberiku jalan untuk memanjakan selangkangannya.

Walau tak terlihat bagaimana bentuknya, tapi aroma dan sensasinya sangat memabukkan.

"Maaas... Udah keras tuh kasurnya" tegurnya dengan suara merengek. Aku lepaskan selangkangannya.

"Oh iya" jawabku.

Aku matikan pompa anginku. Dan aku langsung rebahan di atas kasur.

"Boleh nih, aku tunggangin kontolnya?" Tanya Shella.

"Boleh" jawabku.

"Jangan lemes sebelum aku ngompol ya!" Pintanya.

Dia langsung mengangkangi selangkanganku. Dengan tangan kirinya, dia memposisikan kontolku agar tepat di lubang memeknya.

"Aaahhh"

Kita melenguh bersamaan. Shella menurunkan tubuhnya perlahan namun tanpa jeda sampai mentok.

Luar biasa. Mengadu kelamin dengan cewek yang baru aku kenal, hamil, di alam terbuka lagi.

"Ah ah ah ah"

Lebih lengkapnya lagi, kini aku tinggal menikmati goyangan dan jepitan memek Shella. Ada toked nganggur yang terbuka untuk aku mainkan. Dia terus dan terus bergoyang. Semua jenis goyangan dia terapkan. Dari goyang kocok naik turun, goyang uleg, patah-patah, sampai kombinasi. Sesekali aku menyambut goyangannya dari bawah.

"Mas... Mas.... Masss" lenguhnya.

"Kenapa, mbak?" Tanyaku.

"Memekku.... memekku.... Memekku.... Aduh aduh aduh"

Goyangannya makin tak terkendali.

"Maaaaaaassss"

Serrr

"Aaaahhh"

Seeerr

"Eeemm"

Seeerrr

"Uuuuh"

Dia mendapatkan orgasme hebat. Dia squirt. Lendir birahinya banjir di tubuhku.

"Ah ah ha ah"

Shella melenguh lagi, karena kini aku menggenjotnya dari bawah. Aku merasa tanggung, karena orgasmeku juga sudah berada di ujung kontol.

"Mbak... mbak... mbak... mbak"

"Keluarin mas! Aku lagi hamil. Kamu bebas pejuhin tempekku" kata Shella memprovokasiku.

"Turuuukk... Aku muncrat, bawooook"

Crooot

"Ooooohhh"

Croooot

Crooot

"Eeeemmmmhhh"

Tubuhku menegang tak karuan. Rasanya kaku untuk beberapa saat. Namun rasa nikmatnya juga luar biasa.

Tak hanya di selangkangan, rasa nikmatnya seperti menjalar ke seluruh tubuh. Sampai bergetar dan merinding rasanya.

"Enak banget kayaknya?" Komentar Shella.

"Banyak banget pejuhnya" lanjutnya.

Aku tersenyum mendengar komentarnya. Aku biarkan dia mengarahkan lampu flash ponselnya padaku.

Dia tertawa lirih, melihatku lemas. Aku tak peduli. Tidur terlentang, di tengah jalan, di alam terbuka, dengan kontol masih bersarang di turok seorang perempuan, merupakan pengalaman tak ternilai harganya.

Aku sangat menikmatinya. Beruntungnya, sampai saat ini, tak ada satupun kendaraan yang lewat. Sehingga kenikmatan ini bisa paripurna aku rasakan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd