Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™ | Chapter III: Parabellum

Dalam remake kali ini, Joni tetap cowok apa dikasih plot terjebak dalam tubuh cewek?

  • A. JONI TETAP COWOK, (biar macho, cyin)

    Votes: 191 84,1%
  • B. JONI TERJEBAK DALAM TUBUH CEWEK , (macam film Kimi no Nawa)

    Votes: 36 15,9%

  • Total voters
    227
2. Joni Kroco
Istana Harem, Sang Maharaja


_____________________________________________________​

Adalah keluarga Dasaatmadja, konglomerat besar yang mengendalikan pemerintahan dari balik layar selama 32 tahun Sang Jenderal Besar berkuasa. Almarhum kakek gw Hartawan Dasaatmadja adalah pemegang Mandat Langit, semacam wahyu keprabon, di mana pemegangnya memiliki dukungan dari langit dan Dewa-dewa untuk melanggengkan kekuasaan apapun.

Eyang Hartawan menggunakan kekuatannya untuk melanggengkan kekuasaan rezim militer, sebagai gantinya keluarga kami diberikan kekuasaan tak terbatas untuk memperluas gurita bisnis dari usaha konstruksi, pengeboran minyak bumi, hingga usaha hiburan malam. Itu yang resmi, karena yang ilegal tak terhitung banyaknya. Tak ada ada satupun bandit kelas kakap atau cecunguk kelas teri yang tak menyembah hormat pada Sang Godfather yang mengendalikan dunia hitam dari istananya. Preman-preman yang berani melawan siap-siap dilenyapkan oleh petrus, penembak misterius atau dituduh simpatisan komunis dan dikirim ke pulau Buru.

Semua berubah ketika di tahun 1997, Hartawan Dasaatmadja menghilang secara misterius tepat di tahun baru Imlek. Kehilangan Sang Penyandang Mandat Langit, Rezim 32 tahun pun runtuh dalam hitungan bulan. Bisnis keluarga kami hancur dihantam krisis ekonomi dan reformasi. Keluarga Dasaatmadja yang tersisa terpaksa mengikat aliansi mematikan dengan Brigjen Jafar, pemimpin Resimen Kirikumi, pasukan khusus black ops milik ABRI, termasuk ketika mereka menjodohkan Sang Jenderal Hitam dengan Liliana Dasaatmadja, si bungsu yang kelak dikenal dengan nama Red Queen.

Sahal, bokap kandung gw difitnah sebagai dalang percobaan kudeta kepada Presiden Ketiga. Kakak-kakak Liliana dibunuhi satu persatu dalam konflik perebutan kekuasaan. Sementara gw yang masih orok coba dibunuh oleh Jafar dan komplotannya. Sama seperti takdir tragis yang dialami Musa dan Karna, untuk melindungi gw, gw diloakin di tukang beling.

Masa kecil gw keras sob. 17 tahun gw dibesarin sama Ipul, tokoh Ormas garis keras. Gw minggat. Gw luntang lantung. Jadi anggota geng motor dan begal. Sampai akhirnya satu tahun lalu, gw berhasil membuktikan jati diri gw.

Bagai Herakles yang menyelesaikan 12 tugas dan diangkat ke Olympus. Gw mėrȧngkak dari preman kelas kroco sampe posisi gw sekarang. Gw mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi hak gw.

and here I am.
.


Joni Kroco
Sekarang dah beneran tamfan


“Boss. Kita sudah hampir sampai,” kata Beatrix mendapati gw sedang melamun menarasikan rekapan cerita Joni Kroco vol 1 dan vol 2 buat pembaca yang baru nemu buku ketiga.

Beatrix mengarahkan kemudi ke sebuah kompleks mewah di kota Bogor, di bangku belakang asyik bercengkrama dua orang wanita cantik dengan anak balita lucu di pangkuan mereka. Satu berwajah Timur Tengah, satu berwajah tirus khas ras Asia Timur Raya.

Adalah Astuti, Istri pertama gw blasteran Persia-Priok, gw nikahin samaan ma Aika, istri kedua gw yang orang Jepang asli. Dua-duanya ikhlas gw madu, kagak pakai acara umpet-umpetan kek mak-emak di cerita Layangan Putus. Dari keduanya gw masing-masing punya anak. Anak dari Astuti, namanya Joni Jr., anak dari Aika, namanya Jeannie. Masih lucu-lucunya, baru netes satu tahun lalu.

Rencananya nih, kita-kita mau nengokin mak dan babe kualon gw. Disetirin Beatrix, kami merapat di sebuah kompleks mewah di Bogor. Gw disambut oleh Ipul, bokap kualon gw yang lagi mainan Mobile Legend sama anak-anak komplek di halaman Istana yang gw beliin buat mereka waktu Istana Bogor dilelang tahun lalu buat nutupin utang negara.



Ipul
Bokap kualonnya Joni

"Wakakag gini amat dandanan lu, Tong, jadi pangling Babe," ledek si Ipul begitu ngelihat gw nongol pake setelan rapi yang beli kancingnya aja di Milan sono.

"Salam Be, namanya juga dah jadi CEO," gw mesem-mesem sambil cium tangannya yang penuh batu akik.

Aika, Astuti, dan anak-anak gw menghambur memeluk eyang kakungnya.

"Mak Lela di mana, be?"

"Noh, emak lu lagi nonton The World of The Married sama temen-temen arisannya! Parah dah Jon, gini deh mak-mak yang biasa nonton sinetron Azab Indosiar dikasih drakor. Gare-gare kebanyakan nonton drama pelakor dia jadi kebanyakan ngedrama! Masa gua dituduh ngedeketin si Jamilah janda kampung sebelah cuma gare-gare gua nge-like status FB-nya! Ampe jambak-jambakan dah die sama si Jamilah di warung! Kalo gini pan gua yang malu! Kabar bini-bini lu gimana Jon? Kabarnya si Wagimin? Bilangin salam dari gua! Tar mau gua ajak pushrenk! Wakakakag!"

Gw senyum kecil, karena di ruang tengah kelihatan Mak Lela lagi mantengin layar tivi resolusi 4 k yang gw beliin bulan lalu sama emak-emak komplek, mukanya serius banget ngelihatin adegan Han So Hee yang jadi pelakor cantik yang coba ngerebut suami bu dokter.

Mak Lela menggigit bibir, meremas kuat-kuat telapak tangannya di adegan si Pelakor yang lebih muda lagi ikeh-ikeh di atas mesin potokopi.



Mak Lela
Mak Kualon-nya Joni
Fans drakor karbitan.

|XII|

"─ehm, assalamualaikum!"

Mak gw langsung melotot. "Lho? Joni?! Ya Allah! Kenapa nggak bilang-bilang mau datang!"

"Mak," gw mencium tangan Mak Lela, ibu sambung gw. "Kalau bilang-bilang kan emak bisa bikinin sayur lodeh kesukaan kamu!"

"Nggak apa, mak," jawab gw pelan. "Kangen."

Matanya berkaca-kaca. Mak Lela menghambur ke dapur dan menghangatkan sayur sisa tadi pagi. Wangi. Selalu ada nostalgi yang menguar ketika gw mencium kuah santan. Tubuhnya yang menua tampak bungkuk di depan kompor diapit Aika dan Astuti yang membantu mertuanya.

Uap Nasi mengepul hangat dari atas piring yang nyaris penuh dan kuah kental yang disiramkan banyak-banyak di atasnya. Ada 10 orang pembantu rumah tangga di Istana itu, tapi Mak Lela bersikeras melakukannya sendiri.

"Jon, istrinya yang atu lagi diajakin makan, gih!" Mak Lela melirik ke arah Beatrix.

"B-bukan, T-tante! S-saya─" wajah Beatrix langsung bersemu.

"Selingkuhannya Joni?"

"Hush!" potong gw cemas, takut digebug ma bini-bini gw.

Mak Lela terkikik-kikik dan mengambilkan seporsi buat Beatrix. "Mak cuma bercanda, makan juga ya, semua temannya Joni udah emak anggap anak sendiri!"

"T-terima kasih, Tante."

Manis bercampur gurih. Indera perasa gw segera diserbu sensasi yang membawa gw kembali ke lorong-lorong masa lalu,

"Waktu kecil, mak sering cerita ke Joni, kalau sebenarnya Joni terlahir dari Timun Suri yang dititipkan Raksasa kepada emak."

"Tapi, Timun Mas kan cewek, tante?" alis Beatrix langsung naik.

"Iya, waktu kecil tititnya Joni nggak kelihatan, jadi sempet mak kira cewek."

Beatrix langsung keselek tempe bacem.

Gw senyum kecil melihat Aika dan Astuti yang tergelak-gelak sambil menyuapi anak kami. Sementara Mak Lela dengan mata berbinar-binar bercerita mengenai pengalamanannya ke Tanah Suci tahun lalu. Untuk sementara, gw ngerasa hidup gw benar-benar normal.

Selesai makan, Astuti dan Aika udah asyik aja nonton drakor sama ibu-ibu komplek, sementara Beatrix berdiskusi mengenai ilmu beladiri sama si Ipul di depan. Dua anak gw bergelung lucu di pangkuan gw sambil nonton video Pepa Pig. Gw mengusap poni sepasang bocah lucu itu.

Mak Lela, beringsut duduk di samping gw, matanya berkaca memandangi 'cucu-cucunya'

Dibelainya kepala Joni Jr dan Jeannie kecil.

"Mak inget banget waktu dulu si wagimin bawa elu dalam bungkusan kresek kiloan... ada kali elu segede ini... ya Allah... kagak kerasa, sekarang elu sudah punya anak..."

Mata Mak Lela semakin berkaca-kaca ketika Joni Jr dan Jeannie kecil beringsut naik ke pangkuannya.

"Ya Allah... lucu banget anak-anak lu, Jon...." Mak Lela menyeka setitik di sudut mata. "Demi emak, lu harus janji, jangan sampe dah elu nyakitin anak-anak ini....jangan kayak babe lu si Ipul waktu belum insap... hobinya gebukin lu pake lontong balap... ya Allah, amit-amit jabang bayi! jangan ampe dah elu jadi orang jahat kaya suaminya bu dokter Ji Sun-woo!"

"Iya, mak," jawab gw pelan.

Ada banyak sebenarnya yang pengen gw omongin, tapi gw nggak tahu harus mulai dari mana.

"Kenapa, Jon...?" Mak Lela bertanya ketika menyadari jeda tak wajar dalam kalimat gw. Matanya yang menatap lembut, bikin gw nggak bisa lagi bohong di depannya..

"Mak... tapi gimana kalau suatu saat..." gw diem bentar, "... Joni jadi jahat...?"

"Ya Allah! Kamu mau cari pelakor, Jon? Astaghfirullah! Kurang apa lagi bini-bini lu, Jon?"

"Kurang banyak, Mak."

Gw disundulnya.

"En-nggak... gimana, kalau di masa depan, Joni... jadi...,"

Mandala Kegelapan.

Masa Depan 'yang satunya'.


Mak Lela orang awam yang tak mengenal dunia silat dan dunia sihir.

Gw bahkan nggak punya kata-kata buat menjelaskan semua.

Emak gw diem, ditatapnya wajah gw, lama.

"Emak ini orang kampung, kagakk terlalu pinter...., kagak kaya si Sahal atau Liliana mak kandung lu, emak mah kagak ngerti apa-apa.... emak nggak bisa ngasih apa-apa..."

Gw belum sempat jawab, ketika tahu-tahu saja tubuh gw jatuh ke dalam dekapannya yang hangat, dan rambut gw yang diusapnya, lembut, seperti yang biasa dilakukannya dahulu. Ada sedetik saja barangkali, gw, kembali menjadi Joni kecil yang terbenam dalam aroma tubuhnya. Mak gw nggak ngomong apa-apa, tapi gw tahu, banyak, banyak sekali yang ingin bilangnya ke gw.

"Apapun yang terjadi, kamu tetap anak kesayangannya emak."

|XII|


Beatrix
Pengawal Pribadinya Jon

"When I was just a little girl / I asked my mother what will I be?/ Will I be pretty? will I be rich? here's what I to say...."

Beatrix bersenandung pelan ketika dua orang anak gw perlahan terlelap di pangkuannya. Aika dan Astuti udah ganti pakai baju tidur dan ngebahas drakor. Sementara gw lagi ngecekin balesan komen di forum.

"Que sera, sera... / whatever will be, will be / the future not ours to see / Ques sera, sera... / what will be, will be...."

"Que sera, sera.... / jadi apapun juga... / selama ada Holcim, pasti sempurna... untuk selamanya... Holcim, membangun bersama..."

"Ibu anda orang baik," Beatrix tersenyum manis dan melirik gelang rajut di pergelangan tangannya yang diberi Mak Lela. "Tidak tahu kenapa, tiba-tiba saja teringat tentang lagu Doris Day yang dulu biasa dinyanyikan oleh Ibu Panti."

"Ibu Panti?" tanya Astuti.

"Anda tahu, Nyonya. Saya dibesarkan di biara milik Ordo Templar."

"Bener elu besar di biara? Elu dulunya biarawati, dong," sambung Aika.

Beatrix mengangguk.

"Gua juga pernah nyantri, tiga bulan doang tapi sama si Habib Mbois Wakakakag. Beatrix emang nggak ada keluarga?"

"Saya sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Anda lupa? saya sudah Excomunicado, kaul saya disangkal oleh Tahta Suci, saya sudah dicoret dari KK," mendadak wajahnya berubah murung.

"Yaudah, anti gabung KK sini aja," kata Astuti, polos.

"Betul-betul-betul!" tambah Aika, antusias.

Wajah Beatrix agak bersemu sebelum menunduk.

Samar, tapi gw bisa melihat sudut bibirnya yang terangkat malu-malu.

|XII|



Astuti
Istri Pertamanya Joni


Aika
Istri kedua

Hening. Anak-anak gw tidur sama Beatrix di kamar sebelah. Aika dan Astuti menggelendot tėlȧnjȧng di dada gw setelah gw hajar dua-duanya pake pusaka sakti yang bisa menggetarkan jiwa dan selangkangan. Kalau boleh, rasanya gw mau seperti ini selamanya. Bercengkrama sama keluarga kecil gw. Sayang-sayangan sama istri-istri gw.

Gw kecup kening Aika dan Astuti bergantian. Mereka hanya senyum dan memeluk gw lebih erat. Tubuh tėlȧnjȧng keduanya yang menempel di kulit gw saling membagi panas tubuh. Gw bisa merasakan büȧh dȧdȧ Astuti yang kenyal di dada gw dan belahan Aika yang lembab menggesek pada paha. Lalu jemari lentik ─entah punya siapa─ yang membelai lembut milik gw yang masih keras padahal udah ditembakin berkali-kali.

Terdengar suara kekehan renyah dari istri-istri gw menyadari gw masih ngaceng pol. Mau tambah lagi? tanya gw jemawa. Keduanya mengangguk kompak lalu mulai menciumi dada gw. Gw merasakan ciuman Aika yang panas mulai bergerak menuruni tubuh gw, hingga akhirnya gw merasakan bagian tubuh gw mengeras dalam kuluman rongga mulutnya yang hangat. Gw mengerang lemah. Aika tersenyum nakal dengan bibir penuh dan wajah yang terbenam di pangkal paha gw sebelum mulai menggerakkan kepalanya maju mundur.

Sementara Astuti mulai berinisiatif lebih agresif. Diciuminya bibir gw, mesra, sambil membiarkan sepasang buah dadanya gw remas gemas. Penuh kasih. Lalu, ketika ciuman kami terlepas dan menyisakan benang saliva yang tipis, Astuti bertanya lembut, "Ya, Akhi Joni, Pangeran Cinta ana yang faling tamfan, tamfang fantat, tak ada kah keinginan antum untuk menambah madu?"

Apaan, nih? batin gw sangsi. Karena Aika dan Astuti saling lirik bak sedang berkonspirasi.

"Beatrix? Barangkali?" Aika mengerjap lucu. "Mesakke lho mas, nde'e (kasihan lho mas anaknya) yatim-piatu, ndak punya siapa-siapa lagi."

"Betul-betul-betul, bukankah kita harus menyantuni anak yatim? Insyaallah, ana dan ukhti Aika ikhlas, lagi pula Beatrix sayang kepada anak-anak."

"Kami sudah sepakat, mas," bisik Aika, "untuk membagi kangmas bertiga."

Masaklawoh!

"B-beatrix-nya mau, nggak?"

Duh, bangsad, ngapa gw jadi deg-degan gini.

"Makanya mung disaduki tho, mas."

Gw cuma nyengir, "tar deh beb, aku pikir-pikir, punya bini dua aja kadang-kadang masih ditabokin," ngeles gw, terus ngeloyor pergi, nggak mau kalau pipi gw yang perlahan merona.

Iya juga ya, kalo dipikir-pikir, lagian pan slot harim gw masih kosong dua.... sekalian biar empat istri gw dari empat etnis yang berbeda: istri pertama dari Persia, istri kedua dari Jepang, istri ketiga Tionghoa (Sheila wakakakag)... istri keempat bolehlah gw ngarep punya kekepan bule....

Wadidaw, kagak kebayang juga tar kalo gw beneran punya bini empat, bisa-bisa ambrol dengkul, gw. Taek lah lu, Jon

Daripada gabut, habis ngeue, gw cabut ke dapur, tenggorokan gw kering, dan badan gw lemes habis threesome, cok, mending gw ngembat jamu buyung upiknya Ipul.

Sepi. Anak gw si Joni Jr ada di kamar sebelah sama Beatrix. Di luar cuma ada beberapa security yang lagi ngeronda. Televisi menyala redup, mewartakan berita tentang serangan drone Amerika Serikat yang menewaskan seorang Jenderal Iran. Lalu wabah misterius di kota kecil di China. Bapak angkat Syahrini buka suara. Perang Dunia ketiga di depan mata.

Gw sedang ngerecokin isi kulkasnya si Ipul, ketika gw menangkap bayangan samar yang mengapung di kegelapan, awalnya gw cuma melihat helaian-helaian rambut hitam menutupi muka, lalu sepasang kaki yang tak menyentuh tanah, lalu tubuh tėlȧnjȧng yang melayang mendekati gw....

Tara?




Tara
Sepupunya Joni
Villain di Season 2
Sekarang sedang Dipenjara

"Long time no see, Jon. Gua ikut senang dengan kehidupan lu yang baru," bisik Tara, langsung ke dalam kepala gw. "I meant it. Seriously."

Waspada, gw memperhatikan sekeliling gw. Istana Bogor ini dijaga oleh puluhan tentara bayaran yang gw sewa buat mengawal Mak Lela. Sementara Beatrix, Aika, Astuti adalah trio binal petarung sejati, nggak mungkin mereka tidak menyadari keberadaan Tara.

Jurus Ilusi? Jurus Proyeksi Astral?

"Nggak usah repot-repot. Tubuh asli gua nggak ada di sini."

"Mau apa lu?!"

"Is it wrong, no? Nengokin adik kesayangan gua, setelah sekian lama...."

Tara, Theresia Dasaatmadja adalah sepupu gw. Bokapnya, Julian Dasaatmadja adalah kakak tertua nyokap gw. Orang tua Tara, beserta keluarganya terbunuh dalam perebutan tampuk kepemimpinan keluarga Dasaatmadja 20 tahun yang lalu. Berniat membalas dendam, Tara melakukan kudeta berdarah 2 tahun yang lalu.

Jafar, Suami kedua nyokap menjadi korban. Berkat ke-uwuwuan-an gw pemberontakan berhasil diredam. Gw menang. Tara ditahan dalam Impel Down, Penjara terketat di dunia milik The Patriot yang digunakan untuk mengurung para kriminal paling berbahaya.

Tubuh astral Tara melayang di atas tubuh Aika dan Astuti. "─This is it, Jon? Your tiny little life?" tangan Tara mencoba meraih leher Aika. "What an fragile-puny-life....─"

"Don't you dare," hardik gw.

Tara terkikik-kikik seram, tubuh astralnya menembusi dinding-dinding gedung bergaya kolonial yang dipenuhi barang-barang tua layaknya kuntilanak. Melayang, sosok telanjang yang nyaris transparan itu mengitar-ngitar di atas bilik-bilik kuno zaman Belanda.

"Tenang, Jon. Gua nggak nggak menyakiti keluarga lu, fufufu," Tara melirik ke atas tubuh Mak Lela. "But if it's not me, something else will..." Tara menyeringai, "...dan kalau itu terjadi... what will you become, Jon?"

"Dengarkan ini," dengus gw. "Gua nggak bakal jadi Mandala Kegelapan dan menghancurkan dunia!"

"Can you?" Tara tersenyum misteri.

Bayangan astral Tara melayang di udara mengitari gw sambil terkikik seram.

"It's not you who destroyed the world." Tara tersenyum dingin. "Human did."

Tara melayang mendekati kamar anak-anak gw, menatap dingin ke arah tubuh buah hati gw yang tertidur di sisi Beatrix.

"Humanity beyond salvation, Jon," bisik Tara. "Sebagaimanapun kerasnya elu mencoba menjadi Juru Selamat, manusia senantiasa akan menuruti nalurinya sendiri. Naluri kehancuran. Elu tidak akan pernah bisa mengubah watak dasar manusia, sebagai mana elu tidak bisa mengubah praduga dan kebencian yang mengerak."

Di televisi, terdengar orasi seorang tokoh ormas yang menghujat orang-orang yang memilih calon kepala daerah tertentu, dan mengharamkan mayatnya disholatkan.

Bayangan astral Tara mengatupkan kedua telapak tangan. Seketika itu kabut merah darah menyelubungi gw dan bermanifestasi menjadi kilasan-kilasan citra nubuat tentang peristiwa yang akan terjadi di masa depan; senjata biologis yang dilepaskan dan memakan separuh populasi dunia. Lalu umat manusia yang tersisa akan saling menyalahkan dan memulai konflik terbesar dalam sejarah yang ditulis dengan darah. Perang akhir zaman. Hari terakhir Peradaban.

Gw mengerjap terjaga, mimpi? Gw membatin dengan keringat dingin, ketika mendapati Beatrix, Aika, dan Astuti tergeletak tak bergerak di samping gw, darah segar memandikan tubuh mereka yang tėlȧnjȧng. Aika tergorok pada leher dan kepalanya nyaris lepas dari badan. Rongga besar melubangi dada Astuti hingga tembus punggung, dan di dada Beatrix tertancap sebilah celurit yang masih gw pegang.

"T-tuan... k-kenapa... a-anda... m-melakukan... ini...?" Beatrix termegap sekarat.

Aika dan Astuti yang sudah jadi mayat tiba-tiba mencengkram tangan gw, mata membeliak penasaran, dicekiknya leher gw penuh dendam....

“Kamu gagal lagi, Joni. Kamu gagal menyelamatkan kita!!!”

|XII|

Gw tersentak bangun dengan keringat dingin memenuhi wajah. Ya Salam. Mimpi di dalam mimpi. Ini cerita Joni Kroco apa Semayam? kenapa tone-nya jadi gelap gini, bangsad?! batin gw kejer.

Aika dan Astuti istri gw lagi tidur di samping gw habis ngewe. Anak gw si Joni Jr ada di kamar sebelah sama Beatrix.

Karena bagai dejavu, lagi, gw membaca narasi yang sama.

Gw masih berusaha mengumpulkan kesadaran gw, sambil mengatur napas gw yang memburu, ketika hape gw yang lagi di-charge bergetar menampilkan layar panggil.

Sebuah nama tertera redup di atas layar. Sheila.

“Jon,” terdengar suara adik tiri gw.

“Sheila?”

We should talk. Tara kabur dari penjara.”



To Be Contijon!!!
 
Terakhir diubah:
Akikah nebeng selonjoran dulu sebelum reading you ada cerita ya xob @Joni Kroco :ngeteh:

Kudu sampai TAMAT :papi:
:Paws:

dah ane apdet gan, tone ceritanya rada beda sama cerita yang lama
Mama Liliana jgn di gb lah, gak tega gw cewek seanggun gitu di gb 🤣..



Siaapp, semoga lancar jaya ya!
Weleh..ngawalin muncul lwt si john..mnurut ane sih om, terserah om aja mau bkin jalan cerita spt apa, kl nurutin pembaca ttg plot cerita dll, malah ga pure lagi ntr ide dr kepala om, kita manut aja..kaya cerita gde dewa subrata noh..kapan muncul lagi 😉
tapi karakter Aika, Titan, itu semua hasil ide pembaca sob

finally dikancut juga ceritanya..

semoga di ramadhan kali ini babang tamvan dapat hidayah biar bisa namatin kisah hidupnya.

di tunggu momen joni tiktokan lagi ama sheila ya om :Peace:
amin, moga-moga lancar lah sob

Mantab suhu... tinggalin jejak dulu
jangan lupa sering-sering komenin ya sob
Sebelum lebaran kudu tamat jonn...

Wkwkwk
wah susah sob, gw masih konsen buat remake 5 bab pertama biar lebih cihuy
Mantap Jon lanjutkan
sering-sering dikomenin ya sob
Cerita ini bangkit lagi, yang mana membuat pemula yang hina dan unyu-unyu ini tidak bisa menahan diri untuk login kembali. :malu:

Kutipannya boleh juga. :malu:

Silakan dilanjut, Suhu.

Pemula yang hina dan unyu-unyu ini ijin baca ya Suhu. :shakehand

Jangan lupa sedia stok coki-coki yang banyak ya Suhu, sebagai persiapan saja.

:)
salam, suhu, tone ceritanya beda banget sama yang versi sebelumnya, mohon masukan suhu

Baca nanti, nitip tenda

Btw kok ada Saitama mampir dimari ya
yoi sob, Joni kan sekuat Saitama

sikat jon


nitip bercak peju
sikat pejunya,
preman paling varokah , nongol di bulan penuh berkah ya..:cendol:
yoi, idenya datang di bulan penuh barokah

Sendal swallow dah balik wakakka yang sebelumnya terlalu ribet ya jhon sampe diremake.



But overall w tunggu tulisanlu selanjutnya :beer: :beer: :beer:

Wellcome back om Jay aka jokro

Numpang ngadem dimari ya om :pandajahat:
Jaya S tuh plagiat cerita gw yang faling varokah

Lem aika aibon sandal swallow coki2 balik lagi. Xoxoxoxo
Ijin nyimak hu

smoga dapt label tamat hu

salamsehatsuksesnlancarjayaselalu
amin sob
semoga tamat lah sob

akhirnya muncul lg
yoilah, pantang tak tamat mah cerita gw
Welcome back..... Kayaknya di tetangga sebelah juga muncul juga nih.....



:mantap: :mantap: :mantap: :mantap: :mantap:
itu jaya s sob, zalim plagiat cerita gw yang fenuh varokah
Akhirnye setelah sekian lama joni keluar dari pertapaan. Welcome back mamen
yoi, terbit setahun sekali neh sob
juragan coki-coki pengguna sendal swallow is back.

pasang tenda...
jangan cuma pasang tenda sob, kudu sering komenin cerita gw neh
bang jhoni ikut masang patok dulu ahhh,,
harus sering komen lah sob

Mantap suhu Jon balik lg.

Setelah baca tuntas di bagian 1 dan 2 baru di bagian 3 sempat komen
yoi sob, harus baca part 1 dan part 2
tapi gw usahain biar antum ngerti semua cerita gw
 
masa masa si joni lagi bahagia ya suhu,,
tapi diakhr nya dpet kabara gak enak,, haduhhh,,,
 
Jon.. entah lu kenal gw kagak haha. Yg jelas gw ngejar abis2an ampe chapter 3 terdahulu. Asli, bumbunya komplit. Salam kompak brad. moga lancar nulisnya. Cerita ana ga vakal visa sebagus karya2 antum👍.

Itu dulu deh sambil nyimak apdetannya. Tar mampir lg.

Sukses akhy:jempol:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd