Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™ | Chapter III: Parabellum

Dalam remake kali ini, Joni tetap cowok apa dikasih plot terjebak dalam tubuh cewek?

  • A. JONI TETAP COWOK, (biar macho, cyin)

    Votes: 191 84,1%
  • B. JONI TERJEBAK DALAM TUBUH CEWEK , (macam film Kimi no Nawa)

    Votes: 36 15,9%

  • Total voters
    227
Bimabet
Joni...joni...yes papa...eating sugar... no papa... telling lies ... no papa....open your mouth...hahaha

Tiap dengerin lagu yutub biar cucu mbah diem gak nangis jadi malah ke inget joni kroco ....
 
3. Joni Kroco
Two Worlds, Two Tomorrows



Joni Kroco
versi tamfan


Beatrix
pengawalnya Joni​

“─ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami / dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan / tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat//”

Beatrix tampak menuruni tangga, berjalan di antara para jemaat yang keluar dari gereja terbesar di Jakarta. Tubuhnya yang biasa terbungkus blazer formal seragam pengawal pribadi gw terbungkus rok rajut berwarna kelabu selutut, kemeja putih sederhana, dan wajahnya terlihat lebih cerah dari biasa dalam pulasan rias tipis perona pipi dan gincu warna merah hati.

“Bos?” wajah Beatrix agak tersipu melihat gw dan Sheila muncul di pintu gerbang. “Nona, Sheila,” ia mengangguk sopan.

“Hi, Beatrix,” Sheila melambai riang, “Nah, gini dong, dandan dikit, elu tuh benernya cantik, tahu!” anak itu memberbaiki kerah baju Beatrix, dan beberapa helai rambutnya yang meliuk tak rapi.

Beatrix berdiri tak nyaman, melirik ke arah gw meminta penjelasan.

“Gua yang minta,” jelas Sheila, tanpa diminta, “dan, kamu tidak boleh menolak.”

Sheila menggembungkan pipinya, lucu, dan mengacakkan tangan di pinggang.

“T-tapi, s-saya,─”

“Cuti? Gua tahu. Tapi ini darurat.”

|XII|


Sheila
Adik tirinya Joni

Namanya Sheila, adik tiri gw dari mendiang suami kedua nyokap. Sheila adalah orang kedua yang manggil gw dengan panggilan sayang 'Mbek' selain sohib gw si Tikus.

Mama kami, pemimpin Klan Dasaatmadja, mengundurkan diri dari dunia hitam enam bulan yang lalu dan mengasingkan diri ke Tibet untuk mencapai pencerahan, meninggalkan gw sebagai pemegang tampuk pimpinan Klan Dasaatmadja.

Pernikahannya gagal. Setelah sebelumnya anak itu dijodohin sama anak pengusaha kaya dari Jepang, Naga dari keluarga Hayabusha yang semata-mata buat mengikat aliansi antara dua grup kejahatan terbesar di Asia. Pengkhianatan Keluarga Hayabusha dan Klan Naga Hitam satu tahun lalu membuat koalisi antara Klan Dasaatmadja dan grup Yakuza terbesar itu bubar di tengah jalan, termasuk pernikahan politik Sheila dan Naga.

Sheila baru aja umur 20 udah jadi janda kaya Salmafina.

Untungnya nggak murtad.

“Mbek, gua boring nih jadi janda, gatel,” kata Sheila sambil memainkan rambutnya yang dicat coklat. “Kenalin gua kek sama temen lu yang jomblo.”

“Elang gimana?”

“Dah lah, yang lain napa!”

“Tikus, Gori, jomblo.”

“Idih, yang gantengan dikit napa!”

“Wagimin juga duda. Eh, jangan ding tar lu jadi ibu mertua gua!”

“Wakakaka! Mbek, gua jadi istri ketiga elu aja ya, boleh nggak ya kira-kira.

Beatrix yang lagi nyedot Jasjus langsuk keselek.

“Maafkan, jika saya menyela, tapi apakah gerangan nona? yang pasti ada keperluan mendesak selain membahas janda kembang.”

Sheila menoleh ke arah Beatrix, wajahnya berubah serius.

“Beatrix, kau inget Tara?” tanya Sheila.

Beatrix mengangguk. Dua tahun yang lalu dua orang ini bertarung dan Beatrix yang tampil sebagai pemenang.

Supreme Sorceress, penyihir terkuat di dunia. Dia orang berbahaya, nona. Dan seingat saya orang itu ditahan di Impel Down, penjara terketat di dunia.”

“─Tara kabur dari Penjara,” potong Sheila sembari memperlihatkan berita dari portal Pkspiyungan. Portal berita paling terpercaya.

Air muka Beatrix seketika berubah, “Bagaimana mungkin? Impel Down adalah penjara terketat di dunia!”

“Sepasukan Animus User Level-S menjebol sel-nya.”

“Intervensi dari luar,” decih Beatrix geram.

Sanca, Los Illuminados, batin gw.

I got bad feeling about this.”

Gemuruh terdengar dari arah cakrawala ketika awan gelap bergemulung ke arah daratan, pertanda badai besar akan segera tiba.

Brace yourself, Mbek. The Storm is coming.

|XII|

Langit mendung ketika mobil Datsun ceper yang gw setirin melesat menembus jalanan kota. Gemuruh pelan terdengar bersama dengan gerimis tipis yang mengubah leretan bangunan-bangunan tua di Jakarta kota ke dalam warna kelabu. Batavia di masa lalu, rasanya gw memasuki bagian kota yang berada di sisi waktu yang satunya.

Ada sebuah kelenteng tua di daerah Jakarta Kota. Mobil kami berhenti di depannya. Aroma dupa. Pandangan gw segera disambut tiang-tiang kayu besar berwarna merah darah dan kertas-kertas doa yang ditempel di atas roda mandala. Beberapa peziarah. Lalu seorang biksu bertubuh besar dengan wajah dipenuhi brewok tebal mengarahkan kami melewati lorong-lorong batu yang dibangun dua ratus tahun yang lalu.

Sebuah pintu kayu. Seorang Nenek-nenek dalam balutan jubah kuning bersimpuh di depan altar pedupaan. Keriput. Gw langsung mengenali beliau sebagai Eyang Bi Hun, sesepuh keluarga kami, tangannya menghampar ke arah tiga buah alas duduk yang disiapkan untuk kami bertiga.



Eyang Bi Hun
Pemimpin Sekte Jade Lotus
Nenek jauhnya Joni, Sheila, dan Tara

Xiang Bi Hun adalah kakak tertua kakek gw, mendiang Hartawan Dasaatmaja, Xiang Hu Liang. Eyang Bi Hun merupakan ketua persekutuan perguruan silat di China daratan yang disebut Sekte Jade Lotus. Menguasai animus Tiryag, salah satu dari enam Animus terkuat, penguasa Animal Realm, Eyang Bi Hun adalah sosok yang paling dihormati di kalangan pendekar. Eyang Bi Hun juga adalah guru dari Tara, sebelum ia berpaling ke sisi gelap.

Hening. Gw langsung tahu ada yang penting ketika petapa sakti itu menyambut kami tanpa berbasa basi. Air mukanya yang menunjukkan raut genting membuat gw yakin ada sesuatu yang salah.

Eyang Bi Hun berlutut menghadap pedupaan dengan patung Dewi Kwam Im di atasnya, tangannya mengocok bilah-bilah bambu kecil di dalam sebuah wadah, Chiam si, ramalan Tionghoa Kuno. Terdengar bunyi bilah sumpit beradu dalam wadah bambu. Ada nada lembut yang menghipnotis, nada asing yang terdengar dengan lantunan sutra dari para Biku yang mengalun di kejauhan.

Sebuah bilah keluar dari wadah.

Eyang Bi Hun memungut satu yang terjatuh.

Ada sebuah nomor buntut di pangkalnya.

Tangannya mengarah pada sebuah papan yang ditempeli ratusan kertas ramalan, beliau meminta gw mengambil satu yang sesuai dengan nomor yang tertera.

Perasaan gw makin nggak enak. Gemetar, gw mengambil satu.

Tangan gw bergerak membuka.

Pupil mata gw seketika membesar.

Badan gw kaku.

“─astaga!” pekik gw panik

“Kenapa?!!!” Beatrix dan Sheila ikutan panik.

“Gua nggak bisa bahasa China.”

|XII|

Kepala gw dikeplak Eyang Bi Hun pake kipas Basho karena pake joke lama, terus dibacanya kertas ramalan di tangan gw.

喬尼(joni),喬尼(joni)他是一個友善的小老闆...動搖,放慢腳步,喬尼總是很開心...上坡路,曲折的道路,他總是很勇敢...即使天黑了他並不孤單...與朋友無須恐懼。 ..

“Artinya, Eyang?”

“Isinya sama kaya opening bab 1, cu. Authornya malas ngetik lagi.”

Gw langsung tersentak.“T-tapi, bukankah dua tahun lalu kita telah berhasil mencegah ‘masa depan satunya’, eyang?!”

“Sayangnya cu, kita tidak pernah bisa menihilkan ‘kemungkinan’ masa depan yang satunya.” Eyang Bi Hun mengangguk prihatin. “‘masa lalu, saat ini, dan masa depan depan’ tidak lah linier seperti apa yang riko bayangkan. Apa yang riko kenali sebagai waktu sejatinya adalah ledakan yang berjalan dalam satu gerakan yang simultan.”

Sama seperti ketika elu melemparkan sekeping uang logam, kepastian akan munculnya gambar atau angka sudah ditetapkan jauh sebelum penciptaan jagat raya, tapi selama menginjak alam material, elu hanya mampu melihatnya sebagai dua kemungkinan: lima puluh berbanding lima puluh.

“Apa yang riko kira sebagai ketunggalan hanyalah bilangan fraktal dari milyaran kemungkinan, dan semesta, tak pernah tunggal sejak awal. Setiap keputusan yang riko ambil, atau tidak riko ambil, akan selalu mempercabangkan masa depan menjadi ketidakterbatasan. Termasuk masa depan di mana riko jadi Ratu Adil yang membawa kedamaian abadi di dunia, atau masa depan di mana riko menjadi Sang Penghukum yang membawa azab bagi dosa-dosa manusia.”

Gw tersenyum kecut. Kadang gw ngerasa nggak layak aja kalau gw harus jadi ratu adil, dosa-dosa gw masih banyak, meski sudah ‘tercerahkan’ di akhir season 2, tetep aja kadang-kadang gw tergoda buat nge-ghibah di akun Mak Lambe Turah.

“Tak ada seorang pun yang bebas dari dosa, cu,” kata Eyang Bi Hun, seolah bisa membaca pikiran gw. “Kebaikan dan kejahatan seperti benang putih dan benang hitam yang salin menjalin. Senantiasa akan ada hitam di dalam putih, dan senantiasa akan ada putih di dalam hitam. Kita mengenalnya dengan ‘Yin’ dan ‘Yang’. Hanya dengan merengkuh keduanya tanpa terkecuali, maka riko akan bisa mendapatkan pencerahan. Kalau riko membaca kitab ‘Semayam’, seharusnya riko tahu itu.”

“Bibit kegelapan yang ada di dalam diri saya terlalu kuat, eyang juga tahu itu. Dua tahun yang lalu dia datang dari Masa Depan dan ingin menghancurkan dunia.”

Eyang Bi Hun mengangguk.

“Tara adalah cucu kesayangan ingsun, murid ingsun yang paling berbakat, sayangnya dia salah jalan dan jatuh ke dalam sisi gelap,” wajah Eyang berubah sedih. “Dan ingsun tidak mau ada lagi cucu kesayangan ingsun yang jatuh ke dalam sisi gelap.”

Tubuhnya yang ringkih bangkit dan berjalan menuju sebuah tungku besi berwarna hijau jade.

─The Couldron of Cosmos
, tungku keramat yang bisa digunakan untuk mengungkap misteri Alam Kuantum. Tangannya mengusap takzim pada relikui keramat itu.

“Semalam, Ingsun sudah mencari wangsit, dan oleh Yang Maha Agung, ingsun diperlihatkan kemungkinan masa depan yang bisa terjadi.”

“Berapa masa depan yang sudah eyang lihat?” tanya Sheila.

“Empat Belas Juta Enam Ratus Lima masa depan.”

“Dan berapa di antara itu di mana kita menang?” desak Beatrix.

Eyang Bi Hun terdiam dan menatap gw, lama.

Beliau menarik napas berat, sebelum bibirnya berkata.

“─satu.”

|XII|

“Ini adalah satu-satunya cara,” Eyang Bi Hun berkata sambil menandangi kami bertiga.

Adalah Fuinjutsu (Jurus Penyegel) yang diwahyukan Budha Rulai kepada Biksu Suci Tong Samcong. Siluman Kera dari Gunung Huakuo, Siluman Rubah Ekor 9 dari Desa Konoha, Siluman Ular Putih dari Desa Ponari, bertahun-tahun para petapa dan omnyoji menggunakan jurus terlarang ini untuk menyegel Iblis dan Siluman, jelas Eyang Bi Hun.

Gw, Sheila, dan Beatrix mengangguk tegang.

Petapa Sakti itu mempersilahkan gw berjalan menuju lorong yang mengarah ke bagian belakang Kelenteng, ke sebuah gerbang kayu yang berakhir pada pelataran terbuka yang ditumbuhi oleh pohon persik. Ada sebuah paviliun batu di tengahnya dengan atap-atap melengkung dan ornamen ukiran oriental

Ingsun akan mengirimkan tubuh astral kalian ke dalam alam Tiryag (Realm of Animal). Di tempat itu kalian harus memancing ‘Mandala Kegelapan’ keluar, agar ingsun bisa menyegelnya dari sini.”

Seorang biksu membawa tiga gelas teh hijau, dan Eyang Bi Hun mempersilahkan kami meminumnya.

“Kekuatan Telepati Sheila akan menghubungkan ingsun dengan alam bawah sadar riko, tempat di mana sisi gelap yang selalu riko sangkal selama ini tersembunyi. Waktu kita tak banyak, Sheila yang akan menjelaskannya nanti.”

Sheila tersenyum binal, “tenang, Mbek, elu pasti suka.”

|XII|

Tiba-tiba Eyang Bi Hun menyetut gw dengan cincin batu akiknya, seketika itu tubuh astral gw terpisah dari tubuh fisik, dan aliran waktu mendadak melambat bagikan adegan rip off film Doctor Strange.

Eyang Bi Hun melakukan hal yang sama kepada Beatrix dan Sheila sehingga tubuh astral mereka ikut melayang bersama gw. Telanjang bulat dong biar asoy.

Eyang Bi Hun mengatupkan tangannya tangannya dan membaca mantra aji.

Hong wilaheng sekadi laheng… nek kuat diladeni… ora kuat ditinggal rabi…. hoekh cuih….”

Sinar terang berwarna hijau jade seketika membungkus tubuh astral kami, memendar dan membentuk portal antar dimensi, partikel Prana berwarna hijau berkisar-kisar dan berpusar bersama kesadaran gw, dan seketika itu kesadaran kami disedot masuk ke dalam sebuah terowongan cahaya hijau yang menjulang menembus langit dan awan mendung….

|XII|


Tiryag
Realm of Animal.
Adalah Benteng Tiryag, Interdimensional Fortress tempat bangsa Siluman Bersemayam. Gw bisa melihat bangunannya yang wingit berwarna hijau jade berdiri di atas tempuring penyu langit berukuran gigantis, melayang-layang di antara ruang trans-dimensional. Orang-orang yang semasa hidupnya tidak bisa mengendalikan nafsu binatang mereka akan berakhir di tempat ini.

Di dalamnya para Siluman peliharaan Eyang Bihun sudah menanti kedatangan tubuh astral kami yang tiba dalam keadaan sama seperti ketika kami dilahirkan. Tubuh Sheila yang putih montok tampak kontras dengan tubuh Beatrix yang berotot dan tan, mantan biarawati itu tampak rikuh ketika tubuhnya yang tak berhalang menjadi santapan mata para siluman yang seketika bersuit-suit cabul menyambut kehadiran kami bertiga. Sementara Sheila, set dah, perasaan tambah gede aja ini anak.

"36 D, mbek. Udah sama kaya punyanya Kimi Hime," bisik Sheila dengan muka tersipu seolah bisa denger apa yang ada di dalam pikiran gw. "Udah, ah. Ngapain juga mikirin toket gua!”

Makhluk-makhluk bertubuh manusia telanjang dengan kepala binatang itu membuka jalan bagi kami menuju altar utama, sementara di sekeliling kami terdapat altar-altar kecil dari batu giok yan ditutupi kelambu sutera terawang, di salamnya ratusan laki-laki dan perempuan digilir oleh para siluman dalam pesta orgy interspecies yang mengingatkan gw pada perpaduan film Calligula dan dokumenter Animal Planet.

“Tempat ini membangkitkan nafsu paling primordial manusia, Mbek, seharusnya elu ingat itu.”

Gw nelen ludah, gw dan Sheila pernah dikerjain sama si eyang di season 2.

______________________________________

baca: Joni Kroco Reloaded - Joni Kroco dan Empat Raja Siluman

______________________________________

“Dan ini lah tempat yang paling tepat untuk memancing Sisi Gelap lu keluar.”

“Maafkan saya nona besar. Tapi apa hubungannya dengan saya?” potong Beatrix.

You are, darling, are the best part,” Sheila mengerling genit, melirik pada selangkangan Beatrix yang ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna pirang. “Untuk memancing Sisi Gelap Joni keluar, dia harus melakukan ritual maithuna dengan orang yang hatinya paling suci, dan itu elu.”

“Eh?”

“Yoi, Joni harus ngewe sama elu.”

__________________________________

Maithuna = ritual berhubungan seks untuk ibadah dalam kepercayaan Bhairava

__________________________________

|XII|

Beatrix adalah biarawati sebelum menjalani pelatihan khusus sebagai ksatria Ordo Templar. Dua tahun lalu, kaulnya disangkal karena ia bekerja sama dengan Tara. Beatrix kembali jadi orang biasa. Meskipun begitu, selama ikut gw, nggak pernah sekalipun gw lihat dia bikin ‘yang aneh-aneh’ meskipun dia sering lihat gw orgy sama istri-istri gw. Beatrix tetap jadi orang yang lurus, dan rajin ke Gereja tiap minggu. Gw bahkan ngggak pernah lihat Beatrix baca cerita yang ada adegan ena-ena-nya. Kegiatannya di waktu luang kalau enggak latihan tinju sama gw ya dengerin musik klasik atau meditasi.

“Sebenarnya gua mau minta Astuti yang ukhti-ukhti 212, tapi semenjak dia nikah ma Joni, otaknya udah nggak suci lagi, dia udah kecanduan kontol kakak gua,” Sheila berdehem. “Gua sih benernya mau-mau aja ngewein Joni, tapi tahu sendiri otak gua isinya peler gigolo negro,” jelas Sheila lempeng.

“T-tapi…”

Beatrix langsung menunduk, wajahnya tersipu.

“Ini adalah Tiryag, Realm of Animal, segala hukum manusia dan standar moralitas tidak berlaku di tempat ini. Tapi kalau elu ragu, gua juga nggak bisa memaksa elu.”

Beatrix menggigit bibir, meremas kuat-kuat jari-jarinya, seperti sedang berpikir sesuatu. Rona-rona merah muda terlihat semakin jelas ketika akhirnya terlihat anggukan pelan dari wajahnya yang malu-malu.

|XII|

Sheila melangkah lebih dulu menaiki altar tanpa apapun di atas tubuhnya. Cahaya kristal jade berpendar kehijauan di atas payudara dan pantatnya yang montok.

Dibimbing oleh Siluman Lele Dumbo, Beatrix menaiki altar giok yang paling besar. Tubuhnya yang telanjang segera dimandikan oleh cahaya hijau yang berpendar dari kristal-kristal fluoresens di langit-langit. Gemetar, gadis itu terlihat menggigil ketika dibaringkan di atas alas sutera sementara siluman-siluman berkeliling membentuk lingkaran untuk menyaksikan ritual Maithuna, salah satu dari lima ritus Pancamakara aliran Bhairava.

Sheila memeluk Beatrix dari belakang, menciumi pundak gadis itu sambil mendaratkan belaian-belaian lembut di atas dadanya yang mungil. Sebelah tangan Shelia yang lain mengusap pada pangkal yang ditumbuhi bulu halus, membuat wanita berambut pendek itu tak kuasa untuk mengeluarkan erangan lirih. Wajah Beatrix yang manis semakin merona, dan matanya memejam nikmat pertanda ia juga menikmati cumbuan sesama wanita itu.

Dada Sheila yang montok binti kenyal menempel pada punggung Beatrix yang kekar, otot-otot tubuhnya yang liat mulai menggeliat seksi bersama cumbuan Sheila yang meninggi, menatap sayu ke arah gw yang bersimpuh di hadapannya. Beatrix tersenyum Aura Mesum Istana Siluman Tiryag membuat gadis taat itu tidak menolak ketika gw mulai membelai wajahnya yang berpeluh, bahkan balik mengusap wajah gw, dada gw yang bidang, dan menghayati setiap tekstur otot tubuh gw, abdomen, lalu batangan keras gw yang dibelainya malu-malu.

Perlahan, Sheila membimbing Beatrix menuju posisi merangkak. Payudara mungil Beatrix menggantung indah ditarik gravitasi, dan pendarah hijau cahaya kristal mengilatkan butiran-butiran keringat di atas kulit tan-nya yang kecoklatan, yang dijilati Sheila dari pundak, punggung, hingga terus ke bawah.

“Beatrix, tubuh lu ini beneran bagus banget, tahu,” rayu Sheila lalu membelai bokong Beatrix yang padat. Lubang anusnya berbentuk bintang kecil warna pink dan dibelai Sheila dengan telunjuk sebelum beralih pada gundukan tembem putih dengan klitoris yang menonjol di bawahnya. Labianya yang membesar tampak merekah, basah, dan menampakkan isi liang kawin yang berdenyut-denyut merah.

─Beatrix sudah tidak perawan, diperkosa oleh Lord Baphomet, Pengadi Setan di Season 2, tapi tetap saja, vagina yang nyaris tak tersentuh itu, tampak bersih, terawat, dan menguarkan aroma segar kewanitaan yang membuat siapapun tak sabar ingin melahapnya

“N-nona… a-apa y-yang… a-anda l-lakukan? Kyaaaah!” Beatrix memekik kecil, karena Sheila tiba-tiba mencaplok bongkahan tembem miliknya.

Sheila hanya tercengir tak peduli, karena sejak lama dia sudah penasaran sekali ingin mengoral pengawal pribadi gw ini. Belutut di belakang Beatrix yang merangkak, Sheila dengan rakus melumat setiap inci gelambir daging di bawah pantat Beatrix. Lidahnya bergerak menjilati celah sempit yang meneteskan lendir gurih, sementara bibirnya yang sensual melumat habis klitoris mantan anggota Templar itu hingga membuat Beatrix merintih-rintih keenakan.

“Sssssssh…. oooooh… Nona…. aaaaaah…. ini… dosaaah…. ssssssh…. kyaaaaaah!!!”

“Mmmmh… mmmmh…. sllllpphhh…. slllllph….,” tapi Sheila sepertinya tidak terlalu ambil peduli, malah menyeruput rakus setiap mililiter cairan kenikmatan yang menetes, membuat Beatrix semakin menggeleng-geleng histeris ketika orgasmenya yang pertama tiba bersama semprotan deras cairan squirt yang menyemprot membasahi wajah Sheila. Tubuhnya yang berotot kejang-kejang nikmat, sebelum siku-sikunya kehilangan kekuatan menumpu, sehingga Beatrix ambruk dengan posisi pantat yang semakin menungging.

Dan Sheila tak ingin berhenti, jilatannya beralih kepada lubang anus Beatrix yang wangi (karena berada dalam tubuh astral) membuat wanita suci itu termegap-megap menahan nikmat ketika lubang tubuhnya yang paling menjijikkan dimasuki ujung lidah Sheila.

Bangsad, baru kali ini gw ngelihat cewek tomboy ini sange, wajahnya yang manis udah merah sayu membuat Beatrix jadi makin feminim dan bikin dada gw ketir-ketir. Nggak tahan lagi, gw belai rambutnya dan gw arahkan kepada tytyd gw yang udah cenat-cenut minta jatah.

Wajah merona malu, menggeleng menolak ketika gw sodorkan palkon gw yang udah ada pre-cum di bibirnya, tapi gw tahu, matanya yang melirik penasaran pada batang pusaka gw seolah berkata yang sebaliknya. Gw usap wajahnya pelan, tanpa hendak memaksa, dan di detik berikutnya Beatrix mulai berani mencium kepala helm yang berwarna merah hati. Sebentar saja, karena ketika gw melirik ke bawah, ujung lidahnya yang mungil mulai bergerak menjilat, ragu-ragu, seperti perawan yang baru pertama kali menikmati lolipop.

“Anda suka… tuan…?”

Gw mengangguk pelan.

Beatrix tersenyum dan wajahnya semakin merona bahagia, diraihnya pelan batangan gw, dan perlahan dimasukkannya ke dalam mulutnya. Sepasang bibirnya yang sensual mulai bergerak melumat, mengemut ujung palkon gw, lembut, hangat sekali. Dan matanya yang melirik malu-malu ke arah gw itu bikin Beatrix terlihat semakin manis di mata gw. Ya Salam, ternyata anak ini manis banget, jadi tambah pengen gw jadiin bini ketiga.

Penuh kasih, Beatrix menciumi batangan pusaka gw dari ujung hingga pangkal, sebelum akhirnya seluruh batang pusaka gw terbenam sepenuhnya dalam rongga mulutnya, dan yang terdengar hanyalah lengguhan-lengguhan erotis dari dalam bibirnya yang penuh ketika kepalanya bergerak maju mundur di pangkal paha gw, “mmmmh… hammmmphhh… hhhhmmmpphhh…. mmmh….”. Air liur menetes-netes dari sudut bibirnya ketika batangan gw mentok sampai pangkal kerongkongan, dan mata gw juga udah merem melek keenakan. Gw belai rambutnya yang pendek, sambil pinggul gw ikut bergerak menyambut, bak sedang memperkosa kepala Beatrix, sementara di ujung lapangan yang satunya, memek Beatrix udah banjir bandang akibat jilatan lesbian Sheila.

Di sekeliling kami para siluman bertepuk tangan dan menyoraki seolah sedang menonton bokep live, beberapa dari mereka sudah ada yang mengocok tytyd masing-masing, sementara siluman ular putih dan siluman laba-laba yang udah horny mulai lesbian dalam posisi 69 melihat betapa hot-nya adegan threesome kami.

Wajah Beatrix semakin merah padam, ditontoni oleh banyak orang melakukan kegiatan paling memalukan justru membuat memeknya berkedut-kedut nikmat., dan bibirnya mulai mengeluarkan ceracau cabul bak cewek-cewek bo. Lalu, ketika Sheila membelai menusukkan satu jari di lubang anus, Beatrix meledak.

"Oooooh.... Looooord..... sssssh..... aaaaaaaaaaah......"

─crrrt. ccccccrt. Semburan indah cairan squir-tnya menyemprot kencang bagaikan hydrant dan melelehi pahanya yang padat. Gelombang puncak kenikmatannya datang bergulung-gulung membuat sekujur tubuh Beatrix menggelinjang nikmat dan kulumannya pada gw terlepas. Pinggulnya mengejang tiga kali, sebelum tubuhnya tergolek lemas kehabisan tenaga di atas altar jade. Sutera hijau di bawahnya sudah basah kuyup oleh cairan cinta dan dari bibirnya meleleh deras saliva.

Beatrix masih tersengal, berusaha mengatur lagi napasnya, ketika Sheila beringsut memapahnya ke atas tubuh gw.

“Tubuh Astralnya berada dalam keseimbangan sempurna, ini adalah saatnya, Mbek,” desah Sheila, sementara para Siluman berpegangan tangan dan mengelilingi altar kami sambil memanjatkan puji-pujian macam film Midsommar.

Gw menelan ludah, merasakan ujung tumpul gw menyentuh belahan rapat Beatrix yang basah dan hangat ketika Beatrix mengangkangi perut gw dengan sempurna. Terdengar rintihan lirih dari bibir Beatrix ketika cewek tomboy itu mulai menurunkan pinggulnya yang ramping dan mulai membungkus gw dengan rasa nikmat yang bergerinjal indah.

Ya salam, mimpi apa gw ngewein mantan biarawati.

“Jangan kecewain dia, mbek, Beatrix melakukan ini demi kamu,” bisik Sheila yang bisa membaca pikiran.

Beatrix tersenyum manis, gw bisa melihat rona-rona merah muda menghiasi pipinya yang mengejan kesakitan.

“Apakah anda lupa, tuan? Saya adalah tawanan perang, ‘budak’ Anda… sejak awal, saya halal untuk anda… tubuh saya adalah milik anda…” Beatrix membelai wajah gw. “Termasuk… hati saya….”

Gw bahkan nggak bisa menjawab, karena ciuman Beatrix yang hangat dan penuh kerinduan menyergap bibir gw bersamaan dengan gerakan batang gw yang mempenetrasi. Terdengar suara rintihan malu-malu ketika ujung gw mengenai bibir rahim, sebelum Sheila membimbing Beatrix untuk menggerakkan pinggulnya dalam posisi Woman on Top. Penuh hasrat, gadis hiperseks itu mencumbui Beatrix, diciuminya pundak, dadanya yang mungil, sehingga Beatrix memejam nikmat, pinggulnya semakin penuh menghentak, cumbuan lesbian Sheila membuat gadis polos itu menjelma menjadi kuda betina yang menandak-nandak binal di atas tubuh gw. Otot-ototnya abdomen yang liat menggeliat-geliat nikmat, indah, dan dihiasi butiran-butiran keringat di atas kulitnya yang tan kecoklatan. Payudaranya yang mungil berada dalam remasan Sheila yang memeluknya dari belakang, mencumbui lubang anal dan klitorisnya bersamaan.

Beatrix termegap, sepasang matanya mengerejap sayu pertanda puncaknya akan tiba tak lama lagi. Tubuhnya yang tėlȧnjȧng mengejang sekali sebelum gw merasakan semburan hangat dari dalam rahim dan Beatrix ambruk di atas tubuh gw. Merintih, Beatrix menyebut nama gw berkali-kali sambil menciumi wajah gw penuh kasih. Gw belai rambutnya yang pendek ketika bibir kami bertemu dan mengecup mesra, diikuti Sheila yang bergerak meremasi dada mungil Beatrix dari belakang sambil menggesekkan selangkangannya sendiri di paha gw.

Berikutnya gw sudah nggak ingat apa-apa lagi, karena yang ada hanyalah hasrat primordial yang menyerahkan diri pada pengaruh benteng mesum Tiryag, para Siluman yang melakukan Puja Pancamakara di sekeliling gw, juga tubuh Beatrix dan Sheila yang menggelinjang binal di atas tubuh gw. Gw hanya merasakan ledakan hangat ketika gw dan Beatrix orgasme bersamaan. Rintihan nikmat. Tetesan keringat. Tubuh yang menyerahkan dirinya pada satu dari tujuh dosa primal.

Lust.

|XII|

Hening. Kepala gw terasa ringan. Puncak ritual yang tiba bersamaan dengan semburan orgasmik gw membuat kesadaran gw seperti diseret keluar hingga melemparkan gw di ruangan serba putih. Dimensi keempat? karena tidak ada apapun di tempat itu, bahkan pintu gerbang Animus sekalipun.

Hanya bayangan diri gw yang terlihat di bawah kaki gw, menatap balik dari ‘dunia satunya’, sisi yang saling berkebalikan dari tempat gw saat ini, di mana langit dan cakrawala di tempat itu berwarna hitam kelam.

Gw bisa melihat di dalam dirinya, segala sisi gw yang buruk, gw yang suka nonton bokep, gw yang suka ngelem, gw yang suka nyolong sendal di Masjid. Joni Preman. Sisi gelap gw yang berusaha gw buang selama ini.

Inikah keputusanmu, Jon? Membuang gua? Tidak kah kau tahu, Jon? keterpisahan adalah ilusi; kamu adalah aku, dan aku adalah kamu. Kau akan selalu memerlukan ketidaksempurnaan untuk bisa memahami kesempurnaan. Kau senantiasa memerlukan kegelapan untuk mengerti cahaya.”

“Bacod! Elu cuma dosa-dosa gua. Segumpal kotoran hati yang dikeluarkan dari dada gua ketika Sang Mandala tercerahkan!” hardik gw.

GUA BUKAN KOTORAN HATI LU!!!” suaranya terdengar

“DIAM!”

GUA-ADALAH-MANIFESTASI-KARMA-LU!

|XII|

dengerin lagu ini

|XII|

Terdengar ledakan keras─

─gw yang berada di Istana Tiryag mulai berubah menjadi Joni Demon, diikuti getaran tenga dalam yang menggetarkan Istana Siluman. Prana Kegelapan yang melingkupi tubuh gw mulai mewujud membentuk sosok tinggi berwajah tengkorak dan bertanduk kambing yang membawa sepasang celurit hitam diiringi lagu One Winged Angel. Para Siluman yang cuma kuat ngewe segera kabur ke luar negeri.

Beatrix dan Sheila segera memasang kuda-kuda.

Here they come!” jerit Beatrix waspada.

Lantai Istana Siluman Tiryag bergetar ketika Joni Demon menerjang ke arah mereka berdua, Prana Kegelapan membentuk bayangan awan hitam yang bergemulung bersama dengan sepasang celurit raksasanya yang berkelebat.

“Nona besar! Mundurlah! Beatrix menyambut dengan serangan elemen Holy yang berbentuk sepasang sayap malaikat bercahaya di punggungnya. Berkas-berkas cahaya suci yang datang bersama derasan doa Salam Maria berbenturan dengan Prana Kegelapan Joni Demon, menimbulkan gelombang kejut ketika elemen yang saling antagonis itu saling menghantam.

Keduanya terpental 50 meter ke belakang, tapi Joni Demon segera bangkit dan menerjang ke arah Sheila. Bagaikan seekor binatang buas, Joni Demon berlari dengan keempat tungkai diikuti gemulung awan hitam yang membentuk wajah iblis kambing raksasa di belakangnya.

─dan Sheila bahkan tak mencoba menghindar, tangannya mengatup pasrah, hanya kepingan-kepingan kaca yang retak ketika sepasang celurit kegelapan itu membelah tubuh Sheila, lalu istana siluman, dan realitas di sekeliling gw runtuh bersama pecahan-pecahan kaca yang berkeping-keping.

─jurus Ilusi.

“Jangan remehkan gua,” Sheila tersenyum jemawa. “You have no power here!”

Sheila mengatupkan tangan, dan dari segala arah bermunculan ratusan rantai berwarna hijau giok yang membelenggu gerakan tubuh Joni Demon. Makhluk buas itu masih mencoba menerjang tapi lesatan cahaya suci dari telapak tangan Beatrix mengandaskan kedua lututnya di lantai.

EYANG BI HUN! SEKARANG!” jerit Sheila dalam telepati, dan seketika itu tubuh astral gw terpisah dari sosok Joni Demon yang dibelenggu oleh rantai giok yang dipenuhi dengan kertas mantera. Ia masah berusaha meronta. Membeliak geram ke arah gw.

─gw langsung ngumpet di belakang Sheila dan Beatrix.

Elu nggak bisa menyangkal eksistensi diri lu sendiri, Jon… ketakutan-ketakutan lu… kemelekatan lu terhadap dunia… elu kagak sadar…. you create… your own… demon….” Joni Kegelapan menyeringai seram, sesaat, sebelum tubuhnya memendar menjadi debu.

|XII|

Kau adalah aku…

Dan aku adalah kamu…


|XII|

Gw tersentak terjaga ketika tubuh astral gw kembali ke dunia material. Beatrix dan Sheila mengerejap bangkit di paviliun Persik, dan Eyang Bi Hun masih merapal mantra, mengeluarkan asap hitam dari lubang pantat gw terus dimasukinnya ke dalam botol minyak kayu putih yang segera mewujud menjadi jenglot kering.

Napas si eyang ngap-ngap, idungnya kembang-kempis menghirup Prana Kegelapan gw yang seharum cepirit.

Lalu ketika Joni Demon berhasil disegel, Eyang Bi Hun menempelkan kertas mantra, terus muntah-muntah akibat kebarokahan aroma entut gw….

“Hueeekkhh… cuih….” Eyang Bi Hun keliyengan sebentar sebelum mengatur kembali posisinya yang berwibawa.

“Ini adalah polis asuransi kita untuk pertarungan terakhir,” Eyang Bi Hun menepuk-nepuk jemawa botol minyak angin berisi jenglot di tangannya.

“Gimana, Eyang?”

“Aman, cu.”

“Terus bagaimana dengan Joni Demon, eyang?”

“Tenang, cu. Akan eyang paketin pakai JNE.”

“Ke mana?”

“Ke Neraka Jahanam.”

|XII|

Hujan yang tertunda sejak subuh akhirnya luruh menjadi deras yang gemuruh ketika kami meninggalkan kelenteng tua dan Eyang Bi Hun.

“Gimana rasanya, Jon?”

Gw nggak bisa jawab. Seperti ada beban besar yang diangkat dari dalam diri gw. Gw merasakan clarity. Rasanya kaya habis berak. Tapi daripada itu, gw akhirnya have sex sama Beatrix. Pengawal yang sudah gw anggap sebagai sahabat gw selama dua tahun terakhir ini. Gw tahu itu cuma terjadi dalam tubuh Astral di Dimensi Tiryag, tapi tetap saja, gw nggak bisa melupakan wajahnya yang manis dan merona pasca orgasme, rambutnya yang pendek, titik-titik keringat di dahinya, juga ciuman paling passionate yang pernah gw alamin.

Gw nggak tahu apa yang Beatrix rasakan, karena Beatrix cuma memandangi deretan ruko-ruko tua ketika ban mobil gw menggilas genangan air.

Oh, stop it, you two!” Sheila menggeleng-geleng dengan wajah tersipu malu. “Gua bisa denger isi kepala kalian! Kyaaaaaah! Berasa nonton drama Korea gua!”

“N-nona besar, bisakah anda tidak memasuki kepala saya!” Beatrix menggeragap dengan wajah bersemu.

“Awww… Beatrix…. Kamu so sweet banget sih sama kakak aku!” Sheila memeluk Beatrix gemas.

“Nona!”

“Kenapa enggak diresmikan sekalian? Tony Stark aja nikah sama mantan sekretarisnya!” cecar Sheila.

“D-dua Nyonya Besar sudah mengutarakan hal ini, t-tapi s-saya…”

“Loh, mereka juga bilang ke kamu?!” giliran gw yang keselek biji korma.

“Kyaaaah! Jadi udah fix, nih?! Gua bakal punya punya kakak ipar lagi!” Sheila terkikik-kikik gemas.

“Diem!”

“Tapi kalo lu orgy, gua tar boleh ikut ngewe ya, Jon!”

“Diem! Tar gua tergoda!”

“Gua penasaran ma memeknya Astuti!”

“Diem lu adik cabul!”

|XII|

Hujan turun deras. Seharusnya gw ngerasa lega, bahkan bahagia karena bakal beristri tiga, tapi nggak tahu kenapa, perasaan gw nggak enak. Gw diam. Sepanjang perjalanan pulang gw lebih banyak diam, nggak tahu kenapa. Beatrix tanya kenapa, gw tetap nggak bisa menjelaskan.

Seekor kucing hitam melintas di jalan. Disusul burung gagak yang berputar di atas rumah.

Perasaan gw nggak enak.

Terlebih lagi waktu ada rame-rame di depan rumah gw.

“Jon…” bisik Sheila lirih, seolah bisa membaca gelagat yang terjadi.

Gw bergegas turun dari mobil dan disambut oleh Aika dan Astuti yang berkaca-kaca memeluk gw.

“Kenapa? Wagimin kena Stroke?” Alkamdulillah.

“Babe Sahal meninggal, ya akhie…”

“Innalllahi… meninggal kenapa?”

“Keracunan coki-coki kadaluarsa.”

To Be Contijon!!!

_________________________________________________​

Ceritanya agak dark dan gaya narasinya berubah…

Karena gw nggak bisa lagi bikin narasi kek dulu sob, maapin gw

Tapi sekarang udah jelas kan, masalah kenapa roh-nya bisa sampe kebelah dua kaya Amuba

udah nyampe kan otak lu pade sama plotnya yang ultravarokah…


komen yang banyak lah sob
 
Terakhir diubah:
G L O S A R I U M

PRANA
Energi Kosmos yang mengaliri alam semesta, seluruh kehidupan dan benda mati dialiri oleh Prana. Kita mengenalnya dengan istilah Chi atau Ki. Dalam cerita Joni Kroco, Prana digunakan untuk mengeluarkan kemampuan khusus.

________________________________________________

ANIMUS
Makhluk Dewa yang mendiami Dimensi Keempat. Ada beberapa manusia yang mampu mengakses kekuatan Animus dan membuat mereka bisa menggunakan kekuatan spesial, seperti membaca pikiran, pyrokinesis, dan melambatkan waktu, disebut Animus User

Terdapat 108 Animus yang terbagi ke dalam 9 Gugus Dodekahedral yang beranggotakan 12 Animus User.

Pada tahap lebih lanjut Animus dapat dipanggil dan dimaterialisasikan ke dunia nyata dan digunakan untuk pertempuran.

Kekuatan Animus diklasifikasikan oleh seorang Ilmuwan Soviet ke dalam empat level.

Level-C: membaca pikiran, melihat masa depan, retrokognisi

Level-B: meringankan tubuh, memperkuat serangan, dll

Level-A: manipulasi elemen es, api, dll

Level-S: Animus Tingkat Dewa, memiliki kekuatan yang bisa melanggar hukum-hukum alam

_______________________________________________

MANDALA 12 RASI BINTANG
Pengguna Animus ke-109. Sang Terpilih yang terlahir terus menerus dan bertugas agar kekuatan Animus tidak digunakan untuk tujuan salah dan menjaga keseimbangan dunia.
 
Terakhir diubah:
Ikutan sundul biar jadi sviral
zondol terooos

ikut baca ah
baca sob, varokah banget lah cerita ene, asal antum sering komen aja sob
Tengkyu apdetnya jon, jangan lama lama lah lanjutannya hehe.. :)

Yeeeeaaah bang joni muncul lagi...

Apakah ini ada hubungan sama naked slave :bingung:

Mantap suhu @Joni Kroco keep healty n more rich
suhu jay itu plagiat cerita gw sob :galak:
Jon.. entah lu kenal gw kagak haha. Yg jelas gw ngejar abis2an ampe chapter 3 terdahulu. Asli, bumbunya komplit. Salam kompak brad. moga lancar nulisnya. Cerita ana ga vakal visa sebagus karya2 antum👍.



Itu dulu deh sambil nyimak apdetannya. Tar mampir lg.



Sukses akhy:jempol:
salam suhu maestro figur x
wakakakg thx berath udah mampir di cerita mabok gw ini sob
:ampun:

Tendang lagi biar cepet nongol si jonii
yoi sob, kudu sering dikomenin neh cerita varokah

Mantaf hu

di tunggu kelanjutannya





salamsehatsuksesnlancarjayaselalu
dah gw apdet ya sob
masa masa si joni lagi bahagia ya suhu,,

tapi diakhr nya dpet kabara gak enak,, haduhhh,,,
yoi, moga2 bagus ramuannya kek gini sob

Mantap



To be Contijon...
dah gw lanjut sob

Sundul sampe mbendul
sundul terus ya sob biar kagak tenggelam cerita varokah nie

gua tau nih, kekayaan lu sekarang sebagian didapat dari hasil endorse iklan disetiap ceritamu kan jon.... ;)
wakakakg dari brand ambasador coki-coi

kok tone nya dark bgt kayak film falcon ama DC?
yoi sob, bab 1-bab 5 gw tulis ulang
masalahnya gw dah gak bisa nulis kek dulu sob
daripada maksa lucu terus jadi garing, mending gw bikin dark aja sekalian
tapi bab 6 (neraka) dan seterusnya (china daratan) gw copas dari yang lalu

Konspirasi dimana-mana, makan Indomie 1 bungkus kurang tapi makan 2 bungkus kebanyakan :aduh:

makanya makan satu setangah sob

"Goodbye, Halcyon Days"



makasih updetnya sob @Joni Kroco
ma sama sob, thx juga dah komen, baca terus cerita gw ya sob
 
Wooww.. Joni apdet juga akhirnya!

Lebih berat dari versi sebelumnya ya, dan ini ada bau² parallel universe/dimention dan bhairava dari suhu Jaya, siapa sih dia?! 🤣..
Tapi keren, Jon. Kereenn !!

Hmmm.. 36D, mirip punya sapa ya.. 🤔
 
Ya habib mbois.....nek ndi kue.... Ikutan latah zrundul gan....
Remake yg ni lebih muanteb feel nya daripada 2 yg lalu, lan jroot ken y akhie jony....
 
Ah lu kok apal banget seluk beluk semayam, Jon!!

Ga salah lagi, lu pasti....
kinanti !!
 
mau versi manapun kalo yg udah bisa mahamin film the matrix series bakalan ngarti kok om sama cerita² ente..
jangan jangan sampean authornya the matrix :D
 
Los Illuminados,kek residen epil 4. Wkwkwkwk


Nah ini nih plot yg nutupin plot hole yg kmrn. Baru deh BS nyambung ke cerita revolution yg kmrn..


Mantaplah...
 
Yaelah jon
Babe lu mokad 2x tpi ga ada gregetnya jon

Sesekali mati keserempet bulu hidung wagimin kek
 
Keren... Manyun banget bini ketiga nya...bini ke empat siapa ya.... Klo boleh berprofesi real sbg dokter sekaligus bisa jadi dukun ala The Healer juga ya Jon..jadi ada pengawal..dan ada penyembuh keluarga.merangkap stokist bisa auto re charger Prana nya si joni setiap habis ML...oh ya ..harus perawan Tinting..! Bukan niat rasis ya.. tapi klo usul gwa sih dari unsur Hindu di Bali ajah..🙏
 
Bimabet
Ntu si tara bisa lolos dari ID kalo diceritain prison break nya kek luffy bakalan keren pasti jonn
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd