Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™ | Chapter III: Parabellum

Dalam remake kali ini, Joni tetap cowok apa dikasih plot terjebak dalam tubuh cewek?

  • A. JONI TETAP COWOK, (biar macho, cyin)

    Votes: 191 84,1%
  • B. JONI TERJEBAK DALAM TUBUH CEWEK , (macam film Kimi no Nawa)

    Votes: 36 15,9%

  • Total voters
    227
Walah Jon...hobby kok modiar to kowe

Mulane tah aja kelalen sendal golden swallowmu
 
Jujur
Awal permulaan yg begini lebih baik
1-5 episode menjelaskan permulaan musuh yg tersembunyi
Beda sama yg kemarin.
Mirip sih cuma karena disni diceritakan cara terlibatnya the patriot, sangat menarik

Astajim udh mati 2x di 2 cerita
Mana masuk neraka lgi si joni bahlul
Masuk surga kek walau bntran liat bidadari surga biar ileran si joni wkwkwk

Btw thx updatenya
 
Aku kira yg season 3 di remake ini joni nya jadi OP, ga mati, tp ternyata sama aja
Joni tetep dimatiin
Sungguh kejam autornya
Ga berperikarakteran
Km kejam mas
Membunuh joni terus hidup in lagi
Dan di s3 pasti joni hidup ditubuh wanita lg
Wkwkwkkwkwkwkkw
Ini pasti efeknya si joni waktu kecil aqiqahnya kredit
 
7. Joni Kroco
Joni's Inferno


"Abandon All Hope

Ye Who Enter Here...."

Neraka Avici, tahu-tahu aja nama tempat itu muncul di otak gw. Orang-orang yang semasa hidupnya gemar membunuh akan berakhir di tempat ini. Tempat ini isinya orang-orang tėlȧnjȧng yang membentuk kelompok-kelompok kecil kaya film Fight Club, adu jotos sampai mati.

Sama seperti benteng mesum Tiryag yang para penghuninya perlahan-lahan kehilangan akal terus ngeue sampai jadi mayat. Dalam neraka ini, para penghuninya seperti kehilangan kesadaran, dan yang tersisa hanyalah lingkaran pembunuhan bagi para pembunuh kek gw. Setiap kali mereka mati, setiap kali itu juga tubuh mereka diregenerasi.

Gw lihat Osama Bin Laden sedang gelut sama tokoh Inquisitor Spanyol yang ngebantai Muslim Cordoba karena nggak mau menganut agamanya. Imam Samudera dan Amrozi sorak-sorak nyemangatin junjungannya, udah pada lupa kalau ternyata yang nungguin mereka bukan 72 bidadari.

Di ujung satunya, Adolf Hitler yang benci banget sama orang Yahudi sedang jambak-jambakan kumis sama Ariel Sharon, mantan PM Israel yang ngebantai para syuhada di jalur Gaza. Di sudut satunya, Kamerad Stalin lagi sundul-sundulan jidat sama sesepejabat yang ngebunuhin jutaan orang yang dituduh kominis.

Benar kata si habib. Semua menuai apa yang ditaburnya.

Jalan setapak itu berakhir pada bangunan berbentuk Coleseum Raksasa. Para Ahli Neraka sedang heboh nontonin pertarungan Battle Royalle kaya PUBJI. Abu Lahab dan Raja Firaun udah pada joget-joget dangdut aja nontonin adu tinju. Dalam satu arena, 52 orang pendekar terhebat sepanjang masa diadu untuk mencari satu orang yang berhak menghadap Raja Neraka.

Gw bisa mengenali Lu Bu, pendekar terkuat di era 3 Kerajaan yang dikeroyok oleh belasan prajurit Sparta dan Monggolia. Sementara di ujung satunya sepasang Oom-oom Hormonal menggila dikeroyok puluhan pendekar sekaligus. Sans aja nabokin satu-satu kaya orang lagi tawuran sama anak STM.

"UWOOOOOH, GUA UDAH NYANGKA BAKAL KETEMU ELU DI SINI, AHAHAHAHA," seorang yang berbulu hidung lebat kalap dan menyundul Tunggul Ametung sampe nyungsep.

Lawan bicaranya yang brewok tersenyum kecil. "Di mana lagi tempat buat pembunuh seperti kita? Nirvana?"

"GUA NGGAK PERLU NIRVANA!" jeritnya bïnȧl terus matahin leher seorang pendekar dari zaman Mesopotamia. Bulu idungnya goyang-goyang girang. Kayanya seneng banget ketemu lagi sama sohibnya di Neraka.

"Sans, habis ini kita sparring. Gua mau pemanasan dulu."

"INI BARU GREGET!!!! HEAAAAAT!!!!!"

______________________________________


Macan a.k.a Wagimin
Makhluk Paling Greget di Alam Semesta


Sahal
Tebak-tebakannya sungguh terlalu

___________________________________________

"Oia, Min. Buat closing gua kasih tebak-tebakan. Filsuf, filsuf siapa yang suka dengerin Nirvana dan Pearl Jam?"

Gw curiga si babe mati bukan karena diracun tapi karena garing berlebihan.

"─Rocky Grunge."

Gw langsung jongkok, ngulik-ngulik tanah.

Nyariin ape lu, Jon?

─Nyariin lucunya.

Dah lah.

|XII|

“Wakakakaka. Sėmpȧk, lu Jon. Mati juga lu?” kepala gw ditempeleng sama Macan begitu mereka selesai tabok-tabokan.

Si babe cuma geleng-geleng ngelihat gw masuk Neraka. Wajahnya kecewa. Matanya menatap tajam. Ada banyak kesedihan di dalamnya, melihat büȧh hatinya ternyata mengikuti jejaknya sebagai pembunuh.

Penuh dengan emosi yang berkecamuk dalam dȧdȧ, babe gw berkata:

“Joni, tadinya ku kira kau anak yang lain di kampung ini. Tadinya kukira kau sebuah pribadi. Rupanya kau tidak lebih dari gambaran seorang pembunuh yang terdapat di sembarang jalan!”

“Tidak, ayah!”

“Kau anak yang lemah. Anak yang tidak bisa menentukan sikapnya sendiri!”

“Cukup, ayah! Cukuuuuuph!!!!

“Tentunya kau tahu bukan, bahwa apa yang kucapai selama ini demi kau, Joni. Demi kita berdua. Tapi semua ini kau khianati, kau hancurkan!!”

“Tapi ayah, semua ini kulakukan karena,─”

“─karena kau tidak menghargai aku lagi?!”

“Bukan begitu, ayah─”

“─atau dengan sengaja kau hendak membuat aku menderita?!”

“Tidak, ayah!!”

“─cukup, Joni!”

“Ayah!!!”

“─tidak perlu kau kemukakan seribu satu alasan. Rupanya di balik ponimu yang kukagumi tersimpan sifat yang ceroboh, kau lupa membawa uang kontan, Joni!! Bagaimana kita bisa ngebayar Grab-nya?!!”

“Cukup, ayah!!! Bayar Grab cukup pakai Ov─”

“DIEM, KAGAK USAH NGIKLAN!!!!” gw dan babe langsung di-sleding sama Macan.

|XII|

Benernya sih, tempat ini kagak serem-serem banget. Dibanding Neraka buat Para Pezina yang ditusbol pake logam panas. Di Neraka Avici ini gw cuma disuruh berantem tiap hari. Di sini gw emang kagak bisa ngeluarin jurus kanuragan dan kekuatan Animus, tapi toh di sini gw kagak bisa mati. Habis berantem, bonyok-bonyo langsung diregenarsi kaya pake Amerta.

Selama dua tahun time skip Season 2 ke Season 3, hampir tiap hari gw sparring sama Beatrix dan Macan bikin kemampuan tempur gw meningkat drastis. Kebanyakan yang nantangin gw orang-orang yang dendam gara-gara gw bunuh. Tentara Suriah, Pemberontak Moro, Ninja Klan Naga Hitam. Tapi gw mah sans aja. Lu jual, gw beli. Senggol bacok. Kagak di dunia fana, kagak di akhirat gw tabok lu pade. Wakakakakag.

Tawanan-tawanan di Neraka Avici ini diawasin sama sipir-sipir (gw kagak berani bilang malaikat, takut ada fantat tifis yang trigered), gw ulangin ‘sipir-sipir’ yang makai kimono hitam-hitam yang bertugas mengawasi para jiwa-jiwa yang tersesat dan menghukum kalau ada yang bikin onar.

Gw lagi sparring sama Macan waktu dari jauh keliatan seorang ‘Sipir’ celingak-celinguk kaya ngenalin gw. Pakai kimono hitam. Sandal Geta (sandal kayu jepang), dan membawa tongkat cane.

“Min-Min, Topan-Topan, bentar-bentar-bentar,” gw lagi dipiting di keteknya Macan yang bau.

“Nyerah lu? Wakakakag. Makan neh bau ketek rasa azab.”

“Kagak, itu kayanya gua kenal, deh.”

Gw, babe, dan Macan langsung noleh.

“Ya Salam. Joni, Wagimin, Sahal, santri-santri ana yang faling bahlul. Laknatun alaika ya Ahli Neraka,” si Habib kayanya girang banget kami masuk Neraka.

“Eh. Habib. Antum kenapa bisa nongol di sini, Bip? Antum kebanyakan bikin hoax di Twiter ato gimana?”

“Psst. Antum jangan kurang ajar. Ana adalah Ras Cosmos Streamer, makhluk emfat dimensi. Ras ana selain bisa masuk ke dimensi keempat juga bisa keluar masuk termasuk ke dalam Hell Realm.”

“Baru?”

Ana kerja sambilan jadi Shinigami, tadaaaaaaa,” Si Habib memperlihatkan pedang Zanpakutou (Soul Slayer) bernama Beni Hime (The Crimson Princess) yang tersembunyi di balik tongkatnya. “Neraka Avici diciptakan untuk mengurung Jiwa-jiwa paling berbahaya di alam semesta. Tugas ana adalah mengendalikan Tawanan yang memberontak.”

Positif. Authornya WIBU yang kebanyakan ngelem.



Habibie M. Bois
Pertapa sakti Lintas Dimensi
Saat ini bertugas sebagai Shinigami

Si habib mengatupkan tangannya, dan seketika itu di sekeliling kami terbentuk film holografik.

Dunia yang gw tempati adalah adalah Realm para manusia yang disebut Midgard. Selain Midgard, terdapat juga Hell Realm atau disebut Helheim, terus Realm para raksasa (Jotunheim), Realm para Dewa (Assgard), dan enam lain yang susah ngetiknya.

Kesembilan Realm ini terletak di cabang-cabang sebuah pohon raksasa Yggadrasil (The World Tree). Gw ngelihat bumi di antaranya. Mendatar, dengan bulan, matahari dan bintang-bintang yang mengelilinginya.

Gw langsung mangap.

“Jadi ternyata bumi itu datar, Bip?”

“Yaiyalah cong. Ente kate bumi bentuk kue pancong? Teori bumi bundar itu konspirasi NASA dan The Patriot untuk memaksa negara berkembang agar menyewa satelit dengan harga mahal kepada mereka.”

Selama ini berarti Bosdarling FE 1O1 bener.

“Btw, bagi Pagoda Pastiles lagi lah, Bib. Biar ana bisa re-spawn lagi.”

“La… la… (tidak… tidak….)”

“Tapi ana harus hidup lagi, ya Habib! Ana harus menolong keluarga ana!”

Si Habib geleng-geleng kepala. “Di situlah kesalahan antum yang terbesar. Di saat-saat terakhir kematian antum. Antum belum bisa melepaskan kemelekatan antum terhadap kehidupan. Jika bisa antum saat ini pasti sudah Moksa masuk ke Nirvana. Tugas antum sudah usai. Mandala 12 Rasi Bintang selanjutnya sudah dipilih.”

Gw lagi diceramahin sama si Habib waktu dari arah berlawanan terdengar keributan.

Seorang tahanan yang badannya segede kingkong merebut pedang Zanpakutou milik seorang Shinigami. Terus ngamuk-ngamuk. Ngebacokin tahanan lain dan Shinigami.

“Sefertinya ana harus bertugas. Ana famit dulu. Laknatun alaika ya Ahli Neraka.”

Si Habib sans aja menghunus pedang Beni Hime-nya, sambil mesem-mesem dia berbisik baca mantera, “Bakudou (Way of Binding) nomor 212, Power of Love!

Lalu dari pedangnya keluar cahaya merah darah yang membentuk lingkaran energi berbentuk jantung hati yang mengikat gerak tubuh pemberontak itu. Kekuatannya lebih dari 12 juta massa yang dikumpulkan dalam satu lapangan.

“Jangan salah. Ana adalah ketua Detention Unit.”

─sekarang gw bingung ini cerita Joni Kroco apa Bleach.

|XII|

“Sekarang gimana, Be? Babe Gimin?”

“Sekarang gua duel sama Sahal, HEAAAAT!!!!”

Bener. Seperti yang gw duga, orang-orang yang dihukum dalam tempat ini mulai kehilangan jati dirinya dan menjadi mesin pembunuh belaka.

“Tapi kita bertiga dibunuh The Patriot, Be! Selama kebusukan The Patriot belum dibongkar, Mama Liliana, Astuti, cucu babe, Ummi Zarah semuanya berada dalam bahaya!”

Babe gw cuma senyum dingin. “Dunia sudah bukan bagian kita lagi, Jon. Semua orang menanggung apa yang ditaburnya, termasuk kita yang berakhir di tempat ini. Orang bilang itu Takdir, Samsara. Bisa apa kita dengan itu semua?”

“YOI JON!!! DI SINI GUA BAKAL NUNJUKIN GUA BISA JADI PENDEKAR TERKUAT DI ALAM SEMESTA, HEAAAAAAT!!!”

“Oh, tak semudah itu, Wagimin,” si babe masang kuda-kuda, menyambut dengan jurus yang sama.

|XII|

Ya salam. Pusing gw ngomong sama orang yang bahlulnya sampe ubun-ubun.

Terserah deh kalau mereka mau jadi penduduk tetap. Yang pasti gw harus kembali ke dunia. Tapi gimana caranya kabur dari Neraka? Gw keinget ada yang pernah masuk dan kabur lagi dari Neraka. Kalau nggak salah namanya Dante, gw pernah baca di cerbungnya suhu Jay, tapi gw cuma baca skimming soalnya gw cuma nyari adegan ngeue-nya. Kampret. Gini dah, gara-gara baca cerbung di-skip-skip cuma cari adegan ngeue.

Setres, gw luntang-lantung di Neraka Avici sambil nabokin orang-orang lewat karena kesel. Keknya di tempat ini kesaktian gw cuma satu tingkat di bawahnya Babe gw, Macan, dan Lu Bu, bikin gw dianggap jadi ketua preman setempat. Di tempat ini aliran waktunya beda sama dunia material sob. Gw nggak tahu udah berapa lama gw di sini. Tahu-tahu aja gw udah punya banyak pengikut.

“Boss Joni, ada tantangan duel dari Sasaki Kojiro,” kata Preman Tenabang yang mati kebacok.

Gw gampar kepalanya. “Duel pale lu, hari ini jadwal gua udah penuh. Kagak!”

“Ampun, Boss Joni.”

“Pijetin kaki gua!”

“Siap boss Joni.”

“Semuanya nyanyi! Gua lagi bete!”

Preman-preman, bromocorah-bromocorah yang jadi pengikut gw kompak nyanyi.

“Hey, Joni… Hey Joni… dia Boss Kecil ramah…. Berponi… Berponi… dia selalu senang….”

“Kurang keras!!!”

“WALAPAUPUN SEDIH DIA TAK SENDIRI… DENGAN TEMAN TAK PERLU RASA TAKUT….”

Suka-suka gw pake joke lama.

Protes gw tabok.

|XII|

Gw baru habis duel sama Lu Bu. Gw kalah sih, tapi gw juga berhasil bikin giginya prothol waktu sekelompok Shinigami menghampiri gw.

“Apaan neh?”

“Salam, Boss Joni. Anda dipanggil menghadap Penguasa Hell Realm.”

Pengikut gw langsung bersorak bersuka cita. ‘Penguasa Hell Realm’, gw nggak tahu siapa. Tapi dari desas-desus yang gw denger doi sering mengundang petarung-petarung terbaik buat ‘menghiburnya’, gw nggak tahu menghibur gimana. Yang jelas dengan notoriety gw yang udah naik, gw mulai diangap sebagai petarung yang patut diperhitungkan.

Dengan diiringi lagu Joni Boss Kecil Ramah, para pengikut gw melepas kepergian gw dengan air mata.

Gw naik hewan terbang berbentuk Harimau Bersayap, sebangsa Animus, tapi dari kelas yang lebih rendah. Para Shinigami menyebutnya dengan Alebrijes¸Spirit Animal yang membimbing roh manusia.


Alebrijes
Maung of Cisewu

Sama seperti author-author yang males bikin deskripsi dan masang gambar dan gif pȯrnȯ buat ngumpulin view, gw juga kagak mau kalah. Ngapain gw capek-capek mėrȧngkai kata kalau cukup pakai gambar?


Joni’s Inferno
9 lapis Neraka

Neraka ini sob, terdiri dari beberapa lapis. Ada yang buat pembunuh. Ada yang buat koruptor. Ada yang buat tukang sebar hoaks.

Yang jelas, gw diajak masuk ke lapis terdalam, di mana penguasa Hell Realm bersemayam. Ada sebuah istana kristal yang dibangun di atas lautan jiwa Manusia yang disiksa. Gw diantar menuju sebuah balairung raksasa yang terbuat dari kristal berwarna hitam.

Semenjak awal episode benernya, gw rada-rada déjà vu sama kata-kata ‘Penguasa Hell Realm’, gw berasa pernah baca di mana gitu soalnya gw kalo baca di-skip-skip.


Naraka
Penguasa Hell Realm

Beneran aja, gw langsung mangap waktu ngelihat Animus berukuran raksasa berbentuK lembu hitam yang memegang trisula, sementara bawahnya, di atas singasana kristal, duduk cewek imut setengah tėlȧnjȧng. Bagian-bagian ïntïm tubuhnya ─pütïng, pangkal pȧhȧ─ cuma ditutupi sisik berwarna hitam. Stocking ketat membebat hingga lutut. Sepasang heels warna merah darah seperti warna tanduk sapi dan sayap kalelawar di punggungnya.

Rambutnya masih seperti dulu, model bob dan di-cat strawberry. Mukanya yang innocent langsung membeliak lucu begitu ngelihat gw.

“Dunia…, ehm maksud gua, Neraka itu sempit, eh, Joni Kun?” bibirnya mengekeh jenaka.

“Tara? Kenapa elu ada di sini?”

“Gua jelasin di episode depan. Sekarang elu harus ‘menghibur’ gua.”

“Eh?”

“Jilatin ïtïl gua!”
 
Terakhir diubah:
8. Joni Kroco
The Great Escape



Tara

Pengguna Animus Level-S
Naraka, Penguasa Hell Realm

umur sebenarnya tidak diketahui.
tubuhnya mengecil tanpa bisa dewasa akibat efek samping kekuatan Animusnya

__________________________________​


"Sekarang udah episode depan, kak. Kasih tahu gua kenapa elu bisa ada di sini. Elu kabur dari penjara?"

"Gua enggak kabur. Sel Penjara gua dijebol dari luar."

"Iya gua udah baca beritanya. Ada di portal pkspiyungan juga."

"Yoi. Awalnya gua pikir Naga, atau Sanca."

"Lah, terus?"

"Gua pikir mereka mau membebaskan gua. Tapi..."

"─kelompok Assasin?" tebak gw.

Tara mengangguk. "Gua lebih beruntung dari elu, Macan, dan Oom Sahal. Gua bisa melarikan diri ke dalam Hell Realm dengan bantuan Animus Naraka."

|XII|


Animus. The Particles of God. Adalah Makhluk Dimensi Keempat yang diciptakan The Maker sebagai perpanjangan tangannya untuk mengatur Semesta Raya.

Animus Lembu Hitam Raksasa di depan gw ini bernama Naraka, Penguasa Hell Realm.

Sementara Tara adalah orang-orang terpilih yang disebut Animus User. Yang membuat mereka bisa mengakses berbagai macam 'Kekuatan Dewa'. Seperti Tara yang bisa menggunakan berbagai macam sihir dan berpindah ke dalam Hell Realm.

|XII|

“Gua lihat Jafar.”

“Jinja? (Ciyusan?)”

Gw mengangguk. “Dia bersama The Patriot.”

“Tsk. Elit Global. I knew it. Seharusnya gua tahu dia masih hidup.”

“Bukannya dia udah elu bunuh di Season 2?”

“Yup. Kecuali jika seseorang membangkitkannya lagi.”

Necronomicon, Tara berkata. Kitab Kuno Bangsa Sumeria yang berisi Ilmu Terlarang untuk membangkitkan yang sudah mati.

“Seriusan?”

“Banyak tutorialnya di YouTube”

"Nah itulah, Kak. Bantuin gua buat hidup lagi, pliiiiis....."

"Pasti, Jon. Pasti. Tapi elu tahu nggak ada yang gratis di dunia ini."

"Eh?"

"Pertama-tama. Elu harus menghibur gua."

Tangan Tara melingkar di leher gw.

"Jilatin ïtïl gua...," bisiknya mesra. "Please?"

|XII|

Fan service itu nambahin vote dan view. Semua orang tahu itu. Sama seperti para pengabdi ketenaran yang rela menjual jiwa pada Iblis dengan memasang foto dan gambar gerak pȯrnȯ. Penulis cerita hidup gw juga kayanya tahu cara nyenengin pembaca.

Tara duduk di atas Singgasananya, menjentikkan jari sehingga di leher gw terbentuk rantai Prana, tarikan kasar memaksa gw berlutut di antara dua pahanya yang membuka. Tara lalu mendispel perubahan wujudnya, sehingga sepasang sayap, tanduk, dan sisik-sisik yang menutupi bagian ïntïm tubuhnya lenyap dan anak itu kini tidak ditutupi sėhėlȧï pun bėnȧng di tubuhnya.

"Please? soalnya kata Aika dan Sheila jilatan elu... berasa kaya jilatan lėsbï...," kata Tara malu-malu.

"Ogah! Gua setia sama istri-istri gua!"

"Ayolah. Ikrar pernikahan itu bunyinya, 'Till Death do us Apart.' Secara teknis elu udah mati. Sekarang Aika dan Astuti udah resmi jadi janda."

"─iya juga ya. Kok gua baru kepikiran?" Wakakakag. Gw ngebatin girang karena bisa tambah harim lagi.

"Ehehehe...," Tara tersenyum manja. Membelai bagian ïntïmnya di depan gw.

"Yaudah. Gua sih mau-mau aja, Kak. Tapi gua takut sama kaum sumbu pendek yang nggak tahu kalau elu itu benernya orang dewasa dalam wujud kimcil. Biasalah otak primitif, dikiranya gua ngeue sama anak-anak lagi. Elu mau cerita gw di-locked sama Momod?"

"Fine," decih Tara kesal. " Batasan umurnya berapa?"

"18 tahun, kak."

Tara memejamkan mata, berkonsentrasi, lalu tubuhnya membesar seumuran anak kelas XII SMA. Pinggulnya udah mulai terbentuk ranum dan büȧh dȧdȧnya udah cukupan gede meski tidak meninggalkan kesan lolita di wajahnya yang innocent. "Segini udah cukup?"

Reaksi gw.



|XII|

Ciuman lembut gw yang memulai pertama, mendarat lembut di atas lembah mulus Tara yang tak ditumbuhi rambut sėhėlȧïpun.

Tara terkikik lucu waktu gw kecup belahannya pelan. Diusap-usapnya gemas rambut gw yang sekarang terbenam di antara kedua pahanya yang membuka. Senyumnya mulai mengembang waktu gw kecup lembut bagian tubuhnya yang paling privat, disusul rona-rona merah muda di pipinya yang lucu waktu ciuman gw mulai bergerak menciumi perutnya yang gemetar, lalu naik mengulum püncȧk dȧdȧnya sebentar. Tara tersenyum sayu, membelai wajah gw lembut sebelum gw kembali turun menuju ceruk hangat di pangkal pahanya.

"Oh!" Tara memekik pelan, ketika bibir gw kembali mendarat pada lepitan indah yang sudah bȧsȧh sempurna. Jilatan gw menyusul menguas, bermain-main di antara keindahan lembah gairahnya. Tara mengėrȧng pelan, menjambak rambut gw waktu tonjolan daging berbentuk kacang yang mencuat di antara belahannya gw hisap kuat-kuat. Napas Tara mulai tersengal. Dȧdȧnya yang mungil mulai naik turun cepat mengikuti gerakan lidah gw yang bergerak menjelajah jauh ke bawah.

"Joni.... Joni.... nnnnnhhhh.... " Termegap-megap, Tara cuma bisa mendėsȧh nggak berdaya waktu gw mulai mempraktekkan jurus Totokan Tiga Dara yang merȧngsȧng tiga titik sensitif cewek sekaligus. Kakinya yang ramping segera mengangkang tinggi-tinggi dan gw taruh di atas pundak gw, memberikan gw ruang leluasa mencumbui segenap bagian ïntïm yang berada di bawah perutnya. Tubuhnya yang mungil mengeliat-geliat dalam pelukan gw. Gemetar setiap kali gw cumbui titik-titik ėrȯgėnnya bersamaan. Mukanya yang imut udah merah banget gans, sumpah ngelihat ekspresi sȧngė di muka Tara yang innocent itu bikin gw pengen buru-buru jadi pedofil. Beda sama Sheila dan Aika yang berisik. Tara cuma bisa ngeluarin dėsȧhan-dėsȧhan pelan sambil meremas süsünya yang mungil waktu perlahan-lahan gelombang ȯrgȧsmenya terbangun menuju püncȧk kulminasi. Tapi ngeliat matanya yang berkaca-kaca dan badannya yang kaku semua gw tahu bentar lagi anak ni nyampe.

Belaian pelan pada lübȧng ȧnȧlnya membuat Tara menggelinjang pelan. Kejang-kejang sebentar diikuti dengusan-dengusan yang nyaris nggak kedengeran. Ya salaam. Ȯrgȧsmenya kawai banget! Tara senyum sayu, manis banget ke arah gw sambil membelai-belai rambut gw, tapi tidak semudah itu Esmeralda, gw tahu sekarang Tara lagi ngilu-ngilunya, dan ini adalah yang gw tunggu-tunggu. Totokan maut pada g-spod Sang Iblis kecil mengakhiri semuanya, membuat bibir Tara terpaksa mengeluarkan ceracau cabul ketika seluruh kelenjar kėlȧmïnnya bergetar menyemburkan cairan sqüïrt sebagai encore cumbuan cabul Gïgȯlȯ dari Neraka....

|XII|

Tersenggal, Tara hanya bisa tersenyum sendu waktu gw menciumi dȧdȧnya yang mungil. Dibelainya rambut gw dan ditariknya gw ke atas, terus dikecupnya bibir gw lama. Lembut. Harum. Kayak gini ternyata rasanya pacaran sama anak SMA lagi. Gw jadi keinget sama mantan gw Milea yang ambil ciuman pertama gw sebelum dia diembat sama Dilan Anggota Geng Motor, dan mutusin gw yang cuma anak STM. Gw patah hati. Semenjak itu gw bertekad jadi angggota geng motor, yang kisah hidupnya dibikinin novel dan diangkat ke layar lebar.

Tara mengecup gw pada bibir. Lembut. Kali ini gw ngerasain ada passion di sana. Lali ia tersenyum, diusapnya rambut gw penuh sayang.

"Gua sedih banget waktu tahu elu mati, Jon...," bisik Tara.

"Makanya hidupin gua lagi, dong."

"Sorry, Jon. Gua nggak bisa. Bahkan kekuatan Naraka, Penguasa Hell Realm dibatasi oleh aturan The Maker."

"Yaah....," gw langsung lemes"

"Tapi, nggak akan ada yang protes, jika seandainya gua 'nggak sengaja' meninggalkan peta jalur tersembunyi yang dipakai Dante dan juga Orpheus buat keluar dari Inferno," Tara mengerling penuh rahasia terus ngejelasin peta kaya di film Dora.

|XII|

"Jalan keluar dijaga oleh Cerberus, anjink Neraka berkepala 3. Setelah itu kalian akan tiba di Midgard dalam bentuk ruh. Itu artinya kalian rentan terhadap sėrȧngan para Preta (Hungry Ghost / Arwah Penasaran). Tubuh kalian sudah musnah, tapi gua udah atur cara agar kalian mendapat tubuh baru begitu roh kalian tiba di Midgard."

"Dengan imbalan? Nggak mungkin dengan mencoblos salah satu pasangan Capres dan Cawapres, kan?"

"Elu nikahin gua," bisik Tara. "Tahta keluarga Dasaatmadja yang kita bagi berdua, fufufu... what do you say, eh? Little brother? Will you marry me?"

Gw belum jawab 'yes I do' waktu tubuh mungilnya bergerak menaiki tubuh gw yang telentang di lantai balairung kristal.

Tara mėrȧngkak di atas tubuh gw, membelai tytyd gw yang bersiaga. Lembut. Lalu mengarahkan ujung tumpulnya pada belahannya yang belia. "Elu adalah 'cowok' gua yang pertama, Jon."

"Kak... elu mau apa....?" tanya gw gemeter, waktu merasakan Tara menurunkan pinggulnya diikuti ėrȧngan nïkmȧt dari bibirnya yang mungil. Perlahan. Hingga akhirnya tubuh gw dibungkus oleh rongga lembut-hangat yang bergerinjal bȧsȧh. Ya salam, rasanya kek punya perawan!

Lengguhan pelan terdengar ketika bȧtȧngan gw terbenam sepenuhnya. Tara tersenyum sendu di atas wajahnya yang bersemu, menïkmȧti sensasi kedutan-kedutan nïkmȧt ketika kėlȧmïn lawan jenis itu menggesek setiap ujung syaraf kenïkmȧtan di dinding rahimnya. Tubuhnya yang masih serupa anak SMA kelas XII, ranum dan mungil mulai bergerak mengeliat, bergoyang, mencari püncȧk kenïkmȧtan dari setiap dėsȧhan dan ėrȧngan kecil malu-malu yang keluar dari bibir mungilnya. Dan lagi, ekspresi terȧngsȧng di atas wajah Innocent itu, demi dewa, gw bahkan nggak bisa lagi mendeskripsikan keindahan ekspresi surgawi Tara ketika ȯrgȧsmenya sampe di atas tubuh gw, disusul gw yang memuntahkan benih gw memenuhi tubuhnya yang mungil. Di antara napasnya yang tersengal,, Penuh kasih, Tara menciumi muka gw yang berpeluh, sambil berulang kali mengucapkan terima kasih, gw nggak tahu buat apa...

Ekapresi sayang di matanya sudah cukup mengatakan semua.

|XII|

“Cuma ini… yang bisa gua kasih….”

Tara menggigit lembut leher gw.

Vangkeh. Gw dicupangnya.

Gw jadi ngaceng lagi dan dan ngeremes-remes pȧntȧt tėlȧnjȧngya Tara waktu gw merasakan leher gw dialiri Prana.

Dingin….

Menakutkan….

Refleks gw mendorong tubuh Tara yang segera kembali ke wujud Demon-nya, terbang sambil terkikik-kikik püȧs.

“Apaan nih?"

Gw megangin leher gw.

Ada semacam simbol mata Dajjal di sana.

“Itu adalah segel untuk mengakses kekuatan Dimensi Kegelapan, Jon. You’ll need it.

|XII|

Jika Animus, The Particles of God adalah Perpanjangan tangan The Maker untuk mengatur semesta Raya. Maka bersamaan dengan penciptaannya, The Maker menciptakan entitas bernama Titan. Anti-Animus. Seperti layaknya segala keseimbangan di Semesta Raya. Gelap-Tėrȧng. Hidup-Mati. Siang-Malam. Rwa Binedha.

Muak dengan para manusia yang durhaka, The Maker menugaskan para Titan untuk menjatuhkan hukuman dan mensucikan dunia dalam Api Purgatorio. Tapi seorang Cosmos Streamer muda, Sang Prometheus mengkhianati The Maker dan memberikan ‘Api Pengetahuan Terlarang’ bagi para manusia untuk mengakses ‘Kekuatan Dewa’ dan menjadi Animus User. Para Titan berhasil dikalahkan dan dikurung dalam Dimensi Kegelapan. Sang Prometheus menjadi pahlawan.

─tapi itukah kebenaran sesungguhnya?

Tara, dua tahun lalu (di season 2), karena dendam kepada nyokap gw yang membunuh seluruh keluarganya, menyerahkan diri kepada Penghuni Dimensi Kegelapan….

dan kali ini dia berusaha merekrut gw menjadi downline MLM-nya....

|XII|

“Kagak! Gua nggak mau bersekutu dengan Penghuni Dimensi Kegelapan kaya elu!”

“Kenapa enggak? ‘Gelap’ bukan berarti ‘Jahat’ Jon.”

“Lebih baik gua jadi penghuni Neraka selamanya terus sundul-sundulan jidat sama Wagimin!”

Fine. Terserah elu. Ingat, sekarang elu bukan Mandala 12 Rasi Bintang. Tanpa Ashura (Animusnya Mandala 12 Rasi Bintang), jangan harap elu bisa keluar dari tempat ini,” Tara memberengut lucu, terus melingkarkan tangannya di leher gw. “Cuma Penghuni Dimensi Kegelapan harapan terakhirmu buat keluar dari Neraka fufufufufu…”

|XII|

Setelah ngeue tiga ronde lagi, gw dipulangin naik Maung Cisewu sama para Shinigami.

Gw sampai lagi di Neraka Avici. Akhirnya setelah gw janjiin bakal gua traktir makan Brownies Lumer kalau sukses hidup lagi, Babe gw dan Macan setuju menemani pelarian gw. Uwooooooh, harusnya judulnya diganti Joni Kroco: The Great Escape.

Kabur sama dua orang mantan anggota pasukan khusus, gw cukup mendukung dengan doa anak Yatim sob. Karena babe gw dan Macan yang ngeberesin para Shinigami yang berjaga dalam gerakan senyap kek Solid Snake. Satu persatu sentry yang menjaga dikekep pakai bau keteknya yang mampu membius seekor gajah dewasa.

Dari map yang dikasih sama Tara gw ngikutin rute pelarian Dante dari Inferno, sampai akhirnya gw sampai di ruang gerbang terluar sebelum Sungai Ruh. Bener kata Tara, di depan kami udah menunggu Cerberus, Anjink Neraka Berkepala 3 setinggi 10 meter. Dulu Orpheus bisa melewati Cerberus buat menolong tunangannya, Euridice dengan memainkan harpa sehingga Cerberus tertidur. Lah, gw? Gw bisa nyanyi apa? Mars Perindo? Bukannya bobo, adanya malah pengen nyaleg.


Cerberus
The Hell’s Hound

Nggak pakai mukadimah, Macan nyabut tiang lampu buat senjata. Si babe muter-muterin gir motor yang didapetnya dari entah dari mana. Gw nyanyi Mars Perindo sebagai penambah semangat. Nggak sampai dua bait. Anjink Penjaga Neraka udah berubah jadi potongan-potongan daging RW.

"Markicabs?" tanya si Babe.

"Kuy," sahut Macan imut.

"Aneh," kata gw.

"Kenapa, Jon?"

"Terlalu gampang," desis gw waspada sambil ngambil tulang pȧhȧ Cerberus buat senjata.

Yoilah cong! Buat yang biasa main game RPG pasti udah pade ngarti kalau seting ruangan besar kek gini emang didesain buat ngelawan Raja Terakhir.

Merasakan aura membunuh yang datang dari arah belakang, kami segera mengambil kuda-kuda. Prana dengan Intensitas tinggi. Aura Dewa setingkat Animus LV-S. Hades? Shiva? Yan Luo? Babe gw dan Macan gemetar mengantisipasi kedatangan Boss Sebenarnya.

"Laknatun alaika, wahai santri ana yang faling durhaka.... Tapi ana tyda akan mebiarkan kalian pergi begitu saja...."

|XII|


Habibi M. Bois
Pendekar Terkuat di Alam Semesta

Cosmos Streamer. The Oracle. Pendekar Legendaris Prometheus. Sekarang Shinigami. Entah emang authornya mabok duren atau emang semata-mata karena kebahlulan yang paripurna sehingga karakter si Habib ditulisnya kagak konsisten kek gini.

Si Habib berdiri menghadang jalan keluar kami. Jubah Kimono hitamnya berkibar gahar. Sandal kayu Geta sebagai sepasang alas kaki. Pedang Zanpakutou di pinggang. Lengkap dengan Ban Putih di lengan yang menunjukkan beliau adalah pemimpin salah satu Divisi Soul Society. Beneran, si Habib sekarang jadi Shinigami.

"Ketahuilah, setiap benih yang ditabur harus dituai. Suka tidak suka. Mau tidak mau. Itulah Karma dan Pahala, büȧh dari perbuatan. Nyawa yang kalian cabut semasa hidup. Tangisan para Janda dan anak Yatim dari musuh yang kalian cabut nyawa-nya. Kalian harus membayarnya dengan menjadi penghuni tetap Neraka Avici untuk selamanya."

"Sans ya Habib. Habis menunaikan tugas ana, ana pasti akan balek lagi ketempat ini."

"La (tidak). Ana tidak akan membiarkan kalian pergi, wahai santri ana yang faling bahlul. Nanti ana bisa kena SP."

"Maafkan ana, wahai Habib ana yang setamfan Jonru. Ana harus pergi. Dengan atau tanpa izin antum."

"Ente nakal.... ane fentung!!!!"

|XII|

Gw bahkan nggak sempat bikin pose cantik ala Lucinta Luna, tendangan tanpa bayangan Si Habib yang mendarat di mukanya si Wagimin langsung membuat orang itu kecebur di Sungai Roh.

Secepat kilat, Babe gw meretaliasi dengan jurus yang serupa, tendangan tanpa bayangan yang dengan mudah dihindari si Habib dengan ilmu meringankan tubuh yang membuat tendangan mematikan babe gw hanya mengenai udara kosong.

"UWOOOOOOOOH!!!!!! JANGAN BERANTEM KAGAK NGAJAK-NGAJAK GUA BANGSAAAAAAAT!!!!!!" Macan, mahluk paling greget melompat keluar dari dalam Sungai Roh, berlari bïnȧl dan menerjang dengan jurus Cakar Harimau Pantura.

Menggeram, Macan melayangkan kelebatan jurus cakar yang membuat tubuhnya membentuk ilusi ratusan bayangan sekaligus, tapi dengan mudah si Habib menghindari dengan jurus 'Ilmu Pelangkah Awan.', ilmu meringankan tubuh tingkat tertinggi.

Bagaikan sėhėlȧï daun yang jatuh di antara embusan angin, si Habib meliuk indah di antara sėrȧngan mematikan duo Bïnȧl yang datang tanpa jeda.

"Tak ada materi yang tak terhancurkan....," si Habib mesem-mesem mesum. "Hanya Kecepatan yang tak tersentuh!"

Bagaikan The Beast di film Kungfu Hustle, Si Habib bergerak dalam kecepatan yang berada di luar jangkauan akal sehat. Lembut, dengan jurus Wing Chun, Si Habib menepis sėrȧngan dan menggunakan momentumnya untuk balik mendaratkan tamparan-tamparan menyakitkan di wajah dua orang Santrinya yang paling bahlul.

─Duo Bïnȧl terdesak sob!!!!

Saat-saat inilah, Tuksedo Bertopeng akan menampakkan diri!!!!

"JURUS FENTONGAN FELEFAH KORMAAAAAAAAAA!!!!!" jerit gw bïnȧl sambil menghantamkan tulang pȧhȧ sepanjang tiga meter dengan penuh kebiadaban.

Menghindar, Si Habib refleks salto ke belakang sehingga sėrȧngan gw menghantam permukaan batu dan membentuk kawah meteorit....

Serpihan kerikil dan debu memenuhi udara akibat kevarokahan sėrȧngan gw.

Si Habib membeliak horor.

"Itu tulang afa, wahai santriiiiii?!!!!"

"Tulang anjink Cerberus, ya Habib."

"Masyaallah," si Habib komat-kamit istighfar.

Gw senyum najong.

─sekarang gw tahu kelemahannya.

"MAKAN NIH NAJIS MUGHOLADZOH!!!!" jerit gw terus nguber si Habib pakai tulang Anijing Raksasa. "ANE FENTOOOONG ENTE.... ANE FENTOOOOOOOONG!!!!!!"

"KYAAAAAAAAH!!!! LAKNATULLAH, ANTUM!!! LAKNATUN ALAIKA YA AHLI NERAKAAAAA!!!!!" si Habib kehilangan konsentrasi sehingga cuma bisa menghindar dengan ilmu meringankan tubuh, memberikan kesempatan bagi duo bïnȧl Macan dan Babe gw untuk melakukan sėrȧngkaian gerakan ofensif terkoordinasi.

Jurus Tendangan Naga Terbang si Babe yang melayang membentuk belasan bayangan sekaligus mendesak si Habib 5 langkah ke belakang, disusul tujuh pose Cakar Harimau Pantura si Wagimin yang memaksa si habib menangkis dengan tangan kosong.

"MAAFKAN ANA YA HABIB!" kata Macan sambil melakukan sleding bahlul yang layak kena kartu kuning.

─kuda-kudanya goyah.

Si Babe tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan melayangkan jurus ke-11 Tendangan Naga Terbang, 'Naga Mengambil Mutiara', yang mendarat tepat di dȧdȧ si habib. Kekuatan fisik Pembunuh Nomor satu itu membuat tubuh si Habib kehilangan keseimbangan. Wagimin menyusul dengan sundulan biadab ala Zinedine Zidane.

Terpelanting, si Habib langsung kecebur di sungai Roh.

|XII|

"BABE! BABE GIMIN!!! AYO KABUR!!!!!" jerit gw yang udah kabur duluan, karena gw tahu, Pendekar Terkuat di Alam semesta itu nggak bakal cukup dibikin goler dengan jurus receh kek gitu.

Berlari bïnȧl bagai banci diuber satpol PP, Kami bertiga melarikan diri dari kejaran Habib yang murka.

"DASAR SANTRI DURHAKA!!!!! ANA KUTUK ANTUM JADI JENGLOT!!!!!!!" suara Si Habib terdengar menggema murka memenuhi ke-sembilan lapis Neraka.

"KYAAAAAAAAAAH!!!!! AMFUN YA HABIIIIIIIB!!!!" Macan udah ngejerit paling kenceng. Kabur paling depan. Di belakangnya si babe udah nangis bombay, takut difentung pakai pelepah korma.

"Bakudouu (Jurus Pengikat) Nomor 411. Hatiku Terpenjara Cinta!!!!!!!" si Habib merapal mantera pengikat yang berfungsi untuk mengurung para Tawanan yang memberontak.

Diiringi dengan lagunya Nike Ardilla, gw melihat pancaran Prana warna merah muda yang membentuk rantai dan mengikat tubuh kami bertiga. Seberapapun kuat kami berusaha memberontak. Rantai Prana ultra-varokah itu membelenggu kami di lantai Neraka.

"🎼Ku takkan mengulangi🎶 /peristiwa dulu🎵/ yang membuat aku terhina🎶 / Bosan ku mendengar🎶 / mulut manis berbisa🎶/Yang menghancurkan hidupku🎶..."

Tamatlah sudah.

|XII|

"Amfun habib.... Ana jangan difentung...," si Wagimin udah mewek-mewek, si babe cuma bisa nyanyi Mirasantika. "Ana dihasut sama Joni ya habib...."

─Mbelghedes.

"Ketahuilah. Wahai Santri ana yang faling bahlul. Ane melakukan ini semata-mata karena ana sayang sama antum. Di luar sana adalah alam para Preta (Hungry Ghost), berbeda dengan Neraka di mana kalian tidak bisa mati. Di alam Preta kalian bisa dimangsa oleh para Hantu Lapar... atau menjadi Hantu lapar itu sendiri...."

"Begitu keluar dari tempat ini, Antum akan menjadi arwah gentayangan. Arwah yang matinya tidak wajar kalau terlalu lama berada di dunia material, lama-lama akan menjadi Hungry Ghost (Preta). Arwah yang sudah jadi Preta biasanya akan kehilangan kontrol diri dan berusaha memenuhi hasrat tak tuntas ketika masa hidupnya. Preta biasanya akan menghantui manusia bahkan memangsa sesama arwah yang tertinggal di dunia material. Mirip Hollow di komik 'Bleach'..."

"Afwan ya Habib. Ana nggak baca komik Bleach. Ana bacanya Bona dan Rong-rong," kata Wagimin ngeden.

Macan dan Babe gw udah kehilangan semangat juang. Udah pada pasrah jadi penghuni tetap Neraka.

Wajar sih, Si Habib adalah Pendekar Terkuat di Alam Semesta yang belum pernah terkalahkan─

─kecuali satu.

Satu orang yang pernah bikin si Habib goler. (Baca Joni Kroco Season 2)

─Tara benar. Ini adalah satu-satunya jalan.

|XII|

Nggak lagi berontak. Gw memasrahkan diri. Membiarkan pikiran gw menyatu dengan alam semesta melalui segel gaib yang diberikan Tara. Sama seperti Prosesi gw masuk ke dalam dimensi keempat. Gw merasakan 'diri gw' terseret dalam satu pusaran yang menghanyutkan gw ke dalam 'sesuatu yang lebih besar'. Bagai setetes air yang jatuh dalam samudra. Leburnya 'Sang Pengamat' dan 'Yang diamati'. Bersatunya Atman dan Brahman. Roh dan Semesta....

Nirvikana.

|XII|

Kesadaran gw disambut dengan ruangan serba hitam. Lantai, langit, cakrawala semua berwarna hitam legam. Sama seperti dimensi keempat, satu-satunya benda di tempat itu hanyalah sebuah Gerbang Raksasa Berwarna Merah Darah dengan lambang segitiga dan mata satu di tengahnya.

|XII|

"Selamat datang di Dimensi Kegelapan...."

|XII|

─gerbang itu masih tertutup.

Seorang 'utusan' menyambut gw di depannya. Cewek. Ras Kauskasia, gw bisa melihat rambutnya yang pirang memanjang sepunggung, dan sepasang büȧh dȧdȧ dengan tajuk warna merah hati yang mengacung di atas kulitnya yang tėlȧnjȧng bulat. Sepasang tanduk kambing melingkar-lingkar angker di kepalanya. Iblis? Tapi berbeda dengan ekspektasi gw tentang eksistensi sosok bernama 'Iblis', sosok di depan gw bahkan jauh dari garang, mukanya teduh, seperti sorot matanya yang kelabu. Senyumnya manis keibuan, menatap rindu, seolah sudah nungguin gw lama banget...

─gw tahu. Entah gimana caranya. Seolah-olah gw udah kenal lama banget sama dia dalam masa yang nggak pernah gw ingat sebelumnya...

"The Maker menciptakan Ruang, dan Waktu. Aku adalah Alpha. Aku adalah Omega. Aku adalah Sang Waktu. Aku adalah Awal dan Akhir. The Devourer yang ditakdirkan The Maker untuk membersihkan dunia dengan Api Purgatorio."

"Tubuh asliku dikurung oleh Mandala 12 Rasi Bintang Pertama, ─kamu─ di balik gerbang ini. You know me...."

"Panggil namaku, Jon. Aku akan meminjamkan kekuatanku...."

Gw merasakan Prana kegelapan yang mengaliri tubuh gw....

Bulu jembut gw merinding....

|XII|

"ASTAGHFIRULLAH!!!! JONI SANTRI ANA YANG FALING DURHAKA!!!! JANGAN SEKALI-KALI PENGHUNI DIMENSI KEGELAPAN!!!!!" Si Habib panik begitu melihat perubahan aura gw.

"Afwan ya Habib, tapi ana harus menyelamatkan keluarga ana!"

"Maafkan ana juga wahai santri ana yang faling tamfan. Tapi ana harus mencegah kebangkitan Messiah Kegelapan di kemudian hari."

Si Habib menghunus pedang Zanpakutou-nya, Beni Hime (The Crimson Princess) yang bisa memusnahkan roh.

Tanpa perasaan ditebaskannya pedang itu ke leher gw.

Tapi gw cuma menyongsongnya dengan pasrah.

Berbeda dengan jalan para Animus yang berusaha melepaskan diri dari kemelekatan dengan menjadi petapa asketis. Jalan para Titan melepaskan diri dari kemelekatan justru dengan cara mengalaminya. Jalan para Bhairava....

|XII|

Embrace your darkside....

Panggil namaku....


|XII|

"KRONOS!!!"

|XII|

Ledakan Prana kegelapan adalah yang pertama kali gw rasakan ketika jurus pengunci dan rantai yang membelenggu tubuh gw hancur berkeping-keping. Si Habib melompat mundur, merasakan kekuatan penghancur yang pernah mengalahkannya di Season 2.

Tubuh gw diselimuti asap dan serpihan debu, sebelum perlahan-lahan si Habib melihat sepasang mata yang menyala dari balik tirai debu....

Di tangan gw terngenggam sepasang Celurit berwarna hitam. Sementara tubuh gw sudah bermutasi seperti Joni Demon. Muka tengkorak dengan tanduk kambing yang melingkar-lingkar. Dan Badan gw tambah gede dengan otot hitam dan rerajahan berwarna merah darah. Gw jadi hȯrny berasa habis minum Viagra+Garcia Kulit Manggis!!!! UWOOOOOOOOH!!!!

Kelebatan warna merah darah memancar dari pedang Beni Hime si Habib yang dialiri ajian Brajamusti untuk ngebuntungin leher gw. Tapi kali ini gw nggak takut sob, penuh kebiadaban gw menyambut dengan kekuatan baru gw... kali ini nggak ada Ashura si Kambing Raksasa... Sekarang yang ada hanyalah Kronos, The Devourer....



Joni Demon
 
9. Joni Kroco
Realm of Hungry Ghost

Tadinya gw mau bikin gerakan #2019gantiauthor gara-gara saking seringnya gw dianiaya sama penulis naskah hidup gw. Tapi kayanya sekarang gw mau pindah haluan ke kubu petahana sob, soalnya baru bab-8 gw udah dapet gratifikasi power up yang super ketceh! Wakakakag!

Sama kaya plot klise tokoh komik Shonen yang punya kekuatan 'Devil Within', ─sisi gelap yang memberi kekuatan─ Naruto dengan Kyuubi-nya, Ichigo dengan Hollow-nya, dan Wagimin dengan bulu hidungnya yang anti api. Gw juga dapet power up kekuatan Prana Kegelapan yang membuat gw se-cihuy Harimau Biskuat! Se-uwuwuwu Singa Paddle Pop!

Kayanya bete karena kalah kece, Si Habib melancarkan sėrȧngan dengan pedang Zanpakutou yang dialiri jurus Brajamusti. Energi penghancur berwarna merah darah itu berkelebat di udara membentuk ilusi ratusan pedang sekaligus, ─jurus gw sendiri di season 2. Tapi gw gag takut sob, soalnya sekarang gw udah punya kekuatan yang dijamin OP (Overpowered) banget.

Di tangan gw terdapat sepasang celurit berwarna hitam, ─Celurit of Chaos, tiba-tiba saja nama itu muncul di kepala gw. Senjata Dewa yang digunakan Kratos The Godkiller ribuan tahun yang lalu untuk membantai Dewa Zeus dan keluarganya.

Prana Dimensi Kegelapan membuat bada gw bermutasi, otot-ototnya membesar dan kepala gw berubah menjadi topeng tengkorak dengan tanduk kambing yang melingkar angker.....

Si habib kejer.

Gw tersenyum dingin, "Celurit gua sedang minta tumbal...."

|XII|

Sama seperti waktu penyegelan di alam Tiryag. Gw bahkan merasakan apa-apa lagi, seolah tubuh gw punya pikirannya sendiri. Sabetan brutal sepasang celurit yang dialiri Prana dari Dimensi Kegelapan menyapulenyapkan energi sėrȧngan Brajamusti si Habib. Joni Demon menyeringai seram, menerjang si Habib dengan kekuatan penuh.

Merasakan bahaya, Si Habib menghindar dengan jurus Pelangkah Awan, keluar dari jangakauan sėrȧngan gw, tapi Celurit di tangan gw lagi minta tumbal nyawa. Penuh kebiadaban gw melemparkan senjata kegelapan itu ke leher si Habib sehingga Pendekar Terkuat di Alam Semesta itu terpaksa menangkis dengan jurus Kekkai (Perisai Energi) warna merah darah.

Terpental, Senjata Kegelapan gw kembali ke genggaman tangan gw, bagaikan palu Mjolnir milik Thor. Nggak mau menyia-nyiakan kesempatan, lemparan kedua menyusul berkelebat, Celurit gw berputar membentuk kelebatan bulan sabit hitam yang siap ngebuntungin kepala si habib.

─pendekar terkuat itu bahkan tak sempat lagi mengelak dengan jurus meringankan tubuh, kekkai (perisai energi) yang dinaikkannya adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri dari sėrȧngan mematikan gw....

─tapi justru ini yang gw incer.

Dalam satu sentakan kaki, gw udah ada di depannya.

"CILUK BHAAAAA!!!!"

Si habib gw sleding. Pedangnya mental jatoh ke empang. Si Habib koprol tapi langsung gw sundul tytydnya pake Ajian Penyundul tytyd.

"ZAKAR ANAAA... ZAKAR ANAAA... SANTRI JAHANAM... SANTRI JAHANAM...." Si Habib megangin sėlȧngkȧngȧnnya.

Gw nggak tahu kenapa seringai kemenangan melebar di wajah Iblis gw. Lawan gw udah KO, tapi tangan 'gw' tėrȧngkat, siap memisahkan kepala si habib dari badannya. Stop, gw berkata. Ini sudah cukup, kata gw lagi. Tapi sama kaya masuk ke mode Berserk. ─gw kehilangan kontrol terhadap tubuh gw.

─jangan bunuh habib gw yang unyu! Jerit gw putus asa.

Tapi kayanya tubuh gw punya pemikiran sendiri.

tanpa perasaan bibir Joni Demon berbisik:

"BUNUH!"

|XII|

Si Habib udah mangap waktu tiba-tiba kedengeran suara, 'tilut-tilut-tilut-tilut.' Terus lampu merah di dȧdȧ gw nyala. Rupanya sama kek Ultramen, kekuatan gw cuma bisa dipakai bertarung selama 1 menit sob.

Badan gw langsung ambruk kehabisan tenaga bersama dengan wujud gw yang kembali ke bentuk semula kek Carli Van Houten.

"Kong Ghuan… biskuitku..," si Habib sempet ngiklan sebelum goler.

Belenggu yang mengikat tubuh Macan dan babe gw terlepas.

Gw yang udah nggak bisa gerak karena kehabisan tenaga digendong sama babe gw.

—Punggung itu.

Lama sekali rasanya.

Gw mungkin masih ingat samar-samar waktu babe gw masih 'ada' dan gw selalu diajak main gendong-gendongan di punggungnya. Gw baru mau bilang 'kangen' sama dia waktu tiba-tiba babe gw berhenti. Tepat sebelum pintu keluar.

"Babe kagak ikut, Jon," kata babe gw pelan.

"Loh, kenapa, Be? Babe nggak mau hidup lagi? Babe nggak mau ketemu sama cucu babe?"

"Babe tahu babe nggak pernah jadi bapak yang baik buat elu, Jon. Banyak yang sebenernya pengen babe bikin sama elu. Nonton drakor berdua. Belanja sendal Swallow berdua. Tapi sekarang ini bukan bagian babe lagi..... Manusia selalu takut tentang apa yang akan direnggut darinya. Selalu menyesali apa yang belum sempat dilakukannya. Kemelekatan, suatu saat elu akan belajar bagaimana melepaskan diri dari semua itu. Elu harus bisa menerima semua Karma yang elu tabur, termasuk jika elu berakhir di tempat ini. Embrace your darkness... seberapapun gelapnya itu."

Gw nggak bisa jawab. Ada banyak banget yang mau gw omongin. Yang mungkin nggak akan sempat lagi. Tapi bibir gw menolak bersuara.

"Min. Gua titip anak gua dan cucu gua."

Si Wagimin mewek. Lübȧng idungnya kembang kempis.

"Kalem, Sob. Habis kelar urusan gua di dunia, kita sambung duel kita," kata Macan sok tegar.

"Sans," kata babe gw sebelum berbalik dan menyembunyikan matanya yang berkaca. "Gua perlu pemanasan dulu."

Pintu di depan gw tertutup.

|XII|

It's not time to make a change
Just relax, take it easy
You're still young, that's your fault
There's so much you have to know

Find a girl, settle down
If you want you can marry
Look at me, I am old, but I'm happy

I was once like you are now,
and I know that it's not easy
To be calm when you've found
something going on

But take your time, think a lot
Why, think of everything you've got
For you will still be here tomorrow
But your dreams may not



|XII|

Seperti yang udah gw duga. Kami keluar di alam Hantu Lapar. Hari udah malam, dan di sekeliling kami cuma ada bangsa-bangsa pocong yang sedang main gaple di atas nisan masing-masing. Beberapa lagi mencoba mencabuli sesosok Kuntilanak yang baru jadi hantu, tapi karena tangannya diiket mereka dengan mudahnya ditoyorin terus Kuntilanak itu terbang sambil menangis karena mendapat pelėcėhan sėksual.

Mampus. Bener yang dibilang Tara dan Si Habib. Begitu keluar dari Hell Realm (Naraka), kami tiba di Hungry Ghost Realm / Alam Hantu Lapar (Preta). Di sekeliling kami sekarang cuma ada para Hantu Lapar alias Preta, arwah-arwah yang karena surat-suratnya enggak lengkap nggak bisa melanjutkan perjalanan menuju akhirat.

"Jon, gimana sekarang?" kata Macan. Suaranya gemeter.

"Nunggu jemputan."

"Jemputan pale, lu!"

"Ho-oh. Kata Tara, tar dijemput pakai Grab."

"Bayar pake apa, tong?" pala gw dijitak.

"Bayar pakai OVO cuma satu rupiaaaah...."

"JANGAN NGIKLAN, TAI!!!" kepala gw disundul.

Soalnya beda sama di alam Neraka di mana kami dibangkitkan dalam 'Wujud Fisik' yang selalu dihidupkan lagi untuk menjalani siksaan abadi, sekarang gw sama Macan berwujud roh yang melayang-layang di udara.

Gw yang udah kebiasa pakai Ilmo Rogoh Sukmo benernya bisa gampang aja terbang ke sana kemari, tapi Wagimin kayaknya masih dirantai di atas kuburannya sendiri, sama kaya pocong-pocong yang belum bisa mengikhlaskan kematiannya dan dirantai oleh penyesalan pada dunia Material.

Menyadari ada anak baru, sesosok Kuntilanak merah mendekat sambil kayang. Mukanya pucet. Kepalanya menoleh patah-patah ke arah gw. Gw bisa melihat matanya yang melotot dan putih semua. Bibirnya yang biru dan mengeluarkan aroma mayat.

Wagimin langsung pucet. Lututnya gemeter.

"Min, kenapa ente diem aja, Min! Sundul dia pake bulu idung ente, Min!"

"G-gua... t-takut... h-hantu... j-jon...."

"Apa?"

"G-GUA T-TAKUT HANTU!!!"

"TAKUT HANTU NENEK LU DAJJAL! BULU IDUNG AJA LU GREGETIN!" jerit gw kesel.

Wagimin nangis. Sembunyi di belakang punggung gw. Bulu idungnya goyang-goyang padahal dia juga Hantu.

Menyeringai, Kuntilanak merah itu kayang di depan gw dan Macan. Dasternya pendek cuma nutupin setengah pȧhȧ, langsung tersingkap dan menunjukkan punyanya yang berjembi lebat kek hutan lindung Amazon. Mampos. Authornya kurang disajenin. Malam ini gw bakal dipėrkȯsȧ sama Kuntilanak.

Macan udah komat-kamit doa dalam enam agama yang diakui di Indonesia. Gw nambahin doa agama Yahudi dan Majusi, jaga-jaga siapa tahu Kuntilanaknya agama Yahudi kaya di lapak sebelah.

Tapi sambil nyengir di depan muka gw, si kuntilanak merah ngikik, "sorry, gua Komunis."

Mampos.

Di teteknya ada tato palu arit.

|XII|

Bersama dengan Mars PKI yang terdengar entah dari mana, bulu jembut kuntilanak merah itu memanjang bagaikan sulur-sulur gaib dan membekap muka gw dan Macan. Apek. Baunya kek terasi dicampur bau kaki kader PKI. Dijerat oleh bulu jembut komunis, Prana gw seperti dibagi-bagi rata kepada para rakyat jelata.

Dengan segera, gw dan Macan kehilangan tenaga. Prana roh kami diserap oleh jeratan lebatnya bulu jembut kuntilanak...

"GUA TAHU KALIAN ORANG KAYA!!!! GUA DIBUNUH OLEH KAUM BORJUIS KEK KALIAN!!!! MATI KALIAAAAAAAAAAAAAAAN!!! HIDUP RAKYAAAAAAT!!!! HIDUP MASYARAKAT TANPA KELAAAAAAS!!!!!" jerit si Kuntilanak PKI yang masih belum bisa melepaskan dendam kepada rezim militer Orba.

Ribuat helai bulu jembut menyebar dari sėlȧngkȧngȧnnya, menggulung kami bagaikan mumi.

Gw dan Macan udah megap-megap kehabisan Prana. Prana adalah energi kehidupan. Jika Prana kami habis, maka roh kami pun akan musnah.

Non eksistens.

Pandangan gw mengabur ketika dari gerbang kuburan gw melihat penampakan dari arah gerbang kuburan....

Tengkorak Kuda Raksasa bertaring panjang menampakkan diri. Di lehernya bergantung kalung dan perhiasan yang terbuat dari usus dan organ dalam. Dan di keningnya menyala bola api berwarna tėrȧng. Di atasnya menunggangi seorang tante-tante bahenol, tėlȧnjȧng bulat dengan rambut merah ginger sepunggung, dan memegang cambuk.

Preta? Batin gw, tapi kayanya bukan, karena yang ini lebih jahat, lebih kejam! Terlihat dari hantu-hantu pocong penghuni kuburan langsung kabur melihat kedatangan mereka.

Ngerasa emosi karena ada yang nyaingin kesėksiannya, Si Kuntilanak PKI langsung kayang dan menyėrȧng dengan ribuan bulu jembutnya yang seolah memiliki pikiran sendiri.

Wanita Penunggang Kuda Misterius itu hanya tersenyum dingin lalu menyabetkan pecutnya yang memancarkan cahaya tėrȧng menebas habis bulu jembut laknat si Kunti sehingga punyanya sekarang mulus kaya habis di wax.

Gemetar, Si Kuntilanak PKI mencoba melarikan diri, tapi sabetan Cambuk Keramat mengikat tubuhnya bak pemeran bȯkėp Bondage.

"Sorry, cinta. Daripada jadi arwah gentayangan. Lebih baik elu jadi budak sėks gua," decihnya dingin dan menarik arwah gentayangan itu untuk di mangsa oleh Animus Kuda Kematian miliknya.

Dia tersenyum kejam bak seorang Mistress Sadomasokis ke arah gw dan Macan. Exorcist keturunan Clan Belmont dari Transilvania. Mantan Pembalap andalan Geng Motor Zodiarc, dan pengendali Animus Kuda Kematian yang bertugas mengantar Arwah ke Alam Baka. Madame Epona.



Madame Epona
The Excorcist

Nggak seberapa lama dari gerbang kuburan terdengar suara klakson telolet. Sebuah Bus Hantu melayang di antara batu nisan. Supirnya ─yang juga berwujud ruh─ melambai dalam keadaan tėlȧnjȧng bulat di balik setir.

"Sudah gua bilang, kan? Gua bakal ngejemput lu? Ehehehe," Tara tersenyum lucu. "Yuk Naik."

Dia ngebunyiin klakson telolet lagi.

Bus Ghaib yang digunakan untuk mengantar arwah.

Di sampingnya tertulis: P.O. Sumber Kencono.

Disingkat: PSK.
 
njir babe Sahal yang ngebunuh m*nir


...........


thanks Upnya Jon
Ma sama sob
Komenin terus ya sob
Biar rame


Salam buat si brewok yang suka boncengin kirana pake onthel ya Jon !!


Yapp, betul. Dia Ava. Upss salah.. sahal maksud aim.. waduww tambah ngaco 


Thx dah baca, suhu
Ikutin terus cerita gw jni


Gak ada adegan Joni mati untuk yang ketiga kalinya ya om Jay?
Harusnya sih ada, karena sisanya sama plotnya
Jaya S itu plagiat cerita gw di Wattpad
Sekarang semua orang kira cerita gw yg barokah ini ceritanya


Sip, Update nya..... Sebanding dengan yg sebelah..... Mantabek....


  
Yoi lahbeda dikid doang sob


Ayoo mbeek...
Neh gw apdet lg sob


Makasih babang joni tamfan, ditunggu lanjutannya 
Nih gw lanjot lg sob
Mantab jiwa mbekk
:beer:


dipagi hari, ditemani kopi 
sambil baca cerita Joni  
Komen dulu baru baca
ditunggu komenan pasca bacabya sob


lanjutkan suhu....pelan ceritanya...biar bisa meresapi
thx sob


detail nya mantep jon
bikin ga sabar nunggu scene selanjud nya......
thx sob, pantengin teros


detail nya mantep jon
bikin ga sabar nunggu scene selanjud nya......
thx sob, pantengin teros


Makasih banyak apdetnya mas jon, wahh bentar lg ketemu habib mbois lg nih wkakakaka


Ditunggu lanjutannya lho joni tamfan 
Yoi, benar lg kalo ganti page gw apdet


Keren jonnnnnnnnn
Siluman Ular dari Desa Penari


suwun updetnya sob @Joni Kroco
:beer:


Haha...


Mantap


Thanks update nya Jon
thx juga sob dah baca
Pulu pulu....pulu...pulu pulu pulu......(yg baca pake logat pulu ipin upin, fix masa dewasa anda penuh bahasa malay shia).
Translate is, maturnuwun suhu jon telah mewarnai pagi ceria ini dengan varokah skali, next apdet Ya Habib mbois smoga nongol... Kwkwkwkwkw.....
puluuuu


Ayoo mbeek...
uwu


Zehahahahahaha
Versi sebelumnya ane dah baca semua jonn
yoi, ini sama kok sob habis ini


Nitip swalow
sering2 dikomen sob


Ahsiaap suhu besar


:beer:
Walah Jon...hobby kok modiar to kowe


Mulane tah aja kelalen sendal golden swallowmu
:pandajahat:


Tak rewangi nyundul jon
thx sob


Habis ini ketemu kuntilanak pki kah jonn?
yoi


Jujur
Awal permulaan yg begini lebih baik
1-5 episode menjelaskan permulaan musuh yg tersembunyi
Beda sama yg kemarin.
Mirip sih cuma karena disni diceritakan cara terlibatnya the patriot, sangat menarik


Astajim udh mati 2x di 2 cerita
Mana masuk neraka lgi si joni bahlul
Masuk surga kek walau bntran liat bidadari surga biar ileran si joni wkwkwk


Btw thx updatenya
betul sob, gw manfaatin banget enam episode pertama buat nambal segala plot holenya


Thx lo sob buat komentarnya


Aku kira yg season 3 di remake ini joni nya jadi OP, ga mati, tp ternyata sama aja
Joni tetep dimatiin
Sungguh kejam autornya
Ga berperikarakteran
Km kejam mas
Membunuh joni terus hidup in lagi
Dan di s3 pasti joni hidup ditubuh wanita lg
Wkwkwkkwkwkwkkw
Ini pasti efeknya si joni waktu kecil aqiqahnya kredit
Wakakaka... Aama saja sob olotnya
 
Harusnya sih ada, karena sisanya sama plotnya
Jaya S itu plagiat cerita gw di Wattpad
Sekarang semua orang kira cerita gw yg barokah ini




Walah ini suhu Jaya S. yg di sini juga? kalau dikoment miring dikit marah ya? 😋
 
Sundul ah biar pada baca
Kalem gw baca kok
Btw thx updatenya

Btw kelewat dikit, kalau sanca mencuri penelitian the patriot apa artinya dia bekerja sendiri? Jafar bekerja untuk patriot atau malah sebaliknya?

Berharap suhu bisa mengembangkan karakter jafar di chapter ini
Padahal di ch 1 & 2 jafar selalu jdi perbincangan, tpi ntah kenapa ini jafar selalu di nerf

Apalgi dia chapter ini kalau di duetin sama palkon bah mantap dah tuh kalau jdi musuh.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd