Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™ | Chapter III: Parabellum

Dalam remake kali ini, Joni tetap cowok apa dikasih plot terjebak dalam tubuh cewek?

  • A. JONI TETAP COWOK, (biar macho, cyin)

    Votes: 191 84,1%
  • B. JONI TERJEBAK DALAM TUBUH CEWEK , (macam film Kimi no Nawa)

    Votes: 36 15,9%

  • Total voters
    227
Muke gile jadi joni jamet kuproy....manteeb lah jon...dari pada lucinta luna...enek w liatnye...berarti joke nye kudu ngikutin bodi joni yang baru dong..*** jauh dari matrial proyek sama koplo....behahahaha...sans jon w setuju lah sama bodi lu yang sekarang biar kate modelnye sama kaya lu waktu nongol pertama kali...kecakepan juga lu kalo pake bodi rio dewanto....behahaha
yah, paling balik-balik lagi ke joke kuli proyek wakakakakg...
thx sob dah mampir
komen terus ya sob
ceritanya beda sob sekarang
lebih dark
 
12. Joni Kroco
All Hail The King

Bab ini bener-bener baru, dan ditulis dari nol
Komenin lah sob yang rame

_____________________________________________



Qing Hai, Gobi, beberapa hari kemudian…

“Perang dunia ketiga sudah berada di depan mata. Riwayat Xiang Bi Hun dan Sekte Jade Lotus sudah hampir tamat, mwahahaha,” seorang pendekar dari sebuah Sekte Sesat menghempaskan gelas tuak di meja. Perutnya yang buncit bergoncang-goncang. Wajah gahar. Brewok tebal, dan tengkorak bayi bergelung-gelung pada kalung di lehernya.

Lawan bicaranya terlihat agak khawatir. Pendekar dengan tongkat emas dan caping bambu lebar itu berdehem sekali, sebelum berkata, “Ayolah, kisanak, saya tahu anda tidak menyukai Partai Istana Giok, tapi tidaklah elok mengatakan hal seperti itu, terlebih, depan umum seperti ini.”

Sesependekar sesat itu hanya terkekeh gahar, menenggak tuak segelas lagi.

“Maafkan, kisanak, tapi kami tak terbiasa bersungkan-sungkan. Sejak awal partai sesat dan partai lurus bagaikan minyak dan air, satu-satunya alasan kita berdua bisa minum dalam satu meja seperti ini adalah karena 50 tahun lalu Xiang Bi Hun dan Partai Istana Giok menaklukkan seluruh Wu Lin (dunia persilatan) dengan Animus Tiryag,” sesependekar sesat itu melinting kumisnya, “tapi tuan, apa yang anda harapkan dari persatuan yang dibangun dari rasa takut?”

“Persatuan, kisanak, tetaplah persatuan, apapun alasannya. 12 Sekte persilatan sudah bersepakat menggabungkan diri menjadi Sekte Jade Lotus sebagai aliansi abadi. Kesetian kelompok Wu Tang kepada Jade Empress tidak patut dipertanyakan lagi.”

“Bhuahhhhha hahaha…, jangan munafik, kisanak. Saya yakin bila Jade Empress mangkat, justru partai-partai lurus seperti Shaolin dan Wu Tang yang akan paling dulu berebut kekuasaan seperti serigala-serigala lapar yang berebut bangkai domba. Cuih!”

“Jaga lidah anda, kisanak!!!”

Si Pendekar Sesat terbahak keras, tengkorak-tengkorak bayi di lehernya begemerincing ïntïmidatif. “Setidaknya Sekte Ming Jiao (Demonic Sect) tidak pernah munafik. Hitam adalah hitam. Sesat adalah sesat. Kami tak pernah menolak disebut pendosa. Kami adalah bahan bakar api Neraka. Tak lebih, dan tak kurang.”

“Kebaikan akan selalu menang melawan kejahatan,” dengus pendekar dari Sekte Wu Tang.

“Tak ada yang abadi di bawah kolong langit, tuan, termasuk kekuasaan Istana Giok. Dewa-dewa mempergilirkan kekuasaan manusia, dan Mandat Langit tak pernah berada di satu tangan yang sama selamanya. The Jade Empress sudah terlalu lama berkuasa, dan kali ini giliran kami….” ia menyeringai seram.

Gemuruh pelan terdengar ketika barisan gajah para Pedagang Budak (The Slave Trader) melewati jalan padat di depan kedai tuak, di belakangnya gerobak kurungan kayu berisi cewek-cewek tėlȧnjȧng yang dirantai melintas di kawal para bandit Monggol berkuda.

Kaliyuga (Zaman Kegelapan) telah datang, kisanak…. dan Mandala Kegelapan akan terlahir kembali.”

|XII|

“Ayo lah, Jon. You ndak usah nguping orang lain punya urusan,” dengus Koh Patkay, sementara gw cuma bisa mesem-mesem dengan dengan jurus Astral Projection gw yang baru, yang berguna banget buat ngepoin orang (dan nulis pakai PoV orang ketiga), wakakakag.

Seminggu lebih udah gw jadi Pemburu Siluman (Jametsu no Yaiba) bersama Koh Patkay. Kata Sifu gw, gw harus melatih jurus tenaga dalam Baqua Zhang yang baru, sekaligus menaikkan level dengan mengumpulkan EXP (Experience Point) dan naikin skill baru pakai SP (Skill Poin). Inventory gw udah penuh sama macem-macem loot, terutama dari MVP Boss Siluman Burung Puyuh yang gw lawan semalem, dan harus dijual-jualin untuk nambah cuan.


Kota Benteng Qing Hai yang terletak di tepi gurun Gobi. Kota yang seharusnya sudah habis dibakar oleh Dong Zhuo pada zaman 3 Kerajaan (Sam Kok) itu ternyata masih berdiri tegak dilindungi oleh perisai sihir dari dunia modern dan menjadi kota terakhir secret society dunia persilatan di China Daratan.

Merupakan bagian dari Jalur Sutera (Silk Road), yang menghubungkan daratan Tiongkok dengan Timur Tengah, jalan-jalan sempit Kota Kuno ini dipenuhi saudagar dari Iran yang bercampur baur dengan Gypsi Rumania, dan para anggota secret society dari seluruh dunia. Suara BGM berganti dengan rebana dan seruling Timur Tengah, dan pandangan gw segera disambut oleh ratusan tenda kerucut warna-warni dan lapak-lapak kaki lima yang menjual benda-benda eksotis. Item-item loot ultra-rare yang dijual dengan harga tak kalah eksotis.

“AKUAK! AKUAK! AKUAK! MIJON! MIJON! MIJON! TARAHU! TARAHU! TARAHU! CILOOOOOOOK~”

Tanduk Naga Padang Pasir Sumeria yang terlihat pertama, bersama sisik-sisik ular raksasa Basiliks yang dipajang di sebuah bazaar yang menjual bahan untuk membuat senjata dan zirah. Darah Vampir Transylvania dijual dalam vial-vial kedap cahaya di sebuah toko Potion. Lalu tumbuhan Mandrake dijual kiloan bersama sayur kol dari Siborongborong.

Buwong ape tu, Pak Man?” tanya seorang pedagang item eksotis asal Malaka, begitu melihat talon dan pinion hasil loot-loot-an kami dalam inventory.

Buwong Puyuh,” jawab Koh Patkay dalam Melayu.

Buwong ape?

Buwong puyuh!

“Berape?”

“Ceban.”

“Sebuah Percubaan yang mantap, tapi ape tak bisa kuwang?”

Si Kokoh lagi tawar-tawaran, waktu gw iseng-iseng ngelihat ke sana-sini, ternyata pasar ini juga jual cem-macem makhluk eksotis sob! Ada Ariel si Putri Duyung yang tėlȧnjȧng dalam Aquarium, terus ada pula para unicorn My Little Pony dan kawan-kawannya yang siap disembelih.

Di alun-alun kota, sebuah bazaar budak digelar. Boss-boss Triad dari Makau dan Hongkong berkerumun di depan sebuah panggung tinggi yang dibuat dari kayu. Di atasnya berdiri tėlȧnjȧng seorang perempuan berparas Timur Tengah, etnis Yazidi yang dijadikan budak belian oleh militan ISIS, bersama perempuan berparas Melayu yang mungkin tertipu oleh agen TKI dan dijual sebagai budak seks.

Slave Number 13. Indonesian, 18 years old. Kita mulai dari berapa?”

Perempuan muda itu berdiri di atas podium bulat, tėlȧnjȧng, dan satu-satunya penutup tubuhnya adalah kalung besi yang terhubung dengan rantai. Cahaya matahari menyinari kulitnya yang tak berhalang, menimbulkan kilapan-kilapan ėrȯtïs diatas lapisan minyak cendana yang dibalurkan ke sekujur tubuhnya yang mulus tak berbulu.

Lengan kirinya tersilang di depan dȧdȧ. Sementara telapak kanannya menekap pada di antara paha, melindungi sedikit dari kehormatannya yang masih tersisa.

Wajahnya yang bersemu menunduk dalam-dalam, tak mampu menatap balik ke arah belasan orang yang bernafsu memperebutkan tubuhnya, menjerit dalam berbagai dialek dan bahasa:

Cap no, Pak Man!” tawar seorang Tauke dari Singapura.

“Bah, Masa cuma dua belas juta? Perawan loh ini!” The Slave Trader memegang rantai di leher si gadis tėlȧnjȧng, tatapannya nyalang, menantang pandang pada peserta lelang.

Quatorze Million!”

“Empat belas juta! Good!” Juru lelang makin antusias. “Hayoh!!! Siapa lagi?!”

Suara tawar menawar lelang budak itu semakin riuh.

“Dua puluh lima juta! Dua puluh lima juta! Tawaran terakhir, dua puluh lima juta!” The Slave Trader membakar hasrat para Crime Lords yang sudah tidak sabar menikmati tubuh sang budak.

|XII|

“Bagaimana bisa orang-orang ini memperdagangkan manusia dengan bebas?!” desis gw. “Tidak kah Sekte Jade Lotus melakukan sesuatu, Koh?”

“Inilah dunia hitam, Jon. Lu kira darimana cuan yang lu punya kalau bukan dari sini? Dulu uwe yang ditugasin ke sini sama Nyonya Besar cari anak-anak baru buat dijadiin pekerja seks di Alexis.”

“─Terjual kepada Mr. Park,” Slave Trader mengetuk palu. Budak itu akhirnya terjual kepada seorang boss Triad dari Korea.

Gw dan Koh Patkay melirik ke arah panggung, terlihat segerombol Bandit Monggolia yang membawa kurungan kayu.

“Dan budak berikutnya… barang terbaik kami pada malam ini…. permata dari masa lalu… yang terakhir dari spesiesnya… suku tersembunyi… dari pedalaman hutan Amazonia…..”

Diiringi tetabuhan padang pasir, sekelompok Bandit Monggolia menyeret binatang buruan mereka untuk dilelang ke atas panggung, cewek muda berkulit cokelat berwajah eksotis, tėlȧnjȧng, rambutnya ikal panjang sepinggang, kalung Prana Obstruktor melingkar di lehernya.

Gw langsung keselek plot armor. Itu kan Si Cewek Pulu yang dilawan Macan waktu itu!

|XII|


(Sebut Saja) Pulu
Warrior of Pulu
Dijual sebagai Budak

“Itu Orang Pulu, Jon. Makhluk yang berbahaya. Uwe kira mereka udah punah…,” jelas koh Patkay. “Daging Orang Pulu adalah komoditas berharga di tempat ini… terutama buat para pendekar aliran sesat seperti Partai Ming Jiao dan Sekte Bhairava… dagingnya dipercaya dapat memperkuat Prana Kegelapan yang memakannya.”

Penjelasan Koh Patkay terdengar bagai dengungan, yang ada di pikiran gw adalah kenapa si cewek Pulu bisa sampai ada di tempat ini? Kalau dia bisa melarikan diri dari The Patriot, berarti kemungkinan besar Beatrix juga berada nggak jauh dari sini!

Tanpa pikir panjang, gw langsung menerobos kerumuman. Sekuat tenaga gw berusaha mendekati panggung tinggi dan menyelip di antara para peserta lelang yang semakin beringas menawar.

“Jon! Jon! You mau kemana?! Uwe ndak punya cuan buat ikutan lelang! Perusahaan you udah ndak ada! You sekarang kaum dhuafa!” jerit Koh Patkay panik, berusaha menyusul gw, takut gw nekat beli pake pinjol terus diuber debtcollector.

Pendekar Sesat Sekte Ming Jiao yang gw lihat di kedai tuak tadi menawar paling semangat. Saingannya adalah Biksu Hitam Mi To dari Sekte Bhairava yang menawar dengan harga tertinggi. Gw menyelip lincah di antara mereka.

“OI! OI! PULU!!” jerit gw waktu udah sampai di bawah panggung kayu, tepat di bawah kaki si Pulu yang tėlȧnjȧng.

“PULU? PULUUUUU! (Yang Mulia? Tolong saya!)” di luar dugaan, si Pulu noleh.

You kenal sama ni orang, Jon?!” koh Patkay agak cemas.

“G-gua… ng-nggak tahu.”

“Puluuuu!!! Puluuuu!!!! Puluuuu!!! Hiks… (Hiks… tolong saya, Yang Mulia… Kampung halaman kami dihancurkan… kaum kami dibinasakan… hiks… hiks….)

“E-elu… s-salah o-orang… G-gua b-bukan Yang Mulia Prince Harry….” otak gw masih tony blank, pikiran masih kemana-mana. Karena gw juga bingung kenapa dia bisa ngenalin gw dalam wujud Jamet Kuproy?!

….dan saat itu lah sekilas mata gw menangkap di tangannya melingkar gelang manik-manik bertuliskan: calon mantu tercantique.

─gelang yang sama yang diberikan Mak Lela ke Beatrix!

_______________________________________​

Baca: Bab Goodbye Halcyon days.

Ada adegan Beatrix dikasih gelang sama Mak Lela

_______________________________________​

“OI! DI MANA LU DAPETIN GELANG INI! ELU LIHAT TEMEN GUA! DI MANA DIA?!”

Gw cengkeram tangannya, nggak salah lagi, ini adalah gelang yang sama!!

Tapi kayanya si cewek Pulu nggak perhatiin lagi kata-kata gw, malah nangis makin kenceng. Dan tawar menawar budak semakin intens. “1,5 M, 1,5 M BUAT PAK MAN DARI SEKTE MING JIAO!!! HAYOH!!!! SIAPA YANG BERANI LEBIH!!!”

“Koh, gua pinjem uang, Koh! Dia tahu dimana Beatrix, Koh!” panik, gw menggoyang-goyang badan Koh Patkay yang segede gentong.

─TOKKKKK!!!!

“1,5 M!!!! TERJUAL KEPADA PENDEKAR SI GANTENG RUSUH DARI SEKTE MING JIAO!!!!”

Terlambat, tubuh tėlȧnjȧng si Pulu udah dibopong oleh sesependekar brewok yang terbahak-bahak puas sambil menepuk-nepuk pantat mȯntȯknya. Di bawah temen-temen satu sektenya sorak-sorai, ngebayangin malam ini bakal menyantap payudara sekal dan jeroan si cewek pulu hidup-hidup.

“PULUUUU…. PULUUUUU PULUUUUUU!!!! (Saya tidak ingin mati, tuan… tolong saya… saya mohon… Yang Mulia Mandala Kegelapan Yang Agung!!!!)

─MAMPOS!

|XII|

What the fuck are you doing, Jon!” hardik Koh Patkay tertahan. Tangan gw langsung ditarik Koh Patkay menjauh. “Sejak kapan you bisa bahasa Tenebralis?!”

“Bahasa teletabis?”

“Bahasa Tenebralis! Bahasa Kuno dari zaman Para Titan!”

“Mana gua tahu! Gua juga ngerti karena ada terjemahan setelah dialognya!”

“Terjemahan pale you peyang! You tadi ngomong pulu-pulu-pulu di depan umum!”

Koh Patkay menyeret gw sebelum kami sempat menarik perhatian lebih banyak. Lelang tahap kedua. Para Crime Lords bernafsu mendapatkan sekelompok Idol Group yang diculik oleh sindikat kejahatan memudahkan kami menghilang di antara kerumunan manusia.

Lalu, ketika dirasa aman, Koh Patay akhirnya berkata:

You seharusnya udah mati. Ndak ada seseorangpun yang boleh tahu kalau you dihidupkan lagi. Dunia persilatan sedang berada dalam turmoil, dan uwe ndak tahu siapa saja di antara pendekar-pendekar itu yang memihak The Patriot.”

Gw nelen ludah.

“Dan elu udah ngomong pakai bahasa Tenebralis di depan umum! Bahasa Kuno yang cuma dimengerti oleh Orang Pulu, para Tetua Sekte Illuminados…,” Koh Patkay menelan ludah, suaranya bergetar ngeri ketika ia melirik gw. “─…. dan Mandala Kegelapan.”

|XII|


Koh Patkay
Master Wing Chun

“Kita kagak bisa terus-terusan ada di kota ini, Jon,” kata Koh Patkay khawatir. “Kita harus kembali ke Wu Lu Han, atau ke tempatnya Eyang Bi Hun sekalian. Yang pastii gua harus menghubungi Nona Besar Tara.”

Tapi gw nggak perhatiin kata-katanya. Gw kepikiran nasib si Pulu yang bakal dimakan sama Sekte Kanibal.

“Jon. You dengerin uwe kagak?”

“Uit?”

“Jangan bilang you mau menolong Orang Pulu itu.”

“Jangan coba halangi gua, Koh.”

You ndak tahu siapa yang bakal elu lawan! Yang elu lihat tadi pagi adalah Pendekar Si Ganteng Rusuh, salah satu Jenderal dari Sekte Sesat Ming Jiao, Siluman Sungai Pasir dari Tigris. Ketuanya bahkan lebih kuat dari itu!”

Koh Patkay menggebrak meja dengan sebuah kertas buronan di atasnya, atas tuduhan penculikan cewek-cewek perawan di desa-desa kecil di pinggiran China.

“Siluman Tengkorak Putih, memiliki bounty paling tinggi bagi guild Jametsu no Yaiba.”

“Ah. Kebetulan sekali.”

“Jangan ngerepotin uwe, lah Jon! Uwe ditugasi oleh nona besar Tara buat jagain you!

Then stop me,” decih gua.

“Jangan salahkan uwe!”

Koh Patkay mencoba menotok gw, tapi dengan sigap gw menepis pergelangan tangan,dan balik melayangkan jurus tapak ─yang juga ditepisnya. Pendekar veteran bertubuh tambun itu bergerak dalam langkah spiral mengitari gw. Sepasang telapak gw terangkat, melakukan gerakan langkah yang sama.

Baqua Zhang, ilmu beladiri lembut yang dijadikan inspirasi buat gerakan Air Bending di Serial Avatar, dan jurusnya Klan Hyuuga oleh Masashi Kishimoto di komik Naruto. Jurus baru yang gw kuasai dengan tubuh si Jamet Kuproy. Badan si Jamet yang gemulai dan langsung joget kalo denger dangdut, cocok bet dipake jurus kaya gini sob.

Koh Patkay melesat cepat, melayangkan kombo pukulan 3 jari diikuti serangan sikut ke arah gw, tenang, gw mengalirkan serangannya seperti latihan gw melawan boneka Mok Yan Jong selama 9 bulan terakhir. Langkah kami seperti tarian, dan gerakan kami bagaikan daun, mengalir dalam gerakan spiral. Enam belas jurus dan yang terdengar hanyalah suara tapakan ketika kami mempertukarkan serangan dan tepisan. Cepat. Koh Patkay bukan pendekar kaleng-kaleng meski badannya kek maskot KFC lepas!

─tapi gw nggak punya banyak waktu.

Satu lesatan, dan jari gw menohok tepat di leher Koh Patkay, tapi jurus tapak tenaga dalamnya juga mendarat tepat di jantung gw. Jurus tapak sakti yang dapat meremukkan jantung.

You bakalan mati, tapi seenggaknya jangan bawa-bawa nama keluarga Xiang,” dengus Koh Patkay.

“Gua kagak bakal ngerepotin kalian. Gua bakal menyamar.”

“Tsk. You itu bener-bener mirip Liliana. Uwe yang paling repot waktu dia kawin lari sama si Sahal. Dah lah, uwe dah gak peduli. You punya waktu sampe tengah malam. Karena tepat jam 12 malam saat energi Yin mencapai puncaknya. Sekte Ming Jao akan melakukan ritual penumbalan.”

“Xi xie, sifu,” gw menghormat memberi salam tabik.

Tubuh Koh Patkay roboh akibat jurus totokan gw.

“Asu.”

Maapin gw Koh udah ngerepotin lu selama ini.

|XII|

<INSERT: MONTAGE ADEGAN JONI BIKIN KOSTUM SUPERHERO>

Maaf ku tak pernah berterus-terang. Bukan aku tak mempercayaimu. ..

Namun sebelum ku berganti rupa, ingin aku menemuimu…


<FADE OUT TO: ADEGAN JONI NAIK KUDA PONI DI PADANG RUMPUT DI TENGAH BULAN PURNAMA>

Ku kan bermandi cahaya bulan, yang cemerlang di malam yang cerah….

Memang telah lama kurasakan ingin menolong yang lemah….


<INSERT: ANIMASI JONI BERUBAH JADI PRAJURIT SAILOR>

<EFFECT: RAINBOW>

Tiba-tiba keajaiban terjadi…

Kekuatan muncul di diri….


<CUT TO: JONI BERDIRI DI ATAS TEBING. PONI JAMET KUPROY-nya BERKIBAR DALAM GERAK LAMBAT.>

Untuk melawan semua kejahatan… kekuatanku harus digunakan….

Menegakkan segala kebenaran…

Ini keajaiban alam…

Aku memercayainya…

Ini kejaiban alam!!!

|XII|



The Golden Swallow
Pahlawan Bertopeng

Markas Sekte Sesat Ming Jiao berada di sebuah Kuil Kuno yang dipahat di sebuah tebing batu, gw tahu dari Google Map. Bulan purnama penuh memperlihatkan siluet hitam bangunan megalitik berundak, ukiran-ukiran kuno bergambar raksasa bercaling dan adegan-adegan seks di dinding-dindingnya.

Sekte Sesat Ming Jiao (Demonic Sect), dari info yang gw dapet dari Google, mereka sebenarnya adalah keturunan Raja-raja Pelarian dari Persia dan Asia Minor. Ketika Dinasti Sassanid Persia ditaklukkan oleh Khalid bin Walid di abad ke-7, beberapa keluarga istana yang tidak mau memeluk Islam melarikan diri menyebrangi Gurun Gobi dan meminta suaka pada Kaisar Dinasti Ming.

Sebuah Berhala Raksasa setinggi 50 meter dipahat pada dinding batu cadas. Wajahnya tertutup bayangan tanduk raksasa yang melingkar-lingkar di atas kepala.

Apabila agama Majusi/Zoroaster memuja Ahura Mazda, Dewa Cahaya. Sekte Sesat Ming Jiao memuja Angra Mainyu, Dewa Kegelapan. Ritual-ritualnya yang esoteris membuat kelompok kiri ini sering terlibat perselisihan dengan Partai-partai aliran lurus seperti Shaolin dan Wu Tang di masa lalu, sebelum akhirnya Eyang Bi Hun menyatukan seluruh dunia persilatan di dataran Tiongkok di bawah Sekte Jade Lotus.

Sama seperti Sekte Aghori di India, anggota-anggota Sekte Ming Jiao tidak menenakan pakaian sama sekali, hanya tulang belulang yang dikenakan sebagai kalung atau untuk menutupi bagian ïntïm. Tubuh mereka berwarna abu-abu dilapisi darah dan abu jenazah yang telah mengering. Rambut mereka gimbal karena keramasnya pakai darah perawan.

Malam ini ada perayaan besar, batin gw, mungkin berkaitan dengan Ritual Penumbalan Si Pulu tengah malem nanti. Musik tetabuhan digelar. Semua anggota sekte berpesta pora, mabuk, ngesesks ȯrgy. Orkes dangdut di panggil. Nyaris tėlȧnjȧng, anggota cewek-ceweknya berjoget ėrȯtïs mengelilingi sebuah api unggun besar. Rantai yang terbuat dari rangkaian tulang jari bergemerincing melingkar di pinggul menutupi bagian ïntïm mereka, dalam sebuah ibadah pemujaan Dewa Kegelapan

Sama seperti Lord Baphomet , kang begal pemuja setan, Penyembah Dewa Kegelapan perlu melakukan ritual seks dan penumbalan perawan untuk memperkuat Prana Kegelapan.

Gw bisa melihat tawanan-tawanan Sekte Ming Jiao yang entah diculik atau dibeli dari pedagang budak. Cewek-cewek oriental tėlȧnjȧng yang dikurung dalam kurungan-kurungan babi. Cewek-cewek yang bening-bening diikat di tiang totem dan digilir oleh belasan anggota sekte sekaligus. Seorang remaja perempuan berwajah manis sedang disȯdȯk oleh anggota sekte berambut gondrong. Tubuhnya yang tėlȧnjȧng kejang-kejang ȯrgȧsme, mekdinya yang rapet udah müncrȧt-müncrȧt banget disȯdȯkin sama anggota sekte yang masih turunan Persia yang tytydnya segede botol sirop. Enak banget pasti, makanya dia cuma ngedėsȧh-dėsȧh pasrah aja, meski tahu sebentar lagi bakal disembelih buat tumbal.

Beberapa tumbal cewek seksi yang siap disembelih digantung terbalik di patung-patung berhala, badannya yang tėlȧnjȧng kejang-kejang sekarat ketika digorok hidup-hidup dan darahnya ditampung dalam sebuah baskom. Anggota Sekte yang berkepala botak menyeringai seram dan mencampurkan Pop Ice ke dalam darah dan menenggaknya sambil tertawa-tawa.

Beberapa yang sudah gak bernyawa dimutilasi di atas sebuah meja batu. Kepalanya udah terpisah dari badan, udah dikulitin, dan isi perutnya dikeluarkan dan ditampung dalam baskom untuk dibuat gulai. Daging paha dan tȯkėd-nya yang paling empuk udah dipotong tipis-tipis dan difille. Pendekar Si Ganteng Rusuh yang gw lihat di kedai tuak memasak steak kraby patty dengan kekuatan tenaga dalam, sehingga pancinya bisa membara panas hanya dengan ditaruh di atas kepala.

“SOK KABEHHHHHH!!!!!” ia berteriak binal, terus nabok-nabokin orang lewat pakai Panci.

Si Pulu sendiri sedang dieue sama cewek cantik dengan dïldȯ strap on dari tulang paha,di altar tertinggi yang terletak di puncak tebing candi megalitik yang berbentuk seperti piramida bangsa Maya.

Tubuhnya yang tėlȧnjȧng menandak-nandak binal di atas tubuh kekar seorang Ratu Ilmu Hitam berwajah jelita. Kulit si Pulu yang coklat mengilat oleh minyak zaitun, tangannya terikat di belakang tubuh, dan matanya berubah putih pertanda ia sedang berada dalam pengaruh Genjutsu (jurus Ilusi) yang membuatnya dengan sukarela menyerahkan tubuhnya pada dewa kegelapan.

Siluman Tengkorak Putih, batin gw, memperhatikan cewek cantik yang sedang ngewein si Pulu. Uwe masih punya waktu sampai tengah malam batin gw. Si Pulu harus dibuat ȯrgȧsme berkal-kali sampai lemes sebelum disembelih, hanya dengan begitu Prana Kegelapan (lust) di dalam dagingnya akan berkondensasi dan lebih empuk lagi.

Berada dalam pengaruh Genjutsu (jurus Ilusi), si cewek Pulu menandak-nandak ėrȯtïs di atas dïldȯ tulang paha yang terpasang dengan strap on pada perut seorang cewek cantik berkulit putih yang gw tenggarai sebagai Ratu/Ketua Sekte Ming Jiao. Badannya yang mȯntȯk dan mungil seperti Sarah Viloid menggeliat-geliat sensual, tȯkėdnya yang juga semȯntȯk punyanya Sapiloid (34-c) berguncang ėrȯtïs, menggumpal diremes-remes lesbi sama si Ratu Siluman.

“Pulu…. Puluuuu…. puluuuuu sssssssshhh… (Enak Ratuuuu…. Enaaaaak…. mekdi Puluuu….. mekdi Puluuuuu….. müncrȧthhhhhhh….) ” si Pulu udah ngedėsȧh-dėsȧh keenakan gitu sob, mukanya yang mirip Sapiloid udah sange banget kayaknya, mekdinya yang rimbun lebat juga udah banjir banget sob karena sqüïrt berkali-kali, lalu ketika ujung tumpul dïldȯ dari bahan tulang itu menohok tepat pada g-spod, si Pulu kejang-kejang ȯrgȧsme. “Pulllluuuuu…. pullluuuuu…. aaaaaah…. (Puluuuu nyampeeeeh…. aaaaah) Tubuh mungilnya menggeliat ėrȯtïs sebelum rubuh di atas tubuh Sang Ratu Ilmu Hitam, sehingga sesama wanita itu saling melumat dengan tȯkėd yang menempel kenyal satu sama lain.

Si Pulu yang berada dalam pengaruh genjutsu (jurus ilusi) hanya menurut patuh ketika tubuhnya yang mungil ditunggingkan dan disȯdȯk dari belakang dalam posisi doggy. Tubuhnya yang mungil mȯntȯk kek si sapiloid kejang-kejang nggak berdaya, dan dari mulutnya keluar busa, pertanda Siluman Tengkorak Putih hampir menyedot habis Prana Kegelapan milik suku pedalaman itu.

Bulan Purnama bersinar terang, dan malam perlahan bergerak menuju puncak.

Dan gw bahkan nggak punya rencana.

Gw baru aja mau berencana menyamar daftar jadi anggota baru, secara tampang gw beneran cocok gantiin totem asmat, waktu tiba-tiba Siluman Tengkorak Putih noleh ke arah gw.

“Selamat Malam kisanak, tidak perlu mengendap sungkan seperti itu.”

─Mampos.

|XII|

“Aroma kejahatan yang menguar dari roh kisanak bahkan bisa tercium dari jarak 100 li. Ada keperluan apa gerangan pendekar dengan Prana Kegelapan sekuat anda datang ke gubuk kami?”

Gw bauin ketek gw sendiri, baunya varokah.

Kegiatan mesum sekte sesat Ming Jiao seketika terhenti. Suara Siluman Tengkorak Putih yang menggelegar mengarahkan pandangan mereka ke tempat di mana gw berada.

Gw berdiri di ketinggian puncak tiang karst. Selendang emas berkibar jatmika di leher. Celana training hitam, hoodie AHHA hitam, Topeng Dewa Kematian , lengkap dengan kevarokahan sendal Swallow yang gw cat pakai Pilox warna golden.

Para anggota sekte berdiri waspada ketika gw melayang turun dengan jurus meringankan tubuh.

Siluman Tengkorak Putih, Sang Ratu Ilmu Hitam turun dari altarnya, meninggalkan tubuh Si Pulu terkulai lemas dengan mulut berbusa dïldȯ yang masih menancap di memeknya.

_____________________________________________


Siluman Tengkorak Putih
Ratu Ilmu Hitam
Keturunan Persia
Menguasai Kitab Kuno Naturom Demonto (Book of Death)

_____________________________________________

Tenang, Sang Ratu Ilmu Hitam menuruni tangga batu altar candi raksasa. Cahaya bulan memandikan tubuhnya yang nyaris tėlȧnjȧng. Cantik, dengan mata zamrud dan hidung mancung menunjukkan percampuran darah Persia dengan bangsa Han. Tubuhnya yang tinggi jenjang bak model hanya ditutupi seutas selendang sutera putih yang melingkar di pinggul, sementara gelang kaki dan perhiasan tulang bergelung-gelung di keempat pergelangan. Rangkaian tengkorak bayi melingkar gahar di leher menutupi sepasang payudaranya yang mungil. Prana Kegelapan menguar dalam setiap langkahnya. Tiara yang terbuat dari tengkorak dinosaurus melingkar di dahi, sementara rambut cokelat sepunggung dikepang dengan jalinan tulang belakang (os vertebrae).

“Sungguh tidak sopan kalau kami berpesta mengabaikan orang dengan Prana Kegelapan sekuat kisanak. Sekte Bhairava? Ingsun tidak menyangka undangan kenduri kami ditanggapi oleh Biksu Sesat Mito, fufufufu.... Marilah, kalau kisanak mau, kita bisa menikmati daging Orang Pulu ini bersama-sama….”

“Salam, Yang Mulia Ratu Ilmu Hitam, Siluman Tengkorak Putih” gw membalas salam tabik. “Maafkan telah mengganggu perayaan sobat sesat sekalian. Bisakah Ratu untuk tidak memakan Orang Pulu yang ada di sana?”

“Dan katakan kisanak, kenapa kami harus menuruti permohonan anda?”

You will.”

“Fufufufu… ingsun benar-benar tidak menyangka kalau Biksu Mito serendah ini sampai harus mengirimkan pembunuh bayaran hanya demi memperebutkan daging Orang Pulu.”

Para anggota Sekte Ming Jiao seketika bergerak senyap mengepung gw dan berlompatan ke atas batu yang berukuran besar-besar, sambil membawa bermacam-macan senjata sesat yang tersandang di tangan.

Gw mengambil kuda-kuda waspada.

“Tenang, kisanak. Sekte Ming Jiao bukanlah Partai pengecut seperti Partai Wu Han. Ingsun akan meladeni riko dalam pertarungan satu lawan satu. Katakan kepada saya, kisanak, siapakah gerangan nama pendekar yang akan ingsun habisi malam ini?”

“Gua The Golden Swallow, Pendekar Walet Emas dari perguruan Tamfan Tiada Tara,” dengus gw membual, rasa percaya diri yang bangkit membuat sendal swallow varokah gw berpijar keemasan dan ketamfanan gw meningkat beberapa kali lipat.

________________________________


Joni Kroco
Pemburu Siluman (Jametsu no Yaiba)

____________________________________​

“Princess Zalera, Puteri mendiang Xerxes XIII dari Sumeria, tapi Dunia Persilatan menenal ingsun dengan Siluman Tengkorak Putih dari Sekte Ming Jiao,” Sang Ratu memberikan salam tabik dengan ksatria.

Sepasang matanya membeliak gahar.

─dia datang!

Siluman Tengkorak Putih menerjang dengan Jurus Cakar. Prana tenaga dalam yang dialirkan membuat cakar-cakarnya membara kemerahan diikuti manifestasi jurus berupa bayang-bayang pasukan tengkorak yang mendecit buas, merangkak keluar dari dunia bawah.

Tubuh gw melemas pasrah dan paru-paru gw dipenuhi dengan Prana Alam Raya, lalu ketika napas gw mengembus, udara kosong bermanifestasi menjadi gemulung ombak samudera di bawah kaki gw, satu tolakan, dan tubuh gw membumbung ringan tepat sebelum senjata musuh menyentuh … Gw bisa melihatnya dengan jelas, visualisasi aliran Prana yang menghembus bersama napas di setiap langkah kaki gw yang menapak tanpa gaya berat di udara; membentuk aliran gelombang yang meliuk mengikuti gerakan angin….

Ini adalah kekuatan gw yang baru, batin gw sambil menarik napas panjang, lalu ketika gw mengumpulkan momentum, tubuh gw kembali melesat di antara kelebatan cakar musuh, hingga yang terlihat hanyalah kilauan sendal swallow emas gw di antara kegelapan malam.

Ini adalah persona gw yang baru…

Pendekar Walet Emas.

The Golden Swallow.

|XII|


Sendal Swallow Emas
Sendalnya Joni

|XII|

Embusan napas gw yang memulai pertama, mengalirkan gulungan serangan musuh bak gelombang samudera, tubuh gw meliuk gemulai, tenang, gw menyambut terjangan cakar angkara dengan tepisan lembut pada pergelangan tangan, diikuti putaran sumbu tubuh yang mengalirkan kembali energi serangan lawan bak banjir bandang Nabi Nuh, satu sentakan, dan serangan musuh seolah hanya mengenai pudaran kabut.

Baqua Zhang, Jurus Telapak Delapan Penjuru. Fondasi Baqua Zhang adalah langkah melingkar berkesinambungan untuk menghadapi serangan dari delapan penjuru sekaligus. Circle within circle. Footwork lembut yang membentuk spiral. Jurus pertama adalah tepisan pergelangan musuh diikuti serangan tapak ke ulu hati. Jurus kedua adalah liukan lembut diikuti serangan siku ke tenggorokan. Sementara jurus ketiga adalah pukulan tiga jari ke sumbu tubuh lawan.

Siluman Tengkorak Putih membeliak gahar, membalas dengan jurus cakarnya yang mampu meremukkan tulang. Tenang, gw menepis pada pergelangan, lembut, satu persatu. Gemuruh ombak samudera bergulungan dengan aura hitam Prana Kegelapan.

Bertukar belasan jurus, Cakar Peremuk Tulang merobek bahu gw, tapi serangan tapak gw yang mendarat tepat pada dada juga berhasil mementalkan Siluman Tengkorak Putih ke belakang. Pendekar jelita itu muntah darah pertanda organ dalamnya hancur dihantam jurus tapak gw yang penuh karomah.

Jurus pukulan lembut Meihua Quan (Tapak Bunga Plum). Tubuh manusia dialiri dengan pembuluh Prana yang tak tampak dengan mata biasa. Dengan mengacaukan aliran Prana, gw bisa mengacaukan pula fungsi organ dalam musuh, bahkan tanpa luka luar.

“Kungfu Baqua Zhang dan Jurus Tapak Bunga Plum,” decak Siluman Tengkorak Putih ketika melihat gw sudah berada di puncak berhala.

Siluman Tengkorak Putih melayang ke salah satu tumbal yang terikat pada totem. Bibirnya yang sensual melumat bibir tumbal yang seketika menggeliat kesakitan ketika Sang Ratu Ilmu hitam menghisap habis tulangnya sehingga tubuhnya yang tinggal daging dan tulang menggelosor jatuh bak onggokan jeroan dan fillet.

Luka dalam di tubuh Sang Ratu Ilmu Hitam sembuh dalam seketika. Inikah, Ilmu Sesat Iblis Penghisap Bubur Sumsum?

Siluman Tengkorak Putih merapal kitab Naturom Demonto (Book of Dead) untuk memuja Dewa Angra Mainyu, dan tubuhnya mulai diliputi dengan Prana Kegelapan secara paripurna.

“Ilmu Sesat,” decih gw.

“Ilmu Sesat? Ilmu ini, tuan, adalah Ilmu Sejati… kami adalah penganut agama murni yang menantikan saat-saat ketika semesta menyatu pada Yang Satu… saat-saat dimana tak ada Surga… tak ada Neraka…. tak ada tuhan… tak ada hamba…. dan yang tersisa…. hanyalah keheningan yang bernyawa…..” suaranya terdengar bergema.

Wanita berparas cantik itu menyeringai seram. Prana Dark Dimension merasuk ke dalam pembuluh darah dan mengubah wajahnya yang jelita menjadi biru kehitaman. Matanya berubah putih bersama lidahnya yang memanjang. Rerajahan dalam bahasa Sumeria Kuno bermunculan di wajahnya.

Tulang-tulangnya mulai bertonjolan dari sana sini, menembus kulit membentuk armor yang melindungi tubuhnya yang tėlȧnjȧng…. Taring dan kuku-kukunya memanjang bagaikan Leak…. Prana Kegelapan memanifestasikan diri sebagai ribuan tulang belulang yang bergabung membentuk sesosok Animus Raksasa Level-S, berujud Dewi Kematian Sumeria dengan lidah yang menjulur panjang.

Ereshkigal.


Ereshkigal
Dewi Kematian dari Sumeria

Siluman Tengkorak Putih mendesis dengan bahasa Sumeria Kuno yang dipercaya bisa memanggil kekuatan gelap, “kowe ra iso mlayu saka kesalahan… ajining diri ana ing lathi….

Everything has chaaaaaange….. (terus dia henshin)

─bha… ternyata Iblis Edgy



Siluman Tengkorak Putih
Dalam wujud Iblis Edgy
(makhluk paling antimainstream di alam semesta,
paling suka ngeremehin selera musik orang)


|XII|

Saat-saat inilah gw mengharap di sini ada Tara dan Wagimin. Biar dua orang itu yang bertarung, dan gw cuma men-support dengan doa anak Yatim dan kaum dhuafa.

Gw nggak bisa memperpanjang pertarungan, batin gw panik, gw menarik napas, panjang, lama, menghirup setiap partikel Prana di udara, memusatkan semua tenaga gw pada sepasang telapak kaki gw yang kapalan dan mulai memancarkan pijaran cahaya kilat berwarna emas, bersiap mengantisipasi serangan musuh.

“Adalah kehormatan bagi ingsun untuk mengakhiri hidup anda,” desis Siluman Tengkorak Putih, sebelum melesat dengan kekuatan penuh. Prana Kegelapan membentuk gelombang hitam bayang-bayang ratusan tentara tengkorak yang mengacungkan golok mengikuti serangannya.

Gw menghindar dengan jurus meringankan tubuh, tapi Siluman Tengkorak Putih mengejar gw dalam wujud Iblis Edgy-nya, mengimbangi kecepatan gw, sambil nyanyi lagu Lathi.

Cahaya terang sendal Swallow keramat bersinar keemasan, berlesatan, saling kejar dengan sinar merah darah yang mengubah apapun yang disentuhnya menjadi debu, patung-patung berhala dan tebing batu seketika meledak berhamburan setiap kali telapak kaki kami menyentuh tanah, memaksa para anggota Sekte berlarian kesana-kemari sambil menyelamatkan tumbal-tumbal mereka.

Awan debu mengepul. Kilatan cahaya sendal swallow emas gw membawa gw keluar dari area kehancuran, tapi Siluman Tengkorak Putih belum ingin berhenti, Prana Kegelapan-nya bermanifestasi menjadi badai hitam awan mendung yang menggulung langkah gelombang samudera gw. Kesepuluh cakarnya membara membentuk bayangan 10 tulang iga raksasa merah darah yang menghancurkan apapun yang disentuh. Satu embusan napas, dan ia berhasil menyudutkan gw dalam pertarungan satu lawan satu.

“Tsk,” Gw nggak punya pilihan lain!

Gw menarik napas, dan kali ini, membiarkan Prana Dark Dimension yang memenuhi tubuh gw... Paru-paru… jantung… pembuluh darah… otot-otot gw yang membesar… gw mulai merasakan sakit… pertanda tubuh si Jamet Kuproy belum siap menanggung kekuatan sebesar ini… tapi gw nggak punya banyak pilihan…. terjangan cakar penghancur yang tak terbendung membuat gw nggak memiliki jalan melarikan diri….

Aliran Prana berwarna kehitaman mulai memenuhi otot-otot tangan kanan gw yang mengepal, membuatnya membara merah darah bercampur nadi-nadi hitam legam yang mengurat di sana-sini… dan gw mengakrabi sensasi ini… sensasi Dewa Penghancur.…

(Gw bahkan nggak pernah ngira kalo bisa menggunakan jurus ini lagi)

Bibir gw berbisik…

“─Brajamusti.

|XII|

Prana tenaga dalam gw berpusar membentuk bayangan teratai raksasa dengan kelopak berwarna merah darah-kehitaman, memaksa Siluman Tengkorak Putih menangkis dengan Ilmu Hitam. Prana Kegelapan-nya mewujudkan diri sebagai tulang belulang yang menggumpal padat mencoba menahan laju serangan, tapi kevarokahan tinju penghancur Brajamusti gw bagai iri hati dan dengki Raul Lemos terhadap kebahagiaan Anang-Ashanti… Gelombang Prana Penghancur merah darah seketika membakar ribuan belulang sekaligus dan mementalkan tubuh Siluman Tengkorak Putih sejauh 100 tombak menghantam belasan patung berhala dan menimbulkan debu dan serpihan karang yang berterbangan.

Gelombang kejut melontarkan tubuh gw sejauh 150 tombak, tapi jurus meringankan tubuh membuat gw mendarat lembut di atas kedua kaki.

Bukan kaleng-kaleng! Lengan gw sampai kebas. Prana gw langsung terkuras begitu mengeluarkan jurus ulti. Badan cungkring si Jamet Kuproy emang beneran kagak cocok dipakai buat jurus destruktif macam Brajamusti! Cocoknya dipake nguli ato bikin video tiktok.

“MIMI!” Beberapa pendekar menolong Ratu mereka, sementara sisanya menerjang murka ke arah gw, berniat membalaskan dendam junjungan mereka.

“JANGAN ADA YANG IKUT CAMPUR!!!!” suara Siluman Tengkorak Putih terdengar bergema layaknya seorang kaisar. “SIAPA YANG MENGGANGGU PERTEMPURAN KAMI, AKAN INGSUN BUNUH!!!”

Ratu Ilmu Hitam itu bangkit seolah pukulan gw nggak berefek sama sekali, menyeringai gahar, dan tersenyum puas ke arah gw ketika menemukan lawan setara.

Perubahan wujudnya kembali ke wujud manusia, perempuan jelita yang tėlȧnjȧng bulat, melangkah ïntïmidatif mendekati gw.

Sementara tubuh gw mulai mati rasa, menggunakan jurus Brajamusti tanpa Animus dan tubuh Mandala benar-benar membuat badan si Jamet Kuproy cem hape kentang di-install Honkai Impact.

“Jurus tenaga dalam yang luar biasa…” ia terkekeh pelan. “sayangnya… tubuh riko belum bisa mengimbangi kekuatan roh (Reiatsu) riko...”

Si Ratu Ilmu Hitam bener, mendadak otot-otot gw terasa kaku.... Prana gw yang terkuras habis dalam sėrȧngan terakhir membuat gw nggak mampu menggerakkan satupun anggota tubuh gw....

“Katakan kepada ingsun, anak muda… siapa riko sebenarnya….?” ia menyeka darah yang menetes di sudut bibir. “Ingsun tidak pernah mendengar tentang aliran Tamfan Tiada Tara… dengan kata lain riko tengah menyembunyikan jati diri….”

“GUA BATMAN!!!”

“Fufufu… kalau riko mau… riko boleh bergabung dengan Partai Sesat Ming Jiao dan menjadi murid ingsun… berdua kita akan menaklukkan dunia persilatan dan memenggal kepala Jade Empress, Xiang Bi Hun.”

“LEBIH BAIK GUA MATI DARIPADA NGEBANTU ELU NGEBUNUH EYANG BI HUN!”

Siluman Tengkorak Putih mendecih pelan, “sayang sekali….”

Bibirnya membisikan jurus paling edgy di tata surya…

Bawa pesan ini ke persekutuanmu….”

|XII|

Peradaban Earth-02. Geramnya sampai kebas.”

|XII|

Prana Kegelapan membentuk bayangan ribuan bala tentara tengkorak yang memenuhi langit, menggumpal, dan membentuk sebuah kepalan tangan raksasa… jurus yang lebih keras dari musik metal….

Gw cuma merasakan godam besar yang meremukkan tulang-tulang gw dan pandangan gw yang perlahan hitam dan memburam kena stun….

Waktu gw mulai siuman, badan gw diseret sama Siluman Tengkorak Putih yang memamerkan kemenangannya pada para pengikutnya yang bersorak gembira…

“Pendekar Tanpa Nama ini memiliki Prana Kegelapan yang besar, ingsun berikan dia kepada kalian anak-anakku, untuk memperkuat tenaga dalam kalian!” Tubuh gw dilempar pada para pengikutnya, sementara Sang Ratu sendiri kembali ngeuein si Pulupulu.

Gw udah nggak tahu lagi ketika tubuh gw dijadiin rebutan sama anggota Sekte Sesat, gw ditėlȧnjȧngin di atas altar pengorbanan… dan seorang anggota sekte mengalungkan parang di leher gw…

Gw nggak tahu…

Gw nggak bisa mikir apa-apa lagi …

Karena kepala gw udah kerasa ringan…

Dan ujung tajam pisau itu sudah siap menggorok leher gw…

|XII|

Is this, boss? The end?

Beatrix? telinga gw menangkap suaranya di antara dengingan telinga.

Arwahnya berada di depan gerbang raksasa Dimensi Kegelapan tempat Kronos berada.

Weak… laki-laki yang saya cintai jauh lebih tegar dari ini.”

Gw bukan…─

“You’re not a hero, boss. Never was.

Mata gw berkaca bersama aliran hangat yang kembali memenuhi pembuluh nadi, ketika Beatrix mengecup kening gw.

"You're much more than that. There’s another kind of evil which we must fear most, and that is the indifference of good men. Dunia tidak rusak karena banyaknya orang jahat. Dunia hancur karena banyaknya orang baik yang memilih bungkam….”

Someone has to do it. Kalau Tuhan menutup mata terhadap kebiadaban yang akan terjadi di muka bumi... Maka seseorang harus menjadi pedang-Nya untuk membersihkan bumi dari kebiadaban manusia... walaupun dia harus berjalan di bawah kegelapan….”

Pintu Raksasa itu membuka secelah, secelah sempit, mengalirkan energi hitam yang mewujud menjadi sepasang Celurit di tangan gw….

|XII|

“The world doesn’t need another hero

what it’s need…

is a monster...”


|XII|

Semburan darah menyembur di depan mata gw. Waktu gw sadar Pendekar Sekte Ming Jiao yang mau ngebuntungin kepala gw udah megap-megap sambil megangin urat nadinya yang putus.

Celurit of Chaos, tiba-tiba senjata mistis itu termaterialiasi dari dalam Dimensi Kegelapan…. Senjata keramat yang memangsa arwah para korbannya….

─CROT! Kepalanya gw bacok, dan gw bisa merasakan rohnya yang tersedot ke dalam sepasang Celurit Sakti di tangan gw…

Gw bisa merasakan tenaga gw yang bertambah. Juga Prana korban gw yang perlahan-lahan meresap bersama dengan rohnya yang dihisap oleh sepasang senjata Iblis di tangan gw.

Dan yang paling bikin gw ngeri adalah… gw bisa mendengar suara tertawa terbahak-bahak dari dalam diri gw sendiri….

|XII|

“HOAAAA!!! WA KI DI!!!!!” seorang anggota Sekte Ming Jiao meradang menerjang melihat temen mereka gw matiin. Kalap menerjang dengan golok besar, tapi persepsi gw seperti membuat gw bisa memandang dalam sudut pandang orang ketiga, membuat gw bisa menghindari sabetan pedang dengan side step kesamping.

Sapuan lembut betis gw membuatnya terguling jatuh, tapi belum sempat ia mengatur kuda-kuda, bacokan Celurit gw menancap di antara mata, ─CROTT! Sepasang matanya melotot, dia megap-megap dengan hidung dan mulut menyemburkan darah ketika arwahnya gw jadikan tumbal.

Jeritan emosi para Pendekar Sekte Ming Jiao terdengar memekik , belasan kaum sesat yang murka teman-temannya gw bantai menerjang beramai-ramai dengan senjata terhunus.

“JANGAN LAWAN DIA!” suara Siluman Tengkorak Putih terdengar memperingatkan. “DIA BUKAN TANDINGAN KALIAN!!!!”

Putaran lembut, langkah tanpa gaya berat Baqua Zhang membuat tubuh gw meliuk di antara serangan lawan. Sepasang Celurit di tangan gw seperti memiliki nyawa, meliuk, mengalir, menuntut tumbal nyawa, dan gw melakukan itu dengan lembut layaknya menari, sepasang kaki gw bergerak indah bak melangkah di atas awan, menghindari bacokan demi bacokan dari para anggota Sekte.

Sebaliknya, satu persatu dari mereka bertumbangan di ujung celurit, dan gw melakukan itu semua dengan tatapan dingin, hanya seringai lebar yang menghiasi sudut bibir pertanda menikmati.

Malam ini gw bakalan makan besar.

|XII|

Terima kasih... atas hidangannya…”

|XII|

Gw melangkah tenang di atas potongan tubuh anggota sekte yang gw bantai, darah menggenang banjir, dan sepasang Celurit of Chaos di tangan gw membara kehitaman menikmati arwah-arwah tumbalnya yang dimangsa.

“SIAPA KAU SEBENARNYA…?!!!!!” Siluman Tengkorak Putih membeliak ngeri ketika luka-luka ditubuh gw perlahan menutup, diregenarsi oleh tumbal arwah.

Meradang, Siluman Tengkorak Putih melepaskan seluruh Prana Kegelapan dari dalam tubuhnya, kabut putih keluar dari tubuh tumbal-tumbal yang diikat di totem, ketika ia menghisap sumsum tulang para tumbal yang tersisa dengan Ilmu Hitam Terlarang dari Sumeria. Ledakan Prana terdengar membelah angkasa ketika tiang energi besar keluar dari dalam tanah dan mengubah langit menjadi kegelapan abadi.

Yang datang kali ini adalah angkara, dan tulang belulang makhluk-makhluk raksasa yang bertonjolan keluar dari perut bumi dan menghujam tepat ke arah gw….

─tapi, sedikitpun gw tidak merasakan takut, karena dalam semesta gw, yang ada hanyalah hening, hening abadi seolah gw sedang bergeming di atas permukaan danau yang tak beriak. Sunya; tapi, kali ini gw merasakan ada aliran hitam yang merembes di atas danau yang putih, seperti cairan tinta yang mengubah warna danau menjadi hitam sempurna.

Satu embusan napas, dan ketenangan itu seketika berubah menjadi gelombang hitam kobaran api neraka yang bergejolak di sekeliling gw, membungkus gw dengan jelaga dan bara, lalu cahaya, dan tebasan sepasang celurit gw yang menuntut tumbal nyawa….

Bisakah kau mendengarnya?

|XII|

Tarian Dewa Kegelapan….

|XII|
Ledakan keras mengguncang seisi lembah ketika tiang-tiang tulang makhluk raksasa bertonjolan seperti batu nisan dan gelombang api hitam gw menghanguskan segala jalur serangan. Hingga akhirnya hening. Hening, dan perlahan debu-debu yang berterbangan tersibak dan menampakkan sisa-sisa kehancuran.

Siluman tengkorak putih berlutut di bawah kaki gw, lubang besar mengangga sedikit di atas jantung ketika Celurit keramat gw menembus tubuhnya, dia belum mati, menyeringai bahagia dengan darah yang menetes deras dari hidung dan rongga mulut.

“Yang Mulia Mandala… alangkah bodohnya hamba… tidak menyadari identitas anda…,” musuh gw termegap sekarat. “Cucu Pendekar terkuat Mahaguru Dasaatmadja… anak Ratu Merah dan Sahal Sang Penjagal… tiga tahun tidak berjumpa… hamba bahkan tidak mengenali….”

Pendekar berparas jelita itu termegap sekarat, “Kalau anda menginginkan… dengan senang hati… hamba memberikan nyawa hamba sebagai tumbal untuk memperkuat roh anda…” darah menyembur deras dari bibirnya yang termegap. “tapi… ini kah yang anda cari, tuan?”

Ia menatap sedih ke arah gw.

The path you walk on has no end… each step you take…. is paved with the corpses of your enemies…. their soul will haunt you forever…. you shall have no peace….”

Tangannya gemetar meraih ujung tajam celurit gw.

“Terimalah persembahan hamba… Yang Mulia

Siluman Tengkorak Putih menggorok lehernya sendiri.

“ALL… HAIL… THE…. KING….─”

Bulan Purnama kembali bersinar ketika kepala pendekar jelita itu terpisah dari badan. Cahayanya yang keperakan menerangi patung raksasa berhala Dewa Kegelapan… dan segala apa yang selama ini tersembunyi di balik bayang-bayang….

Saat itulah gw bisa melihatnya…

Wajah berhala yang dipahat di atas tebing batu…

Dewa Kegelapan yang akan membawa Penghakiman bagi umat manusia…

─wajah gw sendiri.

Di bawah gw, ratusan anggota Sekte Ming Jiao bersujud ke arah gw…

Atau, siapapun gw, di kehidupan lalu….

Terimalah takdirmu, Sang Mandala…

Selamat menjadi….






.

.

.

.

.

.

.

.

.


Sementara itu, Koh Patkay...

Maskot KFC ITU masih tengkurep karena saraf motoriknya gw totok…

“Joni asu… totokannya belum dilepasin….”


To be Contijon!!!
 
Terakhir diubah:
Mantap apdetnya

Sundul lagi biar semangat apdet
Dah apdet sob

Namaku jony kroco dan inilah janjiku untul jadi hokage ke 69
Kalimat terakhir mengingatkan aku tentang Naruto
itu sebenarnya dari film Janji Joni sob

masih inget ma gw kan om?
waduh gw anemia sob

Kalo pas joninya cewek saya merasa sange sama diri sendiri jadinya wkwkwk
Karena ngebayangin Joni itu gue 😆
wa ini bahaya

Joni kuproy uwu
Lanjut lagi sobb
dah apdet lg sob

Suwun apdet nya om..monggo terus dilanjutkan
tgx sob dah komen
Neh gw lanjotin

Weleh welehhhh :kangen:
:beer:
=))

=)) wkwkwkwkwkwk... ampun bang jon,ane bisa =)) g brenti nih... Sa'ae nyari yg lg trending...

Jangan lupa sm sendal jepit swallow nye tapi ye,jgn nyeker :groa::papi: :Peace:=))
hehehe.... Cocok kan sob
 
Nah begni mantep jon

Jadi jelas
Semua orang menunggu mandala
Hanya saja mandala seperti apa yg mereka tunggu.

Berharap joni bisa menjadi mandala sebenarnya. Tidak naif akan perdamaian, tapi tidak menutup mata untuk kegelapan.

Wahai habib mbois. Harus dipentung nih joni :D
 
Komentar saya yang pertama sesudah maraton baca serial Joni Kroco™.
Terima kasih atas ceritanya @Joni Kroco
Cerita yang sangat bagus, dengan banyak informasi yang digali dari riset.
Berbagai istilah, gambaran dewa-dewi dari berbagai kebudayaan dan kepercayaan, menjadikan cerita ini sungguh sangat bagus.
:mantap:
:ampun::ampun::ampun:
:tepuktangan::tepuktangan::tepuktangan:
:semangat::semangat::semangat:
 
Nah tubuh yg ini baru co com buat di poni, upsss udh jd kuproy ya.
Tp jurus Dan kekuatan nya mantap apa lagi dengan varokah sendal emas swalownya making varokah suhu.
 
Si cewe pulu masukin dalam.slot 4 calon bini kayanye boleh tuch jon....biar kekuatan si jamet kuproy makin varokah jon.....monggo ta tunggu lagi up nya....hehehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd