Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™ | Chapter III: Parabellum

Dalam remake kali ini, Joni tetap cowok apa dikasih plot terjebak dalam tubuh cewek?

  • A. JONI TETAP COWOK, (biar macho, cyin)

    Votes: 191 84,1%
  • B. JONI TERJEBAK DALAM TUBUH CEWEK , (macam film Kimi no Nawa)

    Votes: 36 15,9%

  • Total voters
    227
w mau komen sampe bingung sob sebenernye.....soalnye setiap gue buka ini forum yang paling gue nanti si joni bos kecil ramah sama thread matahari 2....tapi mungkin karena ada sesuatu kendala jadi off dulu thread matahari 2 nya...sekarang yang selalu gue cari cerita lu jon setiap buka nich forum....lu ga usah peduliin dengan apa yang lu bilang sepi ini thread...positif thinking aja mungkin readers lagi pada ngurus anak2 nye sekolah...atau lagi sibuk nyari sesuap nasi dijaman pandemi begini...cerita lu udah pasti banyak yang nunggu jon koplak...wkwkwkwkwkwk...udah ahh tumben nich gue komen segini banyaknye jon....behahahaha....inti nya tetep berkarya apapun yang terjadi..semangat jon

gw terharu sob dikomenin panjang lebar.... :suhu:

cita-cita gw pengen banget namatin kisah Joni ini, seperti yang pertama kali gw dulu khayalkan...

pas di Joni Revolution

komentar pembaca ini salah satu bahan bakar gw buat terus nulis



Bener banget kata suhu @Vegilover , terus berkarya suhu @Joni Kroco , karyamu sangat menghibur kami para readers

thx banget lah sob buat lu pade yang dah ikutin cerita Joni ini sejak 5 tahun lalu
 
17. Joni Kroco
Ksatria, Putri, dan Mandala Kegelapan

__________________________________________


Joni Kroco
dalam tubuh Jamet Kuproy



Beatrix
Yayangnya Joni

(Lupa ingatan)


Lord Baphomet
Mantan Begal

(sekarang udah tobat)


Elin
Pelayan Pribadi Red Queen

(Menguasai ilmu penyembuh)

_______________________________________
Gw mengambil alih kemudi, pengalaman gw ngedrift bertahun-tahun sambil nganter tahu membawa gw melesat melalui jalanan Tanah Anarki yang berubah menjadi lautan api.

Lord Baphomet menangani senapan mesin berat kaliber 12,5mm di lubang palka. Di atap-atap rumah melesat bayangan pengejar misterius, menggenggam sepasang pistol Desert Eagle. Pelurunya berdesingan menimbulkan pijaran bunga api ketika menghantam bagian atas lapisan baja.

“Mereka berusaha mengisolasi kita dari pasukan utama!” dengus si brewok, membalas dengan rentetan senjata.

Keluar dari gerbang Timur sesuai rencana, yang tersisa tinggal sisa-sisa pertempuran dengan pasukan utama si Pulu yang sudah mundur ke arah Tiger Gate. Sungai besar Kali Ireng yang dibendung meluap membawa gumpalan lumpur beracun yang menghalangi jalur pelarian.

Take the northern route,” decih Lord Baphomet sembari menembakkan peluncur roket berisi misil Javelin yang tersisa.

Ngepot, mobil Humvee militer itu melesat ke jurusan utara, tembakan misil dengan Prana Obstructor Nanocmahine, berhasil menghentikan pengejar misterius itu untuk sementara.

Gemuruh besar terdengar di langit ketika akhirnya gw berhasil melarikan diri dari para pengejar.

|XII|

We’re fucked up,” dengus Lord Baphomet ketika gw menghentikan mobil di balik semak-semak.

Tanah Anarki sudah berada jauh di belakang, matahari yang terbit menerangi Kota Jian Cuk yang sudah berubah menjadi puing-puing.

Kami berhasil melepaskan diri dari kejaran, permasalahannya kelompok gw terpisah dari pasukan utama, Koh Patkay dan Pulu CS! dan di belakang kami sekarang dipenuhi oleh pasukan The Patriot

Lord Baphomet mengumpat kesal dan melampiaskan kekekesalannya dengan menebas mampus seekor ular di pohon dengan pisau komando.

They’re expecting us!” dengusnya. “Seolah mereka sengaja menggiring kita ke tempat ini!”

Sepasang matanya menatap nyalang ke arah gw, Beatrix, dan Elin. Sebelum memindai curiga ke arah drone yang berkitar-kitar di atas kami.

Now loose your clothes!” si brewok berkata, sungguh-sungguh. “Kalian semua.”

“Eh?” wajah Elin langsung bersemu!

“Elu lihat sendiri, kita dibuntuti,” Lord Baphomet mengeluarkan sebuah pemindai sinyal elektronik yang dipakai untuk melacak keberadaan transmitter. “Gua nggak bisa jamin kalau di dalam pakaian kalian tidak terselip pemancar.”

“Elu mencurigai gua, eh?” decih Beatrix.

“Terutama elu!”

“ELU YANG SEHARUSNYA DICURIGAI, PENGABDI SETAN!!!”

“Bah, masih dendam kau, nona? Ketahuilah, apa yang gua buat ke elu kagak ada apa-apanya sama kesesatan yang gua lakuin selama ini. Biar lu tahu, Lord Baphomet adalah sarangnya dosa! Segala dosa udah gua jabanin! dari ngebegal dan merkosa ibu-ibu random, bikin tumbal jabang bayi, sampai jadi video editornya kekeyi.”

“Berisik!!!” bentak gw. “Pecahkan saja gelasnya! biar mengaduh sampai gaduh!”

Lord Baphomet mengangkat bahu jengah, menyulut rokok, dan mulai memindai tubuh kami satu persatu.

|XII|

Dengan wajah menahan malu, Elin melucuti penutup tubuhnya. Sweater rajut, blouse, lalu celana panjang yang terlipat rapi di bawah kaki. Semburat merah muda seketika memenuhi wajahnya yang childish, menyadari bahwa tubuhnya kini hanya ditutupi secari celana dalam bergambar Hello Kity, kamisol satin + bra lycra berukuran AA di hadapan Lord Baphomet yang udah kondang sebagai kang perkosa mamah-mamah muda.

Berbalik memunggungi, gadis bertubuh mungil agak gemetar ketika menarik lepas penutup dada, lalu berjingkat canggung melolosi celana dalamnya dari pergelangan kaki. Elin sekarang polos nggak berhalang. Seperti yang gua duga, Elin memiliki tubuh petite dengan sepasang buah dada yang nyaris rata dan ditutupinya dengan pergelangan tangan.

Dan yang bikin gw kaget, adalah ternyata di balik tubuhnya yang selalu tertutup pakaian tebal itu, hampir sekujur tubuh Elin dirajah dengan tato hitam berlambang bermacam-macam segel Alkemis yang melingkar-lingkar dari betis hingga leher.

“T-tuan muda…. bisakah anda tidak memandangi saya seperti itu? s-saya… malu…” cicit Elin dengan wajah bersemu. Sebelah tangannya menangkup pada pangkal paha. Berdiri rikuh di atas sepasang sepatu kets-nya.

Lord Baphomet melirik sekilas, bibirnya menyeringai. “Termasuk kacamata dan sepatu.”

Jinja, Oppa Bapho?”

All of it,” suara baritonnya terdengar mengintimidasi.

Helaan napas putus asa terdengar dari ketika Elin membungkuk membelakangi dan melepas alas kaki, sekilas gw melihat gundukan rapat di bawah sepasang bongkahan pantatnya ketika ia melipat pakaiannya rapi.

Baphomet mengeluarkan hardcase berisi kain-kain kotak-kotak berwarna hijau cammo.

“Ini kain khusus yang difabrikasi oleh Urahara Kisuke dari Soul Society cabang Condet, Jon. Fungsinya adalah untuk menahan reiatsu (pancaran tenaga) agar tidak terdeteksi musuh. Kita sekarang berada di belakang garis depan musuh, dan gua nggak bakal ambil resiko.”

“Widih keren,” jerit gw antusias, tapi pas gw baca mereknya:

“Wadimor.”

Cuaaaaakz….

|XII|

Wadimor sarung khas Indonesia
Wadimor beragam coraknya
Wadimor sarung istimewa
Terasa lebih sempurna

Telolelolet…..

Wadimor sarung khas Indonesia
Wadimor tentu sarung kitaaaaa…


|XII|

Biar gak kabur, setelah nyanyi jingle iklan Beatrix gw iked.

“Ah!” Beatrix mendesah ketika gw mengikatnya dengan tali tambang yang dialiri Prana (ajian Nagastra). Gini-gini gw juga anak Pramuka sob, tapi gara-gara kebanyakan nonton bokep Shibari, jadinya simpul tali temali gw jadi kek iketan BDSM.

Wajah Beatrix sedikit bersemu.

“Terlalu kencang?”

“Eng-enggak… apa-apa… aaahh,” desahnya, ketika tali tambang keramat itu mengikat erat di bawah dada sehingga payudaranya membusung indah. Kedua tangannya tangannya tertarik di belakang punggung dan gw tali pada leher, sementara temali yang gw iket rapi bak nak coconat melingkar erat pada pangkal pahanya bak jejaring, membuat sepasang bongkahan pantatnya mengembang montok, tertarik ke arah atas.

“Aaaah,” lagi, Beatrix terdengar mendesah, sekilas gw melihat kilapan basah di antara belahannya yang ranum, eh? Beatrix terangsang?

Wajahnya agak bersemu, tapi Beatrix berusaha menghindari kontak mata.

Habis gw iket. Gw menangkupkan sehelai sarung Wadimor titipan sponsor di atas tubuhnya yang telanjang.

“Apa peduli lu? Gua udah pernah mengalami yang lebih buruk dari ini!”

“Kau dengar sendiri yang dibilang abang brewok, Wadimor sarung khas Indonesia ini berfungsi sebagai penghalang reiatsu (pancaran tenaga),” gw melirik tajam ke arah mata Beatrix yang justru rikuh tubuhnya terbalut kain. “Atau kau lebih suka telanjang bulat? Tenang nona, saat semua ini berakhir, aku akan dengan senang hati membiarkanmu bertelanjang seumur hidup, dan kau tak perlu mengenakan pakaian lagi untuk selamanya.”

“DIAM KAU!” hardik Beatrix dengan wajah merah padam.

Come, tapi untuk sementara, kita berdua harus selamat,” gw menarik rantai titanium yang terhubung pada belenggu Prana Obstruktor di lehernya.

“Ugh!”

Bagai budak, Beatrix menunduk patuh.

Aroma feromon yang menguar dari organ intim di pangkal pahan seperti ingin memberi tahu,

..... ada sisi submisif dalam diri Beatrix yang menyambut bahagia.

|XII|

Lord Baphomet meninggalkan mobil untuk menghilangkan jejak. Sebagai alas kaki, dia mengeluarkan Sandal Swallow custom varian Nazarudin, Harun Masiku, Djoko Tjandra, dan Eddie Tansil yang tidak meninggalkan jejak di atas tanah. Kami dijatah sebuah backpack inventory berisi tonikum dan potion. Pakaian dan barang bawaan kami tinggalkan, hanya persenjataan dan ransel berisi senjata berat yang dipanggulnya sendirian.

Sarung Wadimor yang penuh karomah ternyata berfungsi menahan dingin dan kedap air, warnanya yang menyesuaikan dengan latar belakang membuat kami tidak tedeteksi dari drone The Patriot yang hilir mudik di udara. Kabut yang turun tebal membuat kami bisa menyelinap di antara patroli-patroli kendaraan lapis baja pasukan musuh yang bergerak di jalan tanah.

Di sekeliling kami hutan pinus yang tumbuh di ketinggian 3000 meter di atas permukaan laut. Pohon-pohon Willow bertambah rapat dan jalan tanah yang semakin sempit. Kabut semakin tebal, dan hujan turun semakin dėrȧs, dan sesekali gw melihat ular yang melata di balik sesemakan.

Animus Tikus milik Elin yang mengendalikan getaran berfungsi mendeteksi kehadiran musuh, lalu ketika merasa aman, gw berlindung di sebuah reruntuhan kuil Budha Teravada di tengah hutan di lereng gunung. Elin yang kekuatan fisiknya paling lemah langsung ambruk tengkurap beralaskan backpack inventory-nya

Lord Baphomet memeriksa keadaan sekitar, sementara gw menghubungi Tara dan Koh Patkay pakai ilmu rogoh sukmo. Pasukan berhasil mundur hingga Tiger Gate, masalahnya sekarang gw yang terpisah dari pasukan utama.

|XII|

Si Abang Jenggot mengeluarkan peta dari dalam inventory-nya. Jalur utama menuju biara Shangri-La adalah melalui Tiger Gate. Celah kecil di antara pegunungan Himalaya yang sudah dilewati bertahun-tahun karena menjadi bagian dari Jalur Sutera (Silk Road).

“Kita sudah tidak bisa menggunakan jalur semula. Musuh telah memenuhi antara tempat ini dan Tiger Gate.”

Lord Baphomet menunjuk jalur ketiga yang melambung melalui tempat yang tidak memiliki legenda di atas peta.

“Ini adalah Xing Zongse Migong (行 棕色 迷宫 ) Alias Labirin Sawo Jajar di Perfektur Ma Lang. Labirin Mistis yang diciptakan oleh Para Alkemis pengikut Kaisar Qin untuk melindungi makamnya. Sekali masuk, tak ada satupun yang bisa menemukan jalan keluar. Kita bisa menghilangkan diri dari kejaran. Sebaliknya dengan Animus Tikus Udara milik Jenk Elin, kita bisa dengan mudah mencari jalan keluar.”

“Kita sudah jauh berjalan, istirahatlah selagi masih ada waktu. Begitu gelap kita akan melakukan infiltrasi menembus garis belakang pasukan musuh.”

Si brewok menyandang senapan mesin berat di tangan.

“Hyung, kau beristirahatlah pun, luka dalammu belum penuh benar!” desau Elin khawatir.

Lord Baphomet menyeringai, menebas ular yang melata di dekat patung. “someone has to do the dirty job, aren’t they, Jon?”

Suara kekehannya terdengar sinis di antara derai hujan.

|XII|

Elin menggunakan sarung Wadimor sebagai kemben dan kerudung, meringkuk kelelahan di ruang pedupaan yang sudah runtuh dan lembab. Titik-titik hujan jatuh dari atapnya yang sudah dobol dimana-mana. Kami tidak bisa menyalakan unggunan api, dan yang tersisa hanya ramuan tonikum racikan untuk mempertahankan suhu tubuh.

Beatrix memandang gw tajam, bersila pasrah di bawah arca Sang Budha yang sudah runtuh separuh. Ikatan tali temali barokah ala coconat membuat dia tak punya pilihan lain selain menjadi tawanan.

“Minumlah,” kata gw menyodorkan sebotol Tonikum Bayer.

Beatrix membuang muka.

“Agar aku terbius dan kau bisa menodaiku?”

“Lihatlah patung Budha itu, nona, kalaupun aku berniat memperkosamu, aku tak akan melakukannya di tempat ini. Lagipula aku adalah Dark Lord, bukan pria bajingan yang bersembunyi di balik paras tampan dan kekayaan. Sejahat-jahat Rahwana, bahkan ia tak pernah menodai Shinta, tawanannya.”

Listen this, gua nggak tahu elu punya hubungan apa, dengan ‘gua yang dulu’, tapi apa yang elu kenal sebagai Beatrix sudah lama mati, ngerti!”

“Terserah, tapi setidaknya minumlah tonikum ini, perjalanan nanti malam akan berat.”

“Tsk.” Beatrix akhirnya menurut, membiarkan gw meminumkan campuran ginseng dan royal jelly itu di bibirnya.

Beatrix mendengus, memalingkan wajahnya yang agak bersemu.

“Anda benar-benar peduli kepada nona ini, tuan?”

“Yah…”

“Jika orang ini berarti bagi anda, tuan, seharusnya anda menjaganya,” dengus Beatrix. “You already failed her…. Anda tak tahu penderitaan apa yang terjadi kepada nona ini…. Hingga dia… saya… kami…” Beatrix terdiam lama, suaranya agak bergetar, “…menjadi seperti ini.”

|XII|

Dame da ne (I’m such a mess)
Dame yo, dame na no yo (I’m lost, I’m no good at this)
Anta ga, suki de (I’m in love, still in love)
sukisugite (still in love with you)

dore dake (Hard as I try)
tsuyoi osake demo (can’t even drink this pain away)
yugamanai, oimoide ga (memories of you, twisting my view)
Baka mitai… (I’ve been a fool)

|XII|

Hujan turun semakin deras. Gw duduk di sebelah Beatrix, menyuapi orang yang dulu pernah deket banget sama gw itu dengan sebatang coki-coki.

“Katakanlah elu ingat kejadian di Ice Fortress. Lord Baphomet, and some shit.”

Beatrix mengangguk. “Dan misi terakhir saya memburu Mandala Kegelapan di Suriah. Tapi selebihnya…?” pandangan Beatrix mengawang pada dahan-dahan basah yang terkena hujan “Just a vague memories… seperti mimpi indah yang teringat setengah….”

It’s a long and a winding road, tapi gua bakal bikin elu ingat lagi…”

Beatrix tersenyum, tipis.

“Seperti ini kah anda, tuan? sweet talker?”

“Ya, dan kau selalu tersipu-sipu kalau ku rayu.”

“Dan bagaimana kalau saya tidak pernah ingat?”

“Maka kita akan mulai dari awal lagi.”

“Sure… It’s a long and winding road,” Beatrix berkata pelan.

Then I’ll wait.”

Gemuruh hujan, dan rintik-rintiknya menitik bersama penyesalan.

|XII|

Tengah hari menjelang bersama hujan yang bersisa gerimis. Lord Baphomet membagi ransum makanan ke pada kami. Makanan kaleng merek Sarden ABC titipan sponsor. Gw menyuapi Beatrix yang masih terikat.

“Malam nanti kita kita akan mendaki menuju Labirin Sawo Jajar, gua tegaskan buat terakhir kalinya, Jon. She’s a liability. Membawa tawanan akan sangat beresiko bagi misi kita. Gua nggak bisa menjamin kalau kita tidak akan tak akan disergap untuk ketiga kalinya.”

Beatrix mendengus tak terima, “Jadi inikah rencana anda, bung? mengarahkan kami menuju sergapan musuh?” Beatrix tertawa sinis.

“Jangan berulah kau, nona!”

“Percayalah bung, rencana anda sudah sangat rapi…. tapi jika The Patriot masih bisa mengendus…. jika kelompok ini masih juga disergap….” Beatrix menyeringai, melirik sinis ke arah Baphomet. “You have a big problem….”

Hawa dingin merambati tengkuk gw. The Patriot. Agensi Intelejen terbesar di dunia. Bukan tidak mungkin mereka memiliki sleeper agent di dalam Zodiarc.

Bersamaan dengan itu, Elin tersentak.

Kekuatan Animus-nya yang bisa mendeteksi getaran menangkap frekuensi pergerakan pasukan musuh yang mendekati tempat persembunyian. Bergerak cepat, dan menyisir dalam gerakan taktis.

We got situation,” desahnya khawatir.

Get down,” desis Lord Baphomet.

Sorry, beb. Tapi gua terpaksa melakukan ini.”

Gw membekap bibir Beatrix, menahan tubuhnya dari belakang.

|XII|

Hening. Gw merasakan pancaran tenaga (reiatsu). Belasan kira-kira. Tak lama, dari celah kayu terlihat asukan khusus The Patriot. Melakukan penyisiran dengan menggunakan anjing pelacak.

“Kita bunuh mereka?” bisik gw, mata gw memindai. “Gua bisa ngeberesin mereka seorang diri.”

Too much hassle,” Lord Baphomet menoleh ke pada Elin.

Sang Alkemis cepat mengangguk dan mengeluarkan seruling emasnya.

Jari-jari lentiknya bergerak di antara lubang-lubang recorder

“Mi re do-do-do…. do-do, si do re… // fa mi re-re-re…. re-re, do re mi… // do mi sol-sol-sol… la sol la si do…. susu murni nasional…..”

Genjutsu (jurus ilusi) dengan medium suara. Segera kabut mistis menyelimuti kuil kuno tempat persembunyian kami, bagai ilmu gendam, menghalangi pandangan musuh dan penciuman anjing pelacak.

Gw menahan napas. Seorang kopral memeriksa bagian dalam kuil, melirik sekilas ke ruang pedupaan. Sebelum memberi isyarat ‘aman’ kepada komandannya.

Terdengar suara radio, dan suara langkah kaki yang berderap menjauh.

Waktu pancaran musuh sudah tak terasa, barulah gw menyadari bahwa sedari tadi gw memeluk tubuh Beatrix yang setengah telanjang.

Wajahnya yang manis bersemu merah muda dalam pelukan gw.

|XII|

Matahari terbenam di sela-sela tebing tinggi pegunungan Himalaya ketika gw tiba di sebuah ceruk sempit di antara bukit cadas. Labirin Sawo Jajar yang sudah melegenda di dunia Persilatan. Banyak sudah pencari harta karun yang mati sia-sia ketika mencoba melewati labirin ini.

Dari sini, kami harus meninggalkan mendaki melewati tebing-tebing curam di lereng gunung. Kaki gw gempor. Mau pakai jurus meringankan tubuh juga kagak bisa sering-sering soalnya kudu hemat Prana. Hujan yang turun membuat gw harus hati-hati memijak, takut terja tuh dan tak bisa bangkit lagi, dan lagi, di sela-sela karang terdapat sarang-sarang ular berbisa yang melata dan menjulurkan lidah ke arah kami.

Hujan turun dėrȧs dan makin lama makin dėrȧs. Gw bisa melihat lȯrȯng-lȯrȯng sempit yang dikurung dengan tebing-tebing tinggi pohon dan ribuan pohon sawo mistis yang mengundang kabut magis untuk mengacaukan persepsi, kompas, dan GPS.

Gw melangkah hati-hati sambil membopong Beatrix di punggung. Tubuh cungkring si Jamet jelas aja gempor. Gw harus bebera pa kali mengerahkan ilmu kanuragan untuk memperkuat otot-otot gw.

How persistent,” dengus Beatrix, sinis. “Prana-lu akan habis sebelum mencapai puncak.”

“Sayangnya gua adalah penjahat profesional, nona. Dan melukai sandera adalah penodaan bagi reputasi gua.”

“Tsk,” Beatrix mendesis, ketika gw melompat sambil membopongnya dengan jurus meringankan tubuh. “Ingin berpura-pura menjadi ksatria berzirah putih kau, Jamet? Jangan pernah bermimpi terlalu jauh kau, kasta sudra!” decih Beatrix merendahkan. “Because if you want to be my knight… you have to be worthy… and yet, you had failed her. Kau tak pernah layak, jamet. Dan tak akan pernah!

Gw tersenyum getir. “It never has been.”

Lord Baphomet berjalan paling depan sebagai point. Di belakang gw melangkah Elin. Badannya yang mungil melangkah takut-takut sambil berpegangan di tepian tebing. Jurang terjal di bawah. Tebing tinggi di belakang. Gw bisa melihat bayangan animusnya, roh Tikus elemen udara yang melayang di antara bebatuan, melacak posisi musuh sekaligus memindai jalur pelarian di antara labirin-labirin batu yang menyesatkan.

Hyung, we got company,” cicit Elin pelan.

Kakinya gemetar ketika Animus-nya merasakan frekuensi kehadiran musuh.

Langkah-langkah kaki yang memijak tanpa suara, berlesatan cepat dari arah belakang kami.

Baphomet mencoba mempercepat langkah, tapi Elin dan Beatrix yang terikat membuat kami tak bisa bebas bermanuver di antara jurang dan tebing.

Tak sampai setengah jam, kami terkejar.

|XII|

Lord Baphomet melirik sinis ke arah Beatrix. “Elu tahu, nona? Gua bener-bener benci mengakui kalau elu bener.”

Tangannya yang menyandang sepucuk senapan antimaterial bergerak waspada, pada bagian ujung terpasang sebilah golok raksasa yang digunakan sebagai bayonet.

What’s now,” desis gw, ketika merasakan pancaran tenaga satu regu pasukan Homunculus yang mengepung semua jalan keluar.

We have high ground, apapun yang terjadi, pertahankan posisi ini.” Pria bertangan bionik itu berlindung di sebuah batu besar. Beatrix dan Elin menyusul di belakangnya.

Di antara hujan dan kilatan cahaya, gw melihat seorang cowok ras kauskasoid berdiri di atas sebuah batu, mengenakan zirah Nannites berwarna hitam-hitam diapit belasan pengawal, seekor ular beludak kecil mendesis di pergelangan tangannya.

Sepasang matanya menyala hijau dari balik kegelapan…

You always know, selalu diperlukan ular untuk memburu tikus….”

__________________________________



Sanca
Shinobi Penguasa Elemen Racun.

__________________________________​

Long time no see, old friend?”

Lord Baphomet tersenyum. “You look good on those uniforms.”

Sanca tertawa kecil. Coat hitam kevlar-nya berkibar di dalam gelap. Emblem XII berwarna abu-abu tampak di kerah baju.

Now you see me… Sekarang gua offiacially agen The Patriot, cinta…. “

“Berpindah haluan lagi, eh?” decih Lord Baphomet.

“Fufufufufufu…, jangan marah seperti itu, partner. I’m just simple and humble human being. Sama seperti para penjudi yang mempertaruhkan chip-nya kepada kemungkinan menang tertinggi. Gua cuma memihak pada siapa yang punya kemungkinan menang paling besar. Dan Elit Global, my dear partner, memiliki kemungkinan menang tertinggi dalam pertarungan kali ini… kyaaaaa….,” tawa Sanca berderai gemulai.

Shut up, Ruhut!”

“Jangan salah, partner. Gua ke sini hanya untuk mengajak elu ikut bergabung bersama gua. Join Us. Mandala 12 Rasi Bintang yang baru akan mewujudkan sebuah dunia yang bebas dari rasa benci yang elu idam-idamkan selama ini.”

Tangan Lord Baphomet bergetar. Geledek besar terdengar mengikuti kilatan cahaya di langit malam. Sejak awal gw nggak pernah cocok sama nih begal, tapi entah kenapa, kali ini gw bener-bener berharap bukan dia pengkhianatnya.

“Serahkan Mandala Kegelapan dan Beatrix, Elit Global akan mengganjarmu satu kursi di Der Heeren Zeventien.”

Lord Baphomet tertawa terbahak-bahak. “Kalau Elit Global bisa menjadikan seluruh dunia tunduk di bawah hukum Syariat, mungkin gua bakal mempertimbangkan tawaran lu!”

Sanca tersenyum kecil, berpaling kepada Elin. “What do you say, Elin kecil? Bertahun-tahun hanya dikenal sebagai anggota terlemah Zodiarc, tenggelam dalam bayang-bayang Tara dan Macan, meskipun kau adalah orang yang paling setia kepada Ratu Merah.”

Elin menggigit bibir bawahnya.

“Bergabung dengan kami, Elin sayang, Elit Global adalah pemilik YG Entertainmet dan SM Production, kau bisa menghabiskan sisa hidupmu dengan bias kesayanganmu kalau mau.”

“Eh? T-tapi s-saya.”

“ELIN, JANGAN DENGARKAN DIA!” hardik Lord Baphomet.

Tawa Sanca pecah berderai menyadari reaksi bekas rekannya.

“Ah, jadi kalian sekarang satu kongsi, fufufufu…. jadi ini kah cara mainnya sekarang? Did you enjoy it, Bapho? tubuh perawan Ordo Templar yang pernah menggelinjang memohon ampun di bawah tubuhmu? atau… aha! akhirnya kalian memutuskan untuk membagi tubuhnya berdua.”

“Jaga mulut lu!” decih gw emosi, siap-siap menerjang.

Lord Baphomet melirik ke arah gw, berbisik pelan, “Elin, Joni! Jangan termakan provokasinya! Elu tahu Sanca, Mind trick seperti ini adalah spesialisasinya.”

“Semua manusia, darling, menyimpan kegelapan dalam hati mereka….” Sanca melompat dengan jurus meringankan tubuh, sepasang matanya menyala hijau di tengah kegelapan. Belasan pasukan khusus Homunculus meluncur lincah di sekelilingnya. “Jangan pura-pura… kalian tahu itu… hanya saja menyangkalnya…..”

Beatrix menggeliat tak nyaman. Kehadiran Sanca membuat trauma dalam bawah sadarnya terpantik menyakitkan.

Mata Sanca menatap nyalang ke arahnya.

“So you have met my precious creation…. fufufu… Elu harus mendengar jeritannya waktu dia gua siksa dan dipėrkȯsȧ anak-anak The Patriot satu bulan penuh. What a strong lady, dia berusaha bertahan, tapi akhirnya mentalnya hancur dan otaknya gua cuci dengan Nanomachine.”

Tangan gw mengepal murka, Celurit of Chaos mewujud tanpa diminta.

“Elu tahu? Siapa nama yang disebutnya waktu kehormatannya gua renggut? Elu, Jon. Elu! Kesatria Berzirah Putih yang paling diharapkannya datang menyelamatkan… fufufu… what an cliché… seharusnya Beatrix tahu, Sang Pangeran hanya akan datang menyelamatkan Puteri… bukan pelayan seperti dia…. Ahahahaha… dan sampai akhir elu tidak pernah datang…. Sang Pangeran yang hanya mampu dicintainya diam-diam,─” Sanca membeliak licik “Ups. Jangan bilang elu belum tahu, ahahahahaha!!!”

“JONI, JANGAN!!!”

Sanca tersenyum penuh kemenangan. “All you need, is a little push.”

|XII|

Angkara membawa muncul di belakang Sanca dalam sekejap mata. Amarah membutakan jiwa. Gw bahkan nggak bisa lagi mengendalikan tubuh kasar gw, karena kesadaran gw seolah keluar dari tubuh dan yang berkuasa adalah Joni Demon semata.

Tubuh gw diselubungi aura hitam api Neraka, dan sepasang Celurit of Chaos membara kemerahan, berpusar, membentuk pusaran terang lelehan lava yang bergemulung menenggelamkan tubuh Sanca dalam satu serangan.

Air hujan menguap dahsyat, dan tebing-tebing batu meleleh menjadi lava cair ketika tubuhnya meliu di antara jejak-jejak kehancuran, menyeringai, melesat keluar dari area serangan dengan jurus Oraishin no Jutsu.

Jurus meringankan tubuh membuat pria bertubuh langsing itu leluasa melangkah di atas puing-puing reruntuhan yang, menyeringai dingin sambil membentuk segel Ninjutsu dengan kedua telapaknya, dan menyemburkan racun ular beludak yang membentuk awan ungu tebal, memaksa si Jamet menjauh ke pijakan yang lebih rendah.

Belasan prajurit Homunculus menerjang menggantikan. Manusia buatan yang dibuat dari saripati DNA gw sendiri itu memutar-mutar gir motor dan rantai, sinar merah darah menyala di tengah kegelapan senjata mematikan itu meliuk menghancurkan pijakan batu tempat gw berdiri.

Menghindar dengan jurus Tarian Walet Emas, si Jamet Kuproy yang sudah dikuasai Prana Kegelapan menerjang binal sambil memutar-mutar sarung Wadimor yang tadinya dipakai sebagai penutup aurat. Tytydnya yang buluk menggelayut nista, ketika ex-pekerja proyek jembatan Suramadu itu memutar-mutar sarungnya bak atlet Sabet Sarung profesional Olimpiade Teraweh Mushola Al-Mustaqim.

Prana Kegelapan membaur dengan Prana Penghancur Brajamusti mengaliri serat-serat kain sarung Wadimor, mengubah sarung khas Indonesia itu menjadi cambuk mematikan yang membara kemerahan. Ayunannya bergemulung menjadi satu gelombang dahsyat, bergulung-gulung bak ombak Pantai Selatan menenggelamkan serangan rantai+gir motor pasukan Homunculus…..

|XII|

Wadimor sarung khas Indonesia….

Wadimor sarung istimewa….

Wadimor tentu sarung kita….


|XII|

“WADIMOR, KERASA DAMAGE-NYA!”

Semburan darah segar mewarnai udara dan hujan ketika dua ekor terpenggal mampus oleh damage critical, aliran Prana yang mengaliri serat kain mengubah sarung khas Indonesia itu menjadi setajam pedang tapi selentur seng proyek.

Tiga rekan mereka melesatkan rantai berujung gir sebagai retaliasi, tapi pusaran cambuk sarung Wadimor meliuk ganas menghalau satu persatu serangan, sementara Celurit di tangan kiri menyerapi arwah para korban, memperkuat pusaran badai sarung Wadimor yang mengamuk bagaikan taifun.

Tapi para prajurit Homunculus adalah manusia buatan yang tidak mengenal rasa takut. Tanpa gentar, mereka menerjang ke dalam area serangan, meski bagian tubuh mereka harus tercincang oleh amukan cambuk Sang Dewa Kegelapan, semantara Sanca yang berada di barisan belakang hanya tersenyum licik, seolah merencanakan sesuatu.

Bibirnya berbisik, “─and let there be the light.”

|XII|

Cahaya terang. Gw bahkan nggak sempat bereaksi, karena tubuh pasukan Homunculus yang mengepung gw tiba-tiba meledak dan menghamburkan isi perut dan bahan peledak yang ditanamkan di tubuh para pasukan berani mati, menenggelamkan tubuh si Jamet Kuproy dalam bola api raksasa dan meruntuhkan tebing-tebing batu di sekelilingnya.

“Boss Joni!” pekik Beatrix histeris, ketika tubuh si Jamet terpelanting jatuh ke dalam jurang.

Kepala gw pening.

Gw nggak bisa dengar apa-apa.

Gw nggak bisa merasakan apa-apa.

Gw bahkan nggak bisa bernapas.

Tulang punggung gw remuk.

Gw bahkan nggak bisa menggerakkan tubuh gw.

Langit malam terlihat semakin gelap.

Badan gw terasa dingin.

Dingin.

Gw sekarat.

|XII|

“MEREKA ANAK BUAHMU, YOU DIPSHIT!” hardik Beatrix Murka.

They’re expendables, fufuufufu…,” Sanca menyeringai girang, “just like you.”

“GUA BEATRIX KIEHL OF JERUSALEM!!! DAN GUA NGGAK AKAN SUDI JADI BAWAHAN ORANG-ORANG SEPERTI LU!!!”

“ELIN!” Bapho menjerit panik ketika tubuh gw menghilang di dasar jurang. “SELAMATKAN NYAWA TUAN MUDA!!!!”

Rententan tembakan senapan mesin berat yang disandangnya menyusul menyalak, menghamburkan ratusan proyektil di udara.

Meliuk, mantan Shinobi Klan Naga Hitam itu mengelak dengan jurus langkah tanpa gaya berat, menghindari hujan peluru Bapho yang mengejarnya, ke tepi liang kubur dalam tarian peluru yang berterbangan di udara.

Lord Baphomet melesat dengan jurus yang sama. Jurus meringankan tubuh membuat tubuh kekarnya bisa melangkah di atas tebing tebing tinggi dengan langkah tanpa gaya berat. Dengan satu setakan kaki, si brewok berhasil mensejajari, mengayunkan ujung bayonetnya yang segede golok.

Tebasannya membelah karang seketika, tapi dengan mudah Sanca melesat dengan jurus oraishin no jutsu.

C’mon Partner. Minimal elu harus ngeluarin Animus lu buat ngalahin gua! Ahahahaha!” gelak Sanca melėcėhkan.

NEVER!”

Lord Baphomet kembali menerjang garang, berusaha memperkecil jarak dengan Sanca yang sedari tadi hanya menghindar di antara tiang-tiang karang seolah sengaja mengulur waktu.

Sementara itu Elin sedang berjuang menuruni tebing. Karakter dengan role support itu sepertinya tidak menguasai ilmu meringankan diri secara paripurna. Tubuhnya yang mungil dan ringkih terpaksa terpincang-pincang menghadapi lïcïnnya tebing demi mencapai posisi tubuh gw di dasar jurang. Meninggalkan Beatrix tanpa pengawalan.

Sanca tersenyum kecil.

Tangannya bergerak membentuk segel sihir.

|XII|

Kabut mistis berwarna ungu segera berlesatan dari segala penjuru dan mengengutuh bersama simbol Mandala berukuran raksasa di belakangnya. Genangan air bergetar dahsyat, diikuti raungan makhluk raksasa yang menerjang keluar dari dalam kegelapan.

Kemudian yang terlihat adalah sepasang mata menyala dan sisik-sisik hitam yang berkilau melesat bak peluru kanon ke arah Beatrix yang tak berdaya. Seekor ular raksasa setinggi Monas menerjang dari sudut buta. Taksaka, Animus Raja Ular milik Sanca. Sepasang taringnya yang meneteskan bisa yang dapat melelehkan batu mengacung tajam. Sisik-sisiknya berderik cepat di atas permukaan batu tajam.

Beatrix memejam pasrah, tersenyum ironis ketika ia mengingat semuanya justru di saat-saat terakhir,

“--So… this is the end....

|XII|

─a few seconds earlier.

“Tuan muda!” jerit Elin ketika sampai di dasar jurang.

Tubuh gw sudah tergolek sekarat di bawahnya, bersimbah darah, dengan kepala remuk karena ledakan dan jatuh dari ketinggian, tinggal kesadaran gw yang melayang-layang di atas tubuh kasar gw.

Elin beringsut cepat, bersimpuh di sebelah gw yang sekarat, tangannya bergerak gugup menurunkan sarung Wadimor yang menutup dadanya, sehingga sepasang buah dada mungil menampakan diri dari baliknya, nyaris rata, dengan rerajahan alkemi yang tampak melingkar-lingkar penuh misteri.

Wajahnya yang lucu agak bersemu, ketika ia memapah leher gw yang patah dan mengarahkan ujung putingnya ke dalam bibir gw yang megap-megap sekarat.

“J-jangan b-berpikir yang b-bukan-bukan, tuan muda… ini a-adalah kekuatan tersembunyi bangsa kami….”

Elin mendekap kepala gw sambil menangis, membenamkan bibir gw dalam puting susunya yang mengalirkan kekuatan penyembuh, bukan meregenerasi, tapi membalikkan waktu secara absolut. Kekuatan para keturunan Sage of Sixth Path.

“Terimalah kekuatanmu, tuan.”

Bersama dengan itu mengalir Prana kehidupan dengan intensitas tinggi yang memulihkan kerusakan dan menyembuhkan luka-luka gw.

─Mata gw terbuka.

|XII|

Getaran keras. Elin cuma bisa melihat tebing runtuh diikuti serpihan karang yang berterbangan ketika kepala ular itu menghantam tempat Beatrix berdiri.

“Maafkan bila saya terlambat, nona.”

Siluetnya muncul dari balik tirai debu, melindungi Beatrix dengan tubuhnya….

Hitam dengan sepasang mata yang menyala merah….

Sepasang tanduk kambing melingkar-lingkar di atas kepala…

Dan tubuhnya kekar ditutupi armor hitam yang dipenuhi rerajahan berwarna merah darah, menahan gerak laju sang makhluk raksasa dengan satu tangan… Joni Demon….

Wajahnya yang ditutupi topeng tengkorak menoleh ke arah Beatrix yang gemetar hanya dengan tatapan mata….

“Tuhan memberi petunjuk siapa yang Ia kehendaki… menyesatkan siapa yang Ia kehendaki… dan saya tahu, Tuhan sejak lama tidak pernah setuju…” ia mendesau pelan, “I will never be a knight in shinning armor….

|XII|

Hantaman tinju yang dipenuhi Prana Kegelapan murni menghantam kepala Raja Ular Taksaka, mengubah makhluk raksasa itu menjadi gilingan daging dari kepala hingga ekor, menghamburkan darah dan isi perut yang seketika dihanguskan oleh gelombang hitam api neraka. Bumi bergetar dahsyat, lalu langit mendung terbelah hingga cakrawala, menampakkan bulan purnama, samudera bintang, dan puncak Himalaya yang berkemilau di kejauhan..….

Saat itulah Beatrix melihatnya.

Sang Ksatria Kegelapan yang berlutut di hadapannya.

I am your dark knight….”

.

.

To Be Contijon!!!
 
Terakhir diubah:
Uwoooooooooo.. Ini lebih keren dr versi sebelumnya...



Joni bkn knight biasa buat beatrix, tp the dark knight...



Alias batman, cukkk
 
17. Joni Kroco
Ksatria, Putri, dan Mandala Kegelapan

__________________________________________


Joni Kroco
dalam tubuh Jamet Kuproy



Beatrix
Yayangnya Joni

(Lupa ingatan)


Lord Baphomet
Mantan Begal

(sekarang udah tobat)


Elin
Pelayan Pribadi Red Queen

(Menguasai ilmu penyembuh)

_______________________________________
Gw mengambil alih kemudi, pengalaman gw ngedrift bertahun-tahun sambil nganter tahu membawa gw melesat melalui jalanan Tanah Anarki yang berubah menjadi lautan api.

Lord Baphomet menangani senapan mesin berat kaliber 12,5mm di lubang palka. Di atap-atap rumah melesat bayangan pengejar misterius, menggenggam sepasang pistol Desert Eagle. Pelurunya berdesingan menimbulkan pijaran bunga api ketika menghantam bagian atas lapisan baja.

“Mereka berusaha mengisolasi kita dari pasukan utama!” dengus si brewok, membalas dengan rentetan senjata.

Keluar dari gerbang Timur sesuai rencana, yang tersisa tinggal sisa-sisa pertempuran dengan pasukan utama si Pulu yang sudah mundur ke arah Tiger Gate. Sungai besar Kali Ireng yang dibendung meluap membawa gumpalan lumpur beracun yang menghalangi jalur pelarian.

Take the northern route,” decih Lord Baphomet sembari menembakkan peluncur roket berisi misil Javelin yang tersisa.

Ngepot, mobil Humvee militer itu melesat ke jurusan utara, tembakan misil dengan Prana Obstructor Nanocmahine, berhasil menghentikan pengejar misterius itu untuk sementara.

Gemuruh besar terdengar di langit ketika akhirnya gw berhasil melarikan diri dari para pengejar.

|XII|

We’re fucked up,” dengus Lord Baphomet ketika gw menghentikan mobil di balik semak-semak.

Tanah Anarki sudah berada jauh di belakang, matahari yang terbit menerangi Kota Jian Cuk yang sudah berubah menjadi puing-puing.

Kami berhasil melepaskan diri dari kejaran, permasalahannya kelompok gw terpisah dari pasukan utama, Koh Patkay dan Pulu CS! dan di belakang kami sekarang dipenuhi oleh pasukan The Patriot

Lord Baphomet mengumpat kesal dan melampiaskan kekekesalannya dengan menebas mampus seekor ular di pohon dengan pisau komando.

They’re expecting us!” dengusnya. “Seolah mereka sengaja menggiring kita ke tempat ini!”

Sepasang matanya menatap nyalang ke arah gw, Beatrix, dan Elin. Sebelum memindai curiga ke arah drone yang berkitar-kitar di atas kami.

Now loose your clothes!” si brewok berkata, sungguh-sungguh. “Kalian semua.”

“Eh?” wajah Elin langsung bersemu!

“Elu lihat sendiri, kita dibuntuti,” Lord Baphomet mengeluarkan sebuah pemindai sinyal elektronik yang dipakai untuk melacak keberadaan transmitter. “Gua nggak bisa jamin kalau di dalam pakaian kalian tidak terselip pemancar.”

“Elu mencurigai gua, eh?” decih Beatrix.

“Terutama elu!”

“ELU YANG SEHARUSNYA DICURIGAI, PENGABDI SETAN!!!”

“Bah, masih dendam kau, nona? Ketahuilah, apa yang gua buat ke elu kagak ada apa-apanya sama kesesatan yang gua lakuin selama ini. Biar lu tahu, Lord Baphomet adalah sarangnya dosa! Segala dosa udah gua jabanin! dari ngebegal dan merkosa ibu-ibu random, bikin tumbal jabang bayi, sampai jadi video editornya kekeyi.”

“Berisik!!!” bentak gw. “Pecahkan saja gelasnya! biar mengaduh sampai gaduh!”

Lord Baphomet mengangkat bahu jengah, menyulut rokok, dan mulai memindai tubuh kami satu persatu.

|XII|

Dengan wajah menahan malu, Elin melucuti penutup tubuhnya. Sweater rajut, blouse, lalu celana panjang yang terlipat rapi di bawah kaki. Semburat merah muda seketika memenuhi wajahnya yang childish, menyadari bahwa tubuhnya kini hanya ditutupi secari celana dalam bergambar Hello Kity, kamisol satin + bra lycra berukuran AA di hadapan Lord Baphomet yang udah kondang sebagai kang perkosa mamah-mamah muda.

Berbalik memunggungi, gadis bertubuh mungil agak gemetar ketika menarik lepas penutup dada, lalu berjingkat canggung melolosi celana dalamnya dari pergelangan kaki. Elin sekarang polos nggak berhalang. Seperti yang gua duga, Elin memiliki tubuh petite dengan sepasang buah dada yang nyaris rata dan ditutupinya dengan pergelangan tangan.

Dan yang bikin gw kaget, adalah ternyata di balik tubuhnya yang selalu tertutup pakaian tebal itu, hampir sekujur tubuh Elin dirajah dengan tato hitam berlambang bermacam-macam segel Alkemis yang melingkar-lingkar dari betis hingga leher.

“T-tuan muda…. bisakah anda tidak memandangi saya seperti itu? s-saya… malu…” cicit Elin dengan wajah bersemu. Sebelah tangannya menangkup pada pangkal paha. Berdiri rikuh di atas sepasang sepatu kets-nya.

Lord Baphomet melirik sekilas, bibirnya menyeringai. “Termasuk kacamata dan sepatu.”

Jinja, Oppa Bapho?”

All of it,” suara baritonnya terdengar mengintimidasi.

Helaan napas putus asa terdengar dari ketika Elin membungkuk membelakangi dan melepas alas kaki, sekilas gw melihat gundukan rapat di bawah sepasang bongkahan pantatnya ketika ia melipat pakaiannya rapi.

Baphomet mengeluarkan hardcase berisi kain-kain kotak-kotak berwarna hijau cammo.

“Ini kain khusus yang difabrikasi oleh Urahara Kisuke dari Soul Society cabang Condet, Jon. Fungsinya adalah untuk menahan reiatsu (pancaran tenaga) agar tidak terdeteksi musuh. Kita sekarang berada di belakang garis depan musuh, dan gua nggak bakal ambil resiko.”

“Widih keren,” jerit gw antusias, tapi pas gw baca mereknya:

“Wadimor.”

Cuaaaaakz….

|XII|

Wadimor sarung khas Indonesia
Wadimor beragam coraknya
Wadimor sarung istimewa
Terasa lebih sempurna

Telolelolet…..

Wadimor sarung khas Indonesia
Wadimor tentu sarung kitaaaaa…


|XII|

Biar gak kabur, setelah nyanyi jingle iklan Beatrix gw iked.

“Ah!” Beatrix mendesah ketika gw mengikatnya dengan tali tambang yang dialiri Prana (ajian Nagastra). Gini-gini gw juga anak Pramuka sob, tapi gara-gara kebanyakan nonton bokep Shibari, jadinya simpul tali temali gw jadi kek iketan BDSM.

Wajah Beatrix sedikit bersemu.

“Terlalu kencang?”

“Eng-enggak… apa-apa… aaahh,” desahnya, ketika tali tambang keramat itu mengikat erat di bawah dada sehingga payudaranya membusung indah. Kedua tangannya tangannya tertarik di belakang punggung dan gw tali pada leher, sementara temali yang gw iket rapi bak nak coconat melingkar erat pada pangkal pahanya bak jejaring, membuat sepasang bongkahan pantatnya mengembang montok, tertarik ke arah atas.

“Aaaah,” lagi, Beatrix terdengar mendesah, sekilas gw melihat kilapan basah di antara belahannya yang ranum, eh? Beatrix terangsang?

Wajahnya agak bersemu, tapi Beatrix berusaha menghindari kontak mata.

Habis gw iket. Gw menangkupkan sehelai sarung Wadimor titipan sponsor di atas tubuhnya yang telanjang.

“Apa peduli lu? Gua udah pernah mengalami yang lebih buruk dari ini!”

“Kau dengar sendiri yang dibilang abang brewok, Wadimor sarung khas Indonesia ini berfungsi sebagai penghalang reiatsu (pancaran tenaga),” gw melirik tajam ke arah mata Beatrix yang justru rikuh tubuhnya terbalut kain. “Atau kau lebih suka telanjang bulat? Tenang nona, saat semua ini berakhir, aku akan dengan senang hati membiarkanmu bertelanjang seumur hidup, dan kau tak perlu mengenakan pakaian lagi untuk selamanya.”

“DIAM KAU!” hardik Beatrix dengan wajah merah padam.

Come, tapi untuk sementara, kita berdua harus selamat,” gw menarik rantai titanium yang terhubung pada belenggu Prana Obstruktor di lehernya.

“Ugh!”

Bagai budak, Beatrix menunduk patuh.

Aroma feromon yang menguar dari organ intim di pangkal pahan seperti ingin memberi tahu,

..... ada sisi submisif dalam diri Beatrix yang menyambut bahagia.

|XII|

Lord Baphomet meninggalkan mobil untuk menghilangkan jejak. Sebagai alas kaki, dia mengeluarkan Sandal Swallow custom varian Nazarudin, Harun Masiku, Djoko Tjandra, dan Eddie Tansil yang tidak meninggalkan jejak di atas tanah. Kami dijatah sebuah backpack inventory berisi tonikum dan potion. Pakaian dan barang bawaan kami tinggalkan, hanya persenjataan dan ransel berisi senjata berat yang dipanggulnya sendirian.

Sarung Wadimor yang penuh karomah ternyata berfungsi menahan dingin dan kedap air, warnanya yang menyesuaikan dengan latar belakang membuat kami tidak tedeteksi dari drone The Patriot yang hilir mudik di udara. Kabut yang turun tebal membuat kami bisa menyelinap di antara patroli-patroli kendaraan lapis baja pasukan musuh yang bergerak di jalan tanah.

Di sekeliling kami hutan pinus yang tumbuh di ketinggian 3000 meter di atas permukaan laut. Pohon-pohon Willow bertambah rapat dan jalan tanah yang semakin sempit. Kabut semakin tebal, dan hujan turun semakin dėrȧs, dan sesekali gw melihat ular yang melata di balik sesemakan.

Animus Tikus milik Elin yang mengendalikan getaran berfungsi mendeteksi kehadiran musuh, lalu ketika merasa aman, gw berlindung di sebuah reruntuhan kuil Budha Teravada di tengah hutan di lereng gunung. Elin yang kekuatan fisiknya paling lemah langsung ambruk tengkurap beralaskan backpack inventory-nya

Lord Baphomet memeriksa keadaan sekitar, sementara gw menghubungi Tara dan Koh Patkay pakai ilmu rogoh sukmo. Pasukan berhasil mundur hingga Tiger Gate, masalahnya sekarang gw yang terpisah dari pasukan utama.

|XII|

Si Abang Jenggot mengeluarkan peta dari dalam inventory-nya. Jalur utama menuju biara Shangri-La adalah melalui Tiger Gate. Celah kecil di antara pegunungan Himalaya yang sudah dilewati bertahun-tahun karena menjadi bagian dari Jalur Sutera (Silk Road).

“Kita sudah tidak bisa menggunakan jalur semula. Musuh telah memenuhi antara tempat ini dan Tiger Gate.”

Lord Baphomet menunjuk jalur ketiga yang melambung melalui tempat yang tidak memiliki legenda di atas peta.

“Ini adalah Xing Zongse Migong (行 棕色 迷宫 ) Alias Labirin Sawo Jajar di Perfektur Ma Lang. Labirin Mistis yang diciptakan oleh Para Alkemis pengikut Kaisar Qin untuk melindungi makamnya. Sekali masuk, tak ada satupun yang bisa menemukan jalan keluar. Kita bisa menghilangkan diri dari kejaran. Sebaliknya dengan Animus Tikus Udara milik Jenk Elin, kita bisa dengan mudah mencari jalan keluar.”

“Kita sudah jauh berjalan, istirahatlah selagi masih ada waktu. Begitu gelap kita akan melakukan infiltrasi menembus garis belakang pasukan musuh.”

Si brewok menyandang senapan mesin berat di tangan.

“Hyung, kau beristirahatlah pun, luka dalammu belum penuh benar!” desau Elin khawatir.

Lord Baphomet menyeringai, menebas ular yang melata di dekat patung. “someone has to do the dirty job, aren’t they, Jon?”

Suara kekehannya terdengar sinis di antara derai hujan.

|XII|

Elin menggunakan sarung Wadimor sebagai kemben dan kerudung, meringkuk kelelahan di ruang pedupaan yang sudah runtuh dan lembab. Titik-titik hujan jatuh dari atapnya yang sudah dobol dimana-mana. Kami tidak bisa menyalakan unggunan api, dan yang tersisa hanya ramuan tonikum racikan untuk mempertahankan suhu tubuh.

Beatrix memandang gw tajam, bersila pasrah di bawah arca Sang Budha yang sudah runtuh separuh. Ikatan tali temali barokah ala coconat membuat dia tak punya pilihan lain selain menjadi tawanan.

“Minumlah,” kata gw menyodorkan sebotol Tonikum Bayer.

Beatrix membuang muka.

“Agar aku terbius dan kau bisa menodaiku?”

“Lihatlah patung Budha itu, nona, kalaupun aku berniat memperkosamu, aku tak akan melakukannya di tempat ini. Lagipula aku adalah Dark Lord, bukan pria bajingan yang bersembunyi di balik paras tampan dan kekayaan. Sejahat-jahat Rahwana, bahkan ia tak pernah menodai Shinta, tawanannya.”

Listen this, gua nggak tahu elu punya hubungan apa, dengan ‘gua yang dulu’, tapi apa yang elu kenal sebagai Beatrix sudah lama mati, ngerti!”

“Terserah, tapi setidaknya minumlah tonikum ini, perjalanan nanti malam akan berat.”

“Tsk.” Beatrix akhirnya menurut, membiarkan gw meminumkan campuran ginseng dan royal jelly itu di bibirnya.

Beatrix mendengus, memalingkan wajahnya yang agak bersemu.

“Anda benar-benar peduli kepada nona ini, tuan?”

“Yah…”

“Jika orang ini berarti bagi anda, tuan, seharusnya anda menjaganya,” dengus Beatrix. “You already failed her…. Anda tak tahu penderitaan apa yang terjadi kepada nona ini…. Hingga dia… saya… kami…” Beatrix terdiam lama, suaranya agak bergetar, “…menjadi seperti ini.”

|XII|

Dame da ne (I’m such a mess)
Dame yo, dame na no yo (I’m lost, I’m no good at this)
Anta ga, suki de (I’m in love, still in love)
sukisugite (still in love with you)

dore dake (Hard as I try)
tsuyoi osake demo (can’t even drink this pain away)
yugamanai, oimoide ga (memories of you, twisting my view)
Baka mitai… (I’ve been a fool)

|XII|

Hujan turun semakin deras. Gw duduk di sebelah Beatrix, menyuapi orang yang dulu pernah deket banget sama gw itu dengan sebatang coki-coki.

“Katakanlah elu ingat kejadian di Ice Fortress. Lord Baphomet, and some shit.”

Beatrix mengangguk. “Dan misi terakhir saya memburu Mandala Kegelapan di Suriah. Tapi selebihnya…?” pandangan Beatrix mengawang pada dahan-dahan basah yang terkena hujan “Just a vague memories… seperti mimpi indah yang teringat setengah….”

It’s a long and a winding road, tapi gua bakal bikin elu ingat lagi…”

Beatrix tersenyum, tipis.

“Seperti ini kah anda, tuan? sweet talker?”

“Ya, dan kau selalu tersipu-sipu kalau ku rayu.”

“Dan bagaimana kalau saya tidak pernah ingat?”

“Maka kita akan mulai dari awal lagi.”

“Sure… It’s a long and winding road,” Beatrix berkata pelan.

Then I’ll wait.”

Gemuruh hujan, dan rintik-rintiknya menitik bersama penyesalan.

|XII|

Tengah hari menjelang bersama hujan yang bersisa gerimis. Lord Baphomet membagi ransum makanan ke pada kami. Makanan kaleng merek Sarden ABC titipan sponsor. Gw menyuapi Beatrix yang masih terikat.

“Malam nanti kita kita akan mendaki menuju Labirin Sawo Jajar, gua tegaskan buat terakhir kalinya, Jon. She’s a liability. Membawa tawanan akan sangat beresiko bagi misi kita. Gua nggak bisa menjamin kalau kita tidak akan tak akan disergap untuk ketiga kalinya.”

Beatrix mendengus tak terima, “Jadi inikah rencana anda, bung? mengarahkan kami menuju sergapan musuh?” Beatrix tertawa sinis.

“Jangan berulah kau, nona!”

“Percayalah bung, rencana anda sudah sangat rapi…. tapi jika The Patriot masih bisa mengendus…. jika kelompok ini masih juga disergap….” Beatrix menyeringai, melirik sinis ke arah Baphomet. “You have a big problem….”

Hawa dingin merambati tengkuk gw. The Patriot. Agensi Intelejen terbesar di dunia. Bukan tidak mungkin mereka memiliki sleeper agent di dalam Zodiarc.

Bersamaan dengan itu, Elin tersentak.

Kekuatan Animus-nya yang bisa mendeteksi getaran menangkap frekuensi pergerakan pasukan musuh yang mendekati tempat persembunyian. Bergerak cepat, dan menyisir dalam gerakan taktis.

We got situation,” desahnya khawatir.

Get down,” desis Lord Baphomet.

Sorry, beb. Tapi gua terpaksa melakukan ini.”

Gw membekap bibir Beatrix, menahan tubuhnya dari belakang.

|XII|

Hening. Gw merasakan pancaran tenaga (reiatsu). Belasan kira-kira. Tak lama, dari celah kayu terlihat asukan khusus The Patriot. Melakukan penyisiran dengan menggunakan anjing pelacak.

“Kita bunuh mereka?” bisik gw, mata gw memindai. “Gua bisa ngeberesin mereka seorang diri.”

Too much hassle,” Lord Baphomet menoleh ke pada Elin.

Sang Alkemis cepat mengangguk dan mengeluarkan seruling emasnya.

Jari-jari lentiknya bergerak di antara lubang-lubang recorder

“Mi re do-do-do…. do-do, si do re… // fa mi re-re-re…. re-re, do re mi… // do mi sol-sol-sol… la sol la si do…. susu murni nasional…..”

Genjutsu (jurus ilusi) dengan medium suara. Segera kabut mistis menyelimuti kuil kuno tempat persembunyian kami, bagai ilmu gendam, menghalangi pandangan musuh dan penciuman anjing pelacak.

Gw menahan napas. Seorang kopral memeriksa bagian dalam kuil, melirik sekilas ke ruang pedupaan. Sebelum memberi isyarat ‘aman’ kepada komandannya.

Terdengar suara radio, dan suara langkah kaki yang berderap menjauh.

Waktu pancaran musuh sudah tak terasa, barulah gw menyadari bahwa sedari tadi gw memeluk tubuh Beatrix yang setengah telanjang.

Wajahnya yang manis bersemu merah muda dalam pelukan gw.

|XII|

Matahari terbenam di sela-sela tebing tinggi pegunungan Himalaya ketika gw tiba di sebuah ceruk sempit di antara bukit cadas. Labirin Sawo Jajar yang sudah melegenda di dunia Persilatan. Banyak sudah pencari harta karun yang mati sia-sia ketika mencoba melewati labirin ini.

Dari sini, kami harus meninggalkan mendaki melewati tebing-tebing curam di lereng gunung. Kaki gw gempor. Mau pakai jurus meringankan tubuh juga kagak bisa sering-sering soalnya kudu hemat Prana. Hujan yang turun membuat gw harus hati-hati memijak, takut terja tuh dan tak bisa bangkit lagi, dan lagi, di sela-sela karang terdapat sarang-sarang ular berbisa yang melata dan menjulurkan lidah ke arah kami.

Hujan turun dėrȧs dan makin lama makin dėrȧs. Gw bisa melihat lȯrȯng-lȯrȯng sempit yang dikurung dengan tebing-tebing tinggi pohon dan ribuan pohon sawo mistis yang mengundang kabut magis untuk mengacaukan persepsi, kompas, dan GPS.

Gw melangkah hati-hati sambil membopong Beatrix di punggung. Tubuh cungkring si Jamet jelas aja gempor. Gw harus bebera pa kali mengerahkan ilmu kanuragan untuk memperkuat otot-otot gw.

How persistent,” dengus Beatrix, sinis. “Prana-lu akan habis sebelum mencapai puncak.”

“Sayangnya gua adalah penjahat profesional, nona. Dan melukai sandera adalah penodaan bagi reputasi gua.”

“Tsk,” Beatrix mendesis, ketika gw melompat sambil membopongnya dengan jurus meringankan tubuh. “Ingin berpura-pura menjadi ksatria berzirah putih kau, Jamet? Jangan pernah bermimpi terlalu jauh kau, kasta sudra!” decih Beatrix merendahkan. “Because if you want to be my knight… you have to be worthy… and yet, you had failed her. Kau tak pernah layak, jamet. Dan tak akan pernah!

Gw tersenyum getir. “It never has been.”

Lord Baphomet berjalan paling depan sebagai point. Di belakang gw melangkah Elin. Badannya yang mungil melangkah takut-takut sambil berpegangan di tepian tebing. Jurang terjal di bawah. Tebing tinggi di belakang. Gw bisa melihat bayangan animusnya, roh Tikus elemen udara yang melayang di antara bebatuan, melacak posisi musuh sekaligus memindai jalur pelarian di antara labirin-labirin batu yang menyesatkan.

Hyung, we got company,” cicit Elin pelan.

Kakinya gemetar ketika Animus-nya merasakan frekuensi kehadiran musuh.

Langkah-langkah kaki yang memijak tanpa suara, berlesatan cepat dari arah belakang kami.

Baphomet mencoba mempercepat langkah, tapi Elin dan Beatrix yang terikat membuat kami tak bisa bebas bermanuver di antara jurang dan tebing.

Tak sampai setengah jam, kami terkejar.

|XII|

Lord Baphomet melirik sinis ke arah Beatrix. “Elu tahu, nona? Gua bener-bener benci mengakui kalau elu bener.”

Tangannya yang menyandang sepucuk senapan antimaterial bergerak waspada, pada bagian ujung terpasang sebilah golok raksasa yang digunakan sebagai bayonet.

What’s now,” desis gw, ketika merasakan pancaran tenaga satu regu pasukan Homunculus yang mengepung semua jalan keluar.

We have high ground, apapun yang terjadi, pertahankan posisi ini.” Pria bertangan bionik itu berlindung di sebuah batu besar. Beatrix dan Elin menyusul di belakangnya.

Di antara hujan dan kilatan cahaya, gw melihat seorang cowok ras kauskasoid berdiri di atas sebuah batu, mengenakan zirah Nannites berwarna hitam-hitam diapit belasan pengawal, seekor ular beludak kecil mendesis di pergelangan tangannya.

Sepasang matanya menyala hijau dari balik kegelapan…

You always know, selalu diperlukan ular untuk memburu tikus….”

__________________________________



Sanca
Shinobi Penguasa Elemen Racun.

__________________________________​

Long time no see, old friend?”

Lord Baphomet tersenyum. “You look good on those uniforms.”

Sanca tertawa kecil. Coat hitam kevlar-nya berkibar di dalam gelap. Emblem XII berwarna abu-abu tampak di kerah baju.

Now you see me… Sekarang gua offiacially agen The Patriot, cinta…. “

“Berpindah haluan lagi, eh?” decih Lord Baphomet.

“Fufufufufufu…, jangan marah seperti itu, partner. I’m just simple and humble human being. Sama seperti para penjudi yang mempertaruhkan chip-nya kepada kemungkinan menang tertinggi. Gua cuma memihak pada siapa yang punya kemungkinan menang paling besar. Dan Elit Global, my dear partner, memiliki kemungkinan menang tertinggi dalam pertarungan kali ini… kyaaaaa….,” tawa Sanca berderai gemulai.

Shut up, Ruhut!”

“Jangan salah, partner. Gua ke sini hanya untuk mengajak elu ikut bergabung bersama gua. Join Us. Mandala 12 Rasi Bintang yang baru akan mewujudkan sebuah dunia yang bebas dari rasa benci yang elu idam-idamkan selama ini.”

Tangan Lord Baphomet bergetar. Geledek besar terdengar mengikuti kilatan cahaya di langit malam. Sejak awal gw nggak pernah cocok sama nih begal, tapi entah kenapa, kali ini gw bener-bener berharap bukan dia pengkhianatnya.

“Serahkan Mandala Kegelapan dan Beatrix, Elit Global akan mengganjarmu satu kursi di Der Heeren Zeventien.”

Lord Baphomet tertawa terbahak-bahak. “Kalau Elit Global bisa menjadikan seluruh dunia tunduk di bawah hukum Syariat, mungkin gua bakal mempertimbangkan tawaran lu!”

Sanca tersenyum kecil, berpaling kepada Elin. “What do you say, Elin kecil? Bertahun-tahun hanya dikenal sebagai anggota terlemah Zodiarc, tenggelam dalam bayang-bayang Tara dan Macan, meskipun kau adalah orang yang paling setia kepada Ratu Merah.”

Elin menggigit bibir bawahnya.

“Bergabung dengan kami, Elin sayang, Elit Global adalah pemilik YG Entertainmet dan SM Production, kau bisa menghabiskan sisa hidupmu dengan bias kesayanganmu kalau mau.”

“Eh? T-tapi s-saya.”

“ELIN, JANGAN DENGARKAN DIA!” hardik Lord Baphomet.

Tawa Sanca pecah berderai menyadari reaksi bekas rekannya.

“Ah, jadi kalian sekarang satu kongsi, fufufufu…. jadi ini kah cara mainnya sekarang? Did you enjoy it, Bapho? tubuh perawan Ordo Templar yang pernah menggelinjang memohon ampun di bawah tubuhmu? atau… aha! akhirnya kalian memutuskan untuk membagi tubuhnya berdua.”

“Jaga mulut lu!” decih gw emosi, siap-siap menerjang.

Lord Baphomet melirik ke arah gw, berbisik pelan, “Elin, Joni! Jangan termakan provokasinya! Elu tahu Sanca, Mind trick seperti ini adalah spesialisasinya.”

“Semua manusia, darling, menyimpan kegelapan dalam hati mereka….” Sanca melompat dengan jurus meringankan tubuh, sepasang matanya menyala hijau di tengah kegelapan. Belasan pasukan khusus Homunculus meluncur lincah di sekelilingnya. “Jangan pura-pura… kalian tahu itu… hanya saja menyangkalnya…..”

Beatrix menggeliat tak nyaman. Kehadiran Sanca membuat trauma dalam bawah sadarnya terpantik menyakitkan.

Mata Sanca menatap nyalang ke arahnya.

“So you have met my precious creation…. fufufu… Elu harus mendengar jeritannya waktu dia gua siksa dan dipėrkȯsȧ anak-anak The Patriot satu bulan penuh. What a strong lady, dia berusaha bertahan, tapi akhirnya mentalnya hancur dan otaknya gua cuci dengan Nanomachine.”

Tangan gw mengepal murka, Celurit of Chaos mewujud tanpa diminta.

“Elu tahu? Siapa nama yang disebutnya waktu kehormatannya gua renggut? Elu, Jon. Elu! Kesatria Berzirah Putih yang paling diharapkannya datang menyelamatkan… fufufu… what an cliché… seharusnya Beatrix tahu, Sang Pangeran hanya akan datang menyelamatkan Puteri… bukan pelayan seperti dia…. Ahahahaha… dan sampai akhir elu tidak pernah datang…. Sang Pangeran yang hanya mampu dicintainya diam-diam,─” Sanca membeliak licik “Ups. Jangan bilang elu belum tahu, ahahahahaha!!!”

“JONI, JANGAN!!!”

Sanca tersenyum penuh kemenangan. “All you need, is a little push.”

|XII|

Angkara membawa muncul di belakang Sanca dalam sekejap mata. Amarah membutakan jiwa. Gw bahkan nggak bisa lagi mengendalikan tubuh kasar gw, karena kesadaran gw seolah keluar dari tubuh dan yang berkuasa adalah Joni Demon semata.

Tubuh gw diselubungi aura hitam api Neraka, dan sepasang Celurit of Chaos membara kemerahan, berpusar, membentuk pusaran terang lelehan lava yang bergemulung menenggelamkan tubuh Sanca dalam satu serangan.

Air hujan menguap dahsyat, dan tebing-tebing batu meleleh menjadi lava cair ketika tubuhnya meliu di antara jejak-jejak kehancuran, menyeringai, melesat keluar dari area serangan dengan jurus Oraishin no Jutsu.

Jurus meringankan tubuh membuat pria bertubuh langsing itu leluasa melangkah di atas puing-puing reruntuhan yang, menyeringai dingin sambil membentuk segel Ninjutsu dengan kedua telapaknya, dan menyemburkan racun ular beludak yang membentuk awan ungu tebal, memaksa si Jamet menjauh ke pijakan yang lebih rendah.

Belasan prajurit Homunculus menerjang menggantikan. Manusia buatan yang dibuat dari saripati DNA gw sendiri itu memutar-mutar gir motor dan rantai, sinar merah darah menyala di tengah kegelapan senjata mematikan itu meliuk menghancurkan pijakan batu tempat gw berdiri.

Menghindar dengan jurus Tarian Walet Emas, si Jamet Kuproy yang sudah dikuasai Prana Kegelapan menerjang binal sambil memutar-mutar sarung Wadimor yang tadinya dipakai sebagai penutup aurat. Tytydnya yang buluk menggelayut nista, ketika ex-pekerja proyek jembatan Suramadu itu memutar-mutar sarungnya bak atlet Sabet Sarung profesional Olimpiade Teraweh Mushola Al-Mustaqim.

Prana Kegelapan membaur dengan Prana Penghancur Brajamusti mengaliri serat-serat kain sarung Wadimor, mengubah sarung khas Indonesia itu menjadi cambuk mematikan yang membara kemerahan. Ayunannya bergemulung menjadi satu gelombang dahsyat, bergulung-gulung bak ombak Pantai Selatan menenggelamkan serangan rantai+gir motor pasukan Homunculus…..

|XII|

Wadimor sarung khas Indonesia….

Wadimor sarung istimewa….

Wadimor tentu sarung kita….


|XII|

“WADIMOR, KERASA DAMAGE-NYA!”

Semburan darah segar mewarnai udara dan hujan ketika dua ekor terpenggal mampus oleh damage critical, aliran Prana yang mengaliri serat kain mengubah sarung khas Indonesia itu menjadi setajam pedang tapi selentur seng proyek.

Tiga rekan mereka melesatkan rantai berujung gir sebagai retaliasi, tapi pusaran cambuk sarung Wadimor meliuk ganas menghalau satu persatu serangan, sementara Celurit di tangan kiri menyerapi arwah para korban, memperkuat pusaran badai sarung Wadimor yang mengamuk bagaikan taifun.

Tapi para prajurit Homunculus adalah manusia buatan yang tidak mengenal rasa takut. Tanpa gentar, mereka menerjang ke dalam area serangan, meski bagian tubuh mereka harus tercincang oleh amukan cambuk Sang Dewa Kegelapan, semantara Sanca yang berada di barisan belakang hanya tersenyum licik, seolah merencanakan sesuatu.

Bibirnya berbisik, “─and let there be the light.”

|XII|

Cahaya terang. Gw bahkan nggak sempat bereaksi, karena tubuh pasukan Homunculus yang mengepung gw tiba-tiba meledak dan menghamburkan isi perut dan bahan peledak yang ditanamkan di tubuh para pasukan berani mati, menenggelamkan tubuh si Jamet Kuproy dalam bola api raksasa dan meruntuhkan tebing-tebing batu di sekelilingnya.

“Boss Joni!” pekik Beatrix histeris, ketika tubuh si Jamet terpelanting jatuh ke dalam jurang.

Kepala gw pening.

Gw nggak bisa dengar apa-apa.

Gw nggak bisa merasakan apa-apa.

Gw bahkan nggak bisa bernapas.

Tulang punggung gw remuk.

Gw bahkan nggak bisa menggerakkan tubuh gw.

Langit malam terlihat semakin gelap.

Badan gw terasa dingin.

Dingin.

Gw sekarat.

|XII|

“MEREKA ANAK BUAHMU, YOU DIPSHIT!” hardik Beatrix Murka.

They’re expendables, fufuufufu…,” Sanca menyeringai girang, “just like you.”

“GUA BEATRIX KIEHL OF JERUSALEM!!! DAN GUA NGGAK AKAN SUDI JADI BAWAHAN ORANG-ORANG SEPERTI LU!!!”

“ELIN!” Bapho menjerit panik ketika tubuh gw menghilang di dasar jurang. “SELAMATKAN NYAWA TUAN MUDA!!!!”

Rententan tembakan senapan mesin berat yang disandangnya menyusul menyalak, menghamburkan ratusan proyektil di udara.

Meliuk, mantan Shinobi Klan Naga Hitam itu mengelak dengan jurus langkah tanpa gaya berat, menghindari hujan peluru Bapho yang mengejarnya, ke tepi liang kubur dalam tarian peluru yang berterbangan di udara.

Lord Baphomet melesat dengan jurus yang sama. Jurus meringankan tubuh membuat tubuh kekarnya bisa melangkah di atas tebing tebing tinggi dengan langkah tanpa gaya berat. Dengan satu setakan kaki, si brewok berhasil mensejajari, mengayunkan ujung bayonetnya yang segede golok.

Tebasannya membelah karang seketika, tapi dengan mudah Sanca melesat dengan jurus oraishin no jutsu.

C’mon Partner. Minimal elu harus ngeluarin Animus lu buat ngalahin gua! Ahahahaha!” gelak Sanca melėcėhkan.

NEVER!”

Lord Baphomet kembali menerjang garang, berusaha memperkecil jarak dengan Sanca yang sedari tadi hanya menghindar di antara tiang-tiang karang seolah sengaja mengulur waktu.

Sementara itu Elin sedang berjuang menuruni tebing. Karakter dengan role support itu sepertinya tidak menguasai ilmu meringankan diri secara paripurna. Tubuhnya yang mungil dan ringkih terpaksa terpincang-pincang menghadapi lïcïnnya tebing demi mencapai posisi tubuh gw di dasar jurang. Meninggalkan Beatrix tanpa pengawalan.

Sanca tersenyum kecil.

Tangannya bergerak membentuk segel sihir.

|XII|

Kabut mistis berwarna ungu segera berlesatan dari segala penjuru dan mengengutuh bersama simbol Mandala berukuran raksasa di belakangnya. Genangan air bergetar dahsyat, diikuti raungan makhluk raksasa yang menerjang keluar dari dalam kegelapan.

Kemudian yang terlihat adalah sepasang mata menyala dan sisik-sisik hitam yang berkilau melesat bak peluru kanon ke arah Beatrix yang tak berdaya. Seekor ular raksasa setinggi Monas menerjang dari sudut buta. Taksaka, Animus Raja Ular milik Sanca. Sepasang taringnya yang meneteskan bisa yang dapat melelehkan batu mengacung tajam. Sisik-sisiknya berderik cepat di atas permukaan batu tajam.

Beatrix memejam pasrah, tersenyum ironis ketika ia mengingat semuanya justru di saat-saat terakhir,

“--So… this is the end....

|XII|

─a few seconds earlier.

“Tuan muda!” jerit Elin ketika sampai di dasar jurang.

Tubuh gw sudah tergolek sekarat di bawahnya, bersimbah darah, dengan kepala remuk karena ledakan dan jatuh dari ketinggian, tinggal kesadaran gw yang melayang-layang di atas tubuh kasar gw.

Elin beringsut cepat, bersimpuh di sebelah gw yang sekarat, tangannya bergerak gugup menurunkan sarung Wadimor yang menutup dadanya, sehingga sepasang buah dada mungil menampakan diri dari baliknya, nyaris rata, dengan rerajahan alkemi yang tampak melingkar-lingkar penuh misteri.

Wajahnya yang lucu agak bersemu, ketika ia memapah leher gw yang patah dan mengarahkan ujung putingnya ke dalam bibir gw yang megap-megap sekarat.

“J-jangan b-berpikir yang b-bukan-bukan, tuan muda… ini a-adalah kekuatan tersembunyi bangsa kami….”

Elin mendekap kepala gw sambil menangis, membenamkan bibir gw dalam puting susunya yang mengalirkan kekuatan penyembuh, bukan meregenerasi, tapi membalikkan waktu secara absolut. Kekuatan para keturunan Sage of Sixth Path.

“Terimalah kekuatanmu, tuan.”

Bersama dengan itu mengalir Prana kehidupan dengan intensitas tinggi yang memulihkan kerusakan dan menyembuhkan luka-luka gw.

─Mata gw terbuka.

|XII|

Getaran keras. Elin cuma bisa melihat tebing runtuh diikuti serpihan karang yang berterbangan ketika kepala ular itu menghantam tempat Beatrix berdiri.

“Maafkan bila saya terlambat, nona.”

Siluetnya muncul dari balik tirai debu, melindungi Beatrix dengan tubuhnya….

Hitam dengan sepasang mata yang menyala merah….

Sepasang tanduk kambing melingkar-lingkar di atas kepala…

Dan tubuhnya kekar ditutupi armor hitam yang dipenuhi rerajahan berwarna merah darah, menahan gerak laju sang makhluk raksasa dengan satu tangan… Joni Demon….

Wajahnya yang ditutupi topeng tengkorak menoleh ke arah Beatrix yang gemetar hanya dengan tatapan mata….

“Tuhan memberi petunjuk siapa yang Ia kehendaki… menyesatkan siapa yang Ia kehendaki… dan saya tahu, Tuhan sejak lama tidak pernah setuju…” ia mendesau pelan, “I will never be a knight in shinning armor….

|XII|

Hantaman tinju yang dipenuhi Prana Kegelapan murni menghantam kepala Raja Ular Taksaka, mengubah makhluk raksasa itu menjadi gilingan daging dari kepala hingga ekor, menghamburkan darah dan isi perut yang seketika dihanguskan oleh gelombang hitam api neraka. Bumi bergetar dahsyat, lalu langit mendung terbelah hingga cakrawala, menampakkan bulan purnama, samudera bintang, dan puncak Himalaya yang berkemilau di kejauhan..….

Saat itulah Beatrix melihatnya.

Sang Ksatria Kegelapan yang berlutut di hadapannya.

I am your dark knight….”

.

.

To Be Contijon!!!

Epic hu
Cerita yang bagian ini luar biasa
 
Pernah kesasar di labirin sawojajar om? Kan tinggal tanya peta kaya dora.. kiwotnya gampang,”ok gugel, tunjukkan lokasi warung kopi budi”, selesai..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd