Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™ | Chapter III: Parabellum

Dalam remake kali ini, Joni tetap cowok apa dikasih plot terjebak dalam tubuh cewek?

  • A. JONI TETAP COWOK, (biar macho, cyin)

    Votes: 191 84,1%
  • B. JONI TERJEBAK DALAM TUBUH CEWEK , (macam film Kimi no Nawa)

    Votes: 36 15,9%

  • Total voters
    227
18. Joni Kroco
UNHOLY MATRIMONY

________________________________

Maapin lama apdetnya gan, ini 6000 kata + direcokin bini pula
dah lah, selamat baca, dan jangan lupa komen yang rame biar gw tambah semangat namatinnya

________________________________



Joni Kroco
Muka Kuproy tapi hati Dark Lord



Sanca
Shinobi Penguasa Elemen Racun



Lord Baphomet
Pengabdi Setan yang udah tobat



Elin
Pelayan pribadi Red Queen
Penggemar Drakor & K-Pop
Memiliki kekuatan penyembuh


___________________________________

Magnificent,” desis Sanca girang, ketika sepasang matanya melirik ke arah Joni Demon yang bertransformasi sempurna dan melesat dengan cakar-cakar tajam ke arahnya.

Dalam segera, Sanca membentuk segel sihir kedua. Partikel metafisis di sekelilingnya memanifestasikan diri menjadi ribuan ular kobra, ular derik, dan Black Mamba yang bergulung bak gelombang tidal makhluk beracun yang dilepaskan dari Dark Dimension.

Gw, ─dalam wujud Joni Demon menyabut dengan sabetan Celurit keramat, kobaran hitam api neraka ‘Tarian Dewa Kegelapan’ segera menghanguskan ribuan ekor makhluk melata, menimbulkan asap hitam dan kabut tebal kabut tebal ketika dua kekuatan kegelapan itu saling menegasikan.

Sanca melesat menjauh dengan jurus langkah tanpa gaya berat, berusaha melarikan diri dari kejaran sang maut.

I see… elu sudah menguasai Devil Trigger… tapi berapa lama lu bisa mempertahankan perubahan wujud lu itu, Jon? satu menit? Tiga menit? you can feel it, aren’t you? semakin lama elu berada dalam wujud itu… semakin sisi elu yang satunya─

Ojok kakean cangkem cuk! yang jelas lebih dari cukup buat ngematiin elu!”

Tarian Walet Emas membawa gw memendekkan jarak dengan satu tolakan kecil pada tumit, meninggalkan jejak-jejak kilatan petir keemasan di belakang gw mengikuti Celurit of Chaos yang berkelebat dalam kecepatan cahaya, menebas putus leher Sanca.

─MAKCROT!

Kepala Sanca langsung makgejrot dan tubuhnya segera moncrot menjadi lendir putih kental bak adegan Gokkun di JAV bergenre bukkake.

Peju Bunshin no Jutsu
!!! Jurus ‘Klon Sperma’ yang digunakan oleh Klan Ninja Naga Hitam! (Rupanya Sanca mengganti tubuhnya dengan klon decoy di balik pusaran asap hitam jurus terakhirnya!)

“Tsk,” Mata Joni Demon membeliak nyalang, mencari keberadaan buruannya yang menghilang licik, dan tiba-tiba,─

“─Kyaaaaaah!” suara Elin memekik dari dasar jurang.

“ELIN!” pekik Lord Baphomet.

Ledakan Prana Kegelapan menghamburkan karang dan bebatuan menjadi lapisan debu tebal ketika sesosok abomination melesat kabur sambil menyandera Elin.

Siluman Ular dari Desa Penari. Tubuh Elin yang mungil meronta kesakitan dibelit ekor ular putih yang menggantikan tubuh bawah Sanca. Prana Kegelapan membakar pakaiannya, menyisakan tubuh telanjang yang ditutupi sisik-sisik ular berwarna pucat. Sepasang tanduk pendek keluar di dahinya, dan kornea-nya berubah hijau menyala, menyisakan wajah dingin yang menyeringai seram sambil merenggut kasar penutup tubuh Elin dengan cakar-cakarnya.

“Aaaaah…” Elin merintih kesakitan ketika cakar Sanca yang tajam meremas kasar buah dadanya yang mungil. “T-tuan muda… m-maaf… s-saya lengah.…”

“Bedebah,” desis gw dan Lord Baphomet mengepung posisinya.

One wrong move… dan gadis kecil ini akan kehilangan lehernya,” ancam Sanca menyeringai. Tubuh ular-nya membuat pengendali elemen racun itu bisa melesat cepat di antara bebatuan tajam.

“PENGECUT! APA MAU LU?!”

“Fuufufufu… first… dispel your Devil Trigger.”

Armor hitam dan wujud Joni Demon segera berubah menjadi butiran abu hitam ketika gw men-dispel perubahan wujud gw. Kek habis coli maraton, otot-otot gw langsung kaku begitu gw kembali ke dalam wujud manusia. Prana yang terpakai habis dan otot-otot yang dipenuhi asam laktat membuat gw jatuh tersungkur begitu kembali ke dalam tubuh manusia.

Fool,” decih Lord Baphomet. “We do not negotiate with enemy.

Oppa Bapho….T-tuan muda… t-tolong saya… hiks…,” tangis Elin menghiba.

Lidah Sanca yang memanjang dan bercabang menjilat leher Elin, meninggalkan jejak-jejak lendir di atas kulitnya yang dipenuhi rerajahan alkemi. Lidah Sanca memanjang bagai tentakel berlendir dan mulai menggerayangi bagian-bagian sensitif di pangkal paha Elin yang telanjang.

Laras senapan Lord Baphomet terangkat, pointer laser mengarah tepat pada kening Sanca.

P-put your gun down… partner…. a-atau gua bakal lempar nona manis ini ke dalam jurang!” ancam Sanca untuk yang kedua kali, namun kali ini, terasa gemetar dari pita suaranya.

Lord Baphomet melangkah tanpa gentar. Menyeringai dingin. “You know me, partner. Kompromi tidak pernah ada dalam kamus Lord Baphomet.”

Wajah Sanca berubah pucat. “BACK OFF!!! ATAU GUA BAKAL NEKAD!”

“Nekad…?! orang yang paling takut mati seperti elu? Bah! gua dan Elin sudah siap mati demi menghancurkan Elit Global… bukan begitu… Elin…?” Lord Baphomet melirik tanpa simpati.

“Hiks,” Elin gemetar, cairan bening mengucur deras dari lubang kencingnya.

“Jangan lupa sumpah kita, Elin.”

“Hiks…” Elin mengangguk, bibirnya terisak “All… hail… the queen…

Lord Baphomet mengangguk dalam, sebelum meletupkan senapan mesin beratnya.

|XII|

Batok kepala Sanca hancur dihantam pelor sebesar kontol suami tetangga.

Otaknya müncrȧt. Badannya yang buntung langsung jatuh ke dalam jurang, bersama tubuh Elin yang terpelanting jatuh.

“Kyaaaaaah!!!! Oppa Kim Jong Un, tolong akyuuuuuh….”

Tubuh Elin melayang ditarik gravitasi bumi menuju ujung-ujung tajam batu karang. Mampos. Sepasang matanya yang menatap sedih adalah hal yang terakhir gw lihat sebelum kepalanya menghujam karang.

|XII|

─atau itu setidaknya yang gw kira.

Karena sesosok makhluk nista melayang tanpa gaya berat dan menangkap tubuh mungil Elin. Wajah berhoky tiris. Penggemar Raskin. Peserta Mikropon Pelunas Hutang. Poni nistanya menjuntai barbar menutupi mata.

Jubah Ponconya berkibar jatmika. Tikus tersenyum jemawa. Berdiri bagai tak terpengaruh gaya gravitasi di atas püncȧk salah satu tiang batu. Elin yang berada di atas gendonganya agak tersipu melihat senyum langka manusia penghirup garam dapur itu.

“Kau tidak apa-apa, Nona?”

“S-saya,” Elin menjawab tergugu, wajahnya tersipu-sipu.

“TIKUS!” jerit gw.

____________________________________


Tikus
Sage of Sixth Path
BFF-nya Joni

_________________________________________

Tikus melompat dengan jurus meringankan tubuh dan menangkupkan sarung Wadimor di atas tubuh Elin yang telanjang.

“Kus, kenapa sia bisa ada di sini, Kus?!”

Tikus melirik ke arah Lord Baphomet yang melompat turun ke arah mayat Sanca, tapi, yang tersisa hanyalah kulit luar yang terkelupas bak seekor ular yang berganti kulit.

“BANGSAD!” Lord Baphomet menjejak murka di atas genangan lendir, sementara tubuh asli Sanca sudah menghilang di antara labirin karang.

“Sanca berencana menyergap elu di tempat ini, Mbek.” Tikus merasa perlu memberikan penjelasan, sebelum disangka Lazy writing ma pembaca.

“Gimana elu bisa tahu posisi kita, Kus?”

“─Gua yang kasih tahu Tara,” potong Lord Baphomet.

“Eh? Kapan?”

_____________________________________

flashback: adegan di kuil Budha Teravadha, waktu Lord Baphomet memisahkan diri untuk berjaga.

_____________________________________

“Gua sudah tahu ada yang nggak beres waktu mereka bisa melacak lokasi kita,” dengusnya, “and here we are, ambushed.”

Tikus mengangguk. “Tara merencanakan untuk melakukan sergapan tandingan, gua sedang dalam perjalanan membawa bala bantuan waktu gua melihat jurus ulti Joni Kroco’s Serious Punch yang membelah gunung dan awan, langsung deh gua cus ke marih.”

“Mana bala bantuannya kus!”

Tikus tersenyum kecil dan menyarungkan kembali senjata kunci inggris raksasanya.

Cahaya bulan jatuh di atas tumpukan mayat pasukan The Patriot yang dibantai Tikus seorang diri.

“Widih, elu memang sabi!”

“Ada banyak yang harus aing ceritakan, Mbek. Tapi kita harus segera bergabung dengan yang lainnya. Musuh bisa saja kembali sewaktu-waktu.”

Elin yang masih syok dan kehabisan Prana, Beatrix yang terikat tanpa penjagaan, dan gw juga kehabisan tenaga karena habis makai Devil Trigger.

Tikus benar, kami harus segera bergerak menuju puncak.

|XII|

Bukan mudah meniti langkah ke angkasa
Bukan mudah mengubah mimpi jadi asa pasti
Apapun juga bisa terbukti
andai langkahmu tidak terhenti


Menuju puncak gemilang cahaya
mengukir cinta, seindah asa

Menuju puncak, impian di hati
Bersatu janji kawan sejati

Pasti berjaya di cerita si Joni



|XII|

Xing Zongse Migong (Labirin Sawo Jajar) terhubung dengan Serpent Pass, celah kecil di antara pegunungan yang mengarah langsung pada Tibetan Plateau. Tikus berkata, Jade Empress menempatkan beberapa pendekarnya untuk menjaga tempat ini.

Pendekar 9 Benua dari perguruan Shaolin dan belasan muridnya yang berjubah kuning dan berkepala plontos tampak berjaga-jaga di pintu keluar sembari menyandang toya emas atau golok besar.

Sementara di püncȧk bukit berdiri dua siluet berjubah ponco. Satu Oom-oom bïnȧl, mukanya cabul kek tukang kebon kang ngewe artis di cerpan-cerpan semprot. Rambut gondrong. Celana jins bolong-bolong. Singlet buluk. Rokok kretek, dan bulu ketek lebat kek bulu hidungnya, dan yang gw sangka bukit ternyata adalah tumpukan mayat satu batalion pasukan The Patriot yang diperintahkan menyergap kami di pintu keluar.

Macan menggenggam golok hitam dengan ukiran Harimau yang dihubungkan dengan rantai di lengannya. Golok Harimau Pantura. Tangan kiri memegang botol minuman berenergi yang disemburkannya bïnȧl.

"ROSO!!!!!" jerit Macan gahar.

__________________________________________


Macan aka Wagimin
Pendekar Harimau Pantura
Makhluk Paling Greget di Alam semesta


_________________________________________​

Siluet satu lagi berasal dari sosok lolita di dekatnya, mungil, dengan tubuh yang ditutupi jubah sihir warna merah darah. Wajahnya yang lucu dinaungi sebuah topi penyihir lebar dengan ujung lancip, dan menumpu pada sebatang tongkat sihir besar dengan ujung bulan sabit

Agen The Patriot yang cewek-cewek bening dibiarkan hidup, ditelanjangi, dan diikat dengan tali tambang yang sudah dimantrai. Belasan kira-kira, megap-megap keenakan terjebak dalam jurus genjutsu (jurus Ilusi) yang dirapal Tara untuk menodai tawanan-tawanan perangnya.

Seorang agen The Patriot menjadi bulan-bulanan Tara, cewek keturunan Korea Selatan mendesah-desah. Wajahnya memerah, dan tubuhnya yang telanjang basah dipenuhi keringat. Buah dadanya yang berisi implan berguncang-guncang erotis ketika pinggulnya menggeliat-geliat, naik turun, gemetar menahan rasa yang membuncah.

Tara tersenyum lucu, duduk di atas wajahnya, membiarkan miliknya yang paling intim dijilati oleh sang tawanan perang. Jubah sihir merah darahnya terangkat hingga atas pinggul, menampakkan pantat dan pinggul Tara yang telanjang, ─anak itu tidak mengenakan apa-apa di baliknya.

Wajah Tara yang oriental bersemu kemerahan, melirik sayu ke arah gw begitu melihat party gw tiba. Tara gemetar tertahan, menggigit bibirnya pelan, menyembunyikan desahan.

_________________________________


Tara
The Crimson Sorceress
Alabamian Cousin, Calon Istrinya Joni


_________________________________

“Lapor, Nona Besar! Abdi sudah menemukan Joni seperti perintah anda.” Tikus memberikan salam tabik, wajahnya agak tersipu melihat bagian bawah tubuh Tara yang tak berbulu layaknya gadis di bawah umur.

Tara mengangguk tak bersuara. Melirik ke arah Elin dan Bapho.

“Hamelin, kerja bagus sudah melindungi Sang Mandala sampai sejauh ini. Beristirahatlah, pulihkan luka-luka kalian. Sin Tong, Dewa Tabib, ada di dalam tenda komando.”

Elin mengangguk patuh, kakinya masih gemetar. Dipapah Tikus, wanita bertubuh mungil itu memasuki tempat peristirahatan.

“Dan Baphomet pengikutku yang paling setia…, atas jasa-jasamu, kau bisa meniduri tawanan-tawanan perang ini, karena besok orang-orang dari Sekte Ming Jiao akan datang untuk menjual mereka sebagai budak.”

Lord Baphomet menyeringai, “cukup berikan perlengkapan yang gua minta kemaren, Non,” sambil menenggak habis satu galon akua dan menghilang di balik tenda.

|XII|

Tara memperbaiki posisi jubahnya, melangkah menyambut kedatangan gw, tapi belahannya yang memanjang jatuh pada bagian samping tubuh menampakkan torso dan pinggulnya yang tak berhalang.

Well… well… here we are…. Joni Al-Kuffar, The first of His Name, The Dark Lord, The Doombringer… atau…─” mata Tara mengerling manja, “─haruskah hamba memanggil anda ‘Yang Mulia, Mandala Kegelapan?”

Matanya melirik sinis pada Beatrix.

Mata Beatrix nyalang menantang.

“Tuan, saya tahu ingatan saya belum sepenuhnya pulih,” dengus Beatrix “tapi apa yang dilakukan Iblis betina ini di tempat ini?! Jangan pernah lupakan, kalau DIA YANG MENGUNDANG MANDALA KEGELAPAN, TIGA TAHUN YANG LALU!!!””

Tara terkekeh lucu, “Dear… dear… Beatrix sayang… so many happened ketika elu jadi tawanan The Patriot… Joni belum cerita? kita sekarang berada di pihak yang sama, darling.”

Beatrix mendecih murka. “Jangan lupa, Nona. Kau pernah berusaha membunuh Joni dan menghancurkan kota Alamut!”

So did you, Lady Beatrix of Templar. And forget not, setengah darah rakyat kota Alamut yang terbunuh malam itu juga menempel di tanganmu.”

Beatrix menggigit bibir bawahnya. “Dosa-dosamu tak akan terampuni, nona.”

Tara tersenyum tipis dan berbalik memunggungi.

Aren’t we all?

|XII|

“Kak Tara,” gw memberikan hormat tabik.

Tara memindai tubuh si Jamet Kuproy yang bertambah kekar.

I see, elu sudah bisa masuk ke dalam Devil Trigger, dan tubuh yang gua berikan bertambah kuat pula. What have you done, Jon?” tawanya terkikik-kikik mencurigakan. “Apa yang sudah elu lakukan pada garis waktu kali ini? elu sudah melakukan begitu banyak alterasi terhadap realitas ini.”

“Banyak hal yang telah terjadi, dan kak Tara sendiri? Satu tahun tak bertemu. Kakak terlihat sehat.”

Well….. Just some dirty stuff yang tidak mungkin dilakukan oleh Eyang Bi Hun, berkeliling dunia, menaikkan level dan mempelajari Spell-spell baru.”

Jadi selama tike skip, Party-nya Tara, Macan, dan Tikus ditugaskan oleh Eyang Bi Hun untuk berkeliling ke seluruh dunia mengumpulkan dukungan dari sekte-sekte Animus lain.

Perkumpulan rahasia para Animus User terpecah belah, jelas Tara. Sebagian menanti-nantikan kebangkitan Mandala 12 Rasi Bintang yang akan mengembalikan kedamaian dunia (seperti yang sudah dilakukan Jafar). Sebagian memilih sikap yang beroposisi dan mendukung gw walaupun itu artinya pėrȧng dan revolusi.

“Jafar berusaha mengamankan posisinya dengan cara menyingkirkan ahli waris Klan Dasaatmadja yang tersisa,” jelas Tara. “Gua. Elu. Sheila.” Tara terdiam. “Dan anak-anak lu.”

Jafar yang kini didukung Israel dan Pemerintah Amerika sedang menyėrȧng kota Alamut. Untungnya, kali ini Sekte Al-Hassashin dibekingi Pemerintah Iran, Suriah, dan Rusia, membuat posisi mereka di dalam kota benteng tak tergoyahkan. Berbulan-bulan pengepungan tidak membuahkan hasil selain eskalasi Pėrȧng Dunia Ketiga yang meninggi.

“Astuti dan anak-anak lu aman,” ujar Tara, seolah membaca pikiran gw. “Semenjak peristiwa tiga tahun lalu, pertahanan kota Alamut diperluas dan diperkuat. Sekarang tempat itu seperti kota Ba Sing Se di film Avatar, bahkan bom nuklir tak akan bisa meruntuhkan benteng dan perisai energi yang menaunginya.”

“Sementara di Front Timur…. terima kasih kepada para pengikut lu; Sekte Ming Jiao dan Kriminal Tanah Anarki yang sudah menahan gerak laju pasukan The Patriot, sehingga Eyang Bi Hun berhasil memobilisasi pasukan milisi dan pendekar-pendekar dari seluruh perguruan di China Daratan di Tiger Gate.”

“Koh Patkay dan Sekte Ming Jiao sudah berhasil mundur sampai Tiger Gate,” sambung Tara “Situasi di sana juga tak lebih baik. Para Pendekar terpecah belah, hanya rasa hormat mereka kepada Eyang Bi Hun, The Jade Empress yang membuat partai-partai Dunia Persilatan bersatu melawan Elit Global, and thus… kehadiran lu sangat diperlukan di garis depan.”

“Kenawhy?”

Tara tersenyum penuh misteri, “because… you are… special… fufufu… elu adalah satu-satunya makhluk yang tidak terikat oleh cetak biru The Maker.”

Gw dirambati perasaan merinding, teringat perubahan wujud gw sebagai Joni Demon yang bisa menghancurkan ular raksasa dengan satu pukulan.

“Sang Peretas Takdir…─” Tara menyeringai dingin, “─makhluk paling berbahaya di alam semesta.”

|XII|

Macan dan Pendekar 9 Benua yang akan berjaga malam ini, gw dan rombongan dipersilahkan beristirahatlah, besok pagi-pagi sekali kita akan bergabung dengan Pasukan Utama Sekte Jade Lotus di Tiger Gate.

Gw dan Beatrix tidur di dalam tenda VIP yang tadinya ditempati Tara, tenda kubah khas bangsa Mongol itu sehelai karpet dari bulu domba terhampar bersama beberapa bantal berisi bulu angsa, milik si Nona Besar.

Gw membersihkan tubuh Beatrix dengan air hangat, dan melonggarkan mantera pada ikatannya. Beatrix mendesah panjang, kelihatan sedikit kecewa waktu ikatannya terbuka. Dan ketika gw hendak melepas rantai Prana Obstructor di lehernya, ia menolak.

“Beatrix… Kau ingat semuanya…?” gw bertanya ragu-ragu.

Beatrix tersenyum getir, mengangguk pelan. “Hanya ada satu bagian yang saya ingat samar-samar…. waktu Sanca berusaha menghancurkan kesadaran saya… waktu roh saya perlahan hancur… dan saya seperti bermimpi aneh sekali… saying goodbye and embarassing stuff…─”

Beatrix langsung menunduk malu, tak melanjutkan kata-katanya, dan semburat merah muda mewarnai wajahnya yang manis. “─oh god…. what have I done.”

“Beatrix… maafkan aku… I was blind to let you go…” gw berkata pelan.

Beatrix mengangkat muka dan mendapati gw yang menatap ke arahnya

“Won’t you please let me back in your heart?”

Tawa Beatrix pecah berderai, “itu kan lirik lagunya Jackson 5!”

“Wakakakag, kukira itu lagunya Twice!”

“Dan anda masih saja suka mengombal,” pipinya menggembung lucu, sebelum senyumnya perlahan kembali meredup, dan wajahnya berpaling menjauh “Tapi anda tahu… saya sudah bukan Beatrix yang anda kenali lagi, tuan… Anda tidak tahu apa yang telah bajingan-bajingan itu lakukan kepada tubuh saya. I am tainted.

So am i. Kau lihat sendiri, aku adalah Joni Demon, makhluk yang ditakdirkan membawa akhir dunia. Makhluk yang berusaha kau bunuh tiga tahun yang lalu.”

Beatrix menunduk dalam, menggigit bibirnya kuat-kuat.

“Anda ingat peristiwa di Suriah, Tuan? Divisi Iskariot Ordo Templar, disebut juga Tangan Kiri Tuhan, divisi Black Ops Ordo templar untuk melakukan tugas yang tak akan pernah dilakukan oleh Tahta Suci. Tugas kami adalah membasmi bibit kejahatan, dengan cara apapun.”

“Termasuk,─”

“─membantai para pengungsi dan penduduk kota Alamut.” Beatrix meremas tangannya kuat-kuat.

And yet, here I am. Joni Al Kuffar, The Dark Lord yang ditakdirkan membawa akhir dunia….”

No, you’re not,” potong Beatrix cepat. “Jangan sekali-kali mengatakan itu! Anda yang mengajari saya, bahwa kejahatan dan kebaikan datang dalam satu jalinan! Anda adalah satu-satunya orang yang berhasil membuka hati Beatrix Sang Templar!”

Gw tersenyum kecut. “Kau percaya padaku?”

Beatrix tersenyum. Bibirnya yang menempel di bibir gw datang sebagai jawaban. “Tidak pernah tidak.”

|XII|

Waktu tersadar, gw mendapati Beatrix yang menatap gw dengan wajah bersemu, napasnya memburu, dan seutas benang saliva tipis menempel di atas bibirnya yang terbuka setengah. Ciuman lembut itu berubah menjati pagutan buas yang basah dan passionate, menyisakan desiran-desiran erotis yang menuntuk jalan keluar.

Gw bisa menghidunya, aroma feromon yang menguap dari pori-pori Beatrix yang membara, juga lembah cinta yang membasah di bawah sana, semua sejelas gw bisa merasakan eksistensi succubus kecil yang dipenjara di dalam bawah sadarnya.

Gw mengusap wajah Beatrix yang gemetar, mengecup lembut lehernya yang berpeluh. “Bolehkah aku?”

“Anda t-tahu… saya menginginkan ini secara proper, dengan pemberkatan dan lonceng Gereja… dengan gaun putih dan buket bunga… tapi sepertinya saya berkhayal terlalu banyak… ya…?” Beatrix tersenyum getir.

Gw usap rambutnya, pelan, “Aku pun ingin, tapi kau tahu, semesta tak selalu berjalan seperti keinginanmu, dan tak akan pernah.…”

Beatrix semakin menunduk, dan gw usap rambutnya, pelan.

“Tapi kalau kau ragu, kita tak perlu melakukan ini.”

Beatrix cepat menahan gw pada telapak, “it’s okay… t-tapi a-apakah a-anda masih mau melakukannya dengan saya…? setelah apa yang dilakukan…,” suaranya bergetar, “orang-orang itu terhadap tubuh saya….?”

Gw tidak menjawab, hanya bibirnya yang kembali gw pagut, lembut, tapi kali ini gw merasakan hawa panas yang menguar dari setiap pori-pori ketika lidah kami saling membelai diikuti lengguhan-lengguhan manja ketika Beatrix beringsut naik ke atas pangkuan gw, membiarkan gw memeluknya erat-erat dan menekan tubuhnya ke arah gw. Tangan Beatrix melingkar di leher gw, bibirnya bergerak melumat, seolah ingin mengisap habis bibir gw, dan lidahnya kini ikut bermain, membelai, membelit liar dalam rongga mulut gw.

Suara lengguhan, dan tubuhnya menggeliat erotis dalam rengkuhan gw, panas, gw merasakan bagian bawah tubuhnya yang membara bersama tetes-tetes keringat yang mulai membasahi tubuhnya, lalu, ketika ciuman kami terlepas, gw mendapat wajahnya yang merah padam dengan bibir basah yang terenggah, mengembuskan uap panas setiap kali napasnya mengembus.

Udara pegunungan memberikan kontras bagi tubuh Beatrix yang membara, dan ciuman gw yang akhirnya mendarat pada pundaknya yang terbuka. Wanita berwajah manis itu hanya mendesah, membiarkan gw menciumi lehernya, melepas satu demi satu kancing kemeja putihnya, sehingga menampakkan sepasang buah dada mungil dari baliknya.

“T-tuan…. ah….”Terdengar erangan lirih dar bibir Beatrix ketika ciuman gw semakin bergerak turun, mengecupi tulang selangka, dada atas sebelum akhirnya tiba di atas gumpalan kenyal buah dadanya yang ranum dan menggoda.

Putiknya berwarna merah hati khas ras kauskasia, menyembul mungil dari bulatan areola berwarna senada, dan gw kecup pada ujung-ujungnya, lembut, penuh kasih. Beatrix tersenyum sayu, mengerang manja, mendekap erat kepala gw yang tengah menghujani buah dadanya dengan ciuman.

Jemarinya membelai rambut gw, dan berubah menjadi remasan setiap kali gw menggigit- gemas tajuk-tajuk kenyal dadanya. “Tuan… anda… nakalh…. ah…,” Beatrix tersenyum tersipu, semburat merah hati semakin mewarnai wajahnya yang manis, dan kini, diselang-selingi dengan tetesan keringat yang menitik di sana-sini.

Tubuhnya yang telanjang menggeliat dalam pangkuan gw, dan tungkai-tungkainya yang jenjang bergerak melingkar di pinggang. Sepasang lengannya bergelantung manja di leher gw, membiarkan tangan-tangan gw yang kukuh menopang berat tubuhnya. Pantat Beatrix terasa empuk dan sensual dalam remasan jari-jari gw, menggelinjang sesekali ketika ujung-ujung jari gw menguak dan membelai lubang kecil berbentuk bintang di antaranya.

Gw mendapati wajah Beatrix yang tersenyum ke arah gw, sendu, dengan titik-titik keringat di atas wajahnya yang bersemu. Bibirnya basah dan membuka pasrah. Beatrix tersenyum, membiarkan gw menciumi keningnya. Pelukan Beatrix di punggung gw tak lagi sekedar menumpu, tetapi mengusap dan mencengkram mengikuti gerakan pinggulnya yang memburu sumber kenikmatan yang menggelora liar di bawah sana.

Adalah batang kejantanan gw yang terasa bagai batang besi yang membara, menggerus tepat pada lembah sempit di bawah sana telah basah oleh cairan cinta, membuat napas Beatrix semakin memburu dan setiap kali ujung tumpulnya bersentuhan dengan tonjolan kecil di menyeruak keluar dari persembunyiannya, dan erangan-erangan lirih menyertai pula, mendesahkan nama gw dalam bisikan-bisikan tertahan.

Tangan Beatrix menumpu pada pundak gw, memberikan ruang bagi pinggulnya untuk menemukan sudut terbaik sebelum menurunkan tubuhnya. Bibir Beatrix menempel pada telinga, dan membisik mesra, “My Lord… now i’m your….

Mata Beatrix mengerejap sayu ketika batangan keras gw membelah himpitan rapat kewanitaannya, diikuti rintihan lirih ketika ujung tumpul gw mencium gumpalan kenyal bibir rahim. Tubuhnya gemetar menahan nikmat. Beatrix telah basah, gw merasakan dinding kewanitannya yang hangat dan berdenyut-denyut nikmat membungkus gw, dan dia tersenyum, manis sekali, dengan wajah bersemu dan dipenuhi keringat itu, dan potongan rambut pendek yang membingkai wajahnya itu, dan gw tidak bisa lagi menahan diri.

Lalu terjadilah, persetubuhan yang membakar, Tungku api yang membakar jiwa sang pecinta untuk sampai pada tingkatan nafsu yang tertinggi, hingga tak ada yang tersisa selain keheningan abadi, ‘rasa yang sejati’ sejating rasa.

Bergumul, kami saling bergulat di atas lapisan bulu-bulu domba, saling pagut, saling lumat dan remas, hingga gw mendapati Beatrix merangkak di atas lutut dan telapaknya, dan gw menyodoknya dari belakang.

Beatrix tidak bisa lagi menyembunyikan suara rintihannya yang memohon-mohon ampun, suara kecipak lendir ketika batangann gw menyodok tanpa ampun mempermesum suasana pula.

“Kasari aku, tuan… kasari akuuuuuh,” pinta Beatrix mendecap-decap, saliva telah meleleh-leleh dari bibirnya yang terbuka.

Gw menampar pantatnya, dan Beatrix langsung bertambah bergairah dan vaginanya semakin basah, “aaaaaah…. ampun tuan….” rantai di lehernye gw tarik kasar, gw jambak rambutnya, dab Beatrix langsung kejang-kejang orgasme. “Aaaaaah…. aaah…. aaaah…. Oh… Dark Lord… jadikan hamba…. tawananmu…. jadikan hamba…. budak seksmu….”

─dih, masokis, bok.

Yaudah, gak mau kalah sama Massimo dan Christian Grey, mata Beatrix gw tutup pakai sarung Wadimor, terus badannya gw iket lagi dah pakai tali tambang, sekalian gw gantung di tiang kayu, sambil gw selepet-selepet pake sarung khas Indonesia.

“Kyaaaaah….. so abusive…. aaaaaah…. so toxic… aaaaaah….”

Gini nih kalo kebanyakan baca cerita CEO sange ngewe Cinderella.

|XII|


Beatrix
Masokis garis keras
Cita-cita terbesarnya adalah menjadi tawanan Dark Lord


|XII|

“Ah, the newly wed. Haruskah gua memberikan selamat?” Tara tertawa kecil ketika melihat gw dan Beatrix keluar dari tenda hanya dengan mengenakan jubah tidur, setelah bercinta semalaman hingga sama-sama kelelahan dan tertidur saling peluk mesra.

Ufuk timur menyala keunguan. Wanita yang terjebak dalam tubuh gadis remaja itu terbaring telanjang di atas tumpukan tubuh para tawanan wanita yang dipakainya semalaman. Kejang-kejang para calon budak yang dirantai itu megap-megap dengan lidah menjulur, dan mulut mengangga yang melelehkan saliva.

“Apa boleh buat, suara kalian bener-bener keras, sehingga gua terpaksa melampiaskan nafsu gua pada mereka,” ujung tumit Tara memainkan punggung seorang tawanan yang masih menungging di antara pahanya dan dipaksa menjilati lubang tubuhnya semalaman. “Sebenarnya gua berniat ikutan… but well… setelah apa yang kalian alami… gua kira kalian memerlukan waktu yang lebih intimate untuk melepaskan rindu…”

Beatrix memicing curiga, Tara bangkit dan melayang ke arah gw dengan ilmu sihirnya, tubuhnya yang telanjang terlihat bercahaya pucat.

“Matahari belum terbit benar…. at least, elu juga harus ‘adil’ terhadap istri-istri lu yang lain… kan?”

Gw belum sempat menjawab, karena tubuh gw tiba-tiba tidak bisa digerakkan. Jurus Ilusi? karena Tara dengan santainya berjongkok dibawah kaki gw, menyingkap jubah tidur dan memasukkan milik gw ke dalam mulutnya.

Beatrix membeliak tak percaya, wajahnya seketika bersemu, setengah karena cemburu, setengahnya lagi terangsang karena melihat Tara yang berlutut patuh di bawah kaki gw, membenamkan milik gw ke dalam kehangatan rongga mututnya. Tersenyum lucu, kepala Tara bergerak maju mundur mengulum sosis gw sambil sebelah tangannya membelai miliknya sendiri.

Beatrix berusaha memalingkan wajah, tapi jurus ilusi Tara juga mengunci gerak tubuhnya.

“APA MAUMU, IBLIS BETINA?!!”

“Iblis? Ah, dear… dear… gua sampai lupa kalau elu amnesia kaya plot sinetron Cinta Fitri… jadi Joni belum cerita….? kalau dia juga janji menikahi gua?”

Beatrix menoleh ke arah gw, pandangan berubah tajam “Benarkah itu, sayang?”

Mampos. Intro gitar lagu Kumenangis udah kedengeran.

“M-mau g-gimana lagi habisnya dia yang bantuin a-aku keluar dari Neraka!”

So dealing with devil you have, Sir?” dengus Beatrix sinis.

Tara melingkarkan tangannya di pinggang Beatrix. “Tenang, say… kita bisa bagi Joni berdua… berempat, dengan Aika dan Astuti… elu bisa jadi istri keduanya Joni…. lagipula…─” cewek biseks itu membisik mesra di telinga Beatrix. “─gua juga suka body-body cewek maskulin kaya gini…”

“Jangan salah memahami, Nona. Joni adalah King of a King, dan para Kaisar dan Raja-raja terdahulu sudah dimaklumi memiliki sekian permaisuri dan selir-selir,” tegas Beatrix. Matanya nyalang menantang. “Tapi apa hak anda meminta posisi sebagai Permaisuri pertama?! Selain saya, masih ada Nyonya Astuti dan Nyonya Aika!”

“Terserah, tapi gua yang jadi Istri pertama,” Tara ikut menegas, angkuh. “Lagipula, gua yang paling tua dan terkuat di antara kita berempat.”

Realy?” Beatrix menyeringai dingin, otot-otot tubuhnya menggeliat seolah betarung dengan kekuatan tak kasat, lalu ketika menemukan celah, Beatrix menghantamkan tinjunya sekuat tenaga. Dan seketika itu jurus Ilusi di sekeliling kami hancur berkeping-keping oleh kekuatan fisik semata.

Tara tercengang tak percaya, tangan Beatrix yang dialiri Prana Kegelapan berusaha melepaskan Prana Obstructor dari lehernya, gw bisa melihat nadi yang kehitaman, dan kalung titanium yang perlahan membengkok.

“Haruskah kita putuskan ini dengan duel, Nona? Kita bisa meneruskan pertarungan kita, tiga tahun lalu.”

Dua orang itu saling tatap dengan penuh kebencian.

ah, shit. Here we go again.

Belum cukup penderitaan gw di Suriah. Sekarang balek lagi. Gini nih nasib karakter utama di cerita bergenre harem, gw ampe lupa masih ada Astuti dan Aika. Masih ada P’ilo dan Sheila pula, yang nggak semua harem-harem gw mau rukun.

“Fufufu… worry not my dear…,” Tara tersenyum lucu dan memalingkan muka.

“Kau benar, sama seperti Kaisar dan Raja-raja terdahulu, pernikahan gua dan Joni hanyalah pernikahan politik untuk keberlangsungan aliansi kami. Tidak kah kau menyadarinya, darling? Kau adalah permasurinya hatinya, always, and always have been.

“Diam!” wajah Beatrix seketika bersemu

Relax, aku tak tertarik pada drama romantika cerita harem ala cerita-cerita picisan. Ambisi Theresia Dasaatmadja tak sedangkal ikrar cinta di ujung cerita.” mata Tara menyala pada cakrawala. “Dunia sudah terlalu kacau untuk dibiarkan tanpa pemimpin, dan hanya satu yang berhak memegang hegemoni kekuasaan tertinggi,─”

Mata Tara membeliak keji.

“─Me.”

|XII|

Bapho aka Akhmat Zainal, baru muncul ketika matahari terbit dari ufuk timur. Sholat malam, karena sepertiga malam pertama milik sobat jomblo. Sementara sepertiga malam terakhir milik sobat hijrah, katanya.

Pagi sudah menjelang dan matahari mulai menampakkan diri dari lereng-lereng pegunungan yang mengelilingi tempat kota kecil ini. Ka Li Sat, kota persinggahan para peziarah yang hendak pergi ke biara Zhong Jian di lereng pegunungan Himalaya.

Adalah anak benua India yang bertubrukan dengan lempeng benua Eurasia jutaan tahun yang lampau menimbulkan lanskap tektonik menakjubkan setinggi 8.000 meter di depan kami. Pegunungan Himalaya, gw bisa melihat püncȧk Everest yang putih dan menjulang di antaranya. Dikenal juga dengan sebutan Mahameru, Püncȧk Tertinggi yang menjadi pusat Kosmologi dalam agama Hindu di India. Gw bisa melihat tanah kering berbatu yang tak ditumbuhi vegetasi. Gw bisa melihat padang salju, juga sungai-sungai dėrȧs yang mengalir di antaranya. Uwoooooh. Ini baru Tibet asli bukan Tebet kek di season 2!

Di Serpent Pass, barisan-barisan pengungsi yang berangkat menuju Shangri La ternyata lebih banyak dari bayangan gw, dari provinsi Yun Nan, bahkan Vietnam yang menghindari medan pertempuran. Beberapa pengungsi menuntun keledai dengan tumpukan perbekalan di punggungnya. Seorang ibu menggendong bayi mengangguk lemas kepada seorang biksu tua berjubah jingga yang membagikan ransum makanan.

“Di balik pegunungan itu, Jon. Adalah Tiger Gate milik perguruan Wu Tang yang dijadikan pangkalan aju bagi pendekar dunia persilatan dan milisi, dan tempat itu, Jon. Sekarang sedang diserang,” jelas Macan sambil sarapan pagi.

Karena Wagimin orang Indonesia asli, jadi kalau makan kudu pakai sambel. Lah di Tibet di mana cari sambel? di Tebet mah ada. Tapi emang si Wagimin makhluk paling greget di dunia, cabe rawit, bawang merah, jeruk lemo, dikunyahnya mentah-mentah. Nyambel langsung di dalam mulut. Uwoooooh!!!!

“Kalau Tiger Gate jatuh, musuh akan bisa masuk ke Tibetan Plateau, dan habislah sudah.”

Lord Baphomet menyeret peti besar berisi perbekalan dari arah desa Ka Li Sat. “Bangsad. Cuma segini yang dikirimin sama Non Sheila dari Shangri-La,” keluhnya, sambil ngeluarin seperangkat peluncur granat, roket launcher, dan gatling gun.

Buat gw, dikasihnya sendal jepit Swallow custom dari bahan kevlar+serat titanium, baju silat, dan sarung Wadimor buat penutup aurat. Nggak lupa satu dos coki-coki yang langsung gw masukin ke dalam inventory.

Sepatu bots, seragam cammo bermotif salju, dan rompi antipeluru diberikan kepada Tikus dan Elin (yang entah emang perasaan gw aja, nempel terus sejak kemaren malem, tar deh gw tanya Bu Tejo).

Tara keluar dari tendanya, sudah lengkap dengan atribut perangnya. Setengah telanjang, tubuhnya yang ranum hanya dibalut oleh berbagai kalung dan gelang yang melingkar-lingkar di pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Di lehernya bergelantungan kalung emas bertahtahkan beragam permata yang menutupi buah dadanya yang mungil. Sementara bagian bawah tubuhnya hanya ditutupi rantai pinggul dari emas yang menjuntai jatuh menutupi bagian intimnya yang tak berbulu.

Hampir aja gw ledekin bu RT mau arisan kalau Tara nggak menjelaskan yang dipakainya itu adalah relikui-relikui keramat untuk memperkuat sihir (yang dikumpulkannya selama satu tahun terakhir). Makanya sob, Tara kagak ngerasa kedinginan walau penampilannya mirip purel lepas.

You know, Jon. Musuh kita adalah 12 Ksatria Emas. Tubuh mereka direkayasa secara genetis untuk bisa masuk ke dalam Seraphim Mode dengan mudah. Sekarang, kita harus bertarung mengandalkan Devil Trigger, dan elu tahu, pakaian biasa akan langsung terkoyak ketika Devil Triger aktif. So, naked is better.”

________________________________________

Seraphim Mode: bersatunya manusia dengan Animus yang dikeluarkan oleh Beatrix di Season 2.
Kalau hati manusia dikotori oleh 7 Dosa Besar, dia akan masuk ke dalam Demon Mode (Devil Trigger).

________________________________________

Sebatang tongkat sihir besar (rod), jubah sihir warna merah, dan topi sihir berujung lancip melengkapi penampilan Sang Crimson Sorceress.

Beatrix menyusul keluar dari dalam tenda, wajahnya bersemu, dan tubuhnya hanya ditutupi Scale Armor warna hitam berbentuk bikini tanpa apa-apa lagi di baliknya. Buah dadanya ditopang oleh sepasang cup hitam terpisah dan menampakkan belahannya yang menonjol.

Bagian pantat, dan pangkal pahanya tertutup jalinan armor sisik kecil yang menjuntai turun bak kain cawat dan dihubungkan dengan besi hitam yang melingkar erat di pinggul. Gw bisa melihat bongkahan pantat dan bagian intimnya ketika ia melangkah.

Sepasang sepatu bots dari bahan yang sama melindungi tumit hingga lutut, dan lengannya tertutupi gauntlet hitam berukir hingga pundak. Helm Corinthia hitam terpasang di kepala, bersama sebuah perisai hitam, pedang besar hitam tersandang di punggung.

“A-apaan ini?” wajah Beatrix seketika bersemu. Bertahun-tahun berkarir sebagai ksatria suci yang tubuhnya tertutup armor tebal, dan Beatrix sekarang dipaksa bertarung sambil memamerkan tubuhnya.

Tara hanya terkikik lucu, bak menikmati rasa malu di wajah Beatrix. Lalu tanpa aba-aba ia menusukkan sebilah belati kecil di perut Beatrix yang tak terlindungi.

“─trang!”

Di luar dugaan, senjata tajam itu langsung membal.

See? ini adalah Berserker Armor, harta pusaka keluarga Xiang yang dipinjamkan Eyang Bi Hun. Bagian tubuh lu yang terekspos akan terlindungi oleh kekuatan sihir. Stronger, lighter, kali ini elu nggak akan lagi kesulitan bergerak, dan yang paling penting…” Tara menyeringai. “Elu bisa menggunakan Devil Trigger dengan lebih leluasa.”

Tara melepaskan Prana Obstructor di leher Beatrix sebelum berangkat.

So you trust me, then?” dengusnya.

Have to trust someone to get betrayed,",” Tara mengerling. “I never did.

|XII|

Ledakan yang terdengar dari arah Barat Laut membuat kami tak bisa lagi menunda waktu. Meninggalkan penjagaan Serpent Pass kepada Pendekar 9 Benua dan para pendekar Shaolin, kami bertujuh melesat ke arah Tiger Gate, menyusuri gigir gunung salju.

Beatrix sebagai tanker melesat paling depan, disusul Macan yang berperan sebagai damage dealer dengan golok besarnya, bersama Lord Baphomet dengan persenjataan beratnya.

Di belakangnya bergerak Tikus mengawal dua orang pengguna sihir; Tara yang bertugas sebagai MM/Nuker dan Elin sebagai support.

Paling belakang adalah gw yang menyokong dengan doa anak Yatim yang mustajab.

“Sudah siang, eh?” decih Macan ketika melihat matahari yang tiba-tiba meninggi.

“Bukan,” desis Beatrix, sambil melindungi mata dari cahaya yang semakin terang. “DI LANGIT ADA DUA MATAHARI!!!!!”

“Joni! Gunakan jurus Astral Projection untuk mengintai!” pekik Tara.

“Ashiap,” kata gw selow.

|XII|

Apa yang kami lihat sebagai matahari kedua adalah Helios, Dewa Matahari, yang bertarung dengan Eyang Bi Hun yang melindungi Tiger Gate dengan Animus Kura-kura Raksasa.

Di langit dua orang Animus User itu bertarung mengerahkan kekuatan sihir tingkat tinggi. Animus Helios berbentuk bola api raksasa berusaha membakar benteng terbang Tiryang yang dilindungi oleh kekkai (Perisai Energi), menimbulkan ledakan-ledakan besar setiap kali dua orang sakti itu berbenturan.

Sementara di darat, ribuan Pasukan Homunculus menyerbu serempak dipimpin, Ares, The God of War yang segera berhadapan dengan musuh bebuyutannya semenjak Pertempuran Tanah Anarki: P’ilo, The Warior of Pulu.


Ares
The God of War


P’ilo
The Warrior of Pulu

|XII|

Kali ini Ares masuk ke dalam Seraphim Mode. Tubuh Binaraga Soviet itu bersinar keemasan. Otot-ototnya membesar dan urat-urat nadinya mencuat di mana-mana bak menenggak satu galon steroid.

“TAK ADA SATUPUN ZIRAH YANG BISA MENAHAN KEKUATAN DEWA INI!!!!” suaranya bergema di seantero lembah. “DAN APA YANG KALIAN KIRA BODY PAINT ADALAH NANNITES YANG DIIMPLANKAN DALAM SEL TUBUH KAMI!!! THIS IS… THE POWER OF GOD!!!!!”

Pilar cahaya emas membelah langit ketika Ares berubah ke dalam wujud manusia setengah singa, dan hanya dengan pancaran tenaga batu karang yang dipijaknya hancur berkeping-keping menjadi serpihan debu yang berputar bersama pusaran Prana Dewata-nya

“Tsk,” P’ilo memasang kuda-kuda waspada. Sang Warrior of Pulu sudah memasuki Devil Trigger, dan tubuhnya bermutasi menjadi wujud Nekomata (manusia kucing), Prana Kegelapan berwarna hitam mewujud di belakangnya, membentuk bayangan Sabretooth berwarna hitam, meledakkan kekuatan yang setara, meski gw lihat napasnya yang tersengal, dan tubuh yang penuh luka karena harus melindungi pelarian pasukan kami sampai Tiger Gate.

YOU ARE, BY FAR ARE THE WORTHY OPPONENT,” dengus Ares angkuh. “GUA ADALAH PETARUNG SEJATI. SATU-SATUNYA ALASAN GUA MENYERAHKAN TUBUH DAN JIWA KEPADA THE PATRIOT UNTUK DIJADIKAN EKSPERIMEN ADALAH DEMI BERTARUNG DENGAN MANUSIA-MANUSIA TERKUAT!!!”

Ares melangkah dengan penuh kesombongan, tanah yang dipijaknya seketika retak setiap kaki-kakinya menyentuh bumi.

AND THE WARIOR OF PULU. SAATNYA BERGABUNG DENGAN SAUDARA-SAUDARAMU DI ALAM BAKA!”

“PULUUUUIUUUUU!!!!!” P’ilo menggeram murka.

Tubuhnya yang mungil diselimuti oleh aura Prana Kegelapan yang mewujud sebagai harimau Sabretooth hitam, menerjang ke arah Ares dalam wujud Singa Emas.

Dua binatang buas itu menggeram, mengaum, saling terjang dan saling cabik di atas padang salju yang membeku.

P’ilo menerjang dengan cakarnya yang meremukkan sebuah gunung karang, tapi Ares dengan tenang menghindar dengan lesatan keempat tungkainya. Menggeram keras, binatang buas itu menerjang ke arah P’ilo dengan kekuatan yang sama. Serpihan karang dan tirai debu seketika menghambur dari tempat di mana cakar Ares mendarat, tapi The Warrior of Pulu sedikit lebih lincah, mengelak ke belakang, cakar si binaragawati meledakkan tiang karang berkeping-keping, menimbulkan kabut tipis di mana P’ilo melesat cepat dari baliknya.

Cakar P’ilo membara dan dipenuhi dengan energi penghancur serupa Brajamusti, meledakkan tanah di sekelilingnya menjadi kawah besar meteorit, Ares menggeram menikmati, menyambut dengan jurus yang sama.

Ledakan besar terjadi ketika dua kekuatan penghancur sama besar itu saling berbenturan. Gelombang kejut melontarkan siapapun yang kurang beruntung berada dalam radius ledakan.

Tubuh mungil P’ilo terpental, dan wujud Demon-nya kembali ke wujud manusia. P’ilo muntah darah sekali pertanda organ dalamnya mengalami kerusakan, tapi pancaran tenaga yang justru terasa membesar dan semakin membesar bersama tanah yang bergetar membuatnya tidak bisa buru-buru melepas kuda-kuda.

Ares keluar dari balik kabut. Menyeringai gahar tanpa lecet sedikitpun, seolah serangan P’ilo tak berefek sama sekali.

Bayang-bayang lonceng emas raksasa mewujud di belakang Sang Dewa Perang.

|XII|

Kali Yuga. Jurus Perisai Lonceng Emas tingkat tertinggi. Gua sama sekali tidak mengira kalau masih ada yang bisa menguasai ilmu itu….” sebentuk suara menyela pertarungan.

Sesosok bayangan melangkah tanpa aura, muncul dari balik kabut di belakangng P’ilo. Berambut gondrong, hanya mengenakan celana jins dan singlet yang memamerkan bulu ketek yang tumbuh terlalu liar. Tangan kiri menggenggam botol miras, dan tangan kanan melinding kumis tebal yang sudah menyatu dengan bulu hidungnya.

Jalan-jalan ke Binaria /pulang-pulang beli Vitacimin // Jauh-jauh ke tanah Cina / ketemu lagi sama abang Wagimin.

Macan tersenyum mesum melihat tubuh P’ilo yang telanjang bulat.

“Pulu!” P’ilo memasang kuda-kuda waspada, sebelum muntah darah dan ambruk di bawah kaki Macan.

“Tenanglah, Neng Pulu. Kali ini kita berada di pihak yang sama.”

Tikus dan Elin melesat datang, dan memapah P’ilo ke tempat yang aman.

Ares menggeram tak terima, duelnya diinterupsi.

Macan menancapkan golok hitam raksasa Harimau Pantura di tanah.

“Maapin gua Neng kalo dibilang ngelawan cewek, tapi gua neh SJW twit**ter, gua paling mendukung nyang namanye kesetaraan gender,” kata Macan sambil menyembur tinjunya dengan miras Topi Miring. “Dan gua nggak akan melawan orang tak bersenjata, dengan golok. Nggak ada gregetnya.”

Macan mengacungkan kedua telapak tangannya. “Ini baru asyik… ini baru ada gregetnya.”


“CIH!!! SATU CECUNGUK LAGI YANG MENANTANG KEKUASAAN ABSOLUT ELIT GLOBAL….,” decih Ares meremehkan. “KAMI ADALAH PERWAKILAN TUHAN DI MUKA BUMI!!! KAMI ADALAH INKARNASI DARI 12 DEWA OLYMPUS!!! DAN GUA, ADALAH ARES GOD OF WAR!!! DAN TUBUH INI TAK AKAN BISA DILUKAI OLEH SENJATA APAPUN!!!!”

Macan tersenyum kecil, sambil garuk-garuk peler.

So tell me…” desis Macan. “Do you bleed?

|XII|

Tak ada yang bisa melihat sejak kapan Macan berada di belakang Ares, tidak gw, tidak juga Ares sendiri, karena di detik berikutnya tinju Macan yang penuh dengan aroma jembod menghantam wajah Sang Dewa Perang dan mementalkan cewek binaraga itu disepanjang padang salju hingga menghantam tebing karang dan menimbulkan ledakan besar.

Getaran keras mengguncang medan tempur, dan menghentikan peperangan seketika karena Jenderal mereka dipentalkan hanya dengan satu kali pukulan.

“SIAPA ELU SEBENERNYA!” jerit Ares Dari balik reruntuhan gunung. Sang Dewa Perang bangkit dengan hidung berdarah, menggeram murka ke arah Wagimin yang melangkah mendekat sempoyongan sambil menenggak miras.

“Kita pernah bertemu, Neng. Mungkin elu lupa. Tapi bulu idung ini… tidak akan pernah lupa pengkhiatan yang dilakukan The Patriot!”

“T-TIDAK MUNGKIN!!! E-ELU SUDAH DIBUNUH OLEH ZEUS!!!”

“Dan gua kembali dari Neraka buat perhitungan kaya Suketih!!!”

SO BRING IT ON!!!!”

Prana Dewata berpusar di sekeliling tubuh Ares, menyelimutinya dengan bayangan Lonceng Emas yang membentuk zirah perang melindungi tubuhnya. Sang Dewa Perang menerjang dengan kecepatan cahaya bersama gelombang api berwarna keemasan yang bergemulung menggulung tubuh Macan, gw hanya bisa melihat pijaran cahaya terang ketika kepalan tinju Ares bergerak mengayun.

|XII|

─Kemudian sunyi.

Tak ada kilatan cahaya...

Tak ada ledakan....

Tak ada apapun....

Hanya kabut tipis dan Macan yang menahan tinju Ares dengan sebelah tangan.

Sang Dewa Perang membeliak tak percaya, gemetar ketakutan, melihat Prana Kegelapan milik Macan yang berpusar membentuk bayangan Harimau Hitam.

“NAMA GUA WAGIMIN!!! MAKHLUK PALING GREGET DI ALAM SEMESTA!!!!”

"--krak!!!"

Terdengar suara logam berderak ketika Macan memiting patah lengan Sang Dewa Perang, belum selesai ia mengaduh, lalu dengan kebiadaban yang hakiki dicengkeramnya kepala Ares.

Kali ini, tidak Perisai Lonceng Emas, atau kekuatan Dewa-dewa yang bisa melindunginya, karena dengan satu gerakan biadab, Macan memuntir lepas kepala Ares, "-CROTTTT!!!"

“KALIAN TAHU LAUT MATI?!!! ITU GUA YANG BUNUH!!!!”

.

.

.

.

To Be Contijon!!!
 
Terakhir diubah:
:semangat: akhirnya... Tikus am macan nongol lagih... Thanks suhu updatenya... :ampun:
 
Duch...lautnya ternyata sudah mati terbunuh Wagimin cuuuk...
 
Wowwwwwwwwwww
:beer: :papi:

Uwoooooooooo.. Ini lebih keren dr versi sebelumnya...



Joni bkn knight biasa buat beatrix, tp the dark knight...



Alias batman, cukkk
Thx sob, tapi versi sebelumnya tetep gw pake tititik-titik plotnya.... Cuma mungkin waktu itu berusaha ngelucu jadinya agak kaco hehehehehe

mantul updetnya sob @Joni Kroco
thx sob

Emejing bang jon mantaaaap update ny
yoi makin lama makin lama pula buat nulisnya

Maturnuwun Ya Sob Achi Joni The Dark Knight, de best lah ente... Makasih Sob dah ngobati kangen ama Joni
Sukses lancar slalu RL nya Ya Sob Achi J0ni
:ampun: thx juga buat doanya sob.....
Mantap Jon....

Bumi hanguskan selakangan the patriots
:groa:

Epic hu
Cerita yang bagian ini luar biasa
makasih sob, moga2 terus2an epic sampai tamat....

Kereenn joonn..kancutkan..
dah gw apdet sob

Pernah kesasar di labirin sawojajar om? Kan tinggal tanya peta kaya dora.. kiwotnya gampang,”ok gugel, tunjukkan lokasi warung kopi budi”, selesai..
wkwkwkw... Kata orang menyesarkan labirin itu

Ojo Wedi kesasar ndek Sawojajar, sak kesasar2mu lho jek pancet ndek malang
kesasar ampe Batu


Dark knight...... Batman.... 
:papi:

lanjutkeun jon...... muantab
dah apdet lho sob

Makasih updatenya jon
Mantep nih
sama2, thx juga dah ikutin cerita ini
Ya iyelah ngambek... Itu sendal jepit mo dipake malahan jadi laelah... 

Thanks apdetnya jon,ane baca dlu yeeee... 
hehehe... Sandal cap koruptor

maksih update nya om joni,,,
:beer:

Welkambek sendal suwalo koneng
thx sob, apdetnya sekarang agak lama neh sob
 
thanks Upnya Jon.... 
baca dulu 

:beer: thx juga ud ikutin cerita ini sob
Beatrix..... 
Yoi, Part 3 ini fokusnya ke Beatrix dan Tara

Part 4. Aika& Astuti

super sekali .......
baru tau ane klo yg bunuh laut mati macan.........


#greget
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣


Jancuk..Apik tenan
😎😎👍🍻🍻🍻
Thx sob
Suka yg bagian mananya sob?

jancookkk... jan tenan joss gandos kotos2 suhu.. 
matur tenkyu apdetannya 
thx juga sob dah ikutin teros

Mantep om Jon....akhirnya ada cerita yg bisa dinanti-nantikan
:ampun: akhirnya apdet jg ::galau:


mantul updet part 18 sob @Joni Kroco
🍻🍻🍻🍻🍻bersulang dulu


 akhirnya... Tikus am macan nongol lagih... Thanks suhu updatenya... 
yoi, biar gak bosen


Duch...lautnya ternyata sudah mati terbunuh Wagimin cuuuk...
🤣🤣🤣🤣🤣 wagimin emang greger
 
Anjrit, Wagimin barusan di revamp dan dibuff jadi makin op beneran
Wkwkwkwkkwkwkwkwkw
 
diamput.. . ane laporin wagimin ke plokiss , ternyata dia yang matiin laut
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd