Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™ | Chapter III: Parabellum

Dalam remake kali ini, Joni tetap cowok apa dikasih plot terjebak dalam tubuh cewek?

  • A. JONI TETAP COWOK, (biar macho, cyin)

    Votes: 191 84,1%
  • B. JONI TERJEBAK DALAM TUBUH CEWEK , (macam film Kimi no Nawa)

    Votes: 36 15,9%

  • Total voters
    227
21. Joni Kroco
There Are Impostor Among Us



_________________________________________


Joni Kuproy
Dinding badinding, oh dinding badinding


Tikus
BFF-nya Joni


Elin
Pacarnya Tikus

_________________________________________

“Tikuuuuus!!!!”

“Mbeeeeek!!!!!”

“Tikuuuuuus!!!!!”

“Mbeeeeek.... aing dipitnah... hiks... hiks.... bukan aing impostor-nya!”

Waktu gw sampai di dungeon (penjara bawah tanah), Tikus dan Elit udah diikat dengan tali temali Shibari yang sudah dimantrai, telanjang, didudukkan di atas alat penyiksaan berbentuk kuda-kudaan kayu bak adegan bokep BDSM. Sebuah batang tumpul mencuat dari atas alat penyiksaan kuno itu, dan terbenam dalam tubuh keduanya. Elin pada liang senggama dan Tikus pada lubang pembuangannya. Mekanisme roda gerigi di dalamnya menggerakkan dildo kayu itu bergerak naik turun. Pelumas oli mesran yang dioleskan pada batang-batangnya membuat alat penyiksaan itu bergerak mulus menggenjot tubuh dua orang terdakwa yang sedang diinterogasi.

Tikus merem melek keenakan telesnya disodok, dan Elin cuma bisa megap-megap lemah. Tubuhnya yang mungil sudah basah kuyup oleh keringat, kejang-kejang nggak berdaya karena orgasmenya yang entah keberapa. Pinggulnya menandak-nandak sakit bercampur nikmat tapi tubuhnya yang diikat bak bokep BDSM-nya membuatnya tak bisa berbuat apa-apa selain memuncratkan cairan klimaks berkali-kali.

Di dekatnya berdiri Sang Interogator, tante-tante berwajah sangar mengenakan korset lateks, stocking jala, dan sepatu hak tinggi. Mukanya serem kaya nahan berak sebulan, dipulas bedak tebel dan celak mata hitam gothik kaya bu RT habis jadi vokalis band emo. Rambutnya disasak tinggi dan digulung pake gulungan jembut. Memandang bengis ke arah Tikus, sambil menenteng cambuk kuda lumping dan gebukan kasur.

_____________________________________


Madam Epona
Ratu BDSM

_____________________________________

Ko su tra (kau sudah tidak) bisa lagi mengelak! Ko kan yang membawa racun ke dalam bangsal terlarang, ko berkomplot dengan Elin yang bekerja di dapur untuk menyusupkan racun ke dalam minuman Nu Green Tea Jade Empress!”

“Hiks... Ikan mujaer makan beling... suwer, bukan aing!”

“HE! STOP KO TIPU-TIPU!”

“─CTRARRRR!!!!” pantatnya Tikus yang hitam metalik dipecut, tapi pemuda berwajah di bawah UMR itu malah mendesah keenakan.

“BEGINI CARA KO MEMBALAS BUDI RED QUEEN, HEH?!” bentak Madam Epona.

“─CTRARRRR!!!!”

Tikus merem melek dipecutin.

“Hiks, bukan abdi pelakunya, Madam... hiks...”

“LALU, KENAPA KO ADA DI BANGSAL TERLARANG DI MALAM TERBUNUHNYA JADE EMPRESS???!”

“I-itu... I-itu...,” Tikus melirik was-was ke arah Elin.

“JAWAB!!!!”

Tikus menelan ludah.

“JAWAB!!!! ATO KO MAU KO PU PACAR INI YANG AKAN MENANGGUNGNYA!!!”

Madam Epona menjambak rambut Elin, kuku-kukunya yang berlapis kuteks hitam menggeranyangi pantat Elin yang gemetar ketakutan. Cairan urin keruh segera menyembur ketika satu jarinya menguak masuk ke dalam lubang pembuangan gadis manis yang sudah diliputi cairan pelicin itu.

O-Oppa... T-Tikus... m-maafkan sayaa....” Elin megap-megap ketika ujung jari Madam Epona menembus usus besarnya.

Jamete (stop it) Abdi mengaku! Malam itu abdi mengendap ke dalam bangsal terlarang untuk menemui Elin!”

“Lalu?”

Tikus menelan ludah lagi.

“JAWAB!!!”

“A-abdi skidipapap sama Elin!” aku Tikus dengan wajah semburat merah padam

“Bah, tra mungkin Elin sudi cuki-cuki dengan jamet berwajah kuli seperti ko! Stop ko tipu-tipu!”

“─dia mengatakan yang sebenarnya!”

___________________________________


Sheila
Red Queen yang sekarang
Kekuatan spesial: telepati, membaca pikiran.


___________________________________​

Suara Sheila bergema menuruni tangga batu. Aura Kaisar yang merambat melalui udara menghentikan segala kegiatan bejad yang terjadi di dungeon itu. Dalam balutan jubah sutera hijau jade, Sheila berjalan tanpa pengawalan menatap tajam ke arah Sang Interogator.

Madam Epona segera meberi salam tabik.

“Tidak usah repot-repot. Dia mengatakan yang sebenarnya.”

Sheila memembentuk segel sihir dengan tangannya, lalu dari lubang hidung Tikus dan Elin keluar kabut asap yang menggumpal di udara. Bagaikan Pensieve di novel Harry Potter, di dalamnya perlahan membayang tampilan citra menampilkan ingatan Tikus dan Elin; bokep .3gp beresolusi 108p. Barbuk FR udah di tangan.

See?” Sheila meneleng ke arah Madam Epona.

Terbukti tak bersalah, Tikus dan Elin akhirnya diturunkan dari alat penyiksaan oleh para algojo Sekte Jade Lotus.

“Hiks... terima kasih nona besar! A-abdi berhutang nyawa k-kepada Nona!” Tikus mewek-mewek menyembah sampai keluar ingus.

Sheila tersenyum dingin, “Fufufufu... bersyukurlah,... karena pendekar-pendekar Sekte Jade Lotus di luar sana sudah bernafsu untuk menghukum kalian dengan Ling Chi.

____________________________________​

Ling Chi: hukuman mati di tiongkok kuno, di mana terpidana mati ditelanjangi, diikat di tiang kayu di depan umum, sebelum dimutilasi hidup-hidup, anggota tubuh mereka dipotong pelan-pelan dari ujung jari.

____________________________________​

Tikus dan Elin menyembah-nyembah di kaki Sheila. “Terima kasih Nona Besar, mulai saat ini, kami akan menjadi budak anda... hidup kami adalah milik anda... hiks.. hiks...”

“Ckckckck... tapi melakukan perbuatan tak senonoh di Bangsal Terlarang adalah dosa besar. Shangri-La adalah bangunan suci. Pelanggarnya akan diberikan hukuman berat!”

Elin langsung menangis dan bersujud menyembah. “Nona Besar! Hukumlah saya!!! Saya layak mati!!! Tapi ampuni Oppa Tikus! Ini semua adalah kesalahan saya! Saya yang merayu Oppa Tikus untuk melakukan perbuatan lucknut ini!”

Barang siapa yang semasa hidupnya tidak bisa mengendalikan hawa nafsu hewani, maka dia akan terlahir kembali di alam Tiryag,” sabda Sheila bergema di dinding-dinding batu. Tangannya mengatup membaca mantera sihir.

“Sheila, jangan!” gw berusaha mencegah.

“Tenanglah, gua tidak sejahat itu, mereka akan bersama selamanya... menjadi budak seks... para Siluman.”

“OPPA TIKUUUUS!!!!”

“ADIK ELIIIIIIN!!!”

“Shel! Jang─”

─terlambat, karena lingkaran sihir berwarna hijau jade bercahaya sudah terbentuk di bawah mereka berdua, berpusar, dan menyedot kesadaran keduanya ke dalam dunia ilusi. Menyisakan tubuh kasar Elin dan Tikus yang terkapar di tanah, mata mereka membelalak kosong, mulut terbuka dan badan yang kejang-kejang orgasme akibat jurus ilusi terkuat.

Hanya sepasang jari mereka yang masih menjalin untuk terakhir kali, sebelum para algojo menyeret dua sejoli itu ke dalam tabung kaca berisi cairan kental untuk mengawetkan jasad kasar keduanya.

|XII|

“Enak aja mereka ngewe di tempat suci, gua aja kalau mau colmek harus turun gunung sampai desa Ka Li Sat,” Sheila menggembungkan pipinya.

“Hiks, tega banget lu Shel, Tikus kan yang tukang kebon lu yang paling setia, Elin juga udah nyelametin nyawa gua di Serpent Pass... hiks... hiks....”

Sheila tersenyum tipis, berbicara pada telepati. “Elu kira gua suka melakukan itu? Elin sudah ikut mama dari kecil. Gua, Elin, dan Elang sudah seperti saudara sendiri... tapi...─”

Kata-katanya tak selesai karena di pintu keluar Dungeon sudah menyemut para pendekar Sekte Jade Lotus yang berurai air mata dan berpakaian putih-putih tanda berkabung. Menjura hormat begitu melihat Sheila

"MOHON RED QUEEN MEMBERI KEADILAN KEPADA MENDIANG JADE EMPRESS!!!"

Sheila membalas salam para pendekar.

"Dua orang itu berada dalam siksaan abadi Dunia Ilusi Siluman Tiryag. Tapi Ingsun pasti akan menemukan dalang di balik semua ini." Sheila menjawab mantap.

"TERIMA KASIH YANG MULIA RED QUEEN!!!!"

"Berita kematian Jade Empress pasti sudah sampai ke telinga musuh. Mereka akan segera datang. Kalian bersiaplah maju ke garis depan, prepare for last battle!"

"UWOOOOOOH!!!!"

Para pendekar menjura kemudian mengangkat senjata.

Sheila tersenyum tipis, berbisik kepada gw dalam telepati.

See? Sejak malam tadi mereka bernafsu untuk merajam Elin dan Tikus. Thus, i must satisfy their anger.”

Ratusan pendekar itu serempak memberi salam tabik pada Sheila.

You are too benevolent, Jon,” Sheila tersenyum kecil, pura-pura membalas hormat. “This is a politic.”

|XII|

Jade Empress dibunuh, dan pelakunya masih bebas berkeliaran. Kita harus berpacu melawan waktu menemukan Impostor-nya, kalau tidak, para pendekar akan kehilangan rasa percaya. Bukan cuma nyawa Tikus dan Elin, semua orang yang ada di tempat ini menjadi taruhannya.

Dewa tabib Tong Fang dan ke-8 asistennya memberi hormat, memberi laporan tentang jalannya penyelidikan. Saat ini Dewa Tabib dan murid-muridnya sedang melakukan serangkaian uji laboratorium pada racun yang digunakan untuk menghabisi Jade Empress.

"Sanca?"

“Siapa lagi? Sang Maestro racun dari Klan Naga Hitam.”

Benar. Ada upaya yang masif dan terstruktur untuk menghabisi orang-orang yang kekuatannya Overpowered. Eyang Bi Hun, Si Babe, Macan, dan gw ngerasa terhormat karena dianggap sepadan dengan karakter-karakter Dewa itu buat dibunuh di bab-bab awal.

Katakanlah memang benar Sanca yang meracik racunnya. Tapi tetap saja orang itu memerlukan kaki tangan untuk mengeksekusi rencana jahatnya. Tapi siapa? Siapa yang bisa menyusup masuk ke dalam Benteng seketat ini?

Di sayap kanan benteng Shangri-La yang difungsikan sebagai gudang senjata terlihat barisan para pengawal dan pelayan yang berada di bangsal terlarang malam itu. Kesemuanya menangis tersedu-sedu.

"Dan gua sudah memasuki ingatan mereka yang terdalam, hasilnya nihil. Bahkan kekuatan Svarabhuana gua ada batasnya. Ada beberapa orang yang bisa memagari pikirannya dengan segel sihir sehingga gua nggak membaca lubuk hatinya yang terdalam."

______ __________________________​

Svarabhuana = The Voice of Universe, kekuatan Sheila untuk mendengar isi benak orang lain

__________________________________​

"Siapa?"

"Orang yang lebih kuat dari gua."

|XII|

"EYANG BIHUUUUUN KENAPA EYANG NINGGALIN TARAAAAA, HIKS-HIKS-HIKS... EYAAAAAAANG... BANGUN EYAAAANG.... BANGUUUUUN... JANGAN TINGGALIN TARAAAAAA....." Tara menangis meraung-raung di depan peti mati si Eyang yang disemayamkan dalam ruang pedupaan.

Buset. Baru pertama kali ini gw ngelihat Tara yang sehari-hari cool dan strong itu nangis ampe keluar ingus.

Wajar sih. Si Eyang dulu yang menyelamatkan Tara waktu seluruh keluarganya dibunuh oleh Jafar. Si Eyang juga yang menampung Tara dan mengajarkan semua ilmu sihir dan jurus ilusi. Bagi Tara, Eyang Bi Hun adalah guru sekaligus pengganti orang tua. Sosok yang paling disayangnya di dunia.

Tara menyusup ke dalam keluarga Dasaatmadja, berpura-pura menjadi simpanan gadis di bawah umur Red Queen. Adalah segel Sihir yang diajarkan oleh Eyang Bi Hun yang mencegah Sheila membaca pikirannya selama ini, tapi kali ini...

Sheila melirik ke arah Tara. Suara tangisan anak itu terdengar semakin pilu.

"TARA BERSUMPAH AKAN MEMBALASASKAN DENDAM EYANG!!! KEPALA SANCA AKAN TARA JADIKAN SESAJI AGAR ARWAH EYANG TENANG!!! KALAU TARA SAMPAI GAGAL MEMBUNUH ORANG ITU, JANGAN PANGGIL SAYA LAGI DENGAN NAMA TARA!!!! PANGGIL SAYA THERESIA DASAATMADJA!!!"

Gw mau menenangkan pacar gw, tapi dicegahnya.

Sheila menggeleng, memegang pundak gw.

"─lebih baik kita biarkan kak Tara sendiri. Elu cuma bikin amarahnya bertambah. Dan yang lebih penting daripada itu...."

Pandangan Sheila mengedar kepada para pendekar Sekte Jade Lotus yang menatap gw penuh curiga.

|XII|

“Sama ketika kerajaan Shu mengundang Liu Bei ke Cheng Du. Kita sudah mengundang Harimau masuk ke dalam istana. Lihatlah apa yang diperbuat mereka kepada Jade Empress!” berkata Dewi Pedang Mi Fang Su Suzu.

Koh Patkay segera memotong. “Mohon agar Dewi Pedang lebih bijak memilih kata-kata. Masih terlalu dini untuk berpraduga.”

Berkumpul di ruang strategi petinggi-petinggi Sekte Jade Lotus menghadapi sebidang peta strategi.

Pendeta Hitam Mi To dari Sekte Bhairava, Dukun Vampir Xiao Mi, dan Biksu Suci Huawei sudah menunggu dengan wajah tegang. Kompak, mungkin habis ini mereka bakal bikin konter hape BM saingan ma PSTRORE di Batam.

Pendekar Tongkat Emas Jia Ling, Hakim Roda Emas Wu Ling, dan Ketua Partai Kaifang Dewa Pengemis Kym Co berada di sisi satunya, siap-siap bikin konter motor cina.

Dewi Pedang Mi Fang tersenyum sinis, “Sejak dalam pikiran, tuan, kita harus bersikap adil. Jangan karena dia berasal dari keluarga Xiang, maka anda kehilangan subjektivitas. Jade Empress telah melakukan kesalahan, nepotisme sudah mengaburkan penilaiannya. Lihatlah apa yang terjadi, kini. Belum cukup ia melindungi dalang di balik kejadian tiga tahun lalu, dan kini ia mengundang sekawanan serigala memasuki rumah kita.”

“Siapa yang anda maksud dengan sekawanan serigala?!”

“Jangan pura-pura tidak tahu, Panglima Tian Feng, semenjak mereka tiba di tempat ini, kejadian-kejadian buruk mulai menimpa Sekte Jade Lotus.

Pendekar Ganteng Rusuh langsung menggebrak meja. “Maafkan ingsun, Dewi Pedang yang namanya bikin ingsun pengen bikin video tiktok. Adalah sekte Ming Jiao yang menahan musuh di Tanah Anarki, sehingga kalian memiliki cukup waktu memobilisasi pasukan di tempat ini.”

“Bah, mendukung Jade Empress, kini kalian?” hardik Pendeta Hitam Mi To. “Bukankah kita semua di sini tahu siapa yang paling bernafsu untuk menggulingkan kekuasaan Jade Empress?”

“Masih dendam kau, Mi To? Karena kalah lelang tempo hari? Sekarang katakan kepada mereka, siapa yang paling bernafsu untuk mendapatkan daging Orang Pulu waktu itu. Dan kau melakukan itu, untuk?”

“CUKUP!” hardik Dewi Pedang. “Yang jelas, Posisi Jade Empress tidak bisa dibiarkan kosong.”

“Bah! Belum dingin jasad Jade Empress kalian sudah membicarakan permasalahan suksesi? Buahahahaha!!!! Ternyata benar, ketika Jade Empress mangkat, justru partai-partai lurus seperti Shaolin dan Wu Tang yang akan paling dulu berebut kekuasaan seperti serigala-serigala lapar yang berebut bangkai domba. Cuih!”

“TARIK KATA-KATA ANDA KISANAK!” Biksu Suci Huawei dari partai Shaolin meradang.

“IKAN HIU MAKAN TOMAT!”

“Cakep,” gw ngerecokin.

“****** SIA!”

Pendekar-pendekar sudah gelap mata dan siap mengangkat senjata, ketika getaran besar terdengar dari arah Tiger Gate, diikuti bunga api yang mewarnai langit.

Wajah para petinggi seketika berubah tegang.

“Mereka datang.”

|XII|

“Tidakkah anda seharusnya ikut rapat dengan para petinggi, Nona?”

“Untuk? Menyaksikan mereka saling berebut bangkai bagai sekawanan serigala? Gua bahkan sudah tahu hasil keputusan rapat sebelum dimulai. Koh Patkay sudah lebih dari cukup sebagai perwakilan keluarga Xiang,” tegas Sheila.

Suara langkah terdengar berderap di sepanjang koridor kayu. Sheila dalam kawalan Lord Baphomet melangkah terburu. Kilatan-kilatan cahaya api menghiasi langit malam. Pemboman sporadis yang dilakukan oleh Drone (pesawat tak berawak) The Patriot menghantam kekkai (Perisai Energi), menimbulkan bunga api yang beperpijaran di sana-sini.

Sepeninggal Jade Empress, ratusan orang alkemis dari aliran Bhairava melakukan ritual Puja Jaya Sangkala. Kekkai (Perisai Energi) yang tadinya dibentuk oleh Eyang Bi Hun seorang diri harus dilakukan secara berjamaah. Mereka bersila mengelilingi sebuah kristal jade raksasa, merapal mantra bergantian untuk membentuk kubah energi yang berkedip lemah dihantam hulu ledak berkali-kali.

“Tiryag adalah salah satu dari 6 Animus terkuat, kekkai-nya tidak bisa direplikasi semudah itu. Menghadapai bombardir seperti ini, mereka tak akan bisa bertahan sampai tengah hari,” desis Lord Baphomet sinis.

They wont,” sahut Sheila dingin. “Begitu perisai ditembus, pertempuran akan pecah di dalam Tibetan Plateau.”

“Lalu para pengungsi?!”

Sheila tersenyum kecil. “Sejak kapan kau perhatian pada warga sipil, Bapho sayang?”

“Tsk.”

Langkah keduanya berakhir di biara utama Shangri-La. Terlihat beberapa pengawal bersenjata yang membuka pintu geser menuju tempat pertapaan Sang Ratu Merah.

“Xiang Bi Hun, The Jade Empress sudah mangkat. Musuh berada di depan gerbang, dan saat ini partai dunia persilatan terpecah belah. Mohon Ratu Merah berkenan turun gunung untuk memimpin kami semua!” Sheila memberi salam resmi.

Ibunya hanya tersenyum tipis.

Sheila bersujud di depan ibunya. “Hamba mohon, pimpinlah kami dalam peperangan terakhir!”

“Saya sudah cukup mengatakannya, tugas saya sudah selesai. Kau adalah Ratu Merah selanjutnya. Bawalah Patkay dan Epona ke garis depan bersamamu. Zodiarc yang saya bentuk adalah gugus Dodekahedral yang terkuat. Tara, Macan, dan Joni sudah lebih dari cukup untuk menghalau semua musuh.”

"Stop this crap out!" dengus Sheila muak. "Di luar sana pėrȧng besar berkecamuk. Dan Mama memilih menjadi orang mati?!"

“Kau tahu datangnya hari ini tak terelakkan.. This war is only matter of time, thus death is.

“Mama tahu Mama sebenarnya mampu menyelamatkan kami, menyelamatkan nyawa para pendekar, menyelamatkan nyawa jutaan warga sipil, tapi Mama memilih tidak melakukan apa-apa?!!!”

Lagi, ibunya tak menjawab.

“Maka jika jika sesuatu yang buruk terjadi, maka itu terjadi karena Mama!!!”

Hening panjang, ada sosok lain di tempat itu yang tertikam oleh perkataan Sheila.

“Kau kuat, Nak. Hanya saja tidak menyadarinya. Pergilah ke garis depan, para pengikutmu memerlukanmu. Semoga Kwan Kong, Dewa Perang bersama kalian.”

"Fine. Kalau kematian yang Mama inginkan, Let it be. Tapi Saya akan menyelamatkan nyawa semua orang yang ada di tempat ini!" dengus Sheila muak dan menutup pintu di belakangnya.

Lord Baphomet mengikuti langkah Sheila, bungkam tanpa bersuara.

|XII|

Ledakan besar yang berasal dari Tiger Gate menggetarkan lereng-lereng pegunungan Himalaya. Tembakan salvo yang berasal dari puluhan baterai altileri yang dipasang di tempat-tempat strategis menghujai pertahanan Sekte Jade Lotus dengan proyektil berdaya ledak tinggi. Menimbulkan kilatan-kilatan merah ketika menghantam perisai energi yang melindungi tempat itu bagai kubah tak terlihat.

What is our situation?” desis Sheila ketika tiba di atas tembok benteng Tiger Gate.

Satu kompi pasukan parakomando Istana Ratu Merah dan Macan yang berdiri gagah sebagai Jenderal garis depan segera memberi salam tabik.

"Satu Squadron Drone Predator. 11 baterai altileri, kemungkinan besar Howitzer M119 yang dipasang pada tiga posisi. Belum ada tanda-tanda pancaran tenaga Homunculus atau Ksatria Emas. Mereka tidak akan menyerang secara frontal, setidaknya tidak malam ini."

Ledakan susulan menghantam bergantian. Diikuti hujan bom napalm yang dilepaskan dari pesawat tanpa awak yang menimbulkan lapisan lidah api di langit.

"Bombardement seperti ini tak akan cukup untuk meruntuhkan kekkai, dan mereka tak berniat melakukan serangan frontal. Lalu mereka membuang-buang munisi, untuk?"

Macan tersenyum dingin ketika merasakan pancaran tenaga mendekat dari kegelapan. “They’re threatening us.”

|XII|

Mendadak bombardement terhenti. Tiga sosok dengan pancaran tenaga mematikan melangkah dari kegelapan. Gw mengenali salah satunya sebagai Hades, God of Underworld. Sementara yang memiliki pancaran tenaga paling kuat adalah sesosok wanita cantik dengan wajah mengantuk. Mengenakan kimono emas dengan sandal geta (sandal kayu jepang). Sebilah katana sepanjang dua meter tersandang di punggungnya. Mesem-mesem mabok sambil sempoyongan menenggak botol tuak.

“Zeus,” desis Macan waspada.

Sosok ketiga, seperti yang sudah gw duga, adalah Sanca. Meloloskan diri dari Serpent Pass, Sanca melangkah paling depan. Jubah kevlar hitam dengan bordiran sutera hijau menutupi tubuhnya. Iris jade-nya menyala ganjil di balik bayangan tudung kepala. Bendera putih yang dikibarkannya adalah penanda bahwa mereka hadir sebagai utusan.

Sheila keluar dari Tiger Gate dalam kawalan Macan, sementara dari atas benteng Lord Baphomet bersiaga dengan senapan anti-meterial.

What a bold move. Tak tahu kah kau Sekte Jade Lotus menginginkan kepalamu?” hardik Sheila.

So what? Bunuh utusan resmi. Maka The Patriot akan meratakan seluruh Tibetan Plateau tanpa terkecuali.” Mata Sanca melirik ke arah Lord Baphomet yang menggeram geram di balik senapan laras panjang. Senyumnya melengkung licik di sudut bibir, memprovokasi.

Sanca menyerahkan gulungan surat kepada Sheila.

“Kami tak pernah berniat membinasakan Sekte Jade Lotus, cinta. Cukup serahkan Joni dan Tara. Sekte Jade Lotus boleh berbagi kekuasaan dengan Elit Global.”

“Nona, saya tidak suka ini,” decih Macan.

“Ayolah, Oppa Gimin. You are greatly outnumbered. Jangan pura-pura, gua tahu situasi di dalam benar-benar fucked up. Tanya kepada Sheila yang bisa membaca isi kepala, berapa orang dari Sekte Jade Lotus yang menginginkan menyerahkan kepala kalian semua.”

Sheila membaca isi surat tanpa ekspresi. “We had discussed this earlier, keputusan kami sama seperti Jade Empress terdahulu.”

Really?” Sanca mengerling tak percaya. “Tara adalah duri dalam daging. Hanya masalah waktu sebelum anak itu menyingkirkan anda sebagaimana Nyonya Liliana menyingkirkan ayahnya.”

Sheila tersenyum kecil. “Eyang Hartawan, Mama Liliana, bahkan Kak Joni mungkin telah membuat banyak kesalahan. Then make it difference, i must.”

You cannot fool me darling, fufufufu.” Sanca tersenyum licik. “You had a plan.”

Sheila membalas senyumnya. “I always have.”

|XII|

_____________________________________​

Note: Gimana gw bisa menarasikan adegan Sheila sementara jasad gw ada di tempat lain gw juga nggak ngerti, yang pasti sejak mempelajari cara bergabung dengan kesadaran bumi, gw lama-lama bisa mempersepsikan banyak hal di saat yang sama.

Mungkin habis ini gw bakal ganti profesi jadi Lia Eden


_____________________________________​

“Beb, kau lihat di mana Tara?” kata gw sambil garuk-garuk poni, karena perasaan terakhir kali gw liat tu anak ada di ruang persemayaman jasad Jade Empress.

Di dalam benteng, suasana berubah hectic. Para pendekar bersiap gradak-gruduk menghadapi serangan pasukan musuh, termasuk gw dan Sekte Ming Jiao anak-anak buah gw.

Sementara ratusan pendekar terlatih dari Sekte Ming Jiao sudah mewarnai tubuh mereka yang telanjang dengan arang hitam. Sarung Wadimor berwarna hitam juga sudah membungkus bagai tudung, dan kapak raksasa dari tulang dinosaurus tersandang di punggung mereka.

“Pulu.” P’ilo muncul dari balik kerumunan, tubuhnya yang mungil ditenggelamkan oleh tubuh tinggi besar para barbarian suku Ming Jiao.

“Kau sudah bisa bergerak? Bagimana dengan luka-lukamu?”

P’ilo mengangguk lucu, dan memasang pose binaraga.

“Pulu. Pulu... Pu-pu. (tubuh Orang Pulu lebih cepat beregerasi ketimbang manusia normal).”

“P’ilo, lama tak jumpa. Senang melihatmu pulih. Kekuatanmu akan sangat berguna di garis depan.”

“Pulu Beatrix,” P’ilo tersenyum. “Yang Mulia berhasil menyelamatkanmu. Saya ikut senang.”

Save this for later.” Beatrix mengangguk kecil. “Kita memiliki musuh yang harus dibantai.”

P’ilo mengangguk. “Pulu (let’s kill em all).

Pasukan Sekte Ming Jiao berbaris di halaman diapel oleh Pendekar Ganteng Rusuh, tapi gw belum melihat Tara yang seharusnya bergabung dalam Party gw sebagai nuker.

“Hey Pulu, kau melihat Tara?”

“Nya?” mata P’ilo membola. “Sepertinya saya melihat Nona Tara berbicara dengan Dewa Tabib Tong Fang di bangsal perawatan.”

Dih, lelet. Kesel bat gw. Mana benteng Shangri-La neh luasnya sama kek Plaza Tunjungan dijadiin satu. Gini nih kebiasaan orang-orang yang bilang OTW tapi masih berak. Sampai di Bangsal Perawatan, hanya ada Dewa Tabib Tong Fang di sana. Murid-muridnya sudah bergegas ke garis depan sebagai paramedis.

______________________________


Dewa Tabib Tong Fang
Ketua Perguruan Ginseng Keramat
Memiliki Klinik Alat Vital dan MLM Obat Kuat


_______________________________​

“Tuan besar,” Dewa Tabib Tong Fang memberikan salam tabik. “Ada apakah gerangan? Anda juga ingin mengetahui hasil penyelidikan saya?”

“Ha?”

Dewa Tabib Tong Fang menyodorkan tumpukan kertas dan botol bening sampel yang ada di atas meja kerjanya.

“Ini adalah racun langka yang tiada duanya di dunia. Tak berasa, tak berbau, tak berwarna, dan melumpuhkan sistem syaraf pusat tanpa disadari korbannya.”

“Bukankah, setiap makanan dan minuman Jade Empress harus dicicipi oleh pengawalnya? gitu sih yang gua tonton di drakor Frozen Flower.”

Dewa Tabib Tong Fang, mengusap jenggotnya yang putih panjang. “Musuh kita sangalatlah lihai. Benar, substansi racun dicampurkan dalam minuman teh hijau, tapi tanpa substansi kedua, racun tanpa rasa itu hanya terasa bagaikan air biasa. Enzim spesifik dalam racun baru akan berefek jika bereaksi dengan procyanidin di asam buah persik. Jade Empress menyukai buah persik, dan beliau memiliki kebun persik pribadi di pelataran ruang kerjanya.”

Bulu kuduk gw mendadak merinding. Pelakunya berbahaya seorang yang mengetahui kebiasaan pribadi Eyang Bi Hun. Ini bahkan lebih berbahaya dari yang gw kira. Tapi bukankah Sheila sudah memeriksa semua orang yang ada di bangsal terlarang?

Kecuali....

Mata gw membeliak.

“Sayang, ada apa?” tanya Beatrix.

“Kau, bawalah pasukan kita menuju Rendezvouz Point. Aku akan segera menyusul.”

“Ada apa? Kau membuatku khawatir.”

Gw nggak menjawab dan langsung melesat menuju bangsal terlarang.

“Sayang, kau mau kemana?!”

“MENGHENTIKAN ANAK ITU AGAR TIDAK BERBUAT BODOH!!!”

|XII|

Kombinasi Jurus meringankan tubuh + Tarian Walet Emas membawa gw tiba di depan bangsal terlarang dalam satu transisi adegan. Beatrix dan Pulu menyusul di belakang gw, tapi ketika hendak menaiki tangga menuju kastil yang terletak di ujung tebing sesosok pendekar bertubuh kekar menghalangi jalan gw.

Pendeta Hitam Mi To dari Sekte Bhairava.

_____________________________


Pendeta Hitam Mi To
Ketua Sekte Bhairava
Animus: Raksasa Dasamuka


_____________________________

“Pendekar harap menyingkir, saya hendak bertemu Ratu Merah terdahulu!”

Golok hitam besarnya melintang di depan gw.

“Ternyata benar yang dikatakan Dewi Pedang Mi Fang. Kalian tidak bisa dipercaya,” Pendeta Hitam Mi To menggeram, di belakangnya mewujud Animus Dasamuka, Raksasa berwajah sepuluh dan bertangan duapuluh.

Beatrix dan P’ilo mengambil kuda-kuda, karena di belakang kami puluhan sosok beku berdiri mengepung di antara tebing dan jurang. Mayat-mayat hidup berwajah pucat. Berdiri menyeringai dengan taring tajam dan kuku-kuku yang teracung ke arah gw. Mata mereka membeliak keruh, dan di keningnya tertempel kertas jimat bertuliskan aksara kuno. Jiang Shi, Vampir China yang digunakan sebagai senjata oleh Sekte Jade Lotus.

Terdengar bunyi lonceng, seorang pria berjubah tao kuning berdiri di antara bayang-bayang dan cahaya bulan. Mengendalikan para mayat hidup dengan lonceng emas dan pedang kayu di tangannya. Dia adalah Dukun Vampir Xiao Mi.

____________________________


Dukun Vampir Xiao Mi
Necromancer dari keluarga Xiang
Mampu mengendalikan Zombi Jiangshi

_____________________________



Jiang Shi
Pasukan Mayat yang dibangkitkan dengan ilmu sihir


_____________________________

Mi To dan Xiao Mi. Gw nggak kaget lagi kalau habis ini muncul nama-nama Sam Sung, Op Po, Vi Vo, atau Ad Van Ce.

“Saya salah menilai anda tuan,” suara Dukun Vampir Xiao Mi bergetar kecewa. “Anda yang membawa peperangan ke tempat ini! Anda dan Takdir anda yang membawa awan kematian ke manapun anda melangkah. Suriah. Alamut. Dan sekarang anda berniat mengorbankan rakyat Tiong Goan (daratan China) demi ambisi anda?!”

Gw merasakan getaran getir dari nada suaranya.

“Anda bukan Juru Selamat, tuan. Anda tak membawa apapun selain penderitaan.”

“Anda salah mengerti tuan!” gw masih berusaha menjelaskan, ketika gw merasakan pancaran tenaga yang bergerak menyerang dari belakang.

“KEMBALIKAN NYAWA JADE EMPRESSS!!!” jerit Pendeta Hitam Mi To sambil menyerang dengan kekuatan penuh. Partikel Metafisis memadat dan memanifestasikan sosok Sang Dasamuka ke dunia nyata, menerjang dan mencincang udara dengan keduapuluh senjata tajamnya. Mengejar gw yang hanya menghindar dengan jurus Pelangkah Awan.

“Tunggu kisanak! Saya bisa jelaskan!”

Celurit of Chaos di dalam Dimensi Kegelapan bergetar hebat, tak sabar ingin bertarung, tapi gw tahu, mereka bukan musuh gw.

“SAYA BUKAN MUSUH KALIAN!”

Keragu-raguan sedetik membuat Pedeta Hitam Mi To berhasil memojokkan gw, di jurus berikutnya, pusaran serangannya menenggelamkan gw dalam satu badai pedang yang mengayun tanpa jeda.

|XII|

“Pulu! (Yang Mulia!)”

Calon selir gw menerjang gagah, dalam balutan Prana Hitam yang menyapulenyapkan jejak dan bayang, Sang Warrior of Pulu mementahkan keduapuluh senjata tajam Sang Dasa Muka dengan tangan kosong. Sosok Kura-kura Galapagos membayang hitam di belakangnya. Memberikan tambahan pertahanan yang tak tertembus senjata tajam. Soul of Turqouise.

“KAU!” decih Pendeta Hitam Mi To.

P’ilo tersenyum kecil, dan berkata dalam bahasa Pulu. “Daging segar yang coba kau tawar tuan, saya harap anda tak lupa. Lain kali kalau kau ingin menikmati daging Orang Pulu, cobalah berburu dengan tanganmu sendiri!!”

Pendeta Hitam Mi To menyeringai girang dan menerjang dengan ayunan keduapuluh goloknya yang membentuk ilusi ratusan bilah yang mengayun sekaligus. P’ilo menyambut tenang, meliuk indah dalam jurus Soul of Butterfly, yang membuat tubuhnya hanya terlihat sebagai pendaran kabut di mata musuhnya, lalu ketika terlihat jeda, sepasang kakinya yang telanjang memijak udara.

Tanah seketika bergetar. Soul of Ganesh. Dewa Raksasa Berkepala Gajah menerjang dari dalam bayang-bayang, mementalkan tubuh Pendeta Hitam Mi To beserta Animus-nya hingga terjatuh ke dalam jurang.

Bersamaan dengan itu belasan Zombie Jiang Shi menerjang dengan kecepatan dewa dari arah berlawanan. Suara genta yang dibunyikan Dukun Vampir Xiao Mi membuat pasukan mayat hidup itu melesat dengan jurus meringankan tubuh, memijak tanpa gaya berat di antara tebing vertikal. Kerongkongan mereka menggeramkan suara orang mati, dan di belakangnya mewujud awan hitam Prana Kegelapan yang memenuhi tubuh para pasukan zombie, membuat mereka lebih cepat, dan lebih kuat dari zombie reguler.

“Mereka adalah jasad para Pendekar Sekte Jade Lotus terdahulu,” desis Dukun Vampir Xiao Mi, Prana Kegelapan juga membuat wajahnya dipenuhi dengan urat-urat kehitaman. “JANGAN KIRA MEREKA BISA DENGAN MUDAH DIKALAHKAN!”

Bagaikan kilat, belasan zombie sudah mengepung gw dari arah tebing dan jurang, Prana Kegelapannya berpusar membentuk gulungan awan hitam ketika ujung-ujung cakarnya melesat dalam kecepatan suara.

“Membawa pasukan mayat hidup untuk melawan Ksatria Templar? Seriously?” Beatrix menelengkan kepala.

Pedang Beatrix yang diliputi Prana Holy memancarkan cahaya perak berkelebat menebas. Elemen-nya yang saling berantagonis membuat pasukan zombie berubah menjadi arang dan abu hanya dengan one hit kill.

“Pergilah, M’Lord,” Beatrix tersenyum kecil. Menghantam seekor zombie yang meloncat dari belakangnya dengan perisai budar, memendarkan makhluk jejadian itu menjadi hamburan abu dan jelaga yang menyala merah di kegelapan.

“Prana Kegelapan bertendensi menjatuhkan penggunanya ke dalam Sisi Gelap. Tara sudah pernah terjatuh dari cahaya sekali. Kali ini jangan sampai anda kehilangannya untuk kedua kali. Go on, selamatkan permaisuri anda.”

“Pulu!” P’ilo mengangguk dari ujung satunya, karena Pendeta Hitam Mito merangkak seram dari dasar jurang. Ilmu Pancasona membuat tubuhnya tidak bisa mati, dan Prana Kegelapan membuat Sang Pendeta Hitam menyatu dengan sosok Animus-nya merangkak dari balik kegelapan dalam wujud Raksasa Dasa Muka. Gw cuma bisa melihat 10 masang mata yang menyala merah dari balik kegelapan ketika Dukun Vampir Xiao Mi juga merapal jurus terkuatnya, memanggil jasad petarung-petarung terkuat yang sudah mati.

Abu Jenazah berpusar dan membentuk siluet-siluet hitam dengan pancaran tenaga tingkat jawara, mengerang, mengeluarkan hawa mayat dari mulut mereka yang menghitam.

Beatrix tiba-tiba menggeram geram.

Ser Primus ada di antaranya.

“MI TO!!! XIAO MI!!! GUA BAKAL KIRIM KALIAN BERDUA KE KONTER HAPE!!!!”

Yhaaa... Caps Lock-nya jebol lagi.

|XII|

Perasaan gw terbukti. Pengawal-pengawal yang menjaga bagian dalam Bangsal Terlarang terkapar tak sadarkan diri, terbius oleh jurus Genjutsu.

Melesat, gw menghambur ke tempat pertapaan Mama Liliana.

Terlambat, Tara dalam wujud Demon mencengkeram leher Mama Liliana dengan cakar-cakarnya yang tajam.

“KAK TARA! JANGAN!” gw berusaha mencegah, tapi kekkai yang dipasang di sekeliling Ruang Pemujaan mencegah gw masuk ke dalam.

Tara melirik keji ke arah gw. “Come on, Jon. Elu juga harus melihatnya.”

Tiba-tiba dari segala penjuru melesat rantai ghaib kek punyanya si habib! Membelenggu gerak tubuh gw, dan mencegah gw mengakses Prana Kegelapan!

BAKUDOU (JURUS PENYEGEL)!!!!

"Red Queen, Ratu Dunia Hitam yang ditakuti pejabat dan penjahat. Setelah lautan darah yang kamu tumpahkan.... Bertobat? Really? kadang saya tidak mengerti pada jalan pikiran orang-orang sepertimu dan Bapho yang mengira bisa melarikan diri dari Karma," Tara berkata, sepasang matanya dipenuhi nȧfsü membunuh.

"Saya tidak pernah melarikan diri dari Karma. Kesalahanku adalah tanggunganku. Hidup adalah mimpi belaka, setelah ini adalah kekekalan sebenarnya," lawan bicaranya menyahut tanpa menoleh.

"KATAKAN ITU PADA ORANG-ORANG YANG KAMU BUNUH!!!!!"

Mama Liliana tersenyum pasrah. "Saya sudah menghilangkan banyak nyawa. Saya tahu hari ini akan datang. Jangan ragu-ragu. Bunuh saya, kalau itu membuatmu merasa lebih baik."

"DIAM!" hardik Tara. "Bilang itu sama Sahal di Neraka!!!"

Tara melirik ke arah gw. "Gua tahu kalau elu juga berusaha melindungi Mama lu! Seharusnya elu tahu semua koefesiennya, Jon... Sanca, Racun yang tak berbau dan tak berwarna. Dan Sanca tidak akan bisa melakukan itu tanpa bantuan orang dalam... Orang yang dipercaya Oom Sahal... sekaligus dipercaya Eyang Bi Hun..."

Hening panjang.

"Bukan Sanca yang membunuh Sahal Sang Penjagal.... it is love who killed The Death...."

To Be Contijon!!!
 
Terakhir diubah:
TIKUS SAMA ELIN DIKASIH HUKUMAN APA ENAKNYA?
KELUARKAN JIWA-JIWA SADIS KALIAN
DIMASUKIN KE DALAM KOLAM BELUT
DIMASUKIN KE KANDANG GURITA?
JAN YANG AMPE MATI TAPI
JAN YANG BENTENG SILUMAN TIRYAG JUGA

ATAU TIKUS MINTA "TRIAL BY COMBAT"


Dikitik-kitik, tapi mulutnya dibekap pake kaos kali basah yg 6 bulan gak dicuci.


😄😄😄😄😄
 
Alloow Jon..

Apdetan di wiken yaa.. Asooyy.
Chapter ini keren, padat dan penuh drama.

Tengkiu, Jon 🍺!
 
Wah kalau ga inget chapter 3 sebelumnya
Bagian ini menarik banyak pihak yang bisa dijadikan kambing hitam atas kematian jade empress. Apalagi dengan kedatangan musuh setelahnya. Memperkuat ada musuh yang licin didalam aliansi.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd