Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™: Revolution

24. Joni Kroco dan Ranjang yang Ternoda



"Pletok!"

"Wadaw!"

Gw dikemplang pake koran Ashahi Shinbun ma Elang.

“Neh! Baca!”

“Sedot WC. Telat datang Bulan. Terapi Alat Vital.”

“Baca hedline-nya, bangsad!”

“Widih! Patung bambu 500 jeti!”

“Bawahnya, cok!”

“Indonesia bergabung dalam koalisi Kerohiman. What happened aya naon?!!”

World War 3 di depan mata. Humanity is in a brink of extinction. Perang Suriah yang berlarut-larut membuat pasukan Koalisi Uni Eropa-AS-Arab Saudi berencana melakukan serangan besar-besaran terhadap Pemerintah Bashar Al-Assad. Meski gw tahu mereka cuma berencana menyerang kota Alamut yang dilindungi koalisi Suriah-Iran-Rusia-RRC.

“Alamut membutuhkan kita, Jon.”

Elang membakar koran itu dengan kekuatan elemen apinya.

But first thing first….”


|XII|

Tesla Model X itu bergerak nyaris tanpa suara dan berhenti di depan sebuah bangunan bergaya Edo-Klasik. Disambut sepasang patung batu berbentuk Spyro The Dragon, gw bisa melihat tiang-tiang kayu tinggi sepelukan orang dewasa yang menjulang di sepanjang koridor andesit.

Dikawal Elang dan Gori, Sheila dan gw memasuki balairung besar dengan dekorasi emas dan pendaran kandil kristal. Gw mengenakan heels hitam, dress merah darah dan coki-coki di bibir. Nggak lupa Mustika Walet Emas gw kekep dalam tas Hermes ori yang gw embat dari lemarinya Madam Epona. Tampil lebih berwibawa, Sheila mengenakan cheongsam sutera warna hijau Jade dengan bordiran emas. Rambutnya digelung dengan tiara membuat gw lebih ngerasa kalau dia yang lebih berhak jadi istrinya Naga.

Memasuki kediaman Hayabusha. Gw disambut dengan tatapan sinis keluarganya Naga. Belasan pengawal bersenjata. Beberapa ninja yang berjaga di sudut-sudut gelap. Gw bahkan merasakan aura permusuhan beberapa Animus User Level-S Klan Naga Hitam.

Demi Dewa, gw cuma berharap, author-nya kagak kebanyakan nonton Ishq-Subhanallah dan genre ceritanya berubah jadi kisah menantu yang teraniaya yang nikah sama CEO demi ngejar rating.

Seorang pria dalam kimono formal menyambut gw dengan tatapan tak bersahabat.

Adalah Ajinomoto Hayabusha, bokap kandungnya Naga. Jangan salah sambung sama The Mighty Ajinomoto dari Season kedua, karena pengusaha kaya di depan gw adalah orang paling berkuasa di negeri Sakura.

Sama seperti Klan Dasaatmadja di Indonesia dulu. Klan Hayabusha menguasai Jepang dari balik layar sejak era Shogun Tokugawa. Perdana Menteri mereka adalah PM boneka yang digerakkan oleh sebuah sindikat terorganisir yang berafiliasi dengan Klan Naga Hitam, kelompok pembunuh bayaran terkuat di dunia.

Sementara yang tampangnya mirip sama pemain bokep MILF, bernama Masako Hayabusha, nyokapnya Naga, sedang memamerkan koleksi Tupperware-nya.

Di kejauhan sepasang gadis remaja menatap sinis ke arah gw dan Sheila, adik-adik kembarnya Naga: Maggie dan Sasa Hayabusha.

“Jangan bilang nama aslinya Naga itu Miwon!” kata gw setres mau diambil mantu sama keluarga micin.

“Bukan, Jon. Bukan Miwon.”

“Alhamdulillah.”

“Nama aslinya Roy. Royco Hayabusha,” jawab Sheila ngeden.

Anjenk.


|XII|

“Ehem.”

Ajinomoto-San membuka suara.

Jade Empress dan Red Queen, dua Ratu yang ‘tersohor’ dan kondang kaloka di jagat perkoploan… Selamat datang… Tapi…. saya pikir… bukankah, anda berdua seharusnya lebih tua dari ini?” Nada satirnya terasa sedikit melecehkan.

“Maafkan kalau penampilan kami tak sesuai ekspektasi anda. Tapi Jade Empress dan Red Queen terdahulu sudah berpulang,” Sheila berkata dingin. “Mungkin anda belum nonton Metro TV.”

“Sayang sekali. Keluarga kami tidak mempercayai stasiun televisi rezim. Keluarga kami hanya percaya berita di portal Pkspiyungan dan Bravos Radio.”

Ajinomoto-San menyahut tanpa empati, menoleh ke arah gw yang sibuk perbaiki tali bh. “Jadi ini calon menantu saya?"

"Iya, Om. Kebetulan saya."

Dilihatnya gw dari ujung kepala ampe ujung kaki.

"Minum? Sake?.”

Grogi. Gw ambil segelas Intisari.

Duduk di sebuah meja melingkar, keluarga Naga menghidangkan Steak untuk makan malam. Tapi lidah gw berasa hambar. Gw berasa diinterogasi sama keluarga calon mertua gw.

“Sebenarnya saya pribadi menentang keras rencana perjodohan ini. Tapi apa boleh buat ini adalah keinginan Lek Sidi Supari, Paklek saya sendiri.”

____________________________________

Paklek = Paman (b. Jepang)

____________________________________

“Oia. Bagaimana kabarnya Lek Sidi, Oom?”

Wajah Ajinomoto-San seketika berubah.

“APA URUSANNYA ANDA MENANYAKAN ITU?!”

Lah. Dia ngegas.

“Tapi kan saya cuma tanya, Oom?”

“BUKAN HAK ANDA JUGA BERTANYA KEPADA SAYA!!!”

“Eh. Santuy, dong. Oom!” protes gw.

Masako-San memegangi pundak suaminya.

“Ehem. Maafken. Tekanan darah suami saya naek.”

Seorang pelayan datang membawa segelas air dan sebutir obat Kaptopril.

Lek Sidi Supari, Pendekar Pedang terkuat pelindung keluarga Hayabusha menjadi korban serangan orang tak dikenal. Ajinomoto-San pasti adalah orang yang paling paling kepikiran.

“Kami pasti akan membantu menemukan pelakunya, Oom. Dengan kekuatan doa anak Yatim. Insyaallah, pelakunya akan ditemukan. Tapi ndak janji.”

“Membantu? Apa yang bisa kalian bantu,” dengus Ajinomoto-San. “Dua orang pemimpin bau kencur yang kehilangan kelompok dan tak memiliki pengikut. Datang seperti anjing kehujanan ke Istana kami. Bisa apa kalian?!”

Sheila yang dari tadi diam, tiba-tiba angkat suara.

“Kalau semua itu benar seperti yang anda katakan. Sejak awal kami tidak akan ada di sini, bukan?”

Sheila tersenyum. Tapi siapapun yang ada di ruangan itu bisa merasakan Aura Kaisar yang menguar dari tubuhnya.

The Second Coming. Mandala 12 Rasi Bintang yang ada dalam ramalan telah datang. Apa lagi yang lebih menakutkan bagi sindikat Organized Crime seperti kalian ketimbang Ratu Adil yang akan mengakhiri semua kejahatan dari muka bumi?”

Air muka Ajinomoto-San berubah, sementara Sheila menatap tanpa sedikitpun keraguan.

Dark Messiah, Jeannie adalah satu-satunya harapan Dunia Kejahatan, dan saya,─ ”

“Jangan coba-coba masuki kepala saya!” hardik Ajinomoto-San.

Matanya bergerak resah. Tangannya mengetuk-ngetuk gelisah. Tanpa teknik membaca pikiranpun gw tahu kalau orang ini menyimpan banyak rahasia kotor. Tipikal pemimpin yang mendapatkan kekuasaan dari warisan orang tua. Kaliber yang benar-benar tidak bisa disandingkan dengan Lek Sidi Supari, atau Naga yang memiliki Aura Kaisar.

“Maafkan. Tapi saya masih memiliki sedikit sopan santun untuk tidak memasuki kepala sekutu kami sembarangan,” Sheila tersenyum kecil. “Saya tidak peduli jika di kemudian hari kita saling bunuh. Tapi kali ini, kita adalah aliansi.”

Ajinomoto-San menelan ludah.

“Jade Empress dan Red Queen,” Sheila tersenyum dingin. Menyayatkan pisau pada daging Steak di hadapannya. “All you need is… us.


|XII|

Seriusan cinta. Ketimbang gw yang manis dan manja. Mending Sheila ato Tara, lah, yang dinikahin ma Naga. Lebih sesuai karakternya sebagai cewek setrong. Sementara gw? Ya Salam alaika. Gw pake bh aja masih sering kebalik-balik.

“Kenapa, Mbak Jen?”

“Aku kok ndak ngerasa layak jadi istrinya Naga, Gor…”

“Ck-ck-ck. Sampeyan iki ayu tenin!” (you’re so beautifull) kata Gori sambil menowel pipi gw dengan gemas.

Menjelang upacara pernikahan. Gw lagi di-make-up sama deske. Ternyata di balik segala kenistaan yang melekat di wajahnya. Gori adalah make-up artist yang handal.

“Iya, Mbak. Aku kan sering nonton video make up tutorial-nya Titan Tyra dan Aurel Hermansyah,” aku Gori jujur, wajahnya tersipu-sipu.

“Pertama-tama, pori-pori diresikno nggo susu pembersih (dibersihkan pakai susu pembersih). Mari ngono toner. Bar ngono pelembab. Mari pelembab didempuli nggo pondesyen. Ning ojok okeh-okeh, mengko koyok meja karambol.” (tapi jangan banyak-banyak, nanti mirip meja karambol).

Jari-jarinya ngetril. Suaranya medhok kemayu. Sumpah nih, kalau gw nggak ngelihat bodinya yang mirip beruang kutub gw udah berasa ngobrol sama mbak-mbak salon.

Sing iki bulu mata anti badai… sing iki jambul sundul langit… iku lho sing mirip karo Incess Syahrini. Ya Allah, ayu tenin!”

Mata Gori mengerjap-ngerjap gemesh ketika memulaskan bedak Wardah titipan sponsor. Lalu dilukisnya alis mata gw pake pensil alis. Tepi mata gw dipertegas dengan dengan celak, lalu kilapan eye-shadow pada kelopaknya. Tak lupa pulasan blush on yang membuat pipi gw semakin merona.

Ojok lali dilipeni. (jangan lupa dikasih lipstik).”

Gw nangis. Ngerasa kehilangan kejantanan gw.

Lah ndalah. Ojok nangis! Mengko pondesyen-nya luntur!” Gori mengerjap panik.

“Diem, bangsat. Gua galaw!”

Elang yang dari tadi bersandar di tiang kayu tertawa kecil melihat segala adegan nista yang diperagakan dua binatang langka itu. Elang udah pakai jas keren dengan kolase bunga di dada. Sebagai satu-satunya keluarga cowok yang tersisa membuat anak angkat Mama gw itu menjadi pendamping pengantin.

“Elu cantik, Jen.”

Gw menoleh dengan mata berkaca.

“Gua belum siap married, bang… hiks… hiks…”

“Ahaha.. kenapa elu jadi mirip Sheila pas mau nikah dulu? Gua inget betul, dia nangis waktu mau pemberkatan. Minta dibawa kabur ma gua.”

“Lariin gua, bang!”

“Najis.”

“Hiks… Hiks….”

Hidup gw hancur, hiks. Gw dipaksa nikah sama cowok yang nggak gw sayang…. Di luar, kelopak bunga sakura gugur…. Gw melihat gerimis tipis di halaman rumah keluarga Hayabusha yang dipenuhi bonsai…

“Eh ujan gerimis aja,” Elang berkata pelan. “Ikan bawal ada kumisnye. Eh, adik jangan menangis aje. Bulan Syawal mau dikawinin.”

“PERNIKAHAN JONIIIIII!!!! BUKAN CINTANYA YANG TERLARAAAAAAANG!!!! CUMA WAKTU SAJA BELUM TEPAT, MERASAKAN SEMUAAAAA!!!!”

─gw depresi.

“Mbak! Ojok Penek’an neng wit kathes, Mbak!”

─dan cerita berganti dalam sudut pandang orang ketiga


|XII|

Senada cinta bersemi di antara kita /
Menyandang anggunnya peranan jiwa asmara/
Terlanjur untuk terhenti di jalan yang tertempuh
semenjak dini / sehidup semati /



|XII|

“Gua nggak menyangka. Gua harus menyaksikan persitiwa ini. Lagi,” Aika berkata, ketika iring-iringan mempelai wanita itu memasuki Kuil keluarga Hayabusha.

Upacara pemberkatan itu dilakukan dalam adat Shinto. Jeannie mengenakan busana serba putih dan penutup kepala berwarna putih (Tsuni Kakushi), yang dikenakan sebagai tudung. Sementara Naga mengenakan Kimono hitam, saling berhadapan dan diberkati oleh pendeta Shinto.

Kedua mempelai lalu berhadapan dan mempertukarkan gelas sake yang dihurup secara bergantian. Masing-masing menghirup sembilan dari tiga cangkir yang disediakan. Lalu memberi hormat kepada keluarga.

“Jadi gini ya, Ka? Perasaan lu waktu gua nikah sama Naga?” Sheila yang ada di sampingnya berkata pelan.

“Bedanya gua dulu berduka buat Naga. Sekarang…”.

“Gua tahu ini cuma pura-pura, tapi kenapa gua mata gua nggak bisa berhenti keluar air mata….”

Dua orang mempelai Jeannie dan Naga mengucap ikrar suci.

“Mas Joni, Butho Cakil-ku, hiks…”

“Naga…. hiks…”

“Mas Jon…..”

“Aika…. gua ditinggal nikah sama Nagaa..... hiks”

“Shel… bojoku rabi meneh…. hiks....”


Terlambat untuk berdusta / terlambatlah sudah
menipu sanubari tak semudah kusangka
yakin akan cintamu yakinkan segalanya
perlahan dan pasti daku kan melangkah menuju damai jiwa



|XII|

Gw tahu ini bener-bener canggung. Gw sekarang berada di dalam kamar pengantin sama Naga, mantan sodara ipar gw yang sekarang gw kawinin. Tapi pikiran gw terlalu kalut buat mikirin apakah habis ini bakalan ada sex scene apa enggak. Akan ada yang datang malam ini. Pembunuh bayaran, santet, atau mungkin Jin Ifrit Meksiko yang dikirim buat membunuh gw.

Seharusnya gw ngerasa aman. Sheila dan Aika berjaga di luar, ditambah duo biadab Gori+Elang, dan juga pasukan Klan Naga Hitam, tapi gw nggak ngerti kenapa gw ngerasa ada yang nggak beres.

Gw duduk galau sambil ngisep coki-coki, sementara Naga masih mandi. Gw bisa mendengar suara air shower yang mengguyur deras dari dalam kamar mandi yang hanya dipisah sebidang kaca tempered dari kamar tidur. Lampu halogen yang menerangi ruangan berbatu granit itu membuat gw bisa melihat siluet samar Naga yang telanjang di antara tirai uap panas. Mendadak muka gw ikut terasa panas, dan kimono satin di tubuh gw terasa lebih gerah dari biasa.

─ ya lord. authornya gara-gara kebanyakan baca cerita CEO, narasinya jadi kek gini.

Takut khilaf, gw mengalihkan pandangan gw ke ujung satunya. Kamar ini besar dengan dekorasi ala kamar-kamar suite dengan ruang tidur dan kamar mandi yang menyatu. Taman bunga di sisi luar. Meja kerja Naga dan perangkat pemutar piringan hitam terletak di ujung yang berisi rak buku-buku filsafat.

Gw merinding nggak tahu kenapa. Piringan hitam yang berada di pojok ruangan tiba-tiba berputar sendiri. Lamat-lamat mulai terdengar lagu berbahasa Osing bersama aroma melati yang tercium entah dari mana.

Genjer-genjer nong kedokan pating keleler / emake thulik teka-teka mbubuti genjer / ulik sak tenong mungkur sedhit sing tulih-tulih / genjer saiki wis dibawa mulih/

(genjer-genjer di petak sawah berhamparan / ibu si bocah datang mencabuti genjer / dapat sebakul dia berpaling tanpa melihat / genjer-genjer sekarang dibawa pulang)

Gw kira gw cuma salah lihat. Karena dari sudut gelap yang nggak kena cahaya, mata gw menangkap sehelai kain merah yang melayang, disusul rambut panjang, lalu wajah pucat yang menyeringai ke arah gw….

─kunti la nak

“Kyaaaaah!” gw ngejerit manja.

Refleks, Naga melongok keluar dari kamar mandi.

─gw bisa ngelihat otot-otot dadanya yang bidang dan dipenuhi bulir air.

“Kamu nggak apa-apa?”

Kayanya cuma gw yang bisa lihat Tantri, Si Kuntilanak PKI yang mesem-mesem di pojokan.

“Ng-nggak. T-tadi ada kecoa ngesot,” kata gw berbohong.

“Oh. Iya,” kata Naga terus balik mandi.

Kamerad Joni, Selamat Menempuh Hidup Baru,” The Red Spirit membungkuk hormat, terus senyum-senyum najong ngintipin Naga mandi.

Bangsat, ngapain lu nongol?! gua jadi lihat titidnya Naga!

Ehm. Titidnya Kamerad Naga emang cihuy.

Fokus. Bangsat!

“Ehm. Saya merasakan kekuatan kegelapan datang.

Tenang, mah. Tempat ini dijaga ketat ama pasukan Ninja Hatori.

The Red Spirit melayang di udara, mengendus curiga setiap sudut-sudut ruang.

Entahlah, Kamerad. Perasaan saya tidak enak.


|XII|

─“Kamu bicara sama siapa?” suara Naga terdengar dari dalam kamar mandi.

“Kagak. Ini… lagi ngapalin dialog buat casting iklan sabun colek.”

“Oh.”

Gw bersyukur Naga keluar dari dalam kamar mandi mengenakan celana panjang training dan kaos oblong. Cahaya yang masuk dari taman membentuk bulir-bulir cahaya pada wajah dan rambutnya yang basah. Garis-garis wajahnya terlihat tegas dengan rahang segitiga siku-siku bak artis Korea.

─Aroma feromon.

Gw takut khilaf. Untungnya Naga ngambil bantal buat tidur di sofa.

Hening. Gw bingung mau ngomong apa. Secara karakter ini jarang banget ngobrol ma gw!

“Gimana kabar lu, Jon?” kata Naga tiba-tiba

“Gini-gini aja, Bang. Malah lebih surem dari Season 2.”

“Di China elu ketemu Tara? Dia gimana kabar?”

“Sehat. Gitu-gitu aja.”

Hening lagi. Gw tahu banyak banget benernya yang mau diomongin dia ke gw. Tapi mau gimana lagi. Orang ini emang irit banget ngomongnya.

“Gua tahu. Gua udah banyak bikin salah sama keluarga lu.”

“Gua juga udah ngebunuh banyak banget keluarga lu waktu itu.”

“Darah dibayar darah. Mata dibayar mata. Keluarga kita sudah ditakdirkan untuk saling menghabisi. Elu seharusnya tahu aliansi ini cuma ilusi.”

Naga tersenyum hambar. Gw bisa ngelihat sepasang matanya yang mengawang pada langit-langit.

“Elu tahu satu-satunya visi Tara yang membuat gw mau bergabung dalam rencana gilanya?”

Gw menoleh dan mendapati air muka hangat yang nggak pernah gw lihat sebelumnya.

“─dunia tanpa kebencian.”


|XII|


Gw teringat percakapan gw sama Sheila waktu pertama kali gw ketemu sama dia.

‘Elu sayang Naga, Shel?’ tanya gw waktu itu.

‘Lebih dari apapun di dunia, Mbek. Tapi gua tahu, kami nggak bakal bisa jadi satu.’ jawab Sheila dengan wajah sedih. ‘Naga bukan takdir gua, Mbek… gua cuma katalis…’

‘Katalis?’

‘Elu nggak harus ngerti, Mbek… jalan lu masih panjang.’

Katalis… Mandat langit… lagi-lagi hal itu berputar dalam pikiran gw setelah sekian lama…

Takdir-takdir yang membelenggu manusia di bawah kolong langit….

Otoritas tertinggi yang mendiktasi.

Tirani.


To Be Contijon!!!

_______________________________________

KASIH MASUKAN GW SOB!!!

Serius ini, gw bingung mau bikin motong adegannya.

a. diserang di malam pertama -> tapi mirip Joni Kroco 2

b. Joni diculik, diperkosa, terus diselametin -> plot rekuren, dan bosen gw juga ngetiknya

c. Elang ma Gori ronda terus ada penyerang -> tapi mirip Joni Kroco 2 juga

d. Naga ma Jeannie ML -> ini bisa, tapi nyambung ke point a (Naga kesurupan ato gmn)

e. Udah cukup Potong di sini aja -> tapi kagak lucu cuttingnya, beda sama yang sebelum-sebelumnya, dan plotnya jadi lambat..

tapi emang Beda banget tone season ini ya sob. Sedikit lebih kaya Trix-nya Suhu Elizaa jadinya. Mudah-mudahan suka dah.

Kasih masukan dah. Kalau masukan bagus, tar gw revisi, terutama buat adegan cut-nya…

pleaaaase…..
 
Terakhir diubah:
Aih aihh si joni bis kecil ramah wes kambek.....

Bingung meh komen opo pokok e lanjoet cak jonnn😁
 
Bimabet
Aih aihh si joni bis kecil ramah wes kambek.....

Bingung meh komen opo pokok e lanjoet cak jonnn😁
Kasih semangat gw sob
Ada joke yang lucu...
Ada pembaca yg Ketawa aja gw dah seneng...

Naga Ama jeanni ML om terus naga kesurupan sampe lupa nyabut om :D :pandapeace:
bisa ja dibikin mabok sob.... Muncrst didalam
Asik isuk isuk entok update an
yoi sob, venernya semalem dah jadi apdetnya tapi karena belum ganti pej gw tahan ampe pagi

Kalo aq sih pilih E Jon,

Mantap,, lanjutkan Jon....
pilihan yg bijak, supaya plotnya nggak kemana-mana

izin nitip sendal hu
awas sendalnya ilang kalo gak sering komen sob
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd