Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™: Revolution

Bimabet
Session ini pancen njelehi. Pikiran kebalik-balik.

Pingin ngaplok Joni nganggo sandal Lili ae.
Lili lawane swallow
 
Senjata baru Joni, pilih Kapak atau Gada?
Fungsinya sama aja senjata yg nambah STR, cuma lg cari bentuknya yg asoy....
:adek:
Pedang dildo, kaya saints row 3

Kapak kayu gagang besi
Kapak storm breaker, tapi gagangnya kayu pink gambar barbie
Gada raksasa merek maspion ada lambang SNI
 
Gada keknya lebih oke om@Joni Kroco.
Tapi ane nggak bisa kasih masukan soal penyerangan dech om,soalnya ane ikut aje ape yg om ketik ane tinggal baca om hehehe.......
 
25. Joni Kroco™ dan Bagian tak Berjudul

“Tubuh Pendekar Tinju Halilintar. Itu tujuan kalian ke tempat ini, kan?” kata suami, eh maksud gw… ehm… Naga.

“Elu tahu?”

Naga mengangguk. “Sheila yang cerita.”

Jantung gw langsung doki-doki.

“Satu minggu yang lalu sebuah kargo Cryogenik terbang langsung dari Chengdu. High Profile Cargo. Cuma petinggi-petinggi Divisi R&D Hayabusha Corporation saja yang tahu apa isinya.”

Naga mengeluarkan sebuah ponsel pintar. Sekilas gw bisa melihat wallpaper bergambar dirinya dan Sheila sebelum cepat berganti menjadi sebuah foto yang diambil diam-diam di sebuah laboratorium penelitian.

Gw beringsut mendekat.

Benar. Tubuh Xiang Yu, bersama senjata pusakanya Gada Sakti Brajamusti yang tersimpan dalam sebuah tabung berisi Nitrogen cair.

“Membawa jasad berumur lebih dari 2000 tahun dari ujung barat China Daratan, fasilitas kami adalah pilihan yang paling masuk akal dijangkau oleh pesawat mereka. Lalu rencana kunjungan Mandala 12 Rasi Bintang ke Jepang…? Serangan Pasukan Homunculus ke benteng Shangri-la…? Elu kira semua itu cuma kebetulan?”

Tengkuk gw seketika dirambati perasaan dingin.

“Buat apa…. mereka…?”

“Pasukan klon yang baru? Mengambil alih tubuh pendekar terkuat di Bumi untuk dirinya sendiri? Dengan Roh Mandala + Tubuh Pendekar Tinju Halilintar, dia tidak akan terkalahkan.”



|XII|

“Keluarga kami memainkan politik dua kaki, Jon,” dengus Naga geram. “Bokap gua terlalu pengecut untuk melawan Mandala 12 Rasi Bintang terang-terangan. Kalian adalah satu-satunya pion catur expendables yang bisa dikorbankan untuk menyingkirkan Mandala dari belakang.”

“Gua udah tahu,” kata gw tegas. “Sorry. Tapi sejak awal gua udah tahu kalau bokap lu nggak bisa dipercaya.”

Naga mengangguk setuju.

“Tujuh hari lagi Mandala 12 Rasi Bintang akan datang untuk meninjau laboratorium kami di Osaka. Bokap gw setuju untuk memberikan pengawalan kepada Presiden ke-8 selama beliau ada di Jepang. Gua nggak tahu ini pertanda baik atau buruk. Tapi setidaknya kita memiliki celah untuk melakukan usaha asasinasi. Sanca, orang itu akan membayar apa yang dia lakukan terhadap Mama,” desis Naga geram.

Sanca? Gw tiba-tiba keinget penjelasan di cerita Joni Kroco season 1. Kelompok Zodiarc kami terdiri dari gabungan Animus User Klan Dasaatmadja dan Klan Hayabusha.

Macan, Tara, Elang, Sheila, Hamelin, Koh Patkay, dan Madame Epona adalah orang-orang yang setia kepada Red Queen. Sementara Animus User yang berasal dari keluarga Hayabusha antara lain: Naga, Aika, Gori, Bapho, dan….

─Gw terdiam.

“Sejak awal Sanca adalah orang kepercayaan bokap gua, Jon….”

(Baca Joni Kroco Season 1. Joni Kroco dan Operasi Klandestin Ular Berbisa).

Slide di layar ponsel berganti pada sebuah foto lama. Foto Sanca bersama seorang wanita muda yang wajahnya rusak sebelah. Keduanya tersenyum mesra dan memakai jas putih yang sama. Sementara di latar belakang gw bisa menangkap bentuk tabung Cryogenik berisi Protoype Homunculus generasi pertama.

Gw mengangguk ngeri. Divisi R&D Hayabusha Corp yang memiliki akses terhadap teknologi Droid dan Klon…. Serangan Pasukan Homunculus di China… Serangan Automata terhadap Lek Sidi… Sekarang, semuanya menemui titik terang….

“Sekarang elu tahu kemana harus mencari.”

Gw harus ngecek judul. Ini cerita Joni Kroco apa cerita tetangga soalnya tone-nya berubah banget sob! Bangsat dah authornya terlalu banyak punya klon ampe kagak tahu lagi mana persona yang dipake. Tiga bulan kagak disentuh, cerita fenuh varokah ne berubah jadi kek cerita lain!



|XII|

Gw nggak tahu. Tapi ini adalah percakapan gw terlama dengan suami gw, ehm, maksud gw Naga. Beda sama Elang yang flamboyan dan suka tebar pesona. Naga strict dan fokus pada misi. Fasad dingin yang sekilas tak berperasaan, tapi gw kira dia lebih dari itu….

─demi menjaga agar cerita freman yang fenuh varokah ini agar terjauh dari narasi yang kebanci-bancian, gw harus menyamarkan narasinya Jeannie. Bangsad. Kagak bisa dikontrol emang reaksi tubuh gw .

Mata gw memejam.

Aku tak bisa tidur. Orang ngomong, anjing nggonggong. Dunia jauh mengabur. Kelam mendinding batu….

Kamerad Joni. Ini bukan waktunya berpuisi,” Si Kuntilanak Merah berkata sambil melayang-layang di atas kasur gw.

Seolah mengawal gw. Hidungnya mengendus seperti membaui datangnya marabahaya.

Gw mendadak merinding.

Ada yang akan datang malam ini.


_______________________



~PoV Orang ketiga~



____________________



Sementara itu…

Gori tidak tahu kenapa ia merasa malam lebih ganjil dari biasa. Kediaman Hayabusha berdiri di sebuah bukit tua. Ada sebuah kompleks besar menyerupai benteng di sana. Sebuah tembok tinggi tebal dengan penjaga. Sungai buatan yang melindungi rumah itu dari penyerang.

Gori berjaga bersama beberapa anggota Yakuza sambil bermain gaple di gazebo yang berada tepat seberang halaman kamar pengantin. Animus User pengendali elemen Kayu itu bertugas mengamankan ring luar. Sementara Sheila dan Aika mengawal kediaman bagian dalam.

Cangkruk. Kartu Domino di tangan kanan. Botol berisi Topi Miring yang diminum bergiliran. Gori terkenang masa-masa ketika ia masih aktif sebagai pentolan Yakuza. Seorang mantan anak buahnya mengambil gitar bolong dan menyanyi….

“Secangkir Topi Miring dan botol kecil Fanta, lalu alkohol untuk kota Malang tercinta / jalanan berdebu dan dingin angin malam /hanyalah sisi lain dari indahnya kota // hei tolong kumpulkan beberapa ribumu /segera gelindingkan sepeda motormu / lalu nyanyikan lagu rindu dsn kemenangan / untuk semya teman yang telah tentukan jalan….”

Malam yang mencapai puncak datang membawa keheningan. Bulan sabit merah membentuk siluet atap-atap pagoda istana kuno yang sudah berusia ratusan tahun. Entah kenapa malam ini bayang-bayang dahan pohon sakura terlihat seperti ranting pohon Kamboja yang menaungi pekuburan. Lagi, Gori berkata pada dirinya sendiri, tidak ada apa-apa. Semua hanya perasaannya saja.

Gori merinding. Tiba-tiba seorang menyenggol pundaknya.

“Mas. Ndelok, Mas!” (mas lihat mas)

Opo!”

Iku!”

Ngendi?”

“Iku! Sampeyan ndelok ora!” (itu! kamu lihat ndak)

“Jancuk. Sampeyan ojok meden-medeni, cok! (kamu jangan nakutin gw cuk!)” Gori melotot kesel. Karena di arah yang ditunjuk adalah kuil tua tempat menyemayamkan jenazah jika ada keluarga yang meninggal.

“Penyusup…” desis anggota Yakuza itu menghunus pedang katana.

Demi menjaga wibawa sebagai Eks-Yakuza paling kondang di Wonokromo, Gori mengikuti dari belakang dengan pentungan kayu. Bagaimana kalau emang beneran penyusup? batin Gori, meski idungnya udah kembang kempis mau nangis….

Berjalan memasuki kuil Jenazah, Gori bisa mencium aroma kapur barus yang ditebar kalau ada orang meninggal…. Juga keranda dan payung hijau yang ditaruh di pojokan gelap.

Sumpah, cyin. Meski badannya gede kaya kingkong, gori paling takut sama yang beginian.

Satu-satunya novel horor yang pernah dibaca Gori adalah Twillight. Itupun nggak tamat karena takut.

Setapak itu berakhir di sebuah sumur tua.

Deru angin. Anjing terdengar melolong ketika indera penciuman Gori menangkap kehadiran aroma mayat yang menguar dari dalam sumur…. dan gendang telinganya menangkap suara langkah kaki di belakangnya…

Jantung Gori berdebar kencang.

Suara langkah itu semakin dekat….

─pundaknya ditepuk.

“KYAAAAAAAAAAAH!!!” Gori menjerit imut.

─ternyata beberapa orang anggota Yakuza yang mengikutinya dengan wajah panik.

“Mas? Sampeyan ngapain ke sini?!”

Iku… iku… nganu…”

“Tempat ini angker. Sampeyan kok berani sendirian ke sini?!”

“Eh?”

“Iya. Kami mengikuti sampeyan. Soalnya tiba-tiba sampeyan berjalan sendiri ke tempat ini!”

Gori menoleh dan tak mendapati anggota Yakuza pertama tadi….

Tak ada seorangpun….

Hanya sebuah sumur tua….

Dan aroma mayat yang tercium semakin jelas.



|XII|

“HEAAAAT!!!!”

“HHHHMHPPHH!”

“MEMBARALAH API DENDAM DALAM DADAAAAAAA!!! ORAAAAAA!!!!!!!”

“Plung!”

Udah hampir satu jam Elang jongkok di dalam toilet. Tapi karena kurang makan serat kayanya b.a.b-nya enggak lancar. Padahal dia ditugasin menjaga ring luar bersama Gori. Gini nih, kalau nggak mengkonsumsi Vegeta Herbal secara teratur, batin Si Kribo.

Rumah keluarga Hayabusha berbentuk rumah gaya lama dengan atap tinggi dan jendela rendah. Bangsat, mudah-mudahan ja kagak ada yang ngintip gua boker. Si Kribo Binal sedang khusyuk menunaikan hajatnya ketika sayup-sayup pandangannya menangkap kelebatan hitam…

Pertama dikira sapu ijuk dan anak buah Naga sedang bersih-bersih jendela. Tapi masa sih ada orang bersih-bersih rumah malam-malam? batin si Kribo, soalnya lama-lama ‘sapu ijuk’ itu memanjang masuk dari celah jendela seperti rambutnya Sadako baru rebonding… diikuti wajah perempuan pucat yang mengintip dari balik jendela…

Elang melotot.

Ujung tokai yang udah keluar langsung masuk lagi saking kagetnya.

Si Kribo langsung ngibrit.

Kagak sempet cebok.



|XII|

“Ada yang datang…,” desis Sheila yang waspada.

“Musuh?” Aika menyiagakan pedang Katana putih-nya, Shiro no Masamune.

“Gua… Nggak tahu…” keringat dingin mulai menetes keluar dari kening Sheila.

Seharusnya Manusya, Animus Kelinci Level-S bisa mendeteksi keberadaan musuh, kekuatan penguasa Realm of Human yang berkuasa penuh atas pikiran manusia….

Tapi kali ini…

“Duk.”

─ tiba-tiba terdengar bunyi.

Aika menoleh ke ujung koridor gelap.

Kosong….

Hanya terlihat barang-barang tua milik keluarga Hayabusha bersama sinar bulan pucat yang masuk dari jendela...

"Duk....,."

Tubuh Aika dan Sheila menegang waspada. Mereka tidak sendiri di ruangan itu….

“Duk…!”

─suara itu terdengar lagi. Kali ini diikuti dengan aroma anyir yang menyeruak memenuhi udara.

“DUK! DUK!! DUKKK!!!” semakin mendekat. Sheila hanya bisa menangkap suara seperti bunyi bola basket yang dipantulkan di atas lantai kayu….

Seperti…. suara…. ─orang melompat…?

Sepasang pupil mata Aika melebar ketika sosok itu memperlihatkan diri.. dimulai dari kain kafan kusam yang melompat dari sudut gelap… temali putih yang membungkus seperti guling… simpul pocong yang terikat pada ujung kepala…

Wajah menghitam…

─gumpalan kapas menyumpal di rongga hidung….



|XII|

____________________________________



~PoV Joni~




________________________________________

Telepatis Terkuat. Pengendali Elemen Es, Api, dan Kayu. Ditambah sepasukan Yakuza dan Ninja pembunuh. Gw yakin kami bisa menghadapi semua serangan yang berasal dari dunia fisik. Tapi bagaimana kalau serangannya bukan berasal dari dunia material?

Teriakan Sheila membuat Naga melompat dan menyambar pedang Katana hitamn (Kuro no Masamune), secepat kilat menghambur keluar kamar dan memeluk anak itu.

─gw cemburu. Suami gw ternyata lebih peduli sama mantan istrinya! Huft!

Apaan sih, Bambang?! protes sisi jantan gw nggak terima.

Karena jeritan Aika membuat naluri laki-laki gw melakukan hal yang sama.

“Kangmas Joni! Hiks…” Aika berurai air mata dan memeluk gw. Kakinya gemetar ketakutan.

“Ada apa, Dik?”

I-iku-i-iku… ono…

Sesosok Pocong menyeringai dan berdiri nggak jauh dari gw.

“DASAR SETAN KEMAREN SORE!!! BARU JADI SETAN DAH BERANI GODAIN BINI GUA” jerit gw kesel.

Didatengin sama Alumnus Neraka dan Demit Profesional, Pocong itu langsung kejer. Pocong itu hantu yang imut karena mirip permen sugus. Tangan dan kakinya yang dibungkus pake kain kafan bikin doi nggak bisa bales mukul waktu gw toyorin ampe jatuh terus gw stut pake Cincin Batu Akik.

Harga dirinya jatuh sebagai hantu… Si Pocong minggat dengan berurai air mata….



|XII|

Impresive,” suara bertepuk tangan terdengar dari sudut gelap. “Seperti yang diharapkan dari seorang Mandala 12 Rasi Bintang. Atau tepatnya ‘bekas’ Mandala.”

Manusia. Gw bisa melihat sepasang kakinya yang menapak di atas tanah.

Perempuan muda berwajah sadis kek Aika waktu belum hijrah. Mengenakan setelan Ninja Klan Naga Hitam. Rambutnya digulung ke atas. Matanya menatap penuh dendam pada anggota Zodiarc.

Ngedenger ribut-ribut rumah tangga, Elang, Gori dan pasukan Yakuza menghambur masuk dengan pedang terhunus.

─gw mencium bau kopet.

“Seperti perkiraan kita. Mereka datang malam ini,” hardik Elang sambil perbaikin posisi celana. “Menyerahlah Nona, anda telah terkepung.”

Naga berdiri paling depan Pedang Katana hitam (Kuro no Masamune) terhunus di tangan. Aika dan Gori berdiri mengapit.

“Pengkhianat Klan Naga Hitam,” desis musuh misterius itu pada Aika-Naga-Gori. “Ini balasan kalian?!!! bersekutu dengan orang-orang yang menghancurkan tempat tinggal kita!!!”

“Kamu kenal, Dik?” desis gw waspada.

Aika mengangguk. “Saudara seperguruan kami, Mas. Kami sama-sama muridnya Lek Sidi Supari…”



|XII|




Aibon
The Goddess of Death

Namanya Aibon. Sekarang gw baru sadar kalau Aika bukan cuma seorang yang namanya milip kaya Lem Kayu yang biasa gw pake mabok….

Tampang dingin tanpa perasaan itu....

Tatapan judes yang menusuk kalbu gw itu…

Semuanya seperti déjà vu…

“Gua tahu Mandala 12 Rasi Bintang adalah musuh yang berbahaya. Tapi bersekutu dengan orang yang membunuh saudara-saudara kita? Gua sudah nggak ngerti jalan pikiran Lek Sidi!!!” sepasang matanya membeliak penuh nafsu membunuh. Gw bisa merasakan aura kegelapan yang mewujud di belakangnya.

Animus Level-S.

Gw bahkan ikut gemetar oleh energi yang sama kuat dengan Deva atau Naraka milik Tara!

“AWAS, MAS JON! NDE’E SEKUAT MBAK TARA KARO MAS NAGA!!!!” Gori menjerit binal.

Menyadari serangan musuh, Gori segera membentuk segel Ninjutsu dengan telapak tangannya.

Bibirnya yang nista menjerit…



|XII|

“AJIAN GETAH GETIH!!!

|XII|

Serangan elemen kayu. Dari tanah bermunculan ribuan batang bambu petung yang saling membelit mengurung tubuh musuh dalam jalinan patung abstrak berbentuk orang ngewe seharga 500 juta.

Serangan yang mampu menjebol APBD dan menyerap Prana musuh. Tapi melihat Naga dan Aika yang merapal jurus terkuat, gw tahu ini bukan musuh biasa….

Gw merasakan tanah yang gw pijak bergetar oleh kekuatan Animus Level Dewa yang dilepaskan dari segelnya.,,,,

Gw bahkan nggak tahu apa yang terjadi. Karena tiba-tiba tubuh teman-teman gw berjatuhan. Mata ketiga gw yang terbuka membuat gw bisa melihat roh temen-temen gw dicabut oleh sesuatu kekuatan tak tampak, disusul roh gw yang ikut tercabut dari tubuh kasar…..

“The Maker menciptakan enam Animus terkuat. Ashura ( Penguasa Realm of Demon), Deva (Realm of Gods), Naraka (Realm of Hell), Tiryag (Realm of Animal), Manusya (Realm of Human)…. The Six Paths... Enam Jalan Samsara…. Dan berani-beraninya kalian melupakan Jalan Keenam?”

Aibon melayang dalam wujud Astral. Shinigami? Gw bisa melihat Zanpakutou-nya, sebuah pedang Katana raksasa segede gaban yang bersandang di punggung.

“Selamat datang di Alam Hantu Lapar….”

Di belakangnya mewujud salah satu dari 6 Animus terkuat. Penguasa Realm of Hungry Ghost. Preta...

Roh gw gemetar hebat melihat satu persatu tubuh astral teman-teman gw mulai dilumat… gumpalan lendir amorfis… segala perwujudan rasa takut yang menyatu dalam ribuan tentakel-tentakel raksasa dan dipenuhi ribuan wajah dan mata arwah-arwah penasaran yang menggeliat…. menjerit… kesakitan dalam siksa kubur yang abadi… sesuatu yang di luar segala pemahaman… Gw sudah menghadapi macam-macam makhluk… tapi baru kali ini gw merasakan itu.… ribuan mata yang menatap balik itu… kegelapan tak berwujud itu…. gw bahkan nggak memiliki definisi untuk menggambarkannya….

Rasa takut yang primal….



To be Contijon!!!
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd