Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™: Revolution

30. Joni Kroco™, dan Kematian, Selamat Datang




“Gori! Mana sendal swallow keramat gua!”

“Di dalam tasku, mas!”

“Keluarin buru!”

“Katakan ‘backpack’!” Gori mengerjap imut.

─kesel sama joke tidak pada tempatnya, gw sundul si Gori.

Hujan deras. Dan di sekeliling kami adalah pulau reklamasi yang ditinggalkan. Gedung tinggi rumah susun yang belum terisi. Ratusan bangkai bis trans-Tokyo yang teronggok menjadi besi tua terlihat berntumpuk-tumpuk di sekeliling kami. Benar-benar tempat yang cocok dijadikan pertarungan fanboy garis keras!!!

Gw merasakan asam di lidah. Polusi udara membuat tetesan air mengandung pH lebih rendah dari biasa.

Codename: Hades. Gw langsung mengenali raut wajah dingin, hidung mancung, dan rambut pirang ikal itu. Tubuhnya yang tinggi jenjang hanya ditutupi bodypaint emas, telanjang bulat, karena gw kira nggak ada satupun pakaian yang bisa menahan kekuatan Animus-nya.

Gw baru sadar masih pakai kostum Ninja seksi Mai Shiranui. Selembar kain tipis yang sangat dhoif sebagai penutup aurat itu udah basah kuyup. Gw nggak pakai daleman, dan mungkin bakal lebih efisien bugil sekalian. Emang nih author berotak Hentai bakalan gini ceritanya.

Aika dan Gori memasang kuda-kuda siaga. Men-Summon Animus masing-masing. Aika dengan Serigala Es. Dan Gori memanggil pasukan Kera Kayu yang bergerak mengepung.

Musuh kami berdiri tenang.

Hades bahkan tidak memanggil Animus Level-S miliknya.

Ia tersenyum segan. “Salam, Son of Death.”

Gw mengangguk hormat. “God of Underworld.”

Our reputation precede us.

Don’t they?

Langkahnya semakin mendekat.

“Gua tahu elu harus melindungi Mandala 12 Rasi Bintang. But I beg you… walk away….”

“Dunia sedang berjalan menuju kedamaian abadi. Dan anda ingin menghancurkannya?”

“Kedamaian seperti apa yang dicapai dengan merenggut kebebasan?”

“Kebebasan, tuan, hanya mendatangkan kekacauan. Penyebar isu SARA, orang-orang yang menjual ayat-ayat suci dengan harga murah, semua itu tuan, lahir dari sesuatu yang anda sebut dengan kebebasan.”

Geledek panjang terdengar sebagai interval.

“Manusia. Sudah semestinya kembali ke pada fitrah mereka ketika pertama kali diciptakan dalam Paradiso. Tunduk.”

Genangan air di bawah gw terlihat bergetar setiap Hades melangkah.

Gori dan Aika memasang kuda-kuda waspada.

“Tunduk. Dan di sinilah kami. Mandala 12 Rasi Bintang, dan 12 Ksatria Suci-nya, untuk menegakkan ajaran The Maker di muka bumi.”

Sesosok tengkorak raksasa mulai mewujud di belakang Hades. Jerangkong segede gedung tingkat 4 dengan jubah hitam dan mahkota.

Gw menoleh pada Gori dan Aika.

“Teman-teman. Ini adalah tim Suicide Squad alias Bondowani,” kata gw tegas.

“Baca cerita gratis di Wattpad, jangan lupa ninggalin komen.”

“Cakep.”

“Jangan kabur kalo kepepet, kena bacok jangan cemen!!!”

“UWOOOOOOOH!!!!”



|XII|

Fantun gw yang fenuh karomah memulai memulai pertama. Aika dengan Elemen Es mengubah hujan menjadi ribuan anak panah es, di susul Gori yang memerintahkan pasukan Kera Kayu-nya bergerak menerjang. Gemuruh tanah yang gw pijak terasa begitu makhluk-makhluk mistis itu berderap menghentak permukaan pulau buatan.

Hades menyambut dengan tebasan. Sabit Besar mewujud dari dalam Dimensi keempat dan mengubah pasukan Kera Kayu yang bisa misuh menjadi tumpukan kayu bakar.

Gw kira Hades adalah tipikal karakter ‘Mage’ macam Tara, Elin, atau Sheila, tapi ternyata ia memiliki kemampuan pertarungan jarak dekat di atas rata-rata sob! Sabit besarnya memberikan jangkauan serang dan daya hancur. Sementara tubuhnya yang tak dibebani apapun meliuk lincah menghindari serangan kalap pasukan kera kayu Gori.

Melesat, Hades seperti bisa meluncur di antara rongsokan bus bagaikan menarikan balet kematian. Indah. Gw bisa melihat gerak lembut yang tak terpengaruh gaya tarik bumi ketika Hades membantai satu persatu pasukan Kera Kayu.

“DENGKULMU ANJLOG!” Emosi, Gori merapal jurus Ulti.

Ribuan akar mewujud dan bergulung membentuk batang besar pohon Baobab dari Madagaskar yang menerjang dengan kecepatan lokomotif Shinkasen ke arah Hades.

Hades tersenyum dan menghindari serangan Gori dengan liukan lembut. Jurus batang raksasa berkaromah itu menghantam gedung kosong dan menjebol tembok beton. Menghamburkan ribuan partikel debu ke udara.

Ringan, Hades melayang ringan ke atasnya. Lalu, dalam satu hentakan di ujung tumitnya yang telanjang, Dewi Kematian itu meluncur di atas permukaan batang pohon raksasa yang melintang. Sabit Raksasa di tangannya memendar indah dalam sapuan cahaya malam, bergerak cepat mengarah ke leher Gori.

Ada yang lapar dan terdengar menggeram. Ada getaran sama frekuensi yang saling beresonansi dan saling memanggil dengan sesuatu yang bersemayam di dalam gw…

Celurit of Chaos, si Kembar Biadab Choki dan Choki yang sekarang udah menyatu jadi kembar siam….

Sebuah sabit raksasa bergagang tulang belakang manusia…



|XII|

“Come… Sweet… Death…”


|XII|

Mustika Walet Mas membawa gw ke garis depan dalam sekejap. Hades menghindari serangan gw dalam satu liukan indah. Bagai sehelai daun yang melayang di antara embusan angin, tubuhnya yang telanjang melangkah ringan di antara badai dan hujan seolah hukum gravitasi hanyalah bualan semata.

“Tsk,” decih gw sambil melayangnkan serangan kedua. Sepasang Sendal Swallow Emas yang penuh karomah memberikan gw askelerasi penuh untuk mengejar buruan yang sepertinya segan bertarung melawan gw.

“Butuh, assist, mas?” Aika tersenyum dingin sambil membentuk segel ninjutsu dengan tangannya.

Serangan Elemen Es. Longsoran Salju yang datang menggulung bersama kekaromahan seorang Joni Kroco, dan menutup jalan melarikan diri. Dalam satu sentakan, ujung tajam Sabit Raksasa gw berada di depan matanya.

Hades menangkis dengan sabetan vertikal.

Sepasang sabit raksasa itu bersentuhan.

─lalu terjadilah.



|XII|

“It all… returns to nothing…

It all comes tumbling down…

tumbling down….


|XII|

Ada emosi yang saling beresonansi. Gw bisa merasakannya walau samar.

Kesedihan…

“LANCANG!!!!” Hades tiba-tiba membeliak geram. Kemarahan yang mendadak hadir membuat otot-ototnya dipenuhi dengan energi penghancur yang dengan mudah mengempas gw sejauh puluhan meter. Ilmu meringankan tubuh membolehkan gw meliuk di antara gedung-gedung kosong pulau reklamasi.

Melesat, Hades mengejar dengan ledakan Prana di telapak kaki. Sementara Prana kemarahan membara mewarnai sabit raksasanya. Gw bisa melihat jalur serangannya yang berbentuk cahaya keemasan.

Tanpa gentar, sabit raksasa gw mengayun menyambut.

─Benturan energi penghancur.

Gelombang kejut hadir sebagai titik nadir.

Membiaskan tirai hujan ketika serangan kami kembali beradu

Saat itu lah semuanya terasa semakin jelas….



|XII|

─ilusi?

Karena gw melihat seorang anak yang berlari pulang dan menghambur ke dalam pelukan ibunya….

Seorang lagi bergelung dalam buaian.

Aroma kari…

Rumah kecil yang ditinggali bertiga...

Suara adzan….



|XII|

─Ini ingatan musuh gw?

Gw meragu beberapa detik,

Weak!” Decih Hades lalu menghantamkan gagang sabit ke kepala gw. Tendangan lutut yang mendarat pada uluhati membuat rasa nyeri menusuk dari abdomen. Tanpa keraguan, Hades menyabetkan sabit raksasa dengan kekuatan penuh. Naluri mempertahankan diri adalah satu-satunya yang menggerakkan gw untuk mengangkat Celurit of Chaos tinggi-tinggi.

Gw berhasil menahan serangan, tapi Kekuatan 2000/G dari The God of Underworld yang berbicara selanjutnya.

Tendangan keras mendarat telak. Kepala gw terasa ringan ketika merasakan tubuh terlontar di udara sebelum menghujam bis rongsokan.

Pecahan kaca.

Mata gw cuma bisa menangkap warna merah, dan aroma logam pada lidah.

Darah.

Suara berdenging.

Pandangan gw mengabur. Tapi gw bisa melihat musuh yang melayang di depan gw. Sabit raksasanya terhunus dan di belakangnya mulai mewujud sosok The God of Underworld.

“Takdir akan mempertemukanmu dengan berbagai macam musuh, wahai Putera Sang Penjagal…. Close your heart to their desperation… Close your heart to their suffering…. Do not allow yourself to feel for them… they woll not feel for you…”



|XII|

OJOK PLAGIAT DIALOG GAME GOD OF WAR, JANCOOOOOOK!!!!” Emosi Partner Cosplay-nya diserang, Gori Menerjang dalam Animus Mode.

Kedua tangannya ditutupi dengan lilitan rotan yang membentuk sepasang lengan Mecha Gorilla.

Meradang, Pemegang Medali Emas untuk cabang olahraga Tarik Tambang di Olimpiade Ulan Bator 2019 itu menerjang dengan kekuatan penuh. Berat tubuh x kecepatan menimbulkan momentum yang tak terhentikan. Hujan yang rapat seperti terbelah bahkan hanya karena angin serangan Gori semata.

Gahar! Jatmika pisaaaaaan!!! Bondo wani, cooook!!!!!!

Cuma sayang nabrak sama baju Dora The Explorer yang dipakenya.

Tak sempat menghindar. Hades hanya menahan dengan tangan kosong.

“Tsk,” bibirnya mendecih. “From ashes to ashes… from dust to dust…”



|XII|

And all return to nothing…..


|XII|

“GORI!!!!” gw menjerit histeris ketika tubuh Gori ditelan kegelapan.

Awan hitam berpusar membentuk vortex kedap cahaya ketika kegelapan itu mengutuh ke dalam dunia nyata. Kehancuran adalah sifat yang melekat pada setiap materi tanpa terkecuali. Dan yang ada di depan gw ini adalah personifikasi dari seuatu yang kau sebut dengan ‘akhir’,

─ajal.

Gw bisa melihatnya. Sosok The God of Underworld yang dimaterialisasi ke dunia nyata. Dan gedung yang runtuh ketika disentuh oleh raksasa setinggi empat puluh meter itu. Lapisan cat yang langsung menua. Kayu yang seketika melapuk. Bahkan air hujan menguap begitu bersentuhan dengan jubah hitam Sang Animus. Seperti semua dzat tunduk pada ketetapan The Maker bahwa segala sesuatu akan mengalami akhir, tanpa terkecuali.

“GORI JANCOOOOK!!!! IKU RAID BOSS, COOOOK!!!! OJOK DI-SOLO DEWE!!!!!” jerit Aika sambil menerjang.

Gw hanya bisa melihat garis-garis cahaya biru ketika tactical suit yang dikenakan Aika berubah menjadi bunga es dan luruh dalam butiran salju, meninggalkan tubuh Jenjang yang dipenuhi rajahan tato dan bekas luka.

Sabetan pedang es. Kelebatan cahaya putih yang membelah langit ketika Aika melesat dengan kecepatan penuh. Gemuruh besar terdengar di langit ketika kekuatan Titan Jottunheim (Realm of Frozen Giants) mengalir memenuhi tubuh Aika.

Dua kekuatan sihir sama besar saling berkolisi dan membagi langit dalam dua kroma, yang satu badai salju berwarna putih, yang satu awan gelap gelap.

Bongkahan es raksasa. Dalam satu serangan, tubuh Hades terpental dan menghantam beberapa gedung kosong sekaligus.

Aika melesat keluar sambil membopong Gori yang sudah jadi mayat.

Di pundaknya terdapat luka bacok berwarna hitam.

Fuck…,” desis Aika ketika menjatuhkan tubuh Gori di dekat gw.

Gw nggak tahu apa yang terjadi, karena tiba-tiba tubuh Aika juga melunglai jatuh.

Wajahnya pucat dan membeku.

“Racun?”

“─Ajal….” desis Hades.



|XII|

─lagi gw melihatnya.

Kenangan yang mengalir masuk dalam kesadaran gw…

Aika yang tertawa bahagia karena dua garis biru di test-pack-nya

Pakaian bayi yang dibeli berdua…

─kami membeli sepasang.

Sepasang yang tak pernah memiliki kesempatan untuk dikenakan.

‘Bisakah kita bahagia, Mas? Pembunuh seperti kita?’



|XII|

Aika termegap sekarat dalam pelukan gw.

Berkali-kali tersedak napasnya sendiri.

Matanya yang membeliak seolah sedang tarik menarik dengan sesuatu yang menarik selendang niskala di lehernya…

Her time is numbered. Bunuh saya jika ingin menyelamatkan permaisurimu,” Hades menghunus Sabit Raksasanya. “Jalani kutukanmu, wahai Mandala Kegelapan.”

Gw tersenyum dingin.



|XII|

“─terima kasih… sudah memberitahu,” bisik gw di belakang telinga Hades.

Gw bahkan nggak tahu sejak kapan gw berada di belakang orang itu.

Matanya yang membeliak horor benar-benar tak mengira bahwa serangan akan datang dari arah yang disangka-sangka.

─seperti ajal.

Sabetan Sabit Raksasa yang dilakukan dengan putus asa adalah satu-satu cara agar kepalanya tak terlepas dari badan.

Prana Kegelapan yang merembes masuk dari Dark Dimension menghempas tubuh Hades dalam satu serangan. Animusnya bergerak menyerang menggantikan. Jerangkong segede Susanoo yang bisa menghancurkan apapun yang disentuhnya. Gedung kosong. Papan reklame yang tak terpakai. Bus rongsokan berubah menjadi debu dan berjatuhan di sekeliling gw.

Tapi dari persepsi gw…

─semua kejadian itu tampak begitu lambat.

Lambat….



|XII|

Mustika Walet Mas. Gw merasakan Prana yang dorman selama ribuan tahun bersemayam dalam sendal jepit keramat itu. Baju Ninja yang nirfaedah sebagai penutup aurat udah robek setengah. Gw sobek kasar. Bugil-bugil aja sekalian. Emang authornya otaknya Echi.

Gw memejam. Memusatkan Prana ke telapak kaki gw, membuat sepasang sendal berkaromah itu bersinar keemasan.

“Melesatlah…,” bisik gw.



|XII|

Oraishin No Jutsu.

|XII|

Awan kematian itu bergulung di sekeliling gw, merenggut apa yang bisa direnggut. Seperti datangnya maut. Anehnya gw bahkan nggak merasa takut.

Why should I fear death? Gw teringat kata-kata Epicurus. If I am, then death is not…. If death is, then I am not... Why should I fear that which can only exist when I do not?

Satu sentakan kecil. Cahaya keemasan Mustika Walet Mas membawa gw menjauh dari area kehancuran. Kekuatan Penghancur itu menggulung tanpa kecuali. Mengubah semua yang disentuh menjadi debu. Gedung. Bus. Jalanan. Meninggalkan lubang besar di pulau reklamasi yang dibanjiri dengan air laut.

Gemuruh besar. Kilatan cahaya di langit mendung. Hades berdiri mengamati di besi tiang SUTET, dengan sabit besar dan The God of Underworld yang mewujud di belakangnya.

Finally a worthy opponent… our battle will be legendary…,” Hades tertawa lebar. Persenyawaan antara rasa takut dan excited membuat sudut-sudut bibirnya tertarik ke atas dalam ekspresi dingin yang mengingatkanmu pada pahatan beku pada pusara.

Gw tersenyum menyambut. Guyuran hujan. Deru angin. Gw mendarat lembut di atas tiang lampu jalan dengan menyandang sabit yang sama besar. Sendal Swallow berkaromah di kaki. Tetes hujan jatuh di atas tubuh montok si Jeannie yang telanjang bulat.

“Seperti keadaan dilahirkan… seperti itu pula kita dikebumikan….,”

Memendar, Animus The God of Underworld berubah menjadi serpih-serpih debu jenazah yang terhirup masuk ke dalam aliran darah, memenuhi pembuluh darah Hades dengan cairan kehitaman. Gw bisa melihat urat nadinya yang membesar dan berwarna hitam.

Wajahnya seperti menahan sakit. Bibirnya terenggah dan berkata, “tapi… ini bukan bodypaint…. ini… adalah lapisan Nannites.… yang dibuat oleh Hayabusha Corp… tujuannya satu… agar tubuh kami tidak hancur ketika… melakukan…. ini….”

Gemuruh besar terdengar ketika akhirnya tubuh Hades dan Animusnya menyatu. Manunggal. Gw bisa melihat perubahan auranya yang berubah menggelap. Lebih kuat. Lebih cepat. Intensitas Prana yang meninggi dan disambut air liur lapar Sepasang Iblis kembar yang tak sabar untuk memangsa…

Gw tersenyum bahagia.

Heaven and hell… lets rock!



|XII|

Kilatan cahaya membelah langit ketika serangan kami itu saling membentur. Kekuatan Dimensi Kegelapan yang mengisi otot-otot gw. Kekuatan Animus Level-S yang diinjeksikan ke dalam pembuluh darah Hades. Menimbulkan ledakan keras yang menghancurkan ketika senjata kami berbenturan.

Purvama (jurus meringankan tubuh) dan Sendal Swallow berkaromah membuat gw bisa melesat seperti panah cahaya di kegelapan malam. Hades menyusul dengan kecepatan yang sama. Menyabetkan Sabit Raksasa untuk kali kedua. Indah, gw menghindar dengan liukan lembut dan mendarat di atas jembatan layang. Awan Penghancur The God of Underworld yang kini beremayam dalam Sabit Raksasanya menghancurkan apapun yang tersentuh termasuk bangkai rangkaian gerbong kereta yang langsung punah menjadi butiran debu.

Gw melirik ke arah Aika sekarat, dan Gori yang sudah jadi mayat…

Tiba-tiba saja ada kemarahan menghambur keluar…

Prana Dimensi Kegelapan membentuk Bulan Sabit Hitam yang memotong gedung kosong menjadi dua.

Suara bergemuruh. Ketika potongan-potongan beton itu menghujam bumi.

Sabit Raksasanya membentuk bayangan emas di udara.

Sabit Hitam gw bergerak menyambut.

Dan ketika senjata kami membentur.

Lagi, ada yang menyusup masuk dalam ingatan gw…



|XII|

Puing-puing kota…

Seorang ibu yang merangkak dan mendapati jenaszah dua anaknya yang saling memeluk…



|XII|

“Tak ada yang abadi, tuan. Semua yang berasal dari Allah. Dan akan kembali kepada-Nya. Sesederhana itu.”

Gw punya waktu untuk simpati. Menyelamatkan Aika adalah satu-satunya yang ada di pikiran gw saat ini. Kami melesat di antara gerbong tua yang tak terpakai. Mempertukarkan belasan jurus tanpa ada satupun yang unggul.

“Apalagi yang perlu anda sesali? Anda dan Istri anda seharusnya sudah lama mati. Tapi membangkitkan manusia dari kematian? Melarikan diri dari Neraka? Tak ada yang berakhir baik dari mencurangi rancangan The Maker, tuan. Ketahuilah, justru hal-hal semacam itu yang semakin mendekatkan dunia kepada kehancuran.”

Satu sentakan kecil. Kekuatan salah satu dari 3 Dewa Terkuat Dodekatheon itu membuat tubuh gw terpelanting menghantam permukaan laut. Terpantul di antara ombak, gw terpaksa mengeluarkan jurus meringankan tubuh untuk melangkah di antara buih yang menggelegak.

“Mandala 12 Rasi Bintang sudah membawa dunia pada kedamaian, dan anda ingin menggagalkan itu semua? Saya tidak akan membiarkan anda menghancurkan tatanan dunia baru. Cukup anak-anak saya yang menjadi tumbal rantai kebencian yang tak pernah putus.”

“BILANG ITU SAMA SANCA YANG NGEBANTAI MAMA GUA!!! NGEBANTAI ORANG-ORANG DI BENTENG SHANGRI-LA!!! DAN ELU ADA DI SITU, BANGSAT!!! ELU MENUTUP MATA SAMA KEJADIAN ITU!!!!”

Geram. Gw menghujamkan Schyte of Chaos di tangan gw. Prana Kegelapan membuat gelombang laut bergulung naik ke daratan mengiringi serangan gw.

Hades menghindar dengan jurus langkah tanpa gaya berat.

Gw melihat bola Emas yang terbentuk di ujung sabit Hades.

Menggeram. Schyte of Chaos merespon dengan sabetan Bulan Sabit Hitam.



|XII|

Ledakan Prana yang menghamburkan air laut ke udara. Terhempas, kami segera bangkit dan melayangkan serangan kedua. Kilatan Petir. Ombak yang kian meninggi. Gw hanya bisa melihat sepasang siluet manusia dan sabit raksasa yang menarikan balet kematian di pantai. Ledakan demi ledakan. Bacokan demi bacokan dipertukarkan atas nama kemarahan.

Gw merasakan gerakan Hades yang melambat. Sebagaimana juga gerakan gw. Prana yang mendekati titik nol. Tenaga yang nyaris tak bersisa membuat sepasang Sabit Raksasa itu tidak lebih dari senjata tajam biasa. Ayunan penuh amarah. Geraman tanpa kata. Sabit Raksasa itu berkelebat dan memotong paha Hades. Sebagaimana ujung tajamnya yang menyobek kulit punggung gw.

Napas gw semakin tersengal. Sama-sama kehabisan Prana menggunakan kekuatan kanuragan, kami harus bertarung dengan menggunakan kekuatan fisik semata. Sabit Raksasa itu kini terasa berat. Tapi gw masih mencoba memasang kuda-kuda menerjang dengan kebiadaban yang hakiki. Gw bahkan nggak merasakan pundak gw yang terkoyak. Karena bacokan gw juga bersarang di tempat yang sama. Semburan darah.

Gw menghantamkan kepala gw kewajah Hades. Hidungnya yang patah memberikan kesempatan bagi gw untuk melayangkan tendangan ke ulu hati. Disusul tinju yang ditepisnya dengan gagang Sabit. Tapi orang ini masih bisa mendorong gw kuat-kuat. Sehingga kami bergulingan di lumpur sambil berusaha membacokkan ujung tajam Sabit kami.

“Ajal adalah sesuatu yang datang dan tak mau menanti,” Hades berkata ketika ujung tajam gw mulai menggores di dada atasnya. “Dan anda terlalu lama.”



|XII|

Hujan.

Gemuruh terdengar sesekali.

Tubuh Aika masih ada di situ…

Tapi mata Aika cuma menatap nggak bergerak.

Kulitnya membiru

Sebagaimana dadanya yang nggak bernafas lagi….



|XII|

─“JLEBH!”

“DENGER INI… NAMA GUA JONI KROCO FREMAN FALING VAROKAH!!! DEWA ATAU IBLIS, GUA AKAN MENGHANCURKAN SEMUA YANG MENYAKITI ORANG YANG GUA SAYANG!!!!”

Gw bahkan nggak ingat apa-apa lagi.

Kemarahan itu hadir seperti api yang membakar. Mendorong tangan gw untuk bergerak membacok lebih dalam. Dan lebih dalam. Mengiris pelan jantung Hades dengan ujung tajam Celurit of Chaos.

“MATI!!! MATI LU, BANGSAAAAAAT!!!!!!” jerit gw waktu merasakan badan musuh gw mulai mengejang kesakitan.

Tapi gw nggak ingin berhenti menyakiti…

Gw terus menghujamkan ujung tajam itu….

Lagi.

Dan lagi.

Semburan darah.

Gw benar-benar menikmati.



|XII|

Deru hujan. Napas gw yang tersengal. Waktu sadar, Sabit itu sudah terbenam sepenuhnya. Banjiran darah. Lawan gw yang termegap dalam sakaratul maut…

Hades mengerjap pelan.…

Menatap gw dalam….

Matanya membasah karena iba….

“Jangan… jangan menjadi orang itu… saya mohon….”

Hades tersenyum lemah, membelai wajah gw dengan tangannya yang berdarah….


The path you walk… vengeance. You’ll find no peace…..”


|XII|

Lalu ketika jiwanya berada sejengkal dari ajal, ingatannya mulai merembes memasuki kesadaran gw…

Dan gw bisa melihatnya…

Semua… tanpa terkecuali…

Tentang sebuah rumah mungil yang ditempati bersama…


Tentang angan keluarga kecil yang dirajut sederhana…

Tentang mimpi-mimpi yang pergi… dan mungkin tak bisa lagi…

Gw lihat si sulung yang belajar mengaji…


Gw lihat si bungsu yang bergelung nyaman dalam buaian ibunya

Aroma kari….


Sajadah yang digelar bersama….

Mungkin adakala ketika si kecil membandel dan menumpahkan susu pada pakaian yang sudah di cuci…

Atau ada kalanya dua anak itu memperebutkan mainan kayu yang baru dibeli…

Tapi sampai mereka menua barangkali

Tempat itu akan senantiasa menjadi selimut hangat tempatmu pulang…

Sebuah tempat yang selalu ingin kau sebut rumah…



|XII|



Hujan turun deras. Ada yang basah dalam mata gw ketika kesadaran gw kembali mengutuh.

Hades terbaring tak bergerak…

Bibirnya tersenyum.

Matanya yang menatap nanar seperti melihat anak-anaknya yang berlari menghambur…

Menyambut sang ibunda…

Pulang….

‘Ibu…’



|XII|

so with sadness in my heart
I feel the best thing I could do
it’s end it all…. and leave forever…

what done is done, it feels so bad
what once was happy, now is sad
I’ll never love again my world is ending…

I wish I could turn back time
because now the guilt is all mine
can’t live without the trust from those you love

I know, we can’t forget the past
you can’t forget love and pride
because of that it’s killing me inside…

it all return to nothing…
it all comes tumbling down

tumbling down….

tumbling down…


|XII|

Gw selimuti jasad Nuraini aka Hades sebagai penghormatan terakhir.

Gori dan Aika bangkit dari kubur begitu pemilik kutukan Touch of Death mati.

“Mas Jon… aku tadi masuk Neraka… hiks… hiks…,” kata Gori waktu hidup lagi.

“Ah. Ketemu sama Babe gw gak, Gor?”

“Enggak, Mas… aku ketemu sama Robot Gedek… Ryan Jombang….”

Mampus.

“Aku mau tobat kaya Mas Ahmad Zainal…. hiks… hiks… aku mau jadi pemuda hijrah.”

Aika yang sudah seger langsung menginjak kepala Mak Nyinyir, yang gw heran kenapa nggak jadi korban dengan segala pertempuran epic gw.

“JAWAB, DI MANA SANCA!!!”

“PLAK!!!”

Mak Nyinyir digebukin pake gebukan kasur.

“Aduh… aduh… jangan pukul muka saya… saya baru suntik botoks… sulam alis… hiks…”

“Nggak usah digebukin, Ka. Tinggal bawa ke Markas buat diinterogasi pake Telepati ma Sheila. Oia, beb. Gua baru unlock passive skill, jadi Celurit of Chaos gw sekarang bisa mengambil ingatan korbannya… jadi tinggal dijambak… dibacok… digorok… udah.”

“─stop! stop! gua ngaku! Sanca… ada di Markas The Patriot Cabang Yokosuka. Di Pangkalan angkatan laut Amerika….”

Mampus.

“Kalian tak akan bisa menyentuh orang itu… The Patriot adalah Gugus Dodekahedral dengan sumberdaya paling besar di dunia… kami yang mengendalikan perekonomian dunia dari balik layar… kami yang memanipulasi informasi yang kalian erima… kami bahkan bisa menutup-nutupi bahwa sebenarnya Bumi itu datar… fufufufu….”

“Tenanan Mas Jon? Bumi itu datar?”

“Katanya si habib sih gitu, Gor.”

“Apa yang kalian kira kebebasan, hanyalah ilusi yang diciptakan organisasi kami. Kami bahkan memiliki algoritma komputer untuk mengetahui siapa saja yang berpotensi menjadi penjahat. Dan The Patriot tak akan ragu unguk melenyapkan siapapun yang berpotensi menghancurkan keseimbangan. Merusak Order menjadi Chaos…” Mak Nyinyir tersenyum penuh kemenangan.

“Bahkan meski mereka belum berbuat kejahatan?”

“Siapapun. Ancaman potensial tetaplah ancaman. Bahkan meski mereka dalam bentuk janin sekalipun…,”

Pupil mata gw melebar...

“Jangan bilang... kalian… yang….”

Mak Nyinyir tersenyum.

“BANGS─”

─“DOR!!!!”

“Kyaaaah!” gw ngejerit imut.

Kepala Mak Nyinyir bolong di tengah.

“Sorry beb, tanganku licin,” kata Aika terus ngasihin pistol yang masih keluar asap ke Gori yang masih mangap.

Aika mengeluarkan sebuah bazooka dari dalam bagasi.

“Hubungi Sheila dan Klan Naga Hitam. Malam ini juga, kita akan membakar Markas The Patriot.”

_____________________________________

PoV Orang ketiga

_____________________________________




Sementara itu, Pangkalan AL Amerika di Yokosuka, Jepang

Seorang pria blasteran bule berdiri di sebuah dermaga batu seperti sedang menunggu kedatangan sesuatu. Malam gelap. Badai Tropis membuat gelombang meninggi

Lalu dari dalam laut keluar sebuah kapal selam silumann yang merapat pada sebuah dermaga bawah tanah.

Seorang pria dalam kawalan dua orang berjubah emas keluar dari dalamnya. Bebebrapa pasukan Khusus bergerak mengikuti.

“Boss Jafar. Anda terlihat tampan dalam tubuh baru anda,” Sanca tersenyum menyambut.

Pria dalam jas mahal tertawa lebar sebelum melayangkan sebuah tinju yang bersarang di wajah Sanca.

WHAT.. THE FUCK… ARE YOU THINKING!

Tangan Jafar mencengkeram murka kemeja Sanca.

“B-boss? Aing salah apa, cyin?”

“ELU SUDAH NGEBUNUH LILIANA, BANGSAT!!”

Gemetar, wajah Sanca berubah horor melihat ekspresi atasannya.

“Boss… boss sendiri yang bilang… ‘do as you wish…’ dan saya pikir… anda dan Nyonya Liliana… s-sudah….”

Cengkeraman di kerahnya mengendur. Sanca melihat ekspresi horor yang sama di wajah Jafar.

“Elu… samasekali nggak ngerti…. Liliana adalah satu-satunya yang bisa melindungi gua dari orang itu… dan elu… elu sudah ngebunuh Sahal… dan sekarang… APA YANG ELU PIKIRKAN WAKTU MEMENGGAL KEPALA IBU KANDUNGNYA JONI, BANGSAT?!!!”

Pukulan kedua bersarang di perut. Membuat Sanca tersungkur kesakitan.

Jafar berdiri gemetar, memperbaiki kerah jas mahalnya yang sedikit berubah posisi.

Seorang ajudan mengeluarkan sebatang cerutu Kuba dari kotak beludru.

“Elu nggak tahu sudah berurusan sama siapa….,” menggigil, Jafar menyelipkan cerutu di bibir. “Joni Kroco… is a man of focus… commitment… and sheer… ─fuckin will...” tangannya yang tremor membuat orang itu berkali-kali gagal menyalakan Zippo. “Gua... pernah dengar Joni ngebunuh tiga orang di warteg menggunakan sandal Swallow…. bayangkan, a Foookin Sendal Swallow!!!”

Sanca menelan ludah.

“Kita punya pasukan, Boss….”

Sure we have. TNI, The Patriot, Armada ketujuh Amerika…. Dan mungkin tentara kita akan sangat banyak bagi mereka.…” Jafar gemetar sebentar, “But, when he come… And he will,” matanya melirik Sanca. “He’ll come for you.”

Sanca mencoba tersenyum, tapi otot wajahnya seperti mati rasa. Keringat dingin yang menetes deras dan darah yang berhenti dipompa ke wajah seperti bisa mengendus datangnya kematian.

“Biar gua kasih tahu elu…,” Jafar menepuk wajah Sanca yang berubah pucat. “Joni Kroco… Son of Death... and every story you heard about that man…, Jafar menelan ludah. “if nothing else... have been watered… down.







To Be Contijon!!!
 
Terakhir diubah:
Damn.. Makin seru aja
Gw mulai bingung ini cerita sex apa cerita action
Yg pasti cerita ini ini makin penuh varokah
Come for the sex, stay for the plot
Hahahahaha
 
Uwoooooooo.... 🍺 :mantap: Choki2 ludes jooon... Kamvreeeet
thx sob, doain biar tamst ya sob... Kuatkan hati uwuwuwu

thank you Jon... motongnya nanggung.... kentangggggff
wakakakg dah gw apdet lg sob
Nie ceritanya emang dibagi 4 babak
1. Opening di rumah Naga
2. Penyamaran di Club Cosplay sama Gori
3. Tokyo Drift sama Aika
4. Boss Battle vs Hades

Ngetiknya jadi satu file panjangnya 8000 kata terus gw pecah sob
Makanya ada di beberapa part ada yg joke-nya numpuk2.....

Hadehhh jon yg paling ditunggu malah di cut.

Thanks update nya jon
yoi sob di adegan kejar-kejaran aja fokusnya

Njiiirrrr Gori the Explorer.........

emang varokah tuh joni.......
Cocok kan yaaaaa
Suwun apdete punggowo sendal jepit..
sama-sama sob
Ayoooo booorrrr...semangat update meneh
..seneng banget aku moco crito iki....:mantap:
wakaka.... Suka part mananya sob......
Pusaka Golden Swallow belum pernah dipakai Jon?
oia lupa wakakakag
Gw keluarin tuh

Dikooyyy, bangsat. Ratakan jon, kekuatan bulan akan membantu kalian, sailormoon ntar mau dateng, hehehe. Tararengkiyu apdetnya, master jon. Lanjut sundul lg geyss
wakakak saliormon... Gimana cara masukin joke itunya....
Jon elu kapan ganti profesi jadi dukun ???
sejak bisa ngusir setan
:stress:Jhon, kentang jhon.....
dah tak apdet gan

Adrenalin gw ikut naik om wakakakakak
tenan tah sob
Thx gan..... :papi:
 
Bimabet
aseli gua bingung mau komen apa

This is a fucking good story

Lu bisa bikin cerita lucu sekaligus seru. Ceritanya kompleks, gak cuma 1 atau 2 season, gua percaya lu kelewat banyak baca tapi juga banyak nyimpen ide sehingga bisa tertuang tanpa dejavu

Terus berkarya bib... #eh

Btw kalo gw mau baca ceritalu yg lain dimana? Wpad? nyari author pake nama siapa?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd