Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™: Revolution

Bingung ngalor ngidul
Tapi tetap baca ngetan ngulon sambil gigit coli coli
 
36. Joni Kroco dan Hari Terakhir Peradaban.

Ledakan besar mengguncang. Bom mobil berkekuatan tinggi meledak di depan markas militer Amerika di Yokosuka, menimbulkan bola api besar di udara. Aliran listrik di padamkan, rentetan tembakan sporadis dari anggota Yakuza mulai terlihat dari arah jalan raya untuk mengalihkan perhatian pasukan Amerika dari pasukan utama yang akan mendarat dari jurusan laut.

Preman-preman bayaran yang didandanin kaya anggota ormas mulai bergerak membakar ban dan menyalakan petasan, meneriakkan penolakan terhadap Rezim Mandala 12 Rasi Bitang. Beberapa pura-pura kena tembak biar jadi bahan gorengan isu di twiter.

─tahu bulat digoreng dadakan!

Isu sara digoreng dadakan!

Ledakan kedua terdengar, kali ini dari truk tangki yang ditabrakkan di pos penjagaan.

Getarannya sampai di Markas Bawah Tanah The Patriot.

Robot Jaeger itu bergetar. Terdengar sirine tanda bahaya dan pasukan The Patriot yang dikerahkan ke permukaan. Lima Unit Hellicarier bersenjata berat bergerak naik ketika lift raksasa itu terangkat membelah teluk Tokyo. Suara gemuruh di langit diikuti aura penghancur yang datang dari arah laut. It has began.

What have you done?!” hardik Mandala 12 Rasi Bintang. “Elu sudah mengarahkan kita ke masa depan satunya!!!”

What can I say? If you’re mess with time line, the time tend to mess you back!”

“Elu nggak ngerti, Jon! Gua sudah berhasil mewujudukan masa depan tanpa kebencian! dan tinggal sedikit lagi gua bisa─”

“Terlambat. Revolusi sudah dimulai…,” gw tersenyum penuh kemenangan.

“Kenapa elu melakukan ini?! Padahal di bawah kepemimpinan gua, Indonesia sudah menjadi Matjan Asia!!!”

“Dengan cara membungkam golongan minoritas dengan ormas-ormas lu?! hah! Selamat datang di era kemunduran! Di mana pikiran tertutup jadi andalan! Praduga tumbuh kembang, menghakimi sepihak, sebar ketakutan!!!”

You can’t deny it. Rasa takut menciptakan keteraturan, Jon.” Ia tersenyum kecil. “Demokrasi cuma memberi harapan kosong… Karena harapan bagi rakyat adalah candu, dan candu itu… berbahaya.”

“Elu SALAH!” hardik gw geram. “HARAPAN BAGI RAKYAT ADALAH… mau digaransi gratis ongkir!!! HARAPAN, BERARTI BISA BELANJA BERKALI-KALI TANPA MINIMUM TRANSAKSI!!!! HARAPAN, BERARTI RAKJAT TIDAK PERLU PANIK BERAT DI ONGKIR!!!” jeritan gw terdengar membahana.

“GOBL0K!!!!” Sang Mandala menerjang murka. “SPONSOR KITA KOKOPEDIA, BANGSAD!!!”

|XII|

Kerad Cok!!!! Satu kelebatan kecil, dan tak jelas siapa yang melesat terlebih dahulu karena tahu-tahu saja pijaran api sudah berkelebat di udara. Celurit of Chaos beradaptasi dengan serangan cepat gir motor Mandala 12 Rasi Bintang dan memendar kembali menjadi sepasang celurit hitam dengan gagang tulang belakang manusia.

Gir vs Celurit. Sendal Swallow Pink vs Sendal Swallow Emas. Kevarokahan Mustika Walet Emas membuat gw bisa mengimbangi kecepatan jurus Oraishin no Jutsu Mandala 12 Rasi Bintang. Kami melesat, berkelebat mempertukarkan belasan jurus di atas tubuh Raksasa Mecha Jaegger setinggi 100 meter.

Bunga api terlihat memendar setiap kali senjata kami beradu. Mandala 12 Rasi Bintang lebih unggul dari segi daya hancur berkat jurus Brajamusti, tapi jurus Pelangkah Awan gw memberi keunggulan mobilitas. Tiga jurus dan lima langkah, gw berhasil mengelak dari kejaran gir motornya yang membentuk ilusi ratusan bunga teratai berdarah. Meliuk indah, tubuh gw seolah memendar laksana kabut pagi ketika hujaman badai serangan itu menghujan tanpa jeda.

Impresive, sepertinya elu mempelajari beberapa trik baru,” desis Mandala 12 Rasi Bintang ketika lemparan celurit gw merobek pipinya. Bagai bumerang, senjata gaib itu berputar kembali ke tangan gw.

Matanya membeliak girang, dan gw bisa melihat seringai dingin pada bibirnya ketika lawan yang sepadan. Memijak pada lengan mecha, Mandala 12 Rasi Bintang memusatkan tenaga pada otot-otot kakinya. Kekuatan Animus Level-S yang dilepaskan penuh membuat aura penghancur yang bergelung bagaikan awan berwarna merah darah di sekeliling tubuhnya.

|XII|

─cepat!

Askelerasi superhuman membuatnya bisa melesat masuk dalam jangkauan serang dalam sekejap mata. Gw bahkan baru bikin narasi waktu tinju penghancur Brajamusti itu melesat tanpa ancang-ancang. Gw bisa merasakan energi panas Brajamusti yang membakar wajah gw ketika serangan fatal itu berkelebat disamping kepala dalam gerak lambat, uwooooooh Pala gw hampir buntung kyaaah!!!

Tapi gw gag takut sob! Soalnya gw dah kebiasa tawuran ma mamang-mamang tukang palak cinta di terminal tenabang!!! “ORAAAAAAA!!!!” Gw berputar, bales ngebacokin Celurit gw yang berkaromah.

Tanpa gentar, Sang Mandala masuk dalam satu step in cepat, menghindari sabetan melintang gw sembari mengayunkan gir motornya dari bawah. Gw berhasil menahan pergelangan tangan, tapi tendangan lutut yang bergerak menghantam tepat di ulu hati membuat gw berasa habis diseruduk kang odong-odong! Sakit, bangsad!!

“Elu tahu, Jon? Elu… seharusnya… tetep tinggal di Neraka!!!!” Aura merah darah menyelubungi bak taifun berdarah ketika ia menerjang dengan kekuatan penuh.

“─and yet here I am, Jon. Your Demon. Sisi gelap yang elu tolak dan lu buang ke Neraka!” gw menyambut dengan bacokan kritikal.

Sang Mandala salto ke belakang. “Cih. Elu cuma dosa-dosa gua. Segumpal kotoran hati yang dikeluarkan dari dada gua ketika Sang Mandala tercerahkan!”

“GUA BUKAN KOTORAN HATI LU!!!” hardik gw.

Celurit of Chaos
menggeramkan kemarahan yang sama.

“GUA-ADALAH-MANIFESTASI-KARMA-LU!”

Prana hitam merembes dari dalam Dark Dimension, memenuhi pembuluh nadi gw dengan kebencian.

And you know, Jon? You can’t run from karma….”

Prana Dimensi Kegelapan menyelubungi gw laksana hitam yang absolut. Bermanifestasi menjadi jutaan makhluk melata, kelabang, kalajengking, ular yang bergelung membentuk gulungan awan badai hitam yang disambut Sang Mandala dengan jurus Brajamusti yang dirapal pada tahap maksimal! Aura merah darah membentuk lidah api yang saling gulung-gemulung, menggelegak, dan menenggelamkan segala eksistensi ketika dua kekuatan sama besar itu saling berkolisi.

─tebasan gir yang gw sambut dengan senang hati diiringi kebarokahan doa anak Yatim!

“Hobi bacod, hobi report cerita. Gua bacok cocod lu, kelar cerita!!!”

─JEBRET!!!!

Luka bacok melintang di dada masing-masing, tapi gw tahu, darah Sang Penjagal yang mengalir di nadi kami menginginkan tumbal malam ini. Gw bisa melihat seringai dingin yang sama di wajahnya, ketika langkah kami sama-sama bergerak mengayun bagai menari di atas embusan angin, sambil menarikan sepasang gir motor dan Celurit yang seperti memiliki nyawa bergerak hidup mencari urat leher. Gw hanya bisa melihat semburan aerosol darah ketika ujung tajam senjata kami saling menuntut tumbal nyawa.

Indah. Semburan darah segar mewarnai udara ketika Celurit gw merobek urat nadi lehernya, tapi, gw tahu buat doi ini bukan apa-apa, karena dalam sekejap lukanya menutup oleh Amerta.

Bibirnya berbisik merapal mantera keabadian:

“ATAS, ATAS, BAWAH, BAWAH, KIRI, KANAN, KIRI, KANAN, B + A, START.”

─ternyata selama ini Amerta adalah Cheat Contra, coooook!

Sementara gw… bangsad… berasa habis minum sebotol Congyang Tjap Tiga Orang, cok! kepala gw mulai keliyengan gara-gara perdarahan! badan gw penuh luka bacok kek habis dikerokin pake beling ma Lucinta Luna!

Your mere existence was denied by universe!

“ELU NGGAK BERHAK MENOLAK GUA!!!!” jerit gw sambil ngebacokin celurit.

“SEJAK AWAL ELU SUDAH TERBUANG, JON!!!” Sang Mandala nyabetin gir.

“AKU MEMANG BINATANG JALANG!!! DARI KUMPULANNYA TERBUANG!!!!” gw menerjang tanpa gentar. “MESKI PELURU MENEMBUS KULITKU!!! AKU TETAP MERADANG MENERJANG!!!!”

Bacokan gir bersarang pada pinggang, tapi angkara membuat tubuh gw menyangkal rasa sakit. Membeliak geram, gw meradang menerjang!!! Membacokkan celurit gw di dada musuh!!!!

“LUKA DAN BISA KUBAWA BERLARI!!! BERLARI HINGGA HILANG PEDIH PERI!!!!!” semburan darah segar menyilang ketika pembuluh karotis leher gw terpotong. “DAN AKU BISA LEBIH TIDAK PEDULI!!!! AKU INGIN HIDUP SERIBU TAHUN LAGI!!!!”

─JLEBH!!!”

“Walaupun hidup seribu tahun…. bila tak sembahyang apa gunanya….?” bisik Sang Mandala di telinga gw.

|XII|

Gw bahkan nggak menyadarinya, bacokan gir motor itu mendarat terlalu tiba-tiba, suara rebana dan barokahnya kasidah mengalihkan perhatian gw.

Waktu gw sadar tahu-tahu jantung gw sudah dilubangi oleh gir motor gw sendiri.

“Hidup hanyalah mimpi singkat, tapi setiap perbuatan akan bergaung dalam keabadian….”

Darah segar menyembur dari mulut gw yang termegap. Ratusan nyawa yang gua bunuh. P uluhan gigabyte bokep Yaoi yang gw tonton mendadak berkelebat di ujung ajal gw.

“Kenapa… elu… menolak… gua…? Sampai kapan elu… menyangkal… diri elu… sendiri….?”

“Ini adalah takdir kita, Jon. Menjadi Pedang-Nya untuk menghancurkan kejahatan dari muka bumi!!!”

“Jadi… ini kah… masa depan yang kita inginkan… Jon?”

“Dunia Tanpa Kejahatan. Ya.”

Bacokan girnya semakin dalam di jantung gw.

Gw tersenyum. “Naif.”

Sudut bibirnya terangkat.

Then what are you waiting? Do it!” hardik gw tanpa rasa takut. “DO IT!

“Tenang Jon… kali ini gua akan bikin lu ‘mati’ untuk selamanya. Permadeath. Nggak ada lagi respawn…”

Bibirnya berbisik.

|XII|

Pralina.”

|XII|

Mandala 12 Rasi Bintang adalah Perwakilan The Maker di dunia yang memiliki kekuatan The Maker itu sendiri. Amerta (Keabadian), Nirvana (Ketiadaan), dan Pralina (Kehancuran), dan apa yang yang terjadi kini adalah jurus penghancur yang bisa memusnahkan apapun, termasuk roh.

Gw bahkan tidak merasakan rasa sakit, gw hanya bisa melihat tubuh gw yang perlahan berubah menjadi debu bersama roh gw yang memudar….

You can rest now…” bisik Sang Mandala sebelum tubuh gw berubah menjadi serpihan debu seluruhnya.

Gw tersenyum.

Gw bahkan nggak menyesali.

Samsara di ujung pedang.

Tugas gw selesai.

Kisah gw.

Tamat.

|XII|

Gelap.

Senyap.

Gw nggak bisa merasakan apapun.

Seolah panca indera gw direnggut, dan tangan kaki gw dibelenggu.

Roh gw musnah?

Kalo gitu kenapa gw masih bisa narasi?

Karena gw nggak bisa merasakan apa-apa selain kegelapan absolut.

Dan kesadaran gw yang ditarik ke dalam lorong panjang kedap cahaya.

Semua terasa seperti uterus tempat gw merangkak keluar dulu.

Lembab lorong vagina.

Cairan ketuban.

─and there will be light.


‘Mata’ gw menangkap cahaya. Meski saat ini gw nggak yakin gw masih punya ‘mata’ atau bahkan anggota tubuh.

Hening. Pening. Pandangan gw mengabur. Hingga perlahan gw menangkap citra padang pasir luas berwarna putih, cakrawala putih, dengan langit yang berwarna putih.

Gw dimana?

─Neraka?

─Alam Hantu Lapar?

Atau jangan-jangan gw ditolak di 6 Realm gara-gara kebanyakan dosa.

Tapi Padang pasir putih… Cakrawala putih…. Gw kira gw ada di Hueco Mundo, sampe gw menyadari matahari yang berada sejengkal di atas kepala.

Ya Salam Alaika!

Gw kesasar di Padang Mahsyar!

|XII|

Gw kira penulisnya cuma kebanyakan mengkonsumsi halusinogen sampe bikin plot kaya gini.

Gw kesasar di Padang Mahsyar. Tapi tarena keduluan dari jadwal kiamat, yang ada cuma kang cleaning service lagi nyapu Padang Mahsyar yang luas pake sapu lidi. Matanya berkaca-kaca, bibirnya komat-kamit meratapi nasib.

─ya salam.



Habib Mbois

“Nun mati ketemu Mim = Idghom Bighunah. Habib tamfan anak meme (mim), kabar antum gimanah?”

“Makan Coto pas Idul Qurban, Jangan lupa ke Taman Mini. Joni kroco santri ana yang faling tamfan, ngapain antum ke sini?!”

Roh gw langsung disundulnya.

“Salam, ya habib. Ana mati lagi. Lupa isi voucher.”

“Alhamdulillah.”

“Btw, lama nggak nongol bip, ana kira antum lagi umroh terus gak punya ongkos balik.”

Kepala gw dijitak pake tangan yang penuh batu akik yang gw tenggarai adalah Infinity Stone. “Pst. Jangan keras-keras. Pembaca cerita antum banyak yang simpatisan HTI dan
PA-121.”

“Baru, ngapain antum jadi kang sapu Padang Mahsyar bip? ana kira antum adalah ketua detention unit.”

“Hiks. Ana dikriminalisasi, gara-gara antum dan Wagimin Bahlul melarikan diri dari Neraka, Fangkat ana diturunkan, hiks…”

Reaksi gw:






|XII|

“Sekarang gimana, bip? masa harus nunggu pemilu 2024 baru kita bisa balik?”

Pala gw dijitak lagi. “Diem bahlul!”

Cincin batu akik warna merah ─yang gw tenggarai sebagai Reality Stone─ di tangan Habib Mbois bersinar, dan di sekeliling gw berubah bagaikan film holografik yang memperlihatkan kejadian di dunia material.

“Ini adalah realitas antum yang seharusnya.” Si Habib memperlihatkan versi kenyataan di mana gw nggak pernah menyelamatkan Aika dan kehilangan kekuatan.

Berhasil menyelamatkan Sheila. Gw disambut masuk ke dalam keluarga Dasaatmadja. Gw membongkar kejahatan Jafar, dan mendamaikan Tara dan Mama Liliana. Dua tahun kemudian, Sheila nikah sama Naga. Gw dinikahin sama Astuti. And everyone happy, meski tanpa eksistensi Aika sama sekali.

“Dan ini adalah realitas alternatif yang sekarang antum jalani,” si Habib memperlihatkan versi kenyataan di mana gw amnesia yang elu bisa baca di Joni Kroco: Reloaded (Season 2). Aika masih hidup. Gw amnesia. Kedatangan Joni Demon dari Masa Depan.

“Joni Masa Depan kembali ke Masa Lalu, antum tahu itu. Dan bermain-main dengan aliran waktu adalah hal yang berbahaya. Bahkan tindakan sekecil apapun bisa menimbulkan Paradoks dan semesta alternatif baru. Butterfly Effect. Kepakan sayap kupu-kupu di satu tempat bisa menghasilkan taifun di tempat lain, dan ini…. adalah realitas tersier yang akan terjadi.”

Tangan si Habib mengibas, dan Reality Stone menampakkan pemandangan mengerikan. Perang besar. Karnaval kehancuran.

Party Naga-Sheila-Elang yang melakukan pendaratan via laut terlibat duel dengan sepasukan robot gedek, dan Mecha Wanzer berbentuk Kepiting. Mendadak cerita berubah kaya klimaks Ghost In The Shell, cok!

Sementara Lek Sidi Supari yang menyerang lewat darat bertemu dengan rivalnya sejak perang Bubat, Komandan Falcon. Animus Gugus The Patriot berwujud 12 Ksatria Meja Bundar King Arthur memanifestasikan diri sebagai Pedang Suci Excalibur, saling mengadu nyawa melawan pedang kembar Muramasa dan Murasame Lek Sidi. “SASKEEEEEEEH!!!!” jerit Lek Sidi. “NARTOOOOOOOOH!!!” sambut Mamang Palkon.

Aika dan Sanca (dalam wujud cewe) sudah kehabisan Prana dan hanya menyisakan kekuatan fisik semata. Brutal, dua orang itu bergelut dengan tubuh tanpa busana layaknya atlit MMA, membenturkan kepala lawan, dan menghantamkan tinju sampai ada salah satu yang tewas.

“Ya Habib. Lihatlah. Inikah Masa Depan yang antum inginkan?!! Dunia tanpa kebencian yang didirikan di atas fondasi Jutaan mayat dan kerangka, dan antum merestui ini semua?!!”

“Dan membiarkan Joni Demon eksis untuk mengakhiri riwayat dunia?!” balas si habib.

“Dunia berada di ambang Perang Dunia Ketiga, bip. Apapun pilihan antum, dunia tetap akan menuju kehancuran!!!”

“DAN KASIH TAHU ANA, BAGAIMANA CARA MEMPERBAIKI SEMUA INI!!!” Si Habib menjerit sekuat tenaga hingga tak tersisa udara di paru-parunya. “Kasih tahu ana… bagaimana… cara memperbaiki semua ini…,” makin lama suaranya makin terdengar pelan.

Belum pernah gw melihat dia seputus asa ini.

Sunyi. Padang Mashyar tak memberikan interval apapun selain keheningan abadi.

You can (not) redo,” desis gw. “Bukankah antum sendiri yang mengatakan kita tak akan pernah bisa mengubah aliran sungai?”

Karena hanya dengan melepaskan hasrat untuk mengendalikan, saat itulah kita bisa terbebas dari segala penderitaan. Yang perlu kita lakukan hanyalah memejamkan mata, menikmati setiap momentum yang ada, tanpa ekspektasi apa-apa.

─“Bukankah antum yang dulu mengajari itu kepada ana… wahai habib?” suara gw melembut.

“Ehem. Sebenarnya itu ana copas dari novel Supernova.”

“Dasar kang Plagiat!”

“Ehem,” si habib mesem-mesem.

“Kehancuran melekat pada semua materi tanpa terkecuali... Hanya dengan menerima bahwa kita tidak pernah memiliki… Kita tak akan pernah kehilangan sama sekali…”

Si Habib tersenyum kecil.

“Joni Demon mungkin jatuh pada sisi gelap. Tapi antum lihat sendiri, bahkan ia merengkuh kegelapan itu tanpa rasa takut. Dia kehilangan semua orang yang dicintainya, lalu jatuh ke dalam sisi gelap…. tapi antum tahu… di akhir cerita dia merengkuh semuanya tanpa sedikit keraguan… baik ana, maupun Sang Prometheus…. kita semua tidak akan bisa melarikan diri dari Karma… embrace your darkness… thus from the darkest night… comes the brighest dawn.

─Cahaya keemasan.

“Semoga keputusan ana tidak salah.”

Batu akik Soul Stone di tangannya memendarkan cahaya yang menyelubungi sisa-sisa kesadaran gw, membalikkan efek jurus Pralina yang mampu menghancurkan roh.

Perlahan tubuh Astral gw mewujud dari ketiadaan. Bersila pasrah dalam posisi Asana.

“Kalau begitu buktikan pada ana… wahai santri ana yang faling tamfan, tamfang fanci!” kata si habib sambil mengusap salah satu cincin batu akik.

Space Stone
, cincin batu akik di berwarna biru di tangannya mulai bercahaya. Salah satu dari Infinity Stone yang bisa mengendalikan Ruang itu memancarkan kabut ungu-kebiruan yang membentuk portal dan menyedot kesadaran gw.

“ANA TIDAK AKAN MENGECEWAKAN ANTUM, WAHAI HABIB MBOIS!”

“PERGILAH, PERGI! SANTRI ANA YANG FALING TAMFAN, JONI KROCOLATOS!!!”

Pantat gw ditendang masuk portal.

Lorong Eisntein-Rossen.

Perpindahan kontinuum.

|XII|

Kekuatan Talk no Jutsu dan Infinity Stone membawa gw kembali ke dunia material.

“Joni Kroco, Joni Kroco di sini ada pesta kecil-kecilan, datang tak dijemput pulang tak diantar….” Aibon, Omnyoji Klan Naga Hitam komat-kamit baca mantera.

Kagak ada reaksi.

“Joni Kroco, Joni Kroco… di sini ada pesta seks kecil-kecilan, datang tak berjembut, pulang tyda berkutang.”

─hilih jembud.

Cring. Mata Aibon langsung memicing ke arah arwah gw.

“Piye, Mbak Aibon?” Gori yang babak belur menoleh ke arah Si Pawang Arwah. “Rohnya mas Joni ndak tersesat di desa penari kek bima dan ayu tho?”

Berlindung di balik perlindungan akar-akar kayu, dua orang itu menguasai sektor laboratorium. Gori memenuhi sektor itu dengan akar-akar kayu yang hidup dan dipenuhi dengan Sanghyang Betari Karsa, angrek Karnivora Raksasa dari Gunung Lawu. Sulur-sulurnya menjulur cepat, membelit dan melahap pasukan khusus The Patriot yang bergerak melakukan infiltrasi.

Beberapa Klon Gorila Kayu yang tersisa terlihat sedang bertempur dengan Robot Androd Automata. Ledakan besar terdengar di permukaan tanah pertanda pertempuran besar antara Klan Naga Hitam vs The Patriot sudah dimulai.

Sang Mandala bergerak ke garis depan. Meninggalkan Beatrix untuk menghadapai duo nista yang udah dihajar ampe babak belur. Sulur-sulur rotan Gori membentuk jaringan perlindungan di antara tabung-tabung Cryogenik, dan Beatrix terlihat sedang bertarung melawan 3 Hantu Lapar Legendaris yang di-summon Aibon untuk mengulur waktu.
.



Hantu Rentenir
Sebab kematian: makan riba cicilan motor
.

Emak-emak Pengabdi Setan
Sebab kematian: pasang sein kiri belok kanan
.


Casper si Hantu Ramah
Sebab kematian: lupa divaksin
.

|XII|

Jurus Djaelangkoeng Pemanggil Arwah. Roh gw mulai mewujud di depan tubuh Pendekar Tinju Halilintar.

─sekarang gw tahu kemana plot ini menuju.

Kanchigai shinaide you ne! (Don’t get the wrong idea!). Betsuni,,,, gua nggak melakukan ini demi elu! B-baka!”

Tangannya bergerak membentuk segel jurus Fuin-Jutsu (Jurus Penyegel), tapi gw bisa melihat napasnya yang terenggah habis dihajar ma Sang Mandala.

Bacokan gir besar melintang di dada Aibon yang telanjang.

Di permukaan, gw bisa merasakan ratusan pancaran tenaga yang menghilang.

Lantai bergetar. Ledakan besar kembali terdengar.

─Klan Naga Hitam sedang dibantai!

Aibon menggigit bibir bawahnya.

“Jangan salah. Setelah ini elu tetap harus membayar nyawa keluarga gua yang elu bunuh!” hardik Aibon. “Tapi sebelumnya, gua bakal bikin lu menderita!!!! Ini adalah jurus terlarang!!! Elu nggak bakal merasakan apapun, selain rasa sakit!!!!!”

Aibon menyembelih seekor marmut buat tumbal.

Menggambar bintang pentagram di lantai dengan sirup coco pandan.

Lalu dengan tubuhnya yang telanjang ia mengangkang di tengah lingkaran pentagram.

Come. Nikmati tumbal lu! Wahai Arwah Penasaran!”

“Eh?”

“Ewein gua, buru!” wajah Aibon agak tersipu.

“Naniiiii?!”

“Ini adalah Ritus Pancamakara kek di cerita Semayam! Cepet masukin Titit Hantu Ramah lu ke dalam memek gua!”

Yaudah sob, gw ijin zinah dulu.

Gw yang dalam bentuk hantu ngewein si Aibon yang kurus, sambil nyanyi-nyanyi.

“Si Joni… Si Joni… dia si hantu ramah…. tititnya… mengewe…. Joni selalu senang….. ah.”

Tubuh Kurus Aibon kembali bermandi lendir. Menggelinjang-gelinjang nikmat ketika ritual terlarang ini berlangsung.

Aibon kejang-kejang hebat. Lubang kencingnya menyemburkan cairan keruh ketika ritual itu mencapai puncak. Kesurupan, matanya berubah putih, dan tubuhnya berubah pucat seperti mayat.

Suaranya berubah berat kek habis nelen ulekan.



|XII|

“Entot-tensei no Jutsu!!!!”
(Adjian Pembangkit Mayit!!!)

|XII|

Terpujilah wahai penulis berotak hentai yang selalu memiliki ide mamasukkan gratifikasi seksual dalam setiap kesempatan, karena jurus Aibon membentuk portal hitam yang berpusar dalam dimensi arwah. Panas. Gori yang nggak bisa ngelihat hantu bahkan bisa merasakan aura yang membakar!

“Tubuh Pendekar Tinju Halilintar dilindungi dengan Mantera Pelindung Anti maling. Elu bakal merasakan panas yang lebih panas dari Bintang Neutron tungku penempa di Nidavellir!! You’ll understand, boy. You’re about to take the full force of a star. Roh mu akan hancur, sebelum terlahir kembali!!!”

Only if I die!”

Panas sebuah Bintang Neutron, dan arwah gw segera disambut panas ribuan Angstrom yang mencabik seluruh eksistensi gw, memendarkan segala ingatan, hasrat, dan naluri.

Dalam pusaran segala rasa sakit itu, pikiran gw berputar kencang, hingga makin lama makin tidak jelas lagi batas antara gw dan Semesta… Beberapa orang menjalani jalan para Budha, melepaskan diri dari segala keterikatan dari segala hasrat duniawi…. Sementara beberapa lagi melangkah pada jalan kiri, menceburkan ke dalam lautan hasrat tak bertepi….

Ini adalah jalan di mana engkau melangkah di jalan di mana segala hasrat dipertuankan. Karena hanya dengan memperturutkan segala hasrat primordial , niscaya engkau akan mengutuh dengan ‘Yang Satu’. Katarsis yang paripurna. Moksa.

Jalan para Bhairava….

Mata gw membuka.

The world doesn’t need another hero…,” bisik gw

what it needs is a monster.

|XII|

Pendekar Tinju Halilintar, gw bisa merasakan prana yang meledak-ledak dalam pembuluh darah gw. Minus Amerta, kekuatannya setara, atau setidaknya lebih kuat dari tubuh lama gw. Inikah Pendekar Legendaris yang telah mengalahkan Mandala 12 Rasi Bintang?

Gada Brajamusti mewujud di tangan gw. Gw memejamkan mata. Memusatkan Prana gw dalam serabut otot tangan gw. Gw mengakrabi sensasi ini. Energi penghancur yang membuat otot-otot gw membesar dan membara, disertai Kilatan Petir Berwarna Hitam.

Gw menjerit penuh angkara, ‘BRING ME…. MANDALA!!!!!!’

Tapi yang keluar dari bibir gw malah, “ASHIAAAAAAP!!!!”

.
.
.
.
.
.
.
.


Pendekar Tinju Halilintar
Pendekar Terkuat di Bumi


TO BE CONTIJON!!!!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd