Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Jual Istri

terbongkar toni

"ah... toni ?!", ucapku terkejut saat aku hendak masuk ke dalam rumah, aku menengok ke belakang kudapati toni sudah berdiri di teras rumahku.
"sori yan, sengaja gue buntutin elo.... ", ujar toni mendekatiku yang hanya terdiam dengan dadaku berdebar karena selama ini memang aku mencoba untuk menghidarinya. toni menjelaskan kalau selama ini sudah ia membututinya hingga sampai tau rumahku dan mengetahui kalo dewi adalah istriku. aku masih terdiam dan toni dengan tenang dan perlahan terlihat lebih bersahabat dan merasa prihatin kepadaku seraya menceritakan semuanya kepadaku selama ini ia memang membuntutiku. entah aku harus ngomong apa aku masih diam.
"gue jaga rahasia ini yan... jangan kawatir...", ujar toni menepuk pundakku.
"elo gak marahkan yan ?", tanya toni, aku menggelengkan kepalaku.
"emh... cuma gue jadi malu sama elo ton...", ucapku sambil menghela nafas. toni menenangkanku dan memaklumi semua ini karena bagaimanapun urusan ekonomi tetap harus dihadapi.

obrolan semakin santai dan tenang, tawa kecil menyertai obrolan aku dan toni yang semakin saling mengerti dan menghargai dan membuat rasa segan dan malu terasa lebih ringan di hadapan toni.
"tapi dewi masih mau buat nyervice kan yan ?", tanya toni perlahan, aku mengangguk.
"gue akan kasih harga tinggi...", jelas toni yang menjanjikan kepadaku tidak akan mengumpankan istriku tanpa imbalan yang besar.
hari semakin sore dan obrolan terhenti saat istriku datang.
"ga... gak mampir dulu ?", tanyaku kepada angga adik iparku yang mengantarkan istriku pulang dari rumah adikku.
"enggak mas.... udah sore...", sahut angga dan memutar motornya kembali pulang ke rumahnya.
sesaat kulihat wajah istriku yang terlihat terkejut melihat toni berada duduk di teras rumah.
"toni udah tau semua...", ujarku dan istriku yang perlahan melangkah yang di sambut toni dengan wajah sumringahnya.
"hallo wi... apakabar ?", sapa toni.
"baik mas toni...", balas istriku sambil menyambut tangan toni yang menjabatnya.

karena sudah sore, aku mengajak toni masuk kedalam rumah setelah pintu dibuka istriku.
"ini yan... gue mau ngasih ini... buat dewi...", ujar toni saat istriku keluar dari belakang membawa minum untuk toni. toni meletakan sebuah kotak merah dari kantorngnya. aku mengangguk kepada istriku agar menerima kotak itu dari toni.
"apa ini ?", ucap istriku dengan wajah sumringah, tangan lentiknya perlahan membukanya dan terlihat sebuah kalung dan cincin emas di dalamnya.
"waaah... makasih mas toni...", ujar istriku dengan gembiranya meraih kalung itu dan melingkarkannya di leher walau masih terhalang oleh kerudungnya. jadi manis lentiknya di pasangkan cincinnya sambil kembali mengucapkan terima kasih kepada toni.

"gue boleh nginep gak yan ?", tanya toni tanpa sungkan kepadaku saat hari sudah gelap dan aku memperbolehkannya dengan kondisi rumahku yang memang kurang dari sederhana bahkan sangat-sangat sederhana.

*-*
entah aku harus gembira atau bagaimana dengan kedatangan toni teman suamiku ini. tapi aku mencoba tetap bersikap biasa saja walau hati gembira dan senang mendapat hadiah perhiasan dari mas toni. hingga hari sudah gelap, jam masih menunjuk pukul 8 malam, aku menyimpan kotak perhiasan itu di lemari, sesaat aku memandang diriku di depan kaca, gaun daster panjang menutupi tubuhku hingga bawah dan kerudung masih ku kenakan kemudian aku melangkah keluar kamar kembali menemani mas adriyan dan mas toni yang masih berbincang-bincang.
"gimana wi ? udah dicoba...?", tanya mas toni sambil memandangiku.
"udah... aku suka bentuknya...", ujarku sambil menerangkan bentuk bandul liontionnya panjang lebar dengan rasa senang.
"disini wi duduknya sambil ceritanya...", sela mas toni, membuat aku terdiam dan mengalihkan pandanganku ke mas adriyan yang menngangguk kepadaku yang berarti... seperti biasa, bisik hatiku.
aku beranjak dari kursiku dan berpindah duduk di samping mas toni.
"tambah cantik kamu wi...", pujinya tanpa sungkan lagi walau ada mas adriyan yang sudah diketahuinya adalah suamiku.
"aku kangen wi sama kamu...", ucapnya lagi, satu tangannya merangkul pundakku perlahan mengelus lembut. aku hanya tersenyum sesekali memandang mas adriyan yang beranjak ke belakang.
"mau kemana mas...?", tanyaku.
"mau pipis...", jawabr mas adriyan berlalu melangkah dari hadapanku. dan dengan menghilangnya mas adriyan dari ruangan mas toni memelukku.
"wi...", ucapnya lembut seraya wajahnya mendekat dan aku menyambut bibirnya yang mengecup bibirku.
"aku kangen banget sama kamu wi...", ucapnya lagi dan kembali mengecup dan melumat bibirku dengan penuh birahi. aku menyambut bibirnya seraya melumat dan kujulurkan lidahku yang dihisapnya. nafasku mulai memburu. kurasakan tangannya mulai meremas tetekku.

*-*
"sorri yan... sekali lagi... ", ujarku dan kujelaskan aku mengetahui ini semua karena aku sengaja membututinya hingga tau kalau dewi adalah istrinya. aku pun minta maaf kalau dulu memperlakukan dewi seperti pelacur. adriyan hanya terdiam menangguk kepadaku sambil membuang pandangannya jauh ke depan. sambil mendengarkan kata-kataku, aku berterus terang memang suka kapada dewi dalam arti suka untuk memakai jasa sex nya selama ini.

"aku kangen banget sama kamu wi...", ujarku dengan beranjaknya adriyan ke kamar mandi sebagai sinyal kalau aku sudah boleh melakukannya, aku duduk merapat seraya tanganku tanpa sungkan lagi merangkul dewi yang terpana pasrah saat aku mendekatkan wajahku dan mencium bibirnya, perlahan kulumat dengan lembut.
"emhh..", gumamku menikmati kelembutan bibir perempuan cantik ini. kuremas buah dadanya yang membuatnya melenguh dan menjulurkan lidahnya yang kuhisap dan kulumat.
sesaat aku memandang wajah cantiknya dengan kerudung coklat yang membungkus kepalanya, gaun gamis abu-abu membungkus tubuhnya terduduk di sampingku. dan aku kembali melumat bibirnya dengan tanganku yang semakin liar meremasi dadanya.
"mau di kamar ton...?", ujar adriyan melihatku sudah begitu bernapsu kepada istrinya.
"disini aja...", ujarku seraya aku membuka sleting celanaku dan mengeluarkan kontolku yang sudah menegang. aku tau adriyan akan menyukai ini.
"di isep wi...", pintaku, tanpa ragu di hadapan adryan, suaminya, tangan lentik dewi meraih kontolku, kepalanya merunduk menghisap kontolku. rasa hangat membaluri kepala dan batang kontolku dengan kepala dewi yang terbungkus kerudung bergerak naik turun. sambil tanganku yang satu membelai buah dadanya dan satu tanganku lagi mencoba menyingsingkan gaun gamisnya keatas sehingga tertarik keatas hingga pinggangnya, terlihat celana dalam putihnya membungkus bongkahan bokongnya yang ku elus dan kuremas-remas.
"seksi banget...", pujiku sambil ku tampar bokongnya.

aku tak ingin crot dulu karena lumatan mulutnya yang nikmat ini, kuraih dagu dewi dan aku melumatnya lagi dengan lembut, kuhisap lidahnya yang lembut dan hangat. kuminta dewi menyingsingkan gaun gamisnya, kuraih celana dalamnya yangku plorotkan kebawah dengan sambil tersenyum aku lihat adriyan yang gelisah sambil mengelus tonjolan kontolnya sendiri melihat istrinya ku telanjangi.
"masih seksi banget yan...", ujarku kepada adriyan yang hanya tersenyum meringis penuh napsu. memuji cukuran bulu jembut dewi masih sama seperti dulu terlihat seksi dengan bentuk angka satu seperti seekor ulat hitam yang menempel diatas belahan memek nya.
kuraih kedua buah dadanya agar menyembul keluar dari mangkuk BH nya dari bawah dengan putingnya yang masih kemerahan serpti dulu. masih kencang dan kenyal melejit keluar dari BH nya.
"ooohh...", lenguh dewi saat aku meremas dan melumat putingnya. hingga puas membuat dewi melenguh lenguh kuhisapi putingnya aku memintanya untuk berbaring di kursi panjang dengan gamis yang disingsingkannya sementara aku membuka celanaku. di depan adriyan, aku mengangkangi wakah istrinya sementara wajahku merunduk di selangkangan istrinya yang mengangkang tepat diatas memeknya yang jelas kulihat di hadapan wajahku. posisi 69.
aku memeluk kedua paha dewi sambil kubenamkan mulutku melumat itilnya, kumainkan dengan lidahku yang mengulas-ulas dengan gemas. sementara kurasakan belaian lembut tangan lentik dewi membelai buah pelirku dan rasa hangat membaluri kepala kontolku yang mulai di emutnya. pinggul dewi sudah menggeliat-geliat dengan nikmatnya yang petanda sudah begitu sensitif itilnya dan kurasakan lubang memeknya yang sudah berlendir basah.
"saat nya untuk membenamkan kontolku...", pikirku seraya aku bangkit dan membalikan badanku, kuraih kedua kakinya yang mengangkang dan aku mengambil posisi di hadapan selangkangannya. sambil memarahkan kontolku kuarahkan pandanganku menikmati keindahan tubuh dewi yang terpampang indah diatas kursi panjang ini. begitu pasrah di depan suaminya yang menyaksikan istrinya kucumbui.
"essshh... oooh...", lenguh dewi saat kepala kontolku ku gesekkan menggesek itilnya. tepat di depan lubang kenikmatannya sedikit ku tekan pinggulku hingga kepala kontolnya setengah masuk membuat mulut dewi menganga sambil melenguh. namun aku tak meneruskannya yang kutarik keluar lagi dan beberapa kali kuulang sambil kunikmati reaksi dewi yang semakin mendesah denganmulut terbuka seperti tak sabar untuk menerima hujaman kontolku.
"uuh..." lenguh dewi memanadangku pernuh arti bola matanya seakan berbicara memohon agar aku memasukan kontolku yang membautku tersenyum kepadanya.
"pegangan tangan suamimu wi...", ujarku dan adriyan menjulurkan tangannya menyambut tangan istrinya, mengenggam lembut penuh kemesraan.
"gue tau elu suka liat istri elu gue entot kan yan...", ucapku dan perlahan ku benamkan kontolku ke memek dewi yangmelenguh nikmat dengan tangan menggenggam erat tangan suaminya.
"liat yan...", ujarku sambil pinggulku yang mengayun memperlihatkan kontolku yang keluar masuk memek istrinya.
"ugh...", geram adriyan dengan wajah nanar penuh napsu melihat ke arah kontolku. satu tangannya yang sejak tadi mengelus kini sudah meremas-remas tonjolan kontolnya sendiri. aku menghujam-hujamkan dengan nikmat kontolku di memek dewi yang selama ini kurindukan jepitannya.
"sungguh beruntung adriyan memiliki istri secantik dewi...", gumamku dalam hati dengan kagum ku pandangi wajah cantiknya sayup begitu cantik dengan kerudung yang menghias di kepalanya. kedua buah dadanya terlihat bergoyang-goyang dengan kedua puting yang kemerahan terlihat begitu seksinya.

"eemfhh...", lenguh dewi saat aku mencium bibirnya yang kulumat sambil satu tanganku meremas-remas teteknya dengan gemas memberi kenikmatan kepadanya sambil terus ku hujam-hujamkan kontolku. membuat dewi semakin menggelepar sambil melenguh mereguk kenikmatan dari setiap hujaman kontolku.
"nungging wi...", pintaku, kulihat nafasnya terengah-engah seraya membalikan tubuhnya, menyembulkan bokongnya di hadapan kontolku. karena begitu menggeirahkan aku menampar-nampar bokongnya, kuremas-remas dan kusibak. sebelum akhirnya aku kembali mengarahkan kontolku ke lubang memeknya lagi. kedua tanganku mencengkeram pinggulnya sambil ku ayun sehingga dengan deras kontolku menghujam-hujam lubang memeknya.
plook...plokk.. plokk... tubuhnya menghentak-hentak oleh benturan pinggulku. rupayanya adriyan tak mau diam melihat istrinya yang sedang ku doggy, ia menyodorkan kontolnya ke wajah istrinya untuk di kulum. aku menikmati pemandangannya sambil menghujam-hujam dengan penuh napsu.

"uugh...", geramku seraya ku lepas pinggulnya sehingga kontolku tercabut dengan tubuh dewi yang terdorong ke kursi.
"diatas wi...", pintaku seraya duduk bersandar di kursi panjang saat kemudian dewi mengangkangi kontolku.
"biar suamimu wi yang masukin...", ujarku dengan ide gilaku, aku ingin meminta agar adriyan membimbing kontolku agar masuk ke lubang memek istrinya.
"yan tolong pegangin kontol gue biar masuk...", ujarku kepada adriyan yang bangkit dari kursinya, tangannya hampir gemetar meraih kontolku dan menegakkannya tepat di bawah memek istrinya yang sudah mengamnga yang perlahan menurunkan bokongnya sehingga perlahan kepala kontolku mulai melesak masuk terbenam memeknya. dan adriyan terduduk di sampingku sambil mengocok kontolnya sendiri meliat istrinya sedang menari-nari kenikmatan dengan pinggul mengayun menikmati kontolku yang terbenam di dalamnya.

"ooohh... oooh... gak kuaat...ooh...", lenguh dewi dengan pinggulnya yang mengayun semakin kencang sehingga aku meraih toketnya dan kuremas sat tubuhnya mulai mengejang dan bergetar hebat mencapai orgasmenya. seketika kurasakan cengkeraman liang memeknya begitu kuat menjepit nikmat sekali membuatku hampir tak tahan. beruntung pinggul dewi tak bergerak hanya bergetar dengan kepala menengadah seperti serigala yang melolong.
adriyan beranjak menyingkir dari kursi panjang saat aku kembali membaringkan tubuh dewi di kursi. kupastikan gaun gamisnya tersingkap hingga terlihat buah dadanya sebelum akhirnya aku kembali menyetubuhinya. blessh... blessh... blesshh...

"ugh... yan.. ijin crot di dalem...", ujarku kepada adriyan yang hanya tercengang sambil terus mengocok kontolnya sendiri. hingga aku menghentakkan pinggulku sehingga kontolku terbenam dalam-dalam dan ku semburkan spermaku dengan nikmatnya.
"uugh...", geramku berkali-kali menyembur, menyirami dan membanjiri liang rahimnya dan aku tak peduli jika nanti dewi sampe hamil olehku.

"ughh...", geramku lagi setelah usai kedutan terakhir kontolku, perlahan aku mencabutnya diiringi lelehan spermaku yang ikut keluar.
"tambahin di sini yan...", ujarku mempersilahkan adriyan untuk menumpahkan spermanya di dalam memek istrinya sendiri. adriyan bergegas ke depan selangkangan dewi yang masih mengangkang dan hanya melenguh pasrah saat kontol suaminya menghujam dan menyodok-nyodok dengan nikmatnya, namun beberapa ayunan adriyan sudah mengeram dan menyemburkan spermanya di dalam memek istrinya.

dewi masih tergolek di kursi panjang, kuraih celana dalamnya dan ku seka sperma yang meleleh keluar dari memeknya.
"oooh... geli... pelan-pelan...", ujar dewi dengan nada manja kepadaku yang hanya tersenyum karena sengaja ku gesekkan ke itilnya.
dewi beranjak duduk sambil menyumbatkan celana dalamnya di memeknya dan aku merangkul mesra sambil ku cium pipinya. gaun gamisnya luruh menutupi hingga pinggangnya namun aku masih dapat melihat sebagian perut dan bulu jembut mo-hawk yang seksinya. kulitnya yang putih mulus terlihat sangat kontras dengan jembutnya yang hitam legam. sementara satu tangaku mengusap-usap pahanya yang begitu mulus.
jam sudah menunjuk 10 malam, saat aku menyudahi obrolan dengan adriyan yang mempersilahkan aku untuk tidur di kamar bersama istrinya. malam ini aku benar-benar di jamu oleh adriyan pikirku, sambil melangkah ke kamar di mana dewi sudah tergolek di ranjang. aku menutup pintu kamar walau tak ku kunci, sejenak memandangi wajah dewi dengan rambutnya yang sebahu terurai, terpejam dengan daster motiv bunga-bunga menutupi tubuhnya hingga dibawah lututnya. kedua dadanya mancung terlihat tak memakai bra di dalamnya dan sembulan bukut kecil di bawah perutnya terlihat indah dimataku. aku melepas seluruh pakaianku, kontolku menggantung gondal gandul setengah tegang berbaring di samping dewi yang ku belai lembut, ku peluk. mengusap bukit kecilnya dengan jembuat terasa di jariku, menjamah kedua gunung yang tak lagi terhalang BRA.
"eemmhh...", lenguh dewi terbangun membuka matanya dan tersenyum kepadaku.
"wi dasternya dibuka aja, biar kita tidur telanjang...", pintaku, dewi tersenyum dan melepas dasternya. tubuh mulus sudah terpampang di depanku, begitu putih dan mulus. aku menyambut tubuhnya yang membenamkan diri di pelukanku. ku kecup bibirnya yang menyambut lembut, kupandangi kecantikan wajahnya dengan penuh ke kaguman. sungguh beruntung adriyan memiliki istri secantik dan sealim dia karena sehari-hari dewi memakai kerudung membuat daya tarik tersendiri bagiku.
aku memeluknya erat tubuhnya yang hangat dengan kedua buah dad yang menempel lembut di dadaku. aku mengecup keningnya membuat dewi membuka matanya kembali dan menatapku sambil tersenyum menyambut bibirku yang mengecup nya lagi.

*-*
"oooh...ooohh...", lenguhku tertahan agar tak terlalu keras, entah jam berapa sekarang, kantukku hilang berganti peluh yang membasahi tubuhku, kedua kakiku mengangkang lebar dan mas toni mengoyangkan pinggulnya menyetubuhiku. sudah 2x aku dibuatnya orgasme mas toni tak kunjung menyemburkan spermanya.
"nungging lagi wi...", bisiknya seraya mencabut kontolnya dan membimbing tubuhku untuk menungging. tak seprti tadi sore, malam ini mas toni menyetubuhiku dengan elegan. tangannya mencengkeram pinggulku dengan pinggul menghentak-hentak.
"uugh wiiii...", geramnya dan pinggulnya menghentak hebat dan kurasakan semuran hangat mengisi rahimku.

pagi-pagi aku sudah mandi walau bangun kesiangan, ku lihat mas adriyan masih tergeletak di kursi panjang, dan mas toni masih tertidur dengan tubuh telanjang, kulihat kontolnya yang terkulai namun masih terlihat panjang dan besar. aku mengambil gaun gamisku tanpa BH dan celana dalam yang kupakai menutupi tubuh telanjangku, kukenakan kerudung biru membungkus kepalaku dan melangkah ke warung untuk membeli sarapan.
 
Bimabet
Satu persatu pada tau rahasia Dewi...makasih updatednya suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd