Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kakakku Ternyata... (No SARA)

Status
Please reply by conversation.

Serigala_Hitam

Tukang Semprot
Daftar
18 May 2016
Post
1.071
Like diterima
747
Lokasi
Soul Society
Bimabet
Ijinkan nubie yang masih minim pengalaman ini sedikit menuliskan corat-coret.
Mohon maaf jika suhu-suhu dan master-master di forum tercinta ini kurang berkenan.
Rawan macet dan rawan digembok
Keep attention and haapy reading...
Terinspirasi dari beberapa author favorit ane.
Benar-benar murni fiktif, tidak pernah terjadi apalagi ane alami sendiri. Yakin deh.


Indeks

Chapter 1 dibawah ini


http://46.166.167.16/threads/kakakku-ternyata.1226321/page-6 Chapter 2


https://www.semprot.com/threads/kakakku-ternyata.1226321/page-8 Chapter 3


https://www.semprot.com/threads/kakakku-ternyata.1226321/page-12 Chapter 4


https://www.semprot.com/threads/kakakku-ternyata.1226321/page-15 Chapter 5


https://www.semprot.com/threads/kakakku-ternyata.1226321/page-19 Chapter 6


https://www.semprot.com/threads/kakakku-ternyata.1226321/page-24 Chapter 7 part 1
https://www.semprot.com/threads/kakakku-ternyata.1226321/page-27 Chapter 7 part 2



https://www.semprot.com/threads/kakakku-ternyata.1226321/page-30 Chapter 8 part 1
https://www.semprot.com/threads/kakakku-ternyata.1226321/page-34 Chapter 8 part 2
https://www.semprot.com/threads/kakakku-ternyata.1226321/page-39 Chapter 8 part 3
 
Terakhir diubah:
Mbak Fara



Selly









Chapter 1.

Siang ini begitu terik. Ku susuri jalanan menuju rumah dengan langkah gontai. Rasanya sangat melelahkan berjalan di cuaca terik seperti ini. Pemanasan global rupanya sudah separah ini. Hari ini aku pulang sekolah berjalan kaki karena motor kesayanganku dibawa mbakku entah kemana. Soalnya mobil mbakku masuk bengkel. Sebel banget aku sama mbakku,katanya siang ini mau jemput tapi dia tadi telpon katanya ada urusan penting dan nggak bisa jemput aku. Sabar aja deh.
Oh iya perkenalkan,namaku Deni Rahardian. Biasa dipanggil Deni. Aku siswa kelas 2 sebuah SMA dikota ini. Tinggiku 174 cm dan berat badanku 62 kg. Aku mempunyai seorang kakak perempuan,namanya Faradina Maheswari. Aku memanggilnya mbak Fara. Tinggi mbak Fara sekitar 165 cm dan berat badannya 57 kg (itu yang mbak Fara katakan pas aku tanya tempo hari) dan itupun katanya masih kelebihan, mau diet lagi katanya. Dan yang paling wah ukuran dadanya 36D. Ini nih biang keladi mbakku kelebihan berat badan. Begitu pikirku. Kesehariannya mbakku selalu memakai jilbab kalau ke kempus. Kami berdua awalnya tidak terlalu akrab sebagai kakak adik dikarenakan kami tidak pernah besar dan tumbuh bersama. Orang tua kami bercerai ketika ibu mengandungku karena ayah ketahuan selingkuh dengan banyak wanita diluar sana. Awalnya ibu tak setuju mbak Fara diasuh oleh ayahku,tapi ayahku menjamin masa depan mbakku yang membuat ibu akhirnya setuju. Kondisi ibu yang tidak punya apa apa waktu itu membuatnya terpaksa memberikan hak asuh mbakku pada ayahku. Dan aku dititipkan pada kakek dan nenekku dari ibu ketika ibu nekat jadi TKW ke luar negeri setelah melahirkanku. Cukup lama ibuku bekerja diluar negeri sampai ada kabar ibuku meninggal disana. Saat itu aku masih terlalu kecil untuk paham semua itu.
Kini kami bisa bertemu setelah sekian lama berpisah. Ayahku menawarkanku pendidikan dikota bersama mbakku. Ayahku beralasan itu dilakukan semata-mata untuk menebus semua dosanya pada ibu dan aku setelah sekian lama diterlantarkan. Aku dijanjikan akan dibiayai sekolah sampai ke perguruan tinggi. Rupanya ayahku sudah menjadi pengusaha yang cukup berhasil. Aku disuruhnya tinggal satu kontrakan sama mbakku dan bersekolah di salah satu SMA favorit dikota ini. Awalnya mbakku seperti menolak kehadiranku. Namun setelah ayah memberikan penjelasan,mbakku akhirnya menerimaku dengan lapang dada karena bagaimanapun aku tetap adiknya. Aku kembali tersadar dari lamunanku. Aneh aja berjalan sambil melamun.
Setelah menempuh perjalanan yang panas dan panjang akhirnya aku sampai dikontrakan mbakku. Kontrakannya cukup mewah menurut standarku. Kata ayah rumah ini milik kenalannya yang disewakan pada ayah. Lalu aku melepas semua bajuku kecuali CD setelah sampai dikamar dan segera menyalakan AC untuk mengusir gerah. Tak lama setelah itu aku terlelap. Aku terbangun ketika seseorang membangunkanku. Ah,ternyata itu mbak Fara.
"Dek bangun, jangan tidur terus." mbakku membangunkanku.
"Habis capek sih mbak. Ketiduran deh aku." ucapku sambil menggeliat di kasur menutup kembali selimut untuk melanjutkan tidurku.
"Eh kamu ya. Mau bobog lagi? Dasar malas. Belum maem kan? Tuh mbak beliin ayam goreng kesukaanmu." mbakku berkata sambil menarik selimutku.
"Ah maemnya nanti aja habis maghrib mbak,aku ngantuk banget." jawabku malas.
"Habis maghrib kapan? Ini udah mau isya' dek. Yaudah kalau ndak mau bangun besok pagi ndak ada sarapan buat kamu. " mbak Fara mulai mengancam. Kebiasaan mbakku suka mengancamku kalau keinginannya tak dituruti olehku.
"Eh iya deh mbak. Aku maem sekarang. Tapi mbak keluar dulu. Aku mau pakai baju dulu." ucapku sambil mengusir mbakku keluar.
"Eh... Kamu ndak pakai baju?" tanya mbakku.
"Makanya itu keluar dulu mbak. Alu malu kalau ganti ada mbak disini. Aku beneran gak pakai baju nih." jawabku.
"Iya iya mbak keluar dulu. Jangan bobog lagi lho." mbakku mengingatkanku.
"Iya mbakku, jangan ngintipin aku lho mbak,hehehe." ujarku cengengesan.
"Yaelah,kayak bagus aja badanmu itu. Huhh." ucap mbakku sewot.
 
Terakhir diubah:
"Ya sapa tau aja mbak doyan ngintipin adeknya. Hahaha." aku meledek mbakku dengan tertawa lebar.
"Ish ogah banget. Udah ah mbak mau keluar dulu, ntar bintitan liat kamu lama lama." ucap mbakku sambil ngeloyor keluar.
Tak lama berselang aku keluar menuju meja makan karena cacing cacing peliharaanku mulai berdemo meminta jatah makanan. Kubuka tudung saji dimeja,nampak dua potong ayam goreng disana. Ada paha sama dada. Lengkap dengan lalapannya. Disampingnya ada dua piring nasi yang masih hangat. Wuih mantep nih nih mbak Fara. Ketika aku mulai mengambil nasi keluar mbak Fara dari kamarnya. Dan yang membuatku melotot mbak Fara dengan rambut kuncir kuda hanya pakai singlet you can see dan bawahannya pakai celana pendek diatas lutut yang sangat jelas mempertontonkan pahanya yang putih mulus itu. Gilee boss. Baru kali ini mbakku pakai baju ginian. Kesambet setan mana nih.
"Woy dek,makan tuh jangan bengong mulu. Ntar kesambet loh." ucapan mbakku mengagetkanku.
"Iiiyyaa bu,eh mbak. I i ini juga lagi siap siap maem." ujarku terbat- bata.
"Haha. Kenapa sih deh kamu itu. Itu ayamnya buat mbak satu ya. Kamu mau dada apa paha dek?" tanya mbakku yang masih berdiri sambil menunduk kearahku.
"Eh, da dadanya besar mbak. Emm pa pahanya mu mulus mbak." ucapku tanpa sadar.
"Apanya yang dada besar sama paha mulus dek?" tanya mbakku agak kebingungan.
"Eh.. Eng enggak kok mbak. Itu mbak paha ayamnya kok. Hehe." ujarku cengengesan untuk menutupi kegugupanku. Bisa berabe kalau mbak tau isi pikiranku.
"Oh yaudah, kamu paha aja ya. Cepet di maem tuh keburu diambil kucing dek." ucap mbakku sambil tersenyum padaku.
"I iya mbak, makasih ya udah dibeliin mbak." ucapku kemudian. Uh senyumnya itu lho. Gak bisa dijelasin deh. Manis poll. Lebih manis dari gula sekarung. Lebay mode on. Hehehe
"Iya dek,ini sebagai ucapan maaf ndak bisa jemput kamu tadi. Yuk maem bareng. Mau mbak suapin?" tawar mbakku.
"Ndak usah mbak. Aku dah gede,bisa maem sendiri kok." jawabku.
"Haha iya mbak tau kamu dah gede dek. Yuk maem. Selamat makan...." ucap mbakku.
"Do'a dulu napa sih mbak." ucapku mengingatkan.
"Iya iya dek. Mbak do'a nya dalam hati. Kamu ndak denger." kata mbakku.
Akhirnya kami makan berdua dengan diselingi candaan diantara kami berdua. Entah kenapa aku jadi suka mandangin mbakku selama makan ini. Dan yang paling aku perhatikan adalah itu lho boobs nya yang ternyata gede juga. Baru kali ini mbakku pakai baju terbuka gini. Jujur aja aku kaget,pasalnya mbakku biasanya sopan banget kalau pakai baju walaupun kalau dirumah jilbabnya ia lepas. Tapi sudahlah bukan urusanku juga mbak mau gimana gimana. Aku kemudian mandi untuk meredam gairahku.
Malam itu aku tidur agak larut malam ngerjain tugas. Soalnya aku lupa kalau tugas itu dikumpul besok. Cerobohnya aku ini. Aku pinjam laptop milik mbak Fara buat ngetik sekaligus googling tentang materi yang aku perlukan. Dan baru besoknya aku print di warnet dekat sekolahan. Aku selesai mengerjakan tugas ketika jam menunjukkan pukul 00.39. Gila juga,aku mulai tadi habis Isya sekitar pukul 20.30. Aku berniat mengembalikan laptop kekamar mbakku. Takutnya aku lupa mengembalikannya. Lalu aku keluar kamar menuju kamar mbakku. Aku ketok pintunya namun tak ada jawaban. Ah,aku lupa kalau ini lepas tengah malam. Aku buka saja pintunya yang ternyata tak terkunci. Aku lihat mbakku ternyata terlelap dalam tidurnya. Ku taruh laptop itu di meja belajar mbakku. Aku melihat ada yang janggal dari cara tidur mbakku. Selimutnya tersingkap kemana-mana. Kulihat ada yang mengintip di dada mbakku. What the fuck... Itu kan puting mbak Fara. Aku baru sadar toket mbakku terekspose dibagian itu. Aku kaget,mungkin saja mbakku telanjang. Soalnya aku jarang masuk kamar mbakku. Perlahan kurasakan juniorku menggeliat dibawah sana. Ah masak aku ngaceng gini. Lalu kutepis semua pikiran negatif itu dan keluar kamar mbakku. Takutnya ntar aku kebablasan kalau terus disana. Aku tertidur dengan perasaan tak menentu.
 
Pagi harinya aku dibangunkan mbakku. Diluar kebiasaanku,pagi ini aku bangun kesiangan. Tau sendiri lah aku lembur tugas. Aku bergegas membuka mata ketika ingat mau ngeprint tugas pagi ini.
"Udah bangun dek? Tumben kesiangan." tanya mbakku.
"Iya mbak. Lembur garap tugas. Sampai tengah malam." jawabku sambil mengucek mataku. Ketika sudah full melek,aku melihat ada yang aneh dari mbakku. Aku melihatnya terus menerus. Dan aku menemukan hal aneh itu. What the hell... Itu putingnya kelihatan dari balik daster tipisnya. Sialan,ngaceng full aku pagi ini. Tanpa kusadari mbakku melirik kearah tonjolan di celanaku.
"Wah ada yang tegang tuh." celetuk mbakku.
"Apaan yang tegang mbak?" tanyaku belum paham maksud mbakku.
"Apaan ya? Itu adek kecilmu yang tegang. Hahahaha." ledek mbakku.
"Eh..." aku mulai sadar kalau aku ngaceng.
"Duh adekku,pagi-pagi udah tegang gitu." ucap mbakku.
"I ini kan wajar mbak. Tiap pagi emang gini." belaku
"Iya iya. Cepetan mandi sana. Udah siang nih." ucap mbakku.
"I iya mbak. Motorku gimana nih? Males aja kalau ntar pulang jalan lagi." kataku sambil mengucek mata.
"Iya dek ntar mbak jemput. Janji deh." ucap mbakku.
"Janji lho mbak. Awas kalau kayak kemaren." ucapku sambil membetulkan letak adek kecilku dibawah sana.
"Udah mandi sana. Udah siang nih." suruh mbakku.
"Siap bos." kataku.
"Eh dek,jangan macem-macem ya mandinya. Ndak usah yang lain-lain." ucap mbakku sambil menirukan gaya orang onani. Arghhh. Sialan tuh cewek,sejak kapan mbakku vulgar kayak gitu. Bikin makin tegang aja. Aku melewati mandiku dengan cepat agar tak kesiangan.


Kalau responnya positif ane lanjutkan.
Susah juga nulis beginian
 
It's oke, sampe sini tlsanny enak d baca kok hu. Lanjut.
 
Awal sudah bikin panas dingi hu,Moga2 ndak niat2 macet kayak yg lain hu.
 
Itu jadi 1 bisa kan gan?kok kaya nya pendek2 bgt motong per post nya :beer:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd