Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kala Di Jakarta (rina side story) (update bagian ke 5a)

Bimabet
warning rina side story ini banyakan kentang goreng, namanya eksibisionis aja..sama binal-binal dikit ntar di bagian 3. no ekse selama di jakarta, cerita di jakarta ini merupakan bibit di session 2.

btw dah ditambahin mulusnya ya
waduh kentang kurang seru master, paling tidak secelup dua celuplah karena suka sama suka atau diperkosa...
 
BAGIAN 2


Vera dan rina berpelukan, cipika cipiki, “ntar aku telpon ya rin”, rina hanya mengangguk, kemudian rina masuk ke area time zone, mengajak akbar untuk pulang.

Akbar ternyata masih asyik bermain, “bentar bund tanggung nih” ucap akbar tanpa menoleh ke ibunya, dia sedang asik bermain tembak2an, rina tidak tau nama permainannya.

“Sudah hampir sore sayang, besok kita main lagi ya nak” ucap rina lembut, akhirnya akbar menuruti bundanya, akbar bergandengan dengan ibunya meninggalkan area timezone.

Rina dan akbar berjalan jalan di mal, rina mendapat chat dari andi untuk membelikan akbar baju dan sepatu, serta perlengkapan sekolah sekalian mumpung di mal.

Rina kemudian menuju ritel fashion besar di mal tersebut.

Saat akbar sedang memilih-milih model sepatu, rina berjalan-jalan di sekitar kounter wanita yang ada disebelah, dia melihat sebuah hotpants jeans yang sangat sexy.

Rina senyum senyum, “apa aku beli aja ya, ntar aku pakai di rumah, pasti mas frans senang kalau aku pakai itu” batin rina, lagi lagi hanya frans yang ada dalam benak wanita cantik ini.

Rina kemudian meminta ukuran yang sesuai dengan pinggangnya, pramuniaga dengan cekatan mencari ukuran yang diminta, setelah sesuai, rina kemudian menuju ke kamar ganti.

Rina celingukan mencari akbar, ternyata akbar masih asik memilih sepatu, sepertinya akbar sedang bingung memilih 2 model yang tengah dia pegang, “abang, jangan jauh2 ya, bunda mau nyoba pakaian bentar” ucap rina.

Akbar melihat ke bundanya, dia menganggukan kepala.

Rina membawa pakaian yang dipilihnya ke kamar pas, saat rina mencoba memakai celana tersebut dia agak kesulitan, namun akhirnya bisa dia kenakan, lalu rina berputar-putar didepan cermin kamar pas, waw, dirinya takjub.

Rina terlihat seksi dengan celana hotpants tersebut, kakinya yang jenjang mulus tanpa cacat terpampang indah, celana hotpants itu sangat pendek, panjangnya hanya sejengkal dari pinggang rina.

Kemudian rina membelakangi cermin, dan membungkukkan tubuhnya, dari pantulan kaca, rina melihat bayangannya sendiri dicermin, terlihat bongkahan pantatnya nampak saat dia membungkuk.

Rina kemudian mengambil handphonenya, dia foto dirinya yang ada di cermin, rina ingin mengirimkan foto itu kepada frans, namun urung dia lakukan.
Dia tersenyum senyum sendiri, dia ingin memberikan kejutan pada frans, rina kemudian memasukkan kembali hpnya ke tas.

Akhirnya rina memutuskan untuk membeli hotpants tersebut, setelah kembali mengganti pakaiaannya, rina kemudian keluar kamar ganti, dia mendekati akbar.

“abang udah belum milih sepatunya.” Tanya rina lembut keibuan.

“udah bun, abang mau yang ini” akbar menunjuk sebuah sepatu sports berwarna putih dengan merek 3 garis, tidak terlalu banyak detail di model sepatu yang dipilih akbar.

Rina merasa anaknya ini bukan hanya mirip dengan andi dari wajah, namun sifatnya juga mirip, akbar lebih mementingkan kualitas daripada sekedar model, “bang andi juga seperti itu, dia lebih setia dengan satu merek global yang terbukti kualitasnya, bang andi gak pernah tertarik dengan model2 terbaru, semua yang aku belikan pasti sama modelnya, semua polos, warna juga hanya 3, kalo bukan hitam, putih dan coklat.”, batin rina.

Rina membayar belanjaannya di kasir, rina merasa belanjaannya agak merepotkan, lalu menitipkan di tempat penitipan barang, rina ingin mengajak akbar untuk makan dulu sebelum pulang.

“abang laper kan? Tanya rina.

“laper bun” jawab akbar.

“mau makan apa sayang masa ayam lagi” rina tau persis akbar suka banget ama ayam goreng.

“tapi abang pengennya ayam bun” rengek akbar, rina hanya tersenyum geli melihat tingkah akbar.

“kamu bener-bener fotokopi ayah kamu banget nak, ayah kamu juga maunya ayam goreng terus, yang lain boleh variasi, tapi ayam musti ada” rina mengusap rambut akbar, “ya udah yuk”.

Keduanya bergandengan menuju tempat makan.

Saat makan, rina teringat janjinya pada vera, dia benar-benar lupa, sedangkan akbar masih pengen main di mal.

Rina kemudian mengambil hpnya, bermaksud membatalkan janjinya dengan vera, baru saja dia ingin telpon vera, ada telpon masuk, ternyata si vera yang telpon.

Rina : “halo ver”
Vera : “halo mak, lu dimana mak”
Rina : “ver sori gw tadi lupa, ini sekarang masih di mal”
Vera: “ohh untunglah, gw kira lu nungguin”
Rina : “ loh”
Vera : “ya mak, sori ya kita tunda dulu ya, gw soalnya mendadak ada acara, sori mak.”
Rina : “ohh, ya ga apa ver”
Vera : “besok gw telpon mak, ok mak..dah dulu ya”
Belum sempat rina menjawab, vera menutup telponnya terburu-buru.

“Dasar tuh anak, maunya cepet-cepet terus dalam segala hal” rina tersenyum.

***

Rina memasukkan belanjaannya ke mobil, lalu kemudian duduk di depan kemudi, “gimana abang, dah puas kan, dah makan, dah main timezone, dah makan es krim juga, dah belanja sepatu “ tanya rina pada akbar yang duduk disampingnya.

“Seneng banget bun, abang seneng banget, tapi capek ya bun” jawab akbar, rina mengusap rambut anaknya.

“Udah pake seatbeltnya sayang”.

“Sudah bun”.

“Berangkat” kata rina menirukan ucapan salah satu pemain sinetron, kedua ibu dan anak tertawa.

Rina mampir ke tempat penjual martabak, dia membelikan martabak kesukaan ayahnya, lalu kembali melanjutkan perjalanan pulang.

***
Ayah rina, membukakan pintu pagar, saat melihat mobilnya mendekati rumah, rina langsung memarkirkan mobilnya ke garasi, rina membuka kaca jendela mobil, dan berkata pada ayahnya “pak, akbar tidur” ucap rina.

Pak rudi kemudian menggendong akbar ke dalam, rina kemudian menurunkan belanjaannya dibantu dengan mbak pur pembantu rumah tangga ayahnya.

Saat rina masuk, ayahnya keluar dari kamar, “akbar sepertinya kecapean rin”.

“Ya pak, rina juga capek banget, gak mau pulang si abang” ucap rina menghempaskan pantatnya di sofa.

“Belanja kamu banyak banget rin” tanya ibunya yang terbangun. “pur, belanjaannya, langsung masukin kamar rina aja” lanjut ibunya memerintahkan mbak pur.

“Bang andi, nyuruh sekalian beliin akbar peralatan sekolah bu, buat ajaran baru” jawab rina, “pak, rina beli martabak kesukaan bapak nih” ucap rina meletakkan bungkusan martabak di meja.

“wah mantap mantap” ujar pak rudi menghampiri dan membuka bungkusan martabak di meja.

“inget loh pak, jangan banyak-banyak, nanti kolesterol bapak kambuh” ucap ibu rudi, “sudah kamu mandi dulu sana rin, biar capeknya hilang” lanjutnya lagi.

“ya ah, rina mandi dulu ya pak, bu.” Rina berdiri dan masuk kamar, setelah tersiram air hangat, letih rina agak mereda, rina keluar kamar.

Rina mendapati ayahnya duduk di sofa, sedang asyik meonton siaran sepakbola, rina teringat dulu saat masih di jakarta, bang andi dan ayahnya nonton berdua setiap acara bola, bahkan mereka berdua sering begadang, kalau sudah nonton, mereka jadi heboh sendiri, terkadang rina merasa jadi menantu dirumah ini, karena orang tuanya begitu sayang dan bangga terhadap bang andi menantu mereka.

Rina duduk disamping ayahnya, dia rebahkan kepalanya di bahu ayahnya, walau sudah menjadi ibu, namun rina masih manja dengan ayahnya, “lho martabaknya tinggal dikit pak, ntar ibu marah loh” ucap rina melihat martabak yang dia beli tinggal separuh, “ya rin, gak sengaja makannya, soalnya nyambi nonton bola lagi seru” ujar pak budi melirik jenaka ke arah rina.

Rina tergelak mendengar kata-kata ayahnya.

“Bapak sehat kan, rina ingin bapak dan ibu selalu sehat” ucap rina bersender di bahu ayahnya.

Pak rudi merangkul putri semata wayangnya. “bapak sehat sayang, kamu bagaimana di sana, apakah kamu bahagia” tanya pak rudi, rina terdiam, dia tak ingin membohongi ayahnya, sejak kecil ayahnya selalu menyayangi dia, seumur hidupnya, rina tak pernah berbohong pada ayahnya.

“Loh kok diam, ada apa sayang, apa ada masalah” tanya pak rudi kemudian.

Rina tersadar dari lamunannya, “ehh apa pak, rina ketiduran, bapak nanya apa” jawab rina berbohong. duh sakit rasanya di hati rina.

“Kamu sudah kecapean itu, sudah sana tidur” ucap pak rudi.

“ya pak, rina tidur dulu ya, bapak juga jangan banyak begadang ya.” Jawab rina, kemudian rina pamit pada ayahnya, dan masuk ke kamarnya.

Dalam kamar, rina tersenyum memperhatikan akbar yang terlelap tidur, rina berjongkok didepan putranya, dia mengelus rambut putra kesayangannya itu.

“abang gak boleh jadi korban ya sayang, bunda gak akan membuat abang sedih” di ciumnya kening akbar, kemudian rina berbaring di samping akbar, rina tertidur memeluk akbar.

***

Matahari sudah meninggi saat rina terjaga, dilihatnya jam di hp ternyata sudah jam 9 pagi. rina lalu bangun dan mengikat rambutnya, akbar masih terlelap.


Rina keluar dari kamar, dilihatnya rumah sepi-sepi aja, dia mengambil minum di kulkas, dilihatnya mbak pur sedang menyetrika pakaian di belakang.

Rina kemudian menuju teras, ayahnya sedang membersihkan tanaman, rina dan ayahnya memiliki hobi yang sama yaitu merawat tanaman, sambil minum, rina memperhatikan ayahnya, lalu rina masuk dan berbaring malas2an di sofa depan tv, dia mengganti2 chanel tv, tak ada acara yang menarik, lalu pintu kamar terbuka.

Si abang keluar dari kamar mengucek-ngucek mata.

Akbar mendekati bundanya, dan berbaring memeluk bundanya “aduhh abang udah bangun, tuh badannya asem sih, belum mandi” ucap rina sambil tersenyum, akbar diam saja memeluk bundanya, rupanya dia masih mengantuk.

“loh kamu udah bangun rin, eh akbar juga dah bangun” sapa pak rudi.

“ibu mana pak”

“ibumu dari jam 6 tadi sudah keluar rumah, biasa dia ada acara senam ama ibu2 gengnya, tapi sebentar lagi juga pulang” jawab pak rudi menuju kamar mandi, pak rudi membersihkan tangannya, dan kembali ke depan tv sambil membawa martabak dari kulkas.

“nih bang, martabak enak loh” ucap pak rudi pada cucunya, akbar masih mengantuk dan hanya melihat.

“bapak udah makan?’ tanya rina.

“tadi baru minum teh sama makan martabak ini sepotong” jawab pak rudi.

“abang mau sarapan sekarang?, bunda bikinin nasi goreng ya” tanya rina pada akbar yang masih memeluknya. Akbar mengangguk.

“tapi akbar mandi dulu ya, bunda buatin nasi goreng” dengan setengah mengantuk akbar menuruti bundanya, dan pergi mandi.

Mereka bertiga makan nasi goreng buatan rina, pak rudi memuji masakan anaknya ini.

“assalamualaikum” ibu rudi tiba di rumah, “wah lagi pada makan nih” ibu rudi kemudian duduk di meja makan.

“ibu mau makan sekalian” tanya rina.

“entar aja rin, ibu mau bersih bersih dulu, abang kemaren borong ya” neneknya.

“ya nek, akbar juga makan es krim kemaren ama bunda”.

“kok nenek gak dibeliin”

“nenek kan udah tua, ntar nenek tambah ompong kalo makan es krim” ucap akbar enteng.

rina dan pak rudi tergelak mendengar kata2 akbar, bahkan pak rudi sampe terbatuk2 , tersedak dengar lelucon akbar cucunya, bu rudi juga tidak bisa menahan tawanya, lalu kemudian dia pergi ke kamarnya ganti pakaian.

***
“rin, kamu mau ikut belanja bulanan?” tanya ibu rudi pada rina yang sedang asik nonton tv. “gak ah bu, kaki rina masih pegel kemaren seharian muterin mal” jawab rina.

“ikut aja bun, disana ada time zone juga bun” ucap akbar, “kamu kok timezone terus bang, apa belum bosen” jawab rina pada putranya, akbar hanya menggeleng.

“si abang klo ikut belanja, asyik main time zone rin, kan di disampingnya ada timezone” ucap pak rudi.

“ya bun, bunda ikut ya..” rengek akbar, “kaki bunda capek sayang, ayo siapa yang ngajak muter2 kemaren, abang ikut kakek aja ya” ucap rina mengelus rambut putranya.

Setelah ashar, pak rudi, istrinya, dan akbar berangkat ke mal untuk belanja bulanan, mbak pur juga ikut, rina membukakan pintu pagar, “dada bunda, akbar pergi dulu ya” pamit akbar, “akbar jangan nakal ya sayang” ucap rina, mobil pak rudi kemudian melaju, rina memperhatikan hingga menghilang dari pandangannya.

Rina lalu masuk ke rumah, rina kemudian mandi, setelah mandi rina ingat pada hotpants yang semalam dia beli.

Rina membuka bungkusan belanjaan kemaren, lalu dia mencoba hotpants tersebut, rina tersenyum-senyum membayangkan frans akan bernapsu melihat dirinya menggunakan hotpants itu.


Lalu rina kemudian mencari baju yang sekiranya pas dipakai untuk hotpants ini, dia menemukan tanktops berwarna kuning.

Rina menggunakan tanktops tersebut, tanpa mengunakan dalaman apapun, rina melihat dirinya di cermin begitu menggiurkan, putingnya menonjol di balik tangtopnya, batang pahanya yang mulus terpampang indah.

Ting tong, suara bel mengagetkan rina.

Rina lalu keluar kamar dia teringat masih mengenakan tanktop dan hotpants, rina membuka pintu rumah separoh, rina melihat dari balik pintu, rupanya pak daru, pak rt setempat.

“eh ada mbak rina, kapan datang”

“kemaren pak, ada perlu apa pak” tanya rina dari balik pintu.

pak daru hanya melihat wajah rina, lalu bertanya “pak rudi ada mbak?”

“ohh bapak baru aja pergi pak, nanti malam jam 9 baru pulang” jawab rina.

“ohh aduh gimana ya, apa pak rudi nitip proposal mbak, soalnya mau di lihat ama pak rw sebentar lagi, tadi pagi saya lupa kesini ambil” tanya pak daru lagi.

“ohh gak tuh pak, apa perlu sekarang ya, nanti coba saya carikan di ruangan bapak” jawab rina.

“ya mbak, tolongin ya” pinta pak daru.

“baik, bapak tunggu di situ dulu ya, nanti coba saya cari dulu” ucap rina kemudian menutup pintu.

Rina menuju ke kamar ayahnya, dia mencari proposal yang dimaksud, tiba tiba ada perasaan aneh dengan situasi ini, rina melihat ke cermin di kamar ayahnya, rina melihat dirinya begitu seksi saat ini.

Muncul perasaan untuk menggoda pak rt, sejenak rina ragu, namun sensasi aneh dari dirinya membuat dia menjadi berani.

***
“pak rt, saya liat ada beberapa maps, saya gak tau maps yang mana, mungkin pak rt bisa cari sendiri” rina kemudian mempersilahkan pak rt untuk masuk, pintu dibiarkan terbuka.


Pak daru lelaki berusia 60 tahun terbengong melihat rina, dihadapannya seorang perempuan muda dengan pakaian minim, tampak putingnya menonjol dan paha mulusnya terbuka, membuat pak daru menelan ludah.

Pak daru kikuk dengan keadaan ini, dia mau menatap takut disangka kurang ajar, gak ditatap mubazir.

Pak daru duduk di sofa tamu, di hadapannya map bertumpuk.

“itu pak rt, yang saya ambil dari kamar bapak saya, coba pak rt pilih aja sendiri yang mana” ucap rina duduk di dekat pak daru.

Pak daru salah tingkah, dia sibuk mencari2 proposal yang dimaksud, namun matanya sebentar-sebentar melirik ke paha rina yang terlihat sangat indah dari dekat.

Rina berpura2 sibuk dengan hpnya, rina tau pria tua di dekatnya ini mencuri pandang ke tubuhnya.

Pak daru yang melihat rina sibuk dengan hp, mengambil kesempatan ini, ditatapnya lekat lekat paha mulus rina, paha itu begitu mulus, bersemu merah, dengan bulu-bulu halus di sekujur kulitnya, ingin rasanya pak daru menjilati paha itu.



Apalagi rina sering mengangkat tangannya membetulkan ikatan rambut, ketiak rina yang mulus menggugah napsu pak daru, apalagi pentil yang menonjol itu ohhhh kontol pak daru mengeras, berulang kali pak daru membetulkan celananya.

Rina juga seperti mendapat sensasi sendiri melihat tubuhnya di perhatikan dengan penuh napsu oleh lelaki, rina gak mengerti dengan keberaniannya ini, namun rina menikmatinya.

Pak daru rasanya ingin menomplok perempuan indah dihadapannya ini, menjilati seluruh tubuh mulusnya, ohh, namun pak daru tak berani berbuat macam2, dia gak mau ambil resiko, menuruti napsunya.

Sekitar 10 menit rina show off, akhirnya pak daru berkata kalau proposalnya sudah ketemu, dan dia segera berpamitan, pak daru sudah gak berani berlam lama disana, dia takut si johnynya berbuat bodoh.

Sepeninggal pak daru, rina terkikik geli, dia tak bisa menahan geli melihat wajah pak daru yang terlihat mupeng berat.

***

BERSAMBUNG
 
manusiawi kalo pak daru seperti itu..cuma akal sehatnya masih dipake...kalo rina ini, udah ketemu anak, ortunya bukannya sadar malah semakin menjadi..udah diperbudak hawa nafsunya..haha...jadi pengen cepat liat session 2 nya hu
 
Kalo baca chapter 2 ini sih bukan lagi rina yang penurut, patuh Dan setia.. Asli rina yg baru ini memang serasi sbg pasangan jiwanya frans.. Hehe
 
Lanjut suhu ditunggu updatenya semoga lancar dan makin manteb ceritanya
 
Hmm sepertinya nanti di season 2 si Rina bakalan lebih binal deh lebih mengeksplor sisi eksibisionis ya. Di 2 part awal bibit nakal si Rina untuk eksibnya udah mulai terbentuk nih. Katanya Rina dan Vera bakal ada scene massage ya, pijat plus plus kah?​
 
Bimabet
Masih penasaran sm vera deh. Apakah akan nge lead jadi slutty?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd