Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kalian puas, aku juga puas (Dito Beranjak Gede)

PART 19

Terkuaknya Misi Rahasia


Sejenak aku berpindah dari kamar tante Wulan menuju ke ruang tengah dan menyalakan sebatang rokok filter milikku sembari memutuskan kemana aku akan menuju. Di tengah kegelisahanku tersebut, hpku berbunyi yang menandakan terdapat notifikasi pesan masuk. Awalnya aku mengabaikan pesan tersebut dan memilih untuk menikmati tiap kepulan asap yang keluar dari mulutku. Hingga aku tersadar, bahwasannya aku tadi sempat menghubungi mbak Devi untuk meminta jatah.



“gimana mainnya? Udah puas?” bunyi pesan yang ternyata dari mbak Devi dibarengi dengan emot ketawa di akhir pesan tersebut.



Aku sebenarnya telah menaruh curiga terhadapnya, karena selama ini hanya antara aku dan mbak Devi yang mengetahui hubungan kami, tapi entah bagaimana Tante Wulan yang belum lama di sini sudah mengetahui salah satu rahasia terbesar yang aku miliki. Tidak mungkin semua itu terbongkar jika tidak keluar langsung dari mulut pelaku. Dari situ, jika bukan aku pelakunya, lantas tak ada orang lain yang pantas disalahkan selain mbak Devi dong?



“belom nih mbak, bantuin dong.” Jawabku.

“yaudah, sini aja.” Jawabnya cepat.



Tak mau menunggu lama, aku pun bergegas menuju rumah mbak Devi untuk menuntaskan hajatku. Di tengah perjalananku menuju rumah mbak Devi, aku teringat omongan dari tante Wulan jika mbak Devi sedang mengandung benih hasil perbuatan kami. Aku pun sebenarnya ragu untuk meneruskan langkahku menuju rumah mbak Devi. Namun, rasa penasaranku terhadap alasannya membocorkan rahasia kami berdua membulatkan tekatku untuk tetap melangkah menuju rumahnya.

Tak berselang lama, aku sudah menginjakkan kakiku di pintu belakang rumahnya. Beberapa saat setelah aku mengetuk pintu rumahnya pun ia sudah muncul di hadapanku dengan senyuman manja serta pakaian menggoda yang ia kenakan. Mbak Devi pun mempersilahkan aku untuk masuk ke dalam rumahnya dan memintaku untuk duduk di ruang tengah miliknya, seolah ia mengerti bahwa aku kesini memiliki tujuan bukan hanya untuk memuaskan nafsu belaka, melainkan ada suatu lain hal yang ingin aku bicarakan.



“kenapa tante Wulan bisa tau semuanya sih mbak?” ucapku sesaat setelah duduk di ruang tengah.



Mbak Devi pun mulai menjelaskan tentang bagaimana semua itu terjadi, mulai dari awal pertemuannya dengan tante Wulan, hingga tante Wulan bercerita mengenai masalah pribadi yang sedang dialaminya. Awal pertemuan mereka memang tidak disengaja, lantaran saat itu mbak Devi sedang jalan-jalan pagi Bersama dengan anaknya, lalu disapa oleh tante Wulan (memang pada dasarnya tante Wulan adalah orang yang sangat ramah dan mudah bergaul). Setelah pertemuan pertama mereka dan mengetahui jika rumah mbak Devi tidak jauh dari rumahku, maka tante Wulan pun jadi sering main ke rumahnya untuk bermain Bersama dengan anaknya atau saling mengobrol.

Awalnya, mbak Devi tidak menaruh kecurigaan apa-apa terhadap tante Wulan yang sering main ke rumahnya, namun lambat laun, mbak Devi merasa ada yang tidak beres dengan Tante Wulan, sehingga ia memancing pertanyaan agar tante Wulan mau bercerita tentang masalah yang sedang ia hadapi. Setelah mengetahui masalah tersebut, mbak Devi pun merasa kasihan dengan apa yang dialamai oleh tante Wulan tersebut dan memikirkan tentang solusi yang mungkin bisa membantu tante Wulan.

Menurut mbak Devi, solusi yang mungkin bisa membantu tante Wulan adalah dengan menanamkan benihku pada Rahim tante Wulan. Awalnya ia ragu untuk membeberkan solusi gila tersebut, namun karena rasa kasihan tersebutlah yang membuatnya yakin untuk mengungkapkan pendapatnya. Tante Wulan pun juga ragu untuk menerima saran dari mbak Devi tersebut, namun dengan membeberkan rahasia kami tersebut membuat Tante Wulan yakin untuk menjalankan misi tersebut. Awalnya juga tante Wulan kaget dengan rahasia kami tersebut, namun pada akhirnya ia menyadari bahwa kami juga saling membutuhkan.



“gila memang Wanita satu ini.” Ucapku dalam hati ketika mendengarkan penjelasan darinya.



Rencana awal pun mereka susun untuk tante Wulan agar aku mau menidurinya, salah satu caranya adalah dengan berpakaian seksi dan juga membicarakan tentang masalahnya tersebut, namun tak kunjung berhasil. Hingga akhirnya, perlahan namun pasti aku mulai masuk ke dalam perangkap yang telah mereka susun. Puncaknya adalah malam ini, susu dengan obat perangsang dan obat kuat tersebut juga merupakan ide dari mbak Devi untuk memancingku dan akhirnya berhasil.



“lantas kenapa mbak Devi berani banget bocorin semua rahasia kita?” tanyaku yang masih merasa tak terima dengan terbongkarnya rahasiaku ke dalam salah satu anggota keluargaku sendiri.



Mbak Devi pun Kembali menjelaskan tentang keraguannya yang pada awalnya tidak ingin rahasia tersebut sampai kepada orang lain, namun ia merasa tak punya pilihan lain, karena menurutnya itu merupakan salah satu pancingan agar tante Wulan berubah pikiran sekaligus menegaskan bahwa Dito yang sekarang adalah Dito pemburu memek. Mbak Devi juga meyakinkan bahwa rahasia tersebut akan stop di Tante Wulan dan tak akan sampai kemana-mana, asalkan ada syarat yang harus dipenuhi.



“hah syarat? Kok pake syarat? Apa syaratnya?” tanyaku terkejut mendengarkan penjelasan tersebut.



Mbak Devi pun Kembali menjelaskan, bahwa adanya syarat tersebut adalah bentuk kekecewaan tante Wulan terhadapku. Dito yang selama ini dipandang baik oleh Tante Wulan, ternyata tak lebih dari seorang pemburu lendir kenikmatan, sehingga muncul lah syarat tersebut. Adapun syarat yang dimaksud oleh Tante Wulan adalah aku harus mampu memuaskan Tante Wulan, selain itu juga aku harus benar-benar bisa menghamilinya dalam waktu satu bulan. Jika tidak berhasil, maka rahasia tersebut akan sampai di telinga keluarga besarku atau setidaknya mamaku.



“ha… syarat macam apa itu, yang pertama masih oke lah, selama ini yang ngentot sama aku pasti ketagihan, tapi syarat yang kedua? Bagaimana aku bisa menggaransi bahwa aku bisa menghamili dia?” jawabku yang masih tak habis pikir tentang kesepakatan yang telah mereka berdua lakukan.

“aku yakin kamu bisa, mas. Ini buktinya.” Ucapnya sembari menyandarkan kepalanya di dadaku dan mengelus perutnya.

“jjj…. Jadi yang dibilang tante Wulan kalo mbak Devi hamil itu benar?” tanyaku terkejut.



Mbak Devi hanya menatapku dan menganggukkan kepalanya pelan. Banyak sekali kejutan yang mewarnai hidupku hari ini. Aku sampai kehabisan kata-kata untuk mengungkapkannya. Aku bingung harus bagaimana dalam bertindak, namun semua ini juga terjadi karena perbuatan yang telah aku lakukan. Mau tidak mau, siap tidak siap, aku tidak boleh lari dari semua yang telah aku mulai.



“tenang aja, kamu nggak perlu tanggung jawab kok soal bayi ini. Toh kita melakukannya juga karena sama-sama butuh ‘kan? Selain itu juga aku masih punya suami yang siap menerima kehadiran anak kedua kami.” Ucap Mbak Devi yang seolah-olah mampu membaca ekspresi wajah yang aku tunjukkan.



Aku pun sedikit lega mendengar ucapan dari mbak Devi tersebut. Namun, masalah tidak hanya itu saja, tetapi juga tentang Tante Wulan. Bagaimana pun caranya aku harus bisa menghamilinya dan membuktikan keperkasaanku. Selain itu juga, aku tak ingin rahasia antara aku dan mbak Devi sampai terbongkar hingga keluarga besarku.



“nggak jadi nih minta jatahnya?” ucap mbak Devi menggodaku.

“enak aja. Kamu hampir buat aku mati berdiri di hadapan tante Wulan terus sekarang kamu mau aku lepasin gitu aja? Gak bakal! Kamu mesti aku hukum.” ucapku dengan nada mengancam.

“ampunnn… hukum aku mass, hukumm…” ucapnya dengan nada meledek.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd