Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kalian puas, aku juga puas (Dito Beranjak Gede)

Part 22

Mystery Delivery Women




Bibir beserta dengan lidah kami pun terus beradu satu sama lain. Bunyi-bunyian khas dari dua mulut yang beradu pun mengiringi permainan panas yang kami lakukan. Nampaknya tante Wulan terlihat lebih liar mala mini, dimana ia seperti akan mendominasi permainan kami malam ini. Setelah cukup puas dengan permainan bibir ini, tante Wulan mulai beranjak dari mulutku dan mulai menjelajahi setiap inci area sensitive pada tubuhku. Mulai dari mengulum kuping, leher, hingga berhenti di dadaku, atau lebih tepatnya di putingku dan mulai memainkannya menggunakan mulutnya.

Aku pun hanya mendesah pelan menikmati permainan yang sedang dilakukan oleh tante Wulan tersebut. Selanjutnya, permainan tante Wulan terus turun hingga sampailah pada batang yang telah dengan gagah perkasa berdiri menantang langit namun terhimpit oleh sempak yang masih menghalangi. Dengan Gerakan perlahan, tante Wulan “membongkar” markas besar kontolodon tersebut. Ditariknya celana dalamku tersebut, hingga sang empunya markas langsung mendongak naik mencari siapa gerangan yang telah membebaskannya dari belenggu dan ingin membalas budi dengan memberi kepuasan yang tiada tara.

Perlahan, tante Wulan mulai menggenggam dan mengelus-elus kontolku tersebut dengan tangan halusnya. Sungguh nikmat sekali kocokan yang diberikan oleh tante Wulan tersebut. Kocokan demi kocokan terus dilakukan oleh tante Wulan hingga lendir-lendir pelumas mulai keluar dari kontolku. Namun, tampaknya lendir tersebut tak mampu menjadi pelumas yang dapat melumasi kontolku dari tangan dari tante Wulan tersebut.



“ganti pake mulut kek tan. Panas nih.” Pintaku kepada tante Wulan.



Tante Wulan pun tak menjawab dan hanya menatapku dengan tatapan binalnya. Tak perlu berlama-lama, langsung saja kontolku dilahapnya dengan sangat rakus dan mulai mengoral kontolku. Memang blowjob yang dilakukan oleh tante Wulan tersebut terhitung biasa saja, karena mungkin ia tak terbiasa melakukan hal tersebut kepada suaminya, namun karena blowjob tersebut dilakukan oleh tante Wulan yang notabene melihatnya sehari-hari saja sudah membuatku tegang, maka rasa yang dihasilkan pun menjadi lebih menggairahkan.

Blowjob yang dilakukan oleh tante Wulan pun telah berlangsung selama beberapa menit, hingga ludah yang telah bercampur dengan lendir pelumas dari kontolku pun membasahi area kontol. Selain itu juga, tante Wulan menjilat-jilat kontolku layaknya ia sedang menjilati eskrim. Permainannya yang ini sungguh sangat menampilkan bagaimana raut muka binal dari Tante Wulan yang sangat menggoda dan menggairahkan.

Setelah cukup puas dan juga mungkin bosan dengan permainan blowjob, tante Wulan pun kini mengganti permainannya dengan titsjob. Dimana ia mulai menjepitkan kontolku diantara kedua gundukan kembar miliknya. Rasa nikmat Kembali menjalari seluruh batang kontolku tersebut akibat himpitan dari daging kenyal milik dari tante Wulan tersebut.



“ini kan yang kamu suka? Ha?” ucapnya di sela-sela permainannya.

“ohhh… iyaaa tannn, teruss….”

Tante Wulan terus menaik turunkan toketnya yang menjepit kontolku tersebut dan nampaknya ia sudah banyak belajar setelah permainan kami semalam. Aku pun menjadi memiliki pemikiran kemana-mana akibat perubahan permainan yang dilakukan oleh tante Wulan sekarang ini, bagaimana bisa dia dengan secepat ini belajar?



“ahhh…. Tante belajar darimana sih, kok sekarang jadi pro gini?” tanyaku.

Tante Wulan tersenyum binal dan menjawab, “tante kan ga mau kalah sama kamu, To.”

“udah ah tan, masukin yuk.”

“enak aja langsung main masukin.”



Tante Wulan pun lalu beranjak dari posisinya kini dan lalu merayap hingga ke kepalaku. Setelah memberikan French kiss sebentar, ia pun berjongkok tepat di atas kepalaku yang sedang tiduran terlentang. Ia pun mengarahkan memeknya tersebut ke arah mulutku dengan maksud ingin mendapatkan servis mulut dariku.



“akhhh… enakkk bangettt….”

“terusin too….”



Tante Wulan terus merancau ketika lidahku mulai mendarat dan bermain-main pada area sensitifnya tersebut. Aku yang sudah mengetahui area g-spot dari tante Wulan pun terus menyerang area tersebut dan sukses membuat tante Wulan merancau liar, selain itu juga tante Wulan mulai meremasi sendiri toketnya dengan sangat ganas. Sementara aku, selain mengobrak-abrik area g-spotnya juga meremasi pantat padat nan sekal miliknya tersebut.



“ahhh…. Ohhhh…. Ga kuattt…. Ahhhh…..”

“yahhh…. Yess…. Keluarghhhh…..”



Akhirnya tante Wulan pun sampai pada orgasmenya yang pertama. Semburan laharnya pun membasahi area mulut dan mukaku, sementara itu tante Wulan hanya tersenyum saja ketika melihatku belepotan akibat ulahnya tersebut. Tak mau menunggu lebih lama lagi, kini aku ingin memegang kendali permainan ini. Segera aku merebahkan tubuh tante Wulan agar Bersiap untuk aku gagahi.

Aku melebarkan kaki tante Wulan agar lebih leluasa untuk melakukan penetrasi. Sejurus kemudian, kepala kontolku telah Bersiap untuk mengobrak abrik liang peranakan dari tante Wulan. Dengan perlahan namun pasti, dimulai dari palkonku mulai menusuk masuk ke dalam goa kenikmatan tersebut. Bebarengan dengan itu, desahan demi desahan mulai keluar dari mulut tante Wulan.



“mmmmhhh…. Lebih dalemmmhhh…..”

“ohhhh…. Terusshhh…..”



Selanjutnya aku mulai memompa batangku yang sebenarnya tidak bisa sepenuhnya masuk tersebut. Lagi-lagi aku tak bisa memaksakan untuk memasukkan kontolku seluruhnya. Selain karena lubangnya yang masih belum bisa menerima kontolku sepenuhnya, juga karena aku tak ingin mengurangi rasa nikmat yang didapatkan dari tante Wulan. Aku lebih suka membiarkannya berjalan sebagaimana mestinya saja.

Perlahan namun pasti, kontolku dapat melaju dengan enaknya karena perpaduan cairan pelumas yang dihasilkan dari kedua alat kelamin yang sedang beradu ini. Tempo genjotanku pun juga semakin cepat seiring dengan bertambahnya durasi kami. Sementara itu, tante Wulan terus merancau tak karuan efek dari genjotanku tersebut. Dengan posisi missionary ini aku juga dapat dengan leluasa untuk menggerayangi buah dada milik tante Wulan tersebut.

Setelah beberapa saat ternyata aku sudah merasa ingin sampai pada orgasmeku, namun masih aku tahan karena tak ingin permainan ini cepat selesai. Selanjutnya, aku pun meminta tante Wulan untuk berganti gaya doggy, karena ini merupakan gaya kesukaanku. Sejurus kemudian, tante Wulan telah Bersiap dengan menungging di Kasur. Tak ingin menunggu lama, segera aku posisikan kontolku di mulut liang kewanitaannya tersebut. Setelahnya segera aku hentakkan agar kontolku dapat masuk.



“oughhh…. Mmmmhhh….”

“enakkk… lebihh dalemm, toooo…..”

“enakk bangeett tannn.. berasa diremess…”



Segera aku memaju-mundur kan kontolku yang telah berada di dalam memeknya tersebut. Kali ini selangkanganku dan bokongnya berbenturan dan menimbulkan suara yang sangat menggairahkan. Karena suka dengan suara yang dihasilkan, aku pun dengan semangat menghentakkan kontolku ketika selangkangan dan bokongnya akan bertemu.



“yashhhh…. Terusss…. Ohhh….”

“sodok terussss…..”



Aku terus memacu kontolku dengan tempo yang lumayan cepat. Bersama dengan itu, aku juga meremasi serta menampar-nampar pantatnya yang bergoyang mengikuti irama dari sodokan yang aku lakukan. Tante Wulan pun tak henti-hentinya merancau, hingga ia membenamkan wajahnya ke bantal karena tak kuasa menahan kenikmatan yang selama ini tak ia dapatkan dari suaminya.



“ohhh… keluar lagiiihh….”

“barengin tannn….”

“aku keluarghhh….” Tante Wulan pun sedekit terpekik ketika ia mendapatkan orgasmenya yang kedua.

Tak berselang lama, aku pun juga akan mengalami orgasme pertamaku. “aku juga tannn…..”



Kami pun terkulai lemas setelah pertempuran itu. Aku merebahkan diri di samping tante Wulan. Bersama dengan itu, aku melihat kontolku ternyata tak langsung terkulai lemas, tetapi masih dalam mode setengah tegang atau mode siaga.



“laper ih.” Ucap tante Wulan memecahkan keheningan setelah pertempuran kami.

“lagian tadi bukannya makan dulu malah minta dikontolin.” Jawabku ngasal.

“ih gaboleh gitu ya ngomong sama tante sendiri.” Jawabnya sembari menyentil kontolku yang masih dalam mode siaga.

“auuu… sakit, Tan. Yaudah tante yang cantik, mau makan apa?” tanyaku sok manis.

“pesen online aja deh.” Jawab tante Wulan

“di sini mah kalo udah malem susah cari drivernya, Tan. Jauh-jauh lagi.”

“yaudah deh, terserah kamu.”



Saat itu memang jam sudah menujukkan pukul 9 malam lebih, aku pun berpikir sejenak. Aku berusaha mencari makanan di daerah rumahku yang sekiranya masih buka dan bersedia untuk mengantarkannya sampai ke rumahku. Dengan kondisi yang seperti ini, rasa-rasanya aku terlalu malas untuk keluar sekedar membeli makanan.

Hingga terbesit di benakku salah satu warung makan yang mungkin saja bisa mengantarkan makanan sampai ke rumah. Segera aku menghubungi warung makan tersebut, pada awalnya memang terjadi perdebatan yang alot dengan alasan tak ada orang lain yang bisa menjaga warung tersebut untuk menggantikannya selagi ia pergi mengantarkan makanan, tetapi karena bujuk dan rayuku pada akhirnya ia pun luluh.

Aku pun menghabiskan waktuku untuk mengobrol Bersama dengan tante Wulan sembari menunggu makanan datang. Bersama dengan itu pula kontolku dibuat mainan oleh tante Wulan, sehingga membuatnya tegang Kembali. Hal tersebut terjadi lantaran aku dan tante Wulan masih tak mengenakkan Kembali pakaian kami dan memilih untuk telanjang bulat. Tak berselang lama, pintu rumahku pun diketok, yang aku taksir adalah makanan telah datang.



“tante tunggu disini dulu ya, sambil pake dulu tuh baju.” Ucapku sembari mengenakkan Kembali boxerku tanpa celana dalam.



Tante Wulan pun mengiyakan apa yang aku katakan dan aku segera menuju ke pintu utama untuk membukakan pintu. Bersama dengan aku membuka pintu, Nampak sosok Wanita yang begitu Anggun, khas Wanita desa dengan guratan sedikit keletihan akibat pekerjaan yang ia jalani. Segera ia menyerahkan makanan yang telah ia bawa kepadaku.



“nih makanannya.” Ucapnya.

“eh itu….” Lanjutnya yang melihat tonjolan seperti tongkat dari balik celana yang aku kenakan.



Aku yang tak menjawabnya pun langsung menariknya masuk ke dalam rumah setelah sebelumnya aku memastikan bahwa tante Wulan belum keluar dari kamarnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd