Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Bimabet
Chapter 10
Album Foto


“ahhh gak mungkin Ton !” suara Andri menggelegar di dalam kelas sambil mengunyah makanan

“gak percaya lu yahh ?” Tono menjawab dengan nada kesal

“iya, gak mungkin lah salah inget kali lu Ton” Andri kembali menjawab

“gw inget banget, dulu gw liat foto suaminya bu kos tuh udah tua, sekarang lebih muda orangnya !” kata Tono dengan berapi api

“gak mungkin, gak mungkin, salah liat pasti, gila luuu” jawab Andri sambil menggeleng kepalanya

“terus gimana kosannya Ton ? kosong ?” tanya Dewi yang asik mendengar perdebatan Tono dan Andri

“udah gw cek kosannya dari atas ke bawah tu kosong semua ! Gila, gw sendirian di kosan segede bagong, mana mama gw gak percayaan” jawab Tono

“iya lah, mungkin kosan baru Ton, jadi orang orangnya belum ngisi” Andri memotong perkataan Tono

“okelah kalau kosan baru, tapi anehnya di lantai pertama, kamar 1 sampe 19 isinya ada kasurnya, anehnya ada gelas aneh gitu di dalam, tapii.. di atas tuh kamarnya kosong semua gak ada isinya” Tono melanjutkan perkatannya

“hmmm…. Mungkin aja bu kosnya masih siap siap kalau ada yang mau ngisi kamar di bawah Ton” Andri kembali menentang Tono

“bandel banget ni anak, anehnya tuh, pas banget loh keisinya sampe kamar gw” Tono kembali menjawab

“parno aja lu Tonn, lu kan orangnya takutan Tonn …” kata Andri


Tono nampak menggeleng dan menepuk jidatnya menjawab penyataan Andri


“kamu gak tanya ke ibu kosnya Ton ?” Dewi tiba tiba memotong pembicaraan mereka

“belum sih, masih gak enak nanyanya gw” jawab Tono

“nah betul itu tanya aja lah Ton !” kata Andri

“iya iya iyaaaa … nanti gw tanya, ngomong ngomong nihh, nanti malem gw boleh nginep gak ? gw gak bisa tidur sumpah di sana entah kenapa” Tanya Tono

“tuh kan lu parnoan aja Tonn !! udah gede masa di temenin hahaha” Jawab Andri tertawa sambil menghabiskan snack di tangannya

“duh, plis banget nih, gw minta tolong, gw ada perasaan gak enak banget nih kalo harus sendirian” jawab Tono memohon kepada mereka. Tono sebenarnya ingin memberitahu kejadian yang dia alami saat berada di bawah tempat tidur bu Tati, namun ia yakin Andri hanya akan mengganggapnya sedang berhalusinasi

“hmm gimana yah, di tempat lu aja gimana Wi ?” tanya Andri kepada Dewi

“Duh gak mungkin banget di kosan aku, itu kosan buat cewe semua” jawab Dewi sambil menggelengkan kepalanya

“sori banget Ton, di kosan gw juga gak bisa Ton, orang tua gw lagi dateng, gak mungkin lu di sana, gak enak banget coy” jawab Andri

“yah bener bener nih, gw gak berani banget sendirian …” Jawab Tono lesu


Dewi menepuk pundak Tono, ia nampak kasihan melihat wajah Tono yang seketika berubah menjadi ketakutan


“gimana nih gendut, kasian juga si Tono” tanya Dewi ke Andri sambil menendang kakinya

“aduhhh !!, hmm, gimana yaa kalau kita aja yang nginep ke sana Ton, sekalian pingin liat kosan emang kaya gimana sih ..” kata Andri

“hmm…” Tono berfikir, sebenarnya ia tidak ingin kembali ke kosan tersebut, tapi ia juga ingin menunjukkan pengalamannya di kosan tersebut kepada Andri dan Dewi

“gimana ? lu ikut juga ya Wi, kan rame rame ini, tenang aja” Tanya Andri

“loh kok aku ikut ? enggak akh, gak mau ..” jawab Dewi

“iya lah, lu gak penasaran sama kosan Tono ? emang, lagian kan rame juga Wi, tenang emang kita mau ngapain sih ?!” Andri kembali mengajak dewi

“ih ya udah, tapi kalau nginep liat nanti yah, akum au lihat kosannya aja !” jawab Dewi

“gimana Ton ?” tanya Andri kembali kepada Tono

“ya udah boleh lah” jawab Tono yang sebenarnya sudah tidak ingin kembali ke kosan tersebut


Setelah selesai kuliah Andri dan Dewi kembali ke kosan mereka untuk bersiap siap ke kosan Tono, sementara ia menunggu di kampus. Tono sebetulnya tidak suka dengan ide mereka menginap di kosannya, namun daripada ia harus sendirian di sana Tono akhirnya menerima ide Andri. Mereka pun akhirnya pergi ke kosan Tono. Andri membawa sepeda motornya, sementara Dewi menumpang Tono.


Tono membuka gerbang pintu kosannya kemudian mengajak mereka untuk masuk ke dalam. Mereka pun memakirkan sepeda motor di depan halaman,dan berjalan masuk ke dalam melalui ruang tamu depan rumah.


“sepi banget yah bro” jawab Andri ketika berjalan menuju ruang tamu depan

“kan dah gua bilang Dri, lu gak percaya, tuh liat tuh halamannya” kata Tono sambil menunjuk ke arah halaman di samping mereka

“anjrit bener gede banget coy, ada kali setengah lapangan bola” jawab Andri terkejut

“ihh itu pohon apan sih di tengah” kata Dewi sambil mempercepat langkahnya

“udah gak usah dilihat, ayok masuk kedalam” kata Tono ketika mereka hampir sampai ke ruang tamu


Tono pun mengajak Andri dan Dewi ke tempat foto foto bu Tati dan suaminya dipajang.


“sini, sini .., ini foto yang gw bilang” kata Tono menunjukkan foto foto yang terpampang di ruang tamu kepada Andri dan Dewi

“hmm, banyak yah fotonya Ton” kata Dewi


Andri hanya terdiam sambil mengamati foto tersebut satu per satu.


“gimana dri ?” tanya Tono

“biasa aja sih Ton, cuma foto biasa aja menurut gua, ini ibu kosnya yah ? sama suaminya ?” jawab Andri sambil menunjuk ke arah bu Tati dan suaminya

“iyaa, Dri, gw yakin banget dri kemaren tuh foto suaminya lebih tua!” kata Tono

“hmm, masa sih ? kayanya ini foto gak ada edit editan deh, …. …, oh iya Ton kemaren kata lu ada album foto aneh gitu dimana tuh Ton ?” tanya Andri sambil menggaruk garuk dagunya

“ah iya !!” jawab Tono tersadar, teringat tentang album foto tersebut


Tono melihat ke sekeliling, ke arah dapur belakang, dan depan ruang tamu untuk memastikan tidak ada orang lain di rumah, kemudian dia membuka rak laci yang ada didepan mereka. Di dalamnya terdapat sebuah album foto berwana putih yang kusam.


“nah ini dia” kata Tono sambil membuka album foto tersebut


Tono membuka Album foto tersebut satu per satu, sementara Andri dan Dewi melihat dari samping.


Foto pertama nampak dari atas foto pria tertidur dari atas, foto kedua kembali foto dengan pose yang mirip, foto ketiga lagi lagi foto dari atas dengan pose tertidur. Tono melihat ke arah wajah Andri dan Dewi yang nampak bingung, Andri kemudian menggerakkan tangannya menyuruh untuk Tono membalikkan album tersebut lebih cepat.


Tono pun membalik album foto tersebut hingga sampai ke foto ke foto terakhir. Semua foto didalam album tersebut berada dalam pose yang sama, yaitu seorang pria yang sedang tertidur.


“anjrit aneh banget dah” bisik Andri dengan wajah yang nampak terkejut

“tunggu tunggu, ini foto apaan sih ?” Dewi nampak resah setelah melihat foto foto tersebut

“ini nih, album foto yang gw bilang kemaren .. asli . . . aneh banget” jawab Tono

“ihh pucet banget fotonya” Dewi nampak ketakutan

“bentar deh Ton, ini album besar banget yah, tapi belakangnya masih pada kosong ya” Tanya Andri

“bener bener, masih pada kosong semua nih belakangnya” kata Tono sambil membalikkan album foto tersebut

“eh eh eh, lihat deh ini” Tiba tiba Dewi menunjuk ke arah foto foto tersebut

“apaan sih Wi ??” tanya Andri yang kesal karena terganggu saat sedang mencerna album tersebut

“ini liat kok ada angka gitu yang di pinggir bawahnya .. tuhh” Dewi menunjuk ke pojok bawah foto tersebut

“mana sih … ?” Tono mencoba untuk melihat titik yang ditunjuk Dewi

“WAH !! iya tuh TON !!” Andri berteriak namum berusaha untuk menjaga suaranya tetap pelan

“anjrit iyaaa .. nomor 5 yah …” jawab Tono

“coba coba balik Ton ke awal !!” Dewi nampak semakin bersemangat

“iya iya bentar” jawab Tono sambil membalik album tersebut ke halaman awal

“inii…. Nomor … nomor satu yah ..” Andri mencoba membaca foto tersebut dari samping


“nah iya nomor satu Dri … .. “ Tono menjawab sambil membalik ke halaman foto berikutnya


“Ini nomor dua ..” Dewi membaca dari sebelah kiri


“iya … yang ini nomor tiga … , nomor empat … , nomor lima …” Tono membaca angka angka kecil yang tertera di pojok bawah foto foto tersebut


Tono pun membalik foto foto tersebut hingga sampai ke foto paling terakhir


“ dan .. ini nomor …. Sembilan belas …” kata Tono membaca nomor di foto terakhir

Andri dan Dewi nampak terdiam ketika Tono membaca nomor di foto tersebut. Tono membalik album tersebut ke halaman berikutnya namun halaman tersebut kosong. Halaman ke dua puluh kosong. Tono pun melirik ke arah Andri dan Dewi yang sudah terdiam.


“Ton, gua rasa ini gak bener Ton … kamar lu nomor berapa Ton ?” Tanya Andri kepada Tono


“k.. kamar gua nomor 20 dri ..” jawab Tono gugup








..



.



Mereka terdiam di depan album foto tersebut. Tanpa berdiskusi mereka nampak sudah setuju untuk segera pergi meninggalkan tempat tersebut. Tono mulai untuk menutup album foto tersebut dan meletakkannya kembali ke dalam rak di hadapan mereka.



“kita.. harus pergi Ton, gua ada perasaan gak enak nih ..” bisik Andri ke kuping Tono

“ayo Ton cepet, ayoo …” Dewi merengek memegang tangan Tono, menariknya untuk segera keluar

Tono pun mengangguk, mereka pun segera berjalan dengan cepat ke arah pintu keluar mencoba untuk segera keluar dari kosan tersebut


“ayo ayo, cepet kita keluar” kata Tono sambil menarik Dewi dan Andri











Langkah kaki mereka semakin cepat menuju ke pintu ruang tamu













“hai tono ! sama teman temannya yah ini ?” Tiba tiba ada suara di depan pintu ruang tamu



Tono terkejut dengan kehadiran pak Anta di depan pintu ruang tamu tersebut !
 
selamat malam para suhu semuanya

mohon maap updatenya agak ngaret
kerjaan lagi numpuk hehe


saya usahakan update besok

terimakasih untuk supportnya para suhu suhu :beer:

Btw moon maap ending chapter 10 kyk sintron ftv yah hu, chapter selanjutnya masih dalam proses pengetikan hehe

this story will come to the climax
ada apa dengan pak anta dan bu tati ?

apakah akan terjawab ?
 
Terakhir diubah:
Cerita yang seru..amat sangat patut di tunggu🙏
tapi hanya sekedar saran untuk suhu nicemilk,kalau bisa update nya di bikin lumayan panjang..kalau bgini kentang hu deg2n nya...maaf hanya sekedar saran🙏
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd