Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Bimabet
Chapter 4
Batu

Sinar matahari masuk ke dalam kamar. Menyilaukan. Panas. Tono terbangun. Samar Samar dia melihat orang sedang berbicara di depannya. Bu Tati ? Atau kenangan semalam ? Tono mengusap matanya dengan perlahan mencoba menjernihkan pandangannya.

"pagi dik Tono !" bu Tati tiba tiba berteriak di depan wajahnya

"duh ibu, kaget saya" Tono terkejut

"nyenyak banget nih kayanya tidurnya ?"

"iya bu" kata tono sambil mencoba untuk duduk di pinggir tempat tidur

"sudah sana kamu mandi, pergi kuliah" kata bu Tati menarik Tono untuk keluar

"lah kan sekarang Sabtu bu, libur kuliah" jawab Tono bingung

"oh iya yah, ya udah pokoknya mandi sana ibu mau beres beres kamar ini" kata bu Tati sambil merapikan sprei kasur

Tono pun segera beranjak keluar. Ia masih heran bagaimana bisa ia bangun di kamar bu Tati, sambil mengingat ingat kejadian semalam. Ia melihat kebelakang sekali, kemudian pergi kembali ke kamarnya untuk mandi pagi, tidak lupa ia memeriksa handphonenya dan memberi kabar ke ibunya.

'halo ma, Tono sedang liburan nih, hari Sabtu tidak ada kuliah, kayaknya nanti mau pergi jalan jalan keliling malang'

Setelah mandi Tono segera beranjak ke depan untuk mencari sarapan. sesampainya di ruang tamu Tono mencium bau makanan yang sangat wangi. Ia pun beranjak ke dapur mengikuti wangi tersebut. Ternyata bu Tati sedang memasak nasi goreng di dapur dengan daster kesayangannya.

"wangi banget bu !" kejut Tono dari belakang bu Tati

"ehhh.. duh kamu Tono ngagetin aja deh !" bu Tati terkejut sedikit melompat

"masak apa nih bu, kebetulan tadi mau cari sarapan hehe"

"nasi goreng, udah makan ini aja, ibu sengaja bikin nih" kata bu Tati sambil mengaduk nasi goreng

"wah banyak banget bikinnya bu ?" tanya Tono sambil melihat ke dalam wajan

"yeh, mana tau kamu tambah !"

"tau aja bu nih saya lagi lapar" kata Tono sambil memegang perutnya

"sudah sana kamu tunggu di depan saja, jangan ganggu ibu masak !" kata bu Tati mendorong Tono

Tono pun berjalan ke ruang tamu untuk menunggu di sana. Sambil menunggu Tono melihat lihat foto yang digantung di ruang tamu. Foto foto yang dia sempat lihat sebelumnya. Nampak foto bu Tati sedang berpegangan tangan dengan suaminya di depan taman. Nampaknya itu adalah taman depan kosan. Bu tati dan suaminya berpegangan tangan di depan pohon dengan rumah sambil tersenyum. Di sebelahnya nampak foto bu Tati sedang tersenyum di ruang tamu. Nampaknya dekorasinya masih sama dengan keadaan ruang tamu saat ini.

Tono kemudian membuka rak meja di bawah foto foto tersebut digantung. Di dalam rak tersebut ada foto album berwana putih pudar. Nampaknya seperti album foto yang sudah usang. Tono yang penasaran pun membuka album foto tersebut. Halaman pertama album foto tersebut kosong. Kemudian Tono membalik album foto tersebut, nampak foto seseorang sedang tertidur di atas tempat tidur berwana biru. Foto itu diambil dengan persis dari atas. Tono pun membalik ke halaman selanjutnya, nampak foto orang lain sedang tertidur di atas tempat tidur berwarna merah. Tono yang penasaran kemudian membalik lagi album foto tersebut, nampak foto yang mirip dengan orang yang berbeda.

'tak tak tak' suara langkah kaki dari belakang

'plak' Tono langsung menutup album foto tersebut dan pura pura mengamati foto di dinding

"lihat apa kamu Ton ?" kata bu Tati sambil membawa dua piring nasi goreng di tangannya

"foto foto bu, kayanya sudah lama yah?" kata Tono sambil menoleh ke belakang

"iya, itu foto ibu sama bapak Ton, itu kan di taman depan"

"hah iya pantes pohonnya mirip"

"betul, tapi sekarang sudah besar, tinggi pohonnya"

"si bapak emang kemana sekarang bu ?" kata Tono penasaran

"heh, gak tau, dia sering keluar kota ngurus bisnis katanya" jawab bu Tati sambil sedikit menghela nafas

'mungkin jarang ke rumah yah, kasian bu Tati' Tono berbisik dalam hati

"ya sudah Ton, ayo dimakan nasi gorengnya, nanti dingin loh" kata bu Tati sambil meletakkan nasi gorengnya di atas meja

Tono pun segera beranjak duduk di sebelah bu Tati

"hmm enak sih ini bu" kata Tono sambil memakan nasi goreng tersebut

"iya dong" bu Tati menyombongkan diri

"oh iya bu, mau nanya .." Tono penasaran untuk bertanya mengenai album foto yang dia lihat, namun dia masih ragu apakah sopan melihat lihat tanpa izin

"kenapa tuh ton ?"

"ah engga bu, Tono kan lagi libur nih, bingung mau keliling enaknya kemana yah ?" Tono mengurungkan niatnya untuk bertanya.

"ohh mau jalan jalan, enah tu ke Batu ton"

"batu bu ? batu jalan ?" Tono nampak bingung

"batu, yah, batu, enak di sana Ton, dingin, banyak tempat yang bisa di kunjungin deh"

"wah asik tuh bu, jauh ngak yah ?"

"nahh dari pada bingung, bareng ibu aja deh , sekalian ibu juga bosen nih di rumah mulu"

"beneran nih bu ? nanti nyusahin lagi"

"engga loh, malah ibu bosen di rumah, nanti abis makan kamu ambil jaket gih, ibu mau ganti baju dulu yah" kata bu Tati hendak bersiap siap

Tono pun menyelesaikan makannya dan segera bersiap siap untuk pergi ke Batu.

"sudah siap bu?" tanya tono sambil menghidupkan sepeda motornya

"hayuk jalan" kata bu Tati mengenakan helm dan naik ke atas sepeda motor

Mereka berjalan ke daerah Batu. Selama perjalanan Tono banyak bercerita tenang kehidupannya di Jakarta dan perceraian kedua orang tua mereka. Bu Tati asik mendengarkan sambil sesekali melontarkan candaan. Sesampainya di sana mereka berhenti di suatu kedai kopi unik yang berada di atas pohon.

"wah sampai juga yah bu"

"iya, macet sih, lagi akhir pekan soalnya Ton"

"iya bu, gapapa yang penting sudah sampai bu"

"ayo kamu mau pesan apa nih ?" tanya bu Tati sambil menyodorkan menu makanan

"aku kopi aja bu, dingin banget euy"

"nah kan, untung ibu suruh bawa jaketnya hahaha"

"iya bener bu" kata Tono sambil menggigil

"nah nanti abis dari sini, kita bisa ke alun alun Ton, ada ketan susunya enak deh"

"wah boleh tuh bu"

Setelah ngobrol ngobrol tak terasa hari sudah menjadi sore, mereka pun beranjak ke Alun Alub batu. Dalam perjalanan tiba tiba bu Tati mual, dan muntah. Kepalanya terasa pusing, dan hampir terjatuh.

"Bu kenapa bu ? gak enak badan ?" kata Tono panik

"aduh ibu kok mual sama pusing yah, masuk angin kayaknya Ton"

"yok kita ke dokter dulu bu, nanti kita cari klinik yah"

"duh gak usah Ton, ibu butuh istirahat dulu aja deh ini kayanya"

"wah, oke deh kita lansung pulang aja yah bu"

"gak kuat kalo langsung pulang nih Ton, kayanya kita harus cari penginapan dulu Ton, ibu pusing banget"

"oke deh bu, nanti kalau ada kita langsung berhenti di sana yah

Mereka pun berhenti pada salah satu penginapan di kota Malang. bu Tati langsung rebah di atas tempat tidur sementara Tono menyiapkan teh manis hangat untuk bu Tati.

"bu ini ayo diminum dulu teh nya" kata Tono menyodorkan teh manis ke bu tati

"makasih Ton, maaf yah jadi ngerepotin gini" kata bu Tati sambil meminum teh tersebut

"gapapa bu, apa lagi bu, biar Tono siapin, kasian ibu pusing gini"

"duh Ton, ibu malu sih"

"gapapa apa tuh bu"

"minta tolong pijitin punggung ibu, sama olesin balsam hangat Ton, biasanya ibu enakan abis itu"

"duh gapapa atuh bu, sini Tono pijitin, gantian kemaren kan ibu yang mijit"

"makasih ya Ton"

Bu Tati tiba tiba membuka baju nya ke atas dan melepaskan pakaian dalamnya di depan Tono. Tono nampak terkejut melihat payudara bu Tati terpampang di depan matanya. Kedua payudara indah berukuran cukup besar, nampak bulat, dan masih kencang, dengan putih kehitaman yang sedikit masuk ke dalam. Bu Tati pun segera tidur telungkup di atas kasur.

Tono pun segera mengambil balsam hangat dan mengoleskannya dengan perlahan di punggung bu Tati hingga semua bagian terkena. Kemudian Tono duduk sedikit jongkok di atas pantat bu tati dan memijat bu Tati dari bagian pundaknya.

"ahh.. mmh. . enak tuh Ton" bu Tati mendesah ketika Tono memijat pundaknya

"ahh, iyah, ahh.. di bawah Ton" Tati nampak menikmati pijatan pijatan tangan Tono

Tono semakin bersemangat memijat bu Tati, sesekali tangannya jatuh ke pinggir mengenai tepi payudara bu Tati, apalagi kedika bu Tati mendesah, Tono semakin menguatkan pijitannya. Tanpa di sadari penis Tono mulai mengeras di balik celananya.

"duh apa tuh yah keras keras di dekat pantat ibu" kata bu Tati sambil tertawa

"aduh maaf bu gak sengaja"

Bu tati tiba tiba membalikkan badannya. Tono pun terkejut melihat bu Tati yang setengah telanjang tertidur di bawahnya.

"Ton, depannya ibu juga mau dipijit boleh ?" kata bu Tati sambil memegang tangan Tono

"b.. boleh bu, gimana pijitnya yah bu"

"begini ton" tangan bu tati membimbing tangan Tono ke arah payudaranya

"iiya bu" kata Tono gugup

Tono pun memijat payudara bu tati, mulai dari atas, hingga ke daerah putingnya. Sesekali ia meremas payudara tersebut hingga bu Tati memejamkan matanya dan sedikit mendesar. Tono pun memegang puting bu Tati sambil memainkannya ke kiri dan ke kanan. Tanpa di sadari penis Tono semakin keras dan menegang. Bu Tati pun melihat ke arah selangkangan Tono yang semakin membesar. Tangan bu Tati perlahan bergerak ke arah selangkangan Tono dan merabanya dengan halus.

"Tonn... ibu buka yah ... " kata bu Tati halus sambil membuka kancing resleting celana Tono

Tono belum menjawab, bu Tati sudah selesai membuka celananya. Keluarlah penis hitam tegang dari balik celana dalam Tono. Bu Tati yang sudah pernah melihatnya masih tampak takjub dengan penis Tono. Tangan bu Tati mengelus bagian bawah penis tersebut dari pangkal hingga keatas dengan perlahan sambil Tono tetap meremas payudara Tati.

"bu enak bu..." kata Tono sambil memejamnya matanya ketika bu Tati mengocok penisnya dengan kedua tangan.

"iya ton.. keras banget burung kamu Ton" kata bu Tati sambil masih mengocok penis Tono

Bu tati kemudian mengangkat tubuhnya dan merangkak ke depan ke aran Tono. Tono nampak duduk bertumpu pada kedua lututnya, sementara wajah bu Tati mendekat ke arah penis Tono. bu Tati kemudian menggengam penis Tono dan mendekatkan bibirnya ke kepala penis Tono sambil matanya melirik ke arah Tono.

'mmh' bu tati mencium kepala penis tono dengan bibirnya

kemudian Tati mengangkat penis Tono ke atas dan menicum pangkal penisnya. Bu tati kemudian mengeluarkan lidahnya dan menjilat penis Tono dari bawah hingga ke kepala penisnya, setelah itu ia memasukkan penis hitam itu ke dalam mulutnya. Tati nampak sedikit kesusahan memasukkan penis besar itu ke dalam mulutnya. Setelah itu Tati mulai menghisap penis itu dengan mulutnya dengan perlahan naik turun ke batang penis Tono.

"ahhhh" tono mendesah ketika bu tati menghisap penis itu dalam mulutnya.

Tono memejamkan matanya dan tangannya memegang kepala Tati seakan memaksa bu Tati untuk menghisap penisnya lebih dalam.

"bu enak banget bu, Tono mau keluar kayanya bu"

Mendengar itu Tati langsung berhenti menghisap burung Tono. Ia pun segera bertumpu pada lututnya dan memeluk Tono

"jangan keluar dulu Ton ... Ibu mau ..." kata bu Tati berbisik ke telinga Tono

"iya bu .."

mereka pun lansung berciuman di atas ranjang. bibir dan lidah mereka saling berpagutan. Tono menghisap lidah bu Tati, sementara bu Tati terkadang menjilat pinggir bibi Tono. Tangan Tono pun turun ke bawah. Memegang bokong bu tati dan meremasnya.

"ibu ... mau dari belakang Ton" bisik bu Tati sambil membalikkan badannya dan menungging di atas kasur

Tono pun mendekatkan penisnya ke arah bokong bu Tati, tangan bu Tati menuntun penisnya untuk masuk ke dalam

"pelan pelan yah Ton .." kata bu tati menggigit bibirnya ketika kepala penis Tono hampir masuk ke dalam

Tono pun perlahan memasukkan penisnya. Terasa sempit sehingga Tono sedikit memaksa masuk

"ahh.., iya tonn.. ibu suka .." kata Tono ketika memasukkan penisnya ke dalam

Tono pun menggerakkan pinggulnya maju dan mundur sambil meremas remas pantat bu Tati

"ah.. iya Ton.. ah.. ah.." kata bu Tati mendesah

Keringat mereka bercucuran di tengah dinginnya Batu malam itu. Desahan Tati dan Tono mengiringi heningnya malam. Mereka tidak perduli. Mereka ingin menikmati malam ini.

"AHH !!!" Tati berteriak ketika seluruh penih Tono masuk ke dalamnya. Tanggannya meremas sprei kasur. Matanya memejam. Tono pun mempercepat gerakannya mendengar desahan Tati. Nafas mereka memburu. Memburu kenikmatan malam itu.

"bu Tono mau keluar bu ..."

"sini Ton keluarin di mulu ibu cepat" kata bu Tati sambil membuka mulutnya

Tono mencabut penisnya dari memek Tati dan segera memasukkannya ke dalam mulu Tati

Tati pun menghisap penis tersebut dengan kuat

"ahh... Tono keluar bu .."

Tono mengeluarkan spermanya di dalam mulut bu Tati. bu Tati tetap menghisap kepala penis Tono, kemudian ia mengeluarkan lidahnya dan menjilat sisa sisa sperma di kepala penis Tono. Bu Tati kemudian segera berlari ke kamar mandi.

Tono pun menjatuhkan dirinya ke atas tempat tidur

Menikmati sisa sisa kenikmatan yang baru ia rasakan ..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd