Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kau jual, Aku beli. TAMAT [No Quote]

Status
Please reply by conversation.
cakep hu
asli ini ceritanya
mengalir jauh dari awalan nya
kirain abis transaksi kelar
 
Episode 7

Pagi hari.
Hari ini terasa akan sangat sibuk sekali, namun tidak akan lama. kesibukan yang harus segera dihadapi.
pagi ini, langit masih gelap, pengajian subuh baru saja menghilang dari pendengaran, caca masih terlelap dalam tidurnya diujung atas ranjang. namun tidak dengan ibunya. nur sedang sibuk bergoyang diatas kontolku. wanita diatas, membuatku tidak terlalu capek, namun menikmati segalanya.
dengan cekatan nur menaik turunkan pantatnya, terlihat batangku keluar masuk vagina nur. sekali sekali digoyangkannya pinggangnya, persis seperti wanita panggilan profesional. bagaimanapun juga nur sudah bertahun tahun menikah, dan sekarang nampaknya mulai terbiasa dan nyaman denganku.

desahan kecil dan terasa tertahan keluar dari mulut kami, sungguh nikmat layanan nur, susu kecilnya tak luput dari remasan, putingnya yang besar menjadi bulan bulanan jariku.

"mas… enak…. mas…." erang nur
"kamu pintar nur goyangnya"

tiba tiba nur ambruk dibadanku, pantatnya masih bergoyang, tangannya menjambak rambutku.

" aku keluar mas…….. ahhhhh…."

badan nur terasa bergetar, tubuhnya mengeras, vaginanya mencengkram dengan kuat. nafasnya memburu, matanya terpejam, bibirnya tersenyum manis.

" enak nur? "
" enak banget, "

lalu nur dengan pelan turun dan menggulingkan badannya kekanan, kini ia terlentang dengan pasrahnya. dada kecilnya mengembang dan mengempis dengan cepat, kakinya sedikit mengangkang memperlihatkan vagina basahnya.
aku bangkit dan menaiki nur, tepat diatasnya, nur tersenyum tau bakal dapat kenikmatan lagi. dirangkulkannya tangannya dileherku, kukecup keningnya, kemudian kulumat bibirnya. bibir kecilnya terasa kenyal, mungkin aku kan lebih sering melumatnya lagi, batinku. nur membalas lumatanku dengan lumatannya, kami saling menikmati tubuh telanjang pasangan kami, tanganku mulai meremas dada kecil nur, air susunya keluar, jatah anakku berkurang sedikit tak apalah.

nur melepas satu rangkulan tangannya, digenggamnya kontolku, digesekkannya di vaginanya, rupanya dia yang minta sekarang.

"masukin mas.."

akupun mulai mendorong kontolku. blessss. tak ada hambatan, nur langsung memekik tertahan, diikuti erangan demi erangan.

"pelan… mas.. e..na...k…."

aku tak mempedulikan permintaan nur, kugenjot secepat yang aku bisa, kaki nur dinaikkan, kini kakinya merangkul pinggangku, membuat kontolku bisa masuk lebih dalam ke vagina nur.

" punyamu enak nur… aku suka…."
"punyamu juga enak mas… penuh rasanya.."

" aku mau keluar nur…."
" keluarin aja mas,.. aku siap…"

nur mulai menggoyangkan pinggangnya, rasanya seperti diremas, sungguh nikmat. aku tak mau kalah, kususu dada kecil nur, beberapa teguk asi aku minum.

" mas.. enak terus mas… tetek yang satunya juga…"

akupun berpindah kedada yang satunya, disini asinya lebih kencang keluar, membuatku kurang nyaman.

"aku keluar lagi mas………" jerit nur
badannya kembali bergetar, vaginyanya masin memeras kontolku, akupun tidak bisa menahannya lagi.

" aku juga keluar nur… "
kusemburkan semua maniku ke rahim nur. toh dia sudah pasang pengaman.

aku copot kontolku, kuturun dari badan nur dan terlentang disebelahnya, kulirik caca belum bangun, hanya posisinya sudah berubah.
nur tiba tiba memelukku.
" makasih mas, selama melayanimu, ini yang paling bisa aku nikmati" kata nur dengan senyum manisnya.
"makasih juga nur, selalu melayaniku " balasku sambil mengecup keningnya.

kuambil tisu dan kukasih ke nur, dia lap vaginanya yang penuh pejuh, dilapnya hingga kering. lalu nur mengelap kontolku hingga bersih, setelah bersih dimasukkannya kemulut mungilnya, disedotnya dimainkannya kepala kontolku dengan lidahnya.

" ah.. nur… enak…"
cukup nur mengoralku, mungkin lima manit, lalu nur kembali rebahan disampingku dan memelikku, dijadikannya dadaku sebagai bantal.

" itu bonus buat mas. makasih ya mas. tolong jaga aku can caca. aku akan layani kamu sebaik baiknya. "
aku tak menjawab permintaan nur, tapi kupeluk tubuh telanjangnya, dan kukecup keningnya. kutarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang kami. dan kami tertidur kembali.

==

Sekitar pukul sembilan pagi. aku sudah mandi dan berpakaian dinas. nur masih telanjang dikasur, berbaring menyamping hanya tertutup selimut dibagian bawahnya, sedang susunya terpampang dan yang bawah sedang dikenyot caca. melihatnya sungguh menggoda.

" nanti lama ya mas "
" mungkin sampai tengah hari "
" nanti kalo lapar, masaklah dulu buat kamu sama caca "
" iya mas "

akupun mendekati nur, kubuka resleting celana, dan mengeluarkan isinya.

" mas… nanti caca lihat "
" biarlah" sambil mengacungkan kontilku ke mulut nur.
dilahapnya kontolku pelan, lidahnya menari diujung helm, menggesek lubang kencing. sungguh nikmat, ini adalah penggenjot semangat kerja. dulu mendiang istriku sering melakukannya sebelum aku berangkat kerja.

Setengah sepuluh aku berangkat dari rumah, menuju sebuah instansi pemerintah daerah, sebuah dinas yang mengurusi calon penerus bangsa. disana tidak lama, hanya menanyakan perihal pengambil alihan beberapa aset daerah kami yang akan dijadikan aset provinsi, hal ini memberatkan kami, bukan masalah asetnya yang harus kami relakan, namun karena ada rencana jangka panjang yang diletakkan didalamnya.

tak lama didinas tersebut, tak sampai satu jam. perjalanan kulanjutkan ke dinas lain, dinas yang mengurusi keuangan dan aset daerah. disana bertemu langsung dengan kepala dinas, dan kuutarakan maksut keberatan kami. bersama kepala dinas kami menghadap setda provinsi, dan melakukan negosiasi. setda rupanya keberatan bila pengambil alihan aset disertai syarat, karena aturan bakunya harus diambil alih dengan langsung.

akhirnya kami bertiga menemui gubernur, dan untungnya gubernur sekarang adalah bupati lama dua periode daerah kami, beliau lah yang menanamkan rencana jangka panjang itu. dan didapatlah kesepakatan, seluruh aset akan kami berikan, sebagai gantinya, kami akan menerima sepetak tanah yang cukup luas beserta bangunan diatasnya yang berada di pusat kota sebagai gantinya. kami juga menerima tambahan bagi hasil tambang 10% lebih banyak dari sebelumnya untuk tahun depan.

Permasalah selesai. tinggal pulang dan menikmati nur kembali.

Hampir jam satu aku keluar dari kantor gubernuran, kubuka hp ku, banyak pesan masuk.

nur sudah masak dan makan bersama caca.

fitri mengirim banyak foto permainannya bersama jaka tadi malam, puas katanya. aku balas, "kapan bisa ikutan bikin puas?" dan dijawab fitri dengam emoticon orang melet.

dan beberapa pesan dari bawahan masalah pekerjaan.

sebelum pulang aku mampir kesebuah hotel langgananku, hotel yang biasa aku ambil tiketnya saja tanpa menginap. sekali ambil tiket hanya bayar 100ribu, dapat tiket seharga 700ribu (aku kasih petugas hotelnya 100ribu lagi untuk terima kasih).
sebenarnya bukan masalah keuntungan penggelapan yang aku kejar, tapi bila perjalan dinas lebih dari satu hari tanpa melampirkan bukti menginap, urusannya panjang. malas ribet. toh bisa untung 500ribu per malam, bisa buat ngasih anak buah senang senang, biar makin semangat kerja dan makin loyal.

urusan spj selesai, saatnya pulang. mobil kunyalakan, dan, eh sebentar. itu kan pak …..

ku lihat kepala dinas kabupatenku yang mengurusi anak bangsa sedang keluar dari mobil, membawa seorang wanita muda yang aku rasa bukan istrinya.

ku ambil hp, aku telpon dia.

tepat di belakang mobilku dia menjawab teleponku.

"halo pak, posisi dimana sekarang"
"lagi dinas pak, mau ke provinsi, masih dijalan ni"
"dijalan sama siapa pak"
"sendiri pak"
"oh, yang dirangkul siapa pak?"
"ha" jawabnya terkejut.

aku keluar dari mobil dan menghampirinya tanpa menutup telepon

"sudah hampir sampai ya pak"
"eh, pak anto, anu pak, itu, ini, anu pak" pak kadia kelabakan sambil melepas rangkulannya, dan agak menjauh dari wanita itu. wanita muda itu langsung membalikkan badannya.

"tenang aja pak mul, aman terkendali"
"eh iya pak anto."

kepala dinas itu bernama pak mulyadi. dan wanita yang dibawanya adalah stafnya, aku kenal sama dia.

" boleh juga tu pak, resmi gak ? "
" eh, anu pak, aman kan"
" aman pak"
" siri pak, setengah resmi"
" oh, hati hati pak, banyak yang dinas hari ini"
" iya pak " jawab pak mul
S2
aku pun langsung kembali ke mobil dan pulang, melewati pak mul dan wanitanya aku lambaikan tangan, diapun melambaikan tangan juga.

sekitar jam dua aku sampai rumah, dalam perjalanan sempat mampir beli jajan dan makanan untuk oleh oleh. tak ada yang spesial terjadi, aku hanya main sama caca, sedang nur membereskan rumah sekedarnya.

sore menjelang magrib aku ajak nur dan caca ke sebuah mall terbesar dan terlengkap dikota ini, aku belikan caca mainan dan baju baru, nur aku belikan baju beberapa set. kami berbelanja kebutuhan sehari hari.

pukul sepuluh malam kami meninggalkan ibu kota provinsi menuju rumah yang sebenarnya, besok harus masuk kerja untuk melaporkan hasil yang aku dapat. caca tidur di bangku tengah yang sandarannya telah dilandaikan sepenuhnya sehingga seperti tidur di kasur, dengan dihimpit bantal membuatnya aman dari goncangan, sedang nur menemaniku duduk didepan, kadang dia tertidur, kalo bangun langsung meraih kontolku terus diemutnya. nur melakukannya berulang kali sampai tiba dirumah.

sesampainya dirumah, nur membaringkan caca diranjangnya, memberinya asi agar makin nyenyak tidurnya. kini nur tak lagi ragu mengeluarkan dada kecilnya ketika ada aku, dia tak lagi menyembunyikan dadanya ketika aku lihat.
hampir subuh, akupun merebahkan badanku dan tertidur.

jam sembilan pagi, aku baru sampai kantor, meletakkan barang barangku dimeja, dan bergegas menuju kantor pak erwin, melaporkan hasil yang aku dapat. bersama pak erwin kita menghadap pak agus, setda, dan kemudian menghadap bupati. pak bupati sangat puas dengan hasil yang saya bawa, berbagai pujian aku dapat, tapi seperti biasa, hanya sebatas itu, sebatas disitu.

setelah selesai urusan, aku langsung menghubungi ranti, aku butuh pijitannya, kitapun sepakat bertemu di kontrakan ranti. dia sudah menunggu disana.

didalam kontrakan aku langsung merebahkan badanku, berbantal paha ranti, nyaman sekali. ranti memijiti kepala dan pundakku, pijitannya kurang kuat, tapi dada yang menggantung memijit mukaku, itu yang paling enak.

" capek banget mas, habis tempur sama mbak nur ya? "
" iya kemaren, tapi capelnya nyetir balek tengah malam "
ranti pun memijit kedua tanganku.
" tapi kok punya mas masih bangun aja "
" kangen punyamu mungkin "

ranti tersenyum, diambilnya bantal, diganjalnya kepalaku menggantikan pahanya. kini ranti berjongkok diantara kedua kakiku, dibukanya celana beserta cd yang aku pakai, dielusnya kontolku lembut, sesekali diciumnya.

" cie yang habis sama mbak nur " colek ranti ke kepala penisku
" cemburu ya "
" enggak ah, kalo mas senang aku juga senang, yang penting aku masih dipuaskan. "

ranti pun merunduk, diutnya kontolku, hangat dan basah.
"ah.. enak ran… "
" enakan mana sama emutan mbak nur ?"
" enak emutanmu ran "
" ini spesial buat kamu mas "
" auhh…. terus ran… " ranti meliukkan lidahnya, memutari kepala kontol, ranti memang paling jago dal hal oral, dari semua yang pernah mengoralku tak ada yang bisa mengalahkan ranti.

cukup lama ranti bermain disana, diapun berdiri, melepas baju kerjanya, juga rok dan jilbab. semua dilakukan perlahan didepanku sambil memasang ekspresi menggoda. kini ranti hanya memakai bh dan cd. ranti perlahan duduk disampingku, mbuka kancing bajuku, aku pun duduk dan melepas semuanya dibantu ranti yang tetap menjaga bajuku agar tidak lecek.

" tengkurap mas"
aku yang sudah telanjang bulat pun mengikuti maunya ranti, tengkurap sambil memeluk bantal. ranti menaikiku, duduk di pinggangku, dan memijit badanku, dipijitnya mulai dari leher dan turun sampai pinggang, naik lagi sampai leher dan turun lagi.

sepuluh menit ranti memijitku, akupun berbalik menjadi terlentang, ranti mengikuti tanpa turun dari tubuhku. kini dia duduk diatas penis.

ranti tau yang aku inginkan, dilepaskannya kaitan bh nya dan dilemparkannya me tumpukan bajunya tadi. dada ranti yang besar dan kencang terpampang didepanku, aku mulai mengelusnya, meremasnya lembut, dan memainkan putingnya.
ranto paling tidak taham kalo putingnya dimainkan, badannya hampir terjatuh, ditopangkannya kedua tangannya didadaku. desahannya makin tak tertahan.

" mas nakal… tau aja aku… ahhh…masss"

ranti terjatuh, kupeluk tubuhnya, kucium bibirnya, ranti membalas ciumanku, kami berciuman cukup kasar. tangan ranti menelusup kebawah, diusapnya komtolku yang terjepit, akupun mengelus kedua susunya.

kudorong tubuh ranti, dia terjatuh terlentang kesamping, dia tau apa yang aku mau. ranti tersenyum, dilepaskannya cd nya, dan kini kami sama sama telanjang bulat. ranti mengangkangkan kalinya, meremas kedua susunya perlahan.

" ayuk mas,... nikmati memekku… "

aku bangkit, dan memposisikan kontolku dimemeknya. ku elus pelan memek ranti dengan jariku, sudah basah sekali, kumainkan klitorisnya dengan jariku, dan kusodok lubangnya dengan jari yang lain.

" ah.. mas… pake kontol aja mas… " desah ranti sambil menggoyang pantatnya keenakan.

kuposisikan penisku kelubang ranti, sekali hentak langsung masuk semuanya.

" auhhhh. pelan mas.. enak…. "

aku mulai memompa vagina ranti, sesekali aku sedot kedua susunya bergantian. aku paling suka menusuk ranti dengan kecepatan tinggi hingga susunya ikut bergoyang karena hentakan divaginanya.

" ahh.. terus mas… ah… yang cepat… "
" memekmu kok bisa enak banget ran… "
" ka..re..na.. cuma...mas…. yang.. pa..ke… ah…."

ranti meremas pantatku, aku menyusu dadanya, juga membuat tanda cupang diatas puting ranti.

" ran.. aku mau keluar… "
" keluarin mas… ah….. "

kuhentakkan penisku, kumasukkan sedalam mungkin, kusemburkan pejuhku dirahim ranti, hangat, enak.

selesai pejuh keluar semua, aku turun dari badan ranti, aku terlentang disampingnya. ranti bangun mengambil tisu, dilapnya pejuhku yang mulai meleber di memeknya, lalu ranti juga mengelap penisku hingga bersih. setelah bersih ranti mengoralku lagi sebentar.

" makasih mas "
" aku yang seharusnya bilang makasih ran "
" aku puas kok mas "
" aku juga ran, makasih ya "

ranti tersenyum. ranti memang tidak bisa orgasme, mau selama apapun digenjot, dia tidak akan orgasme, tapi ranti bisa menikmati dan keenakan ketika digenjot.

" mau mandi mas "
" nanti saja "
" atau mau makan dulu "
" nanti aja ran, aku mau tidur dulu aja "

ranti yang masih telanjang berbaring disampingku, lalu memelukku, menarik kepalaku agar berbaring didadanya. akupun memeluk ranti sambil memegang susunya, ranti tau aku suka tidur seperti ini. ranti menarik selimut, menutupi kedua tubuh telanjang kami. aku tertidur cukup lama, menghilangkan capek dan penatku, menikmati nyamannya tubuh ranti.

==

entah mengapa hari ini aku merasa sangat capek, persetubuhan seperti ini sering aku lakukan, tapi aku baru kali ini merasa capek. aku terbangun dikontrakan ranti, sendirian, telanjang. ranti telah bangun duluan dan kembali kekantor, sebuah pesan dia kirim kepadaku memberitahuku sebelum berangkat tadi.

hari telah mulai sore, aku langsung berpakaian dan kembali kerumah.

dirumah cici sudah menungguku, menagih oleh-oleh dari kepergianku kemarin, sedang nur tak terlihat, begitu pula caca.
kuberikan sebuah mainan kesukaan cici sebagai oleh-oleh, cici suka sekali, diciumnya aku berkali-kali, akupun senang melihat anakku bahagia.

" ayah kenapa, kok lesu '
" tak tau kak, ayah rasa capek sekali, tante sama caca dimana ? "
" tak tau yah, tadi cuma bilang sudah selesai masak, kalo mau makan. terus pergi pakai motor "
" ya sudah "
" ayah lesu sekali, istirahat aja "
" iya kak, kakak mau ngapain "
" mau nonton aja, sambil main mainan baru "
" iya, ayah bobok ya, kalo ada apa-apa bangunin aja "
" iya ayah. "

akupun mandi kemudian berbaring dan tertidur kembali.

pukul sembilan malam aku terbangun, badanku rasanya panas dingin, rasanya dingin tapi kalo disentuh panas. demam aku ni batinku.
aku keluar kamar, cici terlihat sedang bermain bersama caca, nur sedang menyetrika baju.

" nur " panggilku
" iya mas "
" tolong bikinkan aku mie rebus, "
" iya " nur menyudahi kerjanya, segera kedapur dan membuatkanku mie rebus.

" mas kenapa ? " tanya nur
" demam nampaknya " jawabku

cici berlari mendekat, disentuhnya dahiku,
" panas yah" cici memelukku.
" iya, tapi rasanya dingin " cici makin erat memelukku

" ini mas, pake nasi ya, makan yang banyak biar sembuh " ucap nur sambil tersenyum manis

aku pun memakan mie bikinan nur, cici pamit dan tidur. nur kembali melanjutkan pekerjaannya, caca bermain sendiri.
selesai makan, aku kembali kekamar, dan mencoba tidur kembali. nur mengajak caca tidur. setelah caca tidur, nur menemuiku dikamar, memijit kakiku dan pundakku.

" mas kenapa "
" gak tau, demam aja mungkin "
" ada yang bisa aku lakukan ? " tawar nur
" peluk aku "

nur naik keranjang, berbaring disampingku, ikut masuk ke selimut dan memelukku.

" panas badanmu mas "
" tapi dingin rasanya nur "
nur memelukku lebih erat, hampir seperti menindihku.

ku ambil tangan nur, ku bimbing masuk ke celana, kusuruh mengocok kontolku.

" demampun masih nakal mas ni " goda nur
" biar bisa tidur " alasanku

nur pun mengeluarkan kontolku dari celana, namun masih didalam selimut, dikocoknya lembut dan pelan. ku peluk nur dengan sebelah tangan, kuremas pantat kecilnya.

" nur, aku mau keluar "
nur bangkit, bembuka selimutku, dilekuarkannya kontolku, dibungkukkannya badannya, diemutnya kontolku sambil tetap dikocok.

" nur, aku keluar… " pejuhku keluar di mulut nur, ini pertama kalinya mulut nur aku pejuhi tanpa aku minta. nur telan pejuhku, dijilatinya penisku hingga bersih.

" makasih nur " nur tersenyum, lalu mengembalikan kontolku ke tempatnya, merapikan selimutku, dan memelukku kembali dari luar selimut. aku tertidur kembali, entah dengan nur, karena pagi aku terbangun nur sudah tidak ada.

==

Pagi harinya, demamku tak kunjung mereda, malah semakin dingin yang aku rasakan, ku telepon orang kantor, minta buatkan surat izin. cici berangkat sekolah diantar ojek yang biasa jemput cici. nanti pulangnya kerumah tantenya, takut ketularan. nur dengam telaten mengurusku, mengurus demam dan tegangnya kontolku.

tiga hari sudah aku hanya berbaring di kamar, orang kantor mulai sibuk mengkhawatirkanku, rencananya hari ini mereka mau menjengukku selepas istirahat siang. jadi paginya aku minta fitri dan jaka amankan rumahku dulu, tak enak kalo ketahuan aku pelihara nur serumah denganku.

pukul sembilan jaka dan fitri datang, dan tak disangka mereka mengajak rika. anak buahku dulu. kini dia sudah menjadi kasi. namun masih tetap akrab dengam fitri, kenaikan pangkatnya tidak merubah dirinya, rika masih periang dan santun, fitri sudah seperti kakak baginya.
begitu sampai, mereka bertiga menjengukku kemudian bersama nur membereskan rumah, menyiapkan minum dan hidangan untuk calon tamu. betul betul tamu yang merepotkan. fitri dan jaka sudah tau hubunganku dengan nur, sedang rika hanya taunya nur pembantu biasa, layaknya asisten rumah tangga, hanya anaknya aku adopsi, tak tau kalo lubang peranakannya juga aku nikmati.

hanya sebentar mereka beres-beres, karena minuman dan makanan kebanyakan instan dan kalengan yang dibeli di minimarket. kini rika dan fitri berada dikamarku, memijitku, rika memijit kakiku, fitri memijit lenganku. agar tidak menimbulkan curiga nur dan caca aku minta kembali kerumahnya. sedang jaka hanya nonton tv didepan.

" mas kenapa si kok bisa demam, tumbenan " tanya fitri
" iya, gak biasanya, bikin kawatir " tambah rika
" namanya juga sakit, kalo tau ya bakalan aku tolak " jawabku sekenanya
mereka tertawa renyah, lama kita tidak kumpul bertiga. fitri tiba tiba memandangi rika, rika juga memandangi fitri, mereka seperti sedang berkomunikasi via telepati, aku tidak tau apa isinya, sepertinya di enkripsi 256bit.
keduanya tersenyum kecil bersamaan, kesepakatan sudah didapat batinku.

lalu fitri memelukku, aku kaget, kulihat rika hanya tersenyum padaku. fitri memeluk kepalaku, susunya terasa mengganjal di dadaku.

" aku bawakan rika untukmu mas " bisik fitri pelan
" HEEeee " aku kaget
" hi hi hi, santai aja, orang datang habis duhur, mbak nur gak akan kesini, jadi, selamat manikmati ya "
" fit ? " aku masih kaget
" bayarannya aku pinjam kamarmu ya mas, aku dah tiga hari gak ketemu punya jaka ni "
" hemmmm " jawabku pelan

fitri bangkit, lalu mengecup keningku.
" cepat sembuh ya mas, obatnya sudah asa kok " kata fitri sambil memandang rika.
" apa si kakak ni " jawab rika malu
fitri pun meninggalkan kami, terdengar fitri mengajak jaka kesuatu tempat, tak lain kekamar depan, kamar tamu.

selepas fitri dan jaka tak terdengar lagi, kupandangi rika, mukanya mengkerut, matanya berkaca kaca.

" kenap…. "
" mas…… " rika memelukku, menangis didadaku.
kupeluk rika. mengelus rambutnya.

setelah mereda, rika setengah bangkit, mukanya diatas mukaku, pipinya basah.

" mas jahat, bikin aku kawatir "
" maaf ya " jawabku sambil tersenyum
risa tiba-tiba menciumku, bibirnya melumat bibirku. tangannya memeluk kepalaku.
semakin lama lumatan rika semakin rakus, akupun mengimbanginya. rika mengambil tanganku, dimasukkannya kedalam bajunya melewati lubang baju diperutnya. diremaskannya tanganku ke dadanya, walau masih terhalang bh, namun ukurannya, kekenyalannya, dan kelembutannya dapat aku rasakan.

" mas… "
" iya "
" aku kangen, mas malah sakit "
" makasih ris "

risa kembali menciumku, melumat bibirku, tangannya masih menahan tanganku didadanya.
risa naik keranjang, berbaring disampingku, berbantal dadaku, risa memelukku, tangannya tetap menahan tanganku didadanya.

" mas "
" iya "
" cepat sembuh ya "
" makasih, aku juga mau kok sembuh "

risa melepas tangannya, tapi aku tidak melepas tanganku di dadanya, dada riska kenyal, juga besar, walau tak sebesar milik ranti. aku yakin bentunya bulat sempurna. sedang dada ranti lonjong seperti papaya.
tangan risa yang tadi menahan tanganku kini mulai mengelus kontolku, dia elus lembut dari luar celanaku.

" ris… "
" gak papa mas, buat mas sayang " risa mengecup pipiku.
" cepat sembuh sayang " ucap risa

suasana menjadi hening, risa hanya diam sambil mengelus kontolku yang sudah mengeras. aku hanya memakai celana pendek tanpa cd, risa mengelus melewati alur kontol yang tercetak keras.
suasana hening tiba tiba menghilang, terdengar lirih namun jelas, suara fitri mendesah. desahan yang cukup intens. kami bertatapan, tertawa bersama.

" dasar kak fitri " kata risa
" kamu tau ris "
" tau, kak fitri cerita "
kamipun tertawa lagi, lalu hening lagi menikmati desahan fitri.

risa menyudahi elusannya, dibukanya kancing bajunya hingga habis, dinaikkannya bh putih yang ia pakai, kedua gunungnya terbebas, sedikit terlihat dadanya, namun masih tertutup lembaran baju. risa mengambil tanganku kembali, diletakkannya kedadanya, diremaskannya.

" mas suka ? "
" suka "
risa tersenyum.
dada risa lebih besar dari yang aku duga, lembutnya seperti salju. kuremas pelan hingga bajunya tersingkap, terlihat betapa putihnya dada risa. dada terputih, terbening yang pernah aku lihat. putingnya tidak terlalu besar, seperti malu untuk menemuiku. warnanya merah muda. dengan lingkaran pinggiran puting yang kecil juga, warnanya ping lebih cerah dibanding putingnya.

risa membuka celanaku, ia turunkan pelan. kontolku keluar mengacung tegak. risa menggenggam kontolku, dikocoknya pelan, seirama dengan remasanku di dadanya.

risa menatapku, akupun menatapnya dengan senyum. kami berciuman, melumat dengan ganasnya. kocokan risa mulai cepat, remasanku juga mulai lebih kasar. kami berciuman sambil menikmati desahan fitri.
risa menyudahi ciuman. dia bangkit dan duduk disebelahku.

" mas " panggilnya, mukanya terlihat seperti sedang ingin. aku jawab dengan senyum.
risa melepas bajunya yang telah terbuka, dijatuhkannya ke lantai. dibukanya bh, dijatuhkannya juga diatas bajunya.

dada risa benar-benar sempurna, bulat seperti bola dibelah dua, puting kecil berwarna merah muda. risa membungkukkan badannya, menyodorkan dadanya dimukaku. aku tau maksudnya, kusambut dada risa dengan membuka mulutku, risa menyodorkannya. kusedot pelan susu risa, dipeluknya kepalaku, desahan risa menyambut desahan fitri. kedua dada risa kusedot dan kuramas bergantian.
susu risa benar benar nikmat, lembut, wangi, kekenyalan yang sempurna, aku ingin menikmatinya lebih lama lagi.

" ris…. ah… " desahku ketika risa kembali meraih kontolku, diusapnya pelan.
" ii….ya…. mas…. " desah risa menjawabku
" dadamu aku suka ris "
" ah.. mas.. aku malu banget sumpah… "
" gak usah malu, kamu punya yang sempurna "
" tetap aja, aku malu mas sayang… ahhh.. " risa kaget aku sedot kuat putingnya.
sengaja aku buat cupang di dada kanan risa, aku rasa akan lama hilangnya.

risa duduk diatas kontolku, ditegakkannya badannya, kuelus perut risa, datar dan halus, tak kalah putih dari dadanya.

" kamu cantik sekali sayang "
" mas suka ? "
" iya, banget "
" untuk mas sayang kok "
" makasih sayang "

risa menurunkan duduknya, kini ia duduk dikakiku, dipandanginya kontolku, ia seperti ingin sesuatu namun ragu. risa mulai menggenggam kontolku dengan kedua tangannya, dikocoknya pelan naik turun.

" keras ya mas, besar, kalo masuk punyaku muat tidak ya ? "
" harusnya muat sayang, kan memang fungsinya "
" pasti sakit, punyaku kecil lho mas "
" mosok si ris "
" he eh " risa mengangguk, lalu menunjukkan jarak antara jari telunjuk kanan dengan jempolnya, menunjukkan kecilnya vagina risa.

risa kembali mengocokku, makin lama makin kencang, dada risa ikut bergoyang seirama permainan tangan risa.

" kok mandangi dadaku terus mas, kan aku malu "
" aku suka ris "
" buat mas kok "

lalu risa membungkukkan badannya, dibukanya mulutnya lebar lebar, dimasukkannya kontolku ke mulutnya.

" ah.. ris…. sayang "
risa terdiam, mulai dikocoknya kontolku didalam mulutnya. risa terasa sangat pemula dalam hal ini, giginya sering mengenai kontolku, linu, namun aku biarkan, aku hargai usahanya.
liurnya keluar, mengalir menelusuri batangku. risa masih berusaha mengoralku, dia berusaha memasukkannya sebanyak mungkin, namun setengah batang pun belum ada, lidahnya pun belum bermain, masih butuh banyak belajar batinku.

" maaf mas, aku gak bisa, punya mas kegedean "
" gak papa, makasih sayang "

risa tersenyum, kemudian berdiri, dibukanya celana panjangnya, kemudian cd nya, dibukanya pelan. dilemparkannya ke tumpukan baju dilantai.
risa berdiri telanjang bulat. wajah cantiknya memerah, dada bulat membusung sempurna, pinggang cukup lebar, pantat sedikit besar, tidak tepos. dan vaginanya masih tertutup kedua telapak tangan risa. aku yakin dia malu setengah mati. pacar bukan, suami bukan, tiba tiba datang dan menelanjangi diri tanpa diminta.

risa benar benar cantik sempurna. kalo dia bilang nikahi aku mas, pasti aku iya in. tapi aku tidak mau melamarnya, aku duda beranak dua, dua wanita kusimpan sekarang, siap mendesah kapanpun aku butuhkan, belum wanita yang yakin mau aku pakai hanya dengan sedikit usaha.
kulemparkan sebuah senyuman ke risa, risa membalas dengan senyum manisnya, dengan perlahan tangan risa dibukanya, vaginyanya perlahan terlihat olehku. vagina yang sedikit tembam, rambut kemaluan sedikit, hanya seperti hiasan saja diatas garis kewanitaan risa, sepertinya walau sedikit tapi rajin dirawat.
celah vagina risa sedikit terbuka, tak ada labia yang menjulur keluar.

risa nenurunkan badannya, dikangkanginya badanku, vaginanya terbuka, celahnya berwarna ping juga, senada dengan warna puting risa. kacang klit risa menjulur, lumayan besar untuk seukuran vagina risa yang kecil.
risa perlahan menduduki kontolku, batangku tepat membelah vaginanya. risa menurunkan badannya, dikecupknya keningku, juga bibirku.

" mas, aku bawa obat untuk mas, obat demam juga obat kangen "
belum selesai aku jawab, risa mengecup bibirku, dilumatnya kembali, aku imbangi lumatan risa, tanganku meremas pantat risa, halus dan kenyal, warnanya putih rata.
risa mulai menggoyangkan pantatnya naik turun, vaginanya mencumbu batang kontolku, hangat dan basah. terasa risa berhati hati agar kontolku tidak menusuk celah perawannya, namun tidak mengurangi kenikmatannya. goyang risa lambat namun teratur, wajahnya terlihat malu namun menikmati setiap gesekannya.

" mas… sayang… enak mas…. "
" apanya yang enak sayang "
" punya mas numbur kacangku, enak banget. "
" nikmati saja sayang "
" iya sayang "

risa nampak mulai capek, namun tetap menjaga ritme, desahannya tak kunjung reda, malah makin menjadi. kini remasannku kupindah ke susunya, kupilin putingnya, risa makin mendesah tak karuan.

desahan risa cukup kuat, mungkin fitri dan jaka mendengarnya, tapi biarlah, toh mereka juga lagi berlendir sekarang.
risa mempercepat goyangnya, tubuhnya mulai mengeras, desahannya makin tidak teratur, kepalanya mendongak, matanya terpejam.

" sssss...uuuusuui akuuu sayyyy.aaangggh ahhhh "
kutarik dadanya, kusedot kuat bergantian keduanya.

" sayang… eeeennnnaaaa...kkkkk "
" ahhhhhuuuuhh sayyyyy "
risa mendapat orgasme nya, terasa ada yang menyembur batangku, risa seperti orang kejang, aku sedikit kawatir karena belum pernah melihat wanita orgasme dengan ekspresi seperti ini.

setelah risa tenang, nafasnya lebih tertata, risa menyembunyikan wajahnya didadaku.

" aku maluuuuuuu "
" kenapa malu "
" aku telanjang masss.. malah orgasme didepan mas lagi… "
" enak sayang ?"
" hu uh, tapi maluuuu, ini pertama kali aku orgasme mas, enak banget, tapi maluuuu sumpah. pantesan kak fitri jadi ketagihan habis digituin jaka

cukup lama risa sembunyi, lalu risa mulai menegakkan badannya, duduk diatas kontolku yang basah kuyup. muka risa merah padam, memang sedang menahan malu dia.
risa mengangkat sedikit pantatnya, diraihnya kontolku, ditegakkannya, lalu diarahkannya kelubang perawan risa.

" kamu yakin sayang ? "
" yakin sayang, tolong jangan ditolak ya sayang "

risa memposisikan kepala kontolku tepat di mulut lubangnya, dibukanya vaginanya dengan tangan yang satunya, terasa hangat dan basah.
risa mulai menurunkan tubuhnya, sempit sekali, memang kecil rupanya, kepala kontolku terasa diremas, sakit, tapi risa pasti lebih sakit.

" sssss….saakit mas…. "
" jangan dipaksa ris "
" tak apa mas… aku rela…. "
risa terus berusaha memasukkan kontolku ke vaginanya, sesekali dikeluar masukkan kemudian didorong kembali. cukup lama kepala kontolku telah masuk seutuhnya, namun batangnya yang tak kalah besar walau tidak panjang masih menunggu.
air mara risa bercucuran, nafasnya bercampur sesenggukan, dia menangis tertahan, juga menahan sakitnya vagina dirobek penis.

tiba tiba
" HAYO YANG MULAI NAKAL!!!!! " fitri berteriak didepan pintu, kami menolah bersama,
" KYAAAAAAAAAAAAAA " risa menjerit, nenutup matanya, loncat dari atas badanku kekasur disebelahku, ditariknya bantal menutupi kepalanya.

" hi hi hi, maaf, lagi seru ya, " ejek fitri sambil menunjuk kontolku yang sedang berdiri tegak
" kakak ni… aku malu kan kakkkkkk " teriak risa.
" habis kalian lama si, aku aja udah mandi, tu tamu dah pada datang. "
" hah " aku kaget
" dah siap siap gih, aku ulur waktu dulu, mbak nur aku pinjam dulu ya mas " fitri memberikan seragam dan jilbab risa yang dicopot sebelum bantu bantu tadi pagi.
" iya " jawabku.

" JAKA JANGAN MASUKKK, RISA MASIH BUGIL " fitri teriak sambil keluar dari kamar,
"KAKAKKKKKK " risa balas teriak sambil mulai keluar dari persembunyiannya.

" ih mas, kak fitri lihat punya mas dong "
" iya ya "
" ih mas ni "

risa mengambi tisu, dilapnya kontolku hingga kering dan bersih. lalu membersihkan vaginanya "

" merah mas, berdarah, padahal belum masuk semua "
" sakit ya "
" banget, masuk seberapa tadi mas "
" segini " kutunjuk batas kepala kontolku sama batangnya
" baru segitu, perih mas "
" gak papa, jangan dipaksa "
" iya, maaf ya mas, mas gak jadi dapat perawanku tadi, tapi nanti aku kasih kok, pasti ada kesempatan kok " risa mengecup bibirku, kubalas mengecup bibirnya. risa memakai pakaiannya yang berhamburan dilantai, lalu mengenakan seragam dan jilbabnya. kemudian keluar menemui tamu, jalannya agak pincang, seperti nur dan ari dulu.

tak lama risa keluar, nur masuk membawa air panas untuk aku mandi kucing, dia melihatku tanpa celana sedang duduk dikasur.
" mas main sama cewek tadi ya "
" hampir, kamu cemburu ? " tanyaku
" aku tau diri kok mas "

dengan telaten nur mengelap badanku, entah mengapa dia membersihkan kontolku lebih lama dan dibuat lebih bersih dari biasanya. aku yakin dia cemburu atau marah.

setelah dimandikan nur, aku berpakaian dan menemui tamu, nur mbantu fitri menghidangkan makanan, pakaian tebal aku kenakan, kami bergurau panjang hingga lupa waktu.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd