Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kehangatan yang membuatku tak berdaya

Katanya hari ini update, kl mau rame jangan ngecewain pembaca
Maaf saya gak pernah bilang mau update hari ini, tapi yg saya bilang "saya usahakan update lagi", saya juga gak berharap thread ini rame sih, yah kalau mau baca silahkan dan nunggu update yang sabar karena update nya gak tentu, karena orang juga punya kesibukan masing², kalau gak mau baca juga gpp silahkan cari yg lain
 
Maaf saya gak pernah bilang mau update hari ini, tapi yg saya bilang "saya usahakan update lagi", saya juga gak berharap thread ini rame sih, yah kalau mau baca silahkan dan nunggu update yang sabar karena update nya gak tentu, karena orang juga punya kesibukan masing², kalau gak mau baca juga gpp silahkan cari yg lain
Hehe....penggemar setia itu suhu...
 
2865496113d58a6644b622c159a00b116e43adae.jpg


Part 3


Setelah kejadian itu aku menjadi sangat malu kalau harus bertemu Raaj, tapi mau bagaimana lagi tempat kerja dan posisi ku sama dengan nya. Seperti biasa aku kembali berangkat kerja aku harap aku tidak bertemu dengan Raaj diperjalanan, sekitar 15 menit akhirnya aku sampai di tempat kerja ku, akupun masuk ke ruang ganti untuk mengganti pakaian ku dengan seragam kerja. Entah kenapa hari ini aku merasa sangat malas sekali untuk bekerja, mungkin karena kejadian kemarin membuatku begini. Dengan mengumpulkan niat aku pun langsung pergi ke posisi ku, kulihat Raaj belum datang mungkin dia sedang di ruang ganti.
"ah apa yang aku pikirkan, kenapa aku terus memikirkan Raaj" batin ku.
Sekitar 5 menit kemudian Raaj muncul langsung mengambil posisi di sebelahku. Aku hanya diam tertunduk tidak mampu melihat wajah nya, aku pikir Raaj akan menyapaku pagi ini, tapi nyata nya dia pun sama seperti ku hanya diam tidak memandangku sama sekali. Kami pun hanya fokus pada pekerjaan kami. Jam pun berlalu tanpa kusadari sudah waktu nya pulang, dan aneh nya biasanya Raaj yang setiap hari menyapa bahkan bercanda mendadak menjadi pendiam di depan ku. Apakah dia merasakan hal yang sama seperti yang ku rasakan, atau ini hanya perasaan ku saja. Akupun bingung memikirkan itu.


Kemudian aku menggelengkan kepalaku "Ca sadar dia bukan siapa² kamu, kamu gak berhak memikirkan nya" aku membuatkan tekad ku untuk berhenti memikirkan itu. Aku pun kemudian pulang dan sedikit mulai tidak memikirkan sesuatu lagi tentang Raaj yang menjadi pendiam. Saat sampai kost ku aku langsung cek hp ku yang dari tadi aku matikan data nya, dan langsung aku mendapat beberapa notif dari pacar ku, aku sangat senang ternyata pacar ku sekarang mulai memperhatikan dan menyamangati ku lagi, aku pun lanjut chat dengan pacar ku, dan sesekali aku keluar untuk beli makanan, dan lanjut dengan video call dengan pacar ku sampai aku tertidur, tidak ada notifikasi dari Raaj malam itu.
Aku pun terbangun saat kudengar adzan shubuh, langsung saja aku bersiap untuk ibadah, setelah ibadah aku lihat tetap notifikasi di hp ku hanya ada pacar ku dan beberapa temanku saja tidak ada notifikasi dari Raaj, aku pun menghiraukan nya karena mungkin dengan diam nya Raaj hubungan aku dengan pacar ku bisa jadi sangat membaik, tapi jauh di lubuk hati ku aku sangat penasaran akan sikap nya yg berubah drastis. Setelah itu aku kembali chat dengan pacar ku lagi. Kurasa ini sudah waktu nya aku bersiap untuk bekerja aku pun pamit ke pacar ku dan langsung bersiap kerja. Setelah siap aku sarapan dan langsung berangkat seperti biasa, hari ini tidak seperti kemarin saat aku sangat malas sekali bekerja, sekarang aku sudah mulai semangat menjalani aktivitas ku lagi. Saat aku langsung ke posisi ku Raaj belum datang, tak lama kemudian Raaj datang dan seperti kemarin dia tidak menyapaku dan hanya diam saja dan kami mulai fokus dengan pekerjaan kami kembali.
Hari demi hari seperti itulah aktivitas ku, sesekali saat pulang aku suka mampir dulu ke sebuah taman atau tempat yang ku anggap nyaman untuk duduk dan bersantai. Tak terasa sudah seminggu aku dan Raaj tidak bertegur sapa, mengobrol, bercanda, bahkan chat lewat online pun kita tidak melakukan nya, tapi sisi baik nya hubungan ku dengan pacar ku semakin baik. Tapi walaupun begitu aku seperti kehilangan sesuatu disini, kehilangan sesuatu yang selalu ada untuk menjaga ku walaupun baru sebentar aku mengenal nya. Ingin sekali aku menyapa nya, namun perasaan malu yang aku rasakan selalu mengurungkan niat ku untuk menyapa nya bahkan di chat pun aku tidak berani. Sudah aku coba untuk melupakan nya tapi semakin aku mencoba semakin teringat tentang kejadian itu. Aku mencoba untuk memikirkan hal lain lagi kulihat hp ku dan kulihat tanggal nya, aku teringat sebentar lagi akan ada temanku yang menyusul kesini nama nya Syifa Aulia, dia seorang akhwat juga bahkan lebih dari ku karena dia yang memotivasi ku untuk berhijab lebar, alasan dia kesini adalah karena dia ingin merasakan pengalaman tinggal di negara yang menggunakan keyakinan agama sebagai asas negara. Mungkin sekitar 3 hari lagi dia akan tiba dan kost nya pun akan bersama dengan ku. Aku menghela nafas akhirnya ada temanku semoga aku bisa cepat melupakan kejadian itu. Aku pun kembali bekerja dan saat itu aku merasa aneh kenapa Raaj tidak datang setelah seminggu kita tidak berkomunikasi terus dia tidak ada di tempat kerja, aku menjadi semakin penasaran kenapa sikap nya berubah seperti itu, apakah aku membuat nya marah. Pikiran ku pun bercampur aduk antara bersalah dan bingung apakah aku harus mulai menyapa nya agar kita bisa berhubungan baik lagi. Kucoba hiraukan dulu tentang itu sekarang aku harus fokus bekerja. Untungnya pikiranku teralihkan untuk bekerja jadi pekarjaan ku lancar hari ini. Tapi rasa penasaran ku semakin besar, aku pun mengumpulkan tekad ku untuk bertanya ke atasan ku. Akhirnya setelah siap aku menghampiri atasan ku untuk menanyakan kenapa Raaj tidak datang dan sekalian pamit untuk pulang. Aku langsung menanyakan alasan Raaj tidak masuk, dia memberitahuku bahwa Raaj sedang sakit, jadi dia izin satu hari untuk istirahat. Seketika perasaan bersalah ku muncul kembali, apakah ini karena aku yang selalu diam saat bertemu dengan nya, perasaan ku semakin campur aduk, aku pun langsung izin pulang dan setelah sampai di kost ku langsung ku baringkan badan ku.


"Apa yang harus kulakukan, haruskah aku menanyakan kabar nya sekarang mungkin itu bisa membuat nya baikan atau harus kudiamkan saja dia?"
Aku pun bingung dalam memutuskan nya, akhirnya setelah aku pikir² lagi mungkin aku harus menanyakan kabar nya semoga saja dia bisa merasa lebih baik, tapi sebelum itu aku ingin istirahat dulu, mungkin malam aku akan menanyakan kabar nya. Tak lama aku pun ketiduran mungkin capek karena aku tadi kerja sendiri.
Malam pun tiba, aku memberanikan diri untuk chat dia terlebih dahulu.


"Malam Raaj, apa kabar?"
Kutunggu balasan dari nya sekitar 3 menit dia baru membalas
"Malam ca, kurang baik ca, ada apa nih tumben chat aku?"
"Ngga cuma mau tanya kabar kamu katanya kamu sakit"
"Hehehe iyah ca lumayan ga enak badan nih, mungkin besok juga masih belum bisa masuk"
"Lah kan katanya cuma hari ini kok besok gak masuk juga?"
"Iyah nih masih lumayan kerasa panas nya, tapi kalau besok udah lebih baikan besok bisa masuk kok"
"Oh gitu yah moga aja besok sembuh"
"Iyah lagian kasian kamu pasti udah kangen aku bener kan ca hehehe"
Tak kusadari pipiku merah dan mulai tersenyum
"Nggak lah, capek tau kerja sendiri" jawabku ketus
"Lah gak ngakuin dia hehehe, udah yah aku mau lanjut istirahat"
"Iyah cepet istirahat sana"
"Night bidadari cantik" dia merayu ku lagi
"Apaan sih, udah ah bye"


Chat kami pun berhenti sampai sana, aku biarkan dia beristirahat, tapi entah kenapa rasanya senang sekali saat bercanda dengan nya, apakah aku telah jatuh hati kepada Raaj, ah apa yang aku pikirkan itu tidak mungkin lagian kita beda keyakinan jawabku dalam hati, aku pun langsung membaringkan tubuh kan dan tidur.
Besoknya aku berangkat kerja dengan lebih semangat, mungkin Raaj akan masuk hari ini jadi aku tidak akan capek seperti kemarin, atau mungkin aku semangat karena aku akan bertemu Raaj. Ah sudahlah nanti aku malah merasa malu lagi, aku pun menghiraukan nya langsung saja aku ke posisi kerja ku, dan saat ku tunggu Raaj dia tidak kunjung datang, apakah dia masih sakit?, terpaksa hari ini aku kerja sendiri lagi. Untung saja hari ini tidak sesibuk seperti kemarin setelah kerja langsung saja aku bertanya ke atasan ku tentang Raaj lagi, dan benar ternyata dia masih sakit, atasan ku mengusulkan agar aku menjenguk Raaj, dan cek keadaannya, aku mengiyakan terus atasan ku memberi ku uang untuk membeli makanan buat Raaj. Aku pun pamit dan langsung pulang untuk mengganti pakaian dan menyimpan tas ku, entah kenapa aku ingin berdandan terlebih dahulu, aku ingin terlihat cantik di depan Raaj. Dulu aku pernah dengar dia suka kalau aku memakai cadar, katanya walaupun dia non muslim tapi saat lihat orang yang memakai cadar dia sangat suka sekali, akhirnya kuputuskan untuk memakai cadar hitam sewarna dengan hijab hitam panjang ku, dan memakai gamis panjang. Setelah beres berias aku melihat bagaimana penampilan diriku, bagus juga body ku, postur tinggi dan payudara yang menonjol sedikit karena tertutup hijab dan gamis lebar ku. Langsung saja aku keluar dan membeli beberapa buah serta makanan kecil. Jarak kost Raaj tidak jauh dari kost ku, hanya sekitar 10 menit sudah sampai. Akupun langsung chat Raaj menanyakan yg mana kah kost nya.


"Raaj aku ada didepan kost kamu, kamar kamu yg mana sih?"
"Lah ca ngapain kamu kesini?, mana gak bilang dulu lagi"
"Hihihi maaf lupa, yaudah yang mana nih gak enak sendirian diluar"
"Tunggu ca aku keluar"


Langsung saja Raaj keluar ternyata kamar nya ada yg di paling ujung, akupun was was saat harus melewati kamar lain, karena disini negara yang tidak boleh ada perempuan dan laki-laki yang belum menikah berduaan, diluar saja tidak boleh apalagi di kamar, aku pun cepat² menghampiri Raaj dan langsung masuk ke kamar nya takut ada orang lihat.


"Kenapa ca buru² amat?"
"Kan kamu tau peraturan disini gimana"
"Iyah yah hampir lupa aku"
"Katanya sakit cepet tiduran"
"Udah mendingan kok ca"
"Yaudah cepet istirahat aja"
Raaj pun di kasur nya, aku duduk di karpet dekat kasur Raaj.
"Nih aku bawain buah kamu mau gak?"
"Mau dong ca"
"Yaudah tunggu aku kupas dulu yah, eh kamu udah makan?"
"Udah kok ca tenang aja"
"Ok tunggu sebentar yah"

aku pun beranjak ke dapur nya, ya walaupun kami tinggal di kost tapi disini mereka menyediakan tempat untuk kami memasak. Dan kulihat dapur Raaj sangat rapih dan tersusun, ternyata dia rajin juga, saking rapih nya aku bisa menemukan pisau dengan cepat tanpa harus menanyakan dulu tempat pisau dimana. Kemudian ku kupas beberapa buah dan langsung menyajikan nya ke Raaj.


"Nih abisin yah biar cepet sembuh"
"Makasih ca, kalau ica mau ambil aja yah"
"Nggak ah aku udah makan kok, masih kenyang ini juga"
"Yaudah awas kalau minta hehehe"
Dia langsung memakan nya dengan lahap.
"Hmmm enak ca makasih yah"
"Iyah sama², kamar kamu rapih banget Raaj, gak nyangka aku kamu serapih ini"
"Iyah lah kan biar enak kalau ada tamu cantik kaya kamu gak acak²an hehehe"
"Bercanda aja terus"
"Biarin lah daripada serius terus kayak kamu nanti cepet tua loh"
"Ih ngawur aja kamu"
"Hehehe, btw tumben kamu pake cadar ca, wangi lagi parfum kamu"
"Lagi mau aja nih sesekali"
"Sesekali buat aku senang yah"
Entah kenapa rayuan nya semakin kesini semakin masuk kehati ku.
"Ih ngawur mulu nih"
"Eh lupa aku belum kasih kamu minum bentar yah" dia langsung bangun dari kasur lalu ku hentikan langkah nya.
"Eh gak perlu kasian kamu sakit"
"Nggak ca kan kamu tamu ca jadi aku wajib sediain kamu sesuatu, minimal air putih lah" dia langsung ke dapur dan mengambilkan ku minum, entah kenapa lumayan lama sekali dia mengambil minum, aku positif thinking aja mungkin dia masih lemas. Raaj pun datang membawa dua minuman.
"Nih ca maaf yah cuma air putih, ini buat kamu, ini buat aku, karena yg ini anget hehehe"
"Dasar kamu, makasih ya"


Karena haus aku langsung meminumnya tanpa ada perasaan curiga atau apapun.
Kami pun kembali berbincang kebanyakan tentang pekerjaan yang aku lakukan, aku bilang kalau capek sekali kalau dia tidak ada, kalau lagi gak sibuk biasa aja. Setelah 15 menit kami mengobrol aku mulai merasakan gerah ditubuhku.
"Raaj gerah banget nih" aku langsung meminum air ku yg tadi belum kuhabiskan, langsung saja kuhabiskan semua nya. Tapi kenapa semakin lama tubuhku semakin panas dan daerah sensitif ditubuhku semakin gatal. Aku langsung saja menanyakan toilet karena aku sudah tidak tahan.


"Raaj ikut ke toilet dong"
"Oh disana ca, kamu tinggal ke kanan aja"
"Maaf ya Raaj"
"Sana cepet"


Aku langsung lari ke toilet, di toilet karena tubuhku semakin panas aku membuka resleting gamis ku sampai ke daerah atas perut ku, kebetulan aku memakai gamis yg resleting nya di depan. Langsung aku bersandar di dinding kamar mandi, kurasakan area sensitif ku semakin gatal. Perlahan ku mulai meremas payudara ku dibalik bra ku, kuremas perlahan rasanya sangat nikmat sekali, langsung terbayang kejadian Raaj sekitar seminggu yang lalu.
"Ooouuuhhh….. Raaajjjhhh…. Mmmhhh"
Remasan ku makin intens dan langsung saja kumasukan tangan ku ke balik bra ku dan langsung ku mainkan puting nya. Kucubit puting nya dan kadang juga ku pelintir.


"Mmmhhh…..aaahhhh"
Aku berusaha menahan desahan ku karena takut terdengar oleh Raaj. Tanganku yang kiri mulai bergerak ke vagina ku, kumainkan vagina ku di balik gamis ku.
"Mmmhhhh….. Aaaaahhhh….. Raaajjjhhh teruussshh….. ooouuuhhh"


Aku sudah tidak bisa menahan desahan ku, dan kurasakan vagina ku sudah basah akibat aktivitas ku ini. Aku sudah mulai terangsang berat ditambah aku mulai membayangkan bahwa Raaj yang sekarang sedang meremas payudaraku dan memainkan vagina ku. Tapi sekitika ada ketikan pintu.


"Ca kamu lagi ngapain di dalem, cepet ca aku juga mau ke toilet nih"
Ya ampun itu Raaj apakah dia mendengar desahan ku tadi, ah mungkin tidak.
"Bentar Raaj ini beres kok" langsung saja aku rapih kan kembali gamis ku dan ku naikan resleting ku lagi. Langsung saja ku bergegas keluar.
"Maaf lama Raaj"
"Iyah, tungguin ya ca"


Aku langsung duduk di karpet lagi rasa gatal di area sensitif ku semakin menjadi-jadi, apa yang harus ku lakukan harus kah aku seperti tadi, tapi bagaimana kalau Raaj langsung keluar. Walaupun ragu aku mulai meremas payudara ku lagi dibalik gamis dan hijab ku. Raaj pun cukup lama di kamar mandi, ini kesempatan ku untuk memainkan vagina ku lagi. Kucoba buka paha ku sedikit, langsung saja sebisa mungkin ku mainkan vagina ku lagi.
"Mmmhhhh nikmat sekali" pikirku
Tak lama vagina ku kembali basah, mungkin cd ku sudah basah sekali dibalik celana dan gamis ku. Rasanya aku tidak ingin berhenti melakukan ini, tapi aku harus berhenti. Aku mencoba berhenti tapi tubuhku tidak merespon perintah dari otak ku.


"Ca kamu lagi ngapain?"
Aku kaget dengan suara yang tiba² itu, kubuka mataku dan kulihat Raaj melihatku yang sedang memainkan area sensitif ku.
"Eh Raaj maaf aku gak sengaja" aku malu semalu-malu nya bagaimana seorang wanita yang selalu menjaga tubuh nya tertutup sekarang sedang memainkan payudara dan vagina nya di depan laki².
Aku langsung menunduk karena malu, kulihat langkah kaki Raaj mendekat kearah ku lalu kemudian duduk di samping ku dan dia mengatakan sesuatu padaku.
"Ca lanjutin aja gpp kok"
"Ya-tapi Raaj kan ini gak boleh"
"Boleh ca, kamu merasakan nikmatnya kan?"
"Hmmm" aku mengangguk pelan
"Nah udah lanjutin aja atau mau aku bantu lagi"


DEGH seketika jantung ku berdegup kencang, seharusnya aku langsung menampar atau memarahi nya, tapi ternyata aku hanya diam dan wajah ku seketika memerah. Entah kenapa aku tergoda akan rayuan nya, ingin sekali tubuh ku disentuh nya lagi, tapi aku harus menjaga kehormatan ku sebagai wanita muslim yang taat. Aku pun memilih untuk melakukan nya sendiri.


"Nggak Raaj, biarin aku sendiri yang melakukan nya"
"Silahkan cantik itu terserah kamu, kalau kamu mau buka gamis mu juga gpp, aku izinin kok ca"
Ingin sekali aku membuka gamis ku saat Raaj berkata seperti itu tapi aku tidak boleh melewati batas.
"Nggak Raaj, kamu ke kasur lagi jgn liatin aku"
"Oke, enjoy your time"
Raaj langsung naik ke kasur nya, aku masih melihat nya, dia kemudian menatap ku dan senyum lalu tiduran dan berbalik membelakangi ku, aku kemudian bersandar di lemari, kubuka paha ku lebih lebar dan langsung melakukan hal yang tadi belum selesai.
"Mmmhhhh…. Aaahhhh…."
Aku lanjut meremas payudara dan memainkan vagina ku. Nikmat sekali rasanya. Sekitar 5 menit aku melakukan nya dan kurasakan gerakan ku semakin cepat di vagina ku.
"Aaaaaahhhhh…. Mmmmhhhh…. Raaajjjhhh…. Aaaaahhhh…"
Tak kusadari aku memanggil nama Raaj, gpp lah mungkin dia sekarang sedang tidur. Tapi aku ingin memastikannya, kucoba buka mataku dan aku kaget tiba² Raaj ada didepanku kemudian dia menggendongku, dan langsung aku dibaringkan di kasur nya, dia langsung menindih ku, reflek aku langsung mencoba mendorong nya.
"Raaj kamu mau ngapain?, awas Raaj"
"Maaf ca dari tadi aku liatin kamu aku juga denger kamu mendesah di kamar mandi sambil panggil namaku"
"Jadi tadi kamu ngedengerin aku pas di kamar mandi?"
"Iyah ca maaf"
Raaj langsung mencium kening ku.


"Ca aku sayang kamu"


Wajah ku kembali merah, dan aku tidak bisa berkata apa². Kurasakan tangan nya mencari sesuatu dibalik hijab ku, ya aku tau dia mencari resleting ku, setelah dapat dia langsung menurunkan nya sampai mentok, harusnya aku menghentikan kegiatan nya tapi aku sudah terangsang berat dan kata² Raaj sudah menembus hatiku. Aku tidak berani menatap nya.


"Ca maafin Raaj yah"


Setelah berkata seperti itu dia mulai memasukkan tangan nya ke balik gamis ku dan mulai meremas payudaraku. Awalnya aku ingin menolak tapi perlahan Remasan nya yang lembut itu membuat ku nyaman.
"Mmmhhhh…. Mmmmmhhh…"
Aku menahan desahan ku agar tidak terdengar, kurasakan sekarang tangan nya mulai masuk ke balik bra ku, aku tau dia pasti mencari puting ku, dan benar puting ku langsung di cubit nya dengan keras.


"Aaaaaahhhhh Raaajjjjj jangan keras keras, sakit"
"Maaf ca soal nya gemesin sih"
Raaj pun lanjut mencubit dan kadang memilin puting ku, kurasa vagina mulai basah kembali akibat permainan Raaj di payudara dan puting ku. Setelah 5 menit Raaj memindahkan tubuh nya sehingga dia tidak menindih ku lagi, tangan nya sekarang mulai mengelus paha dan vagina ku.
"Kamu masih pake celana ca, aku buka aja yah"
Tak ada jawaban dari ku, aku sudah takluk dihadapan nya, perlahan tangan Raaj masuk ke dalam gamis ku dan mulai meloloskan celana ku. Raaj sepertinya kesusahan dengan inisiatif aku mengangkat pantat ku agar dia bisa meloloskan nya, Raaj langsung meloloskan celana ku dan melempar nya entah kemana. Tangan nya masuk lagi ke dalam gamis ku dia langsung mengelus vagina ku.
"Mmmhhhh…"
"Ca udah basah gini kamu, boleh aku bantu ca?"
Aku bingung mau menjawab apa, karena rasanya lebih nikmat dibanding tadi saat aku memainkan diriku sendiri. Raaj yang sudah mengerti kondisi ku langsung saja mulai menggesekkan jari nya menelusuri belahan vagina ku.
" Ooouuuhhh…… Raaajjjhhh…. "
"Hehehe lebih enak dari yg tadi kan"
Dia mulai menggesekkan jari nya dengan cepat.
"Ooouuuhhh…. Raaajjjhhh… MmMmmmhhhh"
Kurasakan vagina ku mulai banjir lagi, langsung saja Raaj memasukkan tangan nya kebalik cd ku, disana dia memainkan klirotis ku.
"Mmmhhhh….. Aaaaaahhhh…. Raaajjjhhh….aaahhhh"
Aku terus mendesah karena permainan tangan nya. Sekitar 5 menit dia memainkan klirotis ku dan sepertinya ada sesuatu yg akan keluar dari vagina ku.
"Ooouuuhhh…. Raaajjjhhh…...Akkuuhh….maauu...pipiisshh….aaahhhh"
Seketika Raaj menghentikan permainan tangan nya. Dia langsung diam dan duduk. Aku langsung membuka mataku dan melihat Raaj hanya duduk diam.
"Maaf ca seharusnya kita tidak ngelakuin ini"
"Tapi Raaj…"
"Kamu lebih baik pulang ca, aku takut kayak tadi lagi"


Aku langsung duduk dan bingung mau melakukan apa, di satu sisi aku mau melanjutkan apa yg dia perbuat kepadaku, di satu sisi lagi ini adalah hal yg gak boleh dilanjutkan. Tapi memikirkan itu vagina ku malah makin gatal dan ingin sekali aku menuntaskan nya, apa yg harus aku lakukan. Aku membulat kan tekad ku untuk melanjutkan nya walaupun nya sekali ini saja. Aku pun mendekati Raaj dan langsung mencium pipi nya.


"Raaj kalau kamu mau kita bisa lanjutin kok, gpp mungkin sekali ini aja"
"Tapi ca kan ini salah"
"Gpp aku udah putusin buat ngelakuin ini"
Dia nampak ragu untuk melanjutkan nya, aku percaya bahwa Raaj benar orang yg baik aku pantas kasih dia sesuatu. Aku langsung berdiri di depan nya dan mulai meloloskan gamis lewat tangan ku.
"Raaj ini kan yg kamu mau" di depan Raaj aku meloloskan gamis ku sampai tersisa bra dan cd hitam ku saja. Tidak kupercaya aku melakukan ini, seorang perempuan baik² yg selalu menjaga tubuh nya sekarang hanya memakai bra dan cd dibalut hijab dan cadar ku diatas nya. Raaj langsung terpana melihat tubuh ku, aku menarik tangan nya agar dia berdiri juga.
"Sisanya kamu yang buka Raaj"
"Boleh kah ca?"
"Lakukan Raaj aku milikmu hari ini"
Dia mulai melepas bra dan cd ku, terpampang lah payudara ku yang bulat sempurna dan vagina ku yg ditumbuhi bulu tapi tipis karena kalau panjang aku risih melihat nya. Tapi langsung terlintas di pikiran ku aku kembali merasakan malu dan langsung kututupi payudara dan vagina ku.
"Kenapa ca jadi ditutupin?"
"Malu Raaj ini pertama kali"
"Tubuh indah mu itu tidak boleh ditutupi ca"
"Hmmm"
Dia meraih tangan ku dan langsung memeluk Ku. Disela² pelukan nya aku memperingatkan Raaj sesuatu.
"Raaj aku gak mau kehilangan keperawanan ku, kamu boleh lakuin apa aja asal jgn kesini" kataku sambil menunjuk vagina ku.
"Iyah ca aku ngerti, yaudah kamu duduk di kasur yah" aku menuruti perintah nya dan langsung duduk dikasur.
Perlahan Raaj membuka celana nya, dan baru pertama aku melihat penis pria dewasa di depan mataku. Aku pun terpana akan penis nya yg besar dan hitam. Raaj langsung mengikuti ku ke kasur dia mengambil posisi tiduran di paha ku.
"Ca kamu kocok aja sampai aku keluar yah"
"Maksudnya keluar?"
"Nanti kamu juga tau, kalau bisa basahin pake ludah kamu" perintah nya
Aku pun dengan ragu mulai memegang penis nya yg besar hitam itu. Saat ku pegang penis nya tidak cukup di tangan ku, aku mulai menggerakkan tangan ku keatas dan kebawah.
"Ooouuuhhh…. Ca Lembut sekali tangan kamu" ternyata dia menikmati kocokan ku, tapi mendadak vagina ku basah juga, aku membayangkan bagaimana penis sebesar ini bisa masuk ke dalam vagina ku, akan kah muat atau tidak. Memikirkan nya aku menjadi makin bersemangat mengocok penis nya.
"Aaaaaahhhhh…. Ludahin ca biar lbih enak….. Ooouuuhhh"
Aku pun berhenti mengocok nya.
"Ini nya Raaj?" kataku sambil menunjuk penis nya.
"Iyah ca kontol nya ludahin"
"Lewat tangan ica yah"
"Iyah ca terserah kamu aja"
Aku lalu meludahi tangan ku, setelah ku rasa bnyak untuk penis nya yang besar aku langsung mengoleskan merata ke penis nya.
"Raaj ini nya besar banget susah ludah nya kurang banyak"
"Kalau kamu gak keberatan langsung aja pake mulut mu"
"Hah…. Pake mulut, nggak ah jijik Raaj" aku menolak, mendekatkan wajah ku saja sudah jijik apalagi harus mengemutnya.
"Ya sudah kocok lagi ca"
Aku menuruti perintah nya langsung kembali mengocok penis nya, walaupun cuma basah sedikit tapi kocokan ku menjadi lebih lancar.
"Ooouuuhhh…… Ca… kocok teruussshh ca"
Mendengar nya mendesah aku jadi semakin semangat
"Ooouuuhhh….. Ca Boleh yah aku nyusul ke kamu?" pinta nya.
Aku memikirkan nya dulu, kalau aku izinin mungkin dia tidak akan mendesah keras.
"Iyah boleh Raaj"
"Kamu nunduk dikit dong biar aku gampang nyusu nya"
Aku bungkuk kan badan ku sedikit sehingga Raaj bisa menyusu dengan mudah. Pas sekali sekarang payudara ku sudah ada di depan mulut Raaj, langsung saja dia melahap payudara ku, aku yg mulai dirangsang bagian payudara ku, langsung saja ku kocok penis nya dengan semangat.
"Ooouuuhhh….. Raaajjjhhh…. Ooouuuhhh" aku mulai mendesah karena hisapan Raaj pada payudara sangat nikmat sekali, jadi begini rasa nya menyusui orang, aku sudah tidak peduli lagi siapa yang sedang menyusu padaku, aku hanya ingin dia terus melakukan nya. Vagina ku semakin basah, dan kocokan ku di penis Raaj semakin cepat.
10 menit berlalu akhirnya Raaj menandakan bahwa dia akan keluar. Dia melepaskan hisapan nya.
"Ca aku mau aaaahhh…. Kelluaarr…..lebih cepet… Aaaaahhhh"
Dia melahap payudara ku lagi, dan aku menuruti perintah Raaj, kupercepat kocokan ku dan tak lama.
"Caaahhh…. Terima pejuh ku aaahhhh"
CROT CROT CROT sekitar 7 tembakan sperma nya keluar melumuri tangan ku. Aku diam melihat sisa sperma di tangan ku itu.
"Jilat ca enak loh rasanya" aku kaget Raaj menyuruhku menjilat nya.
"Hmmm tapi Raaj" antara bingung dan penasaran, harus kah aku menjilat nya.
"Please ca, sekali aja please" aku yg melihat nya memohon menjadi kasihan.
"Baiklah Raaj tapi cuma kali ini yah"
"Iyah ca"
Jijik sekali aku harus menjilat nya tapi sudahlah cuma kali ini doang. Kudekatkan tangan ku dan mulai sedikit menjilat nya, kurasakan sedikit rasanya seperti asin gurih dan ada sedikit manis, tapi bau nya yg membuat ku jijik. Kurasakan dulu perlahan setelah terbiasa aku langsung jilatin semuanya dengan cepat, karena aku tidak tahan dengan bau nya tapi untuk rasanya kurasa cukup enak.
"Hehehe enak kan ca"
"Enak darimana, udah ah sana tidur di kasur, ica mau pulang dulu"
"Yah udah mau pulang lagi"
"Biarin wlee" Jawab ku ketus
Aku mencari bra, cd, dan pakaian ku yang lain, terakhir ku pakai gamis ku dan merapihkan hijab ku. Aku langsung berbalik ke arah Raaj, saat ku berbalik ternyata dia masih belum memakai celana nya.
"Cepet pake celana" bentak ku
"Aku masih mau menikmati tubuh kamu ca"
Langsung kulihat penis nya yang masih tegang, jujur saja itu membuatku membayangkan penis nya lagi, bagaimana jika benda itu masuk ke Liang vagina ku, aku hanya terpana melihat penis nya yang masih tegang itu.
"Ca bagaimana kalau kita lanjut?"
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd