Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Kembalinya Sifat Masa Laluku

HendrikDraxler

Suka Semprot
Daftar
6 Dec 2019
Post
11
Like diterima
164
Bimabet
D8-T5-DMf-Uc-AE4wg-G.jpg

NURLELA



CHAPTER 01




Namaku ku Nurlela berumur 43 tahun, sudah menikah dan punya 2 orang anak laki laki yang sekarang sudah dewasa dan yang kedua beranjak remaja,, ini adalah kisah masa laluku sekitar 15 tahun lalu saat itu aku berumur 28 tahun, waktu dulu rumahku di kampung sebelum suamiku mengajak kami semua tinggal di kota metropolitan sampai sekarang,, Dulu kalau di rumah aku memang sering hanya pakai daster pendek tanpa BH agar mudah menyusui anak keduaku yang saat itu baru berumur 8 bulan



Iyalah masa itu anak masih kecil dan tak ada Hp canggih seperti sekarang dan aku hanyalah seorang ibu rumah tangga yang di tinggalkan suamiku bekerja ke kota, waktu itu aku sedang menjemur baju di luar rumah dengan memakai daster tanpa lengan dan bawahnya hanya dililit handuk karena setelah menjemur aku akan segera mandi,, Ada satu pasangan tua tetanggaku, anak2 mereka semuanya merantau dan tak tahu kapan pulang,, pasangan ini bernama pak tejo 55 tahun dan bu juminah 53 tahun




Kini semenjak aku sering berpakaian terbuka setiap kali menjemur baju depan rumah, pak tejo pasti akan duduk diluar rumah untuk melihat ku menjemur dan terkadang menyapaku dengan mata yang terus tertuju pada tubuhku



aku tahu pak tejo sedang melirik tubuhku yang sedang menjemur, karena saat itu aku tak memakai BH dan hanya daster tanpa lengan saja,, maka terlihat lah ketiak montok ku dan juga tetekku yang menonjol besar, memang kuakui semenjak menyusui anak kedua ukuran nya jadi bertambah besar, dulu saja sebelum menyusui ukuran nya sudah 36 C namun sekarang setelah menyusui anak keduaku ukuran nya jadi bertambah yaitu 38 D dan sering menjadi lirikan pemuda di kampungku atau orang orang saat ku ke pasar untuk berbelanja



Dan kadang aku sengaja buat menunduk ambil baju dalam ember saat menjemur, makin terbelalak lah mata orang tua itu bila nampak tetek aku yang tergantung,, namun meskipun begitu pak tejo tak berani menggoda terlalu jauh, satu hari di awal kejadian, suamiku memang sedang di kota untuk bekerja dan anak ku yang pertama lagi di sekolah TK, sedangkan anakku yang kedua tertidur karena baru saja ku susui,, Berhubung anakku sudah tertidur ku lanjutkan kembali cucianku lalu menjemur nya di depan rumah



Saat aku sibuk menjemur dibawah matahari yang sedikit terik aku mulai merasa kegerahan karena memang belum sempat mandi, tiba2 pak tejo sudah ada di belakangku yang saat itu sedang menjemur

"Sibuk sekali nur"

"Eh pak tejo buat kaget saja, kok sepi di rumah, ibu kemana"

"Hehehe makanya jgn sambil melamun nur, ibu lagi ke pasar tadi"

"Ohh pantas dari tadi gak lihat"

Lalu ku sambung menjemur baju, sedangkan pak tejo kembali duduk di depan rumahnya setelah sejak tadi mengamatiku yang sedang menjemur, tiba tiba terdengar pak tejo panggil namaku

"Nur tolong uhuk uhuk"

Saat kulihat nampak dia sudah terbaring dilantai dengan kursi yang terjatuh sambil pegang dadanya dan mulai terbatuk



Oh tuhan ada apa dengan orang tua ini, aku pun cepat2 lari menuju rumah pak tejo lalu memapah pak tejo masuk ke dalam rumah nya

"Pak tejo knpa"

"Uhuk uhuk uhuuk"

Aku yang cemas lalu berlari kedalam dan memberikan minum pada pak tejo sambil memijat dadanya yang terbatuk, sedangkan pak tejo tak bicara dan hanya tiduran di pangkuanku sehabis minum,, dan aku pun lanjut memijat dada pak tejo, tiba tiba aku rasa tangan pak tejo bergerak meremas remas tetek besarku yang dekat dengan tangan nya



cepat cepat aku melepas pangkuanku pada tubuh orang tua gila ini hingga kepalanya membentur tembok

"Aduuuhh nur"

"Pak tejo apa apaan ini"

"Bapak senang lihat tetekmu nur, padat dan besar"

"Pak tejo tak boleh macem2, saya udh bersuami dan punya 2 anak"

"Tak maksud begitu nur, tapi memang betul padat dan besar tetekmu"

Sungguh cabul orang tua ini dengan terus memandang ke arah tetek besarku tanpa berkedip dan aku pun menyumpah dalam hati

"Memang besar ya nur, gemas betul bapak"

"Pak jangan bicara macam2, nanti di dengar orang"

"Gak ada orang disini nur, sepi saja"

belum sempat aku bicara lagi, tangan orang tua itu kembali meremas tetekku

"Pak tolong hentikan"

Namun orang tua itu tidak menjawab malah memasukan tangannya dengan cepat ke dalam dasterku melalui perut,, di pelintir nya putingku yang sejak tadi tercetak di dalam daster dan semakin menegang karena sering dipakai menyusui anakku

"ahh empuknya tetekmu nur"

"Pak tejo cukup ya"

"Tak apa lah nur disini sepi"

"Pak jangan auuww"

Lalu dengan agak memaksa dia melepaskan daster yang aku pakai, bodohnya aku malah diam dan tetap duduk disitu,, tidak berontak atau pun mendorong tubuh orang tua itu lalu berjalan pulang



Saat dia lepaskan dasterku terlihat ketiaku yang berbulu tipis dan basah oleh keringat, namun tiba2 pak tejo langsung memajukan wajahnya dan di benamkan di ketiaku sambil menghirup aroma nya

"Pak jgn buat begitu, risih aku"

"Tak apa nur, bapak suka sama ketiakmu Eemmmphhh"

"Astaga, pak cukup uuhhh"

Di hirupnya ketiaku dalam2 dan nampaknya pak tejo menyukai aroma alami ketiakku yang berkeringat sehabis menjemur baju



setelah itu matanya lalu menengok ke tetek besarku yang sudah terbuka, dengan puting menegak berwarna kehitaman

"Besarnya tetekmu nur, gemas betul bila melihatmu menyusui"

"Pak, jangan pak sudah sshhh"

aku cuma lihat pak tejo meremas remas tetek besarku penuh nafsu sambil memilin putingku yang sudah mengacung dan sedikit meneteskan asi, pak tejo lalu merapatkan kedua tetekku dan bergilir gilir mengulum putingku,, aku mengeliat sedikit geli karena pak tejo sangat bernafsu menyusu dan meminum asi di tetek besarku dengan putingnya yang dia kulum sampai mengkilap bekas mulutnya



Lalu pak tejo menarik tanganku dan mendudukan ku diatas pangkuan nya, kembali dia meremas kedua tetek besarku sambil memilin putingnya dengan jari telunjuk

"Hmmzz nur besarnya tetekmu"

Kini pak tejo mengecup gumpalan tetek besarku, lalu membenamkan mukanya ke belahan tetekku yang curam sambil mengendusnya

"ahh..ahh..geli pak Hmmmhh"

itu aja yang aku ucap, karena pak tejo tiba2 langsung melumat bibirku penuh nafsu, aku dapat rasakan kontol pak tejo sudah keras dalam sarungnya dan setelah itu dia kembali menyusu dan meminum asi di tetekku yang besar,, hampir 10 menit pak tejo meremas dan menyusu sampai dia puas



Lalu pak tejo melepaskan handuk yang aku pakai di pinggang dan suruh aku terlentang sambil mengangkang, setelah itu dia arahkan mukanya ke celana dalamku yang tak lama kemudian di lepasnya,, terasa kumis dan jenggotnya yang kasar menggesek bibir memekku, lalu lidah pak tejo mulai bermain dan menjilat jilat bibir memekku dan mengelitik nya ke dalam dengan lidahnya



aku mengerang kesedapan hingga terangkat punggung aku yang terlentang

"ahhh pak tejo, sudah cukup pak uuuhhh sshhh"

Meskipun mulutku menolak namun tanganku malah menekan kepala pak tejo, supaya mulut dan lidah pak tejo tak lepas menjilat memekku,, nampak kumis dan jenggot kasar pak tejo kini basah dengan air memekku

"Enak yah nur"

aku tak menjawab dan kulihat sarung pak tejo menggembung di bagian kontolnya, lalu pak tejo bangun dan buka sarung serta kaosnya hingga telanjang,, terlihat kontol nya yang besar, tegang dan hitam, lihat kepalanya saja aku dudah membayangkan bagaimana rasanya bila menyodok memekku



Ukuran kontol pak tejo pun melebihi ukuran kontol suamiku yang kecil dan cepat keluar, suamiku cuma memiliki badan dan nafsunya saja yang besar tapi kontolnya kecil dan cepat keluar,, biarpun suamiku pakai tisu magic agar lama keluar, namun tetap saja ukuran nya yang kecil hanya menggelitik liang memekku yang sudah melahirkan 2 anak,, beda rasanya saat dulu sebelum aku melahirkan



Meskipun benih suamiku telah memberikan 2 orang anak, namun tetap saja aku tak puas dengan kontolnya saat berhubungan sewaktu dia pulang dari kota,, karena aku juga punya hak untuk menuntut kenikmatan bukan malah meninggalkan ku bekerja ke kota dalam jangka waktu berbulan bulan,, sepertinya kesetiaan di hatiku ku mulai runtuh karena ketidak beradaan nya di sampingku



Setelah itu pak tejo kembali sambung menjilat memekku sambil mengocok kontolnya sendiri yang mengeras, tak lama kemudian pak tejo berbalik dan dengan posisi 69 dia mau aku menghisap kontol keras hitamnya,, akhirnya aku mulai menjilati kepala kontol pak tejo setelah itu ku masukkan ke dalam mulut lalu kuemut emut seperti permen, hangat nya kontol orang tua ini, mungkin dia memang sangat birahi kepada ku

"ahhh enak nya, hisap terus nur sshhhh aahhhh"

Pak tejo bersuara, namum hanya sebentar saja, setelah itu tak ku dengar lagi suaranya karena dia kembali membenamkan mukanya ke selangkanganku dan kembali menjilat memekku



Pak tejo buka bibir memekku dan menggelitik itilku dengan lidahnya, sambil jarinya bermain di lubang memekku dengan perlahan

"uuhhh enak sekali pakk tejo teruuss aaahhhh aahhhhh PAAAKK"

Akhirnya aku tak dapat lagi menyembunyikan rasa nikmatku dan
meraih orgasme dengan jilatan lidahnya, setelah aku orgasme orang tua itu mendiamkan beberapa saat lalu bangun dan menatap wajahku,, batang kontolnya yang keras macam dildo hitam kini telah siap di masukan ke dalam memekku

"Bapak kawinkan kmu skrng nur, sshhh"

"Uuhhh tapi pelan2 pak"

aku sedikit menjerit saat kontol pak tejo masuk ke dalam memekku,, kontolnya masuk perlahan lahan sambil pak tejo menekan pinggulnya, setelah masuk pak tejo mulai menggenjot dengan pelan agar aku menyesuaikan dengan ukuran kontolnya,, tetek besarku pun bergoyang goyang dan pak tejo mulai meremas dan menyusu di tetekku sambil terus menggenjot, terasa sekali kontolnya semakin mengeras dan berkedut di dalam memekku saat dia mengulum putingku yang kehitaman dan meminum asi nya, rupanya bagian ini yang sangat dia birahikan sejak dulu



15 menit sudah pak tejo menggenjot sambil terus menyusu, tetekku yang besar sampai mengkilap basah karena asi yang bercampur liurnya karena dia membasahkan ke seluruh gumpalan tetekku, lalu pak tejo menyuruh aku menungging dan mulai memasukan kontolnya dari belakang sambil pak tejo mulai menepok pantatku yang semok

"Uuhhhh pak tejo jangan berhenti sshhhh uuuhhhh"

"aahhh enaknya jepitanmu nur aahhh aahhhh sshhh"

pak tejo terus mengenjot kontolnya keluar masuk memekku, tubuhnya kini menempel ke punggung serta tangan nya kembali meremas tetek besarku

"Aahhh enak nya nur aahhh"

" Teruuuus pak uuuhhh"

"Tengokan kepalamu nur sshhhh"

"Achhh iya pak"

"Eeemmpphh eeemmpphh nurr eemmpphhh sluuurrpp"

Saat kepalaku menengok pak tejo langsung melumat bibirku penuh nafsu dan memasukan lidahnya ke dalam mulutku,


Setelah melumat bibirku pak tejo menelentangkan tubuhku lalu menindihnya, setelah kontolnya dimasukan kedalam memekku pak tejo kembali menggenjotnya dengan penuh nafsu

"aahhh aahhh tak tahan bapak nur sshhh"

"uuhhhh cepat pak tejo, aku juga mau sampai uuuhhh hmmhh"

"Aahhh nurr, bapak mau lepas aahhh aahhhh,"

Pak tejo menindih tubuhku dengan erat dan mengangkat tanganku keatas, Lalu dia hirup hirup aroma ketiakku dan tak lama kemudian konek pak tejo pun berkedut kuat di dalam memek ku membuatku mencapai orgasme

"Uuuhhhh paakk aku KELUUUAAR UUUHHHH AAAHHHH"

"Eemmpphh eemmpphh bapak juga, AAAHHHH NUURRR"

Kontol pak tejo pun muntah muntah dengan kencang di dalam memekku seperti pistol air dan juga bersamaan dengan orgasmeku, pak tejo trus mengejang sampai semprotan sperma dan kedutan kontolnya berhenti dengan nafas mendengus nikmat

"Sshhh nikmat nya, lain kali boleh lagi ya nur"

"Lihat nanti saja, aku gak janji pak"

Lalu kupakai kembali dasterku dan pulang meninggalkan pak tejo untuk segera mandi karena badanku sudah terasa sangat lengket bekas persetubuhanku dengan nya
 
Terakhir diubah:
CHAPTER 02



Setelah mandi lalu aku menjemput anakku ke TK karena sudah waktunya jam pulang sekolah, sesampainya disana, kulihat anakku sedang menungguku bersama teman nya yang sedang di belikan mainan mobil mobilan oleh orang tuanya,, lalu anakku juga ikut meminta agar aku di belikan mainan itu yang biasa disebut mobil tamiya yang ada di kartun let's and go pada masa itu

"Mamah mau beli mobil tamiya"

"Aduuuh dek, mamah gak bawa uang lagian mobil itu pasti lumayan harganya"

"Gak mau pokoknya mau mobil itu, mamah pelit gak pernah beliin aku mainan hu hu hu"

"Dek bukan nya begitu sayang"

"Gak, mamah pelit hu hu hu"

Anakku pun menangis karena iri dengan teman2 nya yang mempunyai mobilan itu, aku pun tak tega lalu ingin memeluk nya namun anakku menghindar tak mau di peluk olehku karena ngambek



Mendengar anakku yang terus menangis tiba2 ada salah satu orang tua murid yang sedang membelikan mainan untuk anaknya menimpali ku

"Sudah bu belikan saja, kasihan itu anaknya nangis terus"

"Iya bu, nanti saya akan belikan"

"Namanya juga anak2 bu, kasihan bila tak punya mainan, ya sudah saya tinggal dluan ya bu, Mari"

"Iya bu silahkan"

Mendengar aku berniat ingin membelikan mainan tiba2 anakku berhenti menangis dan menanyakan kesungguhanku

"Mamah bener mau beliin adek mainan mobilan itu"

"Tapi nunggu sepi dulu ya, biar mamah bisa nawar"

"Asyiiik, makasih mamah sayang"

Betapa senang nya hati ini melihat anakku berhenti menangis dan tersenyum kembali lalu memeluku rasanya damai sudah hati ini melihatnya kembali riang



Setelah agak sepi lalu aku pun menghampiri tukang mainan itu yang berjualan memakai gerobak dorong

"Nah adek mau yang mana mobilan nya"

"Pokoknya yang merk magnum saber mah"

"Sebentar ya dek, mamah tanya yang jual nya dlu"

"Iya mamah"

Lalu aku pun menghampiri si penjual mainan itu, dan ternyata orang nya masih bocah, mungkin umurnya antara 18 - 20 tahun,, penampilan nya dekil dan bertubuh kurus seperti anak punk yang ada di jalanan



Karena aku sudah berniat untuk membelikan mainan untuk anakku akhirnya aku pun menghampiri bocah penjual mainan itu karena yang beli juga sudah mulai sepi, dan diapun langsung menyambutku sebagai pembeli namun matanya langsung tertuju pada tonjolan tetekku dibalik kemeja kotak kotak yang kupakai

"Mari silahkan bu, mau beli mainan apa buat anaknya"

"Saya mau cari mobilan, yang merek magnum saber itu lho"

"Owh itu namanya tamiya bu"

"Iya ada gak mobilan nya"

"Ada kok bu, sebentar ya"

Lalu ia pun mengorek ke dalam gerobak nya, dan disitu banyak terjual gambar mobilan dengan kotak persegi panjang, kulihat nama2 mobilan itu ada sonic saber, spin x, beak spider, diospada lalu diapun menggesernya terus barulah terlihat dengan merek yang diinginkan anakku ada victory magnum, ada beat magnum dan yang terakhir baru lah magnum saber



Setelah mendapat merek yang ku sebutkan bocah penjual itu pun memberikan padaku untuk mengeceknya, saat itu matanya kembali melirik tonjolan tetekku dengan mupeng

"Silahkan bu dilihat dlu benar atau salah"

Karena aku juga tak mengerti dan takut salah akhirnya aku bertanya pada anakku yang berdiri di sampingku

"Dek, kaya gini bukan merek mobilan nya"

"Iya mah kaya gini, tapi sekalian minta rakit sama abang nya saja"

"Owh iya dek, nanti mamah bilang dlu"

Setelah sesuai dengan keinginan anakku aku pun kembali bertanya kepada bocah penjual mainan itu harga mobilan ini

"Brpa ini harganya"

"itu harganya 40 ribu bu, tapi klo sekalian dirakit jadi 50 ribu"

"Kok mahal harganya, inikan cuma mainan anak2"

"Itu mobilan tamiya bu banyak dicari, bahkan sudah sering ada lomba balapan nya,, dan harga segitu sudah termasuk normal bu"

"Ahh masa sih, kmu bohong kali"

"Silahkan ibu tanya sama yang sudah membeli bila tak percaya"

Lalu bocah penjual itu mengambil mobilan nya kembali dan ditaruh ke tempat nya semula



Melihat mobilan yang sudah di dekatnya diambil anakku pun langsung protes kepadaku

"Mamah, kok diambil lagi mobilnya"

"Harganya mahal itu dek, mamah gak bawa uang segitu"

"Huu mamah bohong hu hu hu"

"Cup cup dek jgn nangis maafin mamah sayang, memang temen adek yg di beliin mainan itu sama orang tuanya harga berapa"

"Hu hu hu kemarin teman adek sama mamahnya di beliin mobilan merek victory magnum harganya 55 ribu mah sama sekalian dirakit"

"Mamah skrng gak bawa uang segitu cuma ada 15 ribu, adek ngerti kan"

"Huu huu nggak mamah peliiit huuu hu"

Ya ampun rasanya tak tega sekali melihat anakku terus menangis tersedu sedu seperti itu, tapi mau gimana uangku di dompet pasti kurang untuk membeli mainan itu karena sudah terpakai belanja tadi pagi,, belum lagi sekarang lagi tanggung bulan dan suamiku biasa mengirim uang tiap akhir bulan harus bagaimana ini pikirku



Anakku menangis semakin kencang karena ingin sekali mempunyai mobilan yang seperti teman nya itu, akhirnya aku pun membujuknya dan akan membeli mobil itu

"Cup cup dek cup sayang, iya2 mamah beliin mainan itu"

"Bener ya mamah hu hu hu"

"Iya dek"

Kembali ku memanggil bocah penjual mainan itu setelah anakku diam dan berhenti menangi, dia pun langsung bergegas menghampiriku

"Gmna bu jadi beli mobilan nya"

"Ya mau, habis anak saya nangis terus"

"Ok bu, mau dirakit sekalian atau nggak"

"Tapi uang saya cuma ada 15 ribu, kurangnya gmna klo saya bayar besok"

"Aduuuh bu,, 15 ribu mana cukup, buat balik modal nutupin harga mobilan ini aja gak sampai"

"Tolong saya, kasihan anak saya nangis terus,, saya akan lakuin apa aja asal bisa dapat mobilan itu"

"Bener ibu mau lakuin apa aja asal dapat mobilan ini buat anak ibu"

"Iya, tapi sekalian kmu rakitin"

"Beres itu mah bu, tapi ibu gak nipu kan"

"Ya nggak lah, klo gak mau saya pulang aja deh,, biarin anak saya nangis juga"

"Jadi bu jadi tunggu sebentar"

Lalu kulihat diapun cepat2 membuka kotak mobilan itu dan mulai merakitnya dengan teliti, dengan menggunakan sebuah obeng kecil dan kunci yang sama ukuran nya



15 menit kemudian mobilan itu pun selesai dirakit dan bentuknya sama seperti yang ada di kotak gambar mainan itu, lalu dia meng on kan pelatuk di bawah mobilan nya dan 4 ban mobil itu ikut berputar

"Ok, sudah selesai bu"

"Duuhh makasih ya, sama tuh mobilan nya kaya yang di gambar"

"Pasti dong bu hehehe"

Lalu kuberikan mobilan tamiya itu pada anakku dan ia pun terlihat sangat senang sekali, aku pun tersenyum melihat anakku yang gembira memainkan mobilan tersebut



Saat sedang memperhatikan anakku bermain mobilan, tiba2 bocah penjual itu mendekatiku dari belakang lalu berbisik

"Gmna bu jadi kan janjinya"

"Iya memang kmu mau apa dari saya"

"Aku mau gini bu"

Aku pun sedikit kaget saat dia mengkode dengan jempol yang dimasukan kedalam himpitan jari tengah dan telunjuknya, aku tau apa arti kode itu,, dan kulihat sekaranf gerobak mainan nya sudah ditutup papan dan dikunci gembok



Karena tak ada jawaban dariku bocah itu pun kembali bertanya, namun tangan nya yang kecil kini mulai memegang pundakku

"Bu gmna dong, kok diam aja"

"Ya emg mau kmu dimana, ini kan tempat umum"

"Gampang bu, yuk ikut"

"Trus anak saya gimana"

"Udh bawa aja bu, masih kecil ini belum ngerti dia"

"Kmu juga sama masih kecil"

"Tapi kan saya udh ngerti bu yang besar2 hehe"

Bocah penjual mainan itu lalu menarik tanganku agar bangun dari duduk untuk mengikutinya



Kupanggil anakku yang sedang bermain mobilan untuk ikut bersamaku dan bocah penjual mainan itu

"Dek, yuk ikut matiin dlu mobilan nya"

"Mau kemana mamah sama abang tukang mainan"

"Mau ketempat abang nya, siapa tau aja ada mobilan merek lain yang bagus lagi buat adek"

"Asyiik, mamah baik bgt, ya udh yuk mah"

Lalu anakku pun mengikuti ku dan bocah penjual mainan itu, kulihat jalannya melewati kebun lalu sampai lah pada sebuah gubuk kosong yang biasa dipakai istirahat oleh para petani



Lalu bocah itu mendorong pintunya, setelah terbuka kita semua pun masuk ke dalam gubuk itu,, disana sudah ada bale dan meja meja panjang

"Nah kita sampai bu"

"Kmu yakin di gubuk begini"

"Iya bu sepi kok"

"Ntar ada petani kesini gmna"

"Gak kok bu, selesai masa panen pasti sepi, saya kan juga bantu berkebun"

"Hmm pantesan kmu hafal"

Saat sedang mengobrol dengan bocah penjual mainan itu, tiba2 tangan kecilnya hinggap di tonjolan tetekku dan mulai meremasnya perlahan,, aku mendiamkan nya sambil terus memperhatikan anakku yang memainkan mobilan nya di meja



Beberapa menit kemudian setelah meremas remas tetek besarku bocah itu pun berbisik

"Bu buka yah sshhh"

Aku lalu mengangguk sambil terus memperhatikan anakku yang fokus bermain mobilan, bocah itu pun mulai membuka kancing kemejaku sebanyak 3 buah dan terlihat lah belahan tetek besarku yang dalam

"Hmmmhh buu"

Lalu dengan nafsunya dia membenamkan muka di belahan tetekku, nafasnya memburu dan mendengus dengus,, sedangkan tangan nya masuk kedalam celana pendeknya sendiri lalu mengeluarkan kontolnya yang tegang dan mengangguk angguk, ukuran kontolnya kecil namun lumayan panjang



Kulihat anakku masih asyik bermain mobilan dan tak melihat ke arah mamanya yang sedang di cabulin bocah tukang mainan itu, setelah mengendusi belahan nya lidah bocah itu mulai menjilati gumpalan tetek besarku,, karena rambutku agak gatal aku mencoba sedikit menggaruk rambutku, otomatis tanganku terangkat lalu bocah itu menaikan ciuman nya dengan sedikit menyibak kemeja ku yang telah terbuka kancingnya lalu dia mulai mencium cium ketiakku, dia hirup aroma ketiakku dengan nikmat

"Hmmmhhh eemmpphh eeemmmpphhh"

"Sssshhh uuhhhh geliii"

lalu dia kembali menuju tetek besarku sambil melihat kearah wajahku meminta sesuatu,, ku anggukan kepala tanda setuju sambil mengeluarkan putingku dari bh sebelah kiri, maka tetekku pun langsung melompat keluar dan dengan sigap mulut bocah itu langsung menangkap putingku yang mengacung berwarna kehitaman



Dikulum kulumnya putingku dengan nikmat, saat merasakan asi ku keluar di mulutnya bocah itu semakin kuat mengulum putingku dan meminum asi nya, mata bocah itu terpejam seperti sedang di susui olehku,, lalu sambil menyusu di tetek besarku tangan bocah itu mulai meraba yang sebelah kanan, kembali ku keluarkan tetek kananku dan tangan nya langsung memilin putingku yang kehitaman



Kulihat kontol nya terus mengangguk angguk selama menyusu, bocah itu pun melepaskan pilinan jarinya di putingku lalu menuntun tanganku ke kontol, aku yang paham langsung mengocok kontol itu dan dia kembali memilin putingku sambil menyusu dengan nafas yang mendengus



kukocok kocok kontolnya dengan semakin cepat dan dengusan kenikmatan bocah itu semakin terdengar sambil terus menyusu di tetek besarku

"Eemmpphh eemmppp sluuurpp sluuurpp eemmpphh"

Karena dengusan nikmat bocah itu semakin kencang tiba2 anakku yang bermain mobilan pun menengok kearah kami

"Mamah lagi ngapain, kok abang tukang mainan nya nyusu sama mamah"

"Iya adek, tdi abangnya haus karena gak ada air jadi mamah susuin aja"

"Itu buat dedek bayi mamah, nanti klo dedek bayi haus gak ada susunya gimana"

"Gak adek, susu mamah banyak kok"

"Tapi kok itu tangan mamah sambil pengang titit abang mainan"

"Owh tadi ada semut, jadi titit abangnya gatel trus mamah garukin deh"

"Iiihh mamah, klo nanti adek sunat tititnya bisa panjang kaya abang mainan ya mamah"

"Iya dong, makanya nanti klo sunat adek gak boleh takut"

"Nggak dong mamah, kan biar titit adek bisa panjang juga kaya punya abang mainan"

"Hihihi ya udh lanjutin lagi main mobilan nya adek"

"Iya mamah"

Lalu anakku kembali melanjutkan main mobilan nya diatas meja panjang, sedangkan bocah tukang mainan itu masih terus menyusu sambil melihat wajahku dengan nafas nya yang mendengus,, mungkin dia agak khawatir juga saat anakku bertanya tadi



Setelah lama menyusu di tetek besarku sambil kukocok kontolnya, bocah itu pun tak kunjung keluar sampai tanganku mulai pegal mengocoknya,, anakku yang sejak tadi main mobilan pun mulai meminta pulang

"Mamah pulang yuk udahan adek main mobilan nya"

"Sebentar ya adek, nie semut nya gak mau keluar dari titit abangnya"

"abang mainan nya kok nyusu terus sama mamah, kan malu udh besar masih nyusu"

"Gak apa2 adek kan kasian klo abangnya kehausan"

"Cepet dong mamah kan adek mau bobo siang"

"Ya udh mamah hisap aja deh titit abangnya biar semutnya keluar"

"Iya terserah mamah, kasian juga abang mainannya klo semutnya belum keluar"

Kulihat bocah itu sedikit tersenyum sambil terus mengulum putingku mendengar pembicaraan dengan anakku, Lalu aku pun agak menunduk dan memasukan kontol bocah itu kedalam mulutku lalu menghisapinya



Anakku terus memperhatikan tingkah kami dengan wajah yang berharap agar cepat selesai supaya bisa pulang, aku terus mempercepat hisapan mulutku pada kontolnya yang membuat bocah itu mengeram keenakan sambil melepas mulutnya dari puting hitamku yang sejak tadi di dikulumnya,, lalu anakku bertanya pada bocah tukang mainan itu

"Abang sakit ya, semutnya mau di keluarin sama mamahku"

"Iya adek sshhhh aaahhhh aaahhhhh"

"Tahan ya abang, mamahku lagi bantu keluarin semutnya tuh"

"Sshhh uuhhh iya mamah adek baik"

Kulihat kini mata anakku ganti melihat ke arah wajahku yang sedang menghisap hisap kontol tukang mainan itu



Aku lalu tersenyum melihat anakku sambil terus menghisap kontol tukang mainan itu, dan tak lama kemudian tubuh bocah tukang mainan itu mengejang dan kontolnya berkedut kedut di dalam mulut

"Sshhh aaaahhh keluar semutnya bu Oohhh oohhh ooohhhh"

Spermanya pun menembak langit langit mulutku, kuhisap hisap seluruh batang kontol nya sampai spermanya tak keluar lagi dan kontolnya berhenti berkedut di dalam mulutku



setelah mereda kulepaskan kontol bocah tukang mainan itu dari mulutku lalu ku ludahkan sperma nya, saat itu anakku kembali bertanya

"Duuhh mamah kok ludahnya banyak bgt"

"Iya adek kan ada semutnya jadi harus dibuang"

"Ya udh yuk mah pulang"

"Iya, mamah beres2 dulu adek"

Setelah itu aku pun memasukan tetek besarku ke dalam bh yang sejak awal dipakai menyusu oleh bocah tukang mainan itu, setelah kurasa pas dan nyaman kukancingkan kembali kemeja ku, dan tak lupa merapihkan rambutku,, sedangkan bocah tukang mainan itu setelah mengelap kontolnya dengas tisu yang kuambil dari tas, dia pun menutupnya kembali dengan celana pendek dan keluar lebih dulu untuk melihat situasi



Dirasa sepi dan aman dia pun mengajak untuk keluar dan kembali melewati kebun menuju TK anakku tempatnya berjualan mainan

"Mksih ya bu, udh mau ikutin kemauan saya"

"Iya saya mau pulang dlu"

"Ok bu hati2 di jalan"

Bocah tukang mainan itu pun tersenyum ramah lalu kembali ingin membuka gerobaknya untuk berjualan, sedangkan aku dan anakku berjalan untuk pulang,, masih terasa sekali sperma nya yang asin di dalam mulutku dan juga putingku yang menegang menggesek busa BH ku, karena dia tak berhenti menyusu di tetek besarku sampai merasa puas
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd