Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

KENIKMATANKU

Update tipis suhu uuu....


Aku terbangun jam 2 siang. Tak ku dapati ibu disampingku. Aku pun beranjak ke kamar mandi ibu buat cuci muka di wastafel. Sekilas aku lihat daster yg dipakai ibu tadi tergantung di kamar mandi. Aku hanya tersenyum melihatnya. Setelah itu, aku keluar dari kamar ibu. Aku kedapur untuk ambil minum di kulkas. Aku dapati ibu lagi masak.

"Masak apaan bu? "
"Ngagetin ibu aja kamu. Ini lagi bikin nasi goreng. Kan kakak blum makan kan. Jadi ibu bikinin nasi goreng. Hm"
"Adik2 blum pulang bu? "
"Udah, dan langsung pergi tadi pas dijemput om Budi. "
"Lah, jadi mereka pergi liburannya? "
"Jadilah. Tadi Rani mau bangunin kamu. Tapi katanya kamu nyenyak banget tidurnya. Jadi ga jadi dia bangunin kamu. Dan om Budi pun ga lama disini nya. Katanya mereka dah telat"
"Owh"

Aku hanya melihat ibu yg lagi masak. Kulihat mukanya sudah tidak terlalu pucat. Sekilas aku melihat keringat di kisaran kening ibu. Menambah manis wajahnya. Aku berdiri dekat kulkas sambil mandangin ibu masak. Dan aku teringat kejadian tadi pagi sama ibu. Betapa menggairahkan nya ibuku ini. Dan junior pun ikut beraksi. Aku pun ambil nafas berat.

"Huuuffftttt! "
"Kenapa kak? "

Ibu bertanya padaku tanpa mengalihkan matanya ke masakannya. Aku pandangi ibu dari ujung kaki sampai rambut. Aku baru sadar kalo ibu hanya pake celana pendek sepaha warna merah dan baju kaos putih yg agak ngepas di badannya. Pandanganku lama tertaut di bokong seksinya. Aku raih tisu dan aku berjalan kebelakang ibu.

"Ngapain kak? "
"Ngelap keringat ibu"
"Hmm"
"Ibu dah mendingan? "
"Udah ga apa2 kak. Udah mulai fit"
"Baguslah"

Aku tetap berdiri dibelakang ibu sambil ngelap keringatnya dengan tisu. Aku sedikit merapatkan tubuhku ke tubuh ibu. Dan si junior pun tepat berada di bokong seksi ibu. Ibu hanya diam melihat tidakkan ku. Aku pun semakin berani. Aku peluk dirinya dengan tangan kiriku di perutnya. Otomatis juniorku menekan bokongnya. Sedangkan tangan kananku tetap menyeka keringat ibu. Juniorku bergerak2 di bokong ibu. Ibu membalasnya dengan sedikit menggerakkan bokongnya. Ibu mematikan kompornya dan berbalik menghadap ku. Aku pun kaget dengan gerakan ibu.

"Kamu kenapa kak? "

Ibu bertanya sambil melihat mataku. Aku tak memjawab pertanyaan ibu. Aku merapatkan lagi tubuh ibu ke tubuhku. Tangan kiriku berada dipinggang ramping ibu. Ibu hanya diam dan meletakkan kedua tangannya didadaku. Aku merapikan rambut ibu yg menutup sebagian mukanya.

"Entah mengapa aku merasa ingin memiliki ibu sepenuhnya. Menjadikan ibu sebagai ratu dihatiku. Jujur aku pun tak tau sejak kapan merasakannya. Yg jelas, hatiku selalu menginginkan ibu."

Aku berkata sambil memandangi mata indah ibu. Kulihat mata ibu mulai berkaca2.

"Kak?! "
"Iya, aku tau ini salah ibu. Tapi aku tidak bisa bohongi hatiku."

Aku membelai pipinya. Dan jempol ku meraba bibir merahnya. Ibu masih menatapku. Aku tak tau apa yg dipikirannya. Yg jelas aku merasakan getaran ditubuhnya waktu aku mengatakan tentang perasaanku. Bibir itu sedikit terbuka waktu aku menyentuhnya dengan jempol ku. Aku merapatkan wajahku ke wajahnya. Kening kami pun beradu. Untuk sesaat ibu masih menatapku. Dan kemudian memejamkan matanya. Aku mengecup sekilas bibir ibu. Dan melihat reaksi ibu. Ibu kembali menatap mataku. Ibu membelai wajahku dan berakhir menyentuh bibirku.

"Kita makan dulu yuk."

Ibu terseyum sambil mengangguk. Dan akupun membalas dengan senyum dan anggukan juga. Ibu mengecup sekilas bibirku sebelum melepaskan pelukanku.

"Kakak duduk aja."

Aku hanya mengangguk sambil duduk. Dan ibu mengambilkan sepiring nasi goreng untukku.

"Kok cuma satu piring. Ibu ga makan? "
"Ibu dah makan tadi, tadi Dinda beliin ibu KFC. Udah kakak aja yg makan. Ibu mau mandi dulu. Habisin ya. Ibu masaknya pake cinta loh. Jadi harus habis! '

Ibu berdiri sambil mengusap rambutku dan berjalan ke kamarnya sambil mengedipkan matanya padaku. Aku hanya bengong mendengar dan melihat tindakan ibu. Apakah itu tanda ibu membalas rasaku?. Ah bodohlah. Aku lanjut menikmati hidangan nasi goreng ibu yg katanya dibikin pake cinta. Emang enak nasgor ibu ni. Sehingga aku nambah makannya. Gerah dan keringatan setelah makan, aku pun beranjak duduk ke taman belakang untuk mengademkan diri. Ku bakar rokok mild ku sambil membuka hpku. Terus aku menghubungi Mang Yadi dan menanyakan keadaan konveksi. Lama kami mengobrol. Tak sadar dengan waktu dan kulihat jam sudah jam 5 sore. Berarti ada 2½jam aku bercakap dengan Mang Yadi. Karna aku tak bakal ke konveksi untuk seminggu ini. Jadi pekerjaan dipegang semua sama Mang Yadi. Ku akhiri telponan ku dan beranjak ke kamarku yg berada didepan kamar ibu. Tak kudapati ibu diruang keluarga atau pun ruang tamu. Mungkin masih dikamar. Aku kekamar dan beranjak kekamar mandi. Agak lama aku dikamar mandi, maklum bongkar muatan dulu. Bongkar kapal selam. Wkwkwkkk... Setelah mandi aku hanya pakai celana pendek dan tak pakai baju lantaran aku merasa gerah. Sambil bertelanjang dada aku keluar kamar dan duduk lesehan didepan TV. Tidak berapa lama ibu pun keluar dari kamarnya sambil tersenyum padaku. Aku sedikit terpana dengan tampilan ibu. Ibu kembali memakai daster seperti siang tadi hanya beda warnanya saja. Sekarang berwarna merah. Kontras dengan kulitnya yg putih mulus. Mataku menjelajahi dari kaki sampai kepala ibu. Samar² kulihat cetakan kedua puting ibu tanda tak memakai kacamata pengamannya. Ibu masih tersenyum melihat reaksimu dan berjalan kearahku. Dan dia pun duduk lesehan disampingku dengan kakinya ditekuk kebelakang.

" Kok bengong kak? "
"Ibu cantik sekali"
"Hmmm"

Ibu hanya tersenyum dan merebahkan kepalanya ke pundak kiriku.

"Emang ibu masih cantik ya? "

Aku hanya tersenyum dan melingkarkan tanganku ke bahu mulus ibu. Sekilas aku mencium aroma wangi dari tubuh ibu.

"Iya. Bangga dan semakin dalam.... "

Ibu menghentikan ucapanku dengan meletakkan jari telunjuknya di bibirku. Ibu menggelengkan kepalanya tanda tidak ingin aku meneruskan ucapanku. Ibu semakin merapatkan tubuhnya ke tubuhku sambil menatap mataku. Tanganku pun berpindah ke pinggangnya. Ibu kembali merebahkan kepalanya ke dadaku sambil mengusap perut sixpack ku dengan tangan kirinya. Tangan kanannya merangkul pinggang ku. Kami kembali menatap TV. Aku pun tak lagi fokus nonton TV. Aroma tubuh ibu merasuk jantungku. Sekilas terlihat belahan gunung kembar ibu. Membuat juniorku makin terbangun. Aku menyibak rambut ibu dengan tangan kananku. Dan mengusap lembut pipi kirinya. Ibu hanya senyum sambil tetap menikmati film di TV kabel kami. Waktu aku mengusap bibirnya dengan jempol ku, ibu menatapku. Mata kami kembali beradu. Aku mengecup bibir ibu 3 x. Ibu hanya diam sambil menatapku. Perlahan kulihat mata ibu semakin satu. Dan bibirnya sedikit terbuka. Kembali kulihat bibir merah itu. Dan aku mendapat balasan dari lumatan ku. Waktu kami berciuman, ibu meremas rambutku dengan tangan kirinya. Dan tangan kanannya meremas pinggang ku waktu aku menggigit lembut bibirnya. Ciuman kami makin panas. Ku arahkan ibu untuk duduk dipangkuan ku tanpa melepas ciuman kami. Dan ibu merangkul leherku. Kami terus saling lumat dan bertukar liur. Ibu melepas ciumannya sambil menjepit kedua pipiku. Nafas kami memburu. Mata kami sama² terpejam. Kening kamu beradu. Juniorku ter gencet di bokong ibu. Menekan persis di Liang surgawi nya. Ibu sedikit menggoyangkan pinggulnya sambil kembali menatap mataku. Kami kembali saling tatap. Tatapan kami sudah sayu. Ibu mendesah saat aku meraba kedua paha mulusnya. Sambil memejamkan mata, ibu kembali melumat bibirku. Aku pun membalas lumatan penuh nafsu ibu. Lumayan seorang janda kembang. Tubuh ibu semakin merapat ke tubuhku. Aku memasukkan kedua tanganku kedalam daster ibu untuk meraba punggung mulusnya. Ibu mendesah saat aku membelai punggungnya. Aku lepas ciuman ibu dan mulai mencium lehernya sambil tangan kananku meraba gunung kembar sebelah kirinya.

"Ihhhhhsssss kkaaakkk"

Ibu kembali menarik kepalaku untuk kembali berciuman. Ibu semakin buas dan mendesah waktu aku meremas lembut kedua gunung kembarnya. Ku hentikan remasan ku dan mulai memegang ujung daster ibu. Perlahan aku mengangkatnya keatas. Seperti paham niatku. Ibu melepas sebentar ciumannya waktu aku melepaskan daster dari tubuhnya. Jadilah kami sama² bertelanjang dada. Aku kembali melumat bibir ibu. Ibu merapatkan kembali pelukannya seakan² tak mau jauh dari pelukanku. Sambil tetap berciuman, aku mencoba berdiri sambil tetap memeluk ibu. Reflek ibu menguatkan rangkulannya dan menjepit pinggang ku dengan kakinya. Aku berdiri dan berjalan ke kamar ibu. Juniorku seperti penyangga di bokong ibu. Ibu sedikit mendesah merasakan juniorku. Kudorong pintu kamar ibu yg tak tertutup rapat dengan kakiku. Setelah masuk, ibu mendorong pintu supaya tertutup. Aku kembali berjalan ke arah kasur ibu. Kurebahkan ibu secara perlahan tanpa melepaskan ciuamanku. Jadilah aku menindih ibu dengan bertumpu pada lutut dan siku tanganku. Ku urai ciuman ku dan menatap mata indah itu. Segaris kulihat air liur kami seperti rambut menghubungkan bibir kami. Nafas ibu semakin memburu.

"Mulai hari ini, kamu jadi milikku RAHMA WULANDARI"

Ibu membalas ucapanku dengan mengusap pipi kananku sambil mengangguk dan tersenyum. Aku kecup kembali bibir ibu. Ku ciumi wajah cantiknya. Ibu mendesah saat aku mengecup daun telinga kirinya.

"Iiihhhssssttt kkkaaaakkk"

Aku menurunkan ciuamanku ku ke lehernya. Ku bikin tanda lehernya sebelah kiri dan kanan. Ibu makin mendesah dan meremas rambutku. Ku jilati pangkal leher sebelah kanan ibu sampai kupingnya. Sampai kuping aku telan daus telinganya dan menghisap nya. Ibu mendesah tak karuan. Meremas kuat rambutku dan bergerak tak beraturan dibawah tindihan ku. Ku ulangi lagi aksiku di sebelah kirinya. Waktu itu ibu langsung mengerang keras dan menaikkan bokongnya keatas.

"Iiisssshhhhh kkkaaaakkk kk"

Ibu meraih orgasmenya yg pertama. Nafasnya masih memburu. Keringatnya makin keluar. Menambah sensasi erotis waktu memandang ibu yg lagi klimaks. Kulihat kebawah, rupanya ibu memakai cd warna merah berenda yg telah basah karena cairan surganya. Ku belai wajahnya sambil menyeka keringatnya.

"Cantik kali kamu kalau lagi klimaks sayang"

Aku mengucapkan kata itu dengan sangat mesra. Kulihat air mata ibu menetes waktu mendengar ucapanku. Ibu membuka matanya dan menatapku. Dia pun mengusap pipiku sambil senyum. Aku menyeka air matanya.

"Milikilah dan jagalah aku sepenuhnya kak. Mulai hari ini, aku milikmu kak"

Aku tersenyum mendengar kata ibu. Kemudian aku mencium keningnya.

"Sekarang KAMU dan AKU menjadi KITA sayang"

Ibu mengangguk senyum sambil mencium mesra bibirku.

Maaf lama updatenya..
 
Maaf terlalu lama updatenya.
Kendala file catatannya hilang lantaran hpnya rusak dan kesibukan kerjaan. Sebisa mungkin di waktu senggang ane coba nulis dan update.

Dan maaf tak bisa balas komentar suhu semuanya satu per satu.
Terima kasih like, cendol, komen dan dukungannya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd