Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA KEPUTUSANKU 2 ( NO SARA )

Bisa kali zaammmmm sekarang mah enak" sama bunda, gak bakal ada yang gangguin, kan sudah gak ada ka Nissa nya zammmmm...
 
Setelah selesai aku pun mencuci piringku sendiri bahkan piring bunda sekalian sedangkan ibuku masih duduk melihatku sambil tersenyum senyum.

" Masakan bunda memang top... Tidak ada yang ngalahin.... ". Kataku sambil berjalan ke arah ibuku duduk.

" Alhamdulillah.... Oiya nak... Kapan mau kerja lagi.... ". Kata ibuku.

" Masya Allah bunda.... Entahlah bunda aku masih kangen sama bunda jadi besok-besok sajalah..... ". Kataku.

" Hihihi... Oiya Zam tau tidak sebelum kamu pulang kemarin Evi datang loh kerumah dan pulang 10 menit baru kamunya pulang.... ". Kata ibuku mulai bercerita.

" Ehh... Serius bunda..... ". Kataku terkejut.

" Iya nak... Kalau sedang libur dia pasti datang kerumah.... ". Kata ibuku.

" Lah... Kenapa ya bun... Kok aku jadi tidak enak sama dia.... ". Kataku.

" Entah tapi katanya ingin nemenin bunda saja.... Begitu nak.... ". Kata ibuku.

Aku terkejut dengan apa yang ibuku bicarakan.

" Lalu bunda.... ". Kataku penasaran.

" Ya disini nemenin bunda bahkan beberes rumah kadang masak juga.... Enak loh masakannya hehehhe.... Nanti kalau sudah selesai semuanya biasanya kalau tidak mengobrol dengan bunda ya tadarus nak.... Duhh bunda tidak sabar dia jadi istrimu nak hihihihi.... ". Kata ibuku.

" Dih... Apaan sih.... Yahhh aku masih ingin sendiri bunda.... Hmmm.... Yahhh setidaknya untuk saat-saat ini.... ". Kataku.

" Dasar.... Sudah mandi dulu sana biar tambah tampan.... Hihihi..... ". Kata ibuku.

" Mandiin yah..... ". Kataku asal.

Saat itu aku langsung teringat dengan kejadian dulu sewaktu aku bermain dengan ibuku. Kemaluanku langsung terbangun saat itu juga.

" Duh.... Gawat.... ". Pikirku.

Setelah sekian lama aku tidak terfikir hal-hal yang enak setelah bermain dengan Kak Nissa maka saat itu aku kembali dengan itu semua.

" Yee maunyaa.... Nanti tidak jadi mandi malah bunda yang mandi.... ". Kata ibuku.

" Ehh.... ". Pikirku.

" Lahh mandi apaan bunda.... ". Kataku yang saat itu tidak faham dengan berkataan ibuku.

" Iyalah mandi keringat.... Udah aahhh sana mandi.... Bunda sudah mandi soalnya..... ". Kata ibuku sambil mendorongku pelan.

" Iya iya..... ". Kataku sambil beranjak untuk mandi.

Setelah mandi siangnya aku merasa sangat suntuk. Maka aku ingin makan bakso diwarungnya Kak Hera.

" Hmmm.... Gimana kabarnya yah.... Jadi kangen tapi ahhh udahlah kesana sajalah.... ". Gumamku.

Aku langsung mencari ibuku yang ternyata sedang menyetrika pakaian sambil nonton tv.

" Bunda.... Aku ke warung Kak Hera yaa... Kangen sama baksonya.... ". Kataku meminta ijin.

" Iya sayang.... ". Kata ibuku.

Maka aku pun bergegas untuk ke warung bakso Kak Hera. Sesampainya disana ternyata sedang sepi dan kulihat Kak Hera sedang bermain dengan anaknya.

" Assalamualaikum.... Kaaaakkkkk.... Bakso jumbonya 2 porsi.... ". Kataku sedikit teriak.

" Waalaikum salam.... Ehhh.... Masya Allah.... Azaaammmm.... Duh.... Gimana kabarnya... ". Kata Kak Hera.

Saat itu Kak Hera menggunakan gamis coklat sewarna dengan khimar dan cadarnya.

" Alhamdulillah kak.... ". Kataku.

" Duhh kamu ini ya bikin cemas kakakmu loh sampai nyari-nyari kemana mana.... ". Kata Kak Hera sambil meracik bakso pesananku.

" Hehehe... Yahhh namanya juga laki-laki kak jadi pengen kesana kemari ahahahaa..... ". Kataku sambil tertawa.

" Dasar.... ". Kata Kak Hera.

Setelah menunggu akhirnya datang juga bakso pesananku.

" Nih 2 porsi bakso jumbo.... ". Kata Kak Hera.

" Alhamdulillah... Makasih kaak.... ". Kataku.

Setelah itu aku makan dengan lahap. Rasanya masih sama tidak berubah.

" Wuh... Mantap kakk... ". Kataku setelah selesai makan baksonya.

" Alhamdulillah.... ". Kata Kak Hera.

" Oiya kak gimana kabar mas hamid... Lama juga tidak ketemu.... ". Tanyaku.

" Alhamdulillah baik Zam.... ". Kata Kak Hera.

" Wahhh amir sudah besar..... ". Kataku saat melihat anak Kak Hera sedang berlari.

" Hehehe... Iya dong masa kecil terus.... ". Kata Kak Hera.

" Kak... Tidak mau nambah lagi...? ". Tanyaku.

" Pinginya zam tapi belum dikasih ya mau gimana lagi... ". Kata Kak Hera sedih.

" Ya gempur terus dong kak ahahahhaha.... ". Kataku asal.

" Dih... Apaan sih.... Oiya Zam kamu kapan nyusul kakakmu...? ". Tanya Kak Hera.

" Elaahhhh.... Aku masih ingin sendiri Kak... Setidaknya untuk saat-saat ini... ". Kataku.

" Oiya kak... Maaf ya dulu aku sempat chat kakak yang tidak-tidak.... ". Kataku.

" Tidak apa zam... Kakak maklum kamu lagi masa-masa penasaran sama lawan jenisnya sampai-sampai kakak juga kena... Astaghfirullah kalau sampai saat itu kamu datang... Duh kakak tidak tau lagi Zam... ". Kata Kak Hera.

" Lah memangnya kenapa kak..? ". Tanyaku.

" Duh gimana yaa... Soalnya saat itu kakak baru pingin-pinginnya zam.... Untungnya kamu tidak jadi datang hehehe.... ". Jawab Kak Hera.

" Iya sampai aku diusir sama Kak Nissa gara-gara itu.... ". Batinku.

" Ahahaha... Terus gimana kak... ". Kataku.

" Ahaha yaudahlah mas hamid kakak suruh pulang saat itu juga hihihi... ". Kata Kak Hera.

" Masya Allah... Terus-terus.... ". Tanyaku.

" Ya mau tidak mau pulanglah.... ". Jawab Kak Hera malu-malu.

" Abis itu main ya kak.... Ahahahaha.... ". Tanyaku lagi.

" Ihhhh udahlah.... Malu kakak.... ". Kata Kak Hera.

Karena sulah lama aku disitu takut terjadi fitnah maka aku putuskan untuk pulang nanti kalau ibuku butuh sesuatu tidak ada yang anterin.

" Ahahahaa.... Yasudah berapa ini kak... ". Kataku.

" Hmmm.... Sekian Zam.... ". Kata Kak Hera.

Aku pun langsung membayar bakso yang sudah aku makan tadi sesudah itu aku pun pulang kerumah tapi sebelum aku menyalakan motorku aku membisikan sesuatu ke Kak Hera.

" Kak... Kalau masih penasaran watip saja ya... ". Kataku langsung kabur dari sana.

" Azaaaammmmm..... ". Teriak Kak Hera dengan kencang.

Diperjalanan pulang aku tertawa terbahak bahak sampai dilihatin orang-orang dikira Azam sudah setres.

" Astaghfirullah.... ". Batinku.

Tapi ya aku cuek saja dan terus tertawa bahkan sampai aku sampai depan rumah pun masih cengar cengir mengingat betapa konyolnya aku dulu.

Setelah itu aku pun masuk ke dalam rumah kudapati ibuku sudah selesai nyetrika pakaian dan hanya menonton tv saja.

" Assalamualaikum.... ". Salamku.

" Waalaikum salam.... Azam tadi kakakmu telpon katanya sudah sampai apa belum... ". Kata ibuku.

" Lah iya ya bunda aku lupa kasih kabar ke kakak kalau sudah sampai... ". Kataku.

" Masya Allah... Tapi bunda sudah kasih tau tadi kok nak... ". Kata ibuku.

" Makasih bunda... Bunda sudah makan? ". Tanyaku.

" Alhamdulillah sudah sayang.... ". Jawab ibuku.

" Alhamdulillah.... ". Kataku sambil duduk disamping kanan ibuku.

" Oiya nak bunda mau tanya.... Selama kamu dijawa kamu tidak aneh-aneh kan? ". Tanya ibuku.

" Masya Allah bunda.... Tidak lah bunda... Malah aku tidak kepikiran kesana bunda karena sibuk kerja... ". Jawabku jujur.

Ibuku hanya melihatku tajam mencoba mencari kebenaran atas perkataanku barusan.

" Hmm.. Alhamdulillah.... ". Kata ibuku.

" Memang kenapa sih bunda.... Kok gitu tanyanya.... ". Tanyaku.

" Bunda hanya takut nak kalau kamu sampai sembarangan kan repot.... ". Jawab ibuku.

Aku melihat ibuku bertanya seperti itu ada benarnya. Untung saja langkahku benar untuk tidak aneh-aneh selama dijawa.

" Nak... Kemarin bibimu kesini itu disamping masalah kakakmu tapi juga kangen sama kamu... Kapan-kapan main ke medan yuk... Kasihan loh sendirian dirumah... ". Kata ibuku.

" Iya bunda insya allah tapi kenapa tidak suruh kesini saja bareng sama kita bunda.... ". Kataku.

" Bunda sudah bilang tapi bibimu kan ada usaha disana jadi susah kalau nanti harus bolak balik kan... Kasihan juga... ". Kata ibuku.

" Iya sih bunda... ". Kataku.

Setelah itu tidak terjadi apa-apa antara aku dan ibuku dan hanya obrolan wajar antara anak dan ibu.

***

Setelah seminggu aku berada dirumah aku juga sudah bosan karena tidak ada kerjaan maka aku putuskan untukku bekerja lagi ditoko. Kehadiranku disambut oleh Abi dan para kariyawan yang lainnya.

Sampai dimana waktu malam itu sekitar jam 8 malam setelah aku pulang untuk bekerja aku yang sedang duduk dibelakang rumah dengan santai tiba-tiba ibuku menyusulku dan duduk disamping kiriku.

" Adem ya nak... Cerah juga langitnya.... ". Kata ibuku membuka obrolan.

" Iya bunda... ". Kataku.

Saat itu ibuku menggunakan gamis warna army polos beserta khimar dan cadar talinya.

" Bunda kangen saat-saat seperti ini nak... " Kata ibuku.

Tiba-tiba kepala ibuku bersender di pundak kananku. Aku yang sempat terkejut dengan ibuku menjadi sedikit gugup.

" I-iya bunda... Aku juga... ". Kataku sambil mencoba merangkul ibuku menggunakan tangan kiriku.

" Nak... Kalau nanti kamu sudah menikah dengan evi jangan semau kamu sendiri ya... ". Kata ibuku.

" Maksudnya bunda? ". Tanyaku yang tidak faham perkataanya.

" Maksudnya jangan pernah aneh-aneh lagi... Kamu harus bisa meninggalkan semua egomu apalagi pikiran-pikiran untuk merepotkannya... Kamu harus bisa menjadi suami yang baik, pengertian, tanggung jawab, mengerti satu sama lain, dan jadilah suami yang bisa diandalkan dalam segala hal walaupun itu berat tapi kamu tetap lakukan, jangan pernah melihat dari hasilnya tapi lihatlah laku perjuanganmu karena hasil tidak akan pernah mengingkari perjuanganmu.... ". Kata ibuku memberi nasihat yang berharga.

Aku termenung sejenak memikirkan apa kata ibuku.

" Segitukah bunda ingin melihatku untuk menikah...? ". Tanyaku.

" Tidak nak.... Hanya saja bunda ingin kamu juga merasakan kebahagiaan bersama dengan pendamping hidupmu... ". Jawab ibuku.

" Bunda... Aku sudah bahagia bunda... Aku juga ada bunda lagi pula aku ingin bahagiakan bunda dulu.... ". Kataku.

" Sampai kapan nak? Apa sampai bunda pulang nanti? Jangan sampai kamu menyesal setelah itu nak.... ". Kata ibuku menasehatiku.

Aku yang mendengar ibuku berkata seperti itu membuatku terenyuh. Ketulusan dan kasih sayang seorang ibu pada anaknya benar-benar tidak bisa dibalas dengan apapun.

Aku langsung memeluk ibuku dengan erat.

" Makasih bunda.... Makasih... ". Kataku.

Ibuku tidak lagi bersuara dan hanya membalas pelukanku dengan erat.

Setelah itu ibuku melepaskan pelukannya.

" Tidur yuk nak... Bunda ingin tidur sambil dipeluk sama kamu.... ". Kata ibuku sambil tersenyum dibalik cadarnya.

Aku hanya mengangguk saja saat itu dan tangan kananku pun dipegang oleh bunda sambil berdiri dan aku melakukan hal yang sama. Kami berjalan sampai masuk ke kamar ibuku setelah aku menutup pintu dapur.

" Tidur dikamar bunda saja yaa.... ". Kata ibuku sambil menutup pintu kamarnya.

" Iya bunda... "

.

.

.

.

.

Mohon maaf untuk para suhu2 karena blm bisa balas komen karena kesibukan ane yang padat jadi ane langsung up aja ya dimari...


Nah silahkan untuk ngehalu dulu ya suhu2 wkwkwkwk....


Salam...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd