Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kesetiaan Istri

CHAPTER 8
Makan Malam


Pada malam harinya, Manda dan Sandra bersiap siap untuk acara makan malam yang sudah mereka rencanakan sebelumnya. Sebuah restoran mewah yang terletak dekat dengan Villa sudah mereka pesan sebelum berangkat. Manda bersiap mengenakan sebuah baju dress berwarna hitam one shoulder setinggi lutut yang menunjukkan lekuk tubuhnya yang indah, sementara Sandra mengenakan mini dress berwarna coklat muda senada dengan warna kulitnya yang menunjukkan bentuk dada serta pinggulnya yang besar.

Setibanya di sana, mereka segera duduk di bagian belakang restoran tersebut, meja makan yang terletak di serambi restoran dengan beatap langit malam lengkap dengan pemandangan hutan dan gemerlap bintang bintang. Perapian hangat yang terletak di dekat mereka mampu menghalau udara dingin malam itu. Sungguh tempat yang pas untuk menghabiskan malam ini.

“Ihh, Manda, cantik banget deh malam ini” ujar Sandra mencubit bahu Manda yang tebuka sambil tersenyum manja

“Mba Sandra apalagi, sexy banget loh pake baju itu” Manda balas menggoda Sandra dengan pakaiannya yang sedikit terbuka

“Bisa aja deh kamu” jawab Sandra sambil merapikan baju dressnya yang ketat menunjukkan tubuhnya

“Iya, kok gak bilang bilang yah, tempat makannya bagus gini” timpal Bagas dengan nada kesal karena hanya mengenakan kaos oblong dan celana panjang.

“Ya sudalah, kita kan juga gak tau bakalan makan di tempat mewah seperti ini” kata Arman yang juga hanya mengenakan kaos oblong dan celana jeans.

“Ihh ya udah lah pah, nanti kalian kalian aja yang fotoin kami yah, biar bisa upload di IG” Sandra menjawab sambil tertawa kecil

“iyaa.. iya… ya udah, mau pesan apa nih ??” tanya Bagas sambil membuka menu makanan yang sudah terletak di meja makan mereka

“hmm... aku steak sirloin aja deh sama air putih hangat” jawab Arman

“aku juga sama deh..” Manda menjawab sambil membalik balik buku menunya

“kamu mau apa ma?” tanya Bagas ke Sandra yang sedang asik membuka handphonenya

“aku steak juga deh Pa”

“udah itu aja? Tumben loh?” nada Bagas sedikit meledek

“Steak …. macaroni …. desertnya choco lava .. sama jus deh …” Sandra melengkapi pesanannya

“hahahahaha dasarrr mamii, hampir aja aku bingung loh”

“hahahahaha” mereka tertawa bersama

“nah .. gimana kalau kita tambah ini yah, biar nanti gak kedinginan malam malam” tanya Bagas sambil menunjuk kearah Wine pada kertas menu

“Wah boleh tuh, dah lama gak nyicip” Arman menyetujui pesanan Bagas sementara Sandra dan Manda sedang asik foto foto di dekat pinggiran restoran

Setelah foto foto sambil menikmati pemandangan malam itu, pesanan mereka pun datang. Sandra dan Manda kembali ke meja mereka.

“Gimana kerjaan mas?” Bagas membuka pembicaraan

“Untungnya lancar lancar ini mas, perusahaan bisa berkembang” jawab Arman sambil memotong daging di hadapannya

“wah bagus deh, dibanding saya, seret banget mas”

“lah emang kenapa bisa begitu?” tanya Arman

“Yah, sejak perusahaan gak dipegang asing lagi, kerjaan jadi gak nentu nentu”

“Wah kayanya saya pernah baca beritanya deh, katanya karena mereka nolak smelting di dalam negri yah jadinya kontraknya batal akhirnya di akusisi sama perusahan lokal”

“Iya betul mas, sebelumnya tanah hasil kerukan di bawa semua lewat kapal ke luar, di olah di sana, jadi kemungkinan gak cuma emas aja, nikel, tembaga, mineral lain juga kemungkinan bisa mereka ambil” Bagas menghela nafasnya

“Wah .. jadinya di pegang perusahaan tambang lokal yah, pasti jadi gak stabil perusahaannya”

“Betul, lumayan banyak yang di phk bulan lalu, semoga saya gak dapet giliran deh”

“iya, semoga nanti makin stabil yah ..”

“Aminn, nahh ini dah dateng minuman pamungkasnya, daripada pusing pusing” kata Bagas sambil memegang Wine yang datang di atas meja mereka

“Ayoo ayoo diambil” Sandra membagikan gelas gelas yang sudah dituang oleh Bagas

Manda masih melihat gelas, memutar mutarnya sambil mencium baunya. Ia nampak ragu karena belum pernah minum minum minum sebelumnya.

“Ayo diminum Manda, enak loh” kata Sandra karena melihat Manda ragu

“Ah .. iya, aku belum pernah sih sebelumnya” Manda mencicip sedikit sedikit dari pinggir gelas tersebut

“Gapapa ma, nanti lebih hangat badan, enak kok manis ini” kata Arman

“Minum minum minum minum” seru Sandra sambil memukul mukul meja

“Hus maa jangan ribut maluu tau ..” Bagas mencoba menenangkan Sandra

“Iyaa ini aku minum” Manda pun meneguk gelas tersebut, matanya sedikit menyeringai, bibirnya mengecut karena rasanya yang sedikit pahit

“Gituu dong hahahaha, aku lagi paaa” Sandra menyodorkan gelasnya ke arah Bagas

“Gimana rasanya ma ?” tanya Arman

“Iya pa, pahit tapi manis, gimana sih haha, enak sih” jawab Manda

“Mau nyoba lagi gak ?” tanya Arman melihat Manda yang nampaknya masih penasaran

“Boleh deh pa”

“Satu lagi aja ya” Arman menuang wine ke dalam gelas Manda

“Lagi lagi lagi lagi” Sandra menghentak hentak meja

“Buset, kenapa kamu oi, mabok ??” Bagas lagi lagi bingung melihat tingkah istrinya

“Lagiii paa … mau lagii” kata Sandra

“iya iya nih nih, gelas ke empat” Bagas kembali menuangkan wine ke gelas Sandra yang langsung ia teguk habis

Wajah Sandra mulai memerah, tingkah lucunya semakin mejadi setelah meminum gelas keempat. Manda hanya bisa tertawa ketika Sandra mulai melantunkan lagu lagu dengan nada sumbang. Arman pun ikut tertawa kecil bersama dengan Bagas melihat tingkah Sandra.

“Pa badan mama jadi panas banget nih yah, mama jadi pinginn deh” Sandra menyenderkan badannya ke arah Bagas

“Mau apaan sih ?” tanya Bagas

“Mau cium cium burung papa” kata Sandra Manja

“Wah, hahaha, gila dah mabok nih anak satu” Kata Bagas tertawa terbahak bahak, sementara Arman pura pura tidak mendengar hal tersebut

“Hik hik hik” Manda ikut tertawa, badan nya nampak sedikit oleng

“Pa aku kok agak goyang nih” tanya Manda

“Nah loh, udah deh jangan minum lagi yah”

“Istri istri dah teler nih, kayanya kita pulang aja kali yah” kata Bagas

“Oke deh” Mereka pun bergegas pulang kembali ke villa.

Sampai di Villa, Bagas memopong Sandra masung ke dalam kamarnya sementara Manda nampak masih bisa berjalan sendiri namun masih di tuntun oleh Arman. Mereka langsung masuk ke dalam kamar masing masing. Di dalam kamar Manda langsung memeluk Arman. Tangannya meraba halus rambut suaminya, tubuhnya mendekat membagi kehangatan yang ia rasakan

“Pah .. Mama mau ..” Manda berbisik pelan ke telinga Arman sambil menjambak rambut suaminya

“Papa juga ma, pelan pelan yah nanti didengar sebelah lagi” jawab Arman yang sedikit terkejut melihat kelakukan istrinya

“Biarin aja pa .. mama gak peduli !” Manda langsung mencium bibir arman dengan buas, tangannya masih menjambak jambak rambut suaminya

Manda kemudian mendorong Arman jatoh ke tempat tidur. Ia membuka pakaiannya dari atas ke bawah menampilkan tubuhnya yang indah malan itu. Manda naik ke tubuh arman, melepaskan pakaian dalam yang ia kenakan, tangannya turun meraba ke kemaluan suaminya yang sudah menegang melihat keindahan tubuh istrinya.

Manda menalik celana arman, penis tegang berdiri tegak di baik celana tersebut. Jemari manda mengelus penis tersebut dan memegang biji kemaluannya. Tergelitik lidahnya untuk menjilat batang tersebut. Manda terdiam sejenak, sedikit terkejut dan senang karena penis suaminya dapat berdiri tegang malam itu.

Melihat istrinya yang bimbang, Arman langsung mengambil alih, ia duduk dan langsung mencium leher istrinya. Lidahnya bergerak naik turun sambil meremas payudara Manda. Manda mendesah geli ketika lidah arman mulai turun kearah payudaranya, ia jatuh di tempat tidur, sementara arman masih memaikan gunung kembar miliknya

Tangannya masih menggenggam batang kemaluan suaminya sambil sesekali bergerak mengocok dengan lembut. Manda pasrah ketika lidah suaminya mulai bergerak di sekitar putting miliknya dan kemudian menghisap putting itu sambil menjilatinya. Sementara tangan Arman mulai memaikan bibir kemaluan istrinya

“pa.. masukin pa … mama gak tahan pah” Manda mendesah desah

Tanpa menjawab, Arman menggeser celana dalam manda ke samping dan mengarahkan penisnya masuk ke dalam lubang kenikmatan istrinya. Mata manda terbelalak ke atas ketika ujung penis suaminya menyentuh bibir kemaluannya. Tangannya meremas sprei, tubuhnya menggeliat ke atas ketika arman masuk lebih dalam lubang tersebut. Arman mulai bergerak perlalan lahan naik dan turun dalam kenikmatan dengan istrinya

Manda melenguh, kenikmatan yang sudah lama tak ia rasakan, sesekali ia menggigit bibirnya, tangannya naik melingkari punggung suaminya, Arman semakin bersemangat ketika Manda mulai mencakar cakar punggung dirinya

“ahh ahhh terus pah terus” Manda mendesah desah

Gerakan pinggul Arman semakin kencang, keringat mulai bercucuran dari tubuh mereka membasahi tempat tidur, Tiba tiba Arman berteriak, cairan keluar dari ujung penisnya membasahi dinding dinging vagina Manda, ia terjatuh dalam kenikmatan di atas tubuh istrinya

“ahh enak banget mah ..” kata Arman tersungkur di atas tubuh Istrinya

“iyaa pah ..” jawab Manda lemas

Manda sebenarnya sedikit kecewa karena mereka baru bermain sebentar, namun kerinduan akan kenikmatan bercinta sudah sedikit terobati, ia pun mencium arman yang tersungkur jatuh di atas dadanya. Arman langsung tertidur pulas sementara Manda masih menikmati sisa sisa percintaannya.

“ahhh ahhh iyaaahh” Manda tiba tiba mendengar suara dari balik pintunya

Perlahan Manda berjalar keluar mengikuti suara tersebut. Dari balik pintu terdengar jelas suara tersebut berasal dari kamar Sandra. Manda yang penasaran perlahan melangkah ke belakang, ke arah kamar Sandra. Cahaya lampu samar samar keluar dari balik pintu kamar Sandra dengan bayangan dirinya bersama dengan Bagas.

Suara desahan semakin terdengar keras. Dada Manda berdegub kencang. Manda ingin kembali ke kamarnya, namun rasa penasaran memaksa dia untuk terus maju. Dadanya terasa semakin berat, nafas yang terengah ia tahan ketika dirinya sudah sampai di depan celah pintu tersebut

Sanda menghela nafasnya terkejut ketika melihat Sanda sedang tengkurap menunggung seperti binatang disetubuhi oleh suaminya Bagas dari celah pintu terebut. Mata Sandra terpejam mendesah desah sambil sesekali Bagas memukul bokongnya.

“Gimana ma, gimana !!” seru Bagas sambil menampar bokong Sandra sambil menungganginya dari belakang

“Lagi pah enak, enak pah, teruss”

“Apanya hah yang lagi ??”

“Sodok mama pah, sodok mama yang dalam” Sandra berteriak

“Bagus bagus, ini ma ini !!” Bagas menggerakan pinggulnya semakin dalam. Bagas kemudian mengeluarkan penisnya sambil memukulkannya ke pantat Sandra berulang ulang kali.

“Lagi pa, masukin maskukin mama udah mau keluar pa”

“Kamu mau keluar lagi ? kan udah tadi ? mau lagi ?” Bagas bertanya sambil menggesek gesekkan penisnya di bibir kemaluan Sandra

“Iya pah, enak, mau lagi, masukin lagi pa”

“Mohon dulu baru papa masukin”

“Tolong pah, masukin ma” Sandra memohon mohon

“Mohon yang bener” Kata Bagas tegas

“Tolong masukin burung papa yang enak itu” Sandra kembali memohon

“Kamu suka sama burung ini ya ?!”

“Suka pah gede, enak”

“Bagus nih, nikmati burung kesukaan kamu” kata bagas sambil memasukkan kembali penisnya ke dalam vagina Sandra

“ah GILAAA, enak PAA !!!”

“Ah.. ah ..”

“ehmm, iyaa paa !!”

“aku keluar PA !!” Sandra berteriak. Cairan keluar memuncrat dari kemaluannya membasahi kain tempat tidur

Sandra kemudian jatuh tersungkur ke tempat tidur, tanpa sengaja ia melihat Manda yang berdiri mengintip di balik pintu kamar. Mata mereka menatap tajam satu sama lain. Manda tiba tiba terdiam kaku, ia ingin kembali ke kamarnya, namun kakinya tidak bisa melangkah . .
Ceritanya mantap...👍🏻👍🏻👍🏻lanjutkan...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd