Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Keterusan

tandain dulu :papi:
soklah

Pasang patok dulu
silakannnn

Bai bau ntr sih ini tapi saya suka cerita begini apalagi kalau yang disoroti lebih banyak dari pihak si lelakinya

Jadi deg deg ser bacanya
abis gitu, deg deg crot

Pasang patok Du lu
soookk

halaman 10
bentar lagi halaman 11

masuk malam
udah pagi sob

Gaskennnnn
ngeeeenngg

absen lancrotzkan
sip sip

Lanjutt pov mela pas diperkosa awal"
nextlah yaaa

Ayo gas hu
siaaap

Ditunnggu gan cerita istrinyaaaa šŸ˜…
sabar yaaak

Lanjutken
:semangat: :semangat: :semangat: :mantap: :mantap: :mantap:
okeeeyy

Psg tenda dulu
siiipp

Lanjutkan ....
pastenya
 
KETERUSAN
Part 02 - Kilasan Masa Lalu

Malam itu, aku sama sekali tak bisa tidur dengan nyenyak. Otakku memaksa mataku terus berjaga untuk menanti kabar dari istriku. Sepanjang malam, tak ada informasi apapun dari Mela, meskipun aku sudah berkali-kali mencoba untuk menghubungi Mela disana. Semua pesan onlineku, hanya contreng satu. Semua panggilan telephonku sama sekali tak terjawab. Tak henti-hentinya kucoba mengirim pesan ke berbagai sosial media Mela, dan tak satu pun ada yang direspon.

Ada apa ini? Kenapa Mela seolah-olah hilang dari peredaran.
Kenapa Mela benar-benar tak bisa dikabari?

Semalam suntuk, otakku dipenuhi dengan berbagai skenario buruk. Mulai dari handphone Mela yang rusak, atau hilang. Mela yang tersesat dan masuk ke area dimana susah sinyal. Mela yang diculik dan disekap disebuah tempat terpencil. Mela celaka, dan tak sadarkan diri disebuah rumah sakit. Hingga Mela yang terkena teluh, sehingga ia jadi lupa ingatan.

AHHH KAMPREEET

Seperti orang gila, berulang kali aku memeriksa status online istriku. Hampir sepuluh menit sekali, aku membuka hape guna memperhatikan apakan ada perubahan disitu. Namun NIHIL. Tak ada informasi apapun yang kuperoleh disitu. Satu-satunya informasi, adalah dari waktu terakhirnya memposting video penis Fadil yang ditabrak-tabrakkan kepaha mulusnya. Status terakhir yang online sekitar 10 jam yang lalu.

TRING..TRING..
Suara notif handphoneku, tiba-tiba bersuara. Buru-buru aku memeriksanya, sambil berharap itu adalah sebuah kabar dari istriku.

Dan benar saja, ā€œMelati memposting photo baruā€¦ā€ Info notif sosial mediaku, yang bertengger jelas, di bagian atas layar hapeku.

Buru-buru, aku memeriksa isi notif tersebut.
ā€œLagi Enak-enaknya tidur, dibangunkan oleh AYAM PEJANTANā€¦ā€ Tulis status pesan online Mela yang diunggah pukul 05.15. Sekitar beberapa menit yang lalu.

HEI HEI HEEEEEIII.
ā€œStatus macam apa pula itu. ā€˜Dibangunkan oleh AYAM PEJANTANā€™ā€¦?ā€ Pikirku heran sambil mencoba memikirkan maksud dari status tersebut. ā€œKenapa Mela harus menulis kata ā€˜AYAM PEJANTANā€™ dengan huruf kapital? Dan dipertebal pula?ā€

KAMPREEET
Aku tak dapat memikirkan penjelasan paling masuk akal dari status Mela, karena sepanjang malam otakku terlalu mesum untuk bisa diajak berpikir jernih. Satu-satunya hal yang selalu muncul di benakku, adalah isi kolor Fadil yang membonggol besar itu.

ARRRGGGHHHH
ā€œIstrikuuuuuā€¦ Apasih maksud status pesanmu ituā€¦?ā€ Erangku tenggelam dalam pemikiranku, ā€œItu status menceritakan tentang ayam beneran? Atau kontol si Fadilā€¦?ā€

Buru-buru, aku langsung menekan tombol panggilan di hapeku. Mumpung Mela baru saja online, pasti ia bisa menerima panggilanku ini.

TUUUUTTTTā€¦. TUUUUUUTTTTā€¦. TUUUUTTTTā€¦. TUUUUUUTTTTā€¦.
Panggilanku masuk.

TUUUUTTTTā€¦. TUUUUUUTTTTā€¦. TUUUUTTTTā€¦. TUUUUUUTTTTā€¦.
Namun tak terjawab.

ā€œHalloooā€¦?ā€ Jawab Mela pelan dari ujung telephone.
ā€œHallooo Sayangā€¦? Kamu kemana aja sihā€¦? Kamu ga kenapa-napa khanā€¦? Kok pesan-pesanku ga kamu bales sama sekaliā€¦? ā€œ Berondong pertanyaanku begitu telephoneku bisa tersambung ke Mela.

ā€œBentar ya Masā€¦ā€ Desah Mela sedikit berbisik kepadaku namun dengan suara yang seolah-olah sedang menahan sesuatu,
Kamu kenapa Dekā€¦?ā€
ā€œOhhh. Iyaa disitu..ā€ Jawab Mela tak menggubris pertanyaanku, ā€œNgggghhhā€¦ Pelan-pelan aja yaā€¦ Ohhhā€¦ Iyaā€¦ Sshhhhhā€¦..ā€

TUUT TUUT TUUT TUUT TUUT TUUT TUUT
ā€œHallooo? Melaā€¦? Halloooo?ā€ Tanyaku sedikit panik. Karena tiba-tiba sambungan telephonku mati.

Segera saja, kudial nomor telephon Mela tanpa menunggu lama. Kutunggu sejenak dengan hati berharap-harap cemas. Namun, begitu tersambung, yang terdengar hanyalah suara jaringan telephon tanpa sinyal.

NUUT NUUT NUUT NUUT NUUT NUUT NUUT NUUT

ARRGGGHHH. SIAL.
Sepertinya, hapeku dimatikan oleh Mela.

ā€œAda apa sih dengan Mela? Apa ada yang salah dengan dirinya..?ā€ Kesalku sambil buru-buru melihat kembali, status Mela barusan. Mencari informasi lain yang sekiranya bisa kudapatkan.

ā€œAhh..Adaā€¦.ā€ Girangku ketika mengetahui jika Mela memposting status pesannya di sebuah hotel bintang lima. ā€œAku tahu hotel iniā€¦. ā€œ Batinku sedikit flashback mengenai hotel ini. Karena dulu ketika bulan madu bersama Mela, inilah hotel yang kutempati selama beberapa hari di pulai Dewata.

Mela bukanlah seorang wanita suci yang tanpa kesalahan. Ia pernah beberapa kali tertangkap basah sedang bermain api dengan orang lain. Tak hanya sekali, melainkan berkali-kali ia melakukan tindak serong bersama lelaki lain.

Gimana aku bisa tahu? Karena Mela adalah orang yang ceroboh dan pelupa. Seperti beberapa saat lalu, ketika aku sedang berberes gudang, dilantai atas rumahku. Aku mendapati sebuah kenyataan yang rasanya seperti sebuah pukulan telak bagiku. Menghantam hati dan pikiranku. Yang pada saati itu, langsung merubah segala penilaianku, terhadap Mela, istri tercintaku.

Aku, menemukan beberapa kerdus baru, yang tak pernah aku lihat selama ini. Dan ketika kubuka, aku bisa melihat jika didalamnya, berisikan puluhan buku diary yang sepertinya Mela lupa sembunyikan dariku. Dan dari catatan harian itu, aku bisa mengetahui, betapa binalnya wanita yang kupilih sebagai pendamping hidupku.

Kuambil satu buku diary yang ada didepanku dan kucoba membuka halamannya. Namun terkunci. Gak bisa kubuka sama sekali, karena setelah kuperhatikan, ada kunci kecil yang mencegah cover diary itu bisa terbuka tanpa kunci.

Karena penasaran, aku ambil kotak perkakasku. Kukeluarkan sebuah tang potong, dan kupatahkan kunci kecil penutup cover diary itu dengan paksa. Dan, dari situlah, aku bisa tahu, salah satu rahasia Mela yang tak pernah diceritakannya padaku.


***


# DEAR DIARY
086. Cerita Surya

Pagi itu, hangatnya sinar mentari menerpa wajahku. Menerobos tirai jendela kamarku dan segera membuatku terbangun dari tidur lelapku. Tidur setelah hampir semalaman, tetekku luluh lantak akibat permainan lidah pacarku.

Masih jelas dalam benakku, tentang cara dan rasa ketika lidah Surya menari-nari di kedua putingku. Masih terbayang juga bagaimana kontol mungilnya memenuhi memenuhi rongga mulutku, hingga semua persediaan pejuhnya muncrat begitu banyak kedalam mulutku. Saking banyaknya, pejuh itu sampai tumpah. Meleber keluar dari mulut dan membasahi dahu serta leherku.

Namun, bukan cowok namanya, kalo tak berbuat hal yang menyebalkan. Setelah berhasil membuang pejuhnya di mulutku, Surya buru-buru pamit. Meninggalkanku sendiri dikamarku, setelah meletakkan beberapa lembar uang disamping tempat tidurku. ANJIM. Bersama Surya, aku merasa tak lebih seperti wanita murahan.

Dengan rasa malas yang begitu hebat, aku mencoba menyingkirkan selimut yang menutup tubuh telanjangku. Beranjak dari tempat tidur, dan membuka jendela kamarku lebar-lebar. Masa bodoh dengan ketelanjangan tubuhku jika dilihat oleh orang diluar sana. Aku hanya ingin melepaskan rasa penat dihati dengan membiarkan sepoi angin menerpa tubuhku.

Surya, lelaki menyedihkan dengan kontol kecilnya. Lelaki yang hanya bisa memuaskan kebutuhan belanjaku, tanpa bisa memenuhi semua pelampiasan nafsuku.



- - - - - - -


Membaca cerita dari tulisan yang ada pada diary istriku, membuat tanganku seketika gemetaran. Aku tak tahu harus berkata atau berbuat apa. Yang jelas, detak jantungku menjadi berdetak tak menentu. Dengan bayangan serta imajinasi yang terbang begitu tinggi. Dan tentu saja, penis yang ikut mengeras.

Kuletakkan salah satu diary ditanganku, lalu melihat diary lainnya. Kupatahkan lagi kunci gembok cover diary lainnya, dan kubaca pelan tulisan yang ada disitu.



***

# DEAR DIARY
092. Kenekatan Sepulang Sekolah

Hari itu, adalah saat pertama aku duduk dikelas 1 SMA. Saat dimana aku harus terus belajar dan tak bermain-main dengan apa yang namanya pacaran. Ayah dan ibu, semua setuju untuk melarangku berdekatan dengan lawan jenis. ā€œMenghindari dosa.ā€ katanya. Hanya saja, jika hidup lurus-lurus saja, maka akan terasa begitu membosankan. Setidaknya itu kata hatiku.

Dan benar, setelah beberapa waktu aku memutuskan untuk menjauhi makhluk yang dinamakan cowok, semangat belajarku menurun. Aku jadi malas-malasan dan ada penurunan nilai pada hasil ujianku. Aku benar-benar tak tahan jika sekolah tanpa diselingi oleh apa yang namanya pacaran. Dan akhirnya, tanpa sepengetahuan ibu dan ayah, diam-diam aku menjalin hubungan dengan teman sekelasku, Rahmat.

Dua minggu pacaran, semangatku langsung siap sedia. Aku makin giat belajar. Sampai-sampai ayah dan ibu sedikit heran akan rajinnya diriku dalam mengerjakan semua tugas sekolah. Nilaikupun perlahan naik. Dan ujung-ujungnya, kedua orangtuaku mulai menuruti beberapa permintaanku.


Salah satunya adalah ketika kerja kelompok. Ayah dan ibu sama sekali tak pernah menanyakan apapun ketika aku beralasan menggunakan kata-kata itu. Padahal sebenarnya, aku janjian dengan Rahmat, dibioskop jam 4 sore, sepulang sekolah.

Sesampai di bioskop, Rahmat sudah mempersiapkan segalanya. Dari mulai tiket hingga cemilan, semua sudah lengkap tersedia. Meskipun film belum mulai, Rahmat buru-buru mengajakku masuk. Ia sengaja memilih tempat duduk paling belakang, dan paling ujung. Meskipun baru beberapa minggu pacaran dengan teman sekelasku ini, aku sudah bisa menebak, akan dibawa kemana arah tujuan dari acara nonton bersamanya itu.

Dan benar saja, awal duduk bersamanya, tangannya sudah mulai bergerilya. Meskipun lampu bioskop belum dimatikan, ia sudah mulai meraba-raba lutut dan pahaku yang tak tertutup rok sekolah. Sejenak, kudiamkan saja perbuatan mesumnya itu. Mencari tahu, sejauh apa keberanian Rahmat dalam perbuatan cabulnya kepadaku.

Mungkin karena merasa tidak ada penolakan dariku, gerakan jari nakal Rahmat semakin berani. Ia mulai menggeser bawahan rok sekolahku hingga tersingkap kepangkal paha. Membuat bulu kudukku seketika meremang mendapatkan serangan cabul ditempat umum seperti ini.


Sejenak, aku mencoba memperhatikan area disekelilingku. Sepi. Bahkan, benar-benar sepi. Dan dari suasana sepi itu, Rahmat makin berani berbuat lebih cabul lagi.

Perlahan-lahan, jemari Rahmat semakin bergerak ke atas. Membuat perasaan geli-geli aneh mulai menyelimutiku. Hingga akhirnya celana dalamku pun terpampang dengan jelasnya. Untuk sesaat, ada terbersit rasa takut ketahuan didalam hatiku. Akan tetapi, rasa nikmat yang kurasakan, mampu mengalahkan akal sehatku. Oleh karenanya, kubiarkan saja jemari cabul Rahmat yang kasar itu , bermain-main ditengah selangkanganku. Membuat lendir kemaluanku, secara perlahan, mulai merembes keluar dari celah memekku.

Lagi-lagi, aku mencoba memperhatikan sekelilingku, karena apa yang dilakukan Rahmat barusan, benar-benar diluar prediksiku. Teman sekelasku ini, benar-benar nekat. Berani berbuat cabul seperti ini, ditengah nyala lampu bioskop yang masih terang benderang.

ā€œSLEEEEPPā€
Tiba-tiba, kurasakan sebuah gelitikan nikmat, dari jari Rahmat. Mencolek belahan memekku dari luar celana dalam. Aku mengerang, mencoba menahan jari tangannya yang mulai menyelinap masuk melalui pinggiran celana dalamku. Aku mendesah, tersentak karena nikmat. Karena merasakan sebuah perasaan aneh yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

CLAAAAPPP
Tiba-tiba lampu bioskop padam dan suasana disekelilingku menjadi gelap gulita. Menandakan jika pertunjukan filmnya akan segera dimulai.

Mendapati kegelapan yang menyelimuti, aku pun tersenyum. Sedikit bersyukur, karena sekarang, perbuatan yang bakalan kami lakukan sebentar lagi, setidaknya tak langsung diketahui oleh orang lain. Langsung saja, kurengkuh wajah Rahmat, dan kucium bibirnya penuh rasa nafsu.

Lidahku menelusup diantara bibir tebalnya. Mempermainkan di rongga mulutnya yang begitu basah. Lidah kami saling membelit, saling lilit. Meskipun aku baru pertama kalinya melakukan ciuman mesra seperti itu ditempat umum, akan tetapi naluri birahiku seolah menuntun, semua tindak tanduk nakalku dengan sempurna.

Merasa perlakuanku semakin binal, membuat Rahmat tak mampu menahan rasa penasarannya. Tanpa meminta ijin, jemarinya langsung menerobos sisi celana dalamku. Menyelinap masuk dan menyentuh bibir memekku secara langsung.


UHHHH.
Aku mendesah. Tubuhku kelojotan, karena tak mengira akan mendapatkan perlakuan cabul seperti itu. Dengan segala keterbatasan tangannya, Rahmat terus memaksa jemarinya untuk membuka belahan memekku. Ditariknya celah celana dalamku supaya jemarinya sedikit terbebas untuk mencari-cari biji itilku. Dan ketika biji kecil itu berhasil disentuhnya, aku terlonjak. Kaget karena rasa yang luar biasa nikmatnya.

Aku menjerit lirih. Dan Rahmat buru-buru mendekap mulutku.
Geli, nikmat, dan membuat ketagihan.

Karena berulang kali Rahmat merasa kesulitan untuk mempermainkan celah memekku, aku pun inisiatif untuk melepas celana dalamku. Kupelorotkan celana dalamku dan kuletakkan di kursi sebelah.

Dan dengan dibantu oleh gelapnya kondisi disekelilingku, akupun tak ragu-ragu untuk membuka pahaku lebar-lebar. Membentangkan kedua kakiku, supaya jemari Rahmat bisa dengan mudah ia permainkan sepuasnya.


CLEK CLEK CLEK CLEK
Suara kecipakan memekku yang sudah begitu banjir karena lendir birahiku. Digelitiknya celah memek basah dan itilku yang sudah mengeras itu tanpa henti.

Satu hal yang membuatku semakin jatuh cinta dengan Rahmat, adalah dari kesadaran dirinya untuk tak merusakku. Meskipun aku sudah menyerahkan seluruhnya memekku kedalam kuasa jemari tangannya, Rahmat masih menghargai keperawananku. Karena sekeras apapun aku memintanya untuk mengobel memekku lebih dalam, ia tak mengabulkannya sedikitpun.

Rahmat hanya mempermainkan permukaan bibir memek dan itilku, tanpa mencoba menyelipkan jemarinya ke lubang peranakanku lebih dalam.

Setiap kali aku mendesah, Rahmat langsung mendekap mulutku. Aku tahu, saat ini kami sedang melakukan perbuatan cabul ditempat umum. Akan tetapi tidak dengan memekku. Yang terus meminta pelampiasan, karena gelitikan-gelitikan birahi yang semakin meninggi.

Tak henti-hentinya, aku mendesah sembari menggoyangkan pinggul, seiring dengan gelitikan jemari Rahmat. Membuatku merasakan, ada sebuah gelombang aneh, yang perlahan muncul dari dalam perut bawahku.




- - - - - - -

ANNJJIIIIMMMMM.
Penisku tegang, setegang-tegangnya. Aku tak sanggup lagi menahan lagi birahiku yang meledak-ledak.

Membaca tulisan tangan Mela, membuat tubuh dan hatiku seketika itu panas dingin. Aku tahu, apa yang ada di diari ini hanyalah ringkasan kisah mesum istriku yang hanya memiliki bobot sepersekian persen dari ceritanya yang sebenarnya.

ā€œOh Melaā€¦ Betapa binalnya dirimuā€¦.ā€ Erangku tak dapat menahan gejolak syahwat yang meledak-ledak dalam diriku.


- - - - - - -


CLEK CLEK CLEK CLEK
Untuk sesaat, tiba-tiba syaraf memekku terasa semakin gatal. Begitupun dengan syarat putting tetekku, yang entah kenapa, merasa butuh perhatian lebih. Oleh karenanya, aku mengamit tangan Rahmat dan memintanya untuk meremasi tetekku. Aku ingin dia membantuku menghilangkan gatal di tubuh.

Bahkan tak cukup disitu saja, karena ingin menghilangkan rasa gatal ditubuh, tanpa berpikir lebih jauh, aku segera membuka seluruh kancing baju seragamku. Membiarkan tubuh bagian depanku terbuka sebebas-bebasnya. Apalagi, dengan godaan Rahmat pada kedua aurat tubuhku, semakin membuatku menggila. Membuka cup beha penutup tetekku, dan membiarkan aurat bulat besarku, melompat jatuh kedepan.

Kini kedua tetekku terpampang bebas dengan gemulainya. Bergoyang-goyang seiring kelejat tubuhku ketika menikmati kobelan jemari Rahmat. Kuremas-remas sendiri daging payudaraku, hingga tak lama kemudian, kurasakan ada sesuatu yang mendesak dari dalam tubuhku.

Panas. Rasanya begitu panas. Seluruh otot ditubuhku mengejang. Terutama otot disekitaran memekku.

NYEEEEETā€¦NYEEEEETā€¦NYEEEEETā€¦
Beberapa kedutan tiba-tiba meledak dari dalam liang rahimku. Begitu kuat. Sekaligus nikmat.

ā€œNggghhhhā€¦Aaaaaaaahā€¦ Sayaaaaangggā€¦ Enak bangeeeeetā€¦ā€ Itulah satu-satunya kalimat yang terucap dari mulutku, ketika denyut nikmat itu keluar dari dalam area selangkanganku.

Tubuhku mengejat hebat. Menekuk-nekuk dan menggeliat. Karena denyut aneh yang rasa nikmatnya, menjalar ke perut, tetek hingga lenganku. Tubuhku seketika lemas tak berdaya. Dan tulang-tulangku, terasa copot dari persendian, saking lemasnya.

Namun, ketika sedang mencoba meresapi rasa denyut nikmat di memekku, ada aja hal yang membuatku seketika kesal karenanya. Rahmat, tiba-tiba berbisik, memintaku untuk memuaskannya juga. Ia memintaku untuk mengocokkan batang kemaluannya.

Namun, ketika aku akan menggenggam batang kontol, tiba-tiba lampu biskop menyala terang. Membuat tanganku yang sedang berada di selangkangan Rahmat, seketika dapat terlihat jelas. Begitupun dengan tetekku yang terlihat jelas tanpa beha, langsung terang, tersorot lampu bioskop yang mengagetkan.

Aku panik. Amat sangat panik.Buru-buru kukancingkan bajuku sekenanya. Dan segera kabur. Meninggalkan Rahmat yang masih sibuk dengan resleting celana sekolahnya. Pergi keluar studio dan berlari kekamar mandi terdekat

ANJIMā€¦
Ketika aku sadar, aku lupa. Aku keluar studio tadi tanpa sempat memakai beha. Dan juga celana dalam.


- - - - - - -​


CROOOTT CROOOT CROOOTTT CROOOTCROOOT CROOOTTT
Penisku menyemburkan lahar kenikmatannya. Membasahi tanganku dan beberapa lembar buku harian Mela. Karena membaca catatan harian mesumnya, membuatku merasa menjadi sosok cabul Rahmat yang ada dicerita.

Baru membaca dua cerita istriku saja, nafsu birahiku sudah menggelegak tak karuan seperti ini. Sementara, dihadapanku, ada belasan buku diary Mela yang siap kubaca. Yang aku yakini, isi tulisannya mengenai kemesumannya selama ini.

ā€œOh Mela, aku tak pernah mengira, jika ternyata dirimu seliar iniā€¦ā€ Batinku sambil membersihkan ceceran sperma ditanganku. Mengibas-kibaskan sperma yang mengotori buku diary istriku.

Sejenak, aku mencoba menenangkan diriku. Mengatur nafasku yang keluar masuk melewati hidungku dengan buru-buru.

ā€œGila. Jika semua diary ini isinya tentang cerita seks istriku, maka, pengalaman diriku benar-benar tak ada apa-apanyaā€¦ ā€œ Batinku sambil membolak balik puluhan buku diari berkunci, yang tersusun rapi didalam kerdus. ā€œAku harus segera mengamankan semua bukti iniā€¦ā€

Segera saja, aku bawa kerdus-kerdus itu ke ruang kerjaku. Kuletakkan disalah satu sudut lemari kerjaku, dan kutimpa dengan beberapa barang tak penting. Berusaha menyembunyikan rahasia istriku ketempat yang menurutku paling aman. Setelah itu, kuambil beberapa diary yang masih terkunci, dan kumasukkan kedalam tas kerjaku. Sekedar menjadikannya sebagai bahan hiburan, ketika aku suntuk akan kerjaan, atau jauh dari Mela nanti.

Aneh. Aku benar-benar merasa aneh.
Cerita seks istriku bersama orang lain kok dijadikan bahan hiburan.

***​

TRING..TRING..
Suara notif hapeku, mengangetkan suasana hening pagi hari ini.

ā€œMelati memposting photo baruā€¦ā€ Batinku yang buru-buru meraih hapeku. Sedikit bersyukur karena ada sebuah notifikasi masuk dari sosial media Mela.

ARRRGGGHHHā€¦
Melihat postingan sosial media Istriku, otakku semakin kalut.

Bagaimana tidak, kali ini Mela mengupload videonya ketika sedang menikmati acara paginya. Mandi air panas di jacuzzi, yang ada di balkon kamar hotelnya. Bermain-main air, meniup-niup gelembung sabun, sambil menikmati pemandangan laut pulau Dewata yang dapat langsung terlihat dari kamar hotelnya.

Astaga. Mela divideo itu terlihat begitu cantik. Seksi dan menggoda.

Beberapa kali, ia menaikkan kaki jenjangnya ke pinggiran jacuzzi. Menyabuni paha, lutut dan betis mulusnya. Selain itu ia juga sering mengusapkan sabun ke pundak dan ketiak putihnya. Seolah ingin menggoda followernya dengan cara memamerkan payudara bulatnya yang tertutup busa sabun.

ā€œAaaahhh. Seksi sekali kamu Melatiiiā€¦ā€ Erangku menahan birahi karena membayangkan jika istriku bermain air di jacuzziup balkon hotel itu, dengan tanpa mengenakan daleman sama sekali.

Kuulang lagi, video Mela barusan. Berusaha mencari pembenaran akan perkiraanku tadi.
Dan. Ternyata memang benar. Ada satu gerakan yang secara tak sengaja, memperlihatkan putting payudara Mela.

ā€œAhhh. Suweā€¦ Mela beneran telanjangā€¦.ā€ Erangku makin tak karuan, ā€œGila. Videonya ini bakalan bisa membuat ketelanjangan dirinya dinikmati orang lain.

TRING..TRING..
Lagi-lagi, suara notif hapeku berbunyi. Menandakan postingan sosial media Mela kembali tayang.

Disitu, terlihat Mela sedang membuat video cinematic. Menampilkan Mela yang sedang berendam, direkam dari belakang. Kemudian, secara tiba-tiba, Mela bangun dari posisi berendamnya. Sehingga punggung dan pantatnya, naik dari permukaan air.

Sekilas, aku bisa melihat pantat bulatnya dengan jelas. Meskipun ketelanjangannya tertutup sisa busa sabun, akan tetapi, masih saja bulatan pantatnya yang tanpa celana dalam, dapat membuat birahi siapa saja yang melihat, seketika itu naik.

Kemudian, Mela membalikkan badan. Menutup kedua payudara bulatnya dengan satu tangan dan tersenyum kearah kamera. Setelah itu ia berjalan mendekat, mengirimkan kecupan virtual ke arah kamera, dan masuk kedalam kamar mandi yang ada diujung ruangan.

KAMPREEET.
Lagi-lagi, aku meneguk air liur birahiku. Membasahi tenggorokanku yang kering karena terpana akan keseksian Mela yang begitu menonjol di video itu.

ā€œMela, sekilas mirip artis-artis bokep internasional.. ā€œ Pujiku dalam hati sambil terus mengamati postingan sosial media istriku.

Namun, setelah beberapa kali aku mengamati video Mela barusan, aku sadar, jika ada sesuatu yang janggal dalam pengambilan videonya. Kok bisa ya, camera yang merekam aktifitas Mela, mengikuti setiap gerakan istriku hingga sedetail itu?

Semisal pun Mela merekam kegiatannya barusan menggunakan stabilizer, apa iya, alat itu bisa mengikutinya berjalan sampai kamar mandi?

BANGSAT.
Kalo begitu, siapa tuh, manusia kampret yang megang kamera dan merekam tubuh serta kegiatan pagi istriku di balkon hotel itu?

Bersambung,
By Tolrat
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd