Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KHAYAL DAN PERJALANAN HIDUP PENUH GAIRAH

Status
Please reply by conversation.
PART 15
- Happy Holiday -
Setelah kepergian Sherly, Jay menjalani hari-harinya seperti biasa, fokus bekerja seperti sediakala.. namun mungkin hanya sepi terkadang yg Jay rasakan, karena biasanya ada Sherly yg menjadi teman, entah di pekerjaan ataupun diluar pekerjaan. Jay dan Sherly memang sangat dekat, hingga mereka sebenarnya menyimpan perasaan satu sama lain. Akan tetapi walaupun mereka belum sempat menjalin hubungan cinta, setidaknya sebelum berpisah mereka sudah mengetahui perasaan masing-masing dan sudah melampiaskannya dengan sex yang mungkin tidak pernah mereka lupakan. Bahkan setelah berpisah pun Jay dan Sherly masih saling kirim kabar melalui chat WA.

Suatu hari, terik matahari sangat panas saat itu.. Jay sedang menikmati makan siang saat istirahat, iseng-iseng ia membuka Sosial media, membaca dan melihat-lihat update postingan para penghuni dunia maya, saat sedang asyik melihat postingan teman2 sosmednya, tiba-tiba Jay melihat akun Ka Eyla melakukan update dan postingan foto, Jay pun terkejut karena sudah lama akun itu tidak aktif.. postingan itu masih berupa lingkaran loading karena saat itu sinyal naik turun. Hati Jay begitu penasaran dengan apa yg di posting di akun itu, sembari menunggu loading Jay sempat berfikir kalau akun itu jangan-jangan dihack dan di pakai menjadi olshop, dalam lubuk hati Jay, ia memang masih rindu dengan ka Eyla, bahkan ia masih sangat ingin ngesex dengan Ka Eyla. Namun saat loading selesai, Jay terkejut, ternyata itu benar-benar postingan ka Eyla yang mengupload foto baru, dan di foto itu ka Eyla menggunakan baju pengantin di pelaminan. Jay hanya terdiam, ia bingung dengan apa yang ia rasakan. Kemudian Jay mengetikkan komentar di foto itu.
"Wah.. selamat menempuh hidup baru ya kak..😊". tulis Jay mengomentari foto itu.

Selang beberapa menit, Jay menerima pesan Direct Message, dan itu ternyata dari Ka Eyla..

Kolom Direct Message :

Ka Eyla :
Jay..

Jay :
Hallo kak.. apa kabar ?

Ka Eyla :
Kamu tuh yang apa kabar..!!

Jay :
emm.. baik kak..
kakak gmn ?

Ka Eyla :
Kamu kemana aja !! ??
tiba-tiba ngilang..

Jay :
Maaf ka, dlu pas abis wisuda aku pulang, karena pengen bantu orang tua dulu.. sembari nyari kerjaan.. maklum, fresh graduate kan pikirannya pengen cepet kerja..😁"

Ka Eyla :
"yah paling enggak kan bisa kasih kabar, terus bisa sempetin ketemu buat perpisahan..
emang kamu gak "pengen lagi" yah sama aku ? "

Jay :
kan dlu ka Eyla yg ngelarang kita buat tukeran nomor WA.. supaya sama-sama aman.
Jujur ka, sampai sekarang aku masih sering inget ka Eyla, tp aku bingung mw komunikasi caranya kya gimana. Sosmed ka Eyla pun sosmednya baru aktif.
Dulu ka Eyla kemana ?

Ka Eyla :
iya sih.. maaf juga aku dlu sibuk banget, perlu fokus buat kerjaan, makanya sosmedku gak ku aktifkan, dan Jujur.. sampai sekarang aku masih inget kamu Jay, tiap kali aku inget moment kita di kamar kostku, aku selalu terangsang, aku masih "Pengen" kamu..

Jay :
Ka Eyla gak sadar nih ngomong kya gitu saat baru posting foto baru itu 😑

Ka Eyla :
Aku kangen kamu Jay..

Jay :
Miss you too kak. semoga suatu saat kita ketemu lagi..

Ka Eyla :
I hope so.. keep contact ya Jay..

Jay :
Siap boss..😎

Obrolan Jay dan Ka Eyla pun berakhir dengan kabar gembira karena mereka akhirnya tau hati mereka saling merindukan satu sama lain. Namun sulit bagi Jay.. karena selain berbeda kota, ka Eyla sekarang sudah berstatus istri orang. Berbeda dengan Jay, Ka Eyla memang memiliki selera sex yang tinggi, ia seakan tidak peduli sudah memiliki pacar atau suami, karena memang dari pertama berjumpa dengan Jay dulu, ia sudah menginginkan Jay dan Jay benar-benar berhasil memuaskan hasratnya.. sehingga sulit untuk ia lupakan.

Dalam hati Jay.. ia senang, setidaknya ia hanya tinggal mencari waktu untuk kekota tempat ia kuliah dulu untuk bertemu dengan ka Eyla, sisanya ka Eyla pasti mudah mengaturnya.

Sambil terus menghayal tentang ka Eyla, Jay menjalani harinya dengan terus fokus bekerja. Atasan tempatnya bekerja pun sangat puas dengan kinerja Jay, ia selalu datang paling pagi dan pulang paling akhir dalam bekerja. Selain mendapatkan kesenangan bathin, berteman dekat dengan Sherly benar-benar memberi Jay ilmu dalam tiap penyelesaian pekerjaan, Sampai akhirnya, Atasannya pun tidak tega melihat Jay terus bekerja keras dan menawarkan Jay untuk mengambil Jatah cuti tahunannya. Selain itu merupakan hak setiap karyawan, uang cuti juga sayang jika tidak di ambil.

"Jay.. kamu gak mau cuti ?? " tanya Atasannya.

"Emang boleh pak ??" tanya Jay.

"Ya boleh lah.. itu kan hak kamu, toh kamu udah masuk tahun kedua kan kerja..?" tanya atasannya.

"Iya juga sih.. oke deh pak.. saya ambil.. tapi satu minggu penuh ya pak.." tanya Jay senang.

"iyaa.. kamu emang harus cuti kok.." Jawab atasan Jay sembari tersenyum.

"Terima kasih banyak pak.. saya cuti mulai hari senin" Ujar Jay.

"Iya.. sono gih refreshing dulu.. ntar stress loh klo kerja mulu.." Canda Sang Bos..

Lagi-lagi.. Jay mendapat kabar gembira. Ia pun browsing mencari caru kota-kota yang recommended buat refreshing, Jay gak peduli ia liburan sendirian karena ia sudah terbiasa.. dan mudah bagi Jay menemukan teman baru karena memang sifatnya yang menyenangkan.

Dan kemudian ia putuskan untuk berlibur ke kota dewata BALI.
Sudah lama Jay punya impian untuk bisa kesana, karena selain itu adalah pulau yang indah, Jay tau dari dunia maya kalau cewek-cewek bali cantik. yah.. bali memang tempat yang tepat untuk cuti pikir Jay...


... end of PART 15
to be kontinyu
 
Mantaappp!! Jay is back!
Lanjutkan perjuanganmu Jay, cari lah cewek sebanyak-banyaknya:pandajahat:

Makasih updatenya suhu, tetap semangat dan sehat selalu:beer:
 
PART 16
- DELAY YANG MENYENANGKAN -
Hujan menyirami bumi hari itu, udara dingin ditambah ac di ruang tunggu bandara benar-benar menambah dinginnya suhu udara pagi itu.
Jay begitu antusias dengan perjalanan cutinya.. selain refreshing, ia begitu penasaran, pengalaman apa lagi yg bakalan ia lewati selama 6 hari kedepan.

Sama seperti saat ke bandung, perjalanan Jay kali ini akan panjang, karena menuju bali pesawat akan transit di bandara Djuanda Surabaya. Jay sangat menikmati perjalanannya kali ini. Saking menikmati perjalanannya, ia tidak bisa tidur saat penerbangan pertama ke surabaya. Untungnya ia sudah mengcopy film ke dalam handphone agar bisa membuang kebosanan saat di penerbangan.

Setelah 1 jam 20 menit penerbangan, Jay pun tiba di bandara Djuanda Surabaya.. dan bersiap menunggu penerbangan berikutnya menuju Bali. Sembari menunggu, Jay memutuskan membeli makanan fastfood untuk mengisi perut. Setelah dapat, Jay langsung ke ruang tunggu kemudian duduk santai menyantap makanannya. Saat sedang santai makan, speaker bandara memberitahukan informasi penerbangan bahwa penerbangan menuju Bali mengalami delay selama 1 jam. Wajah sebal pun mulai terlihat di wajah Jay...

"Yaelah.. pake delay segala lagi.." keluhnya dalam hati.

Dan Jay pun memutuskan berkeliling sekitar ruang tunggu sejenak mencari-cari sesuatu untuk mengisi waktu. Saat itu Jay melihat macam2 fasilitas yang disediakan di area ruang tunggu bandara, dan ia memutuskan untuk nyoba kursi pijat. Jay melihat tarif yang tersedia.. disitu tertulis : Rp. 20.000 (20 menit),
Rp. 50.000 (40 menit)
Rp. 100.000 (50 menit)

"Wah lumayan nih.. 50 menit habis itu langsung berangkat" ujar Jay.

kemudian ia memutuskan untuk memanjakan diri di kursi pijat selama 50 menit.
"ah.. enak banget nih kursi.." ujar Jay dalam hati menikmati pijatan kursi itu. Begitu nikmat pijatan kursi itu hingga Jay terlelap tidur, kemudia ia terbangun saat kursi pijat telah selesai bergerak.

Saat terbangun Jay sontak langsung melihat jam tangannya.. jam menunjukkan 10 menit lagi penerbangannya akan take off.

"wahh.. untung gak kebablasan tidur tadi.." pikir Jay kemudian segera menuju ruang tunggu.

Suasana ruang tunggu sudah ramai karena beberapa menit lagi pintu masuk pesawat akan dibuka.
Jay pun santai duduk sambil mendengarkan musik. Saat santai, tiba-tiba seorang cewek duduk di samping Jay, Jay sedikit terkejut dengan perempuan itu, wajah bete terlihat di wajah cewek itu, tapi tetap tidak memudarkan cantik wajahnya.

"Hmm.. ni cewe bete aja cakep.. gmn klo senyum.." pikir Jay penasaran.

Karena penasaran, Jay pun memberanikan diri untuk mengajak bicara cewek itu.

"Maaf mbak.. mbak penerbangan ini juga ?" tanya Jay.

Cewek itu sedikit terkejut dengan Sapaan Jay.

"owh.. iya.. penerbangan ini juga. Mas nya mw ke bali Juga.. ? tanya cewek itu.

"Iya.. sama mbak.." jawab Jay.

"Sebel sih.. pake delay segala.. nunggunya Bete.." Jawab cewek itu lagi.

"Kan banyak fasilitas tuh mbak.. bisa di pake buat ngisi waktu.." Jay memberi usul.

"klo udah bete tuh susah sih.. mo ngapain aja bawaannya bete.." jawab cewek itu.

"Tapi bentar lagi berangkat kok.. santai aja.." ujar Jay menenangkan.

"Iya sih.. mudah-mudahan aja gak nambah delaynya.. " ujar cewek itu menenangkan diri.

"owh iya.. btw, mba namanya siapa?" tanya Jay

"Anjani.." jawab cewek itu dengan senyum cantiknya

"aku Jay.." jawab Jay sembari membuka telapak tangannya untuk berjabat tangan.

"hhmm.. ni cowok boleh juga.. ganteng, ramah juga sih kayaknya.." bisik Anjani dalam hati, matanya betah menatap wajah dan tatapan Jay yang dalam.

"waw.. ni cewek sekalinya senyum cantik banget.." gumam Jay dalam hati.

mereka pun larut dalam tatap mata beberapa detik.

tiba-tiba speaker bandara mengumumkan bahwa penerbangan menuju bali agar segera memasuki pesawat, sehingga memecah lamunan mereka.

"eh.. dah disuruh masuk tuh.." ujar Jay memecah suasana.

"iya.. yuk kita masuk.." jawab Anjani.

kemudian mereka berdiri dan mengantri menunjukkan tiket pesawat kepada petugas. Antrian yang di bagi menjadi dua pun memisahkan Jay dan Anjani.

Saat memasuki pesawat, Jay fokus melihat nomor seat di tiketnya sambil mencari tempat duduknya. Saat dapat, ia kemudian menaruh koper kecilnya di tempat barang di atas tempatnya duduk, dan duduk sambil memasak headset yg disediakan di pesawat. Saat hendak menyalakan layar didepannya, Jay melihat Anjani sedang mencari tempat duduknya.

"Anjani.." sapa Jay.

"Owh.. hei.." jawab Anjani.

"Duduk dimana ? " tanya Jay.

"emm.. masih nyari nih.." jawab Anjani.

"ehh.. kayanya aku di sebelah kamu deh.." ujar Anjani kemudian sembari menunjukkan nomor kursinya.

"wah.. pas banget donk.." jawab Jay

"iya.. lumayan ada temen ngobrol di perjalanan.." ujar Anjani sembari duduk di kursi sebelah Jay.

"Wah.. asli.. bener-bener langsung nemu rejeki aja.." gumam Jay dalam hati. Ia sangat senang karena akan menikmati perjalanan bersama Anjani.

Sepanjang jalan, Jay dan Anjani ngobrol panjang lebar. Maklum, Jay memang orang yang supel dan sangat menyenangkan untuk di ajak ngobrol. Anjani begitu betah ngobrol dengan Jay, selain ganteng, Jay yang pembawaannya asik pun benar-benar membuat rasa BT hilang. Anjani begitu betah menatap wajah Jay saat ngobrol. Begitu pula Jay, wajah cantik Anjani benar-benar membuat Jay betah menatapnya. Kedua insan yang baru berkenalan ini begitu menikmati obrolan mereka selayaknya sudah berteman lama.

"Jadi tujuan kamu ke Bali liburan juga Jay..?" tanya Anjani.

"Iya.. aku ambil cuti.. sebenarnya tujuannya refreshing aja sih.. makanya milihnya Bali.." jawab Jay.

"Sendirian ..?" tanya Anjani

"iya.. sendirian.." jawab Jay.

"hahaha.. kamu unik yah.. liburan kok sendirian.." Tawa Anjani sedikit heran.

"ah.. aku sih udah biasa, gak takut jalan sendiri.. yah yakin aja gitu bakalan dapet temen.." Ujar Jay.

"emang pasti yah...? kamu bisa seyakin itu.." tanya Anjani penasaran.

"Yakin lah.. ini aja buktinya aku ketemu kamu kan.. terus kita ngobrol nih sekarang,.. cuma gara-gara delay doank.." jawab Jay.

"iya yaa... terus kya udah temenan lama aja ngobrolnya, padahal baru kenal.." canda Anjani.

"hahaha.. iya juga sih, seneng juga dapet kenalan yang langsung akrab, cantik lagi.." canda Jay sembari menatap wajah cantik Anjani.

Anjani terdiam dengan tatapan Jay yang dalam. Wajah tampan Jay dan tatapannya membuat Anjani terdiam.

"gilaa ni cowok, tatapannya dalem banget.. semoga bisa lebih lama ama dia.." gumam Anjani dalam hati.

"klo kamu, ke bali liburan juga..?" tanya Jay memecah lamunan Anjani.

"eemmm.. aku ke bali liburan juga sih.. sekalian ngehadirin undangan temenku ultah juga disana.." jawab Anjani.

"wah.. kaya juga yah.. ngerayain ultah di Bali.." ujar Jay.

"waahh.. klo temenku ini sih emang cewek hebat.. dia designer pakaian gitu.. makanya tajir, ntar aku kenalin yah.." jawab Anjani.

"boleh..." jawab Jay santai.

Mereka pun hanyut dalam obrolan.. ngalir ngidul obrolan mereka, mulai dari kerjaan sampai ke kehidupan pribadi.
Dari obrolan itu Jay mengetahui Anjani adalah seorang Banker, yang menjabat sebagai asisten manager di sebuah bank swasta besar di jakarta. Jabatan yang luar biasa untuk cewek seusianya.. terlihat dari penampilannya yang fashionabel dan wajah yang cantik. Dan juga Anjani belum menikah ataupun memiliki pacar.

Asyiknya ngobrol membuat perjalanan tidak terasa mereka sudah mendarat di bandara Ngurah Rai bali.
Saat pesawat mendarat, para penumpang pun berdiri mengambil barang-barang masing masing mengantri keluar pesawat. Jay dan Anjani masih duduk santai sambil menunggu penumpang yang lain keluar.
Saat sudah mulai renggang, Jay pun berdiri mengambil barang di atas tempat ia duduk.

"yuk kita keluar.." ajak Jay sambil mengulurkan tangannya ke arah Anjani yang masih duduk.

Anjani tersenyum dengan perlakuan romantis Jay. Kemudian menyambut tangan Jay dan berdiri. kemudian berjalan didepan Jay.
Jay tertegun melihat bentuk tubuh Anjani dari belakang, tubuh cewek cantik itu benar-benar indah.. bokongnya padat, benar-benar menambah kesempurnaannya sebagai wanita. Saat Jay melamun melihat bentuk tubuh Anjani.. tiba-tiba Anjani berhenti, ternyata antrian keluar berhenti juga karena di depan ada penumpang yang sudah tua sehingga keluar pesawat harus di bantu oleh para para pramugari. Antrian keluar pun memadat, dan pikiran nakal Jay pun muncul, ia merapatkan tubuhnya ke belakang Anjani.. dan merapatkan kelaminnya mepet ke bokong indah Anjani.
Merasakan padatnya bokong Anjani dan wangi rambutnya membuat Jay konak, Anjani merasakan sesuatu mengeras di belahan bokongnya, ia sadar dibelakangnya adalah Jay. Anjani sedikit menggigit bibirnya gregetan merasakan kerasnya kelamin Jay di bokongnya. Dan kemudian antrian kembali berjalan sampai mereka keluar.

"Eee.. Jay.. kamu nginap di hotel mana ?" tanya Anjani.

"Belum tau nih.. aku belum boking hotel juga.." jawab Jay.

"yaudah.. klo gitu kita bareng aja ya satu hotel.. aku males nih ke hotel sendirian, takutnya supir taksinya ganjen.." jawab Anjani.

"Klo buat kamu mah.. apa aja deh.." rayu Jay.

"Yaudah yukk.." ajak Anjani menarik tangan Jay.

Anjani memang masih ingin bersama Jay, ia merasa masih belum ingin berpisah dulu, hal itulah yang membuatnya senang saat tau Jay belum boking hotel.

Setelah 20 puluh menit perjalanan menggunakan taksi, akhirnya mereka sampai di hotel tempat tujuan Anjani.
Hotel itu bisa dibilang berbintang, karena ada fasilitas club malamnya.

"Kamu tau hotel ini dari mana..? dulu pernah kesini juga.. ?" tanya Jay.

"Gak sih.. biar deket aja.. soalnya besok malam acara ultah temenku di club malam dihotel ini Jay. Jadi kan kita tinggal naik.." jawab Anjani.

"owh.. bener juga.." jawab Jay.

kemudian mereka menuju resepsionist untuk check in.
namu ternyata kamar hotel itu penuh, dari kelas deluxe hingga super deluxe.. yang tersisa hanya tipe kamar suite.

"Jay.. gimana nih.. kamarnya penuh..
2 kamar kosong udah ada yang boking" tanya Anjani.

"owh ya..? masa hotel segini gedenya penuh..?" tanya Jay penasaran.

"ada sih.. cuma tinggal kamar yang suite.. yaaa mahal sih.." Jawab Anjani sembari menunjukkan daftar harga dan tipe kamar hotel itu.

"Owh.. yaudah kya gini aja.. kita ambil yang tipe Suite aja 1 kamar.. bayarnya patungan.. gimana..?" dengan berani Jay membari ide kepada Anjani untuk 1 kamar berdua di tipe suite.

Anjani pun tersenyum, ia senang dengan ajakan Jay, karena ia memang ingin bersama Jay terus.. dan ide Jay benar-benar nakal dan di luar perkiraan Anjani sehingga membuat Anjani semakin penasaran.

"boleh juga.. " jawabnya tersenyum menatap Jay.

kemudian mereka memesan kamar itu dan langsung menuju kamar. di iringi bel boy yang membawakan barang mereka.

Sesampainya di kamar, Jay begitu kagum dengan kamar itu.. kamarnya begitu besar fasilitasnya yang lengkap dengan ruang tamu serta sofa, dapur kecil, beserta kompor, ranjang ukuran king bed, serta kamar mandi yang di lengkapi bathup besar. Kamar itu benar-benar di tata untuk orang berbulan madu.. sangat lengkap.

Jay pun merebahkan diri di sofa panjang didepan tv dan Anjani merebahkan dirinya di ranjang besar kamar itu.

"gilaa ini kamar besar juga yaa.. gak nyangka segede ini..." ujar Jay kagum

"iya.. aku juga klo gak patungan, mungkin gak bakalan ngerasain kamar kya gini.." jawab Anjani.

"Anjani..." ujar Jay.

"Yaa.." jawab Anjani.

"Sore ini kita ke pantai yuk.." ajak Jay.

"yukk.. aku dah lama gak ke pantai.." ujar Anjani.

"aku pengen nikmati sunset sama kamu.." ujar Jay.

Anjani kembali tersenyum mendengar ajakan Jay. Ia kembali senang karena lagi-lagi Jay yang blak-blakan membuatnya terdiam..

"Gak nolak deh.." jawab Anjani tersenyum..


...end of PART 16
to be kontinyu
 
Bimabet
PART 17
- SUNSET DAN SEMILIR ANGIN -​

Suasana pantai yang adem dan cuaca yang cerah sore itu menambah sempurnanya alam pulau dewata.
Jay dan Anjani menikmati indahnya pantai dengan berjalan mengitari tepi pantai.. Dengan erat tangan Jay menggenggam tangan Anjani layaknya sepasang kekasih. Anjani begitu nyaman didekat Jay.. Lelaki yang baru ia kenal beberapa jam lalu kini terasa sangat dekat dengannya. Ngalor ngidul obrolan mereka seputar kehiduoan masing-masing seakan tak berujung. Jay memang tipikal pendengar yang baik, selain supel, ia juga mampu bersikap hangat saat mendengarkan orang berbicara.. Sehingga memberikan kenyamanan pada setiap orang didekatnya.

"Klo kerjaan kamu asisten manager, berarti kamu sibuk banget yah klo lagi jam kerja ?" tanya Jay.

"Yah.. kya gtu lah.. tapi aku udah biasa.." jawab Anjani.

"Emang gak kecapean nemenin Manager mulu ?" Tanya Jay

"Capek lah pasti.. tp aku emang tipe orang yang suka kerja gitu.. jadi semuanya aku nikmatin aja.." Jawab Anjani.

Jay diam mendengarkan jawaban Anjani. Ia tidak meyangka cewek secantik, dan fashionabel kya Anjani ternyata pekerja keras. Seandainya tidak bekerja pun, cewek seperti Anjani mungkin bisa jadi selebgram pikir Jay.

"Klo kamu gimana..? selain kerja, sehari-hari ngapain aja ?" tanya Anjani memecah lamunan Jay.

"eeee.. klo aku sih masih baru memulai karir.. baru masuk 2 tahun kok.. masih seumur jagung.. jadi masih fokus membangun dan ngembangin karir aja.. masih perlu banyak belajar lah intinya.." Jawab Jay.

Wajah Anjani tampak bingung dengan jawaban Jay.

"kok aku gak percaya yah..??" jawab Anjani dengan nada bertanya.

"kok gitu..?" tanya Jay bingung.

"Cara kamu komunikasi tuh kya orang udah kerja dengan pengalaman yang matang Jay.. kamu merendah ya..?" tanya Anjani dengan senyum cantiknya.

"eh.. beneran.. sumpah deh, kamu lebay deh menilai aku ampe sejauh itu.. perasaan aku orangnya apa adanya aja.." jawab Jay.

"tapi keliatannya kya gitu Jay.. aku aja langsung nyambung dari awal ketemu sama kamu.." Ujar Anjani seraya menghentikan langkahnya.

Anjani menatap Jay dalam dengan senyumnya.. Wajah cantik itu seakan membuat Jay tidak ingin melepaskan pandangannya.

Mereka berhenti berjalan. Cerahnya sore dipantai itu mulai redup tanda matahari mulai terbenam.

Anjani berjalan sedikit mendekat ke dipinggir pantai.. matanya terpejam menikmati desir angin. Ia membentangkan tangannya menikmati moment itu.

"Jay lihat deh.." Ujar Anjani pada Jay yang berdiri tak jauh di belakannya.

Jari indah Anjani menunjuk sunset yang sudah mulai terlihat dan menunjukkan indahnya momen itu.
Jay pun mendekat, dan memeluk Anjani dari belakang. Tangannya melingkar di perut Anjani. Tak ada reaksi dari Anjani.. ia fokus menikmati indahnya sunset di sertai semilir angin yang menambah indahnya momen itu.

"Kamu kenapa gak punya pacar ?" tanya Jay pelan di telinga Anjani.

"Aku juga gak tau.. kebanyakan dari mereka kya takut sama aku.. mungkin karena aku asisten manager, jadi mereka mengira aku udah jadi cewek simpanan manager gitu.." jawab Anjani.

"kenyataannya..??" tanya Jay.

"ya gak lah.. manager aku tu tua.. dan dia setia sama keluarganya, dan aku buka cewek kya gitu juga sih.." Jawab Anjani singkat.

"kyanya aku tau deh alasan mereka gak berani deketin kamu.." ujar Jay kemudian

"kenapa coba..? tanya Anjani.

"Kamu itu selain punya jabatan tinggi, kamu juga fashionabel.. itu yg bikin mereka minder..." jawab Jay.

"hahaha.. sok tau kamu Jay.." canda Anjani.

"menurutku sih gitu.. aku kan cowok jadi aku bisa nebak sedikit lah.." Jawab Jay.

Anjani pun menengokkan wajahnya ke arah wajah Jay yang memeluknya dari belakang. jarak Wajah mereka pun begitu dekat.

"terus kamu kenapa gak minded kya mereka ?" tanya Anjani menatap dalam mata Jay.

"Aku cuma modal nekat saat liat cewek cantik yg lagi bete duduk disampingku dibandara.." Jawab Jay.

Anjani tersenyum..

"terus.......? " ujar Anjani dengan nada penasaran.

"Saat cewek itu senyum, wajah cantiknya bikin aku betah disamping dia.." jawab Jay menatap balik mata Anjani begitu dalam.

Wajah mereka kian dekat, Anjani memejamkan matanya pelan, dan membuka sedikit bibirnya.. Jay pun mendekatkan lagi wajahnya.. dan mengecup bibir Anjani..
Anjani membalas kecupan Jay.

Jay menyambut bibir Anjani dan membalas cipokannya.. pelukan Jay semakin erat. Tangan Anjani meraih kepala Jay sehingga cipokan mereka semakin dalam.. mereka saling mengecup bibir beberapa kali, Anjani melepaskan cipokannya dan membalikkan badan menghadap Jay, kemudian tangannya meraih wajah Jay dan melanjutkan cipokannya.. tangannya kemudian melingkar di leher Jay..
Jay pun membalas cipokan Anjani.. mengulum bibirnya, dan mencipoki bibir wanita cantik itu seraya memeluknya erat.

Suasana sunset dan semilir angin menambah kehangatan momen romantis mereka. Anjani menikmati pelukan dan cipokan Jay, dan Jay semakin dalam memainkan cipokannya.. tangan Jay bergerak meremas bokong indah Anjani sambil mengelus belahan bokong itu dengan jari tengahnya.

"ahh.. Jayh.." desah Anjani pelan.

kemudian mereka melepas cipokan itu. Senja pun mulai gelap, mereka saling menatap wajah.

"malam ini kamu temenin aku ya dtg ke acara ultah temanku.." pinta Anjani

"boleh..." jawab Jay sembari senyum.

wajah cantik Anjani membuat Jay betah memandangnya.

"yuk balik.." ajak Anjani dan kemudian mereka berjalan kembali ke kamar untuk siap2 makan malam.

... end of PART 17
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd