PART 16
- DELAY YANG MENYENANGKAN -
Hujan menyirami bumi hari itu, udara dingin ditambah ac di ruang tunggu bandara benar-benar menambah dinginnya suhu udara pagi itu.
Jay begitu antusias dengan perjalanan cutinya.. selain refreshing, ia begitu penasaran, pengalaman apa lagi yg bakalan ia lewati selama 6 hari kedepan.
Sama seperti saat ke bandung, perjalanan Jay kali ini akan panjang, karena menuju bali pesawat akan transit di bandara Djuanda Surabaya. Jay sangat menikmati perjalanannya kali ini. Saking menikmati perjalanannya, ia tidak bisa tidur saat penerbangan pertama ke surabaya. Untungnya ia sudah mengcopy film ke dalam handphone agar bisa membuang kebosanan saat di penerbangan.
Setelah 1 jam 20 menit penerbangan, Jay pun tiba di bandara Djuanda Surabaya.. dan bersiap menunggu penerbangan berikutnya menuju Bali. Sembari menunggu, Jay memutuskan membeli makanan fastfood untuk mengisi perut. Setelah dapat, Jay langsung ke ruang tunggu kemudian duduk santai menyantap makanannya. Saat sedang santai makan, speaker bandara memberitahukan informasi penerbangan bahwa penerbangan menuju Bali mengalami delay selama 1 jam. Wajah sebal pun mulai terlihat di wajah Jay...
"Yaelah.. pake delay segala lagi.." keluhnya dalam hati.
Dan Jay pun memutuskan berkeliling sekitar ruang tunggu sejenak mencari-cari sesuatu untuk mengisi waktu. Saat itu Jay melihat macam2 fasilitas yang disediakan di area ruang tunggu bandara, dan ia memutuskan untuk nyoba kursi pijat. Jay melihat tarif yang tersedia.. disitu tertulis : Rp. 20.000 (20 menit),
Rp. 50.000 (40 menit)
Rp. 100.000 (50 menit)
"Wah lumayan nih.. 50 menit habis itu langsung berangkat" ujar Jay.
kemudian ia memutuskan untuk memanjakan diri di kursi pijat selama 50 menit.
"ah.. enak banget nih kursi.." ujar Jay dalam hati menikmati pijatan kursi itu. Begitu nikmat pijatan kursi itu hingga Jay terlelap tidur, kemudia ia terbangun saat kursi pijat telah selesai bergerak.
Saat terbangun Jay sontak langsung melihat jam tangannya.. jam menunjukkan 10 menit lagi penerbangannya akan take off.
"wahh.. untung gak kebablasan tidur tadi.." pikir Jay kemudian segera menuju ruang tunggu.
Suasana ruang tunggu sudah ramai karena beberapa menit lagi pintu masuk pesawat akan dibuka.
Jay pun santai duduk sambil mendengarkan musik. Saat santai, tiba-tiba seorang cewek duduk di samping Jay, Jay sedikit terkejut dengan perempuan itu, wajah bete terlihat di wajah cewek itu, tapi tetap tidak memudarkan cantik wajahnya.
"Hmm.. ni cewe bete aja cakep.. gmn klo senyum.." pikir Jay penasaran.
Karena penasaran, Jay pun memberanikan diri untuk mengajak bicara cewek itu.
"Maaf mbak.. mbak penerbangan ini juga ?" tanya Jay.
Cewek itu sedikit terkejut dengan Sapaan Jay.
"owh.. iya.. penerbangan ini juga. Mas nya mw ke bali Juga.. ? tanya cewek itu.
"Iya.. sama mbak.." jawab Jay.
"Sebel sih.. pake delay segala.. nunggunya Bete.." Jawab cewek itu lagi.
"Kan banyak fasilitas tuh mbak.. bisa di pake buat ngisi waktu.." Jay memberi usul.
"klo udah bete tuh susah sih.. mo ngapain aja bawaannya bete.." jawab cewek itu.
"Tapi bentar lagi berangkat kok.. santai aja.." ujar Jay menenangkan.
"Iya sih.. mudah-mudahan aja gak nambah delaynya.. " ujar cewek itu menenangkan diri.
"owh iya.. btw, mba namanya siapa?" tanya Jay
"Anjani.." jawab cewek itu dengan senyum cantiknya
"aku Jay.." jawab Jay sembari membuka telapak tangannya untuk berjabat tangan.
"hhmm.. ni cowok boleh juga.. ganteng, ramah juga sih kayaknya.." bisik Anjani dalam hati, matanya betah menatap wajah dan tatapan Jay yang dalam.
"waw.. ni cewek sekalinya senyum cantik banget.." gumam Jay dalam hati.
mereka pun larut dalam tatap mata beberapa detik.
tiba-tiba speaker bandara mengumumkan bahwa penerbangan menuju bali agar segera memasuki pesawat, sehingga memecah lamunan mereka.
"eh.. dah disuruh masuk tuh.." ujar Jay memecah suasana.
"iya.. yuk kita masuk.." jawab Anjani.
kemudian mereka berdiri dan mengantri menunjukkan tiket pesawat kepada petugas. Antrian yang di bagi menjadi dua pun memisahkan Jay dan Anjani.
Saat memasuki pesawat, Jay fokus melihat nomor seat di tiketnya sambil mencari tempat duduknya. Saat dapat, ia kemudian menaruh koper kecilnya di tempat barang di atas tempatnya duduk, dan duduk sambil memasak headset yg disediakan di pesawat. Saat hendak menyalakan layar didepannya, Jay melihat Anjani sedang mencari tempat duduknya.
"Anjani.." sapa Jay.
"Owh.. hei.." jawab Anjani.
"Duduk dimana ? " tanya Jay.
"emm.. masih nyari nih.." jawab Anjani.
"ehh.. kayanya aku di sebelah kamu deh.." ujar Anjani kemudian sembari menunjukkan nomor kursinya.
"wah.. pas banget donk.." jawab Jay
"iya.. lumayan ada temen ngobrol di perjalanan.." ujar Anjani sembari duduk di kursi sebelah Jay.
"Wah.. asli.. bener-bener langsung nemu rejeki aja.." gumam Jay dalam hati. Ia sangat senang karena akan menikmati perjalanan bersama Anjani.
Sepanjang jalan, Jay dan Anjani ngobrol panjang lebar. Maklum, Jay memang orang yang supel dan sangat menyenangkan untuk di ajak ngobrol. Anjani begitu betah ngobrol dengan Jay, selain ganteng, Jay yang pembawaannya asik pun benar-benar membuat rasa BT hilang. Anjani begitu betah menatap wajah Jay saat ngobrol. Begitu pula Jay, wajah cantik Anjani benar-benar membuat Jay betah menatapnya. Kedua insan yang baru berkenalan ini begitu menikmati obrolan mereka selayaknya sudah berteman lama.
"Jadi tujuan kamu ke Bali liburan juga Jay..?" tanya Anjani.
"Iya.. aku ambil cuti.. sebenarnya tujuannya refreshing aja sih.. makanya milihnya Bali.." jawab Jay.
"Sendirian ..?" tanya Anjani
"iya.. sendirian.." jawab Jay.
"hahaha.. kamu unik yah.. liburan kok sendirian.." Tawa Anjani sedikit heran.
"ah.. aku sih udah biasa, gak takut jalan sendiri.. yah yakin aja gitu bakalan dapet temen.." Ujar Jay.
"emang pasti yah...? kamu bisa seyakin itu.." tanya Anjani penasaran.
"Yakin lah.. ini aja buktinya aku ketemu kamu kan.. terus kita ngobrol nih sekarang,.. cuma gara-gara delay doank.." jawab Jay.
"iya yaa... terus kya udah temenan lama aja ngobrolnya, padahal baru kenal.." canda Anjani.
"hahaha.. iya juga sih, seneng juga dapet kenalan yang langsung akrab, cantik lagi.." canda Jay sembari menatap wajah cantik Anjani.
Anjani terdiam dengan tatapan Jay yang dalam. Wajah tampan Jay dan tatapannya membuat Anjani terdiam.
"gilaa ni cowok, tatapannya dalem banget.. semoga bisa lebih lama ama dia.." gumam Anjani dalam hati.
"klo kamu, ke bali liburan juga..?" tanya Jay memecah lamunan Anjani.
"eemmm.. aku ke bali liburan juga sih.. sekalian ngehadirin undangan temenku ultah juga disana.." jawab Anjani.
"wah.. kaya juga yah.. ngerayain ultah di Bali.." ujar Jay.
"waahh.. klo temenku ini sih emang cewek hebat.. dia designer pakaian gitu.. makanya tajir, ntar aku kenalin yah.." jawab Anjani.
"boleh..." jawab Jay santai.
Mereka pun hanyut dalam obrolan.. ngalir ngidul obrolan mereka, mulai dari kerjaan sampai ke kehidupan pribadi.
Dari obrolan itu Jay mengetahui Anjani adalah seorang Banker, yang menjabat sebagai asisten manager di sebuah bank swasta besar di jakarta. Jabatan yang luar biasa untuk cewek seusianya.. terlihat dari penampilannya yang fashionabel dan wajah yang cantik. Dan juga Anjani belum menikah ataupun memiliki pacar.
Asyiknya ngobrol membuat perjalanan tidak terasa mereka sudah mendarat di bandara Ngurah Rai bali.
Saat pesawat mendarat, para penumpang pun berdiri mengambil barang-barang masing masing mengantri keluar pesawat. Jay dan Anjani masih duduk santai sambil menunggu penumpang yang lain keluar.
Saat sudah mulai renggang, Jay pun berdiri mengambil barang di atas tempat ia duduk.
"yuk kita keluar.." ajak Jay sambil mengulurkan tangannya ke arah Anjani yang masih duduk.
Anjani tersenyum dengan perlakuan romantis Jay. Kemudian menyambut tangan Jay dan berdiri. kemudian berjalan didepan Jay.
Jay tertegun melihat bentuk tubuh Anjani dari belakang, tubuh cewek cantik itu benar-benar indah.. bokongnya padat, benar-benar menambah kesempurnaannya sebagai wanita. Saat Jay melamun melihat bentuk tubuh Anjani.. tiba-tiba Anjani berhenti, ternyata antrian keluar berhenti juga karena di depan ada penumpang yang sudah tua sehingga keluar pesawat harus di bantu oleh para para pramugari. Antrian keluar pun memadat, dan pikiran nakal Jay pun muncul, ia merapatkan tubuhnya ke belakang Anjani.. dan merapatkan kelaminnya mepet ke bokong indah Anjani.
Merasakan padatnya bokong Anjani dan wangi rambutnya membuat Jay konak, Anjani merasakan sesuatu mengeras di belahan bokongnya, ia sadar dibelakangnya adalah Jay. Anjani sedikit menggigit bibirnya gregetan merasakan kerasnya kelamin Jay di bokongnya. Dan kemudian antrian kembali berjalan sampai mereka keluar.
"Eee.. Jay.. kamu nginap di hotel mana ?" tanya Anjani.
"Belum tau nih.. aku belum boking hotel juga.." jawab Jay.
"yaudah.. klo gitu kita bareng aja ya satu hotel.. aku males nih ke hotel sendirian, takutnya supir taksinya ganjen.." jawab Anjani.
"Klo buat kamu mah.. apa aja deh.." rayu Jay.
"Yaudah yukk.." ajak Anjani menarik tangan Jay.
Anjani memang masih ingin bersama Jay, ia merasa masih belum ingin berpisah dulu, hal itulah yang membuatnya senang saat tau Jay belum boking hotel.
Setelah 20 puluh menit perjalanan menggunakan taksi, akhirnya mereka sampai di hotel tempat tujuan Anjani.
Hotel itu bisa dibilang berbintang, karena ada fasilitas club malamnya.
"Kamu tau hotel ini dari mana..? dulu pernah kesini juga.. ?" tanya Jay.
"Gak sih.. biar deket aja.. soalnya besok malam acara ultah temenku di club malam dihotel ini Jay. Jadi kan kita tinggal naik.." jawab Anjani.
"owh.. bener juga.." jawab Jay.
kemudian mereka menuju resepsionist untuk check in.
namu ternyata kamar hotel itu penuh, dari kelas deluxe hingga super deluxe.. yang tersisa hanya tipe kamar suite.
"Jay.. gimana nih.. kamarnya penuh..
2 kamar kosong udah ada yang boking" tanya Anjani.
"owh ya..? masa hotel segini gedenya penuh..?" tanya Jay penasaran.
"ada sih.. cuma tinggal kamar yang suite.. yaaa mahal sih.." Jawab Anjani sembari menunjukkan daftar harga dan tipe kamar hotel itu.
"Owh.. yaudah kya gini aja.. kita ambil yang tipe Suite aja 1 kamar.. bayarnya patungan.. gimana..?" dengan berani Jay membari ide kepada Anjani untuk 1 kamar berdua di tipe suite.
Anjani pun tersenyum, ia senang dengan ajakan Jay, karena ia memang ingin bersama Jay terus.. dan ide Jay benar-benar nakal dan di luar perkiraan Anjani sehingga membuat Anjani semakin penasaran.
"boleh juga.. " jawabnya tersenyum menatap Jay.
kemudian mereka memesan kamar itu dan langsung menuju kamar. di iringi bel boy yang membawakan barang mereka.
Sesampainya di kamar, Jay begitu kagum dengan kamar itu.. kamarnya begitu besar fasilitasnya yang lengkap dengan ruang tamu serta sofa, dapur kecil, beserta kompor, ranjang ukuran king bed, serta kamar mandi yang di lengkapi bathup besar. Kamar itu benar-benar di tata untuk orang berbulan madu.. sangat lengkap.
Jay pun merebahkan diri di sofa panjang didepan tv dan Anjani merebahkan dirinya di ranjang besar kamar itu.
"gilaa ini kamar besar juga yaa.. gak nyangka segede ini..." ujar Jay kagum
"iya.. aku juga klo gak patungan, mungkin gak bakalan ngerasain kamar kya gini.." jawab Anjani.
"Anjani..." ujar Jay.
"Yaa.." jawab Anjani.
"Sore ini kita ke pantai yuk.." ajak Jay.
"yukk.. aku dah lama gak ke pantai.." ujar Anjani.
"aku pengen nikmati sunset sama kamu.." ujar Jay.
Anjani kembali tersenyum mendengar ajakan Jay. Ia kembali senang karena lagi-lagi Jay yang blak-blakan membuatnya terdiam..
"Gak nolak deh.." jawab Anjani tersenyum..
...end of PART 16
to be kontinyu