Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Kiriman

dukiduki

Kakak Semprot
Daftar
24 Oct 2017
Post
150
Like diterima
1.071
Bimabet
Namanya adalah Rianti, seorang Ibu muda yang belum dikaruniai seorang anak. Bukan karena mandul tapi memang dari sisi Rianti dan suami masih sibuk dengan pekerjaan masing masing. Andi, suami Rianti bekerja sebagai staff akuntan di perusahaan tambang, yang tambangnya berlokasi di kalimantan, kesibukan pekerjaan membuatnya sering pergi dinas ke kalimantan. Sedanglan Rianti sendiri adalah seorang Influencer dia membuka jasa jastip barang dari luar negeri bersama temannya, Jessica.


Cerita ini berawal dari hancurnya hubungan Rianti dengan partner jastipnya, Jessica. Yang ternyata membuka jasa yang sama tapi operationalnya menggunakan dana dari keuntungan usaha berdua, Rianti marah dan melaporkan Jessica ke pihak berwajib, yang mengakibatkan temannya itu menjadi DPO.


Sejak kejadian tersebut kehidupan Rianti berubah, yang tadinya tenang menjadi gelisah dikarenakan mulai banyak teror yang datang.


Saat tertidur Rianti sering bermimpi dikejar oleh makhluk hitam mengerikan berbadan manusia dengan kepala kuda. Kadang ketika malam hari terdengar suara orang berjalan di atap rumah saat Rianti meminta tolong suaminya untuk mengecek ternyata tak ada apapun di atas sana. di malam yang lain dia terbangun karena haus saat menuju ke dapur dia mendengar suara dengusan kuda, Rianti langsung lari dan meminta ditemani suaminya.


Rianti mengira semua ini pastilah terror ilmu hitam yang dikirim oleh mantan sahabatnya, karena Rianti telah membuat hidupnya tak tenang karena sudah menjadi DPO.


Tibalah saat yang ditakutkan oleh Rianti, suaminya harus melakukan perjalanan dinas ke pulau kalimantan selama lebih dari seminggu. Disaat terror itu mulai berani dia harus tinggal sendiri di rumah ini.

Untuk menenangkan Istrinya, suami Rianti telah meminta tolong ke satpam kompelks untuk memindahkan tempat jaga malam ke halaman depan rumahnya.


Tepat setelah pulang mengantar suaminya ke bandara, di halaman rumahnya sudah berkumpul 3 orang satpam yang memang bertugas malam itu. Ada Joko, Basir dan Udin.

Mereka seperti satpam pada umumnya, berbadan tegap dan berkulit hitam, berbeda dengan Rianti dan Suaminya yang peranakan jadi berkulit putih bersih.


Tak lupa Rianti menyiapkan kopi dan cemilan yang telah dibelinya di perjalanan pulangnya tadi sebagai tanda terimakasih karena telah menemaninya malam ini.


Rianti yang merasa kegerahan pun memutuskan mandi malam, saat Rianti sedang mandi tanpa ada yang menyadari ada asap putih yang menyelimuti rumah tersebut, lalu suasana malam itu terasa sunyi tak ada suara serangga atau hewan apapun.

Malam itu Rianti mengganti bajunya di dalam kamar mandi dengan baju tidur tipis tanpa menggunakan daleman, ini memang kebiasaannya dari dulu.


Saat keluar kamar mandi dan melewati dapur kembali tercium bau kemenyan lalu tiba - tiba


DHUAARRR!!


AAAAAAKKKK!


Rianti berteriak, lampu dapur tiba - tiba meledak dan aliran listrik rumah menjadi padam.


Para satpam yang berjaga di depanpun kaget dan berlari menuju Bu Rianti yang berteriak dan pingsan.


Rianti tergeletak di tengah dapur,


"Waduhh ayo bro angkat ke kamarnya dulu"

Digotongnya Rianti ke kamar, dan dibaringkan di kasur empuknya.


Setelah berdiskusi, Basir bertugas menjaga Rianti, sedangkan kedua satpam lain mencoba untuk membetulkan konsleting yang terjadi.


Selama menjaga Rianti, sebagai lelaki normal Basir mulai tertarik memperhatikan tubuh Rianti yang sedang tergolek pingsan berbalut baju tidur yang tipis tanpa dalaman mencetak dadanya yang besar dengan sangat sempurna.


Dilapnya keringat yang muncul di wajah wanita tersebut. Sungguh kontras kulit tangannya yang gelap dkibandingkan dengan wajah Rianti yang putih.

"Seperti kopi susu" bisiknya


Tak lama, Rianti mulai terbangun, hal yang pertama kali dia lihat adalah gelap dan bau minyak angin yang sangat kuat.

Rianri : "Aduhhh"


Basir : "Astaga Bu Rianti udah sadar"


Mendengar keributan di dalam kamar kedua satpam lain menuju kamar tersebut


Mereka mengerubungi Rianti yang sedang memegangi kepalanya,

Joko : "Astaga Ibu Rianti"

Udin : "Ibu gapapa Bu?"

Basir : "Ini minum dulu Bu"


Setelah sedikit tenang, Rianti mulai menceritakan terror yang selama ini dia alami.


Udin : "Ibu tenang dulu ya, ada kami yang akan menjaga Ibu malam ini"

Basir : "Betul Bu, ibu jangan takut"

Rianti : " Makasih ya Ba bapak, tapi tadi lamlunya gimana pak"

Joko : "Kalau itu kayanya ada yang konslet Bu, jadi sengaja kami matikan semua aliran listrik takut kebakaran"


Setelah mendengar penjalasan tadi Rianti baru menyadari bahwa karena ac tidak bisa dinyalakan hawa malam ini menjadi semakin panas. Para satpam sudah kembali ke halaman depan dan memberikan rianti cukup ruang untuk menenangkan diri.


"Permisi Bu, saya mau naruh lilin" Basir masuk ke dalam kamar Rianti hanya menggunakan kaos dalam dan celana satpamnya.


"Oh maaf Bu, karena AC mati jadi saya izin buka baju karena panas banget hawanya malam ini"


Rianti memperhatikan tubuh Basir yang tegap, tenryata dibalik seragamnya selama ini tersimpan otot yang sangat indah. Kaos dalam basir tak dapat menutupi lengan kekarnya.


"Ohh iya gapapa pak, jaganya pindah di dalam rumah saja Pak, saya ga berani tidur sendiri"


"Baik Bu, kalau gitu saya permisi dulu"


Rianti merenungi nasibnya sekarang, kenapa temen dekatnya tega mengirmkan hal gaib ke dirinya sampai sejauh ini, apakah keputusan dia melapor ke polisi adalah hal yang salah. Rianti pun mulai menangis.


Duk duk duk


Lalu tiba tiba dari dalam lemari pakaian terdengar suara ketukan. Dia coba memastikan itu bukanlah salah dengar atau suara tikus.


Duk duk duk djk

Duk duk duk duk duk Duk DUK DUK!


Aaaaaaaaa!


Rianti teriak ketakuan dan berlari ke ruang tengah,


Ternyata di ruang tengah lebih mengejutkannya lagi, para satpam itu sudah membuka bajunya, seperti Basir hanya mengenakan celana satpam mereka.


Peluh peluh terlihat menghiasi kulit hitam dan tubuh atletis para satpam itu, apalagi Udin dan Joko tak memakai apapun berbeda dengan basir, yang memperlihatkan pahatan otot mereka.


Udin : "Ada apa Bu Rianti?"

Rianti : "kalau boleh saya gabung disini saja sama ba bapak, saya takut sendirian di dalam"

Joko : " boleh lah Bu, kan ibu tuan rumahnya"


Rianti merasa canggung, belum pernah dia berada di situasi seperti ini, dia wanita dikelilingi lelaki. Apalagi Rianti tidak dapat masuk obrolan mereka, karena memang berbeda lingkungan dan pengetahuan.


Malam semakin larut, tak ada kejadian menakutkan yang terjadi lagi, obrolan para satpam semakin seru. Mereka mengobrol sambil merokok, tak lupa keringat semakkn membajiri tubuh berotot mereka. Rianti selalu mencuri curi pandang ke tubuh mereka. Muncul rasa aneh di dalam dirinya, selama suaminya sibuk bekerja menjadikannya tidak pernah olahraga, dan menjadikannya gemuk.


Sadar diperhatikan, para satpam memberi kode satu sama lain dan dengan sengaja memerkan tubuh mereka ke istri muda di hadapannya.


Rianti : "emmm bapak bapak, saya ngantuk. Boleh minta tolong salah satu temani saya di kamar, saya takut tidur sendiri"


Joko : "mari bu saya temani"


Sesampainya di kamar, Rianti langsung merebahkan tubuhnya di kasur, dan Joko duduk di kursi dekat meja rias.


Tak ada obrolan apapun, Rianti menyibukan diri dengan pikirannya begitu juga dengan Joko, dia duduk sambil merokok di ujung kamar.


Lalu tiba - tiba ada angin berhembus entah dari mana, angin yang terasa dingin dan wangi kemenyan, Rianti menegang dan Joko juga tiba tiba terdiam.


Di ruang tengah, Udin dan Basir tak mencium hal yang sama, rokok dan kopi mereka sudah habis.


Merasa bosan Udin berjalan menuju kamar Bu Rianti, saat memasuki kamar tercium wangi kemenyan yang sangat kuat dan betapa terkejutnya di kasur kamar terlihat Bu Rianti dan Joko sedang berciuman mesra.


Ditengah wangi kemenyan yang sangat memabukan dan melihat pemandangan yang erotis birahi Udin semakin meningkat.


Seperti terhipnotis Udin bergabung naik ke kasur. Menyadari ada seseorang dibelakangnya Bu Rianti membalikan badan dan langsung disosor bibir Udin, Joko yang kehilangan bibir manis rianti pun menarik wajah Rianti agar kembali berciuman dengannya, tak mau kalah udin melakukan hal yang sama, terjadilah Rianti harus bolak balik melayani bibir bibir ganas satpam kompleksnya.


Menyadari ada hal yang aneh, Basir pun menuju ke kamar Bu Rianti, seperti awal Udin tadi, dia juga terkejut ketika melihat Bu Rianti sedang asik menyusui 2 temannya Udin disebelah kiri dan Joko di kanan.


Tak ingin tertinggal kesenangan, Basir bergabung dengan mereka.


Hawa di kamar itu semakin memabukan wangi kemenyan menguar di dalam kamar.


Rianti seperti wanita binal, dia sangat ingin dipuaskan malam ini.


Malam itu Rianti menjadi bulan bulanan para satpam di kompleksnya, tubuh yang seharusnya menjadi milik suaminya kini telah terjamah oleh tangan tangan kasar.


Bibir mungilnya menjadi saksi pertama betapa perkasanya kontol mereka, kemaluannya didobrak dengan kasar, disodok sampai mentok dan diobrak abrik.


Dalam samar samar pandangan Rianti, dia melihat ketiga satpam tersebut berubah kepalanya menjadi seekor kuda, yang pernah dia lihat dalam mimpinya, dia takut tapi rasa takut itu langsung berubah menjadi rasa nikmat dia memasrahkan dirinya untuk melayani makhluk itu.


Ketiga lobang tubuh Rianti dipakai secara bergilir, entah berpaa kali Rianti orgasme begitu pula dengan ketiga satpam tersebut. Mereka bergiliran menumpahkan pejuhnya, saat yang satu mengambil alih yang lain akan beristirahat menunggu giliran dan memulihkan stamina.


Ketiga satpam itupun merasa seperti kerasukan mereka menyetubuhi Rianti dengan sangat liar dan kasar.


Hal ini berlangsung sampai jam 3 pagi, memek dan pantat rianti terasa sangat longgar, pejuh dan cairan orgamse mereka membasahi kasur.


Rianti tertidur dengan dipeluk oleh basir dan udin, sedang joko tertidur di sofa kamarnya.


Saat adzan subuh berkumandang, angin kencang berhembus asap berbau kemenyan yang semalam mengelilingi rumah itu perlahan lenyap.


Saat Rianti terbangun nanti, Rianti bukan lah dirinya yang dulu.


Dirinya telah ternoda dan terbayang bayang nikmatnya bersetubuh dengan pria jantan dan perkasa, dirinya tak akan dapat memenuhi peran sebagai istri dari Andi suaminya. Begitupun Andi, dia tak akan mampu memberi kepuasan batin yang sama seperti semalam didapatkan oleh Rianti dengan ke 3 satpamnya.







Epilog


Di suatu ruangan dengan cahaya remang remang, terlihat bekas dupa dan sesajen yang berantakan seperti bekas terpakai, di balik tirai ruangan tersebut terlihat seorang laki laki tengah memperhatikan layar monitor, sambil tangannya sedang mengocok kemaluannya yang terlihat kecil.


"Dasar istri perekk, ahh.. nikmatilah tuan, nikmati istriku dengan perantara mereka ahh.. saya serahkan istri hamba oughhh... untuk tuan nikmati selamanya sebagai ganti uang dan jabatan hambaa.."
 
Sangat menarik hu. Menunggu kelanjutan ceritanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd