Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Kisah asmaraku dengan ibu sohibku

part 20 THE POWER OF LOVE



POV KUSRINI

Tak pernah terbayangkan sebelumnya aku akan mengalami kehangatan cinta seperti ini lagi, karena sejujurnya aku tlah berusaha menutup rapat rapat buku lembaran cintaku.

Aku tlah memutuskan untuk memenuhi permintaan almarhum anakku yang memintaku untuk menjauhi cintaku justru saat aku tenggelam dalam lautan cintanya

Namun kini aku tak kuasa menolak kehadirannya lagi yang memang hatiku sangat menginginkannya..

"Ndoko maafkan aku ini nak.. maafkan..maafkan" ratap hatiku

" hei kau kedinginan sayank kok diem gitu" kata ary membangunkan lamunanku seketika saat dia menyiram tubuhku yang penuh busa sabun mandi.

" ayo kita selesaikan sayank... tidak baik mandi tengah malam gini berlama lama" lanjutnya lagi lalu mengecup dan melumati bibirku yang aku hanya bisa pasrah dan membalasnya.

Guyuran air ledeng yang sebenarnya sangat dingin terasa hangat buatku apalagi ary tak henti hentinya memeluki tubuhku meski sambil mengguyurkan air ke tubuh kami.

Setelah selesai giliranku mengusap tubuh kami yang basah dengan handuk bergantian karena handuknya memang hanya ada satu.

Aku benar benar terpana dengan torpedo lelaki ini karena dari awal sampai akhir mandi tetap keras dan tegak menjulang apalagi ketika di gesek gesekkan punggung dan perutku...efeknya merinding seluruh tubuhku.

Saat tangan kekarnya membopongku aku pun hanya bisa pasrah dan melingkarkan kedua tanganku di lehernya.

" sayank kita tidur dimana" bisiknya sambil mengecup telingaku

" di kasur lantai saja mas sebentar turunin aku dulu" jawabku

Aku menggelar kasur lantai di samping bawah ranjang tempat riyana yang tidur dengan lelapnya

" mas bantalnya cuma ada satu" ucapku sambil menarik bantal yang kuletakkan di samping riyana namun ary mencegahnya dan meletakkan bantal di tempatnya semula.

" itu bantal buat batas anakku biar dia merasa mamahnya masih disampingnya" katanya sambil menarik tubuhku turun dan rebah di kasur lantai.

" aku kangen kamu sayank" ucap priaku ini membuaiku sambil memeluk tubuhku dan menindihku aku pun segera merespon dengan mencium pipi dan bibirnya yang malah di respon oleh ary dengan melumat bibir dan menyatukan lidah kami.

Aku hanya diam pasrah saat akhirnya kedua kakiku di buka lebar lebar namun aku tak kuasa menahan desahanku saat lidahnya kemudian disapukan di belahan selangkanganku

" ahhh...masss" desahku

Mas ary menjilati nonokku dengan gerakan menyapu secara kontinyu dan mantab membuatku yang sudah lama haus akan belaiannya pun tak kuasa menahan gelombang kenikmatan bak tsunami yang dahsyat menimpaku

Tubuhku menegang dan kejang merasakan kenikmatan surgawi ini di tandai dengan keluarnya air cintaku yang memancar dengan deras menerpa dada lelakiku.

Setelah agak reda mas ary kembali menjilati nonokku seakan akan ingin membersihkan nonokku dari sisa sisa air cintaku

Namun sesaat kemudian kembali dia mengangkangkan kakiku lebar lebar lalu menjejalkan torpedonya untuk menembus nonokku

Kali ini tak sesakit dulu saat pertama kali bercinta dengannya meski kurasakan kontolnya makin mantab terasa tapi efek melahirkan dua kali lumayan mengurangi rasa sakit seperti di perawani yang selama ini sering kurasakan ketika bercinta dengannya

" mas enak tidak" bisikku karena kawatir dia tidak merasa nikmat lagi karena jujur saja aku sangat kurang merawat kewanitaanku

" nganceli tempikmu selalu nikmat sayank" jawabnya lalu melahap puting susuku yang juga kurasakan sangat mengencang membuatku makin liar menggoyang pinggul dan bokongku menyambuti hujaman kontol jumbonya.

Beberapa saat melakukan itu justru pertahananku yang jebol lagi hingga nonokku makin banjir saja oleh cairan cintaku yang keluar dengan derasnya membuat kontolnya makin lancar keluar masuk.

" sebentar mas" ucapku lalu mencabut kontolnya yang menancap di lubang nonokku lalu meraih kain panjang yang tadi kupakai buat selimut untuk mengusap nonokku yang sangat basah dan lembab oleh cairan cintaku sendiri kemudian mengusap juga kontol yang masih tetap tegang itu yang juga basah oleh cairan cintaku.

" maaf ya mas bau" ucapku

" ya wajarlah bau tempik" jawabnya sambil menjejalkan kembali kontolnya menembus lipatan lubang nonokku yang kemudian di kocok keluar masuk begitu berhasil menembusnya

" maaf mas jujur saja aku ga pernah merawatnya karena ga tau klo kamu akan datang" ucapku

" ga dirawat saja begini enaknya apalagi klo di rawat sayank" ucapnya santai sambil terus menggenjotiku

Mungkin ada setengah jam sebelum akhirnya priaku ini berhasil ejakulasi dengan menyemprotkan seluruh spermanya ke dalam rahimku yang untungnya saat ini masa suburku telah lewat karena beberapa hari lagi aku akan datang bulan.

Namun tak seperti biasanya saat kami selesai bercinta biasanya mas ary masih menggumuliku tapi kini kulihat ekspresinya sangat dingin meski dia masih beberapa kali menciumiku

BACK TO AUTHOR

" aku sangat mencintaimu Rin" ucap ary setelah berhasil mengatur napasnya.

" hihihi lelaki itu aneh ya mas" kata kusrini

" aneh kenapa" tanya ary sambil mendekap kusrini

" tadi sebelum bercinta manggilnya sayank sayank begitu selesai ran rin ran rin" kata kusrini dengan muka cemberut

" hehehe oh kirain apa maksudku itu yank klo manggil namamu saja tanpa embel embel itu supaya kamu merasa aku itu lelakimu dan aku ingin kamu tak berpikir tentang perbedaan usia antara kita lagi dan yang terpenting aku ga mau di anggap anak kecil olehmu dan sudah terbukti kan aku berhasil menjadi bapak dari anakmu" jelas ary

" iya kangmasku iyaa...terus aku harus manggil kamu gimana" kata kusrini sambil tersenyum manis

" ya terserah saja pengen manggilnya gimana kok jadi rumit yang penting itu hubungan kita harus segera resmi sayank" kata ary

" aku sudah memutuskan mas aku tak bisa menikah denganmu" ujar kusrini

" whatttt" kata ary seakan tak percaya

" maaf mas bukan karena aku tak mencintaimu justru jujur kuakui kaulah cinta pertamaku dan mungkin terakhir..aku tak bisa mnikahimu karena hanya berusaha menjadi ibu yang baik dengan menuruti permintaan anaknya yang sudah tiada..dan aku sangat setuju kamu menikah dengan esthi" ujar kusrini

" kamu pikir setelah dia tau aku sudah mempunyai anak darimu esthi tetap mau menikah denganku...maaf sayank aku pun sudah memilih demi kebahagiaan riyana aku tak akan egois lagi" kata ary

" mas dengarkan aku mungkin sekarang aku masih cantik tapi bagaimana nanti 10 tahun lagi saat umurku 50 th aku akan segera peyot dan tidak menarik lagi lalu aku masuk menopause sedang kamu masih panas panasnya...pikirkan juga hal seperti itu" ujar ary

" aku tak peduli sayank klo kamu menopause dan tidak punya gairah lagi biarlah aku memperkosamu karena hasratku padamu takkan pernah luntur oleh apapun" kata ary sambil mendekap erat tubuh kusrini

" ihhh gilaaa...kamu mas" kata kusrini sambil tertawa kecil dan mencubit pinggang ary

" aku sangat mencintaimu sayank apalagi sekarang ada buah hatiku aku tak ingin apapun lagi" bisik ary di kuping kusrini

" tapi gimana dengan esthi mas kamu kok tega gitu sama dia.. esthi itu gadis yang baik mas apalagi dia juga sangat cantik" ujar kusrini

" biarlah dia sendiri yang memutuskan gimana sayank tapi dia tetap harus tau bahwa calon suaminya adalah bajingan yang sudah menghamili ibu dari temannya sendiri" kata ary

" sudahlah jangan berpikir apapun lagi kita tidur sekarang besok berangkat jam 9 pagi biar tidak terlalu sore sampai rumah" lanjut ary yang kusrini hanya mengangguk mengiyakan

Kusrini mendekap ary erat erat dan meletakkan kepalanya diatas lengan ary yang di jadikan bantal namun begitu mereka segera saja terlelap.
~~~~~~~~~~~~~~~~~

" mas bangun mas...sarapan dulu ini" kata kusrini sambil menggoyang goyang badan ary

" sepagi ini kamu ribut saja sayank" kata ary masih dengan mata terpejam

" hihihi ini sudah jam 8 mas" kata kusrini yang membuat ary segera bangun sambil mengucek matanya yang masih sepat.

" loh kamu kok sudah cantik gitu sayank" kata ary begitu melihat kusrini sudah rapi dan cantik dengan riasan sederhana.

" riyana mana" tanya ary

" sama mbak tiyem dan mas harno...mereka seakan ga rela loh mas riyana akan pergi" ujar kusrini

" yah gimana lagi lagipula jarak surabaya ke kampung kan ga sampai seharian kapan kapan kita bisa bolak balik ksini atau mereka yang ke kampung" ujar ary sambil bangkit lalu melangkah ke kamar kecil sekalian mandi besar yang tak makan waktu terlalu lama.

" ini mas sarapan dulu tapi maaf yah cuma nasi pecel" kata kusrini

" kamu sudah sarapan yank" tanya ary sambil meraih piring berisi nasi pecel dengan ikan nila goreng

" ini aku juga mau kok" jawab kusrini sambil mengambil piringnya yang berisi makanan yang sama tapi porsi lebih sedikit

Mereka pun segera asek menyantap sarapan paginya

" kasihan bosku mas tadi sepertinya dia sangat sedih aku pamiti" ucap kusrini sambil mengunyah pelan pelan

" loh kamu sudah pamitan ke bosmu yank kapan kok aku ga tau" balas ary

" ihh kamu itu mas klo tidur itu kok bisa pules bener aku mondar mandir saja kamu ga tau kok" jawab kusrini

" hehehee asal jangan sampai selingkuh saja pas aku tidur yank" canda ary

" ihh amit amit mas" sahut kusrini

Sejam kemudian ketika semua barang bawaan kusrini yang kbanyakan berisi pakaian dirinya dan riyana sudah di masukkan ke bagasi

Bu tiyem dan bahkan pak harno tak dapat menahan tangis sedihnya saat berulang kali menciumi pipi riyana hanya terdiam melihat orang orang yang menyayanginya tampak bersedih.

" aji sini dulu dek" panggil ary yang kemudian lelaki remaja itu menghampirinya

" kamu benar kan mau jadi polisi" tanya ary

" insya alloh om" jawab aji

" bagus tapi mulai sekarang kamu harus melakukan segala persiapannya dan nanti klo sudah lulus sma hubungi om saja barangkali om ary nanti bisa bantu ya" ujar ary

" iya om trimakasih om" jawab lelaki remaja itu

" ini kartu nama dan no telp yang bisa aji hubungi jangan sungkan yah...dan ini sekedar buat jajan buat aji" kata ary sambil menyerahkan sebuah kartu nama dan beberapa lembar uang nominal terbesar bergambar sang proklamator.

" ta tapi om..." kata aji sungkan menerima uang dari ary

" weiss ini terima ingat klo ada apa apa yang kira kira om bisa bantu jangan sungan hubungi om" ujar ary lagi sambil memberikan uang itu di genggaman lelaki berusia 15 th itu

" trimakasih banyak om" kata aji sambil mencium tangan ary lalu segera berlari menuju riyana dan menciumi gadis kecil yang sangat di sayanginya itu.

Dan perjalanan pun berlalu dengan tetap di iringi beribu kesedihan keluarga kecil itu.

Dalam pada itu mereka bertiga sangat menikmati perjalanan itu dengan beberapa kali berhenti untuk sekedar membeli oleh oleh ataupun sekedar isi bbm

Tepat jam 3 sore mereka sudah memasuki wilayah kabupaten kampungnya dan seperti yang di duga mereka kepulangan kusrini disambut dengan tangis bahagia bapaknya yang kini terlihat smakin tua dan agak rapuh juga tetangga tetangga dekatnya.

Ary sempat ikut bantu beres beres rumah yang terlihat tak terurus itu beberapa lama sebelum akhirnya berpamitan untuk pulang

Setelah sampai di rumahnya bahkan esthi tlah disana yang segera saja kalap dengan amarah mengingat pesan pesannya yang tak pernah di balas ary namun seperti biasanya ary sudah paham cara menenangkan wanita muda yang jelita itu

malam itu juga ary mengutarakan keadaan yang sebenarnya pada kedua orang tuanya dan eyang kakungnya tentang dirinya yang kini telah berstatus sebagai ayah dari seorang anak perempuan dari seorang wanita yang juga ibu dari temannya.

" kamu kok bisa kurang ajar begitu tow nak nak ckckck" ujar mamahnya

" trus gimana dengan pernikahanmu yang tinggal beberapa hari itu" sambung bapaknya

" ar tak berniyat membatalkanya pak, ar hanya ingin mengatakan yang sebenarnya saja bahwa ternyata ar telah berbuat kesalahan di masa lalu dan kini telah memetik hasilnya masalah akhirnya esthi menerima ary atau tidak itu terserah" ujar ary

" bagus le itu baru cucu eyang nah kalian sebagai orang tua sebaiknya tidak berpikir yang aneh aneh dulu biarlah semua mengalir biasa toh tidak seorang pun di dunia ini yang sempurna" ujar eyang waskitojati

" lalu dimana cucuku itu sekarang nak" tanya mamahnya

" di desa sebelah mah dan mamah sudah tau kok siapa wanita yang melahirkan anakku itu dia adalah ibunya handoko" jawab ary

" edan edan kamu benar benar keterlaluan nak bisa bisanya seperti itu" ujar mamahnya

" besok kamu ajak mereka kesini yah nak bapak ingin ketemu cucu bapak dan perlu kamu ingat bapak akan slalu mendukungmu selama kamu bertanggung jawab" ujar bapaknya kemudian

" iya pak trimakasih...trimakasih mah trimakasih eyang" kata ary pelan

Keesokan paginya sampai sore hari ary telah kembali sibuk dengan tugas tugasnya sebagai orang nomor satu di kepolisian resort kabupaten S

Sepulangnya dari dinas langsung mampir dirumah kluarga calon istrinya.

" asalamualaikum" ucap ary sopan sambil mengetuk pintu yang terbuka sebelah.

" walaikumsalam eh kamu nak sudah pulang dinasnya ayo masuk dulu esthi baru saja mau ke rumahmu" ujar mamah esthi

" trimakasih bu...kok kayaknya rumah sepi bapak kemana bu" tanya ary

" mancing sama masmu pram mungkin sebentar lagi juga pulang kok soalnya sudah sejak tadi siang" jelas mamah esthi

" loh mas pram memang libur kerjanya bu" tanya ary lagi

" katanya seh bagian malem masuknya" jawab mamah esthi

Ary tak bertanya lagi melainkan duduk di sofa ruang tamu yang kebetulan pula beberapa saat kemudian bapak esthi dan pramono juga sudah pulang namun langsung pamit untuk sekedar bersih bersih sebelum kembali menemui ary di ruang tamu bersama esthi dan mamahnya yang diminta tinggal sejenak menemani mereka

" yank kok tumben biasanya aku yang harus nyamperin ke rumahmu" kata esthi lalu mendekat ke ary duduk di sebelahnya

" sebenarnya ada sesuatu hal yang perlu saya sampaikan terutama buat esthi dan juga bapak beserta ibu" ujar ary

" oh apa ada yang penting nak klo soal persiapan pernikahan kalian kayaknya sudah 100% rampung" ujar bapak esthi

" mohon maaf sebelumnya pak ibu dan juga kamu yank sebenernya ada kenyataan yang tak mungkin bisa saya hindari bahwa ternyata saya telah memiliki aib bahwa ternyata saya telah memetik hasil yang saya tanam di masa lalu" ujar ary

" maksudnya gimana seh mas" tanya esthi ga sabar

" sayank aku harus menerima kenyataan bahwa aku kini telah memiliki seorang anak perempuan dari hubungan dengan kusrini ibunya handoko saat belum resmi berpacaran denganmu yank" ujar ary

" apaaa!!" Teriak bapak dan mamah esthi bersamaan

" apa kau bilang mas" tanya esthi sekedar meyakinkan

" aku baru saja mengetahuinya kemaren yank anakku kini sudah berusia 4 th" kata ary datar

Plakkkk!!!!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi ary dari tangan esthi namun ary sama sekali tak bergeming.

" kamu tuh ya mas bener bener" kata esthi keras dengan mata yang mulai berkaca kaca

" apa wanita itu menuntutmu untuk menikahinya nak" tanya mamah esthi

" sama sekali tidak bu bahkan sebenarnya ingin menutup rapat rapat dari saya namun pada akhirnya Gusti yang maha kuasa tetap ingin saya tau dan kemaren saya akhirnya tau bahwa kesalahan masa lalu saya telah berbuah" ujar ary

" jadi maksudmu dengan semua ini bagaimana nak apakah kamu ingin membatalkan pernikahan kalian" tanya bapak esthi

" tidak pak sama sekali saya tak ingin membatalkan pernikahan saya dengan esthi karena bagaimanapun saya juga sangat mencintai esthi tapi entahlah dengan esthi sendiri apakah masih mau menerima saya dengan keadaan seperti sekarang ini" jawab ary

" entahlah mas yang jelas aku sangat kecewa padamu kamu benar benar sangat menjijikkan" kata esthi lalu bangkit dan kemudian berlari ke kamarnya.

" saya mohon maaf pak ternyata saya bukan calon mantu yang baik buat bapak dan ibu tapi saya tak bisa mengingkari darah daging saya sendiri pak...bu" ujar ary

" baiklah bersabarlah dulu nak" kata bapak esthi

" baik pak...bagaimanapun juga saya tak ingin jadi seorang pengecut di depan esthi dan juga anak saya.. saya akan menghormati keputusan apapun yang akan di ambil esthi pak bu" ujar ary yang kemudian berpamitan pulang dengan menyalim kedua tangan calon mertuanya itu.

Dari kediaman keluarga esthi ary tidak langsung pulang melainkan mengarahkan kendaraannya menuju pinggir kali dengkeng yang sore itu tampak senyap.

Indahnya pemandangan dua gunung kembar yang terbentang jauh di depannya terlihat berwarna biru yang makin lama makin kabur seiring dengan surya yang makin tenggelam di ufuk barat.

Sayup sayup panggilan ibadah yang terdengar bersahutan tak segera membuatnya segera beranjak dari tempat yang sangat tentram itu

Sampai akhirnya dering nada panggilan hpnya berbunyi dan mengagetkannya.

Dilihatnya sejenak layar hpnya dan lalu segera di angkatnya

" mikum"

" PULANG" suara perintah jelas dari esthi yang menyuruhnya pulang

Sejenak ary masih belum beranjak dan barulah ketika hari mulai petang ary segera beranjak dan melajukan mobilnya pelan pelan.

Sampai di rumahpun ary dengan gontai melangkah masuk ke dalam yang suasananya sangatlah sepi karena ia tau orang tuanya sedang di mushola

Ary hendak ke kamarnya ketika terdengar suara motor matic esthi memasuki halaman rumah dan ary tetap tak peduli dan barulah ketika terdengar suara anak perempuan yang ia kenal barulah ary langsung melompat dan bergegas keluar rumah.

Dan dilihatnya esthi yang menggendong riyana dengan di sampingnya ada kusrini dan mereka tersenyum manis padanya

" ayah darimana saja seh kok lama banget" ucap esthi sambil mencium pipi riyana

Ary hanya tersenyum semringah dia seakan melihat dunianya yang begitu sempurna saat ini apalagi saat eyang kakung dan kedua orang tuanya telah pulang dari sembahyangnya dan mengajak kedua wanitanya itu masuk ke dalam rumah

Dan lebih membahagiakan lagi ketika riyana langsung mau diajak ketika bapaknya ingin menggendongnya seakan telah akrab, sementara kusrini juga tampak akrab dengan mamahnya
Eyang kakungnya seperti biasa hanya cuek langsung menuju tempat rebahannya di kursi malasnya.

Ary lalu menghampiri esthi yang masih berdiri di halaman

" yank apa yang sudah terjadi" tanya ary pelan

" banyak mas cukup banyak untuk mendengar cerita tentang kemesumanmu" ujar esthi datar

" so..." tanya ary

Esthi terdiam namun dari kedua mata indahnya telah menumpahkan cairan bening yang segera membasahi kedua pipinya

Ary hanya terdiam terpaku dalam berbagai gejolak perasaan yang tak menentu meski ia telah siyap dengan semuanya.

" aku mencintaimu mass huhuhuuu....." ujar esthi yang langsung meledak tangisnya sambil mendekap ary

Ary tak kuasa menahan gejolak perasaan senangnya lalu membalas memeluk esthi erat erat sambil mengecup kening wanitanya itu.

" mbak rini sudah bilang semuanya mas juga tentang pesan handoko" bisik esthi

" iya lalu gimana keputusanmu yank" balas ary berbisik

" kok masih nanya terus seh sebenarnya kamu niat ga seh mas" ujar esthi

" oh maaf maaf kirain...hehe trus yang satunya gimana" tanya ary

" terserah gimana tanggung jawabmu" kata esthi ketus

" iya iya tapi salah satunya harus mau di nikah siri saja yah itu juga aku harus minta ijin dulu ke polda" jawab ary

" bodo" jawab esthi ketus

Lalu ary merangkul esthi dan mengajaknya masuk ke rumah dan menghampiri kusrini yang sibuk di dapur bersama mamahnya sementara di bagian dalam rumah lain riyana tampak riang gembira naik di punggung kakeknya seperti main kuda kudaan

" mah ini ada asisten satu lagi buat mamah" canda ary

Esthi segera menyibukkan dirinya juga bersama kusrini

" nah cita citaku untuk menyatukan kalian sudah terlaksana kan selir selirku tugas kalian selanjutnya adalah bikin cucu buat mamahku masing masing dua saja oke kan" kata ary sambil mencium pipi kusrini dan esthi bergiliran namun tiba tiba saja mamahnya menepuk punggungnya agak keras

" jangan usil.." kata mamahnya datar

" mah kok akrab bener sama rini critanya gimana" tanya ary

" seharian tadi kami disana kok" jawab mamahnya sambil menuang opor ayam ke dalam wadah mangkok besar

" ohh " kata ary lalu ngeloyor ke kamarnya untuk mandi.

Sebentar kemudian setelah selesai mandi di lihatnya kusrini dan esthi telah duduk duduk di atas ranjang

" wuih sudah siyap rupanya nyonya nyonyaku" ujar ary lalu menciumi keduanya bergiliran

" awas yah nanti klo tak berguna" bisik kusrini sambil menyentil kontol ary yang mulai mengeras

" kita potong aza mbak trus di cincang cincang" sambung esthi

" mas trimakasih yah" ucap kusrini sambil mengusap pipi ary

" buat apa yank" tanya ary

" semuanya cintamu..hadirmu.. dan terutama karena kamu adalah teman terbaik anakku" ujar kusrini

" esthi adalah wanita impiannya ndoko dan dia pernah bilang tak akan rela jika esthi di permainkan meski oleh sahabatnya sendiri jadi dengan menikahi esthi kamu telah melaksanakan semua yang diinginkan ndoko mas" ujar kusrini lagi

" tapi ga apa kan yank kamu hanya akan jadi istri siri ku" tanya ary

" iya mas trimakasih" jawab kusrini sementara esthi hanya menangis perlahan lalu memeluk ary dan kusrini.




SELESAI
Di tunggu lanjutan cerita setelah menikah suhu... 🍻🍻
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd